Manajemen Operasional: Definisi, Manfaat, dan Ruang Lingkup

ScaleOcean Team
Posted on
Share artikel ini

Apakah Anda merasa proses produksi berjalan lambat padahal biaya operasional terus membengkak? Masalah inefisiensi dan ketidaksinkronan antar departemen ini sering menjadi penghambat utama bagi pertumbuhan perusahaan skala besar. Penerapan manajemen operasional yang tepat adalah kunci untuk mengubah hambatan alur kerja tersebut menjadi sistem yang terukur dan produktif.

Fokus utama dari disiplin ini adalah mengawasi, merancang, dan mengendalikan proses produksi serta operasional bisnis sehari-hari. Anda dapat memastikan setiap sumber daya, mulai dari bahan baku hingga tenaga kerja, digunakan secara optimal untuk menghasilkan output berkualitas tinggi. Tujuannya sederhana, yaitu meminimalkan pemborosan biaya sekaligus memaksimalkan profitabilitas perusahaan.

Pemahaman yang mendalam tentang aspek ini sangatlah penting untuk menjaga daya saing bisnis di tengah pasar yang fluktuatif. Artikel ini akan menjelaskan definisi manajemen operasional, manfaat strategis, hingga ruang lingkup kerjanya yang perlu Anda perhatikan. Mari kita pelajari bagaimana optimalisasi operasional dapat mendorong pertumbuhan bisnis Anda secara signifikan.

starsKey Takeaways
  • Manajemen operasional adalah proses yang fokus pada perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian seluruh aktivitas yang terlibat dalam operasional perusahaan.
  • Fungsi manajemen operasional mencakup perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, dan koordinasi.
  • Teknologi untuk manajemen operasional meliputi ERP, big data, IoT, automasi, dan AI meningkatkan efisiensi operasional, memfasilitasi pengambilan keputusan yang lebih cepat dan akurat.
  • ScaleOcean menawarkan software ERP yang terintegrasi untuk mendukung manajemen operasional, mengoptimalkan efisiensi, dan meningkatkan daya saing perusahaan dengan solusi berbasis data real-time.

Coba Demo Gratis

requestDemo

Apa itu Manajemen Operasional?

Manajemen operasional bisnis merupakan upaya mengelola dan mengendalikan semua kegiatan operasional untuk memaksimalkan efisiensi. Tujuannya adalah memastikan setiap proses, mulai dari pengadaan hingga distribusi, berjalan lancar untuk menghasilkan barang atau jasa secara efektif. Semua upaya ini dilakukan untuk mendukung rencana pengembangan bisnis yang telah ditetapkan perusahaan.

Dengan manajemen operasional yang baik, semua elemen dalam perusahaan bisa berjalan lancar dan saling mendukung untuk mencapai tujuan dan proses bisnis yang lebih besar. Pengelolaan ini akan memastikan layanan yang diberikan perusahaan tidak hanya akna memenuhi standar kualitas, tetapi juga tepat waktu dan efisien.

Dalam hal ini, peran manajer operasional sangat penting dalam merancang dan memantau proses kerja agar sesuai dengan kebutuhan pasar, sekaligus meningkatkan daya saing perusahaan di tengah persaingan global yang semakin ketat. Dalam konteks ini, general trading adalah kegiatan bisnis yang melibatkan perdagangan berbagai macam barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan pasar secara luas.

Pentingnya Manajemen Operasional Bisnis yang Efisien

Memahami pentingnya manajemen operasional adalah kunci untuk pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan. Dengan pengelolaan yang baik, perusahaan dapat mencapai berbagai tujuan strategis secara lebih efektif. Sistem enterprise performance management (EPM) modern memainkan peran sentral dalam memfasilitasi pencapaian tujuan strategis ini. Berikut adalah beberapa manfaat utamanya bagi perusahaan Anda.

1. Efisiensi dan Efektivitas

Manajemen operasional membantu perusahaan Anda menggunakan semua sumber daya secara optimal. Ini mencakup pengelolaan waktu, tenaga kerja, dan bahan baku untuk mengurangi pemborosan dalam setiap proses kerja.

Dengan proses yang lebih ramping, produktivitas perusahaan dapat meningkat secara signifikan. Setiap aktivitas menjadi lebih terukur dan memberikan hasil yang lebih besar dengan input yang lebih kecil, sehingga menciptakan operasi yang efektif.

2. Pengendalian Kualitas

Pengendalian kualitas adalah pilar penting dalam operasional sehari-hari. Manajemen operasional memastikan setiap produk atau layanan yang dihasilkan telah memenuhi standar kualitas yang ditetapkan secara konsisten.

Menjaga konsistensi kualitas ini secara langsung akan membangun kepercayaan pelanggan. Dengan begitu, kepuasan dan loyalitas mereka terhadap merek Anda akan selalu terjaga dalam jangka panjang.

3. Pengurangan Biaya

Dengan pengelolaan yang terstruktur, perusahaan dapat menekan biaya produksi dan operasional. Sebuah management system yang baik akan membantu mengidentifikasi berbagai area yang tidak efisien dan bisa dihemat.

Setiap penghematan yang berhasil dilakukan akan berdampak langsung pada laba perusahaan. Efisiensi biaya ini pada akhirnya meningkatkan profitabilitas bisnis Anda secara keseluruhan dan memperkuat kondisi finansial.

4. Peningkatan Daya Saing

Perusahaan dengan operasional yang efisien tentu memiliki keunggulan kompetitif yang kuat di pasar. Manajemen perusahaan dapat merespons perubahan permintaan atau kondisi pasar dengan lebih cepat dan fleksibel.

Kemampuan beradaptasi ini membuat posisi bisnis Anda lebih unggul dibandingkan para pesaing. Anda dapat menawarkan nilai lebih baik kepada pelanggan, baik dari segi harga, kualitas, maupun kecepatan layanan.

5. Pencapaian Tujuan Bisnis

Pada akhirnya, manajemen operasional yang baik mendukung pencapaian tujuan bisnis secara keseluruhan. Aktivitas operasional harian diselaraskan secara strategis dengan visi dan target utama perusahaan.

Manajer dapat memantau kinerja secara real-time menggunakan sistem informasi eksekutif. Hal ini memastikan setiap target, baik jangka pendek maupun panjang, dapat dievaluasi dan tercapai sesuai rencana.

Fungsi Manajemen Operasional 

Fungsi Manajemen Operasional 

Fungsi manajemen operasional sangat luas, mencakup pilar-pilar manajerial hingga fungsi teknis di lapangan. Setiap fungsi ini saling terkait untuk memastikan seluruh proses bisnis berjalan dengan efisien. Berikut adalah fungsi-fungsi utamanya.

1. Perencanaan

Fungsi ini berfokus pada perencanaan kegiatan operasional secara detail. Dengan analisis akar masalah, perusahaan dapat mengidentifikasi potensi hambatan atau ketidaksesuaian dalam perencanaan yang bisa mengganggu kelancaran proses. Ini termasuk menentukan jenis dan volume produk, kebutuhan sumber daya, serta anggaran yang relevan untuk dieksekusi.

Perencanaan yang matang menjadi fondasi bagi semua fungsi lainnya. Tanpa rencana yang jelas, operasional perusahaan akan berjalan tanpa arah dan sulit untuk diukur keberhasilannya di kemudian hari.

2. Pengorganisasian

Setelah merencanakan, fungsi ini mengatur dan mengalokasikan semua sumber daya yang ada. Manajer akan menata struktur tim, mendelegasikan tugas, dan menyiapkan fasilitas untuk menjalankan rencana operasional.

Pengorganisasian yang efektif memastikan tidak ada sumber daya yang tumpang tindih atau terbuang sia-sia. Setiap bagian tahu peran dan tanggung jawabnya, sehingga sinergi tim menjadi lebih kuat dan terarah, serta mendukung compliance management yang terintegrasi dalam seluruh proses operasional.

3. Pengarahan

Pengarahan melibatkan bimbingan dan motivasi kepada seluruh tim operasional. Manajer memberikan instruksi yang jelas agar setiap karyawan dapat menjalankan tugasnya sesuai standar yang berlaku.

Arahan yang tepat memastikan seluruh tim bekerja untuk mencapai tujuan yang sama. Hal ini membantu menciptakan lingkungan kerja yang produktif dan menjaga semangat tim untuk tetap tinggi.

4. Pengendalian

Fungsi ini berfokus pada pemantauan dan evaluasi hasil kerja. Dalam konteks manajemen perubahan, pengendalian berperan penting untuk memastikan setiap penyesuaian strategi berjalan sesuai arah yang direncanakan. Dengan pendekatan ini, perusahaan dapat segera melakukan tindakan korektif jika ditemukan penyimpangan dan menjaga efektivitas operasional tetap stabil.

Jika ditemukan ada penyimpangan, manajer bisa segera mengambil tindakan korektif. Dukungan teknologi manajemen operasional memungkinkan deteksi anomali ini dilakukan lebih dini melalui notifikasi otomatis. Pengendalian yang ketat memastikan masalah tidak berlarut-larut dan tujuan operasional tetap tercapai.

5. Perancangan Produk dan Jasa

Fungsi ini memastikan produk atau jasa yang dirancang sudah sesuai dengan kebutuhan dan ekspektasi pasar. Prosesnya melibatkan riset, pengembangan, hingga penentuan spesifikasi produk akhir.

Desain produk yang unggul menjadi pembeda utama di tengah persaingan. Produk yang berhasil memenuhi keinginan pelanggan akan mendorong terjadinya repeat order dan meningkatkan loyalitas.

6. Pengelolaan Rantai Pasokan

Ini adalah fungsi untuk mengelola seluruh aliran barang dan informasi dengan para pemasok. Tujuannya adalah membangun hubungan kerja yang kuat untuk kelancaran proses pengadaan bahan baku.

Pengelolaan rantai pasok yang baik menjamin ketersediaan bahan baku secara optimal dan tepat waktu. Ini merupakan hal yang sangat krusial untuk mencegah terhentinya proses produksi akibat kekurangan material.

Sebagai contoh, pada perusahaan manufaktur elektronik, pengelolaan ini memungkinkan sistem secara otomatis mengalihkan pesanan ke pemasok alternatif di Vietnam ketika pemasok utama di Tiongkok mengalami kendala pengiriman mendadak, sehingga target produksi (misalnya 50 ribu unit per minggu) tetap tercapai tanpa downtime.

7. Manajemen Persediaan

Fungsi ini berfokus pada pengaturan tingkat persediaan, baik bahan baku maupun barang jadi. Tujuannya adalah menemukan keseimbangan agar stok tidak kurang ataupun berlebih di dalam gudang.

Manajemen persediaan yang efektif akan menekan biaya penyimpanan secara signifikan. Selain itu, ini memastikan produk selalu tersedia saat dibutuhkan oleh pelanggan sehingga penjualan tetap lancar.

8. Penjadwalan

Penjadwalan berfokus pada penyusunan urutan dan waktu pengerjaan tugas dalam proses produksi. Ini melibatkan alokasi waktu yang efisien untuk mesin, tenaga kerja, dan setiap tahapan proses lainnya.

Penerapan software manajemen operasional dalam penyusunan jadwal memastikan seluruh proses produksi berjalan lancar tanpa hambatan. Ini membantu memaksimalkan kapasitas produksi dan memenuhi tenggat waktu pengiriman kepada pelanggan.

9. Pemeliharaan

Fungsi pemeliharaan bertugas merawat dan memperbaiki semua peralatan produksi secara rutin. Ini mencakup perawatan preventif untuk mencegah kerusakan sebelum terjadi.

Pemeliharaan yang baik akan memperpanjang umur aset dan menjaga kinerjanya tetap optimal. Hal ini meminimalkan risiko downtime atau kegagalan mesin yang bisa mengganggu operasional.

Ruang Lingkup Manajemen Operasional dalam Bisnis

Manajemen operasional mencakup berbagai aspek penting yang memastikan efisiensi dan efektivitas dalam produksi dan layanan perusahaan. Setiap aspek manajemen operasional ini saling berkaitan dan dilakukan untuk menciptakan proses kerja yang lebih terstruktur dan mendukung pencapaian tujuan bisnis yang lebih baik. Berikut penjelasan lengkapnya:

1. Perancangan Barang dan Jasa

Proses ini dilakukan untuk memastikan produk dan jasa yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan dan preferensi pelanggan. Perancangan bisa dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai faktor, mulai dari fungsionalitas, kualitas, desain, dan harga, agar produk atau jasa dapat memenuhi harapan pasar.

2. Pengelolaan Rantai Pasok

Pengelolaan rantai pasok dilakukan dengan fokus pada pengaturan hubungan dengan supplier untuk memastikan ketersediaan bahan baku dan komponen yang dibutuhkan tepat waktu. Koordinasi yang baik dengan supplier harus dijaga agar dapat menghindari kekurangan pasokan yang dapat mengganggu produksi.

Sebagai contoh, perusahaan manufaktur otomotif dapat menggunakan sistem terintegrasi untuk mendeteksi keterlambatan pengiriman baja dari pemasok utama. Sistem kemudian secara otomatis mengaktifkan pesanan ke pemasok cadangan lokal. Hal ini memastikan lini perakitan mobil tetap berjalan tanpa henti meski ada gangguan eksternal.

3. Pengendalian Kualitas

Aspek ini bertujuan untuk memastikan produk dan jasa yang dihasilkan dapat memenuhi standar kualitas yang ditetapkan. Pengendalian ini bisa dilakukan dengan pemeriksaan dan pengujian produk selama proses produksi untuk memastikan produk akhir bebas dari cacat dan sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan.

4. Manajemen Persediaan

Manajemen persediaan menjadi aspek penting yang mengatur tingkat barang agar perusahaan tidak menghadapi masalah kekurangan dan kelebihan stok. Pentingnya pengelolaan ini juga akan memastikan ketersediaan barang yang cukup untuk memenuhi permintaan pelanggan tanpa menimbulkan biaya penyimpanan yang tinggi.

5. Penjadwalan

Penjadwalan adalah proses mengatur waktu produksi dan pengiriman barang atau jasa, sehingga setiap kegiatan operasional berjalan sesuai rencana dan tepat waktu. Aspek ini akan membantu perusahaan mengoptimalkan penggunaan sumber daya dan memastikan produk dan jasa sampai ke pelanggan sesuai jadwal yang telah ditetapkan. Penggunaan software manajemen operasional di tahap ini sangatlah krusial untuk menyinkronkan ribuan jam kerja mesin dan shift karyawan agar tidak terjadi bottleneck.

6. Pemeliharaan

Berikutnya aspek pemeliharaan yang fokus untuk menjaga peralatan dan fasilitas perusahaan agar tetap berfungsi dengan baik. Software general affair dapat membantu dalam penjadwalan pemeliharaan preventif, sehingga perusahaan dapat mengurangi risiko kerusakan peralatan yang dapat mengganggu kelancaran operasional.

Anda bisa melakukan pemeliharaan preventif, sehingga perusahaan dapat mengurangi risiko kerusakan peralatan yang dapat mengganggu kelancaran operasional, serta membantu memperpanjang umur peralatan di perusahaan.

7. SDM dan Rancangan Kerja

Mengelola sumber daya manusia (SDM) dan merancang pekerjaan yang efektif merupakan bagian penting dalam manajemen operasional. Ini mencakup pengembangan keterampilan karyawan, pembagian tugas yang tepat, serta pemantauan kinerja agar setiap individu atau tim dapat memberikan kontribusi maksimal terhadap tujuan perusahaan.

Prinsip-Prinsip dalam Manajemen Operasional

Manajemen operasional dibangun di atas prinsip-prinsip dasar yang memastikan perusahaan bisa berjalan dengan efisien, memenuhi harapan pelanggan, dan mencapai target bisnis yang sudah ditetapkan. Prinsip-prinsip ini menjadi panduan penting agar operasional perusahaan selalu menghasilkan hasil terbaik.

1. Fokus pada Kepuasan Pelanggan

Prinsip utama dalam manajemen operasional adalah selalu menempatkan kepuasan pelanggan sebagai prioritas. Perusahaan harus mampu menciptakan nilai lebih dengan menyediakan produk dan layanan yang tidak hanya memenuhi, tapi juga melebihi harapan pelanggan.

Ini berarti memahami kebutuhan mereka secara mendalam dan memberikan pengalaman yang memuaskan melalui kualitas produk, layanan yang cepat, serta respons yang tepat dan ramah. Kepuasan pelanggan yang tinggi akan membangun loyalitas dan membuka peluang pertumbuhan bisnis jangka panjang.

2. Perbaikan Sistem Operasional

Manajemen operasional juga harus terus berupaya meningkatkan sistem bisnis agar lebih efisien dan efektif. Ini melibatkan evaluasi rutin dan perbaikan di setiap tahap proses kerja untuk mengurangi pemborosan, meningkatkan kualitas, dan mempercepat waktu penyelesaian.

3. Kontrol Biaya

Pengendalian biaya adalah prinsip penting lainnya yang membantu perusahaan tetap kompetitif. Manajemen operasional harus memastikan pengeluaran tetap terkendali dengan mengelola sumber daya secara efektif dan menghindari pemborosan.

Dengan pengendalian biaya yang baik, perusahaan bisa meningkatkan keuntungan, menjaga keseimbangan antara pengeluaran dan pendapatan, serta memperkuat posisi di pasar. Perencanaan anggaran yang cermat dan pemantauan biaya secara rutin menjadi bagian dari upaya ini.

Strategi untuk Tingkatkan Manajemen Operasional

Agar operasional perusahaan berjalan optimal, penting untuk menerapkan strategi yang tidak hanya meningkatkan efisiensi, tapi juga mendorong inovasi di setiap aspek kerja. Beberapa strategi kunci berikut bisa membantu bisnis mengelola proses operasional dengan lebih efektif dan hasil yang maksimal:

1. Implementasi Software ERP Terbaik

Strategi pengelolaan manajemen operasional dengan menggunakan software ERP (Enterprise Resource Planning) dapat membantu perusahaan mencapai efisiensi, efektivitas, dan fleksibilitas yang lebih tinggi dalam berbagai aspek operasional.

Dengan mengadopsi sistem ERP untuk operasional, perusahaan dapat melakukan otomatisasi proses bisnis, pengelolaan persediaan dengan visibility real-time, pemantauan dan pengendalian menyeluruh, serta penyesuaian operasional terhadap perubahan pasar dan kebutuhan bisnis bisa Anda kelola dalam satu sistem terpusat.

Anda bisa menggunakan software ERP terbaik ScaleOcean yang menawarkan integrasi seam-less, membuat Anda mudah mengakses berbagai fungsi bisnis, sehingga dapat mengotomatiskan banyak alur kerja bisnis, mulai dari pengelolaan pembelian hingga keuangan.

Dengan fitur-fitur tersebut, ScaleOcean memberikan solusi yang tidak hanya mengurangi biaya operasional tetapi juga meningkatkan produktivitas, dan memberikan transparansi penuh terhadap kegiatan operasional perusahaan. Lakukan demo gratis dan konsultasi dengan tim profesional ScaleOcean sekarang untuk dapatkan solusi menyeluruh di operasional bisnis Anda!

2. Business Process Management (BPM)

BPM adalah strategi yang fokus pada pemetaan dan perbaikan proses bisnis secara menyeluruh. Dengan memahami setiap langkah dalam proses, perusahaan dapat menemukan titik-titik yang perlu diperbaiki, mengurangi pemborosan, dan mempercepat alur kerja. Pendekatan ini bersifat berkelanjutan, membantu perusahaan tetap adaptif dan mengoptimalkan operasionalnya.

3. Total Quality Management (TQM)

Strategi selanjutnya yaitu, TQM melibatkan seluruh tim perusahaan dalam upaya terus-menerus meningkatkan kualitas. Dengan membuat standar kualitas, menyediakan pelatihan, dan melakukan evaluasi rutin, perusahaan dapat menjaga standar produk dan layanan tetap tinggi. Pendekatan ini berujung pada kepuasan pelanggan yang lebih baik dan daya saing yang meningkat.

Teknologi yang Meningkatkan Manajemen Operasional

Seiring perkembangan zaman, adopsi teknologi manajemen operasional menjadi sebuah keharusan. Perusahaan kini memiliki berbagai alat canggih untuk membuat manajemen operasional lebih efisien dan efektif. Teknologi tidak hanya mempercepat proses kerja, tetapi juga membuka peluang inovasi dan perbaikan berkelanjutan di berbagai aspek operasional. Berikut lebih lengkapnya:

1. ERP (Enterprise Resource Planning)

Teknologi pertama adalah sistem ERP untuk operasional, yang berfungsi mengintegrasikan berbagai fungsi bisnis vital dalam satu platform terpusat. Dengan ERP, perusahaan bisa menyatukan proses produksi, keuangan, dan manajemen inventaris, sehingga mendapatkan gambaran menyeluruh tentang kinerja secara real-time. Hal ini memudahkan pengambilan keputusan yang lebih cepat dan akurat, sekaligus mengurangi duplikasi dan kesalahan data.

2. Big Data dan Analitik Data

Selain ERP, ada juga sistem big data dan analitik yang memungkinkan perusahaan menggali wawasan mendalam dari data dalam jumlah besar. Sistem informasi manajemen ini membantu memahami perilaku pelanggan, memprediksi tren pasar, dan mendeteksi potensi masalah dalam operasional. Dengan data yang tepat, perusahaan dapat membuat keputusan lebih cerdas dan cepat beradaptasi dengan perubahan pasar.

3. Internet of Things (IoT)

IoT menghubungkan perangkat dan mesin melalui internet, memungkinkan pemantauan dan pengendalian secara real-time. Dalam operasional, IoT dapat melacak inventaris, memantau kondisi mesin, dan mengoptimalkan produksi dengan data langsung dari lapangan. Ini membantu perusahaan mendeteksi masalah lebih awal dan mencegah gangguan besar.

Kita ambil contoh penerapannya di industri logistik cold chain raksasa. Sensor IoT pada ratusan truk pendingin dapat mengirim peringatan real-time ke pusat kontrol jika suhu kargo naik 2 derajat di atas batas aman. Hal ini memungkinkan intervensi sesegera mungkin sebelum ribuan ton produk farmasi atau makanan rusak dalam perjalanan.

4. Automasi dan Robotik

Penerapan sistem automasi dan robotik akan mengubah cara perusahaan menjalankan produksi dan logistik dengan menggantikan tugas-tugas yang repetitif atau berisiko pada mesin. Selain itu, hal ini meningkatkan efisiensi, mengurangi kesalahan manusia, dan juga meningkatkan keselamatan kerja. Tidak hanya itu, otomatisasi ini mempercepat proses serta memastikan hasil yang konsisten dan dapat diandalkan.

5. AI dan Machine Learning

Terakhir, AI dan machine learning akan membantu perusahaan membuat keputusan lebih cepat dan tepat melalui analisis prediktif. Selain itu, teknologi ini juga dapat mengoptimalkan alur produksi, memperbaiki rantai pasokan, dan memprediksi kebutuhan pemeliharaan mesin. Dengan kemampuan AI untuk belajar dan beradaptasi, ini akan memberikan keunggulan kompetitif dengan meningkatkan kinerja operasional secara berkelanjutan.

Kesimpulan

Manajemen operasional adalah jantung dari efisiensi perusahaan yang berfungsi merencanakan, mengorganisir, dan mengendalikan seluruh proses produksi. Fokus utamanya adalah mengubah input sumber daya menjadi produk atau layanan berkualitas tinggi dengan biaya seminimal mungkin. Penerapan strategi yang tepat di bidang ini secara langsung meningkatkan daya saing dan profitabilitas bisnis.

Di era modern, integrasi teknologi seperti IoT, AI, dan otomatisasi menjadi kunci untuk mencapai operasional yang responsif dan berbasis data. Perusahaan yang mampu mengadopsi sistem terintegrasi akan lebih cepat beradaptasi dengan perubahan pasar dan meminimalkan risiko human error. Penggunaan alat bantu digital ini tidak hanya mempercepat proses, tetapi juga memberikan visibilitas menyeluruh terhadap kinerja perusahaan.

Untuk mendukung transformasi ini, ScaleOcean menawarkan solusi ERP yang dirancang khusus untuk mengoptimalkan manajemen operasional secara menyeluruh. Sistem ini menyediakan data real-time yang membantu Anda mengambil keputusan strategis dengan lebih cepat dan akurat. Jika Anda ingin melihat bagaimana solusi ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan bisnis Anda, silakan jadwalkan demo gratis dengan tim kami.

Referensi:

FAQ:

1. Apa yang dimaksud dengan manajemen operasional?

Manajemen operasional adalah fungsi dan pendekatan manajemen yang berfokus pada perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian. Fokus ini diterapkan pada aktivitas produksi dan layanan dengan tujuan untuk menciptakan barang dan jasa yang bernilai bagi pelanggan secara efektif dan efisien.

2. Apa saja contoh manajemen operasional?

Contoh manajemen operasional mencakup pengelolaan rantai pasokan di manufaktur dan manajemen inventaris di ritel. Ini juga meliputi penjadwalan staf dan pengawasan alur kerja di layanan kesehatan atau konstruksi, serta pemeliharaan dan optimalisasi sistem di perusahaan teknologi.

3. Apa 4 langkah atau tahapan dalam manajemen operasional?

Terdapat empat fungsi atau tahapan utama dalam manajemen operasi. Tahapan tersebut adalah:
1. Perencanaan (menentukan jenis produksi, sumber daya, dan fasilitas)
2. Pengorganisasian (mengatur struktur dan alur kerja)
3. Penelaah
4. Pengawasan terhadap jalannya proses

Jadwalkan Demo Gratis

Error message
Error message
Error message
Error message
Error message
Error message

Rekomendasi Artikel Terkait

Temukan Artikel Serupa untuk Solusi Bisnis Lebih Lengkap