Proses akuntansi manajemen membutuhkan dasar informasi yang akurat untuk nantinya menghasilkan keputusan bisnis yang lebih strategis. Salah satu instrumen yang dipertimbangkan adalah laporan arus kas. Laporan ini secara umum memberikan gambaran bagaimana kondisi finansial perusahaan dalam periode tertentu. Mengingat perannya yang cukup penting, maka cara membuat laporan arus kas tidak boleh diabaikan.
Dalam artikel ini akan dijelaskan dengan detail cara membuat laporan cash flow. Dilampirkan juga contoh sederhananya dalam skenario yang bisa Anda pahami. Dengan memperhatikan ulasan berikut Anda jadi punya gambaran bagaimana laporan arus kas dan penerapannya dalam bisnis Anda sendiri.
1. Laporan Arus Kas Adalah
Laporan arus kas adalah laporan keuangan dalam akuntansi manajemen yang berisi informasi jumlah total kas yang masuk dan keluar untuk periode tertentu. Umumnya arus kas ini berisi tiga kategorisasi yaitu aktivitas operasional, investasi, dan pendanaan. Setiap kategori memberikan informasi yang spesifik sehingga Anda bisa memahami kondisi finansial perusahaan dari berbagai aspek. Jadi, dengan informasi tersebut, Anda bisa melakukan analisis keuangan yang lebih mendalam untuk selanjutnya digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan bisnis.
Seperti yang disebutkan kalau laporan arus kas memuat tiga jenis aliran dana. Dengan mengevaluasi arus kas dari aktivitas operasi, Anda bisa menilai apakah operasional sehari-hari menghasilkan cukup kas untuk mendukung pertumbuhan bisnis. Dari aktivitas investasi, Anda dapat meninjau penggunaan aset dan efektivitas investasi perusahaan. Selanjutnya, dengan memeriksa arus kas dari aktivitas pendanaan, Anda bisa membuat keputusan tentang struktur modal yang lebih optimal dan menguntungkan. Oleh karena itu, laporan arus kas adalah sumber informasi akurat yang diperlukan perusahaan.
2. Metode Pembuatan Laporan Arus Kas
Pembuatan laporan arus kas bisa dilakukan dengan dua metode, yaitu metode langsung dan metode tidak langsung. Metode langsung artinya, Anda melaporkan arus kas dari aktivitas operasional dengan langsung mendaftar penerimaan kas dari pelanggan dan pembayaran kas ke pemasok dan karyawan. Jadi, Anda punya informasi yang jelas pengaruh operasional sehari-hari terhadap kondisi kas perusahaan. Namun, metode ini dinilai lebih sulit di akuntansi manajemen karena perlu melacak secara rinci setiap transaksi yang dilakukan.
Sedangkan metode tidak langsung fokus pada penyesuaian laba bersih dari laporan laba rugi agar mencapai arus kas dari aktivitas operasional. Metode ini diawali dengan laba bersih yang kemudian disesuaikan untuk item non-kas dan perubahan dalam modal kerja. Bisa dengan menghitung depresiasi biaya, piutang dan utang, serta variasi dalam persediaan.
Metode tidak langsung dianggap lebih mudah diterapkan karena sebagian besar data diperoleh dari laporan laba rugi dan neraca saldo. Sayangnya tidak memberikan informasi yang rinci tentang sumber dan penggunaan kas seperti metode langsung. Meski demikian, metode tidak langsung masih efektif dalam memberikan gambaran umum tentang kondisi arus kas operasional perusahaan.
3. Cara Membuat Laporan Arus Kas
Akuntansi manajemen memerlukan laporan arus kas untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan. Agar bisa menghasilkan informasi yang akurat, Anda perlu mengikuti langkah-langkah yang terstruktur. Berikut cara membuat laporan arus kas yang baik dan akurat.
a. Kumpulkan Data Keuangan
Cara membuat laporan arus kas yang pertama yaitu kumpulkan semua data keuangan yang dibutuhkan. Termasuk laporan laba rugi, neraca, dan catatan akuntansi lainnya. Data tersebut diperlukan untuk menjadi informasi dasar pembuatan laporan arus kas. Jangan lupa untuk memastikan kalau semua informasi akuntansi sudah akurat dan up-to-date karena kesalahan sedikit saja akan berdampak buruk pada kesimpulan akhir laporan.
b. Sesuaikan Laba Bersih dalam Aktivitas Operasional
Kemudian, sesuaikan laba bersih yang ada pada laporan laba rugi untuk memperoleh nilai arus kas operasional. Penyesuaian ini bisa dengan penghapusan dampak transaksi non-kas dan perubahan dalam modal kerja. Item non-kas seperti depresiasi biaya atau amortisasi harus dikurangkan dari laba bersih. Sedangkan perubahan dalam aset dan kewajiban operasional, seperti piutang dan utang usaha harus diperhitungkan untuk menunjukkan dampaknya terhadap arus kas.
c. Catat Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Langkah ini melibatkan pencatatan arus kas yang berasal dari pembelian atau penjualan aset jangka panjang, seperti peralatan, properti, atau investasi di perusahaan lain. Aktivitas investasi juga bisa mencakup pengeluaran untuk pembelian aset atau penerimaan dari penjualan aset. Catatan untuk kategori ini diperlukan untuk tahu bagaimana investasi mempengaruhi likuiditas dan struktur modal perusahaan.
d. Catat Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Catatan pada kategori ini termasuk transaksi seperti penerbitan atau pembelian kembali saham, pembayaran dividen, dan pinjaman atau pelunasan utang. Aktivitas pendanaan memberikan gambaran tentang bagaimana perusahaan mendanai operasional dan struktur modalnya, yang penting untuk pemegang saham dan investor dalam menilai strategi keuangan perusahaan.
e. Rekonsiliasi Arus Kas
Cara membuat laporan arus kas berikutnya adalah melakukan rekonsiliasi. Proses ini melibatkan pengecekan ulang dan validasi semua angka untuk memastikan tidak ada kesalahan. Rekonsiliasi juga membantu verifikasi total arus kas bersih yang dilaporkan agar sejalan dengan perubahan kas dan setara kas yang tercatat dalam neraca perusahaan.
f. Penyusunan Laporan Arus Kas
Langkah terakhir adalah menyusun laporan arus kas. Laporan ini harus disusun dengan jelas dan mudah dipahami. Pastikan pula informasi dan formatnya telah sesuai dengan standar akuntansi keuangan. Laporan harus mencakup ringkasan arus kas dari aktivitas operasional, investasi, dan pendanaan, serta menunjukkan total perubahan kas selama periode tersebut.
4. Contoh Laporan Arus Kas
Perhatikan skenario berikut yang akan digunakan untuk menunjukkan contoh laporan arus kas sederhana. Misalkan Anda memiliki toko grosir dan di akhir periode akuntansi, Anda ingin membuat laporan arus kas untuk mengetahui kondisi finansial bisnis yang dijalankan. Pertama, Anda mengumpulkan semua bentuk transaksi keuangan baik yang masuk dan keluar. Kemudian Anda mengkategorikan aliran kas tersebut dalam tiga aktivitas.
Untuk arus kas pada aktivitas operasional, Anda mendapatkan sejumlah dana masuk dari penjualan tunai dan penerimaan piutang, sedangkan dana keluar yang digunakan untuk pembelian barang dagang, biaya sewa toko, gaji karyawan, dan biaya listrik. Kemudian untuk kategori arus kas investasi, Anda melakukan pembelian peralatan. Untuk periode saat ini, Anda tidak memiliki pinjaman, pembayaran utang, dan aktivitas ekuitas. Artinya, aktivitas pendanaan bernilai nol. Dari skenario tersebut diperoleh contoh laporan arus kas seperti berikut.
Contoh laporan arus kas di atas menunjukkan kalau cash flow pada aktivitas operasional bernilai positif. Artinya, toko menghasilkan cukup uang untuk mendukung kebutuhan operasional sehari-hari. Hal ini juga menjadi pertanda kalau bisnis mampu melakukan manajemen piutang yang baik. Selanjutnya, jika Anda amati toko melakukan pembelian peralatan sebagai bentuk investasi. Dari sini, perlu dilakukan pemantauan berkala untuk menilai apakah investasi tersebut meningkatkan kapasitas dan efisiensi bisnis.
Hal menarik lainnya dari contoh laporan arus kas di atas adalah toko tidak memiliki aktivitas pendanaan. Artinya, toko mampu beroperasi tanpa perlu bergantung pada pinjaman atau ekuitas eksternal. Bisa jadi untuk bisnis skala kecil hal demikian sering terjadi karena modal yang dibutuhkan tidak cukup besar jadi bisa diambil dari pemasukan penjualan.
Beberapa strategi lanjutan yang bisa dilakukan bisnis di atas adalah mempertimbangkan untuk menginvestasikan sebagian dari pendapatannya ke dalam strategi pertumbuhan, seperti memperluas lini produk, pemasaran digital, atau bahkan membuka cabang baru. Jika ada sejumlah dana, ada baiknya untuk juga mengimplementasikan software CRM yang meningkatkan penjualan serta hubungan dengan customer.
5. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan laporan arus kas adalah dokumen penting bagi akuntansi manajemen yang memberikan gambaran detail tentang aliran kas masuk dan keluar dalam suatu periode. Informasi ini sangat penting untuk analisis keuangan yang mendalam dan pengambilan keputusan bisnis. Melalui laporan ini, Anda dapat mengevaluasi efisiensi operasional, penggunaan aset, dan efektivitas investasi, serta strategi pendanaan perusahaan.
Cara membuat laporan arus kas juga perlu diperhatikan. Pastikan mengumpulkan data keuangan yang akurat dan paling update, kategorikan transaksi keuangan tersebut dalam tiga aktivitas bisnis yaitu operasional, investasi, dan pendanaan, hingga jangan lupa untuk melakukan rekonsiliasi agar dipastikan tidak ada kesalahan. Dalam contoh laporan arus kas yang diberikan di atas, juga dapat ditarik kesimpulan kalau laporan arus kas bisa untuk acuan strategi bisnis jangka panjang.