Pernahkah Anda melihat sebuah bisnis yang awalnya tumbuh pesat, namun kemudian stagnan karena setiap divisi berjalan sendiri-sendiri tanpa arah yang jelas? Kekacauan seperti ini seringkali terjadi bukan karena kurangnya produk yang bagus, melainkan karena lemahnya manajemen perusahaan.
Pada dasarnya, manajemen adalah seni untuk membuat semua bagian yang berbeda di dalam perusahaan, mulai dari tim, sumber daya, hingga anggaran, dapat bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan. Ini adalah kerangka kerja yang memastikan operasional berjalan efisien dan tidak ada usaha yang sia-sia.
Dengan menerapkannya secara efektif, Anda dapat mengubah potensi menjadi kinerja yang terukur dan berkelanjutan. Artikel ini akan membahas tuntas mulai dari pengertian, fungsi-fungsi utama, hingga contoh konkret dari manajemen perusahaan yang baik.
- Manajemen perusahaan adalah keseluruhan proses pengelolaan usaha yang melibatkan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pemantauan untuk mencapai tujuan utama.
- Fungsi dalam manajemen usaha: Planning, organizing, directing and coordinating, controlling.
- .
- Implementasi sistem ERP ScaleOcean dapat membantu perusahaan dalam mengelola keseluruhan operasinya secara optimal dan otomatis.
Apa itu Manajemen Perusahaan?
Manajemen perusahaan adalah seni dan disiplin dalam mengelola berbagai sumber daya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan. Sumber daya ini mencakup semua aset yang dimiliki perusahaan, mulai dari manusia, keuangan, material, hingga teknologi.
Proses ini melibatkan empat fungsi utama, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian. Ini dimulai dari penetapan visi dan misi, hingga pengembangan strategi pengembangan usaha yang konkret untuk mencapai tujuan tersebut.
Pengertian Manajemen Perusahaan menurut Para Ahli

Seperti halnya prosedur lain dalam bisnis, manajemen usaha juga merupakan suatu hal yang telah mengalami pengembangan dari masa ke masa. Beberapa ahli ternama dengan latar belakang manajemen, filosofi, konsultansi, dan humaniora berpendapat bahwa manajemen perusahaan adalah:
1. Harold Koontz, Cyril O’Donnell, dan Heinz Weihrich
Dalam buku mereka yang berjudul, Essentials of Management, Harold Koontz dan Cyril O’Donnell dan kemudian Heinz Weihrich pada edisi revisi, menyatakan bahwa manajemen perusahaan adalah keseluruhan proses pengelolaan, perencanaan, dan pengendalian sumber daya perusahaan untuk mencapai tujuan bisnis secara efektif dan efisien. Hal ini dapat mencakup berbagai proses seperti akuntansi dan pemasaran.
2. Mary Parker Follett
Wanita ini sering dirujuk sebagai “Ibu dari Manajemen Bisnis” dikarenakan pandangan-pandangannya yang berkontribusi besar pada pengembangan lapangan manajemen. Menurut dia, manajemen adalah berfokus pada aspek hubungan kepemimpinan dan karyawan.
Ia menekankan bahwa manajemen bukan hanya sekedar pemberian perintah, tetapi juga berupa proses pembangunan lingkungan kerja di mana masing-masing anggota tenaga kerja dapat berkontribusi secara maksimal dan diapresiasi oleh para atasannya. Selain itu, ia juga percaya bahwa perusahaan harus membangun budaya kerja sama dalam bisnis untuk meningkatkan kepuasan karyawan dan mempromosi nilai interkonektivitas.
3. George R. Terry
Menurut George Robert Terry, manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian aktivitas anggota organisasi serta penggunaan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Terry menekankan bahwa manajemen adalah serangkaian kegiatan yang bersifat dinamis dan interaktif untuk mencapai hasil yang efektif dan efisien.
4. Henri Fayol
Serupa dengan Mary P. Follet, Henri Fayol adalah salah satu pendiri dan pengembangan utama pada masa awal konsep pengelolaan bisnis. Fayol menyatakan bahwa manajemen perusahaan terdiri dari beberapa fungsi, yakni planning, organizing, directing, coordinating, dan controling. Hal tersebut akan kami bahas pada bagian selanjutnya.
Selain itu, Ia juga mengemukakan bahwa manajemen terdiri dari 14 jumlah prinsip, yang yakni adalah sebagai berikut:
- Division of work
- Authority and responsibility
- Discipline
- Unity of command
- Unity of direction
- Subordination of individual interest to general interest
- Remuneration
- Centralization and decentralization
- Scalar chain (top-level to low-level management)
- Order
- Equity
- Stability of tenure of personnel
- Initiative
- Esprit de corps (promoting team and organization morale)
Fungsi Utama Manajemen Perusahaan
Fungsi manajemen perusahaan secara umum sering dikenal dengan akronim POAC. Kerangka kerja ini mencakup empat elemen penting yang menjadi pilar dalam mengelola organisasi secara efektif. Berikut adalah penjelasan dari setiap fungsi tersebut.
1. Perencanaan (Planning)
Fungsi perencanaan adalah tahap awal di mana manajemen menetapkan tujuan, merumuskan strategi, dan membuat rencana tindakan. Enterprise Performance Management (EPM) adalah proses fundamental untuk memberikan arah yang jelas bagi seluruh perusahaan.
Pada tahap ini, para pemimpin perusahaan menentukan visi dan misi, baik untuk jangka panjang maupun pendek. Perencanaan yang matang memastikan setiap keputusan dan langkah yang diambil selaras dengan sasaran akhir bisnis.
2. Pengorganisasian (Organizing)
Setelah rencana dibuat, fungsi pengorganisasian fokus pada alokasi semua sumber daya yang dibutuhkan. Ini termasuk menyusun struktur kerja serta membagi tugas dan peran dalam setiap tim.
Setiap proses bisnis diatur agar berjalan efisien, mulai dari alokasi anggaran hingga penempatan personel. Tujuannya adalah untuk memastikan perusahaan memiliki struktur yang solid untuk melaksanakan rencana yang telah ditetapkan.
3. Pengarahan (Directing/Actuating)
Fungsi pengarahan adalah tentang memimpin, memotivasi, dan menginspirasi karyawan untuk bekerja sama. Manajemen memberikan arahan agar setiap tugas yang diberikan dapat terlaksana sesuai dengan rencana.
Pada dasarnya, general trading adalah salah satu sektor di mana pengarahan yang kuat sangat dibutuhkan. Tim penjualan dan operasional harus terus termotivasi untuk mencapai target di tengah dinamika pasar.
4. Pengendalian (Controlling/Pengawasan)
Fungsi pengendalian adalah tahap untuk memantau kinerja dan membandingkan hasil yang dicapai dengan standar yang telah ditetapkan. Ini adalah proses evaluasi untuk memastikan tujuan tercapai.
Jika ditemukan adanya penyimpangan, manajemen akan mengambil tindakan korektif untuk perbaikan. Proses pengendalian ini seringkali didukung oleh berbagai jenis sistem bisnis, seperti ERP, yang menyediakan data kinerja secara real-time.
Prinsip Manajemen Perusahaan
Selain memiliki fungsi yang jelas, praktik manajemen perusahaan yang baik juga berpegang pada beberapa prinsip dasar. Prinsip-prinsip ini berfungsi sebagai panduan bagi para pemimpin untuk menciptakan lingkungan kerja yang terstruktur, efisien, dan harmonis. Berikut adalah beberapa prinsip utama yang menjadi fondasi dalam menjalankan roda perusahaan:
1. Pembagian Kerja (Division of Work)
Prinsip ini menekankan pentingnya memecah tugas-tugas besar menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan spesifik. Manajemen perubahan adalah proses yang memastikan pembagian kerja berjalan efektif selama masa transisi, sehingga setiap individu dapat fokus pada perannya dan berkontribusi optimal terhadap keberhasilan perusahaan.
Dengan fokus pada satu jenis tugas, karyawan dapat menjadi lebih ahli dan terampil dalam mengerjakannya. Hal ini secara langsung akan meningkatkan efisiensi, kecepatan, dan kualitas dari pekerjaan yang dihasilkan.
2. Wewenang dan Tanggung Jawab (Authority and Responsibility)
Prinsip ini menyatakan bahwa wewenang dan tanggung jawab harus selalu berjalan seimbang. Seorang manajer harus memiliki wewenang yang cukup untuk dapat memberikan perintah kepada timnya.
Namun, wewenang tersebut juga datang dengan tanggung jawab penuh atas hasil atau konsekuensi dari perintah yang diberikan. Keseimbangan ini memastikan bahwa kekuasaan tidak disalahgunakan dan setiap pemimpin akuntabel atas kinerjanya.
3. Disiplin (Discipline)
Disiplin sangat penting untuk menciptakan lingkungan kerja yang teratur dan saling menghormati. Ini berarti karyawan harus mematuhi aturan dan kebijakan yang telah disepakati bersama dalam perusahaan.
Disiplin yang baik lahir dari kepemimpinan yang adil dan peraturan yang jelas. Hal ini akan menciptakan suasana kerja yang profesional dan memastikan seluruh operasional berjalan dengan lancar.
4. Kesatuan Perintah (Unity of Command)
Prinsip ini sangat sederhana namun krusial. Setiap karyawan seharusnya hanya menerima perintah dari satu atasan langsung. Ini bertujuan untuk menghindari kebingungan dan konflik instruksi.
Dengan adanya satu sumber perintah, alur kerja menjadi jauh lebih jelas. Karyawan dapat bekerja lebih fokus tanpa harus memilah-milah prioritas dari beberapa atasan yang berbeda.
5. Kesatuan Arah (Unity of Direction)
Jika kesatuan perintah fokus pada individu, maka kesatuan arah fokus pada tujuan organisasi secara keseluruhan. Semua tim dan individu yang memiliki tujuan yang sama harus bekerja di bawah satu rencana dan satu pemimpin.
Dalam konteks sustainability report, kesatuan arah memastikan bahwa seluruh perusahaan bergerak ke arah yang sama dalam upaya pencapaian tujuan keberlanjutan.
Prinsip ini memastikan bahwa semua upaya di dalam perusahaan bergerak ke arah yang sama. Hal ini akan menciptakan sinergi dan mencegah setiap departemen bekerja sendiri-sendiri tanpa koordinasi.
6. Inisiatif (Initiative)
Prinsip ini menekankan pentingnya memberikan ruang bagi karyawan untuk merencanakan dan melaksanakan ide-ide mereka. Manajemen harus secara aktif mendorong timnya untuk mengambil inisiatif dalam pekerjaan mereka.
Memberikan kesempatan untuk berinisiatif dapat meningkatkan semangat kerja dan kreativitas karyawan. Hal ini juga mendorong lahirnya inovasi dan membantu perusahaan menemukan cara-cara baru yang lebih baik untuk beroperasi.
Jenis Tingkatan dalam Manajemen Perusahaan
Struktur manajemen dalam badan usaha bervariasi sesuai dengan skala dan jenis industri organisasi tertentu, namun biasanya mencakupi tingkatan top level, mid level dan low level. Executive Information System (EIS) sering digunakan oleh manajemen tingkat atas untuk mendukung pengambilan keputusan strategis berbasis data yang real-time. Masing-masing dari tingkatan tersebut memiliki tanggung jawab yang berbeda dalam manajemen perusahaan, yakni adalah sebagai berikut:
1. Top Level Management
Manajer pada tingkatan ini memiliki otoritas tertinggi dalam bisnis, dan bertanggung jawab atas manajemen operasional perusahaan. Berbeda dengan bawahannya yang fokus pada kompetensi dan eksekusi teknis, top level management seperti C–level lebih berfokus pada penyusunan rencana kegiatan perusahaan untuk setiap periode dan memastikan segala kegiatan operasional berjalan sesuai dengan tujuan perusahaan, serta keinginan stakeholders.
2. Mid-Level Management
Mid level management adalah tingkat manajemen usaha yang mengeksekusikan perintah dari top level management dan memantau keberlangsungan pengerjaannya oleh low level management dan karyawan. Posisi seperti manajer departemen, manajer proyek, atau kepala divisi biasanya termasuk dalam kategori ini.
3. Low Level Management
Sebagai tingkatan manajemen paling bawah dalam perusahaan, mereka bertanggung jawab atas pemantauan dan keberlangsungan perintah atasan yang dijalankan oleh karyawan-karyawan di bawah naungannya. Tingkat berikut cenderung terdiri dari beberapa contoh posisi seperti supervisor, team leader, dan foreman.
Contoh Kegiatan Manajemen Perusahaan
Untuk memahami lebih dalam mengenai manajemen perusahaan, berikut adalah beberapa contoh kegiatan yang menjadi bagian integral dalam operasional sehari-hari. Setiap kegiatan memiliki fokus utamanya tersendiri yang mendukung kesuksesan dan pertumbuhan perusahaan, sehingga diperlukan sebuah management system yang dapat mengelolanya secara bersamaan.
Di samping itu, semua kegiatan manajemen ini juga harus berlandaskan pada prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik atau Good Corporate Governance (GCG). GCG adalah kerangka kerja yang memastikan perusahaan dikelola secara transparan, bertanggung jawab, dan etis, sehingga dapat melindungi kepentingan semua pihak yang terlibat—mulai dari pemegang saham, karyawan, hingga masyarakat. Berikut adalah penjelasan lebih lanjutnya:
1. Manajemen SDM (Human Resources)
Manajemen sumber daya manusia berfokus pada pengelolaan tenaga kerja dalam organisasi. Ini mencakup rekrutmen, pelatihan, pengembangan karyawan, serta manajemen kinerja dan kepuasan. Tujuan utamanya adalah memastikan perusahaan memiliki tenaga kerja yang mahir dan termotivasi untuk mendukung produktivitas dan kesuksesan perusahaan.
2. Manajemen Akuntansi
Sesuai dengan namanya, kegiatan ini berurusan dengan perencanaan dan alokasi kas perusahaan ke masing-masing operasi. Hal ini dilakukan untuk memastikan kestabilan finansial perusahaan, serta memastikan tidak adanya penyalahgunaan kas.
3. Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran berkaitan dengan strategi dan kegiatan yang digunakan untuk mempromosikan produk atau layanan perusahaan. Fokusnya adalah pada identifikasi kebutuhan pasar, segmentasi pasar, pengembangan produk, dan perencanaan kampanye promosi.
4. Manajemen Operasional
Berfokus pada perancangan, pengelolaan, dan peningkatan proses operasional untuk memastikan organisasi dapat memproduksi barang atau jasa dengan cara yang efisien. Hal ini melibatkan pengelolaan rantai pasokan, pengendalian kualitas, serta peningkatan efisiensi operasional.
5. Manajemen Perencanaan Strategi
Manajemen strategis mencakup perencanaan dan implementasi strategi jangka panjang perusahaan untuk mencapai tujuan utama, di mana software GA dapat memainkan peran penting dalam mendukung pengelolaan operasional yang lebih efisien. Ini melibatkan analisis situasi pasar, pengembangan visi dan misi, serta pembuatan keputusan strategis yang memungkinkan perusahaan tetap kompetitif di pasar.
6. Manajemen Proyek
Seorang manajer bertanggung jawab atas menjalankan dan memantau keberlangsungan masing-masing proyek dalam perusahaan. Hal ini dapat meliputi alokasi sumber daya, penyusunan dokumen dan laporan, komunikasi dengan pihak berwenang dan lain sebagainya sesuai dengan spesifikasi masing-masing proyek.
7. Manajemen Data dan Informasi
Jenis manajemen berikut merujuk pada pengelolaan segala data dan informasi yang diperlukan bisnis untuk menjalankan operasinya. Pihak berwenang harus memastikan bahwa data-data tersebut telah disusun secara optimal, sehingga dapat dengan mudah dilacak dan diakses oleh setiap departemen. Kegiatan berikut biasanya dilakukan dengan bantuan sistem informasi bisnis.
8. Manajemen Kualitas (Quality Control)
Dalam menyediakan barang atau jasa, perlu adanya kepastian terlebih dahulu bahwa hal-hal tersebut telah memenuhi persyaratan kualitas yang telah ditentukan sebelumnya. Adanya quality control memberikan jaminan kepada perusahaan akan kualitas barang atau jasanya, sehingga meningkatkan kepuasan pelanggan dan efisiensi operasional.
9. Manajemen Inovasi (R&D)
Manajemen inovasi atau proses research and development dalam bisnis bertujuan untuk menemukan dan mengembangkan ide produk atau jasa baru. Hal ini tentu saja sangat penting karena bisnis harus terus berinovasi untuk tetap relevan dan mampu bersaing dengan para kompetitor, sesuatu yang terutama nyata untuk industri teknologi.
10. Manajemen Etika
Manajemen etika dan tanggung jawab sosial berfokus pada penerapan prinsip-prinsip etika dalam keputusan bisnis serta tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan. Jenis berikut mencakup kebijakan untuk memastikan bahwa kegiatan perusahaan tidak hanya menguntungkan secara finansial tetapi juga bermanfaat bagi masyarakat.
Anda bisa mengelola berbagai kegiatan manajemen perusahaan secara terintegrasi dan terpusat dengan software ERP terbaik, di mana sistem dapat menyediakan solusi otomatisasi untuk proses bisnis, mulai dari keuangan, pengadaan, inventaris, hingga sumber daya manusia.
Dengan integrasi yang mulus antar departemen, ERP memungkinkan aliran informasi yang lebih cepat dan akurat, mengurangi duplikasi data, serta meningkatkan efisiensi operasional.
Kelola Manajemen Perusahaan secara Terintegrasi dengan Software ERP ScaleOcean
Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pengelolaan bisnis yang efisien memerlukan perhatian terhadap banyak aspek yang saling berhubungan. Untuk itu, penerapan sistem ERP menjadi sangat penting, karena ERP dapat mengotomatisasi berbagai proses perusahaan, mulai dari keuangan, produksi, hingga manajemen persediaan, memastikan seluruh operasional berjalan lebih terkoordinasi dan efisien.
Contoh dari software ERP canggih yang sering dapat Anda terapkan adalah ScaleOcean. Software ERP ScaleOcean yang tidak hanya memungkinkan manajemen data optimal, tetapi juga mampu mengalokasikan sumber daya dan menyusun perintah kerja secara otomatis. Sistemnya dibekali dengan ribuan jumlah fitur dan modul, sehingga segala kegiatan dalam perusahaan dapat dikelola secara efektif dan efisien.
Layanan unlimited user juga diikutsertakan ke dalam sistemnya, yakni suatu fitur yang memungkinkan input data dan informasi secara real–time dan bersamaan. Anda dapat mengevaluasi kembali keunggulan sistemnya secara langsung dengan demo gratis yang ditawarkan ScaleOcean, dengan ekspektasi fitur-fitur seperti:
- Laporan dan Analisis: Menyediakan berbagai laporan analisis kinerja perusahaan secara otomatis, seperti laporan laba/rugi, arus kas, dan laporan perpajakan, untuk membantu pengambilan keputusan yang lebih baik.
- Integrasi dan Kolaborasi Antar Departemen: Memfasilitasi integrasi antara departemen, seperti penjualan, pembelian, dan produksi, memungkinkan aliran informasi yang lebih lancar dan mempercepat pengambilan keputusan.
- Mobilitas dan Akses Cloud: Memberikan akses ke sistem ERP melalui perangkat mobile atau berbasis cloud, sehingga tim dapat mengelola operasional kapan saja dan dari mana saja.
- Manajemen Keuangan: Fitur ini mengelola akuntansi, buku besar, dan pembukuan otomatis, serta memberikan laporan keuangan yang lengkap untuk analisis kinerja keuangan perusahaan.
- Manajemen Inventaris: Memantau stok barang, perputaran persediaan, dan penerimaan barang, serta menyediakan laporan terkait ketersediaan stok untuk memastikan kelancaran operasional.
- Manajemen Pembelian dan Pengadaan: Mengelola proses pengadaan barang, mulai dari pembuatan purchase order (PO) hingga pembayaran kepada pemasok, untuk menjaga hubungan yang baik dengan vendor dan memastikan pasokan tepat waktu.
- Manajemen Produksi: Mengelola perencanaan dan penjadwalan produksi, serta mengoptimalkan penggunaan sumber daya (mesin dan tenaga kerja) untuk mencapai hasil produksi yang efisien dan sesuai jadwal.
- Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM): Menyediakan pengelolaan data karyawan, termasuk absensi, penggajian, dan evaluasi kinerja, untuk memaksimalkan produktivitas tim dan kepuasan karyawan.
- Manajemen Penjualan dan CRM: Memantau proses penjualan dari awal hingga akhir, serta mengelola hubungan pelanggan (CRM) untuk meningkatkan loyalitas pelanggan dan penjualan berulang.
7. Kesimpulan
Manajemen perusahaan melibatkan berbagai aspek yang saling berhubungan dan memerlukan pengelolaan yang efektif untuk memastikan kelancaran operasional. Dengan struktur operasional yang jelas, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi, menjalin komunikasi, dan membuat keputusan yang lebih baik untuk mencapai tujuan.
Penerapan sistem ERP seperti ScaleOcean dapat membantu perusahaan mengelola proses-proses operasional secara lebih terintegrasi, mulai dari manajemen keuangan hingga produksi. Dengan demikian, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi dan mengoptimalkan kinerja setiap departemen. Anda bisa mengeksplorasi fitur lebih lanjut melalui demo gratis yang tersedia.
FAQ:
1. Apa itu manajemen perusahaan?
Manajemen perusahaan adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian sumber daya untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien.
2. Apa saja fungsi utama manajemen perusahaan?
Fungsi utama manajemen perusahaan meliputi:
1. Perencanaan: Menetapkan tujuan dan strategi.
2. Pengorganisasian: Menyusun struktur organisasi dan alokasi sumber daya.
3. Pengarahan: Memotivasi dan memimpin tim.
4. Pengendalian: Memantau dan mengevaluasi kinerja untuk memastikan pencapaian tujuan.
3. Mengapa manajemen perusahaan penting?
Manajemen perusahaan penting karena:
1. Efisiensi Operasional: Membantu dalam pengelolaan sumber daya secara optimal.
2. Pengambilan Keputusan: Memfasilitasi keputusan yang tepat dan strategis.
3. Pencapaian Tujuan: Menjamin organisasi bergerak menuju tujuan yang telah ditetapkan.








