Ada beberapa metode produksi yang diterapkan oleh perusahaan manufaktur dalam menghasilkan produk berkualitas, salah satu metodenya adalah proses produksi terus menerus. Metode ini menjadi metode yang umum digunakan oleh perusahan-perusahaan besar, dengan produksi skala besar.
Metode produksi terus menerus memiliki beberapa ciri-ciri produksi terus menerus yang penting dipahami, agar perusahaan manufaktur dapat menerapkan metode yang sesuai dengan karakteristik bisnis yang dikelolanya. Di sini mari kita bahas satu persatu ciri ciri dan contoh proses produksi terus menerus di perusahaan manufaktur.

- Produksi terus menerus adalah proses produksi yang berjalan tanpa henti, mengikuti urutan yang sama, tanpa penundaan atau penumpukan di setiap tahap.
- Ciri-ciri produksi terus menerus meliputi skala produksi besar, biaya produksi per unit, waktu produksi relatif singkat, atau produksi yang seragam.
- Cara kelola produksi terus menerus meliputi pemeliharaan preventif, rantai pasok, manajemen risiko, manajemen SDM.
- Contoh produksi terus menerus di pabrik semen yang menggunakan teknologi otomatis dengan proses tanpa henti.
Definisi Produksi Terus Menerus
Produksi terus menerus (continuous production) adalah proses produksi yang memiliki pola atau urutan yang tetap dan berlangsung tanpa henti, mulai dari bahan baku sampai produk jadi. Berbeda dengan produksi terputus-putus (intermittent production) yang melibatkan produksi dalam batch atau kelompok, produksi terus menerus berfokus pada kelancaran proses yang tak terputus.
Metode tersebut menjalankan proses produksi tanpa henti 24/7 dan berkelanjutan untuk menghasilkan produk berkualitas dalam perusahaan manufaktur. Hal tersebut dilakukan untuk memaksimalkan efisiensi dan output produksi yang dihasilkan, sehingga biasanya perusahaan mengandalkan sistem otomasi dengan teknologi tinggi.
Terutama tipe produksi tersebut juga dipengaruhi faktor-faktor meliputi jumlah produk yang akan diproduksi, standar kualitas produk yang diinginkan, dan peralatan yang tersedia untuk menjalankan proses produksi. Maka dari itu, ciri-ciri produksi terus menerus memiliki fokus pada aliran kerja yang konstan dan tidak terputus.
10 Ciri-Ciri Proses Produksi Terus Menerus
Ciri-ciri produksi terus menerus adalah menghasilkan barang atau jasa, meningkatkan nilai guna barang atau jasa, dan melibatkan proses pembuatan. Memahami ciri-ciri ini akan memperkaya pemahaman Anda tentang leksikon manajemen produksi dan bagaimana metode ini beroperasi.
Untuk selengkapnya, berikut penjelasan ciri ciri kegiatan produksi terus menerus di perusahaan manufaktur:
1. Skala Produksi Besar
Skala produksi yang besar menjadi ciri ciri proses produksi terus menerus yang selanjutnya. Biasanya akan diterapkan pada perusahaan yang membutuhkan produksi massal dengan permintaan pasar yang tinggi. Skala produksi yang besar membuat perusahaan untuk memproduksi barang dalam jumlah besar dalam waktu singkat, dengan biaya produksi per unit yang lebih rendah.
2. Biaya Produksi Per Unit yang Rendah
Proses produksi terus menerus memungkinkan perusahaan untuk mengurangi biaya per unit. Dengan skala produksi besar dan otomatisasi tinggi, biaya tetap dapat dibagi dalam jumlah produksi yang lebih banyak. Ciri-ciri produksi terus menerus ini membantu menekan biaya dan meningkatkan efisiensi, sehingga perusahaan bisa menawarkan produk dengan harga yang lebih kompetitif di pasaran.
3. Waktu Produksi Relatif Singkat
Proses produksi yang terus menerus mendukung pengurangan waktu produksi. Dengan aliran kerja yang konsisten dan otomatisasi yang mendalam, produksi dapat berjalan tanpa henti dan menghindari hambatan yang biasa terjadi dalam produksi batch. Transisi yang cepat antar tahap produksi memastikan barang diproduksi dalam waktu yang lebih efisien, meningkatkan throughput dan meminimalkan waktu tunggu.
4. Produksi Produk yang Seragam
Ciri ciri proses produksi terus menerus lainnya adalah hasil produksi yang seragam, untuk memastikan setiap produk yang dihasilkan akan memiliki kualitas dan karakteristik yang sama. Keseragaman produk ini dicapai melalui penggunaan mesin dan teknologi otomatis yang dirancang untuk melakukan tugas-tugas yang spesifik secara berulang dengan tingkat presisi yang tinggi. Shop floor planning software memastikan setiap tahapan produksi berjalan sesuai spesifikasi, menjaga presisi dan konsistensi hasil akhir.
5. Produk Mudah Didapatkan di Pasaran
Ciri-ciri produksi terus menerus juga menghasilkan produk dalam jumlah besar dan konsisten, memudahkan produk tersedia secara luas di pasar. Karena produksi tidak terhenti, distribusi produk juga lebih lancar. Dengan demikian, produk dapat dengan cepat memenuhi permintaan pasar yang tinggi dan terus tersedia bagi konsumen, memberikan keuntungan bagi perusahaan dalam memenuhi ekspektasi pasar.
6. Pengendalian Kualitas yang Ketat
Ciri ciri proses produksi terus menerus lainnya adalah adanya pengendalian kualitas yang ketat, agar bisa memastikan setiap produk yang dihasilkan memenuhi standar kualitas yang ditetapkan. Perusahaan manufaktur biasanya dilengkapi dengan alat dan teknologi quality control, seperti sensor otomatis dan sistem monitoring real-time, yang memungkinkan identifikasi dan penanganan masalah kualitas secara cepat dan efisien.
7. Operasi Non-Stop
Ciri ciri proses produksi terus menerus yang utama adalah memiliki operasional yang berjalan non-stop tanpa henti, dengan produksi berjalan setiap hari 24/7 tanpa jeda. Maka dari itu, biasanya perusahaan melakukan pergantian shift karyawan dan pemeliharaan mesin yang dilakukan secara bergantian sehingga tidak mengganggu aliran produksi.
8. Aliran Kerja yang Konsisten
Produksi secara terus menerus juga memiliki ciri pada aliran kerjanya yang konsisten dan tidak terputus, sehingga setiap tahap produksi dirancang untuk produksi yang terintegrasi dan selaras dengan tahapan lainnya. Dengan begitu, akan menciptakan aliran bahan baku hingga produk jadi yang terus menerus.
9. Penggunaan Otomatisasi Tinggi
Ciri ciri proses produksi terus menerus lainnya adalah penggunaan otomasi yang tinggi pada operasionalnya untuk menjaga kelancaran dan efisiensi produksi. Biasanya perusahaan manufaktur menerapkan software ERP manufaktur yang akan mengoptimalkan seluruh proses produksi Anda dengan mudah, memantau dan mengendalikan setiap tahap produksi secara real-time.
10. Minimalnya Stok Barang Setengah Jadi
Proses produksi yang dijalani secara terus menerus juga memiliki ciri yang dirancang untuk mengurangi stok barang setengah jadi seminimal mungkin. Ciri-ciri produksi terus menerus ini akan membuat bahan baku yang masuk langsung diproses menjadi produk jadi tanpa perlu disimpan dalam bentuk setengah jadi.
Kelebihan Proses Produksi Terus Menerus
Setelah memahami ciri-cirinya, penting untuk mengetahui mengapa banyak perusahaan manufaktur skala besar memilih metode ini. Proses produksi terus menerus menawarkan sejumlah keunggulan kompetitif yang signifikan seperti:
1. Biaya per Unit Rendah
Ini adalah salah satu keuntungan utama. Dengan volume produksi yang sangat besar dan produk yang terstandarisasi, perusahaan dapat memaksimalkan skala ekonomi. Biaya tetap (seperti biaya mesin dan fasilitas) dapat disebar ke lebih banyak unit produk, sehingga biaya rata-rata per unit menjadi sangat rendah.
Konsep ini juga berkaitan erat dengan produksi marginal, di mana setiap tambahan unit yang diproduksi akan menambah output dengan biaya tambahan yang relatif kecil hingga mencapai titik optimal.
2. Pemborosan Dapat Diperkecil
Tingkat otomatisasi yang tinggi dan aliran kerja yang konsisten, seperti yang telah disebutkan dalam ciri-cirinya, secara langsung mengurangi potensi pemborosan. Penggunaan tenaga mesin yang presisi meminimalkan kesalahan manusia, mengurangi cacat produk, dan mengoptimalkan penggunaan bahan baku.
3. Biaya Tenaga Kerja Rendah
Ketergantungan pada otomatisasi mengurangi kebutuhan akan tenaga kerja langsung dalam jumlah besar untuk tugas-tugas repetitif di lini produksi. Meskipun membutuhkan investasi awal yang besar untuk teknologi, biaya operasional terkait tenaga kerja per unit produk cenderung lebih rendah dibandingkan metode padat karya.

Cara Kelola Produksi Terus Menerus
Penggunaan metode produksi yang terus menerus, menjadikan perusahaan manufaktur harus memantau dan mengelolanya dengan maksimal mungkin agar terhindar dari masalah yang bisa menghambat produksi. Berikut ini beberapa cara yang dapat dilakukan di proses produksi secara terus menerus, yaitu:
1. Pemeliharaan Preventif dan Prediktif
Penting untuk melakukan pemeliharaan dan perawatan mesin dan peralatan produksi, yang dilakukan berdasarkan jadwal yang telah ditentukan. Hal tersebut penting dilakukan untuk mengurangi risiko kerusakan mesin dan memperpanjang umur peralatan. Ini melibatkan inspeksi rutin, pelumasan, dan penggantian suku cadang sebelum terjadi kegagalan.
2. Pengelolaan Rantai Pasok yang Efisien
Rantai pasokan di proses produksi ini juga harus dipastikan dengan maksimal agar bahan baku yang diperlukan selalu tersedia dan produk akhir dapat dikirimkan tepat waktu. Penting untuk mengelola hubungan dengan supplier, penggunaan metode inventory yang canggih seperti Just in Time agar bisa mengurangi stok berlebih atau kekurangan stok.
3. Manajemen Risiko
Penting juga untuk menerapkan manajemen risiko yang efektif, sehingga Anda bisa mengidentifikasi potensi risiko yang dapat mengganggu operasi, seperti gangguan rantai pasok, kerusakan peralatan, atau bencana alam, dan mengembangkan rencana mitigasi risiko adalah langkah penting. Terapkan rencana kontingensi dan prosedur darurat yang jelas untuk memastikan operasi dapat dilanjutkan dengan cepat setelah gangguan.
4. Manajemen Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia menjadi peran penting dalam produksi secara terus menerus yang perlu diperhatikan dengan baik. Anda bisa melakukan rotasi kerja yang terstruktur dengan baik dan jadwal kerja yang adil dapat membantu mengurangi kelelahan dan meningkatkan moral karyawan.
5. Penggunaan Software ERP Manufaktur
Gunakan juga software ERP manufaktur yang akan mengoptimasi setiap kegiatan produksi Anda dengan mudah dan canggih. Anda hanya perlu memantau dan menganalisis hasil yang diberikan sistem secara real-time. Dengan begitu, Anda bisa meningkatkan produktivitas tetapi juga memungkinkan fleksibilitas dalam produksi untuk menyesuaikan dengan perubahan permintaan pasar dan kebutuhan pelanggan.
Contoh Proses Produksi Terus Menerus
Proses produksi terus menerus digunakan di berbagai industri yang membutuhkan alur produksi yang stabil dan efisien. Berikut adalah beberapa industri yang menerapkan contoh proses produksi terus menerus:
1. Industri Gelas
Pada industri gelas, proses mencairkan dan membentuk gelas dilakukan secara terus menerus agar hasil produksi berjumlah besar dan konsisten. Penggunaan teknologi canggih memungkinkan suhu dan tekanan yang diperlukan dalam proses produksi dikelola secara otomatis, sehingga menghasilkan gelas dengan kualitas yang seragam dan dalam jumlah yang banyak.
2. Industri Kimia
Industri kimia menggunakan proses produksi terus menerus untuk memproduksi bahan kimiawi seperti pupuk, deterjen, dan bahan kimia lainnya. Proses berkesinambungan ini memungkinkan pencampuran bahan baku dalam jumlah besar dengan konsistensi yang tinggi, serta mengurangi pemborosan bahan dan waktu, sehingga lebih efisien dalam memenuhi permintaan pasar.
3. Industri Pangan
Dalam industri pangan, produksi makanan seperti minuman kemasan, makanan ringan, dan produk lainnya dilakukan dengan proses terus menerus. Proses ini membantu perusahaan untuk menghasilkan produk dalam jumlah besar, menjaga kualitas rasa dan tekstur produk, serta mempercepat distribusi ke pasar dan memenuhi standar keamanan dan kebersihan.
4. Industri Minyak dan Gas
Industri minyak dan gas memanfaatkan proses produksi terus menerus untuk menghasilkan minyak mentah, gas alam, dan produk turunan lainnya. Produksi yang berkelanjutan memungkinkan perusahaan untuk memproses bahan baku secara cepat dan efisien, menjaga kestabilan pasokan energi global, serta mengoptimalkan proses ekstraksi dan penyulingan produk.
5. Industri Semen
Industri semen juga menggunakan proses produksi terus menerus, di mana bahan baku dicampur dan diproses dalam urutan yang tetap untuk menghasilkan semen dalam jumlah besar dan dengan kualitas yang konsisten. Proses ini memungkinkan pengendalian suhu, kehalusan, dan komposisi bahan baku yang diperlukan untuk menghasilkan semen dengan daya tahan dan kekuatan yang optimal.
Untuk mengoptimalkan metode produksi ini, implementasi software MES terbaik yang menyediakan visibilitas end-to-end terhadap seluruh proses produksi secara real-time, membantu perencanaan dan pengendalian kapasitas produksi, serta fitur dispatching yang akan memastikan bahwa pekerjaan yang tepat dikirim ke sumber daya yang tepat pada waktu yang tepat.
Kesimpulan
Berdasarkan ciri-ciri produksi terus menerus (continuous production), sistem ini sangat cocok untuk produk-produk massal dengan permintaan stabil. Contoh proses produksi terus menerus ini dapat dilakukan secara otomatis dan berkelanjutan, sehingga meminimalkan downtime dan meningkatkan efisiensi dalam pemrosesan bahan baku.
Software Manufaktur ScaleOcean memberikan solusi lengkap untuk bisnis Anda, mengotomatiskan perencanaan produksi, pengelolaan inventaris, dan kontrol kualitas. ScaleOcean memastikan operasional pabrik berjalan efisien, meningkatkan produktivitas, dan mengurangi biaya. Coba demo gratisnya sekarang dan tingkatkan efisiensi produksi Anda!
FAQ:
Apa saja karakteristik proses produksi terus menerus?
Proses produksi terus menerus memiliki ciri khas berupa aliran material atau produk yang berjalan konstan tanpa interupsi yang berarti, dan biasanya didedikasikan untuk satu jenis produk standar. Sistem ini umumnya dirancang untuk volume output yang sangat besar dengan urutan operasi yang tetap dan seringkali menggunakan otomatisasi tingkat tinggi.
Apa contoh proses produksi terus menerus?
Contoh penerapan proses produksi terus menerus dapat ditemukan pada industri penyulingan minyak bumi dan pembuatan bahan kimia dasar seperti amonia. Selain itu, sektor lain seperti pembangkit listrik tenaga uap atau nuklir dan pabrik pembuatan semen juga mengadopsi sistem produksi berkelanjutan ini.
Apa perbedaan produksi terus menerus dan produksi terputus?
Perbedaan mendasar terletak pada pola aliran; produksi terus menerus berjalan tanpa henti untuk produk standar dalam volume masif, sedangkan produksi terputus dilakukan dalam batch atau lot terpisah untuk variasi produk yang lebih beragam. Akibatnya, produksi terus menerus kurang fleksibel terhadap perubahan permintaan dibandingkan produksi terputus yang lebih adaptif terhadap pesanan spesifik.