Modul ERP adalah bagian terpenting dari software manajemen operasional. Dengan menentukan solusi ERP yang tepat berdasarkan kebutuhan khusus masing-masing bisnis terbukti dapat membantu kelancaran seluruh proses di perusahaan. Setiap usaha memiliki kebutuhan yang berbeda, apalagi jika memiliki proses bisnis khusus seperti proses manufaktur dan konstruksi.
Di artikel ini, kita akan fokus membahas macam-macam modul ERP yang harus ada di software manajemen konstruksi. Namun, sebelum sampai pada bagian solusi ERP, Anda harus tahu terlebih dahulu seluk beluk bisnis konstruksi mulai dari pengertiannya hingga tantangan apa saja yang sering mereka hadapi.
1. Apa itu Industri Konstruksi?
Industri konstruksi adalah sebuah sektor yang bergerak dalam proses pembangunan. Bidang ini melibatkan berbagai macam kegiatan seperti perencanaan, desain, perbaikan, dan masih banyak lagi. Selain itu, bisnis konstruksi juga merupakan tempat berkolaborasinya berbagai profesi mulai dari teknil sipil, teknik listrik, teknik mesin, kontraktor, pemasok, tukang, dan pihak terkait lainnya. Sehingga, perusahaan ini membutuhkan sebuah perangkat lunak ERP yang bisa mendukung mereka untuk mengatur dan melakukan pekerjaan kolaborasi.
Sektor konstruksi selalu berkaitan dengan perekonomian negara. Alasannya, industri ini secara tidak langsung meningkatkan pertumbuhan finansial negara dengan melakukan pembangunan infrastruktur. Jadi jangan heran kalau dimana-mana bisnis konstruksi memiliki peluang yang besar untuk berkembang. Di Indonesia sendiri sudah terdapat 3 jenis perusahaan kontruksi dengan fokus pembangunan yang berbeda-beda.
Pertama, ada konstruksi gedung yang fokus membangun fasilitas negara seperti rumah sakit umum, gedung pemerintahan, stadion, apartemen, dan masih banyak lagi. Lalu, yang kedua ada perusahaan kontruksi jalan. Dimana berfokus pada pembangunan prasarana mobilitas masyarakat, contohnya jalan raya, jembatan, dan bahkan jalan tol. Nah jenis bisnis kontruksi yang terakhir adalah perusahaan bangunan air. Sesuai dengan namanya, fokus bisnis tipe ini adalah memasang pipa-pipa dan membangun saluran air seperti bendungan dan waduk.
Menjalankan bisnis kontruksi tidaklah mudah. Anda harus mengelola beberapa proyek sekaligus dengan lokasi dan kebutuhan klien yang berbeda-beda. Untuk bisa bertahan di sektor bisnis yang kompetitif ini, Anda harus bisa mengikuti perkembangan teknologi terkini. Salah satunya adalah dengan beralih ke sistem ERP. Software ini membantu perusahaan kontruksi Anda dengan mengotomatiskan semua pengelolaan proyek mulai dari keuangan, klien, gudang, dan masih banyak lagi.
Baca juga: 3 Jenis Software ERP untuk Perusahaan Anda
2. Tantangan Perusahaan Konstruksi
Sebelum menentukan modul ERP yang tepat, ketahui terlebih dahulu kebutuhan perusahaan Anda. Banyak cara yang bisa Anda lakukan, salah satunya bisa dengan melihat tantangan yang sering dihadapi. Nah, disini kami akan membahas satu per satu kesulitan yang sering dihadapi bisnis konstruksi untuk membantu Anda dalam menentukan solusi ERP yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
a. Rantai Pasok Terhambat
Rantai pasok erat kaitannya dengan inventaris, forecasting, planning, dan pembelian. Ketika perusahaan konstruksi memiliki supply chain management yang buruk, seluruh tahapan tersebut jadi berantakan. Mulai dari tidak akuratnya jumlah stok bahan bangunan, perkiraan procurement tidak tepat, hingga perencanaan seluruh proses kontruksi jadi tidak sesuai. Dimana jika terus menerus dilakukan, tentu saja dapat mengakibatkan kerugian yang besar untuk perusahaan.
b. Kalah Tender
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, persaingan dalam dunia bisnis konstruksi sangatlah keras terutama dalam hal memperoleh klien. Pada dasarnya, calon klien pasti menyukai vendor yang menawarkan harga terjangkau. Sehingga, banyak perusahaan yang berlomba-lomba memberikan harga termurah. Padahal Anda harus menentukannya berdasarkan besarnya biaya konstruksi yang dibutuhkan. Jadi, bisnis konstruksi Anda pun sering kalah tender dengan perusahaan lainnya.
c. Proyek Kurang Terkontrol
Perusahaan konstruksi pasti menangani banyak proyek sekaligus di beberapa lokasi yang berbeda. Ditambah lagi, pekerjaannya juga dilakukan dalam satu waktu yang sama dan banyak sumber daya manusia yang terlibat. Untuk bisa menyelesaikan proses konstruksi tepat waktu, seluruh pihak harus bekerja sama dan bertanggung jawab atas tugasnya masing-masing. Nah, disinilah kesulitan yang akan Anda hadapi. Anda tidak bisa memantau seluruh kinerja karyawan dan melacak progress di setiap proyek karena sistem operasional bisnis Anda kurang mendukung fleksibilitas dan visibilitas data.
d. Harga Fluktuatif
Di era sekarang ini, bisnis konstruksi dituntut untuk memberikan harga yang terjangkau tetapi menghasilkan bangunan dengan kualitas yang bagus. Padahal masalah utama yang dialami oleh industri ini terletak pada harga itu sendiri, yaitu fluktuasi. Hal itu biasanya disebabkan oleh faktor eksternal seperti tingkat permintaan dan penawaran bahan. Namun, Anda bisa menghindari permasalahan ini dengan menerapkan enterprise resource planning. Dimana Anda bisa melakukan evaluasi terhadap hal-hal yang bisa menyebabkan cost overrun proyek.
3. Modul ERP yang Harus Ada di Software Manajemen Konstruksi
Setelah mengetahui permasalahan utama yang sering dihadapi oleh bisnis konstruksi, penting untuk Anda menentukan solusi ERP yang paling tepat. Berikut kami berikan daftar modul ERP yang wajib ada di software manajemen proyek konstruksi Anda.
a. Supply Chain Management
Dengan modul SCM, melakukan seluruh proses rantai pasok menjadi lebih mudah. Supply chain management terintegrasi dengan inventory management, manajemen pengadaan, dan seluruh proses konstruksi lainnya. Banyak manfaat yang bisa Anda dapatkan dari menerapkan solusi ini, mulai dari memantau jumlah stok secara real-time, meningkatkan keakuratan proses pembelian bahan kontruksi, hingga melancarkan pengerjaan proyek.
b. Inventory Management
Mengontrol persediaan bahan di seluruh lokasi proyek jadi terasa lebih mudah dengan manajemen inventaris. Solusi ERP ini mendukung Anda untuk memantau jumlah stok secara akurat. Sehingga, Anda bisa mengantisipasi kekurangan jumlah bahan, dimana nantinya akan mempengaruhi kelancaran proses konstruksi Anda.
c. Tender Manajemen
Modul ERP ini wajib ada di sistem ERP konstruksi karena bisa memudahkan bisnis Anda dalam mendapatkan klien. Dengan tender portal, Anda bisa mengetahui penawaran yang diberikan oleh perusahaan konstruksi lainnya. Dimana hal itu bisa Anda jadikan sebagai bahan analisis dalam menentukan harga yang sesuai untuk calon klien dan bisa menguntungkan untuk bisnis Anda. Selain itu, solusi ERP ini juga dapat memudahkan para klien dalam memilih vendor konstruksi yang sesuai dengan kriteria mereka.
d. Manajemen Proyek Konstruksi
Software manajemen konstruksi harus memiliki solusi ERP ini untuk memudahkan Anda dalam memantau progress proyek di berbagai lokasi dengan mudah. Selain itu, Anda juga bisa mengatur pembagian tugas, melacak absensi dan produktivitas pekerja, mengawasi batas tenggat waktu proyek, serta aktivitas terkait pengerjaan konstruksi lainnya yang dilakukan oleh pegawai Anda.
e. Accounting Management
Mengelola seluruh dana perusahaan konstruksi jadi lebih efektif dan efisien dengan modul ERP satu ini. Manajemen akuntansi akan membantu Anda untuk mengetahui seluruh laporan keuangan di perusahaan mulai dari pendapatan, arus kas, hingga peluang keuntungan dan kerugian. Dengan data-data akurat tersebut, Anda bisa memperkirakan biaya pengeluaran yang dibutuhkan oleh setiap proyek secara tepat. Kerugian pun bisa terhindarkan dengan membuat keputusan keuangan yang lebih tepat, teliti, dan cermat.
4. Kesimpulan
Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa ERP terbukti dapat mengatasi permasalahan utama bisnis konstruksi Anda. Terutama ketika Anda memilih modul ERP yang tepat, seluruh proses bisnis pun bisa berjalan dengan lebih lancar. Jadi, hilangkan keraguan Anda dan segera alihkan operasional bisnis konstruksi Anda ke Software Manajemen Konstruksi ScaleOcean, provider ERP yang menyediakan modul ERP spesifik untuk industri Anda.