Apa itu Invoice, Komponen, Fungsi, dan Jenisnya

ScaleOcean Team
Posted on
Share artikel ini

Seringkali bisnis menghadapi kesulitan dalam mencatat transaksi secara rapi dan transparan, terutama saat jumlah pesanan meningkat. Untuk mengatasi hal ini, invoice hadir sebagai solusi praktis yang tidak hanya menjadi bukti pembayaran, tetapi juga membantu menjaga kelancaran arus kas dan akurasi laporan keuangan.

Invoice adalah dokumen resmi yang dikeluarkan penjual kepada pembeli sebagai bukti transaksi penjualan barang atau jasa. Dokumen ini memuat detail penting seperti jumlah, harga, syarat pembayaran, hingga informasi pihak yang terlibat. Invoice berfungsi sebagai dasar penagihan sekaligus catatan akuntansi yang sah.

Dalam artikel ini akan dibahas secara lengkap mengenai aspek ini, mulai dari pengertian, fungsi utama, komponen, cara membuatnya, serta contoh dan strategi yang optimal untuk membuatnya. Pahami selengkapnya di sini!

starsKey Takeaways
  • Invoice adalah dokumen resmi dari penjual kepada pembeli yang merinci barang atau jasa yang dijual, menjadi bukti transaksi, dasar penagihan, dan catatan akuntansi.
  • Fungsi utama invoice meliputi bukti transaksi, permintaan pembayaran, pelacakan arus kas, dokumen hukum untuk audit, pencatatan akuntansi, serta pelacakan status pembayaran.
  • Jenis invoice seperti invoice penjualan, pembelian, proforma, retur, konsinyasi, dan berkala, masing-masing dengan tujuan penggunaan yang spesifik
  • Software akuntansi terbaik ScaleOcean dapat membantu menyederhanakan proses pembuatan, pencatatan, dan pelacakan invoice secara otomatis, akurat, cepat, dan transparan.

Coba Demo Gratis

requestDemo

Apa itu Invoice

Invoice atau faktur merupakan dokumen resmi yang dibuat penjual untuk pembeli, berisi rincian barang atau jasa yang dijual, nilai pembayaran, serta ketentuan pelunasan. Perannya penting tidak hanya sebagai bukti transaksi, tetapi juga sarana penagihan dan dasar pencatatan akuntansi guna mengatur keuangan serta memantau persediaan.

Dokumen ini berisi informasi lengkap seperti deskripsi barang atau jasa, jumlah, harga satuan, total biaya, hingga syarat pembayaran. Selain itu, faktur juga berfungsi sebagai dasar penagihan sekaligus alat kontrol keuangan dalam bisnis.

Fungsi Utama Invoice

Invoice tidak hanya berperan sebagai bukti transaksi jual beli, tetapi juga memiliki banyak fungsi penting lainnya yang berkaitan dengan aspek keuangan, hukum, dan operasional perusahaan.

Dengan memahami fungsi-fungsi ini, perusahaan dapat memaksimalkan penggunaan faktur dalam mengelola arus kas, memantau persediaan, hingga menjaga kepatuhan hukum. Berikut penjelasan lengkap mengenai fungsi invoice, yaitu:

1. Sebagai Bukti Transaksi

Invoice mencatat rincian lengkap dari transaksi jual beli seperti nama barang, jumlah, harga, dan tanggal transaksi. Dokumen ini menjadi bukti otentik bahwa telah terjadi kesepakatan antara penjual dan pembeli, dan merupakan arsip penting dalam pelaporan internal maupun eksternal.

Dalam proses audit atau verifikasi, faktur ini juga berfungsi sebagai dokumen pendukung yang sah dan dapat dipercaya.

Untuk mempermudah pengelolaan dan otomatisasi pembuatan faktur, penggunaan billing system seperti yang ditawarkan ScaleOcean dapat sangat membantu dalam memastikan keakuratan dan efisiensi proses penagihan.

2. Permintaan Pembayaran

Invoice berfungsi sebagai permintaan resmi dari penjual kepada pembeli untuk melakukan pembayaran atas barang atau jasa yang telah diberikan. Di dalamnya tercantum informasi penting seperti nominal tagihan, tenggat waktu pembayaran, dan metode pembayaran.

Dengan faktur, proses penagihan menjadi lebih profesional, tertib, dan mudah ditindaklanjuti oleh pihak pembeli.

3. Pelacakan Arus Kas

Dalam pencatatan akuntansi, faktur ini digunakan untuk mencatat pendapatan dan mengelola arus kas masuk secara akurat. Setiap invoice yang diterbitkan menjadi referensi utama dalam pembuatan jurnal, laporan keuangan umum, dan pembukuan.

Tanpa penyusunan faktur yang terorganisir, proses penghitungan laba rugi dan evaluasi keuangan perusahaan akan menjadi tidak akurat.

4. Dokumen Hukum dan Dasar Audit

Invoice dapat dijadikan bukti sah secara hukum ketika terjadi perselisihan antara penjual dan pembeli. Karena memuat informasi kontraktual seperti jumlah pembayaran, rincian transaksi, dan jatuh tempo, dokumen ini dapat digunakan dalam proses penyelesaian sengketa, mediasi, hingga audit hukum.

Selain itu, faktur juga berperan sebagai dasar audit, baik untuk audit internal maupun eksternal, serta pemeriksaan pajak. Dengan catatan transaksi yang rinci dan terverifikasi, faktur membantu memastikan kepatuhan terhadap regulasi keuangan sekaligus melindungi hak dan kewajiban kedua belah pihak.

5. Dokumen Akuntansi

Invoice berfungsi sebagai dokumen resmi dalam pencatatan akuntansi yang sah. Jurnal penghapusan piutang adalah pencatatan yang digunakan untuk mencatat piutang yang sudah tidak dapat dipulihkan, memudahkan proses audit dan pelaporan. Setiap transaksi tercatat rapi sehingga memudahkan proses audit, penyusunan laporan keuangan, serta memastikan transparansi dalam aktivitas bisnis sehari-hari.

6. Pelacakan Pembayaran

Melalui penyusunan faktur, perusahaan dapat melacak status pembayaran dengan mudah, apakah sudah dibayar, sebagian, atau masih tertunda. Fungsi ini membantu mengurangi risiko keterlambatan, meningkatkan arus kas, dan menjaga hubungan baik dengan mitra bisnis.

Penerapan termin pada faktur juga memungkinkan perusahaan menetapkan jangka waktu pembayaran yang jelas bagi pelanggan. Dengan cara ini, setiap tagihan memiliki batas waktu yang terdefinisi, memudahkan kontrol pembayaran, serta membantu perencanaan arus kas dan strategi penagihan yang lebih efektif.

Komponen dan Informasi Penting dalam Invoice

Komponen dan Informasi Penting dalam Invoice

Invoice bukan hanya sekadar dokumen penagihan, tetapi juga memuat informasi penting yang memastikan transaksi berjalan transparan, akurat, dan sesuai kesepakatan. Setiap elemen di dalamnya memiliki peran khusus dalam mendukung kelancaran proses bisnis dan pengelolaan keuangan.

Berikut beberapa komponen penting yang menjadi informasi penting dalam faktur, diantaranya:

1. Nama dan Alamat Perusahaan (Penjual dan Pembeli)

Identitas perusahaan yang terlibat dalam transaksi harus dicantumkan secara jelas. Nama dan alamat penjual serta pembeli memudahkan proses verifikasi, meminimalisir kesalahan pengiriman, dan menjadi bukti tertulis yang sah apabila terjadi perbedaan pendapat terkait transaksi.

2. Tanggal Invoice dan Nomor Unik

Setiap invoice wajib memiliki tanggal penerbitan dan nomor identifikasi unik. Tanggal digunakan untuk menentukan masa pembayaran, sementara nomor identifikasi invoice berfungsi sebagai penanda khusus agar transaksi lebih mudah dilacak, baik oleh penjual maupun pembeli.

3. Deskripsi Detail Barang atau Jasa yang Dibeli

Invoice harus menjelaskan secara rinci barang atau jasa yang diperjualbelikan. Informasi seperti nama produk, jumlah unit, harga per item, serta total per kategori memberikan transparansi. Hal ini juga membantu kedua belah pihak menghindari kesalahpahaman.

4. Total Biaya yang Harus Dibayarkan

Bagian ini menunjukkan jumlah akhir yang wajib dibayarkan oleh pembeli. Perhitungan meliputi subtotal, pajak, biaya tambahan, atau potongan harga. Kejelasan angka ini penting untuk memastikan kesesuaian transaksi dan memudahkan manajemen arus kas perusahaan.

5. Instruksi Pembayaran dan Syarat-Syarat Transaksi

Invoice harus memuat instruksi pembayaran, seperti rekening tujuan, metode transfer, serta batas waktu pelunasan. Selain itu, dicantumkan juga syarat transaksi, termasuk penalti keterlambatan atau diskon pembayaran cepat, guna menjaga kepastian dan disiplin pembayaran.

6. Tanggal Jatuh Tempo

Bagian ini mencantumkan batas waktu yang diberikan kepada pembeli untuk melunasi pembayaran. Informasi ini penting agar kedua pihak memiliki kejelasan kapan kewajiban finansial harus dipenuhi.

Selain itu, tanggal jatuh tempo membantu perusahaan menjaga arus kas tetap stabil dan mengurangi risiko piutang tak tertagih yang dapat mengganggu likuiditas perusahaan.

7. Metode Pembayaran

Invoice juga memuat pilihan cara pembayaran, seperti transfer bank, cek, kartu kredit, atau metode digital lainnya. Dengan adanya informasi ini, pembeli dapat memilih opsi yang paling sesuai. Bagi penjual, kejelasan metode pembayaran mempercepat proses penerimaan dana.

8. Syarat dan Ketentuan

Dalam invoice, bagian syarat dan ketentuan mencakup aturan yang mengikat kedua pihak, seperti penalti keterlambatan atau kebijakan retur. Informasi ini memberi perlindungan hukum sekaligus mengurangi potensi sengketa. Hal ini memastikan transaksi berlangsung adil dan profesional.

Anda bisa membuat invoice secara mudah dengan menggunakan sistem canggih, seperti aplikasi invoice bisnis. ScaleOcean menjadi rekomendasi terbaik aplikasi invoice yang dapat membantu mengotomatiskan pembuatan, pengelolaan, dan pengiriman faktur secara cepat dan akurat.

Dengan integrasi langsung ke dalam sistem keuangan dan manajemen inventaris, aplikasi ini memastikan setiap transaksi tercatat dengan tepat dan memudahkan pelacakan pembayaran.

Jenis Jenis Invoice

Invoice memiliki beragam jenis sesuai dengan tujuan penggunaannya dalam transaksi bisnis. Setiap jenis memiliki fungsi spesifik yang membantu kelancaran pencatatan, pembayaran, maupun pengelolaan arus kas perusahaan. Berikut penjelasan berbagai jenis faktur yang umum digunakan, diantaranya:

1. Invoice Penjualan

Invoice penjualan diterbitkan penjual kepada pembeli sebagai bukti transaksi penjualan barang atau jasa. Dokumen ini mencantumkan rincian pesanan, harga, jumlah, serta syarat pembayaran.

Fungsi utamanya adalah sebagai alat penagihan resmi sekaligus catatan transaksi yang sah dalam laporan keuangan perusahaan, yang termasuk dalam proses pembukuan penjualan untuk memastikan akurasi dan konsistensi data keuangan.

2. Invoice Pembelian

Invoice pembelian dibuat oleh pemasok atau penjual dan diterima oleh pembeli sebagai tanda kewajiban pembayaran. Dokumen ini digunakan pembeli untuk mencatat biaya masuk serta memvalidasi pesanan yang sudah diterima. Selain itu, faktur ini membantu mengatur pengeluaran bisnis secara lebih terstruktur.

3. Invoice Proforma

Invoice proforma bersifat sementara dan biasanya diberikan sebelum pengiriman barang atau jasa. Dokumen ini bukan bukti penagihan resmi, melainkan estimasi biaya yang akan dibayarkan pembeli. Tujuannya memberikan gambaran awal transaksi sehingga pembeli dapat menyiapkan anggaran sebelum melanjutkan proses.

4. Invoice Retur

Invoice retur diterbitkan ketika ada barang yang dikembalikan oleh pembeli kepada penjual. Dokumen ini mencatat nilai barang yang diretur dan menyesuaikan jumlah tagihan awal. Dengan adanya faktur retur, perusahaan dapat menjaga akurasi laporan keuangan serta transparansi transaksi dengan pelanggan.

5. Invoice Konsinyasi

Invoice konsinyasi digunakan dalam transaksi konsinyasi, yaitu saat penjual menitipkan barang ke pihak lain untuk dijual. Dokumen ini mencatat jumlah barang yang terjual dan sisa stok yang masih ada. Fungsinya memudahkan perhitungan hasil penjualan dan pembagian keuntungan antara pihak yang terlibat.

6. Invoice Tagihan

Invoice tagihan diterbitkan untuk menagih pembayaran secara resmi kepada pembeli atas barang atau jasa yang telah diberikan. Dokumen ini biasanya mencantumkan jumlah yang harus dibayar beserta jatuh temponya. Dengan faktur ini, perusahaan dapat memastikan kepastian arus kas dan kepatuhan pembayaran.

7. Invoice Berkala

Invoice berkala diterbitkan secara rutin, biasanya bulanan atau sesuai kesepakatan. Jenis ini umum digunakan untuk layanan berlangganan atau kontrak jangka panjang. Dengan sistem faktur berkala, perusahaan dapat menjaga konsistensi pendapatan sekaligus mempermudah pelanggan dalam mengatur pembayaran.

8. Invoice Standar

Invoice standar adalah jenis faktur paling umum yang berisi informasi dasar transaksi. Dokumen ini mencakup nama penjual, pembeli, rincian barang atau jasa, harga, serta total tagihan. Karena strukturnya sederhana, faktur standar sering digunakan dalam berbagai transaksi bisnis sehari-hari.

9. Commercial Invoice

Commercial invoice adalah dokumen resmi yang menjadi dasar penagihan pembayaran dalam ekspor-impor. Dokumen ini diterbitkan oleh eksportir dan ditujukan kepada importir sebagai bukti sah transaksi lintas negara. Commercial invoice juga digunakan oleh bea cukai negara tujuan untuk menilai nilai pabean dan menetapkan besaran pajak atau bea masuk.

Cara Membuat Invoice

Cara Membuat Invoice

Cara membuat invoice yang benar dan profesional merupakan salah satu keterampilan penting dalam mengelola bisnis. Invoice tidak hanya berfungsi sebagai tagihan pembayaran, tetapi juga sebagai dokumen legal yang mencatat transaksi.

Dengan menggunakan aplikasi nota online, Anda dapat membuat faktur yang jelas dan terstruktur dengan mudah. Aplikasi ini memastikan setiap faktur yang dibuat sesuai standar dan membantu memastikan pembayaran diterima tepat waktu serta menjaga hubungan baik dengan klien.

Berikut adalah langkah-langkah detail dan poin-poin penting yang perlu Anda perhatikan dalam membuat invoice:

1. Identifikasi Diri dan Klien

Cantumkan informasi lengkap tentang bisnis Anda dan klien di bagian atas faktur. Termasuk nama perusahaan, alamat, nomor telepon, dan alamat email. Jika Anda memiliki logo, tambahkan untuk memberikan kesan profesional.

Pastikan juga informasi (nama, alamat, dan kontak) ditulis dengan benar untuk menghindari kesalahan pengiriman. Informasi yang jelas ini penting untuk verifikasi dan komunikasi yang lancar antara kedua belah pihak. Identifikasi yang akurat menjadi dasar dari validitas dokumen.

2. Berikan Nomor Invoice dan Tanggal

Setiap faktur harus memiliki nomor unik dan tanggal penerbitan. Nomor invoice berfungsi sebagai identifikasi unik untuk melacak transaksi dan mempermudah pencatatan akuntansi. Sistem penomoran yang konsisten, seperti menggunakan format seri (misalnya, INV-2025-001), membantu dalam pengarsipan dan pencarian data.

Tanggal faktur menunjukkan kapan dokumen dibuat, yang menjadi acuan untuk menghitung jatuh tempo pembayaran. Pastikan keduanya tercantum dengan jelas di bagian yang mudah terlihat.

3. Daftar Barang atau Jasa yang Diberikan

Buatlah tabel atau daftar yang berisi deskripsi setiap barang atau jasa yang Anda jual. Sertakan juga jumlah (kuantitas), harga satuan, dan total harga untuk setiap item. Deskripsi harus spesifik dan mudah dipahami oleh klien, misalnya “Jasa Desain Logo” atau “10 unit Produk X”.

Rincian ini memastikan klien mengetahui dengan pasti apa yang mereka bayar, mencegah kebingungan dan sengketa di kemudian hari. Rincian yang jelas menunjukkan transparansi dan akuntabilitas.

4. Hitung Subtotal, Pajak, dan Total Akhir

Setelah merinci semua item, hitung subtotal (jumlah total sebelum pajak). Kemudian, jika berlaku, tambahkan pajak penjualan atau PPN (Pajak Pertambahan Nilai) dengan persentase yang relevan.

Untuk perusahaan internasional, pastikan untuk mempertimbangkan transfer pricing saat menghitung biaya antar entitas yang berada di negara yang berbeda, untuk mematuhi regulasi perpajakan internasional.

Setelah itu, hitung total akhir yang harus dibayar oleh klien, termasuk subtotal dan pajak. Pastikan semua perhitungan akurat untuk menghindari kesalahan finansial. Cantumkan mata uang yang digunakan agar tidak ada kesalahpahaman. Perhitungan yang transparan menunjukkan profesionalisme.

5. Tentukan Syarat dan Ketentuan Pembayaran

Bagian ini sangat penting untuk memastikan pembayaran diterima tepat waktu. Cantumkan tanggal jatuh tempo pembayaran (misalnya, “30 hari setelah tanggal invoice”), metode pembayaran yang diterima (transfer bank, kartu kredit, atau tunai), dan informasi rekening bank yang diperlukan.

Jika ada kebijakan denda keterlambatan, sertakan juga dengan jelas. Syarat dan ketentuan yang spesifik melindungi Anda dari pembayaran yang tertunda dan memberikan panduan yang jelas kepada klien tentang cara menyelesaikan tagihan.

Contoh Invoice

Untuk memahami bagaimana penggunakan faktur di perusahaan dan bagaimana peran dokumen tersebut, di sini akan diuraikan skenario dan contoh invoice perusahaan, yang diambil dari sebuah perusahaan yang bergerak di bidang distribusi peralatan kantor, PT Contoh Jaya.

Perusahaan ini baru saja melakukan pembelian produk-produk untuk persediaan kantor. Mereka memesan dua unit printer laserjet seharga Rp800.000 per unit dan satu unit kursi kantor seharga Rp1.200.000. Total harga sebelum diskon adalah Rp2.800.000.

Perusahaan menempatkan promosi untuk pembelian dalam jumlah tertentu. Dalam transaksi penjualan ini, mereka mendapatkan diskon sebesar 10% untuk pembelian dengan total di atas Rp2.000.000.

Sehingga, diskon senilai Rp280.000 dicantumkan ke faktur penjualan. Selain itu, sesuai dengan peraturan pajak yang berlaku, PT Contoh Jaya juga dikenakan pajak sebesar 5% dari total pembelian setelah diskon. Oleh karena itu, pajak sebesar Rp126.000 ditambahkan ke total tagihan.

Dari skenario ini, dibuatlah contoh invoice tagihan tersebut seperti ini.

Contoh Invoice

Perbedaan Nota, Invoice, dan Kwitansi

Dalam transaksi bisnis, nota, invoice, dan kwitansi sering digunakan sebagai dokumen pendukung, namun ketiganya memiliki fungsi yang berbeda. Memahami perbedaannya penting agar pencatatan keuangan lebih akurat dan proses administrasi berjalan efektif. Berikut penjelasan lengkap perbedaan nota, invoice, dan kwitansi, yaitu:

  • Nota adalah bukti sederhana pembelian tunai yang memuat daftar barang, jumlah, dan harga. Biasanya digunakan pada transaksi ritel atau skala kecil tanpa syarat pembayaran khusus, sehingga disebut juga nota kontan karena pembayarannya dilakukan secara langsung dan tercatat instan.
  • Invoice adalah dokumen resmi penagihan yang dikeluarkan penjual kepada pembeli. Berisi rincian barang/jasa, harga, total biaya, serta syarat pembayaran termasuk tanggal jatuh tempo.
  • Kwitansi adalah bukti penerimaan uang yang ditandatangani penerima pembayaran. Dokumen ini menegaskan bahwa pembeli sudah melunasi sejumlah uang sesuai kesepakatan transaksi.

Cara Mudah Membuat Invoice Mudah dengan ScaleOcean

Cara Mudah Membuat Invoice Mudah dengan ScaleOcean

Penggunaan software akuntansi ScaleOcean hadir sebagai solusi terbaik untuk mengelola faktur karena menawarkan sistem yang terintegrasi, otomatis, dan fleksibel. Dengan dukungan lebih dari 200 modul khusus dan 1000+ fitur spesifik, termasuk billing system, ScaleOcean memungkinkan pembuatan invoice yang cepat, akurat.

Selain itu, Aplikasi Invoicing ScaleOcean menyediakan integrasi yang dapat langsung terkoneksi dengan berbagai fungsi bisnis, seperti Sales Order, Purchase Order, hingga integrasi perbankan. Penggunaan software ini, dapat memberikan akses unlimited user tanpa biaya tambahan, sehingga perusahaan dapat memperluas tim tanpa hambatan biaya.

Selain itu, sistem flat pricing membuat pengelolaan invoice menjadi lebih hemat dan transparan, tanpa ada biaya tersembunyi. ScaleOcean juga menyediakan layanan demo gratis, after-sales interaktif, serta kemampuan kustomisasi tinggi sesuai alur bisnis, menjadikan ScaleOcean sebagai solusi terbaik tidak hanya untuk mengelola invoice, tapi proses bisnis secara menyeluruh.

Berikut beberapa fitur khusus yang disediakan ScaleOcean untuk mengoptimalkan pengelolaan dan pembuatan invoice, diantaranya:

  1. Pembuatan Invoice Otomatis: Invoice dapat dibuat otomatis dari dokumen Sales Order (untuk piutang pelanggan) maupun Purchase Order (untuk hutang ke vendor). Hal ini mengurangi input manual dan kesalahan pencatatan.
  2. Custom Printout untuk Invoice: Invoice bisa dicetak dengan format yang disesuaikan, misalnya menambahkan logo perusahaan, detail kontak, atau format khusus sesuai kebutuhan bisnis.
  3. Cetak e-Faktur Langsung dari Sistem: Mendukung pencetakan e-faktur maupun invoice fisik langsung dari sistem, sehingga perusahaan dapat mengirimkan invoice ke pelanggan di hari yang sama tanpa perlu proses manual tambahan.
  4. Pelacakan Pembayaran & Rekonsiliasi: Sistem melacak status pembayaran secara real-time dan mencocokkannya dengan data perbankan untuk mengurangi resiko piutang tidak tertagih.

Dengan fitur ini, ScaleOcean dapat memastikan bahwa setiap proses penagihan, mulai dari pembuatan, pengiriman e-faktur, hingga pelacakan pembayaran dapat dilakukan secara lebih efisien, aman, dan sesuai kebutuhan perusahaan.

Kesimpulan

Invoice bukan hanya dokumen penagihan, tetapi juga instrumen penting untuk menjaga keteraturan transaksi, arus kas, dan laporan keuangan umum. Dengan pengelolaan yang tepat, bisnis dapat menghindari kesalahan pencatatan sekaligus meningkatkan efisiensi operasional.

Untuk mendukung hal ini, penggunaan software akuntansi ScaleOcean menjadi solusi terbaik. Sistem ini membantu membuat, mencatat, dan melacak invoice secara otomatis, sehingga proses keuangan lebih akurat, cepat, dan transparan. Segera lakukan demo gratisnya untuk dapatkan solusi terbaik dan sesuai kebutuhan bisnis Anda!

FAQ:

1. Apa itu invoice?

Invoice, atau faktur, adalah dokumen komersial yang diterbitkan oleh penjual kepada pembeli sebagai perincian transaksi. Dokumen ini berisi daftar barang atau jasa yang telah disediakan, jumlah, harga per unit, total biaya yang harus dibayar, dan syarat pembayaran. Invoice berfungsi sebagai permintaan pembayaran dan bukti transaksi kredit.

2. Apa perbedaan invoice dan kwitansi?

Meskipun keduanya adalah dokumen transaksi, fungsinya berbeda:
1. Invoice adalah permintaan pembayaran. Dokumen ini diterbitkan saat barang atau jasa telah dikirim tetapi pembayaran belum diterima.
2. Kwitansi adalah bukti pembayaran. Dokumen ini diterbitkan setelah pembayaran telah diterima, yang berfungsi sebagai bukti bahwa utang telah lunas.
Secara sederhana, invoice dibuat sebelum pembayaran, sedangkan kwitansi dibuat setelah pembayaran.

3. Apa saja isi utama dari sebuah invoice?

Invoice yang lengkap dan sah harus memuat informasi-informasi berikut:
1. Detail Perusahaan: Nama, alamat, dan kontak penjual.
2. Detail Pembeli: Nama, alamat, dan kontak pembeli.
3. Nomor Invoice: Nomor unik untuk identifikasi.
4. Tanggal: Tanggal penerbitan invoice.
5. Rincian Barang/Jasa: Deskripsi, jumlah, harga per unit, dan total harga.
6. Total Akhir: Jumlah total yang harus dibayar, termasuk pajak atau biaya tambahan lainnya.
7. Syarat Pembayaran: Batas waktu pembayaran dan metode pembayaran yang diterima.

Jadwalkan Demo Gratis

Error message
Error message
Error message
Error message
Error message
Error message

Rekomendasi Artikel Terkait

Temukan Artikel Serupa untuk Solusi Bisnis Lebih Lengkap