Mengenal Produksi Barang dan Jasa di Manufaktur
3 Min Read Posted on 19 Dec 2023
Daftar Isi
Dalam bisnis manufaktur yang terus berkembang, pemahaman tentang apa itu produksi barang dan jasa dapat membantu perusahaan untuk mencapai kesuksesan jangka panjang. Sebab setiap jenis produksi ini memerlukan strategi dan teknik yang berbeda-beda. Persiapan yang matang akan mendukung proses produksi berjalan dengan optimal.
Oleh karena itu, artikel kali ini akan membantu Anda untuk memahami definisi, ciri-ciri, dan perbedaan produksi barang dan jasa. Dengan adanya perubahan pasar yang pesat dan peningkatan keberagaman kebutuhan konsumen, pemahaman akan perbedaan ini tidak hanya penting untuk memahami strategi produksi, tetapi juga dalam pengambilan keputusan bisnis.
1. Apa itu Produksi Barang dan Jasa
Produksi barang mencakup kegiatan pembuatan atau penghasilan barang fisik yang dapat dilihat, disentuh, dan dirasakan. Barang ini dapat berupa benda atau produk yang dihasilkan melalui proses manufaktur atau produksi. Contoh barang produksi meliputi mobil, pakaian, komputer, makanan, dan berbagai produk fisik lainnya. Produksi barang melibatkan penggunaan bahan baku, tenaga kerja, dan peralatan untuk menghasilkan produk yang dapat dijual atau dikonsumsi.
Produksi jasa melibatkan kegiatan yang menghasilkan layanan atau manfaat non-fisik bagi konsumen atau bisnis. Layanan tidak dapat disentuh secara fisik, tetapi mereka memberikan nilai tambah melalui berbagai jenis kegiatan. Beberapa contoh produksi jasa yang umum ditemukan dalam manufaktur adalah proses perawatan dan pemeliharaan mesin, penelitian dan pengembangan produk, serta konsultasi desain atau teknik produksi. Produksi jasa melibatkan aktivitas manusia, teknologi, dan seringkali interaksi langsung antara penyedia layanan dan konsumen.
2. Ciri-Ciri Produksi Barang
Produksi barang memiliki fokus utama pada produksi dan penjualan produk fisik. Berikut adalah beberapa ciri-ciri umum produksi barang.
a. Tangibilitas
Dalam produksi barang, tangibilitas mengacu pada kenyataan bahwa produk yang dihasilkan selama proses produksi barang bersifat nyata atau fisik. Selain bersifat nyata, produk hasil produksi dapat berganti kepemilikan dari produsen ke konsumen atau distributor.
b. Kebutuhan Ruang Penyimpanan
Produk-produk fisik memerlukan rak gudang atau tempat penyimpanan yang memadai, baik selama proses produksi maupun setelah produk jadi dihasilkan. Ruang penyimpanan tersebut berfungsi sebagai tempat persediaan dan berguna dalam menjamin agar barang hasil produksi tersimpan dan terjaga kualitasnya dengan baik.
c. Proses Produksi Fisik
Produksi barang melibatkan serangkaian tahap atau langkah yang disebut proses produksi fisik. Hal tersebut melibatkan transformasi bahan mentah menjadi produk akhir. Agar tahap-tahap produksi barang dapat dilaksanakan, proses produksi memerlukan perencanaan yang baik untuk mengatur langkah-langkah yang tepat dan memastikan efisiensi produksi.
d. Pengukuran Kualitas
Pada proses produksi barang, pengukuran kualitas adalah proses menilai seberapa baik suatu produk terhadap standar atau spesifikasi yang telah ditetapkan. Kualitas barang dapat diukur berdasarkan standar fisik, seperti ketahanan, kekuatan, dimensi, atau berat. Produksi barang bergantung pada kualitas karena dapat memengaruhi kepuasan pelanggan, reputasi bisnis, dan daya saing di pasar.
3. Ciri-ciri Produksi Jasa
Produksi jasa memiliki ciri-ciri yang dapat dibedakan dari perusahaan yang memproduksi barang fisik. Berikut adalah pembahasan beberapa ciri khas tersebut.
a. Intangibilitas
Intangibilitas merujuk pada sifat abstrak atau tidak berwujud merupakan salah satu ciri khas utama produksi jasa yang membedakannya dari produksi barang. Hal ini berbeda dengan barang fisik yang dapat disentuh dan dilihat. Sebagai contoh, ketika Anda membeli layanan konsultasi bisnis, Anda tidak mendapatkan sesuatu yang dapat dipegang, tetapi Anda mendapatkan pengetahuan, nasihat, atau pengalaman dari penyedia layanan.
b. Tidak Dapat Disimpan dalam Stok
Produksi jasa tidak memerlukan ruangan penyimpanan karena sifat intangibel atau tidak berwujud dari jasa tersebut. Berbeda dengan barang fisik yang dapat disimpan dalam gudang atau ruang penyimpanan, jasa cenderung tercipta dan dikonsumsi secara langsung, dengan sedikit atau tanpa kebutuhan untuk menyimpan produk fisik.
c. Proses Produksi Berbasis Aktivitas
Produksi berbasis aktivitas manusia merujuk pada pendekatan di mana proses produksi dan penyediaan layanan dikembangkan berdasarkan aktivitas manusia. Dalam kata lain, perusahaan memfokuskan perhatian pada kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh sumber daya manusia perusahaan untuk memberikan layanan kepada pelanggan. Pendekatan ini memungkinkan perusahaan untuk mengelola sumber daya dengan lebih efisien, menyediakan layanan yang lebih baik, dan menyesuaikan diri dengan kebutuhan serta preferensi pelanggan.
d. Pengukuran Kualitas yang Subjektif
Kualitas produksi jasa lebih subjektif dan sulit diukur secara konkret. Keberhasilan jasa seringkali dinilai berdasarkan pengalaman dan kepuasan pelanggan. Penilaian kualitas jasa umumnya dilakukan melalui survei kepuasan pelanggan, menganalisis kebutuhan pelanggan, menganalisis tingkat loyalitas pelanggan, dan penetapan KPI.
4. Perbedaan Produksi Barang dan Jasa
Produksi barang dan jasa memiliki beberapa perbedaan mendasar yang mencakup sifat fisik, tangibilitas, proses produksi, dan karakteristik konsumen. Berikut adalah beberapa perbedaan produksi barang dan jasa.
a. Sifat Fisik
Produksi barang menghasilkan barang fisik atau benda yang dapat dilihat, disentuh, dan dimiliki oleh konsumen melalui aktivitas bisnis manufaktur. Contohnya termasuk furnitur, pakaian, perangkat elektronik, dan alat makan. Sedangkan produksi jasa menghasilkan suatu aktivitas atau pelayanan yang memberikan manfaat kepada konsumen, seperti pelayanan kesehatan, pendidikan, atau layanan konsultasi.
b. Proses Produksi
Proses produksi barang pada bisnis manufaktur melibatkan pembuatan, perakitan, atau pengolahan bahan baku menjadi produk jadi. Proses produksi jasa melibatkan berbagai kegiatan atau tindakan yang memberikan manfaat kepada konsumen. Dalam produksi jasa, pelanggan seringkali terlibat langsung dalam penilaian jasa yang disediakan, sementara dalam produksi barang, nilai barang sudah tertanam pada produk fisik.
c. Tangibilitas
Sifat tangibel atau tidaknya suatu produk atau layanan merupakan pembeda antara produksi barang dan jasa. Hasil produksi dari perusahaan barang bersifat tangibel, artinya mereka memiliki bentuk fisik yang konkret dan dapat dirasakan. Sedangkan jasa bersifat intangibel, artinya mereka tidak memiliki wujud fisik dan sulit diukur secara materi.
d. Pemeliharaan Nilai
Faktor fisik seperti ukuran, berat, warna, dan bahan dapat digunakan untuk mengukur kualitas barang secara objektif, sementara kualitas jasa seringkali lebih subjektif dan sulit untuk diukur secara langsung. Aspek seperti kenyamanan pelanggan, pengalaman, atau kepuasan pelanggan mungkin termasuk dalam hal ini.
e. Pengalaman Pelanggan
Pengalaman dengan konsumen biasanya terjadi sebelum atau setelah produksi, seperti pada tahap pemasaran atau layanan pelanggan setelah penjualan. Pengalaman dengan konsumen seringkali terjadi langsung selama layanan tersebut diberikan kepana pelanggan. Kualitas interaksi ini dapat memiliki dampak langsung pada persepsi pelanggan terhadap layanan yang diberikan.
5. Kesimpulan
Memahami perbedaan produksi barang dan jasa tidak hanya penting dalam operasional sehari-hari bisnis manufaktur, tetapi juga untuk membangun keunggulan kompetitif dalam berbisnis. Dalam bisnis manufaktur, kualitas barang diukur secara objektif, sementara pengukuran kualitas jasa bersifat lebih subjektif.
Dari pembahasan di atas, diketahui produksi barang berfokus pada produk fisik dan memerlukan ruang penyimpanan, sementara jasa berbasis aktivitas dan tidak memerlukan stok. Kedua jenis produksi ini meski berbeda, tapi tetap memerlukan perhatian yang sama terutama pada kualitas, inovasi, dan adaptivitas perusahaan. Dengan memahami dan menerapkan strategi yang sesuai dengan karakteristik masing-masing produksi, bisnis manufaktur dapat berkembang dan mencapai kesuksesan di jangka panjang.
Dapatkan update konten terbaik kami
secara rutin di Inbox Anda!
REKOMENDASI
Artikel Terkait
Nov 01, 2024 3 Min Read
Tutup Buku: Proses dan Contohnya di Akhir Periode Perusahaan
Nov 01, 2024 3 Min Read
Panduan Job Costing: Arti, Tujuan, Rumus, dan Contoh Hitung
Nov 01, 2024 3 Min Read
Apa itu ERP Workflow, Manfaat, dan Contoh Penerapannya
Oct 30, 2024 3 Min Read
12 Rekomendasi Software Terbaik untuk Pabrik Makanan
REKOMENDASI