Pembelian Bersih: Arti, Cara Hitung, dan Pengaruhnya di Bisnis

ScaleOcean Team
Posted on
Share artikel ini

Mengelola biaya pembelian dengan efektif adalah tantangan besar bagi banyak bisnis. Pembelian bersih adalah komponen yang biasanya masuk dalam harga pokok penjualan. Pembelian ini mencakup potongan harga, pembelian kotor, dan retur, dan pada praktiknya seringkali jauh lebih rendah dibandingkan dengan jumlah pembelian kotor.

Perbedaan ini menjadi indikator penting dalam mengukur efektivitas departemen purchasing dalam memperoleh pengurangan harga saat bernegosiasi dengan pemasok. Bagi banyak pebisnis, kesulitan dalam memaksimalkan potongan harga atau pengelolaan retur dapat menyebabkan pemborosan biaya yang berdampak pada margin keuntungan. Masih belum paham pengertian dari pembelian bersih? Mari perhatikan penjelasan di bawah ini.

starsKey Takeaways

Coba Demo Gratis!

requestDemo

1. Pembelian Bersih Adalah

Pembelian bersih adalah total biaya pembelian barang dagang yang dikeluarkan bisnis selama periode tertentu, setelah disesuaikan dengan semua pengurangan dan penambahan yang relevan. Nilai ini diperoleh dari total pembelian kotor yang kemudian dikurangi dengan retur pembelian dan potongan pembelian yang diterima, serta ditambahkan dengan ongkos angkut.

Pembelian bersih berperan pentng dalam metrik akuntansi karena memberikan angka yang lebih akurat untuk menghitung biaya riil pengadaan barang dan mengelola inventaris secara efektif. Jadi, sebelum transaksi pengadaan diselesaikan, perusahaan perlu menyadari bahwa isi dari nota purchasing belum tentu mencerminkan nilai bersih dikarenakan adanya kemungkinan berlaku diskon, retur, atau biaya tambahan.

Oleh karena itu, pembelian bersih harus dihitung dengan cermat sebelum perusahaan menerbitkan surat PO kepada pemasok potensial. Dengan menggunakan hasil yang akurat, pemilik bisnis dapat memperkirakan pengeluaran yang sebenarnya dan memastikan alokasi anggaran yang tepat untuk pengadaan barang dan jasa di masa mendatang.

2. Rumus dan Contoh Menghitung Pembelian Bersih

Untuk menghitung pembelian bersih, ada beberapa tahapan yang perlu diikuti. Pertama, hitunglah pembelian kotor dengan menjumlahkan biaya pembelian barang dan beban pengiriman. Selanjutnya, perhitungkan retur pembelian dan diskon yang diperoleh, dengan menjumlahkan semua nominal yang berkaitan dengan pengembalian barang dan potongan harga.

Terakhir, kurangi total pembelian kotor dan beban pengiriman dengan total retur dan diskon untuk mendapatkan nilai akhir pembelian bersih atau net purchase. Dengan mengikuti tahapan ini, Anda dapat memperoleh hasil yang lebih tepat dan transparan.

Sebagai contoh, PT ABC, sebuah distributor alat tulis, mencatat total pembelian barang dagang selama bulan Oktober sebesar Rp75.000.000,00, dengan biaya pengiriman tambahan sebesar Rp2.500.000,00. Dengan demikian, total pembelian kotor dan ongkos kirim menjadi Rp77.500.000,00. Semua transaksi ini dicatat dalam jurnal pembelian untuk memastikan transparansi dan akurasi pengeluaran.

Selama periode yang sama, PT ABC mengembalikan barang rusak senilai Rp1.500.000,00 kepada pemasok (retur pembelian) dan memperoleh diskon pembelian sebesar Rp1.000.000,00 karena pembayaran tagihan lebih awal. Total pengurangan dari retur dan diskon mencapai Rp2.500.000,00.

Perhitungan pembelian bersih atau net purchase dapat dihitung dengan rumus berikut:

Pembelian Bersih = (Pembelian + Beban Pengiriman) – (Retur Pembelian + Diskon Pembelian)

Dengan demikian, pembelian bersih PT ABC dihitung sebagai berikut:

  • Pembelian Bersih = (Rp75.000.000,00 + Rp2.500.000,00) – (Rp1.500.000,00 + Rp1.000.000,00)
  • Pembelian Bersih = Rp77.500.000,00 – Rp2.500.000,00
  • Pembelian Bersih = Rp75.000.000,00

Jadi, nilai pembelian bersih PT ABC untuk bulan Oktober adalah Rp75.000.000,00.

ERP

3. Mengapa Perlu Tahu Pembelian Bersih?

Pada perhitungan manajemen akuntansi, pembelian bersih adalah faktor penting yang diperlukan untuk mendapatkan harga pokok penjualan perusahaan manufaktur. Pemahaman yang jelas mengenai hal tersebut membantu perusahaan mengetahui biaya asli dari setiap proses pengadaan secara rinci.

Informasi ini kemudian dapat dianalisis lebih lanjut melalui laporan pengadaan untuk menilai efisiensi biaya dan akurasi pencatatan transaksi. Dokumen ini membantu menilai efisiensi pembelian dan memastikan setiap transaksi tercatat dengan transparan. Berikut penjelasannya:

a. Perhitungan Biaya Sebenarnya

Dengan adanya keterbukaan pengetahuan tentang net purchase, perusahaan dapat memahami komposisi biaya dari setiap alur transaksi pembelian secara lebih detail. Transparansi ini membantu memastikan analisis biaya dilakukan secara objektif tanpa terpengaruh oleh anggaran atau pengeluaran lain di luar transaksi tersebut.

Informasi ini juga memudahkan evaluasi terhadap potensi retur penjualan dan pembelian yang dapat memengaruhi total nilai pembelian bersih. Biaya aktual membantu pemilik usaha menghemat setiap sumber daya yang berpotensi memicu pengeluaran besar dan menjaga efisiensi keuangan perusahaan.

b. Membantu dalam Evaluasi Pemasok

Bagian penting lainnya dalam tim purchasing management yaitu negosiasi dengan pemasok sampai mendapatkan penawaran yang menguntungkan. Dengan mengetahui pembelian bersih, perusahaan memiliki kuasa lebih yang bisa mengurangi kerugian ketidaktahuan harga asli bahan baku.

Anda bisa meminta diskon lebih dan melakukan penawaran dengan berbagai faktor yang mendasar sehingga menciptakan keuntungan bagi pembelian. Jangan sepelekan penawaran menggunakan data konkrit, karena pemasok adalah pebisnis yang sama-sama mencari untung.

c. Mengelola Persediaan dengan Lebih Baik

Pemborosan kerap terjadi saat SOP purchasing terutama pada aspek anggaran kurang direalisasikan terhadap pembelian sumber daya. SOP ketentuan beli dibentuk dengan analisa total keseluruhan pembelian, sehingga saat purchasing management mengajukan purchase order ulang, perusahaan bisa meminimalkan pemborosan terhadap barang.

d. Pengelolaan Budgeting Lebih Transparan

Karena sudah memahami arti dari net purchase, masalah keuangan pembelian yang sering kali menjadi kendala dalam pengadaan bukan rintangan yang perlu ditakutkan lagi. Justru Anda semakin mudah mengelola budgeting dari berbagai departemen terutama saat purchase request diajukan kepada purchasing management.

Selain itu, perusahaan juga perlu memastikan bahwa setiap transaksi tercatat dalam faktur pengadaan yang valid dan terverifikasi. Dokumen ini menjadi dasar penting untuk mencocokkan data antara pesanan pembelian, penerimaan barang, dan pembayaran kepada pemasok.

Dengan pengelolaan faktur pengadaan yang rapi dan terintegrasi, perusahaan dapat meminimalkan risiko kesalahan pencatatan yang sering terjadi dalam proses administrasi pengadaan. Langkah ini juga membantu mempercepat proses verifikasi data sekaligus menjaga transparansi di setiap tahap siklus pengadaan barang.

e. Dasar Penentuan Harga Pokok Penjualan (HPP)

Untuk menetapkan harga jual yang kompetitif, perusahaan perlu memiliki pemahaman yang jelas tentang semua biaya yang dikeluarkan sepanjang proses produksi dan distribusi. Salah satu elemen penting dalam perhitungan Harga Pokok Penjualan (HPP) adalah pembelian bersih, yang mencakup total pembelian barang setelah dikurangi retur, diskon, serta ditambahkan dengan beban pengiriman.

Dengan menghitung pembelian bersih secara akurat, perusahaan dapat memastikan bahwa harga pokok penjualan yang ditetapkan dapat menutupi seluruh pengeluaran dan tetap menghasilkan keuntungan yang optimal.

4. Pengaruh Net Purchase bagi Bisnis

Pengetahuan biaya pembelian bersih penting untuk membangun sebuah perusahaan yang kompetitif.

Pembelian bersih memiliki pengaruh penting di pengadaan bisnis. Mulai dari perencanaan pembelian, pengadaan, sampai penerapannya pada strategi penetapan harga pokok penjualan (HPP) saat didistribusikan kepada konsumen. Berikut dampak dari penggunaan analisa biaya pembelian di manajemen pembelian.

Pertama, pengaruh pengambilan keputusan pembelian. Ilustrasikan Anda adalah pemilik usaha yang baru bergerak sekitar 2 tahun belakangan. Pada periode-periode sebelumnya Anda membuang banyak pengeluaran karena selalu kebingungan dengan keputusan pembelian.

Karena itulah pengambilan keputusan purchasing selanjutnya menjadi fatal. Pengambilan keputusan yang matang akibat memahami biaya pengadaan dan yang lainnya mempermudah proses penyusunan anggaran dan pembelian.

Kedua, operasional menjadi lebih efisien. Mengapa pembelian bersih bisa menunjang operasional yang lebih efektif? Jawabannya karena tim purchasing management dapat bekerja lebih cepat saat melakukan pengadaan bahan baku dan otomatis berdampak juga di operasional bisnis.

Ketiga, menjaga kepatuhan standar aturan pembelian dalam bisnis. Setiap bisnis yang berjalan memiliki SOP pembeliannya sendiri. Maka untuk membuat semua staff purchasing patuh, pihak perusahaan perlu menyelaraskan kebutuhan dan anggaran yang nyata.

Misalkan dalam SOP, tim purchasing management diberikan data anggaran pembelian sebesar Rp10.000.000,00. Nah masalahnya bagaimana mereka bisa menyesuaikan target tersebut? Perhitungan net purchase bisa jadikan acuan untuk menyesuaikan anggaran dan aturan yang ada, sehingga karyawan dapat mematuhi kebijakan yang berjalan.

5. Mengoptimalkan Proses Purchasing di Perusahaan dengan ScaleOcean

Proses purchasing sering kali menjadi titik kelemahan dalam hal pemborosan dan ketidakefisienan. ScaleOcean menawarkan solusi ERP yang terintegrasi, memungkinkan proses purchasing lebih transparan, otomatis, dan terukur.

Software Purchasing ScaleOcean membantu perusahaan mengelola siklus pengadaan barang dan jasa secara digital, terintegrasi dengan modul lain seperti keuangan dan logistik, serta memberikan visibilitas penuh terhadap pengeluaran perusahaan.

Dengan otomatisasi dan integrasi lintas departemen, software ini mengurangi waktu proses manual, meminimalkan kesalahan, dan meningkatkan transparansi. Fleksibilitas sistem memungkinkan penyesuaian dengan kebutuhan spesifik perusahaan, serta memberikan pembaruan real-time tentang status pengadaan, pengeluaran, dan vendor, mendukung keputusan yang lebih cepat dan cerdas.

Berikut beberapa fitur ScaleOcean Software Purchasing:

  • Manajemen Vendor: Memungkinkan perusahaan untuk melacak kinerja dan hubungan dengan vendor, serta mengelola perjanjian dan kontrak dengan lebih efisien.
  • Purchase Request: Otomatisasi pembuatan permintaan pembelian berdasarkan persediaan atau kebutuhan proyek, yang meminimalkan kesalahan dalam perencanaan pembelian.
  • Purchase Order: Memungkinkan perusahaan untuk membuat, melacak, dan mengelola pesanan pembelian secara efisien, dengan pengingat otomatis untuk setiap tahap proses.
  • Integrasi Pembayaran: Fitur ini memastikan bahwa seluruh proses pembayaran dapat terhubung langsung dengan sistem akuntansi perusahaan, meminimalkan duplikasi dan kesalahan dalam pencatatan transaksi.
  • Pelaporan Real-Time: Memberikan akses langsung ke data yang relevan untuk pengambilan keputusan strategis, mulai dari status pengadaan hingga pengeluaran dan laporan anggaran.
  • Analisis Pengeluaran: Sistem ini menyediakan laporan analitik yang membantu perusahaan mengevaluasi pengeluaran dan mencari cara untuk mengurangi biaya operasional.

Dengan menggunakan ScaleOcean, perusahaan dapat merampingkan proses purchasing dari awal hingga akhir, mengurangi risiko human error, dan memastikan semua pengeluaran tercatat dengan akurat. Fitur-fitur yang fleksibel dan terintegrasi ini sangat berguna untuk perusahaan yang ingin meningkatkan efisiensi operasional dan transparansi dalam pengelolaan keuangan dan logistik.

6. Kesimpulan

Pembelian bersih adalah biaya dari jumlah keseluruhan pembelian yang harus dibayarkan perusahaan di luar potongan lainnya yang tak ada sangkut pautnya dengan produk itu sendiri. Atau bahasa yang lebih mudahnya yakni perhitungan harga produk tanpa ada potongan dari pemasok dalam bentuk apapun termasuk diskon.

Fungsinya jelas untuk mengelola budgeting pengeluaran yang lebih terorganisir, memastikan kelancaran arus pengadaan, memenuhi standar anggaran yang sudah ditentukan, dan pengaruhnya pada ketentuan pembelian. Sehingga mengurangi pengaruh buruk seperti kerugian dan pemborosan pada purchasing sumber daya yang kurang potensial.

Untuk mempermudah perhitungan net purchase setiap kegiatan pengadaan dalam perusaahan, Anda dapat mempertimbangkan penerapan sistem purchasing ScaleOcean yang terintegrasi dengan software akuntansi dan logistik. Anda dapat mencoba lebih dari 1000 jumlah fiturnya melalui demo gratis yang ditawarkan.

FAQ:

1. Bagaimana cara menghitung pembelian bersih?

Berikut adalah cara untuk menghitung pembelian bersih:
1. Jumlahkan pembelian kotor dan beban pengiriman.
2. Jumlahkan retur dan diskon pembelian.
3. Kurangi hasil perhitungan pertama dengan hasil perhitungan kedua.

2. Apa rumus pembelian bersih?

Rumus net purchase adalah:
Pembelian Bersih = (Pembelian kotor + beban pengiriman) – (Retur + diskon pembelian).

3. Pembelian bersih terdiri dari apa saja?

1. Pembelian kotor.
2. Angkut pembelian.
3. Retur pembelian.
4. Potongan atau diskon pembelian.

Jadwalkan Demo Gratis

Error message
Error message
Error message
Error message
Error message
Error message

Rekomendasi Artikel Terkait

Temukan Artikel Serupa untuk Solusi Bisnis Lebih Lengkap