5 Akuntansi yang Sering digunakan di Bisnis Manufaktur
3 Min Read Posted on 30 Jan 2024
Daftar Isi
Pencatatan jenis jenis jurnal akuntansi adalah proses penting yang harus dilakukan berbagai industri perusahaan agar dapat mendokumentasikan transaksi keuangan secara terperinci. Dilakukannya penyusunan jurnal akuntansi perusahaan juga akan membantu pemahaman arus kas lebih baik, serta mengelola anggaran secara efisien. Terutama jika perusaaan Anda sering mengalami kesalahan laporan, ketidakpastian finansial, sehingga berpotensi kerugian dan risiko hukum.
Maka dari itu, jurnal jurnal dalam perusahaan harus disusun secara maksimal dan teliti. Pencatatan yang efisien dan terstruktur akan membuat perusahaan Anda mudah dalam mengendalikan keuangan lebih baik, serta dapat menjaga kestabilan finansial bisnis secara menyeluruh. Di sini akan dibahas berbagai jenis jurnal akuntansi yang harus dikelola dalam perusahaa. Simak selengkapnya di sini!
Pengertian Jurnal Akuntansi Perusahaan
Jurnal akuntansi adalah dokumen utama yang digunakan untuk mendokumentasikan setiap transaksi keuangan yang terjadi di sebuah bisnis perusahaan. Pencatatan jurnal ini berisi setiap transaksi baik itu pemasukan, pengeluaran, pembelian, atau penjualan yang disusun secara kronologis dan detail.
Dilakukannya penyusunan jenis jenis transaksi dalam akuntansi perusahaan, akan memastikan setiap pergerakan finansial dapat terdokumentasi dengan tepat sehingga bisa dijadikan dasar dalam penyusunan laporan keuanagn yang akurat. Adanya jurnal transaksi yang terstruktur membuat perusahaan memiliki catatan historis terkait seluruh aktivitas keuangan bisnis yang jelas dan transparan.
Jurnal jurnal akuntansi keuangan ini disusun berdasarkan prinsip debit dan kredit, dan harus memenuhi kaidah atau aturan akutansi yang berlaku, agar tida terjadi ketidak sesuaian dan total saldo akan selalu seimbang. Hal tersebut juga akan menjadi dasar dalam proses audit dan penilaian kesehatan finansial perusahaan dalam jangka panjang.
Fungsi Utama Jurnal Akuntansi Perusahaan
Penyusunan jenis jenis jurnal akuntansi merupakan dasar penting untuk mengelola dan menganalisis keuangan perusahaan secara menyeluruh. Tanpa adanya pencatatan terstruktur, Anda akan mengalami kesulitan dalam memahami kondisi keuangan di setiap proses bisnis. Ini fungsi jurnal akuntansi perusahaan:
1. Mencatat Transaksi Secara Sistematis
Fungsi pertama disusunnya jenis jenis jurnal akuntansi adalah untuk mencatat setiap transaksi keuangan yang terjadi dalam perusahaan secara sistematis dan kronologis. Termasuk pendapatan, pengeluaran, pembelian, maupun penjualan, yang memungkinkan perusahaan memiliki dokumentasi yang teratur dan lengkap.
Disusunnya transaksi dengan sistematis, akan membuat perusahaan mudah untuk melacak kegiatan keuangan, mengidentifikasi pola pengeluaran atau pendapatan, bahkan dapat memantau setiap perubahan dalam proses bisnis. Pencatatan jurnal yang rapi juga dapat mengurangi risiko kesalahan dalam pembuatan laporan dan mendukung transparansi keuangan.
2. Menyediakan Data untuk Laporan Keuangan
Jurnal transaksi juga berfungsi sebagai dasar bagi penyusunan laporan keuangan perusahaan seperti neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas. Data dalam jurnal yang dicatat dengan baik dapat membuat laporan keuangan yang disusun memberikan gambaran jelas mengenai kesehatan finansial perusahaan secara menyeluruh.
Selain itu, adanya jurnal juga dapat membuat laporan keuangan mencerminkan kondiis sebenarnya perusahaan. Baik itu laba rugi, liabilitas, maupun ekuitas. Ketepatan laporan keuangan juga berdampak langsung pada perencanaan strategi bisnis dan alokasi sumber daya perusahaan.
3. Mengontrol Arus Kas
Pencatatan jurnal yang sistematis juga berfungsu untuk membantu perusahaan dalam memantau arus kas masuk dan keluar secara lebih terstruktur, juga membantu juga dalam pengelolaan keuangan yang lebih baik. Hal tersebut akan membuat manajemen dapat melihat sumber pendapatan terbesar, mengetahui pengeluaran rutin, serta mengidentifikasi arus kas buruk yang harus dikendalikan.
Pengelolaan arus kas yang efisien, akhirnya akan membantu perusahaan mudah dalam memastikan dana yang tersedia untuk operasioanal harian bisnis, serta dapat menghindari kesulitas keuangan di masa mendatang.
4. Memantau Kewajiban dan Piutang dengan Akurat
Fungsi jurnal akuntansi berikutnya adalah untuk mencatat setiap kewajiban dan piutang perusahaan, serhingga Anda dapat memantau utang dan piutang secara lebih jelas dan akurat. Jurnal yang juga mencakup seluurh kewajiban perusahaan yang harus dibayar seperti tagihan pemasok, dan piutang dari pelanggan harus disusun dengan tepat.
Pencatatan jenis utang dalam akuntansi yang terstruktur, serta piutang yang terperinci akan membantu perusahaan mengatur arus keuanan lebih baik. Selain itu juga Anda akan mudah dalam merencanakan pembayaran tepat waktu, dan menindaklanjuti piutang yang jatuh tempo untuk menjaga likuiditas.
5. Memfasilitasi Rekonsiliasi Bank
Selanjutnya jurnal akuntansi berfungsi untuk mempermudah proses rekonsiliasi bank di perusahaan Anda. Adanya jurnal terstruktur, akan memudahkan perusahaan untuk mencocokkan transaksi di buku besar dengan mutasi rekening bank yang telah dilakukan.
Proses ini akan memastikan caatan internal perusahaan yang telah disusun sesuai dengan laporan bank, sehingga dapat membantu mengidentifikasi transaksi yang mungkin belum tercatat seperti biaya administrasi bank atau bunga. Dilakukannya rekonsiliasi bank yang teratur akan membantu perusahaan mengontrol kas dan mencegah kehilangan dana.
6. Menunjang Transparansi dan Akuntabilitas Internal
Pencatatan jurnal juga disuusn untuk memberikan transaparansi di operasional keuangan, dan untuk meningkatkan akuntabilitas internal perusahaan. Setiap jenis jenis transaksi dalam akuntansi yang dicatat, akan menunjukkan siapa yang melakukan, berapa jumlahnya, dan kapan tanggal transaksinya.
Adanya transparansi akuntansi akan mengurangi risiko penyalahgunaaan data atau manipulasi laporan keuangan perusahaan, serta dapat menciptakan lingkungan di mana setiap proses atau divisi dapat bertanggung jawab terkait aktiivtas keuangannya masing-masing. Hal ini juga akan memudahkan audit internal untuk memastikan kepatuhan terhadap kebijakan perusahaan agar dapat menghindari praktik kecurangan.
10 Jenis Jurnal Akuntansi di Perusahaan
Terdapat jenis jenis jurnal akuntansi yang penting dikelola di berbagai industri perusahaan, dan sering digunaan untuk mencatat setiap transaksi keuangan secara sistematis. Jenis jurnal ini akan membantu perusahaan melihat gambaran lengkap mengenai kondisi keuangan dan menyusun laporan yang akurat.
1. Jurnal Umum
Jenis jurnal akuntansi pertama ada jurnal umum, yang mencatat berbagai transaksi yang tidak masuk ke dalam kategori jurnal khusus. Mencakup transaksi seperti penyusutan aset dan koreks transaksi. Jurnal ini berfungsi sebagai catatan dasar untuk seluruh aktivitas tidak rutin, dan membantu dalam memelihara dokumentasi lengkap sebagai dasar menyusun laporan keuangan.
Sebagai contoh, sebuah perusahaan manufaktur telah mencatat penyusutan peralatan kantor sebesar RP500.00 setiap bulannya. Ini akan membantu dalam menjaga keseimbangan keuangan dengan mencatat perubahan nilai aset. Anda bisa menyusun form jurnal umum akuntansi sebagai berikut:
2. Jurnal Penjualan
Jenis yang termasuk jurnal khusus ini digunakan untuk mencatat transaksi penjualan kredit, di mana semua penjualan yang dilakukan tanpa pembayaran tunai akan dicatat dalam jurnal ini. Jurnal utang dalam akuntansi dapat memonitor piutang dari pelanggan, dan membantu memastikan pembayaran dilakukan tepat waktu.
Contohnya, perusahaan yang menjual produk senilai Rp2.000.000 kepada pelangga secara kredit. Jurnal ini dibuat untuk mengatur waktu penagihan dan pengelolaan piutang dengan lebih baik. Ini dia form jenis jurnal akuntansi penjualan:
3. Jurnal Pembelian
Jenis jurnal ini digunakan untuk mencatat semua proses pembelian secara kredit, di mana jurnal ini akan membantu perusahaan mengelola kewajiban dan utang kepada supplier. Jurnal ini akan memastikan pengeluaran kredit terlacak dengan baik, dan memudahkan manajemen dalam merencanakan arus kas dan menjaga hubungan baik dengan pemasok.
Contohnya sebuah perusahaan yang membeli bahan baku kepada supplier senilai Rp3.500.000 secara kredit. Pencatatan ini akan membantu Anda dalam memantau kewajiban yang harus dipenuhi pada waktu yang telah disepakati dengan pemasok. Ini form jurnal pembelian yang bisa Anda gunakan:
4. Jurnal Penerimaan Kas
Jurnal penerimaan kas dibuat untuk mencatat setiap transaksi yang melibatkan penerimaan uang tunai, seperti pembayaran dari pelanggan, pendapatan bunga, atau investasi. Adanya jurnal ini akan memastikan semua penerimaan tunai terdokumentasi dan dilacak dengan mudah.
Contohnya, perusahaan yang telah membayar tagihan piutang sebesar Rp1.000.000, sehingga memudahkan dalam mengatur arus kas masuk dan memastikan penerimaan tersebut tercatat dengan baik. Ini form jenis jurnal akuntansi penerimaan kas:
5. Jurnal Pengeluaran Kas
Jenis berikutnya ada jurnal pengeluaran kas, yang melibatkan pengeluaran uang tunai seperti pembayaran gaji, biaya operasional, dan pembelian aset secara tunai. Jurnal ini akan membantu mengevaluasi penggunaan kas, dan mengidentifikasi area pengeluaran yang perlu diperbaiki untuk menjaga likuiditas perusahaan.
Contohnya perusahaan yang membayar biaya operasional bulanan untuk maintenance peralatan dan mesin sebesar Rp700.000. Pencatatan ini akan memudahkan perusahaan dalam memastikan alur kas keluar terkendali dengan baik. Ini form penggunaan jurnal pengeluaran kas:
6. Jurnal Penyesuaian
Jenis jenis transaksi dalam akuntansi juga termasuk jurnal penyesuaian, yang digunakan pada akhir periode akuntansi. Jurnal ini mencatat transaksi yang belum atau tidak tercatat selama periode tersebut, seperti beban yang belum terbaya atau pendapatan yang belum diterima.
Seperti contoh di perusahaan manufaktur, yang mencatat jurnal penyesuaian di akhir periode bulan Maret, di mana beban sewa yang belum dibayar pada akhir bulan sebesar Rp1.200.000. Berikut form jurnal penyesuaian yang bisa digunakan:
7. Jurnal Retur Pembelian
Jurnal ini mencatat pengembalian barang yang sebelumnya dibeli secara kredit, bisa dilakukan akibat barang rusak atau tidak sesuai. Adanya jurnal ini ada untuk mengelola pengurangan kewajiban terhadap supplier dan memastikan stok barang yang dikembalian dicatat dengan tepat.
Contohnya bisa dilihat di perusahaan manufaktur yang melakukan pengembalian bahan baku senilai Rp500.000 kepada supplier. Pencatatan retur pembelian ini akan memudahkan perusahaan dalam menghitung total pengeluaran yang terkait dengan pembelian serta menjaga akurasi stok. Ini form yang bisa digunakan:
8. Jurnal Retur Penjualan
Jenis jurnal ini mencatat transaksi pengembalian barang oleh pelanggan yang sebelumnya dibeli secara kredit. Ini bisa terjadi karena ketidakpastian, atau produk yang tidak sesuai dengan ekspektasi pelanggan.
Contohnya seperti toko retail yang mengembalikan produk yang dibeli dari distributor senilai Rp300.000 karena tidak sesuai pesanan. Jurnal ini mengurangi piutang dan mencatat barang yang kembali ke inventaris. Form jurnal retur penjualan adalah sebagai berikut:
9. Jurnal Penggajian
Jenis selanjutnya ada jurnal penggajian yang khusus mencatat pembayaran gaji, tunjangan, pajak, dan kontribusi sosial untuk karyawan. Jurnal ini dapat membantu perusahaan dalam mengelola pengeluaran tenaga kerja secara efisien, memastikan bahwa semua komponen gaji karyawan dicatat dengan akurat.
Di sini contohnya dapat dilihat dari manajemen yang membayar gaji karyawan sebesar Rp5.000.000 dengan potongan pajak Rp500.000. Adanya jurnal ini akan memastikan kepatuhan aturan ketenagaakerjaan dan regulasi yang berlaku. Ini form yang bisa digunakan:
10. Jurnal Inventaris
Jurnal yang biasa digunakan di perusahaan selanjutnya ada jurnal inventaris, yang mencatat seluruh pembelian, penggunaan, dan penjuaan barang yang ada di stok gudang. Jurnal ini akan memudahkan perusahaan dalam memantau persediaan, dan memastikan jumlah barang tercatat sesuai kondisi sebenarnya.
Contohnya di lihat dari perusahaan distribusi yang telah membeli bahan baku dan komponen tambahan untuk memproduksi barang senilai Rp2.500.000 secara tunai. Ini form jurnal inventaris yang bisa Anda gunakan:
4 Macam Jurnal Keuangan Lainnya
Setiap jenis jurnal transaksi dalam akuntansi perusahaan harus disusun dengan tepat, agar dapat menjaga akuasi data keuangan dan memastikan setiap transaksi dilakukan optimal. Selain jurnal umum dan khusus yang telah dibahas, ada juga 4 macam jurnal keuangan lainnya yang harus dikelola, yaitu:
1. Jurnal Majemuk
Jurnal ini biasanya digunakan untuk mencatat lebih dari satu transaksi dalam satu entri, meliputi beberapa akun debit dan kredit sekaligus. Pencatatan transaksi ini berfungsi ketika transaksi di beberapa akun harus dicatat secara bersamaan.
Misalnya, jika perusahaan akan membayar biaya sewa dan listri dalam satu transaksi, jurmal ini akan dapat mencatta biaya-biaya tersebut di dalam satu entri. Ini akan memudahkan dan menyederhanakn pencatatan transaksi kompeks, dan mengurangi jumlah entri menjadi lebih ringkas dan akurat.
2. Jurnal Pembuka
Perusahaan bisnis juga sering menggunakan jurnal pembuka, yang dapat mencatat saldo awal dalam buku besar perusahaan di awal periode akuntansi, atau ketika perusahaan baru memulai operasional. Jurnal ini mencakup akun-akun penting seperti kas, piutang, persediaan, modal, dan kewajiban yang merupakan saldo awal.
Jurnal ini akan memberikan gambaran jelas mengenai kondisi keuangan awal perusahaan sebelum transaksi berjalan, dan biasanya dibuat hanya sekali di awal periode atau saat memulai sistem akuntansi baru.
3. Jurnal Penutup
Ada juga jurnal penutup atau biasa disebut laporan tutup buku, yang digunakan di akhir periode akuntansi untuk menutup akun nominal seperti pendapatan, beban, dan dividen agar saldonya kembali ke nol di awal periode berikutnya.
Penutupan akun ini dilakukan untuk memindahkan saldo ke akun laba ditahan atau laba rugi untuk melihat hasil akhir dari periode akuntansi yang telah berjalan. Pencatatan ini dapat membantu dalam menghitung laba dan rugi bersih, serta mempersiapkan laporan keuangan periode baru.
4. Jurnal Pembalik
Macam macam akuntansi lainnya yang harus dikelola adalah jurnal pembalik, yang dibuat pada awal periode akuntansi baru untuk membalik atau mengoreksi penyesuaian yang dicatat pada akhir periode sebelumnya.
Biasanya jurnal ini digunakan untuk transaksi seperti pendapatan atau beban yang dicatat di muka. Adanya pencatatan ini akan membantu perusahaan menghindari pencatatan ganda pada transaksi yang telah diakui sebelumnya.
Kelola Seluruh Jurnal Akuntansi dengan ScaleOcean
Anda bisa mudah mengelola seluruh jurnal akuntansi keuangan tanpa manual dan bebas hambatan dengan solusi software akuntansi Software. Banyaknya jurnal yang perlu dikelola membuat Anda kesulitan melakukan pencatatan dan penyesuaian satu persatu, namun dengan ScaleOcean Anda hanya perlu mengelolanya di satu sistem terpadu secara end-to-end.
Berbagai fitur dan keunggulan yang disediakan software ini akan memastikan seluruh transaksi yang terjadi di perusahaan akan otomatis tercatat dalam sistem secara real-time. Ini akan memudahkan Anda dalam proses pencatatan, mengurangi risiko kesalahan manual, dan memastikan data terintegrasi dengan akurat.
Selain itu, ada beberapa keunggulan lainnya yang bisa Anda manfaatkan untuk mengoptimalkan pencatatan seluruh macam dan jenis jenis transaksi dalam akuntansi dengan mudah dan otomatis, diantaranya:
- Integrasi Tinggi Antar Modul, terhubung langsung dengan seluruh aspek bisnis mulai dari inventory, penjualan, pembelian, aset, dan anggaran
- Otomatisasi Laporan Keuangan, dari intergasi yang ada sistem dapat memberikan laporan real-time yang sesuai standar akuntansi
- Otomatisasi Rekonsiliasi Bank, memastikan saldo yang tercatat di bank dan di sistem sesuai.
- Multi-Level Analytic, menyediakan laporan anggaran dan proyeksi, serta pemantayan perbedaan antara rencana dan realisasi untuk kinerja keuangan.
3. **Rekonsiliasi Otomatis dengan Bank**: ScaleOcean memiliki fitur integrasi bank untuk rekonsiliasi otomatis, yang membantu memastikan bahwa saldo yang tercatat di dalam sistem sesuai dengan saldo bank. Hal ini memudahkan pencocokan transaksi dan mengurangi kesalahan dalam pencatatan keuangan.
4. **Multi-Level Analytical**: Modul akuntansi mendukung analisis keuangan yang lebih mendalam dengan menyediakan laporan komparatif seperti Profit & Loss versus anggaran dan proyeksi keuangan. Fitur ini memungkinkan manajemen untuk memantau perbedaan antara rencana dan realisasi, mendukung evaluasi kinerja keuangan.
Dengan fitur-fitur ini, ScaleOcean membantu mengelola jurnal akuntansi keuangan secara efisien dan meminimalkan pekerjaan manual, sehingga meningkatkan produktivitas tim keuangan dan memastikan pencatatan yang akurat dan terintegrasi di seluruh perusahaan【5†source】.
4. Kesimpulan
Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa pencatatan akuntansi di perusahaan manufaktur merupakan aspek yang mendukung kesehatan keuangan dan keberlangsungan operasional dan finansial dalam bisnis. Dengan adanya akuntansi di segala aspek dalam manufaktur, Anda akan lebih mudah dalam membedah dan mengelola biaya produksi dengan lebih terperinci.
Ada beberapa macam akuntansi yang harus ada dalam bisnis manufaktur, dan berbagai strategi bagaimana pengelolaan akuntansi yang efisien. Dengan begitu, perusahaan dapat meraih keunggulan kompetitif, meningkatkan efisiensi operasional dan memastikan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan di pasar yang dinamis.
Dapatkan update konten terbaik kami
secara rutin di Inbox Anda!
REKOMENDASI
Artikel Terkait
Nov 01, 2024 3 Min Read
Tutup Buku: Proses dan Contohnya di Akhir Periode Perusahaan
Nov 04, 2024 3 Min Read
7 Aplikasi Sales Order Terbaik di Indonesia Tahun 2024
Nov 01, 2024 3 Min Read
Panduan Job Costing: Arti, Tujuan, Rumus, dan Contoh Hitung
Nov 05, 2024 3 Min Read
12 Software Akuntansi Perusahaan Dagang Terbaik di Indonesia
REKOMENDASI