Prive Akuntansi Adalah: Definisi, Rumus, dan Contohnya
3 Min Read Posted on 12 Jan 2024
Daftar Isi
Konsep prive sering muncul sebagai aspek akuntansi manajemen yang mempengaruhi keuangan dan operasional perusahaan. Prive, atau penarikan aset dari bisnis oleh pemilik untuk keperluan pribadi, memiliki dampak yang signifikan. Oleh karena itu, Anda perlu memiliki pemahaman yang mendalam tentang prive, cara hitungnya, serta dampak terhadap perusahaan.
Selain itu, penting pula bagi pemilik bisnis untuk mengetahui cara terbaik mengelola prive agar tidak mengganggu aliran kas dan ekuitas bisnis. Nah, berikut pembahasan menyeluruh yang meliputi definisi prive dalam akuntansi, dampaknya bagi perusahaan, rumus perhitungannya, dan tips praktis dalam mengelola prive yang bisa Anda terapkan.
1. Prive dalam Akuntansi Adalah
Dalam akuntansi manajemen, istilah prive sering disebut juga sebagai drawings yang mengacu pada penarikan uang tunai atau aset lainnya dari perusahaan oleh pemilik untuk kebutuhan pribadi. Prive bukan merupakan biaya bisnis, melainkan bentuk dari distribusi kekayaan dari bisnis ke pemiliknya. Hal ini umum terjadi pada bisnis yang berbentuk perseorangan atau kemitraan. Jadi, pemilik atau mitra memiliki hak langsung atas aset bisnis. Bentuk prive akuntansi adalah dapat berupa uang tunai, barang, atau manfaat lain.
Nah, prive dalam akuntansi adalah pengurangan dari ekuitas pemilik. Berbeda dengan biaya operasional bisnis yang dicatat sebagai pengurangan dari laba bersih. Jadi, ketika pemilik mengambil aset dari bisnis, nilai aset tersebut akan dikurangkan dari akun ekuitas pemilik dalam neraca. Pencatatan prive yang akurat membantu perusahaan memisahkan transaksi pribadi pemilik dari aktivitas bisnis. Dengan ini, operasional tetap bisa berjalan tanpa gangguan.
2. Dampak Prive bagi Perusahaan
Prive memberikan dampak yang cukup signifikan bagi perusahaan, khususnya bisnis kecil dan menengah. Dampak langsung terlihat pada aliran kas perusahaan. Saat pemilik mengambil uang atau aset lainnya, tentu akan mengurangi jumlah sumber daya yang tersedia yang diperlukan operasional bisnis. Dalam jangka pendek, ini bisa mempengaruhi pembayaran kepada supplier atau investasi pada stok. Jika prive dilakukan secara berlebihan, juga bisa mengakibatkan kekurangan likuiditas dan malah menjadi masalah serius.
Dampak berikutnya adalah mempengaruhi struktur ekuitas perusahaan. Jika perusahaan berupa kemitraan atau korporasi, prive bisa menimbulkan masalah tambahan dalam hal keadilan antar pemilik atau pemegang saham. Terutama jika tidak semua pemilik mengambil prive dengan jumlah yang sama.
Dari perspektif perencanaan akuntansi manajemen dan pelaporan pajak, prive akuntansi adalah akun yang harus ditangani dengan hati-hati. Pengambilan aset pribadi dari bisnis tidak boleh dicampur dengan biaya bisnis. Mengapa demikian? Agar perusahaan bisa membuat laporan keuangan secara benar untuk tujuan pajak. Pencampuran prive dengan transaksi bisnis bisa menyebabkan masalah dengan otoritas pajak dan penentuan pajak terutang oleh perusahaan juga menjadi sulit.
Bahkan dalam jangka panjang, prive yang berlebihan dapat menjadi sinyal negatif bagi investor, kreditur, dan pihak berkepentingan lainnya. Investor dan kreditur bisa jadi melihat ini sebagai indikasi manajemen keuangan yang buruk atau kurangnya komitmen terhadap kesuksesan bisnis. Jika ini terjadi, maka mereka bisa jadi tidak percaya untuk melakukan investasi di masa depan.
3. Rumus Prive dan Contoh Hitungnya
Dalam akuntansi manajemen, rumus prive sangat sederhana. Prive dikalkulasikan dengan mengurangkan nilai prive dari ekuitas pemilik. Secara umum, rumusnya adalah sebagai berikut.
Dalam rumus prive di atas, ada tiga komponen penting yang perlu diperhatikan. Pertama, ada modal awal yaitu ekuitas pemilik di awal periode. Selanjutnya, laba yaitu keuntungan yang dihasilkan oleh perusahaan selama periode tersebut. Berikutnya modal akhir yang menjadi ekuitas pemilik di akhir periode.
Agar memahami penggunaan rumus prive tersebut, mari perhatikan ilustrasi berikut ini. Misalkan di awal tahun, Anda memiliki modal atau ekuitas pemilik sebesar Rp200.000.000 dalam bisnisnya. Selama tahun tersebut, bisnisnya menghasilkan laba sebesar Rp50.000.000. Di akhir tahun, modal Anda dalam bisnis tercatat sebesar Rp220.000.000. Maka dengan menggunakan rumus prive diperoleh:
Berdasarkan perhitungan tersebut, dapat terlihat bahwa investor menarik dana untuk pribadi sebesar Rp30.000.000, di mana tanda hasil negatif menunjukkan jumlah nilai dana yang ditarik. Pastikan bahwa nilai prive ini tidak tinggi dan mengganggu operasional. Jika nilai tersebut dianggap tinggi, maka perlu dievaluasi ulang untuk memastikan pemisahan yang jelas antara keuangan pribadi dan bisnis, yang merupakan prinsip penting dalam akuntansi manajemen.
4. Tips Kelola Prive bagi Bisnis
Dari pembahasan di atas, kita jadi paham ternyata prive dalam akuntansi adalah aspek penting yang perlu diperhatikan dan mempengaruhi kesehatan finansial serta operasional perusahaan. Oleh karena itu, penting untuk paham cara terbaik mengatur dan memantau prive agar tidak mengganggu aliran kas dan ekuitas bisnis. Berikut beberapa tips yang bisa Anda lakukan.
a. Buat Kebijakan Prive yang Jelas
Membuat kebijakan yang jelas bagi prive akuntansi adalah langkah pertama dan paling penting. Anda harus mendefinisikan aturan bagaimana dan kapan prive dapat diambil, serta jenis aset atau sumber daya apa saja yang bisa dianggap sebagai prive. Kebijakan ini juga harus mencakup prosedur pencatatan yang tepat untuk setiap transaksi prive. Dengan kebijakan yang jelas, maka pengambilan prive dilakukan secara transparan.
b. Lakukan Rekonsiliasi Berkala
Melakukan rekonsiliasi berkala adalah tips lainnya agar catatan prive sesuai dengan transaksi aktual. Hal ini dapat berupa pengecekan periodik antara catatan akuntansi dan bukti transaksi keuangan, seperti bukti pengeluaran atau bank statements. Rekonsiliasi membantu Anda mengidentifikasi kesalahan pencatatan, penggunaan prive yang tidak sesuai, atau kecurangan. Rekonsiliasi yang rutin dan teliti juga membantu perusahaan menjaga integritas keuangan bisnis.
c. Tetapkan Batas Prive
Berikutnya, tetapkan batas jumlah prive yang dapat diambil dalam suatu periode. Batas ini harus disesuaikan dengan pendapatan dan kebutuhan operasional bisnis, serta kebijakan investasi dan pertumbuhan perusahaan. Dengan memiliki batas, maka pengambilan prive yang berlebihan dapat dicegah. Karena kondisi ini dapat mengurangi likuiditas dan modal kerja yang diperlukan untuk operasional dan ekspansi bisnis.
d. Konsultasi dengan Akuntan
Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan akuntan. Mereka akan membantu Anda dalam membuat kebijakan prive, memberikan saran mengenai pengaruh prive terhadap pajak, dan membantu perencanaan akuntansi manajemen yang lebih strategis. Mereka juga dapat membantu dalam proses rekonsiliasi dan memastikan semua transaksi prive dicatat dengan benar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku.
e. Gunakan Software Akuntansi
Di era digital seperti sekarang, memanfaatkan software akuntansi juga sangat disarankan. Dengan software ini, Anda bisa mengatur dan mengawasi prive secara real-time karena laporan keuangan mudah diakses kapanpun. Penggunaan teknologi ini juga membantu dalam mengurangi human error pada pencatatan dan mempercepat proses rekonsiliasi. Dengan demikian, software akuntansi menjadi solusi penting untuk memastikan pengelolaan prive yang efisien dan akurat.
5. Kesimpulan
Pada akuntansi manajemen, prive akuntansi adalah penarikan uang tunai atau aset lainnya dari perusahaan oleh pemilik untuk keperluan pribadi. Ini bisa berupa uang tunai, barang, atau manfaat lain dan dikalkulasi sebagai pengurangan dari ekuitas pemilik. Pencatatan prive yang tepat penting untuk memisahkan transaksi pribadi pemilik dari aktivitas bisnis dan memastikan operasional berjalan tanpa gangguan.
Rumus prive dalam akuntansi manajemen dihitung sebagai pengurangan nilai prive dari ekuitas pemilik. Setelah mengetahui nilai prive tersebut, pastikan nilai prive agar tidak terlalu tinggi dan mengganggu operasional bisnis. Ada beberapa tips yang bisa Anda lakukan untuk mengelolanya. Mulai dari pembuatan kebijakan yang jelas, melakukan rekonsiliasi berkala, hingga penggunaan software akuntansi.
Dapatkan update konten terbaik kami
secara rutin di Inbox Anda!
REKOMENDASI
Artikel Terkait
Nov 05, 2024 3 Min Read
Mengenal Shipping Mark: Arti, Jenis, dan Contohnya
Nov 01, 2024 3 Min Read
Tutup Buku: Proses dan Contohnya di Akhir Periode Perusahaan
Nov 04, 2024 3 Min Read
7 Aplikasi Sales Order Terbaik di Indonesia Tahun 2024
Nov 01, 2024 3 Min Read
Panduan Job Costing: Arti, Tujuan, Rumus, dan Contoh Hitung
REKOMENDASI