Di era bisnis yang kompetitif, eksekutif perlu membuat keputusan cepat dan berbasis data. Executive information system (EIS) menyediakan akses instan ke informasi penting, menyajikan gambaran jelas tentang kinerja perusahaan tanpa detail teknis. Dengan integrasi data, EIS mendukung keputusan efisien dan memberi keunggulan kompetitif.
Artikel ini akan membahas lebih dalam tentang apa itu EIS, fungsi utamanya, dan bagaimana sistem ini dapat mengoptimalkan pengambilan keputusan eksekutif dengan menyajikan informasi yang relevan dan tepat waktu. EIS bukan hanya alat untuk memantau kinerja, tetapi juga merupakan dasar bagi strategi bisnis yang lebih cerdas dan lebih responsif terhadap tantangan dan peluang yang ada.
- Executive Information System (EIS) adalah sistem informasi yang dirancang khusus untuk para eksekutif, menyajikan data ringkas dan relevan untuk pengambilan keputusan strategis.
- Sistem EIS memiliki fungsi utama untuk menyajikan informasi real-time, membantu analisis tren, dan mengintegrasikan data dari berbagai departemen untuk pandangan holistik.
- Sistem EIS memiliki karakteristik, seperti kemampuan drill-down, antarmuka visual yang intuitif, dan laporan pengecualian untuk mempermudah pemantauan kinerja.
- ScaleOcean ERP menjadi solusi untuk meningkatkan efisiensi perusahaan anda dalam menyusun data yang menjadi fondasi dalam pengambilan keputusan.
1. Apa itu Executive Information System (EIS)?
Executive Information System (EIS) adalah sistem berbasis komputer yang dirancang khusus untuk mendukung kebutuhan informasi para eksekutif senior. Ini adalah jenis sistem bisnis yang menyediakan akses mudah ke data dan laporan relevan dari sumber internal maupun eksternal. Informasi tersebut seringkali disajikan dalam format yang ringkas dan visual, seperti dasbor grafis, untuk mendukung pengambilan keputusan strategis.
Cara kerja EIS adalah dengan mengumpulkan dan mengintegrasikan data penting, seperti data penjualan internal dan tren pasar eksternal. Dengan begitu, sistem ini memberikan gambaran yang komprehensif tentang kinerja perusahaan. Hal ini memungkinkan para pemimpin untuk memantau indikator kinerja utama (KPI), mengidentifikasi masalah, dan membuat keputusan dengan lebih cepat dan akurat.
2. Fungsi Utama Executive Information System (EIS)
Melansir dari DevX, salah satu fungsi krusial EIS adalah menyediakan akses terhadap informasi strategis secara real-time atau mendekati real-time. Eksekutif dapat melihat data penjualan harian, status produksi, atau metrik keuangan terbaru langsung dari dashboard executive information system mereka. Hal ini memungkinkan mereka untuk merespons perubahan pasar dengan lebih gesit dan proaktif.
EIS secara langsung mendukung proses pengambilan keputusan di level eksekutif dengan menyajikan data yang sudah diolah dan relevan. Sistem ini membantu para pemimpin mengidentifikasi pola, anomali, dan peluang yang mungkin tidak terlihat dari laporan biasa. Dengan informasi yang tepat di ujung jari, keputusan dapat didasarkan pada fakta, bukan sekadar intuisi.
Fungsi penting lainnya adalah kemampuan integrasi data dari berbagai departemen dan sistem yang berbeda. EIS menarik data dari sistem akuntansi, penjualan, sumber daya manusia, dan produksi, lalu menyatukannya dalam satu tampilan terpadu. Integrasi ini tidak hanya meningkatkan efisiensi manajemen operasional, tetapi juga memberikan pandangan keseluruhan terhadap kesehatan bisnis.
Baca juga: 23 Software ERP Terbaik Indonesia serta Fiturnya 2025 (Update)
3. Karakteristik Sistem Informasi Eksekutif

Sebuah executive information system (EIS) memiliki beberapa karakteristik unik yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan informasi para pemimpin senior. Seperti yang juga dilansir dari Kompasiana, fitur-fitur ini membedakannya dari sistem informasi lain dan menjadikannya alat yang sangat kuat untuk pengambilan keputusan.
Berikut penjelasan lebih rinci mengenai karakteristik EIS:
1. Akses Cepat
Para eksekutif membutuhkan informasi terbaru untuk dapat membuat keputusan dengan cepat. Karakteristik utama dari sebuah EIS adalah kemampuannya untuk menyediakan akses instan ke data yang real-time dan terkini.
Dengan akses cepat ini, mereka dapat langsung mengetahui status dan performa perusahaan tanpa harus menunggu laporan manual. Hal ini sangat penting untuk merespons perubahan pasar atau masalah internal secara proaktif.
2. Kemampuan Drill-Down
Sebuah EIS tidak hanya menampilkan data ringkasan di tingkat atas. Sistem ini memungkinkan eksekutif untuk menggali informasi lebih dalam dengan fitur drill-down.
Misalnya, dari angka total penjualan nasional, seorang pemimpin bisa langsung mengklik untuk melihat detail kinerja per regional. Proses ini bahkan bisa dilanjutkan hingga ke level transaksi individu jika diperlukan untuk analisis yang lebih mendalam.
3. Fokus pada Faktor-Faktor Kritis
Sistem ini dirancang secara spesifik untuk memantau faktor-faktor penentu keberhasilan (Critical Success Factors/CSF). Ini adalah metrik-metrik yang paling krusial bagi pencapaian tujuan strategis organisasi.
Dengan fokus pada faktor kritis, executive information system membantu para pemimpin agar tidak tenggelam dalam lautan data. Mereka dapat berkonsentrasi pada informasi yang benar-benar penting dan berdampak bagi kemajuan perusahaan.
4. Antarmuka yang Ramah Pengguna
Antarmuka sistem ini dirancang agar sangat intuitif dan visual. Tampilannya banyak menggunakan dasbor dan grafik agar mudah dipahami oleh para eksekutif yang tidak selalu ahli di bidang teknis.
Desain yang ramah pengguna ini memastikan mereka dapat menemukan informasi yang dibutuhkan secara mandiri. Mereka bisa langsung menggunakan sistem tanpa perlu melalui pelatihan teknis yang rumit dan memakan waktu.
5. Pelaporan Pengecualian (Exception Reporting)
Karakteristik penting lainnya adalah kemampuan untuk menyajikan laporan pengecualian (exception reporting). Fitur ini secara otomatis menyoroti setiap penyimpangan dari kinerja yang telah direncanakan atau dianggarkan.
Misalnya, jika ada penurunan penjualan yang tidak terduga di suatu wilayah, sistem akan langsung menampilkannya. Ini membantu para eksekutif untuk segera memfokuskan perhatian mereka pada masalah yang paling mendesak.
4. Komponen Sistem Informasi Eksekutif
Sebuah EIS yang fungsional terdiri dari beberapa komponen utama yang bekerja sama untuk mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan informasi. Komponen-komponen ini mencakup perangkat keras, perangkat lunak, antarmuka pengguna, dan infrastruktur telekomunikasi.
a. Perangkat Keras (Hardware)
Komponen hardware untuk EIS mencakup komputer pusat (server) yang kuat untuk memproses data dalam jumlah besar, serta perangkat input seperti PC atau tablet bagi eksekutif. Selain itu, diperlukan juga infrastruktur jaringan yang andal untuk memastikan konektivitas. Kapasitas perangkat keras harus memadai untuk menangani permintaan data yang kompleks secara cepat.
b. Perangkat Lunak (Software)
Perangkat lunak adalah inti dari EIS yang terdiri dari empat jenis utama yaitu software basis data, software untuk membuat antarmuka grafis, software untuk analisis data, dan software yang mengintegrasikan semua komponen. Software inilah yang mengubah data mentah menjadi informasi strategis yang berguna. Keberhasilan EIS sangat bergantung pada kecanggihan dan keandalan perangkat lunak yang digunakan.
c. Antarmuka Pengguna (User Interface)
Antarmuka pengguna adalah jembatan antara eksekutif dan data. Komponen ini harus dirancang dengan sangat baik, mengedepankan kemudahan penggunaan, navigasi yang intuitif, dan visualisasi data yang efektif. Desain antarmuka yang ramah pengguna menjadi faktor penentu apakah sistem akan sering digunakan atau justru diabaikan oleh para eksekutif.
d. Telekomunikasi
Komponen telekomunikasi bertanggung jawab untuk mengalirkan data dari berbagai sumber ke sistem EIS dan mendistribusikan informasi ke para eksekutif di mana pun mereka berada. Ini mencakup jaringan lokal (LAN), jaringan area luas (WAN), dan koneksi internet yang stabil. Infrastruktur telekomunikasi yang andal memastikan bahwa data selalu tersedia dan terbarui, yang merupakan prasyarat untuk sistem informasi bisnis yang efektif.
5. Kelebihan Sistem Informasi Eksekutif
Sistem informasi eksekutif (EIS) menawarkan berbagai keuntungan yang dapat mempercepat dan mempermudah pengambilan keputusan pada level eksekutif. Dengan menyediakan informasi yang tepat waktu dan mudah dipahami, EIS memungkinkan perusahaan untuk merespons perubahan pasar dan situasi bisnis dengan cepat.
a. Meningkatkan Kecepatan Pengambilan Keputusan
EIS memungkinkan eksekutif mengakses informasi penting secara real-time, mengurangi waktu yang diperlukan untuk menunggu laporan manual. Hal ini memungkinkan pengambilan keputusan yang cepat dan tepat, yang sangat penting dalam menghadapi dinamika pasar dan manajemen perusahaan.
b. Mempermudah Monitoring dan Analisis Kinerja
EIS dirancang untuk mengubah data kompleks menjadi laporan visual yang jelas, akurat, dan mudah dipahami. Penggunaan grafik, diagram, dan peta warna membantu menyederhanakan informasi sehingga poin-poin penting dapat ditangkap dengan cepat. Dengan laporan yang lebih jernih, risiko misinterpretasi data dapat diminimalkan secara signifikan.
c. Memberikan Laporan yang Lebih Jelas dan Akurat
EIS menyajikan data yang kompleks dalam bentuk visual yang jelas, seperti grafik dan diagram, yang memudahkan pemahaman. Laporan yang mudah dipahami mengurangi risiko kesalahan interpretasi dan memungkinkan eksekutif untuk fokus pada informasi yang paling relevan.
d. Mengurangi Risiko Kesalahan dalam Pengambilan Keputusan
Dengan data yang akurat dan terintegrasi, EIS membantu mengurangi risiko pengambilan keputusan yang didasarkan pada informasi yang tidak lengkap atau tidak tepat. Hal ini meningkatkan kualitas keputusan dan meminimalkan kesalahan strategis.
6. Kekurangan Sistem Informasi Eksekutif
Meskipun EIS meningkatkan efisiensi pengambilan keputusan, sistem ini memiliki beberapa kekurangan. Tantangan utama meliputi ketergantungan pada data yang akurat, masalah integrasi dengan sistem yang ada, serta biaya implementasi dan pemeliharaan yang tinggi.
a. Ketergantungan pada Data yang Akurat dan Tepat Waktu
Salah satu tantangan utama dalam penggunaan EIS adalah ketergantungannya pada kualitas data yang dimasukkan. Jika data yang diinput tidak akurat, lengkap, atau tepat waktu, maka informasi yang dihasilkan juga akan menyesatkan. Oleh karena itu, integritas dan keandalan data menjadi kunci utama untuk memastikan efektivitas EIS.
b. Tantangan Integrasi dengan Sistem Lain
Integrasi EIS dengan sistem lain seperti ERP, CRM, atau sistem warisan perusahaan sering kali menghadapi kendala teknis. Menggabungkan data dari berbagai platform yang berbeda dapat menjadi rumit dan memerlukan keahlian teknis yang tinggi. Proses integrasi yang tidak mulus dapat menghambat efisiensi EIS dan mempengaruhi kinerja keseluruhan.
c. Biaya Implementasi dan Pemeliharaan yang Tinggi
EIS membutuhkan investasi yang besar dalam hal perangkat lunak, perangkat keras, dan biaya operasional lainnya. Perusahaan harus mengeluarkan biaya untuk pembelian sistem, kustomisasi, pelatihan, dan pemeliharaan berkelanjutan. Biaya yang tinggi ini sering kali menjadi hambatan bagi perusahaan kecil hingga menengah untuk mengadopsi EIS, meskipun manfaat jangka panjangnya signifikan.
7. Perbedaan EIS dengan Sistem Lainnya
Meskipun sama-sama merupakan bagian dari sistem informasi manajemen, EIS memiliki perbedaan fundamental dengan sistem lain seperti Management Information System (MIS) dan Decision Support System (DSS). Perbedaan utama terletak pada target pengguna, fokus informasi, dan tujuan penggunaannya. Memahami perbedaan ini penting untuk memilih jenis sistem bisnis yang tepat.
MIS dirancang untuk manajer tingkat menengah dan menyajikan laporan terstruktur mengenai operasi harian atau mingguan. Fokusnya adalah pada pemantauan dan kontrol operasional, bukan pada perencanaan strategis. Sebaliknya, EIS dirancang khusus untuk eksekutif puncak dengan fokus pada data ringkas, tren jangka panjang, dan informasi eksternal yang relevan untuk strategi.
Sementara itu, DSS lebih berorientasi pada analisis dan pemecahan masalah spesifik yang tidak terstruktur. Penggunanya adalah para analis atau manajer yang perlu melakukan simulasi atau analisis “what-if” untuk mendukung keputusan taktis. EIS tidak dirancang untuk analisis mendalam seperti itu, melainkan untuk memberikan pandangan tingkat tinggi dan menyoroti area yang memerlukan analisis lebih lanjut menggunakan DSS atau alat lain. Ini adalah bagian penting dalam sebuah management system yang terintegrasi.
8. Contoh Penggunaan EIS di Perusahaan
Penerapan EIS dapat ditemukan di berbagai perusahaan besar lintas industri, dari manufaktur hingga jasa keuangan. Sebagai contoh, seorang CEO di sebuah perusahaan ritel multinasional menggunakan dashboard EIS setiap pagi untuk memantau kinerja penjualan di berbagai negara. Hanya dengan beberapa klik, ia bisa melihat data penjualan real-time, membandingkannya dengan target, dan mengidentifikasi produk terlaris serta yang berkinerja buruk.
Jika CEO tersebut melihat adanya penurunan penjualan yang signifikan di suatu wilayah, ia dapat menggunakan fitur drill-down untuk menganalisis lebih dalam. Ia bisa melihat data penjualan per toko, per kategori produk, hingga efektivitas kampanye pemasaran yang sedang berjalan di wilayah tersebut. Informasi ini memungkinkannya untuk segera berkoordinasi dengan manajer regional untuk merumuskan tindakan korektif.
Di industri manufaktur, seorang direktur operasi dapat menggunakan EIS untuk memantau efisiensi lini produksi, tingkat inventaris bahan baku, dan waktu henti mesin (downtime). Sistem akan memberikan peringatan otomatis jika ada metrik yang keluar dari batas normal, memungkinkan intervensi cepat sebelum masalah kecil berkembang menjadi besar. Dengan demikian, EIS membantu mengoptimalkan seluruh proses bisnis dan menjaga efisiensi operasional.
9. Analisis dan Interprestasikan Data secara Efektif dengan Software ERP ScaleOcean
Sebuah Executive Information System (EIS) yang andal membutuhkan fondasi data yang solid, terintegrasi, dan akurat. Tanpa sumber data yang terpusat dan terpercaya, informasi yang disajikan oleh EIS bisa jadi tidak relevan atau bahkan menyesatkan. Di sinilah peran krusial software ERP modern seperti ScaleOcean.
ScaleOcean ERP menyediakan solusi untuk menjalankan EIS yang efektif dengan integrasi lintas departemen, analitik canggih, dan dashboard kustomisasi. Sistem ini memungkinkan eksekutif membuat keputusan berbasis data yang akurat melalui automatisasi proses dan akses real-time ke data, mengurangi intervensi manual, dan meningkatkan efisiensi pengelolaan perusahaan.
Modul-modul ScaleOcean ERP menyediakan pelaporan real-time, integrasi keuangan dan operasional, serta analitik berbasis data untuk memberikan wawasan tentang kinerja perusahaan. Vendor ini menawarkan demo gratis dan konsultasi gratis untuk membantu Anda memahami manfaatnya dalam meningkatkan efisiensi pengambilan keputusan. Berikut adalah beberapa fitur dari modul ini:
- Business Intelligence (BI) dan Analitik Canggih: Dengan fitur business intelligence dan analitik canggih, ScaleOcean ERP memberikan kemampuan untuk menganalisis data secara real-time, memproyeksikan tren masa depan, dan membuat perencanaan strategis yang lebih baik, memungkinkan eksekutif untuk mengambil keputusan berbasis data yang lebih akurat dan terinformasi.
- Integrasi Data Lintas Departemen: ScaleOcean ERP mengintegrasikan data dari berbagai departemen seperti keuangan, penjualan, dan operasi dalam satu platform, memberikan eksekutif visibilitas penuh terhadap seluruh kegiatan perusahaan dan memastikan keputusan yang lebih terkoordinasi.
- Manajemen Sumber Daya dan Operasional: Fitur manajemen sumber daya manusia dan manajemen kinerja memungkinkan perusahaan untuk memantau kinerja karyawan secara otomatis, sementara pengelolaan inventaris dan rantai pasokan memberikan data real-time tentang ketersediaan barang untuk pengambilan keputusan yang lebih tepat.
- Perencanaan dan Pemantauan Keuangan: ScaleOcean ERP menyediakan pelaporan keuangan real-time dan memungkinkan manajemen anggaran dan proyeksi keuangan yang lebih tepat, memberikan eksekutif wawasan mendalam mengenai kesehatan finansial perusahaan.
- Kemudahan Akses dan Kolaborasi: Dengan akses mobile dan multi-platform, eksekutif dapat mengakses sistem EIS kapan saja dan di mana saja, sementara kolaborasi lintas tim memastikan koordinasi yang lebih baik dalam pengambilan keputusan yang cepat dan tepat.
10. Kesimpulan
Executive Information System (EIS) merupakan alat penting yang mendukung eksekutif dalam mengambil keputusan strategis dengan menyediakan informasi yang tepat waktu, akurat, dan mudah dipahami. Dengan kemampuan untuk mengintegrasi data dari berbagai sumber dan menyajikannya dalam format yang jelas, EIS meningkatkan efisiensi pengambilan keputusan, mempermudah analisis kinerja, serta mengurangi risiko kesalahan dalam pengelolaan perusahaan.
ScaleOcean ERP menawarkan solusi EIS yang terintegrasi dengan modul-modul canggih untuk membantu perusahaan mengelola data dan proses bisnis secara lebih efisien. Untuk merasakan manfaatnya, vendor ini menyediakan demo gratis dan konsultasi gratis, memungkinkan Anda untuk mengeksplorasi bagaimana solusi ini dapat meningkatkan efisiensi pengambilan keputusan dan pengelolaan perusahaan Anda.
FAQ:
1. Apa yang dimaksud dengan executive information system?
Sistem informasi eksekutif (EIS) menyediakan informasi tentang semua faktor yang memengaruhi aktivitas bisnis perusahaan. Sistem ini menggabungkan data internal dan eksternal, lalu menyajikan data terkini yang penting agar dapat dianalisis dengan cepat oleh pengguna.
2. Apa perbedaan antara DSS dan EIS?
DSS utamanya digunakan oleh manajer tingkat menengah dan bawah untuk memproyeksikan masa depan. Sebaliknya, EIS utamanya melayani kebutuhan kontrol manajemen tingkat atas. EIS membantu manajemen puncak mengungkap masalah atau peluang.
3. Apa contoh sistem EIS?
Contoh dari sistem EIS mencakup sistem Enterprise Resource Planning (ERP). Selain itu, contoh lainnya adalah sistem pemrosesan transaksi mainframe, dan sistem basis data (database systems).



