Apa itu Proses Bisnis, Jenis, & Contohnya dalam Perusahaan

ScaleOcean Team
Posted on
Share artikel ini

Dalam menjalankan sebuah bisnis, penting untuk memaksimalkan proses bisnis secara menyeluruh untuk mencapai suatu tujuan perusahaan. Terutama bagi Anda yang seringkali mengalami hambatan di setiap tahap kerja, dan mengakibatkan waktu pengerjaan lambat dan biaya operasional membengkak. Maka dari itu, adanya strategi efektif dalam proses bisnis adalah solusi untuk masalah tersebut.

Proses bisnis merupakan hasil dari proses penyusunan dan diskusi sesuai dengan situasi kondisi yang berlaku. Apabila hal tersebut disusun dan diimplementasi secara sembarangan, maka perusahaan akan mengalami kesulitan dalam mewujudkan visi-misinya, serta juga berdampak buruk pada pengembangannya. Maka dari itu, pemahaman mendalam terlebih dahulu mengenai proses dalam bisnis diperlukan!

starsKey Takeaways
  • Proses bisnis adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mencapai tujuan bisnis, terkait dengan produksi atau pengembangan jasa dan produk yang ditawarkan.
  • Jenis proses bisnis dibedakan menjadi: proses utama, pendukung, manajemen, strategis, dan kolaboratif, yang mendukung pencapaian tujuan perusahaan secara efisien dan efektif.
  • Contoh proses bisnis meliputi pemesanan produk, perekrutan karyawan, dan pengelolaan keuangan yang dilakukan perusahaan untuk memastikan kelancaran operasional dan pencapaian tujuan.
  • ScaleOcean ERP adalah solusi terbaik untuk mengelola dan mengoptimalkan proses bisnis Anda dengan fitur integrasi canggih, analitik real-time, dan kemampuan untuk berkembang sesuai kebutuhan perusahaan.

Coba Demo Gratis

requestDemo

Apa itu Proses Bisnis?

Proses bisnis adalah serangkaian kegiatan terorganisir dan terikat yang dilakukan perusahaan untuk mencapai tujuan spesifik, mulai dari menghasilkan produk atau layanan, serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional.

Proses ini terbagi menjadi tiga jenis, yaitu proses utama, proses pendukung, dan proses manajerial. Contohnya dalam industri general trading, setiap proses harus disesuaikan dengan alur distribusi yang unik, yang juga merupakan bagian dari strategi pengembangan bisnis.

Namun, harus diketahui juga bahwa walaupun proses-proses bisnis merupakan suatu hal yang umum di setiap perusahaan, hal tersebut tidak berarti semua proses itu sama. Proses bisnis manufaktur tidak mungkin serupa dengan proses dalam bisnis F&B. Hal tersebut dikarenakan proses bisnis harus pertama disusun dan dikembangkan sesuai dengan industri, hal-hal yang ditawarkan bisnis, serta juga visi dan misi perusahaan.

Komponen Proses Bisnis

Tentu saja, dalam menjalankan sebuah bisnis, diperlukan beberapa komponen-komponen pokok terlebih dahulu. Komponen-komponen tersebut bertindak sebagai suatu landasan yang memastikan kemungkinan berjalannya suatu prosedur bisnis. Berikut adalah komponen-komponen dalam proses bisnis:

1. Input

Komponen ini mencakupi hal-hal dasar yang diperlukan untuk menjalankan segala bentuk aktivitas bisnis. Kerangka kerja ini dikoordinasikan oleh proses enterprise performance management (EPM), yang memastikan input data sesuai dengan tujuan strategis. Tanpa adanya hal-hal tersebut, kegiatan-kegiatan yang ingin dijalankan oleh bisnis tidak akan dapat dilakukan. Hal-hal tersebut adalah yakni:

  • Sumber Daya Manusia: Apabila suatu perusahaan ingin menjalankan aktivitas konsepsi produk, maka diperlukan terlebih dahulu desainer. Apabila suatu perusahaan ingin memperluas jangkauannya di dunia maya, maka diperlukan seorang SEO specialist, dan seterusnya. Secara singkat, untuk menjalankan hal apapun dalam perusahaan, bisnis harus terlebih dahulu memiliki tenaga kerja yang mahir dalam pelaksanaan hal tersebut.
  • Anggaran dan Bahan Baku: Perusahaan perlu memiliki terlebih dahulu anggaran-anggaran atau bahan baku yang dibutuhkan untuk melaksanakan suatu kegiatan dengan lancar.
  • Informasi: Informasi merupakan kebutuhan primer dalam menjalankan proses dalam bisnis. Apabila sebuah keputusan diambil tanpa konsultasi informasi yang kompeten, maka kemungkinan besarnya keputusan tersebut akan mengalami kegagalan.

2. Aktivitas

Setelah segala sumber daya di komponen sebelumnya telah dipersiapkan dengan lengkap, maka aktivitas utama bisnis dapat berjalan dengan lancar. Aktivitas mencakupi segala langkah dalam proses, yakni seperti proses pembuatan atau perakitan, proses distribusi, dari tahap perencanaan hingga eksekusi. Setiap aktivitas yang dilakukan berkontribusi pada perwujudan tujuan dan visi-misi perusahaan.

3. Output

Output merupakan hasil akhir dari segala aktivitas-aktivitas yang telah dilakukan  sebelumnya. Hal berikut dapat berupa produk baru, jasa ataupun informasi dan merupakan bukti terlaksana dengan suksesnya sebuah proses bisnis.

4. Pengendalian/Evaluasi

Pengendalian atau evaluasi merupakan tahap krusial untuk memastikan setiap proses dalam perusahaan berjalan sesuai rencana dan mampu mencapai tujuan yang diinginkan. Pada tahap ini, kinerja dipantau dan hasil diukur secara berkala untuk menilai sejauh mana target yang telah ditetapkan berhasil dicapai.

Selain itu, evaluasi juga melibatkan identifikasi potensi masalah atau hambatan yang mungkin muncul selama proses berlangsung, kemudian mengambil tindakan korektif yang diperlukan agar rencana operasional tetap lancar.

Jenis-Jenis Proses Bisnis

Proses bisnis adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan perusahaan, baik dalam menciptakan produk, memberikan layanan, maupun memastikan operasi berjalan dengan efisien. Dalam dunia bisnis, proses-proses ini dapat dibedakan berdasarkan fungsinya.

Berikut adalah penjelasan mengenai jenis-jenis proses bisnis yang umum ditemukan di berbagai perusahaan:

1. Proses Utama (Core Processes)

Proses utama atau inti merupakan aktivitas yang langsung berkaitan dengan penciptaan produk atau layanan utama perusahaan. Tahapan ini menjadi bagian paling penting karena fokusnya adalah mencapai tujuan utama bisnis.

Contohnya termasuk proses produksi, pengembangan produk, dan penyampaian layanan kepada pelanggan. Proses utama ini menentukan nilai yang diberikan kepada pelanggan serta keberhasilan operasional perusahaan secara keseluruhan.

2. Proses Pendukung (Support Processes)

Proses pendukung adalah kegiatan yang mendukung kelancaran proses utama. Meskipun tidak langsung terlibat dalam penciptaan produk atau layanan, proses ini sangat vital untuk menjaga kelangsungan operasional. Contoh dari proses pendukung meliputi pengelolaan sumber daya manusia, keuangan, dan teknologi informasi.

Proses ini menyediakan fondasi dan infrastruktur yang diperlukan manajemen operasional perusahaan agar bisnis dapat berjalan dengan lancar.

3. Proses Manajemen (Management Processes)

Proses manajemen perusahaan mencakup aktivitas yang berkaitan dengan perencanaan, pengendalian, dan evaluasi seluruh kegiatan bisnis. Tujuannya adalah memastikan semua proses berjalan sesuai dengan strategi dan target perusahaan.

Proses ini melibatkan pengawasan pelaksanaan aktivitas bisnis, penetapan target, serta penilaian hasil yang dicapai. Dengan kata lain, proses manajemen berfungsi sebagai pengarah yang menjaga kelancaran, efektivitas, dan efisiensi bisnis secara keseluruhan.

4. Proses Strategis

Proses bisnis strategis merupakan serangkaian aktivitas yang secara langsung mendukung tercapainya tujuan jangka panjang perusahaan. Executive Information System dapat membantu manajemen dalam memantau kinerja bisnis secara real-time dan memberikan data yang dibutuhkan untuk mendukung pengambilan keputusan strategis. Kegiatan ini meliputi perencanaan dan pengembangan strategi, analisis pasar, serta identifikasi peluang bisnis baru yang potensial.

Dalam menjalankan proses ini, perusahaan perlu mengambil keputusan berdasarkan data yang akurat dan wawasan mendalam mengenai pasar serta kebutuhan pelanggan. Selain itu, fokus utama dari proses bisnis strategis adalah menciptakan nilai jangka panjang dan menjaga daya saing perusahaan secara berkelanjutan.

Aktivitas-aktivitas seperti analisis data, evaluasi tren pasar, dan penyesuaian strategi dilakukan secara rutin agar perusahaan tetap selaras dengan dinamika pasar dan perubahan preferensi konsumen. Dengan demikian, perusahaan dapat terus berinovasi dan mempertahankan posisinya di tengah persaingan yang ketat.

5. Proses Kolaboratif

Proses terakhir yaitu kolaboratif mencakup aktivitas yang melibatkan kerja sama antara berbagai departemen dalam perusahaan, maupun antara perusahaan dengan mitra eksternal. Dalam proses ini, berbagi informasi secara cepat dan akurat menjadi kunci untuk meningkatkan efisiensi serta mendorong munculnya inovasi baru.

Anda bisa menggunakan sistem informasi manajemen yang dapat memungkinkan perusahaan mengelola proyek bersama, menyelesaikan masalah secara kolektif, dan merespons kebutuhan pasar dengan lebih gesit. Di era bisnis modern yang saling terhubung dan kompleks, proses bisnis kolaboratif menjadi sangat diperlukan untuk menciptakan keunggulan kompetitif.

Kecepatan dan efektivitas dalam bekerja sama tidak hanya mempercepat penyelesaian tugas, tetapi juga membuka peluang untuk menciptakan solusi inovatif yang dapat mendorong pertumbuhan perusahaan secara berkelanjutan. Kolaborasi yang terjalin dengan baik antar tim maupun dengan pihak eksternal akan memperkuat posisi perusahaan di pasar.

Manfaat Proses Bisnis

Manfaat utama dari proses bisnis yang terstruktur adalah peningkatan efisiensi operasional, manajemen waktu yang lebih baik, pengurangan risiko dan biaya, serta peningkatan kualitas layanan dengan meminimalkan kesalahan dan lebih fokus pada pelanggan.

Selain itu, proses yang jelas juga menjadi dasar untuk beradaptasi dengan teknologi, mendorong inovasi, mengidentifikasi peluang bisnis baru, dan mempermudah evaluasi kinerja untuk pengambilan keputusan yang lebih baik.

Lebih jelasnya, berikut adalah rincian manfaat utama yang bisa Anda dapatkan:

1. Peningkatan Efisiensi dan Produktivitas

Dengan memetakan alur kerja, proses bisnis yang jelas membantu Anda mengidentifikasi aktivitas yang tidak perlu. Ini membuat penggunaan sumber daya menjadi lebih efektif dan produktivitas tim meningkat secara signifikan.

Susunan aktivitas yang sistematis juga memungkinkan perusahaan untuk mengatur waktu produksi secara lebih efisien. Setiap orang tahu apa yang harus dikerjakan, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan lebih cepat dan tepat waktu.

2. Pengurangan Risiko dan Biaya

Proses yang terstruktur memudahkan Anda untuk mengidentifikasi potensi risiko dalam operasional. Dengan begitu, perusahaan dapat mengambil langkah pencegahan untuk meminimalisir potensi kerugian di masa depan.

Proses yang efektif juga membantu mencegah pemborosan sumber daya dan mengurangi pengeluaran yang tidak terduga. Dengan bantuan aplikasi bisnis, Anda bahkan dapat mengotomatisasi tugas untuk menekan biaya lebih jauh.

3. Peningkatan Kualitas dan Fokus Pelanggan

Rangkaian bisnis yang jelas dengan pembagian tugas yang spesifik dapat mengurangi kesalahan akibat miskomunikasi. Hal ini secara langsung akan meningkatkan kualitas produk atau layanan yang Anda hasilkan.

Selain itu, proses yang berpusat pada pelanggan memastikan kebutuhan pasar selalu menjadi prioritas utama. Ini akan membantu Anda memberikan pelayanan yang lebih baik dan meningkatkan kepuasan pelanggan.

4. Adaptasi dan Inovasi

Proses bisnis yang dirancang dengan baik akan lebih mudah untuk beradaptasi dengan perubahan teknologi. Ini memastikan perusahaan Anda tidak tertinggal dan selalu relevan dengan tren industri terbaru.

Prose yang jelas juga dapat menjadi kerangka untuk mendorong inovasi. Tim Anda akan lebih mudah menemukan cara-cara baru yang lebih baik dalam mengembangkan produk, layanan, atau model bisnis.

5. Manajemen dan Pengendalian yang Lebih Baik

Proses yang terstruktur memungkinkan Anda mengukur kinerja dan produktivitas setiap divisi secara objektif. Hasil evaluasi ini dapat menjadi dasar untuk melakukan perbaikan yang diperlukan.

Dengan menggunakan ERP rumah sakit, manajemen dapat lebih mudah memantau dan mengendalikan setiap aspek operasional rumah sakit secara real-time. Pada akhirnya, proses bisnis membantu memastikan bahwa setiap aktivitas harian berjalan sesuai dengan visi dan misi perusahaan. Hal ini menjamin setiap langkah yang diambil selalu bertujuan untuk mencapai target strategis yang telah ditetapkan.

Contoh Proses Bisnis

Proses bisnis adalah rangkaian aktivitas yang dilakukan dalam sebuah organisasi untuk mencapai tujuan tertentu. Setiap jenis bisnis memiliki proses yang berbeda-beda, tergantung pada industri dan model operasional yang diterapkan. Berikut ini beberapa contoh proses bisnis yang umum ditemukan di berbagai perusahaan:

1. Proses Pemesanan Produk

Proses pemesanan produk melibatkan beberapa tahap, mulai dari pelanggan melakukan pemesanan hingga produk sampai ke tangan mereka. Pertama, pelanggan memilih dan memesan produk yang diinginkan. Selanjutnya, dilakukan verifikasi pesanan untuk memastikan ketersediaan barang.

Setelah itu, produk dikemas dan disiapkan untuk pengiriman, diikuti dengan proses pembayaran yang bisa dilakukan melalui berbagai metode. Agar pelanggan merasa puas dan operasional berjalan lancar, proses ini harus berlangsung dengan cepat dan efisien.

2. Proses Perekrutan Karyawan

Proses perekrutan karyawan adalah serangkaian aktivitas yang bertujuan mencari, menilai, dan memilih kandidat terbaik untuk mengisi posisi yang dibutuhkan perusahaan. Tahapan ini dimulai dengan pengumuman lowongan kerja, kemudian dilanjutkan dengan seleksi kandidat melalui berbagai metode, seperti tes dan wawancara.

Dengan manajemen perubahan, perusahaan dapat memperbarui sistem rekrutmen, seperti beralih dari metode manual ke digital. Hal ini memudahkan tim HR berkoordinasi, mempercepat proses seleksi, dan meningkatkan akurasi dalam memilih kandidat yang sesuai.

Setelah melalui tahap seleksi, kandidat terpilih akan menjalani wawancara akhir sebelum resmi diterima sebagai karyawan baru. Proses ini membutuhkan koordinasi yang baik antara tim HR dan departemen terkait agar berjalan efektif dan menghasilkan kandidat yang tepat.

3. Proses Keuangan

Proses keuangan mencakup seluruh aktivitas yang berkaitan dengan pencatatan dan pengelolaan keuangan perusahaan. Mulai dari pencatatan transaksi harian, baik pengeluaran maupun pemasukan, hingga penyusunan laporan keuangan secara berkala, seperti laporan laba rugi dan neraca.

Selanjutnya, dilakukan analisis kinerja keuangan untuk mengevaluasi kesehatan finansial perusahaan serta mengambil keputusan strategis terkait anggaran dan pengelolaan dana. Proses keuangan yang berjalan efisien sangat penting untuk menjaga kelangsungan dan pertumbuhan bisnis.

Pentingnya Pemetaan dalam Proses Bisnis

Pentingnya Pemetaan dalam Proses Bisnis

Pemetaan proses bisnis memegang peranan penting dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional sebuah perusahaan. Proses ini memberikan gambaran yang jelas tentang bagaimana pekerjaan dilakukan di seluruh bagian perusahaan, sehingga manajer dapat melakukan perbaikan secara terstruktur dan tepat sasaran. Berikut beberapa manfaat utama pemetaan dalam proses bisnis:

1. Memahami Alur Kerja

Pemetaan ini membantu perusahaan mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam mengenai alur kerja proses bisnis secara keseluruhan. Dengan demikian, perusahaan dapat mengidentifikasi bagian-bagian yang membutuhkan perbaikan dan memastikan bahwa setiap langkah dalam proses dijalankan secara efisien.

2. Identifikasi Masalah

Salah satu keuntungan utama dari pemetaan proses bisnis adalah kemampuannya dalam menemukan titik-titik lemah atau masalah dalam alur kerja. Analisis akar masalah merupakan bagian penting dari pemetaan proses bisnis, karena membantu mengidentifikasi titik-titik lemah atau masalah yang mungkin terlewat. Proses yang kurang efisien atau kesalahan di berbagai tahapan dapat dengan mudah terdeteksi melalui pemetaan ini.

Dengan begitu, perusahaan dapat segera mengambil tindakan korektif sebelum masalah tersebut berkembang menjadi gangguan besar yang bisa merugikan operasional dan bisnis secara keseluruhan.

3. Perbaikan Proses

Pemetaan proses bisnis menjadi fondasi penting bagi upaya perbaikan dan optimasi. Dengan melihat secara visual alur kerja dan mengenali area yang perlu ditingkatkan, perusahaan dapat melakukan perubahan yang lebih efektif dan terencana.

Pemetaan ini juga memudahkan dalam merancang solusi yang tepat untuk mempercepat atau menyederhanakan proses, sehingga kinerja perusahaan secara keseluruhan dapat meningkat.

4. Meningkatkan Kolaborasi

Selain itu, pemetaan proses bisnis juga berperan dalam memperkuat kolaborasi antar departemen maupun individu dalam perusahaan. Ketika setiap tim memiliki gambaran yang jelas tentang bagaimana proses berjalan, mereka dapat lebih mudah berkoordinasi dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bisnis.

Hal ini tidak hanya meningkatkan komunikasi, tetapi juga mempercepat pengambilan keputusan dan mendukung kesuksesan proyek-proyek besar dalam organisasi.

Tahapan Proses Bisnis

Untuk menjalankan sebuah prosedur dalam bisnis yang efektif, maka hal tersebut harus disusun berdasarkan tahapan-tahapan yang konkrit. Setiap tahapan tersebut memiliki peran penting dalam menjamin berjalan lancarnya kinerja perusahaan. Berikut adalah alur proses bisnis:

1. Analisis Kegiatan

Harus dipastikan dan diidentifikasi terlebih dahulu segala kegiatan atau aktivitas yang diperlukan dan sesuai untuk mencapai tujuan perusahaan. Hal ini dilakukan untuk memastikan alokasi sumber daya dan tenaga kerja yang efektif.

2. Pengambilan Keputusan

Setelah aktivitas proses telah ditentukan, maka pengambilan keputusan dapat dilakukan. Pengambilan keputusan mencakupi penentuan biaya operasional, alokasi sumber daya dan pembagian peran kepada semua anggota tenaga kerja.

3. Implementasi

Tahapan ini adalah tahap eksekusi rencana-rencana yang telah ditetapkan pada tahapan sebelumnya. Proses ini melibatkan koordinasi antar departemen dan pengelolaan sumber daya untuk memastikan bahwa semua pihak terlibat dalam pelaksanaan langkah-langkah yang telah direncanakan.

4. Evaluasi

Setelah setiap kegiatan telah diimplementasi dan berjalan sesuai dengan rencana, maka akan dilakukan evaluasi. Evaluasi berikut dilakukan untuk memastikan apa prosedur bisnis tersebut efektif dalam mencapai tujuan perusahaan. Apabila tidak, maka proses bisnis akan dikembangkan ulang.

Proses ini dapat dioptimalkan dengan menggunakan berbagai jenis sistem bisnis, seperti software ERP yang dapat mengintegrasikan seluruh fungsi dan proses bisnis di dalam satu platform terpusat. Dengan begitu, Anda dapat mudah mengelola dan mengendalikan setiap tahapan secara real-time hanya di satu sistem.

Tantangan dalam Mengoptimalkan Proses Bisnis

Sebuah proses bisnis yang efisien dan efektif merupakan suatu hasil dari perkembangan berlanjut yang dilakukan oleh perusahaan. Prosedur bisnis harus dengan terus menerus dikembangkan untuk beradaptasi dengan situasi kondisi yang berlaku agar segala kegiatan dalam perusahaan dapat berjalan dengan tanpa kendala. Namun, terdapat beberapa tantangan dalam mengoptimalkan proses bisnis, yakni adalah:

1. Kompleksitas Bisnis

Seiring berkembangnya perusahaan Anda, maka semakin banyak juga faktor yang mempengaruhi kesuksesan bisnis. Bertambahnya faktor-faktor yang terlibat ini dapat membuat sebuah proses bisnis menjadi semakin rumit untuk diterapkan, sehingga harus dikembangkan berulang-ulang untuk menyesuaikan hal tersebut.

2. Perubahan Lingkungan Bisnis

Perubahan yang dimaksud dalam topik berikut adalah segala bentuk perubahan yang terjadi pada perusahaan secara internal atau eksternal, perubahan tren pasar, teknologi yang terus-menerus berkembang, dan juga perubahan kondisi politik setempat. Maka dari itu, proses bisnis harus disesuaikan dengan perubahan-perubahan tersebut untuk tetap optimal dalam mencapai tujuan perusahaan.

3. Keterbatasan Sumber Daya

Sumber daya apapun, baik berupa bahan baku ataupun tenaga kerja, merupakan komponen utama dalam menjalankan setiap pengerjaan perusahaan. Apabila terjadi keterbatasan sumber daya karena faktor-faktor internal maupun eksternal, suatu proses bisnis, walaupun dikembangkan sebagai manapun, akan kesulitan menjaga efisiensi kegiatan bisnis.

ERP

Strategi untuk Mengoptimalkan Proses Bisnis

Walaupun sulit dioptimalkan dan diimplementasi, sebuah prosedur bisnis yang efisien merupakan sebuah hal wajib dimiliki oleh perusahaan untuk menjamin keberlangsungannya. Oleh karena itu, terdapat beberapa cara untuk mengimplementasi sebuah proses yang optimal. Cara-cara tersebut adalah sebagai berikut:

1. Identifikasi dan Analisis Risiko Bisnis

Memulai dan menjalankan sebuah bisnis merupakan salah satu bentuk investasi paling besar dan berisiko tinggi. Apabila sukses, maka hal tersebut dapat membawa keuntungan berskala besar bagi pemiliknya. Maka dari hal tersebut, segala risiko yang berkemungkinan muncul dalam proses berjalannya perusahaan harus diminimalisir dan dipersiapkan dulu strategi penangangannya apabila muncul.

2. Revisi Total Proses Bisnis

Jika sebuah prosedur bisnis sudah dengan secara terus-menerus dikembangkan berulang kali, namun masih memunculkan kerugian bagi perusahaan, lebih baiknya proses tersebut dirancang ulang dari tahapan awal. Hal ini dikarenakan kegagalan tersebut dapat dipergunakan sebagai pembelajaran untuk menghindari kesalahan pada awal penyusunan proses.

3. Pengukuran Kinerja Proses Bisnis

Untuk memastikan bahwa sebuah prosedur bisnis yang diterapkan benar-benar efektif dalam mewujudkan tujuan perusahaan, kinerja prosedur tersebut harus dipantau dengan penuh perhatian. Apabila kinerja proses bisnis mengalami perlambatan atau penurunan, hal tersebut berarti proses tersebut harus dimodifikasi ulang sesuai situasi kondisi perusahaan, pasar, dan seterusnya.

4. Pemanfaatan Teknologi

Teknologi memegang peranan penting dalam upaya peningkatan proses bisnis. Perangkat lunak Business Process Management (BPM) memungkinkan perusahaan untuk memodelkan, mendokumentasikan, dan mensimulasikan proses, sehingga pemahaman terhadap cara kerja menjadi lebih baik. Analitik proses yang berbasis data membantu mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki secara tepat.

Selain itu, teknologi cloud dan Robotik Process Automation (RPA) sangat membantu dalam meningkatkan kolaborasi, fleksibilitas, serta mengotomatiskan tugas-tugas rutin, sehingga efisiensi secara keseluruhan meningkat. Salah satu cara paling efektif untuk mengotomatiskan proses bisnis adalah dengan Implementasi sistem ERP, yang mengintegrasikan berbagai fungsi bisnis dalam satu platform terpadu, sehingga otomatisasi alur kerja bisa berjalan lebih efisien.

Dengan ERP, perusahaan dapat mengelola dan memantau proses secara real-time, mulai dari keuangan, manufaktur, hingga rantai pasokan, sehingga semua data tersentralisasi dan terintegrasi dengan baik. Hal ini membantu meminimalkan kesalahan manual, mempercepat penyelesaian tugas, dan mendukung pengambilan keputusan yang lebih cepat dan berbasis data akurat.

Akan tetapi, seperti yang telah dinyatakan sebelumnya, masing-masing perusahaan memiliki proses bisnis yang berbeda-beda, yang berarti penerapan teknologi di sebuah perusahaan efektif tidak berarti akan efektif juga di perusahaan lain. Contohnya, implementasi software ERP perusahaan Sampoerna, sebuah perusahaan manufaktur, belum tentu optimal diimplementasi ke dalam sebuah perusahaan ritel seperti Alfamart.

Implementasi Proses Bisnis di Spesifik Industri

Setiap industri pasti memiliki cara pengerjaan yang berbeda-beda, yakni prosedur bisnis yang berbeda-beda juga. Suatu model proses bisnis tidak dapat langsung diterapkan ke dalam suatu perusahaan industri berbeda karena prose tersebut tidak dirancang sesuai dengan tujuan bisnis. Berikut adalah contoh penerapan prosedur bisnis yang baik di beberapa industri:

1. Manufaktur

Industri manufaktur merupakan suatu industri yang tidak menghasilkan produknya tersendiri, melainkan menyediakan jasa untuk memproduksi produk perusahaan-perusahaan lain. Jadi, tahapan-tahapan proses dalam perusahaan industri berikut adalah:

  • Penerimaan Kontrak: Sebuah perusahaan dengan perusahaan penyewa jasa mencapai persetujuan terlebih dahulu tentang spesifikasi bahan baku, volume dan pembayaran. Apabila telah dipersetujui, maka kontrak tersebut akan menjadi landasan dari pengerjaan produksi.
  • Pengadaan Bahan Baku: Sesuai dengan persetujuan kontrak, perusahaan manufaktur antara menerima bahan baku dari penyewa jasa, atau harus mencari pemasok yang sesuai dengan spesifikasi bahan baku kontrak. Bahan baku tersebut diinspeksi kualitasnya terlebih dahulu sebelum menjalankan produksi.
  • Proses Produksi: Setelah bahan baku diterima, maka proses produksi dapat dilaksanakan sesuai dengan volume dan desain permintaan yang telah tercantum di dalam kontrak.
  • Distribusi Produk: Apabila proses produksi telah selesai dalam tenggat waktu, produk akhir dikirim kepada perusahaan penyewa terlebih dahulu untuk dilakukan pengecekkan kualitas
  • Penerimaan Pembayaran: Ketika perusahaan tersebut menyatakan bahwa tidak ada kendala pada barang yang telah diproduksi, maka pembayaran akan dijatuhkan kepada perusahaan pemberi jasa.

Anda bisa menggunakan software dengan ERP workflow yang mudah diimplementasikan, serta dapat disesuaikan dengan kebutuhan spesifik manufaktur Anda. Ini penting agar seluruh proses kompleks produksi dapat dilakukan dengan sistem yang optimal.

ScaleOcean bisa menjadi salah satu rekomendasi terbaik, di mana implementasi sistem bisa disesuaikan dengan berbagai hal bisnis, mulai dari fitur, skala bisnis, hingga UI sistem sesuai kebutuhan.

2. Konstruksi

Serupa dengan industri sebelumnya, industri berikut juga merupakan industri yang tidak menghasilkan suatu produk, tetapi jasa-jasa pembangunan. Proses bisnis di industri berikut seringkali mencakupi:

  • Penerimaan Kontrak: Kontrak diterima ketika telah terjadi persetujuan antara kedua pihak yang terlibat. Konten dari kontrak berupa spesifikasi bahan baku, tenggat waktu, dan seterusnya.
  • Pelaksanaan Konstruksi: Proses pembangunan dilakukan apabila segala sumber daya seperti bahan baku dan tenaga kerja telah disusun.
  • Pemantauan Kinerja: Untuk mencegahnya kendala di lapangan, kinerja lapangan dipantau dengan ketat.
  • Penyelesaian Proyek: Proyek diselesaikan dan dikabarkan kepada penyewa jasa untuk inspeksi akhir. Apabila inspeksi menyatakan bahwa hasil pengerjaan baik, maka pembayaran akan dijatuhkan.

3. Distribusi

Industri distribusi atau logistik, merupakan suatu industri yang mengirimkan sebuah barang atau produk dari poin A ke poin B. Hal berikut dapat berupa proses ekspor-impor, atau distribusi bahan baku dan produk kepada perusahaan atau pelanggan. Proses bisnis di industri berikut seringkali mencakupi:

  • Pengadaan Produk: Mengambil barang dari produsen atau pemasok untuk disalurkan ke pasar.
  • Penyimpanan dan Pengelolaan Stok: Menyimpan produk dengan rapi dan mengelola inventaris agar stok selalu tersedia dan mudah diakses.
  • Pengemasan dan Pengiriman: Mengemas produk untuk pengiriman dan mengatur pengiriman ke pelanggan atau pengecer.
  • Penanganan Pesanan: Menerima pesanan dari pelanggan dan mengkonfirmasi pengiriman barang.

4. Ritel

Industri berikut merupakan industri yang berfokus pada penjualan produk kepada pelanggan secara langsung. Contoh dari industri berikut seringkali dipertemukan dalam kehidupan sehari-hari, yakni convenience store seperti Indomaret dan Alfamart. Proses bisnis di industri berikut seringkali mencakupi:

  • Pengadaan Produk: Perusahaan produsen cenderung mencari perusahaan-perusahaan retail untuk menjalankan penjualannya. Setelah dilakukan persetujuan seperti harga jual produk dan potongan yang diterima kedua pihak dari setiap penjualan produk, maka produsen akan mengirimkan produk mereka ke toko-toko retail.
  • Pengelolaan Stok: Memastikan bahwa barang-barang yang dikirim oleh perusahaan tidak mempunyai kendala dan dapat diperjualkan semua dalam suatu periode.
  • Penjualan Produk: Produk akan dijual di masing-masing toko sesuai dengan harga jual yang telah ditetapkan.
  • Promosi Periodik: Melakukan promosi pada produk tersebut secara periodik untuk meningkatkan daya beli pelanggan, apalagi dikarenakan semakin berkurangnya daya beli penduduk pada belakangan ini.
  • Distribusi Keuntungan: Setelah suatu periode berlalu, perusahaan retail akan mengirimkan laporan keuntungan, serta hasil penjualan kepada perusahaan produsen.

Hilangkan Kompleksitas Proses Bisnis dengan Software ERP ScaleOcean

Hilangkan Kompleksitas Proses Bisnis dengan Software ERP ScaleOcean

Untuk mengoptimalkan proses bisnis di seluruh sektor industri, Anda bisa menggunakan software ERP ScaleOcean, yang dapat memberikan solusi untuk mengembangkan proses bisnis yang kompeten. Hal dikarenakan sistem berikut dapat diintegrasi kepada industri apapun, dari ritel hingga manufaktur.

Sistem ScaleOcean juga dapat  mendukung integrasi lintas departemen, memberikan wawasan dengan analitik canggih, dan memastikan proses berjalan lancar. Keunggulan lainnya yang bisa Anda manfaatkan termasuk unlimited user, yang dapat membantu bisnis Anda berkembang tanpa khawatir sistem yang tidak support.

ERP ScaleOcean juga menawarkan all-in-one solution yang menawarkan dengan 200 lebih modul khusus sesuai dengan kebutuhan perusahaan, serta juga lebih dari 1000 jumlah fitur spesifik. Anda bisa melakukan demo gratis yang disertakan ScaleOcean terlebih dahulu untuk menyesuaikan sistem berdasarkan kebutuhan bisnis. Beberapa dari ribuan fitur yang disebutkan diatas adalah sebagai berikut:

  • Automasi Proses Bisnis: Mengintegrasikan dan mengotomatisasi alur kerja lintas departemen, mulai dari pembelian hingga pengelolaan keuangan.
  • Pelaporan Real Time: Menyediakan laporan dan analisis data yang dapat diakses kapan saja untuk pengambilan keputusan strategis.
  • Manajemen Persediaan dan Produksi: Mengelola siklus inventaris dan produksi dengan lebih efisien.
  • Integrasi dengan Modul Lain: Dapat diintegrasikan dengan berbagai modul bisnis seperti HR, keuangan, dan logistik, memungkinkan aliran informasi yang lancar.

Kesimpulan

Setelah melalui semua pembahasan diatas, maka dapat diketahui bahwa sebuah proses bisnis yang optimal merupakan hal yang krusial dalam menjalankan sebuah perusahaan. Dengan adanya proses bisnis tersusun, segala pengerjaan dan aktivitas dalam perusahaan akan mengalami peningkatan dalam efisiensi. Namun, penyusunan proses bisnis yang bagus sulit dilaksanakan.

Di sinilah dimana teknologii menjadi sebuah solusi atas permasalahan tersebut. Dengan mengimplementasikan operasi perusahaan dengan suatu sistem ERP, maka proses bisnis dapat berjalan dengan lancar dan otomatis. Tetapi, hal tersebut tidak berarti semua sistem ERP itu cocok dengan semua perusahaan, melainkan harus diintegrasi sesuai dengan kebutuhan dan tujuan perusahaan.

Software ERP ScaleOcean adalah sistem terbaik dalam menjalankan segala operasi bisnis Anda. Dikarenakan kemampuannya untuk berkembang dengan perusahaan, serta modul-modul dan fitur-fitur yang mencakupi berbagai industri, Anda dapat dengan mudah mengembangkan proses bisnis serta bisnis Anda. Lakukanlah demo gratis Anda sekarang dan berkembang bersama ScaleOcean.

FAQ:

1. Apa yang dimaksud dengan proses bisnis?

Proses bisnis adalah serangkaian aktivitas yang terstruktur dan terorganisir. Aktivitas ini bertujuan untuk mengubah input (bahan baku, informasi) menjadi output (produk, layanan) yang bernilai bagi pelanggan secara efisien dan konsisten.

2. Apa saja komponen proses bisnis?

Komponen utama proses bisnis meliputi: input (sumber daya yang dibutuhkan), aktivitas (langkah-langkah yang dilakukan), output (hasil akhir), aktor (pelaku proses), pelanggan (penerima hasil), dan pengendalian (pengawasan dan evaluasi). Komponen-komponen ini bekerja sama untuk mencapai tujuan bisnis.

3. Jenis proses bisnis ada berapa?

Proses bisnis dapat diklasifikasikan menjadi lima jenis utama, di antaranya: 1. Proses Bisnis Operasional (tugas harian), 2. Proses Bisnis Strategis (penetapan tujuan), 3. Proses Bisnis Pendukung (seperti SDM), 4. Proses Bisnis Inti, dan 5. Proses Bisnis Kolaboratif.

Jadwalkan Demo Gratis

Error message
Error message
Error message
Error message
Error message
Error message

Rekomendasi Artikel Terkait

Temukan Artikel Serupa untuk Solusi Bisnis Lebih Lengkap