Tim Anda masih harus lembur setiap bulan untuk menarik data secara manual dari sistem kredit, tabungan, dan tresuri hanya untuk membuat satu laporan terpadu bagi OJK? Proses yang terpisah-pisah ini tidak hanya lambat, tetapi juga sangat rentan terhadap kesalahan. Inilah tantangan fundamental perbankan yang dapat diselesaikan oleh sistem ERP banking.
Sistem ERP pada dasarnya bekerja dengan menyatukan seluruh fungsi inti perbankan, mulai dari akun nasabah, pemrosesan kredit, manajemen risiko, hingga pelaporan keuangan, ke dalam satu platform terpusat. Ini menciptakan satu sumber kebenaran data (single source of truth) yang menghilangkan silo informasi antar divisi dan memastikan konsistensi di seluruh lini.
Dengan data yang terintegrasi dan alur kerja yang terkontrol, lembaga perbankan dapat mengotomatisasi pelaporan, memperkuat manajemen risiko, dan membuat keputusan strategis secara lebih cepat. Artikel ini akan membahas tuntas peran-peran utama ERP untuk industri perbankan serta modul-modul terbaik yang dibutuhkan untuk mencapai keunggulan operasional.
- ERP banking adalah perangkat lunak yang dirancang untuk mengelola dan mengintegrasikan beragai proses bisnis utama di industri perbankan.
- Manfaat ERP banking adalah integrasi proses bisnis, efisiensi operasional, pengambilan keputusan lebih baik, peningkatan layanan nasabah, pengelolaan risiko, pengelolaan SDM, dan lainnya.
- Modul ERP perbankan meliputi manajemen keuangan, CRM, manajemen pinjaman, otomatisasi transaksi, manajemen risiko, kepatuhan regulasi, manajemen SDM, manajemen investasi.
- Software ERP ScaleOcean menyediakan solusi dengan modul-modul ERP yang dirancang khusus untuk industri perbankan, membantu meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional bank.
Apa itu ERP Banking dan Perannya di Sektor Perbankan?
ERP banking adalah sistem perangkat lunak yang mengintegrasikan dan mengotomatiskan proses operasional inti di lembaga keuangan. Ini mencakup area krusial seperti manajemen keuangan, hubungan nasabah, pemrosesan pinjaman, dan kepatuhan terhadap regulasi. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan efisiensi, keamanan, dan kualitas layanan nasabah secara keseluruhan.
Sistem ERP banking bekerja dengan menyatukan data dari seluruh departemen ke dalam satu platform terpusat. Hal ini memungkinkan bank untuk mengelola risiko secara lebih proaktif melalui data dan wawasan real-time. Keberhasilan dalam tahapan implementasi software ERP akan memastikan semua manfaat strategis ini dapat tercapai secara maksimal.
Perbedaan ERP dan Sistem Core Banking
Penting untuk memahami bahwa dalam industri perbankan, sistem ERP dan sistem core banking bukanlah hal yang sama. Keduanya memiliki peran yang sangat berbeda namun saling melengkapi, bukan saling menggantikan. Secara sederhana, core banking adalah jantung dari operasional transaksi, sementara ERP adalah otak dari manajemen bisnis di belakangnya.
Berikut penjelasan lebih detailnya:
1. Sistem Core Banking
Sistem core banking berfokus secara eksklusif pada aktivitas perbankan inti yang berhubungan langsung dengan nasabah. Ini mencakup proses-proses krusial seperti pembukaan rekening, pemrosesan transaksi harian, pengelolaan pinjaman, dan pencatatan saldo nasabah.
Pada dasarnya, sistem ini adalah tulang punggung dari layanan perbankan sehari-hari. Tujuan utamanya adalah untuk memastikan setiap transaksi nasabah tercatat dengan akurat, aman, dan dapat diakses secara real-time.
2. Sistem ERP
Di sisi lain, ERP perbankan menangani fungsi-fungsi bisnis pendukung yang lebih luas di belakang layar. Ini mencakup modul-modul seperti akuntansi umum, manajemen sumber daya manusia (SDM), proses pengadaan, dan pelaporan keuangan korporat.
Data transaksi dari sistem core banking biasanya akan diumpankan secara otomatis ke dalam ERP banking. Di dalam ERP, data tersebut kemudian digunakan untuk proses rekonsiliasi, analisis profitabilitas, dan penyusunan laporan keuangan yang lebih komprehensif bagi manajemen.
Manfaat Software ERP untuk Perbankan

Implementasi sistem ERP di sektor perbankan memberikan berbagai keuntungan strategis. Dengan mengintegrasikan seluruh data dan proses, bank dapat meningkatkan efisiensi, memperkuat manajemen risiko, dan memberikan layanan yang lebih unggul. Berikut adalah enam manfaat utama yang bisa diperoleh dengan menerapkan ERP perbankan:
1. Efisiensi Operasional
Sistem ERP membantu lembaga perbankan mengotomatiskan berbagai tugas berulang. Ini termasuk proses seperti entri data transaksi, rekonsiliasi, dan pembuatan laporan rutin.
Melalui otomatisasi, bank dapat mengurangi ketergantungan pada pekerjaan manual yang memakan waktu. Hasilnya, sumber daya dapat dialokasikan ke aktivitas yang lebih strategis, seperti analisis atau layanan nasabah.
2. Peningkatan Layanan Nasabah
Sistem ini memberikan akses data nasabah yang terintegrasi kepada semua departemen yang relevan. Tim layanan dapat melihat riwayat transaksi dan interaksi nasabah secara menyeluruh dari satu layar.
Dengan informasi yang lengkap, perusahaan yang menggunakan ERP dapat memberikan layanan yang lebih cepat dan personal. Ini secara langsung akan meningkatkan kepuasan dan loyalitas nasabah dalam jangka panjang.
3. Manajemen Risiko dan Kepatuhan
Sebuah ERP perbankan menyediakan visibilitas real-time terhadap seluruh aktivitas keuangan. Ini memungkinkan tim manajemen untuk menilai dan mengelola risiko secara lebih proaktif.
Sistem ini juga membantu dalam otomatisasi pelaporan kepatuhan terhadap regulasi yang ketat. Proses audit menjadi lebih mudah dan risiko denda atau sanksi akibat kelalaian dapat diminimalkan.
4. Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik
ERP memberikan wawasan terpadu dan real-time mengenai kinerja keuangan dan operasional. Manajemen tidak perlu lagi menunggu laporan manual yang seringkali terlambat.
Dengan akses instan ke data yang akurat, para pemimpin dapat membuat keputusan yang lebih cepat dan tepat. Hal ini sangat krusial di industri perbankan yang dinamis.
5. Keamanan Data
Sistem ERP banking dirancang dengan standar keamanan siber yang tinggi. Ini mencakup fitur-fitur penting seperti enkripsi data, firewall, dan mekanisme autentikasi canggih.
Dengan kontrol akses berbasis peran, bank dapat memastikan hanya personel yang berwenang yang dapat mengakses data nasabah yang sensitif. Ini sangat penting untuk menjaga integritas dan kepercayaan nasabah.
6. Integrasi Data
Manfaat paling fundamental adalah kemampuan untuk memusatkan data dari berbagai proses. Informasi dari bagian keuangan, SDM, dan operasional pinjaman kini berada dalam satu sumber kebenaran tunggal.
Integrasi ini meruntuhkan silo informasi antar departemen. Hasilnya, semua tim dapat bekerja dengan data yang sama, meningkatkan kolaborasi dan akurasi di seluruh organisasi.
Baca juga: Rekomendasi Perusahaan Software House Terbaik Indonesia
Modul Software ERP untuk Perbankan
Sistem ERP untuk perbankan umumnya terdiri dari berbagai modul yang dirancang khusus untuk kebutuhan industri keuangan. Setiap modul memiliki fungsi spesifik, namun semuanya terintegrasi untuk menciptakan satu platform yang solid. Berikut adalah contoh modul-modul yang paling penting dalam ERP banking:
1. Manajemen Keuangan
Modul ini adalah jantung dari operasional akuntansi bank. Fungsinya meliputi pengelolaan buku besar (general ledger), piutang dan utang, hingga proses pelaporan keuangan.
Dengan software ERP finance yang andal, bank dapat memastikan semua transaksi tercatat secara akurat. Modul ini juga mempercepat proses tutup buku bulanan dan memastikan kepatuhan terhadap standar akuntansi.
2. Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM)
Modul SDM berfokus pada pengelolaan seluruh siklus hidup karyawan. Ini mencakup fungsi-fungsi penting seperti penggajian, rekrutmen, pelatihan, dan manajemen kinerja.
Dengan mengotomatisasi proses bisnis administratif ini, departemen HR dapat lebih fokus pada inisiatif strategis. Contohnya termasuk pengembangan talenta dan perencanaan suksesi untuk para pemimpin di masa depan.
3. Manajemen Risiko dan Kepatuhan
Modul ini sangat krusial bagi industri perbankan. Fungsinya adalah untuk membantu bank memantau risiko, melacak transaksi yang mencurigakan, dan memastikan kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku.
Sebuah ERP perbankan yang baik akan memiliki fitur untuk mengelola risiko kredit, operasional, dan pasar secara proaktif. Ini juga membantu mengotomatisasi laporan yang diperlukan oleh regulator seperti OJK.
4. Manajemen Aset dan Kewajiban (ALM)
Modul ALM secara spesifik memantau risiko yang timbul dari ketidaksesuaian antara aset dan kewajiban bank. Ini adalah alat penting untuk menjaga kesehatan neraca keuangan.
Dengan ERP banking yang dilengkapi modul ini, manajemen dapat menganalisis dampak perubahan suku bunga. Hal ini membantu mereka menjaga likuiditas dan stabilitas keuangan bank dalam jangka panjang.
5. Manajemen Hubungan Pelanggan (CRM)
Modul CRM berfokus pada pengelolaan data dan interaksi dengan nasabah. Sistem ini menyimpan semua informasi kontak, riwayat transaksi, dan komunikasi dengan pelanggan dalam satu tempat.
Dengan data yang terpusat, tim layanan dapat memberikan pengalaman yang lebih personal dan responsif. Hal ini pada akhirnya akan meningkatkan kepuasan dan loyalitas nasabah.
6. Analitik dan Kecerdasan Bisnis
Modul ini berfungsi untuk mengolah volume data yang besar menjadi wawasan yang dapat ditindaklanjuti. Ini adalah alat bantu bagi manajemen untuk membuat keputusan strategis berbasis data.
Salah satu dampak penerapan software ERP yang paling signifikan adalah kemampuan untuk mengidentifikasi tren pasar. Bank dapat menganalisis perilaku nasabah dan mengembangkan produk atau layanan baru yang lebih relevan.
Contoh Penerapan ERP di Bank
Penerapan sistem ERP dapat membawa banyak manfaat signifikan untuk otomatisasi proses bisnis di perbankan yang kompleks, Beberapa bank besar, seperti Bank of China, Bank Mandiri, dan Bank BCA juga berhasil menggunakan software ERP untuk meningkatkan efisiensi, dan mengoptimalkan pengelolaan keuangan.
Berikut ini penjelasan bagaimana proes bisnis bank dengan menggunakan software ERP, serta keberhasilan yang dicapai:
1. Bank of China Singapore
Penerapan ERP di Bank of China Singapore dilakukan untuk mengintegrasikan berbagai fungsi bisnis, meningkatkan efisiensi operasional, serta mengurangi biaya dan risiko. Bank of China menggunakan vendor ERP ScaleOcean, dengan fokus otomatisasi pada proses pengadaan dan pengelolaan anggaran.
Menggunakan modul purchasing dari ERP ScaleOcean, Bank of China Singapore mampu mengotomatiskan dan memantau setiap tahap dalam proses pengadaan barang mulai dari permintaan pembelian hingga penerimaan barang dan pembayaran.
Dengan beralih menggunakan ScaleOcean, Bank of China Singapore juga menjadi mudah dalam melacak, mengatur, dan memantau setiap detail kontrak dengan nasabah. Keberhasilan penggunaan ScaleOcean di Bank of China dapat meningkatkan efisiensi pengelolaan anggaran dan pengadaan, serta mengurangi waktu yang diperlukan untuk proses rekonsiliasi dan pelaporan keuangan
2. Bank Mandiri
Bank Mandiri juga menggunakan sistem ERP untuk mengelola berbagai aspek bisnisnya, mulai dari keuangan, sumber daya manusia, serta operasional cabang. Penggunaan software ERP ini sangat membantu Bank Mandiri dalam meningkatkan efisiensi proses internal, mengoptimalkan manajemen anggaran.
Penggunaan ERP untuk audit bank juga digunakan sehingga dapat mengurangi kesalahan administratif dan meningkatkan produktivitas di seluruh cabang.serta mempercepat pelaporan keuangan dan pengelolaan SDM secara lebih terintegrasi.
3. Bank BCA
Bank BCA memanfaatkan software ERP untuk mengelola data nasabah, transaksi keuangan, serta risiko operasional lainnya unutk meningkatkan efisiensi bisnis secara menyeluruh.
Sistem ERP di Bank BCA dapat membantu proses transaksi lebih cepat dan akurat, serta mengoptimalkan pengelolaan risiko melalui analisis data yang mendalam dan real-time. ERP juga akan memberikan gambaran informasi lebih baik untuk perencanaan bisnis, memungkinkan Bank BCA untuk mengambil keputusan yang lebih strategis dan responsif terhadap perubahan pasar.
ScaleOcean, Sistem ERP Banking Terbaik untuk Industri Perbankan
ScaleOcean ERP menjadi solusi yang dapat membantu berbagai pengelolaan bank dengan menggunakan modul dan fitur canggih untuk menyederhanakan banyak proses operasionalnya. Sistem ini dapat membantu perusahaan bank Anda dalam meningkatkan akurasi laporan keuangan, dan mengoptimalkan pengelolaan aset serta anggaran secara real-time.
Selain itu, Anda dapat menyesuaikan modul dan sistem berdasarkan kebutuhan spesifik di bank Anda, sehingga penerapannya dapat optimal, sesuai, dan tepat untuk operasional bank secara menyeluruh.
ScaleOcean juga menawarkan layanan demo gratis dan konsultasi untuk menyesuaikan kebutuhan Anda dengan sistem kami. Ada beberapa keuntungan lain yang ditawarkan ScaleOcean untuk bantu pengelolaan bank Anda, diantaranya:
1. All-in-One Solution – Modul Lengkap Sesuai Kebutuhan
ScaleOcean menawarkan 200+ modul dan 1000+ fitur yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan bisnis, termasuk pengelolaan keuangan dan manajemen aset yang sangat penting bagi bank.
Modul ini dapat terintegrasi ke seluruh proses bisnis Anda, mulai dari akuntansi, procuremen, CRM. hingga pengelolaan aset dalam satu platform yang terpusat.
2. Automasi Seluruh Proses Bisnis
ScaleOcean juga dapat mengotomatisasi proses bisnis, di mana modul akuntansi hingga pengelolaan pengeluaran dapat otomatis, sehingga mengurangi pekerjaan manual dan meningkatkan efisiensi operasional.
Proses rekonsiliasi bank juga otomatis dilakukan. Misalnya, memudahkan bank untuk memantau transaksi keuangan mereka secara real-time dan mempercepat waktu pengambilan keputusan.
3. Integrasi Antar Cabang Perusahaan
Keunggulan ScaleOcean ERP juga memungkinkan bank yang memiliki banyak cabang dapat terintegrasi semua data dalam satu platform.
Kemampuan untuk menghubungkan seluruh cabang ini membuat bank dapat memantau transaksi dan performa keuangan secara real-time, meningkatkan transparansi dan koordinasi antar cabang.
4. Kustomisasi & Skalabilitas
ERP ScaleOcean juga dapat dikustomisasi sesuai dengan kebutuhan spesifik perusahaan bank, termasuk pengaturan dashboard dan konfigurasi modul.
Dengan kemampuan ini, bank dapat menyesuaikan sistem ERP dengan proses dan alur kerja internal yang spesifik. ScaleOcean dengan keunggulan ini dapat membantu bank untuk berkembang seiring dengan pertumbuhan bisnis dan regulasi yang terus berubah.
5. Biaya Rasional & Flat
ScaleOcean menjadi vendor ERP yang menawarkan harga flat dengan unlimited user tanpa biaya tambahan per modul. Dengan ini, bank dapat menghindari biaya tidak terduga dalam hal skalabilitas sistem.
Ini cocok untuk bank yang memiliki banyak cabang dan unit yang terus berkembang, sehingga perusahaan dapat menambah jumlah pengguna tanpa khawatir tentang biaya tambahan.
Kesimpulan
Sistem ERP dengan berbagai modulnya berperan penting dalam memudahkan dan mempercepat transaksi keuangan di industri perbankan. Dengan implementasi sistem ERP, industri perbankan dapat memastikan bahwa transaksi keuangan berjalan lancar serta sesuai dengan standar dan regulasi perbankan.
Anda bisa menggunakan software ERP ScaleOcean yang menyediakan solusi terbaik untuk operasional Bank Anda secara menyeluruh. Dilihat dari keberhasilannya mengimplementasikan software ERP di operasional Bank of China Singapore, membuat ScaleOcean terbukti mampu memberikan yang terbaik untuk efisiensi proses perbankan dengan modul dan kemampuan canggihnya.
Lakukan demo gratis dan konsultasikan kebutuhan proses perbankan Anda, dan dapatkan solusinya menggunakan ScaleOcean.
FAQ:
1. Mengapa bank membutuhkan sistem ERP?
Bank membutuhkan sistem ERP untuk mengelola kompleksitas operasional mereka yang sangat besar dan beragam. ERP membantu mengintegrasikan fungsi-fungsi non-inti perbankan seperti manajemen keuangan internal, SDM, pengadaan, manajemen aset, dan pelaporan operasional. Ini meningkatkan efisiensi, memastikan kepatuhan regulasi, dan memberikan visibilitas yang lebih baik pada biaya operasional bank.
2. Modul ERP apa saja yang paling relevan untuk manajemen bank?
Meskipun bank memiliki sistem inti perbankan (CBS) untuk transaksi nasabah, modul ERP yang paling relevan untuk manajemen internal bank meliputi:
1. Manajemen Keuangan: Untuk akuntansi internal, pelaporan keuangan, anggaran, dan perencanaan strategis bank.
2. Manajemen Sumber Daya Manusia (HRM): Mengelola penggajian, rekrutmen, pelatihan, dan administrasi karyawan bank.
3. Manajemen Pengadaan: Mengelola pembelian barang dan jasa (misalnya, IT, properti, layanan keamanan).
4. Manajemen Aset: Melacak aset fisik bank seperti gedung, peralatan IT, dan kendaraan.
5. Manajemen Proyek: Mengelola proyek-proyek internal bank, seperti pengembangan cabang baru atau implementasi teknologi.
6. Analitik & Pelaporan: Untuk menyajikan data operasional internal guna mendukung pengambilan keputusan manajemen.
3. Apa manfaat utama ERP dalam operasional non-inti bank?
Manfaat utama ERP dalam operasional non-inti bank adalah:
1. Efisiensi Operasional: Mengotomatiskan proses administratif dan internal, mengurangi biaya.
2. Kepatuhan Regulasi: Membantu bank memenuhi persyaratan pelaporan dan audit internal yang ketat.
3. Visibilitas Biaya: Memberikan pandangan yang jelas tentang pengeluaran operasional dan alokasi anggaran.
4. Manajemen SDM yang Lebih Baik: Mengoptimalkan pengelolaan talenta dan kinerja karyawan.
5. Pengambilan Keputusan: Menyediakan data yang akurat untuk keputusan strategis terkait operasional bank.
6. Integrasi Data: Menghubungkan data dari berbagai departemen non-inti, mengurangi silo informasi.



