Kelola Biaya Konstruksi dengan Project Cost Management
3 Min Read Posted on 20 Feb 2024
Daftar Isi
Banyak perusahaan konstruksi menghadapi tantangan dalam menjaga proyek agar tidak melebihi budget yang telah ditentukan, atau dikenal dengan overspending. Kondisi ini sebenarnya dapat terjadi karena berbagai faktor, mulai dari perubahan scope proyek, kesalahan dalam estimasi biaya, hingga kenaikan harga bahan bangunan. Dampak dari pembengkakan biaya tidak hanya merugikan finansial, tetapi juga mempengaruhi reputasi, mengganggu cash flow, dan menurunkan profit margin.
Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan solusi canggih project cost estimation and budgeting, seperti software manajemen konstruksi yang dilengkapi dengan modul project cost management. Sistem ini akan membantu Anda merencanakan, mengestimasi, mengelola perubahan, serta menganalisis dan melaporkan biaya proyek dengan lebih akurat dan real-time. Cari tahu cara kerja sistem secara lengkap pada pembahasan di bawah ini!
1. Mengapa Biaya Konstruksi Bisa Melebihi Budget?
Biaya konstruksi bisa melebihi budget karena berbagai alasan. Salah satunya perubahan dalam cakupan perencanaan proyek. Bisa jadi pemilik proyek memutuskan untuk menambah atau mengubah spesifikasi dan desain selama proses konstruksi, yang tentunya mengakibatkan peningkatan biaya bahan dan tenaga kerja. Faktor lain, adanya kesalahan estimasi awal. Bisa terjadi karena penghitungan yang tidak akurat, asumsi yang salah tentang kondisi lapangan, atau data yang kurang informatif saat melakukan perencanaan.
Faktor lain yaitu adanya kenaikan harga bahan bangunan. Fluktuasi harga ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor seperti perubahan biaya produksi, tarif impor, atau permintaan pasar yang tinggi. Adanya keterlambatan dalam pengadaan proyek juga mengakibatkan peningkatan biaya karena perlu tenaga kerja lembur, sewa peralatan yang lebih lama, dan biaya overhead lain.
Selain itu, kondisi lapangan yang tidak terduga seperti kondisi tanah yang buruk, atau cuaca ekstrem juga dapat mempersulit pekerjaan yang berakibat biaya konstruksi melebihi budget yang dibuat. Dari semua faktor di atas, bisa disimpulkan ternyata project cost estimation and budgeting sangat penting agar biaya konstruksi sesuai anggaran yang telah ditetapkan.
2. Dampak Overspending bagi Bisnis Konstruksi
Di atas telah dijelaskan beberapa faktor yang mempengaruhi pembengkakan biaya konstruksi. Lalu apa dampak overspending bagi perusahaan sendiri? Dampaknya bisa sangat luas, mempengaruhi aspek keuangan, operasional, hingga reputasi perusahaan.
a. Mengganggu Cash Flow
Dampak pertama dan paling langsung adalah terjadi masalah dalam cash flow perusahaan. Arus kas yang baik diperlukan operasional untuk pembayaran gaji, pembelian bahan, dan investasi pada proyek baru. Dengan adanya overspending, perusahaan menggunakan dana yang seharusnya dialokasikan untuk aspek lain dari operasional bisnis. Jika ini terjadi, Anda mungkin saja perlu mencari sumber pendanaan tambahan yang disertai bunga. Pengelolaan utang yang tidak baik justru bisa merugikan perusahaan.
b. Menurunkan Profit Margin
Pembengkakan biaya konstruksi juga bisa mempengaruhi profit margin. Ketika biaya produksi melebihi anggaran, margin keuntungan akan menyusut, bahkan bisa berubah menjadi kerugian. Artinya, perusahaan harus bekerja lebih keras untuk menutupi kekurangan tersebut, baik dengan meningkatkan efisiensi di proyek lain atau mencari proyek konstruksi bangunan yang baru dengan margin keuntungan yang lebih tinggi.
c. Mengganggu Rancangan Jadwal Proyek
Proses konstruksi yang melebihi anggaran juga tentunya mengakibatkan keterlambatan penyelesaian proyek. Mengapa demikian? Overspending umumnya perlu revisi desain, renegosiasi kontrak, atau bahkan penundaan pekerjaan sampai diperoleh dana tambahan. Keterlambatan jadwal proyek ini tidak hanya menambah biaya langsung melalui overhead yang berkelanjutan, tetapi juga jadwal pengiriman proyek ke klien, yang secara langsung mempengaruhi finansial perusahaan.
d. Merusak Reputasi Perusahaan
Dampak jangka panjang dari overspending adalah merugikan reputasi perusahaan. Klien dan investor mempercayakan suatu proyek kepada Anda dengan harapan dapat selesai tepat waktu dan sesuai anggaran. Jika Anda tidak mampu memenuhi ekspektasi ini atau tidak mampu melakukan manajemen konstruksi yang baik, tentu mereka akan berpikir ulang untuk merekomendasikan Anda ke klien lainnya atau menggunakan jasa Anda di proyek berikutnya. Reputasi yang buruk akan memperkecil peluang bisnis Anda.
Baca juga: 5 Tahap Konstruksi pada Proyek Bangunan
3. Project Cost Management Atasi Overspending Konstruksi
Setelah memahami dampak yang cukup luas dari pembengkakan biaya konstruksi, perusahaan perlu memikirkan solusi untuk memastikan project cost estimation and budgeting sesuai dengan harapan. Software manajemen konstruksi yang dilengkapi dengan modul project cost management bisa membantu Anda untuk mengatasi masalah ini. Bagaimana cara kerjanya? Simak pada pembahasan berikut.
a. Budget Planning
Perencanaan anggaran adalah langkah awal yang penting dalam manajemen biaya proyek. Software manajemen konstruksi yang dilengkapi project cost management dapat membantu Anda menetapkan anggaran secara detail, termasuk biaya material, tenaga kerja, alat berat konstruksi, dan overhead. Dengan memiliki rencana anggaran yang jelas dan terstruktur, Anda dapat memantau pengeluaran dan membandingkannya dengan anggaran yang telah ditetapkan secara real-time. Dengan ini, Anda bisa lebih mudah mengidentifikasi adanya pembengkakan dari anggaran awal dan segera menindaklanjuti sebelum meluas.
Sebagai contoh, Anda bekerja di proyek konstruksi gedung kantor dan menemukan ternyata biaya material tiba-tiba meningkat karena kenaikan harga pasar. Software manajemen konstruksi akan segera memberitahu Anda adanya perbedaan harga antara anggaran yang ditetapkan dengan pengeluaran aktual. Dengan peringatan dini ini, Anda dapat langsung mengevaluasi pilihan-pilihan yang cocok untuk mengurangi biaya di area lain atau bernegosiasi dengan supplier untuk mendapatkan harga yang lebih baik.
b. Cost Estimation
Software manajemen konstruksi juga membantu perusahaan menentukan biaya total yang diperlukan dalam menyelesaikan proyek dengan menggunakan data historis dan analisis pasar. Project cost management bekerja dengan menggunakan algoritma dan model prediktif untuk menghasilkan estimasi biaya yang akurat berdasarkan spesifikasi proyek, kondisi pasar saat ini, atau faktor-faktor risiko lainnya. Dengan project cost estimation and budgeting yang akurat, perusahaan bisa menyelesaikan konstruksi tanpa harus mengalami overspending.
Misalnya, pada proyek pembangunan jembatan baru, perusahaan menggunakan software manajemen konstruksi untuk menganalisis data biaya dari proyek jembatan yang serupa di periode sebelumnya serta mempertimbangkan kondisi ekonomi saat ini, seperti fluktuasi harga bahan baku dan biaya tenaga kerja. Dengan memasukkan data ini ke dalam algoritma dan model prediktif, Anda akan memperoleh estimasi biaya yang detail dan akurat untuk setiap fase proyek, mulai dari persiapan, pembangunan, hingga penyelesaian.
c. Change Order Management
Bisnis konstruksi terkadang mengalami perubahan urutan pengerjaan. Ini bisa mengakibatkan over budget pada proyek. Nah, software manajemen konstruksi dapat Anda andalkan untuk mencegah hal tersebut. Cara kerjanya dengan mengelola perubahan yang terjadi selama siklus proyek, termasuk modifikasi desain, perubahan lingkup pekerjaan, atau penyesuaian jadwal. Sistem akan memastikan setiap perubahan diajukan, disetujui, dan didokumentasikan sebelum diterapkan. Dengan demikian, anggaran dan jadwal proyek dapat dianalisis dan dikendalikan, mengurangi risiko overspending yang disebabkan oleh perubahan tidak terduga.
d. Financial Reporting and Analysis
Modul project cost management dalam software manajemen konstruksi juga bisa menyediakan laporan dan dashboard yang mudah dipahami. Analisis dalam laporan akan membantu Anda untuk mengidentifikasi tren, area yang bisa ditingkatkan, dan peluang baru. Dengan demikian, perusahaan dapat membuat keputusan yang lebih strategis untuk memperbaiki efisiensi dan efektivitas manajemen biaya proyek, sehingga meminimalkan risiko overspending.
4. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat ditarik kesimpulan, project cost estimation and budgeting adalah langkah strategis yang perlu dilakukan bisnis konstruksi agar biaya pembangunan tetap pada anggaran yang telah ditetapkan. Jika ini diabaikan, tentu akan memberikan dampak negatif yang tidak hanya merugikan secara finansial tapi juga berdampak pada reputasi dan kelangsungan bisnis.
Software manajemen konstruksi ScaleOcean hadir untuk membantu Anda memastikan biaya konstruksi bisa dikelola dengan baik. Dilengkapi dengan modul project cost management, Anda dapat menghindari overspending, meningkatkan profitabilitas, dan menjaga reputasi. Jangan biarkan proyek Anda terhambat karena masalah pengelolaan biaya yang kurang efisien. Jadikan ScaleOcean sebagai partner andal Anda dalam mencapai kesuksesan proyek dengan menghubungi tim kami sekarang juga!
Dapatkan update konten terbaik kami
secara rutin di Inbox Anda!
REKOMENDASI
Artikel Terkait
Nov 01, 2024 3 Min Read
Tutup Buku: Proses dan Contohnya di Akhir Periode Perusahaan
Nov 01, 2024 3 Min Read
Panduan Job Costing: Arti, Tujuan, Rumus, dan Contoh Hitung
Nov 01, 2024 3 Min Read
Apa itu ERP Workflow, Manfaat, dan Contoh Penerapannya
Oct 30, 2024 3 Min Read
12 Rekomendasi Software Terbaik untuk Pabrik Makanan
REKOMENDASI