Bidang konstruksi di Indonesia merupakan sebuah industri yang dengan terus menerus berkembang pesat seiring berjalannya waktu. Hal ini dikarenakan Indonesia merupakan sebuah negara yang sedang berkembang juga, sehingga sedang membangun fasilitas-fasilitas yang diperlukan untuk meningkat ke tahap berikutnya. Dikarenakan banyaknya proyek konstruksi yang sedang berlangsung, maka tidak heran teknologi konstruksi sering digunakan.
Dengan ada proyek-proyek besar seperti pembangunan ibu kota baru Indonesia, yakni Nusantara, serta juga janji dari presiden Prabowo belakangan ini untuk merealisasikan pembangunan sekitar 3 juta rumah untuk kaum tidak mampu setiap tahun, maka diperlukan alat-alat yang dapat membantu mengoptimalkan proses konstruksi. Hal tersebut berlaku bagi proyek skala besar, maupun skala lebih kecil.
Artikel berikut bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mengenai teknologi konstruksi, serta juga contoh-contohnya yang dapat diterapkan ke operasi konstruksi Anda. Simaklah lebih lanjut pembahasannya!


- Teknologi konstruksi adalah alat-alat yang digunakan untuk mengoptimalkan proses konstruksi.
- Terdapat beberapa contoh teknologi konstruksi terkini yang dapat digunakan pada era sekarang seperti building information modeling (BIM) dan augmented and virtual reality (AR dan VR).
- Software manajemen konstruksi ScaleOcean merupakan salah satu alat paling efektif yang dapat diimplementasi ke dalam bisnis konstruksi.
1. Pengertian Teknologi Konstruksi
Teknologi konstruksi adalah penerapan alat, perangkat lunak, mesin, dan inovasi lainnya dalam industri konstruksi untuk meningkatkan efisiensi, mempercepat proses pembangunan, dan mempermudah berbagai tahapan proyek.
Teknologi ini melibatkan penggunaan drone, robotika, prefabrikasi, kecerdasan buatan (AI), serta teknologi ramah lingkungan yang bertujuan untuk mengurangi biaya, meningkatkan keselamatan, dan menciptakan struktur yang lebih fungsional dan berkelanjutan.
Dengan inovasi terus menerus, teknologi konstruksi membantu perusahaan menyelesaikan proyek lebih cepat, aman, dan dengan kualitas yang lebih baik, terlepas dari jenis proyek yang dikerjakan.
2. Perkembangan Teknologi di Industri Konstruksi
Industri konstruksi telah mengalami perubahan besar berkat adopsi berbagai teknologi terbaru yang mengubah cara proyek dibangun dan dikelola. Dengan pesatnya kemajuan teknologi, sektor ini kini mampu meningkatkan efisiensi pekerjaan, menekan biaya, serta memperbaiki aspek keselamatan dan kualitas hasil konstruksi.
Beberapa inovasi penting yang berkembang belakangan ini meliputi perangkat lunak canggih, otomatisasi, dan teknologi berbasis data. Salah satu kemajuan paling signifikan adalah penggunaan perangkat lunak manajemen proyek yang memungkinkan pengawasan proyek secara real-time.
Lewat aplikasi ini, kontraktor dapat memantau perkembangan pekerjaan, mengelola anggaran, dan mengkoordinasikan tim yang berada di lapangan secara lebih efektif. Sistem ini juga mempermudah kolaborasi antara berbagai pihak terkait, seperti arsitek, insinyur, dan kontraktor, sehingga komunikasi menjadi lebih lancar dan proyek berjalan lebih terarah
Selain itu, teknologi berbasis data seperti Big Data dan analisis prediktif membuka pendekatan baru dalam perencanaan dan manajemen proyek konstruksi. Dengan memanfaatkan data dari proyek-proyek sebelumnya, perusahaan dapat mengantisipasi potensi kendala yang mungkin muncul dan menyiapkan strategi mitigasi yang lebih tepat sasaran.
Di sisi lain, otomatisasi dan robotika mulai diterapkan secara luas untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi ketergantungan pada tenaga kerja manusia, terutama untuk tugas-tugas yang berisiko tinggi atau bersifat repetitif.
Misalnya, drone kini umum digunakan untuk pemetaan lokasi dan pemantauan progres proyek, sementara robot mulai mengisi peran dalam pekerjaan seperti pengelasan dan pengecoran beton. Penggunaan teknologi ini tidak hanya mempercepat pekerjaan, tapi juga secara signifikan mengurangi risiko kecelakaan di lokasi kerja.
Perkembangan teknologi material juga turut memberikan kontribusi besar. Kini tersedia bahan-bahan bangunan yang lebih kuat, ringan, dan ramah lingkungan seperti beton tahan lama dan material komposit yang bisa menekan bobot bangunan.
Selain itu, teknologi energi terbarukan juga mulai diintegrasikan ke dalam proyek konstruksi berkelanjutan, dengan penerapan panel surya dan sistem HVAC yang lebih efisien energi. Penerapan sistem Enterprise Resource Planning (ERP) memainkan peran kunci dalam mengintegrasikan seluruh proses dan teknologi yang digunakan di proyek konstruksi.
ERP memungkinkan data dari perangkat lunak manajemen proyek, analisis berbasis data, otomasi, hingga pemantauan material dan tenaga kerja untuk tersentralisasi dan terkelola dengan baik dalam satu platform terpadu. ERP menjadi solusi penting bagi perusahaan konstruksi modern untuk mengelola kompleksitas proyek
Secara keseluruhan, kemajuan teknologi di industri konstruksi membuka banyak peluang baru dalam hal desain, pelaksanaan, hingga pengelolaan proyek. Inovasi-inovasi ini tidak hanya membantu meningkatkan produktivitas, melainkan juga mendorong transformasi industri menuju praktik yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.
3. Tujuan Penerapan Teknologi Konstruksi
Penerapan teknologi dalam industri konstruksi bertujuan untuk mengatasi berbagai tantangan yang ada, serta meningkatkan kualitas dan efisiensi proyek. Berikut ini beberapa tujuan umum dari penerapan teknologi konstruksi:
a. Meningkatkan Efisiensi Operasional
Penerapan teknologi dalam sektor konstruksi memungkinkan perusahaan mempercepat proses pembangunan melalui otomatisasi dan perangkat lunak manajemen proyek yang canggih. Dengan ini, setiap tahap proyek bisa diselesaikan lebih cepat, produktivitas tim meningkat, dan waktu terbuang dapat diminimalkan.
Selain itu, teknologi mempermudah pemantauan penggunaan material dan tenaga kerja secara real-time, sehingga sumber daya dapat dimanfaatkan secara maksimal. Pendekatan ini membantu mengurangi pemborosan, memastikan proyek berjalan lancar, sesuai dengan anggaran, dan tepat waktu.
b. Pengurangan Biaya yang Signifikan
Teknologi memberikan kemampuan bagi perusahaan konstruksi untuk merencanakan dan mengelola proyek secara lebih akurat, sehingga dapat mencegah pengeluaran tak perlu. Sistem digital memungkinkan estimasi biaya yang lebih tepat dan meminimalkan limbah material yang tidak terpakai.
Pemanfaatan teknologi seperti pemantauan otomatis terhadap bahan dan alat berat membantu mengendalikan penggunaan sumber daya secara efektif, sehingga menekan biaya operasional. Pengelolaan yang efisien ini memungkinkan penyelesaian proyek lebih cepat dengan biaya yang lebih kompetitif.
c. Peningkatan Standar Keselamatan Kerja
Teknologi juga berperan penting dalam menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman. Dengan mengadopsi robotik dan sistem otomatisasi, risiko kecelakaan kerja akibat aktivitas manual yang berbahaya dapat dikurangi secara signifikan.
Selain itu, teknologi memungkinkan pemantauan keselamatan secara real-time dengan fitur peringatan dini terhadap potensi bahaya di lokasi kerja. Pendekatan ini tidak hanya menurunkan angka kecelakaan, tetapi juga membantu menciptakan suasana kerja yang lebih terkontrol dan terlindungi.
d. Menjamin Kualitas Bangunan yang Lebih Baik
Penggunaan teknologi mutakhir seperti pemodelan 3D dan perangkat lunak perencanaan komputer memberikan presisi tinggi pada proses desain dan pelaksanaan konstruksi. Ini mengurangi risiko kesalahan manusia yang dapat mempengaruhi kualitas bangunan.
Teknologi juga memudahkan pengawasan kualitas selama proses pembangunan, memastikan setiap elemen memenuhi standar yang telah ditetapkan. Akibatnya, bangunan yang dihasilkan menjadi lebih kuat, tahan lama, dan layak huni.
e. Mendukung Praktik Konstruksi Berkelanjutan
Teknologi memfasilitasi penggunaan bahan daur ulang dan penerapan solusi energi ramah lingkungan dalam proses konstruksi. Misalnya, pemanfaatan energi terbarukan seperti tenaga surya dan angin secara langsung membantu mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Selain itu, teknologi juga memperbaiki pengelolaan limbah dengan cara yang lebih efisien, mengurangi sisa konstruksi dan jejak karbon. Melalui langkah-langkah ini, perusahaan konstruksi dapat memainkan peran nyata dalam mendorong pembangunan yang berkelanjutan sekaligus menjaga kelestarian alam.
4. 10 Teknologi Konstruksi Terkini
Terdapat beberapa alat yang sering digunakan pada masa sekarang, masing-masing dengan fungsinya tersendiri dan berkontribusi pada setiap tahap dalam konstruksi. Berikut adalah 10 contoh teknologi konstruksi beserta fungsinya:
a. Peralatan Otomatis Berbasis Robotik
Industri konstruksi terus berkembang dengan pesat seiring dengan kemajuan teknologi yang diterapkan dalam berbagai aspek pembangunan. Salah satu teknologi yang sedang mengalami adopsi luas adalah penggunaan peralatan otomatis dan robotika. Teknologi ini memungkinkan pekerja untuk melakukan tugas-tugas tertentu dengan lebih efisien dan aman, serta meningkatkan kualitas dan produktivitas proyek secara keseluruhan.
Peralatan otomatis dan robotika, seperti robot pengelasan, pengecoran beton, dan pemasangan komponen bangunan, kini semakin sering digunakan dalam proyek konstruksi besar. Teknologi ini mengurangi ketergantungan pada tenaga kerja manusia untuk tugas-tugas berisiko tinggi, sekaligus memastikan hasil kerja yang lebih presisi dan konsisten.
b. Building Information Modeling (BIM)
Sesuai dengan namanya, building information modeling merupakan sebuah teknologi yang digunakan untuk memberikan gambaran yang detail dan realistis tentang sebuah desain bangunan atau fasilitas yang akan dibangung pada ruang yang tersediakan. Hal tersebut cenderung tidak terbatas hanya pada bentuk eksternalnya, tetapi juga desain dan spesifikasi internalnya.
BIM dilakukan dalam bentuk 3D di sebuah platform digital yang memungkinkan setiap pihak terlibat seperti arsitek, insinyur dan kontraktor untuk mengetahui lebih jelas sebuah tujuan akhir yang ingin dicapai. BIM juga cenderung diintegrasi dengan teknologi augmented reality (AR).
c. Drone (Unmanned Aerial Vehicle)
Seperti halnya BIM, sebuah drone juga cenderung digunakan untuk memberikan gambaran lebih jelas mengenai konstruksi. Akan tetapi, drone digunakan untuk memantau progress sebuah pengerjaan proyek karena kemampuannya untuk mencakup wilayah yang luas.
Tidak hanya itu, drone seringkali dilengkapi dengan alat-alat canggih lainnya seperti kamera yang jelas dan sensor untuk menggantikan peranan manusia dalam survei lokasi. Hal ini dapat dengan signifikan menurunkan risiko kesehatan yang kemungkinan terjadi apabila lokasi yang disurvei ternyata bukan merupakan sebuah lingkup kerja yang aman.
d. Kecerdasan Buatan (AI) dan Machine Learning (ML)
AI dan Machine Learning dalam konstruksi digunakan untuk menganalisis data besar, mengoptimalkan jadwal proyek, dan mengelola risiko secara lebih efisien. Dengan kemampuan untuk memproses dan menganalisis data dalam jumlah besar, teknologi ini membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih tepat dan berbasis data.
Selain itu, AI dan ML memungkinkan prediksi yang lebih akurat terkait dengan potensi masalah yang mungkin terjadi selama konstruksi, seperti keterlambatan atau biaya yang melampaui anggaran. Teknologi ini membantu perusahaan konstruksi untuk merencanakan dan menyesuaikan strategi dengan lebih baik, meningkatkan efisiensi, dan mengurangi kesalahan manusia dalam pengelolaan proyek.
e. Internet of Things (IoT)
IoT memanfaatkan sensor yang terhubung untuk memantau kondisi peralatan dan struktur secara real-time. Dengan demikian, perusahaan dapat meningkatkan keamanan dan efisiensi operasional selama pelaksanaan proyek.
f. Prefabrikasi dan Modular Construction
Teknologi prefabrikasi dan konstruksi modular melibatkan pembuatan komponen bangunan di lokasi terpisah dari lokasi konstruksi, seperti pabrik, untuk kemudian dirakit di lokasi proyek. Proses ini memungkinkan penyelesaian proyek dalam waktu yang lebih singkat, karena berbagai bagian bangunan dapat diproduksi secara bersamaan dengan pekerjaan konstruksi lainnya.
Selain mempercepat proses pembangunan, metode ini juga mengurangi limbah yang dihasilkan selama konstruksi, karena material dapat dipilih dan digunakan lebih efisien. Prefabrikasi dan konstruksi modular juga memberikan kontrol kualitas yang lebih baik, karena komponen dibuat di pabrik dengan standar yang lebih ketat sebelum dipasang di lokasi proyek.
g. Software Manajemen Konstruksi
Salah satu alat yang sering digunakan setiap perusahaan adalah sistem ERP. Sistem ERP juga tersusun dari jenis sistem yang umum dan jenis yang spesifik pada industri, termasuk juga bidang konstruksi. Jadi, tidak mengherankan apabila sebuah bisnis menggunakan software konstruksi terbaik berbasis cloud.
Software konstruksi terbaik yang Anda dapat terapkan adalah sistem manajemen konstruksi ScaleOcean. Sistem tersebut mempunyai fitur-fitur yang dirancang untuk meningkatkan efisiensi proses konstruksi, seperti manajemen tender and bid, otomatisasi pengadaan dan lain sebagainya.
Sistem ScaleOcean juga tidak membatasi jumlah pengguna, yakni unlimited user, sehingga segala data yang berkaitan dengan sebuah proyek dapat diakses oleh pihak internal maupun eksternal. Tidak hanya itu, software tersebut dapat diintegrasi dengan sistem lain yang telah digunakan oleh perusahaan, termasuk juga sistem-sistem yang krusial dalam menjalankan operasi konstruksi seperti sistem akuntansi dan inventaris.
Segala keunggulan tersebut dapat diakses terlebih dahulu melalui demo gratis yang ditawarkan oleh vendor. Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai beberapa fitur utama dari software manajemen konstruksi ScaleOcean:
- Tender and Bid Management: Mengelola proses tender dan penawaran secara otomatis, serta memastikan bahwa semua pengajuan dilakukan tepat waktu dan seluruh dokumen yang relevan tercatat dengan baik.
- Project Management: Memantau dan mengelola keseluruhan siklus proyek konstruksi, mulai dari tahap perencanaan hingga penyelesaian, dengan fokus pada pengendalian anggaran dan waktu.
- Contract Management: Mengelola dokumen kontrak secara otomatis, memantau kepatuhan terhadap syarat-syarat yang telah disepakati, serta melakukan pembaruan terkait perubahan kontrak yang diperlukan.
- e-Procurement: Mengotomatiskan proses pengadaan material dan peralatan untuk mempercepat proses pemesanan dan pengiriman.
- Financial Management: Mengelola keuangan proyek dengan efektif, termasuk pelacakan pengeluaran dan pendapatan secara real-time.
- Warehouse Management: Melacak inventaris dan stok di gudang dengan cermat, memastikan ketersediaan material untuk proyek dilakukan secara efisien.
h. Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR)
Telah dinyatakan sebelumnya bahwa BIM seringkali menerapkan juga teknologi AR dan VR. VR memberikan pihak yang terlibat kemampuan untuk menghidupi desain akhir sebuah proyek konstruksi. Sedangkan teknologi AR memberikan informasi tambahan pada dunia nyata. Hal ini juga dapat digunakan sebagai media pencarian dana apabila seorang pihak bersedia untuk melakukan investasi ketika telah menggunakan kedua teknologi sebelumnya.
i. LIDAR (Light Detection and Ranging)
LIDAR merupakan salah satu alat yang paling sering digunakan dalam tahapan awal proses konstruksi. Teknologi berikut cenderung diintegrasi dengan drone untuk memberikan peta gambaran topografi lingkungan dengan sinar laser, yang kemudian dapat dijadikan pertimbangan dalam pembuatan desain melalui BIM. LIDAR juga sering ditemukan pada bidang lain, yakni kendaraan otonom dan arkeologi.
j. 3D Printing
Dalam proyek konstruksi, terkadang diperlukan komponen bangunan khusus yang tidak tersedia di pasaran atau sulit diproduksi dengan metode tradisional. 3D printing atau pencetakan tiga dimensi dapat menjadi solusi untuk mencetak komponen tersebut secara presisi. Teknologi ini memungkinkan pembuatan berbagai bentuk dan struktur yang kompleks, dengan tingkat fleksibilitas desain yang tinggi.
Keunggulan utama dari 3D printing dalam konstruksi adalah fleksibilitas bahan baku yang dapat digunakan, mulai dari plastik, beton, hingga bahan komposit lainnya. Hal ini memberi kebebasan dalam memilih material yang sesuai dengan kebutuhan proyek, serta mengurangi pemborosan material.
k. Analisis Big Data
Dengan memanfaatkan big data analytics, ERP dapat memberikan prediksi tentang kinerja proyek konstruksi di masa depan. Ini bisa termasuk estimasi biaya, waktu penyelesaian proyek, dan kemungkinan masalah yang mungkin terjadi. Informasi ini memungkinkan manajer proyek untuk mengambil tindakan pencegahan atau penyesuaian yang diperlukan untuk menjaga proyek tetap berjalan sesuai rencana.
Analisis big data dapat membantu mengidentifikasi risiko di berbagai tahapan proyek konstruksi. Dengan memantau data secara real-time, ERP dapat memberikan informasi yang lebih akurat mengenai faktor-faktor yang dapat memengaruhi proyek, seperti perubahan cuaca, keterlambatan pasokan material, atau masalah tenaga kerja.

5. Jenis-Jenis Teknologi dalam Konstruksi
Di dunia konstruksi, teknologi memegang peran penting untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas setiap proyek. Penggunaan teknologi pun berbeda-beda, tergantung pada jenis proyek dan tantangan spesifik yang dihadapi. Berikut ini penjelasan mengenai berbagai jenis proyek konstruksi yang memanfaatkan teknologi canggih secara optimal:
a. Proyek Konstruksi Bangunan Pemukiman
Proyek di sektor pemukiman seperti pembangunan rumah tinggal, apartemen, hotel, dan vila mulai banyak mengadopsi teknologi untuk mempercepat pembangunan sekaligus menjaga standar kualitas dan mengendalikan biaya.
Teknologi perencanaan wilayah sangat membantu dalam mengelola fasilitas seperti pasokan air bersih, listrik, jalan, dan sarana pendukung lainnya secara lebih efisien. Selain itu, penggunaan metode modular dan prefabrikasi semakin populer.
Dengan membuat komponen bangunan di pabrik lalu dirakit di lokasi, proses pembangunan bisa lebih cepat, limbah material bisa diminimalkan, dan kualitas bangunan menjadi lebih konsisten. Pendekatan ini tidak hanya mempercepat waktu pengerjaan, tapi juga menghasilkan hunian yang lebih kuat dan aman untuk penghuni.
b. Proyek Konstruksi Gedung Komersial dan Publik
Dalam pembangunan gedung seperti perkantoran, rumah sakit, atau pusat perbelanjaan, teknologi seperti Building Information Modeling (BIM) menjadi sangat krusial. BIM memungkinkan perencanaan dan simulasi 3D yang detail sehingga tim proyek dapat mengidentifikasi potensi masalah lebih awal, mengurangi risiko kesalahan, sekaligus menekan biaya.
Penggunaan material canggih seperti beton prategang dan otomasi dalam konstruksi juga membuat bangunan lebih kuat dan tahan lama. Selain itu, teknologi berperan penting dalam memastikan bangunan memenuhi regulasi keselamatan, efisiensi energi, dan pemanfaatan sumber daya secara optimal selama tahap pembangunan maupun operasional.
c. Proyek Konstruksi Teknik Sipil (Infrastruktur Publik)
Proyek teknik sipil, seperti pembangunan jalan, jembatan, bendungan, dan jalur kereta api, biasanya berskala besar dan kompleks. Untuk itu, teknologi modern sangat fundamental dalam desain dan konstruksi agar dapat berjalan dengan efisien dan aman. Teknologi seperti drone, pemetaan 3D, dan sistem manajemen berbasis cloud membantu mempercepat perencanaan dan pengawasan di lapangan secara real-time.
Dengan teknologi tersebut, kualitas pekerjaan bisa dipantau secara ketat dan proyek dapat dikendalikan agar selesai tepat waktu dan sesuai anggaran. Mengingat besarnya skala dan kompleksitas proyek, teknologi ini sangat vital untuk keberhasilan pembangunan infrastruktur yang mendukung kebutuhan masyarakat luas.
d. Proyek Konstruksi Bangunan Industri
Proyek konstruksi di sektor industri, seperti fasilitas pabrik dan infrastruktur energi, membutuhkan teknologi yang mampu mendukung operasi dan produksi yang kompleks. Desain harus disesuaikan dengan kebutuhan instalasi mesin, pengolahan bahan kimia, serta distribusi energi dan air yang aman dan efisien.
Teknologi otomatisasi dan robotik juga mulai banyak digunakan dalam konstruksi industri untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi risiko kecelakaan kerja. Selain itu, teknologi turut berperan dalam pemantauan sumber daya dan proses konstruksi agar memenuhi standar keselamatan ketat serta regulasi lingkungan.
6. Langkah Implementasi Teknologi dalam Proyek Konstruksi
Sebelum menerapkan teknologi-teknologi yang baru saja disebutkan, Anda harus memastikan terlebih dahulu bahwa perusahaan Anda sudah siap untuk mengalami perubahan pada operasinya. Contohnya, apabila Anda ingin menerapkan sebuah software konstruksi ke dalam bisnis, maka harus dipastikan terlebih dahulu bahwa staf-staf sudah memiliki kemampuan untuk memaksimalkan penggunaan sistem.
Untungnya, beberapa vendor sistem ERP seperti ScaleOcean menawarkan juga konsultasi gratis dengan konsultan yang handal. Apabila konsultasi telah dilakukan, maka dapat dilakukan pelatihan kepada anggota perusahaan yang belum mahir menggunakan sistem ERP. Ketika implementasi dan pelatihan berhasil, maka proses pengerjaan proyek bisnis akan menjadi semakin optimal.
Baca juga: 7 Tahap Implementasi Sistem ERP pada Perusahaan
7. Kesimpulan
Penerapan teknologi konstruksi terkini merupakan suatu keperluan bagi perusahaan untuk meningkatkan efisiensi proses konstruksinya, serta juga beradaptasi dengan perkembangan digital. Terdapat beberapa contoh teknologi konstruksi seperti drone, AR dan VR, serta juga software manajemen konstruksi.
Penerapan sistem konstruksi bersifat krusial pada proses konstruksi karena proses tersebut melibatkan banyak sekali faktor yang sangat sulit dikelola dengan manual. Dengan adanya software konstruksi seperti ScaleOcean, Anda dapat menjamin manajemen aset dan anggaran yang lancar, serta juga mendapatkan visualisasi jelas status masing-masing proyek. Maka dari itu, lakukanlah demo gratis Anda sekarang dan kembangkan lagi bisnis Anda!