Konstruksi adalah sebuah sektor bisnis yang memiliki beragam istilah teknis, yang mungkin terdengar asing bagi orang awam ataupun yang baru menekuni bidang ini. Namun, memahami istilah proyek konstruksi tidak hanya penting bagi profesional yang berkarir di perusahaan konstruksi, tetapi juga bagi pemula yang ingin mendalaminya.
Agar dapat lebih memahami proses pelaksanaan proyek konstruksi dari awal hingga akhir, Anda harus memahami beberapa istilah yang seringkali terdengar pada lingkup perusahaan konstruksi karena istilah-istilah ini memiliki keterkaitan satu sama lain. Berikut adalah istilah proyek konstruksi yang wajib Anda ketahui.
1. Stakeholder
Stakeholder dalam industri konstruksi adalah pihak yang memiliki kepentingan dalam proyek konstruksi tertentu. Beberapa stakeholder dalam logistik meliputi pemilik proyek atau klien, kontraktor, konsultan, pemasok bahan, dan pekerja. Terdapat dua jenis stakeholder yang umum, yakni internal stakeholder dan external stakeholder.
Internal stakeholder adalah semua pihak dan kelompok yang secara langsung melibatkan diri dalam proyek. Sedangkan, external stakeholder adalah pihak-pihak yang tidak secara langsung terlibat dalam proyek.
Salah satu kepentingan utama yang terus menjadi fokus semua pihak adalah keselamatan, yang disingkat K3 konstruksi. K3 konstruksi adalah aspek keselamatan dan kesehatan kerja yang menjadi perhatian utama dalam setiap proyek konstruksi. Oleh karena itu, penting untuk melibatkan semua pihak yang berkepentingan.
Manajemen stakeholder yang efektif sangat penting dalam industri konstruksi karena dapat mempengaruhi kesuksesan proyek dari segi waktu, biaya, dan kualitas. Komunikasi yang baik dan pemahaman yang mendalam tentang kebutuhan dan ekspektasi semua stakeholder membantu bisnis mencapai hasil yang optimal dan sesuai dengan keinginan.
2. Manajer Projek
Manajer proyek dalam industri konstruksi adalah pihak yang bertanggung jawab atas perencanaan, pengelolaan, dan pengawasan keseluruhan suatu proyek konstruksi dari awal hingga selesai. Peran mereka sangat penting dalam memastikan bahwa proyek berjalan sesuai dengan anggaran, jadwal, dan standar kualitas yang ditetapkan.
Manajer proyek bertugas dalam merancang proyek konstruksi dan mengawasi aktivitas konstruksi. Dalam perannya, mereka juga harus memperhatikan faktor kegagalan konstruksi, yang dapat muncul jika pengelolaan proyek tidak berjalan dengan baik, seperti penyimpangan anggaran atau kualitas yang tidak sesuai.
3. Manajemen Konstruksi
Manajemen konstruksi adalah proses perencanaan dan pengawasan dari awal hingga akhir proyek konstruksi. Manajemen ini bertujuan untuk memastikan bahwa proyek tersebut selesai tepat waktu, menggunakan anggaran yang ditetapkan, dan memenuhi standar kualitas yang berlaku.
Evaluasi kinerja proyek konstruksi menilai sejauh mana proyek memenuhi tujuan terkait waktu, biaya, kualitas, dan keselamatan. Menggunakan software manajemen proyek konstruksi membantu melacak kemajuan secara real-time dan mengidentifikasi masalah lebih awal.
Manajer konstruksi adalah profesional yang bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan seluruh proses ini. Tugas utamanya meliputi mengawasi tim di lapangan, mengelola anggaran, berkoordinasi dengan berbagai pihak, dan memastikan proyek berjalan sesuai rencana. Keahlian manajer konstruksi sangat krusial untuk menjamin keberhasilan dan efisiensi proyek.
4. Arsitek dalam Proyek
Dalam industri konstruksi, arsitek adalah seorang profesional yang bertanggung jawab dalam merancang dan merencanakan konstruksi bangunan atau struktur fisik. Peran arsitek sangat penting dalam setiap proyek konstruksi karena mereka menggabungkan aspek estetika, teknis, dan kegunaan dalam desain bangunan.
5. Quality Surveyor
Seorang quality surveyor dalam industri konstruksi adalah profesional yang bertanggung jawab untuk memastikan bahwa pekerjaan konstruksi dilaksanakan sesuai dengan standar kualitas yang ditetapkan. Mereka bertugas untuk memastikan bahwa proyek konstruksi dilakukan dengan tepat, sesuai dengan rencana, spesifikasi, dan standar.
Selain itu, tugas-tugas mereka juga meliputi pengawasan langsung terhadap pekerjaan konstruksi, pemantauan kualitas bahan yang digunakan, memastikan aktivitas konstruksi dilakukan sesuai dengan peraturan dan kode bangunan, serta mengelola dokumentasi terkait dengan aspek kualitas proyek.
6. Quantity Surveyor
Seperti halnya quality surveyor, quantity surveyor adalah seorang ahli yang bertanggung jawab atas perhitungan segala kebutuhan yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu proyek konstruksi. Selain itu, mereka juga cenderung berperan sebagai seorang konsultan pembangunan secara general dan bertanggung jawab atas pembuatan dokumen seperti BOQ.

7. Kontrak
Kontrak dalam proyek konstruksi adalah perjanjian legal antara pemilik proyek dan kontraktor atau pihak terkait lainnya. Dalam praktiknya, contract change order juga sering menjadi bagian penting saat terjadi perubahan pekerjaan. Dokumen ini menetapkan syarat, ketentuan, tanggung jawab, dan kewajiban masing-masing pihak untuk memastikan proyek selesai tepat waktu dan sesuai anggaran.
8. Kontraktor
Kontraktor dalam industri konstruksi adalah individu yang bertanggung jawab untuk melakukan pekerjaan konstruksi. Pekerjaan tersebut harus dilakukan sesuai dengan spesifikasi dan jadwal yang ditetapkan. Mereka adalah pihak yang bertanggung jawab atas perencanaan, pengadaan, manajemen keuangan, serta pengelolaan kualitas proyek.
Tanggung jawab mereka mencakup pengelolaan tenaga kerja, material, serta memastikan proyek berjalan sesuai regulasi dan standar. Untuk mempermudah tugas-tugas ini, aplikasi kontraktor hadir sebagai solusi teknologi, membantu mengelola sumber daya, memantau progres proyek, dan meningkatkan efisiensi komunikasi antar pihak.
9. Konsultan Proyek
Seorang konsultan dalam proyek konstruksi adalah profesional yang memberikan layanan khusus kepada klien mereka dalam perencanaan, desain, pengelolaan, atau pengawasan proyek konstruksi. Mereka biasanya bekerja secara independen atau bagian dari perusahaan konsultan yang memiliki skala yang relatif besar.
Konsultan pada umumnya memiliki pengetahuan dan keahlian khusus dalam berbagai bidang terkait konstruksi, seperti rekayasa struktural, arsitektur, software manajemen proyek, lingkungan, dan keuangan. Mereka berperan penting dalam membantu klien untuk mencapai tujuan proyek dengan efisien, aman, dan sesuai dengan spesifikasi.
10. Konsultan Mekanik dan Elektrik
Konsultan mekanik dan teknik dalam industri konstruksi adalah orang yang ahli dalam merancang, mengembangkan, dan mengelola sistem dalam proyek konstruksi. Mereka memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam berbagai aspek teknik, termasuk listrik, perpipaan, ventilasi, pemanasan, pendinginan, dan sistem mekanik lainnya.
Konsultan mekanik dan teknik dalam industri konstruksi memainkan peran penting dalam pemeriksaan bangunan dan infrastruktur sehingga dapat memenuhi standar keamanan, kenyamanan, dan keberlanjutan yang diperlukan. Mereka juga bertanggung jawab dalam pengawasan sistem-sistem agar tetap bisa beroperasi dengan efisien.
11. Tender
Tender dalam industri konstruksi adalah proses dimana sebuah proyek konstruksi atau pembangunan diberikan kepada kontraktor atau perusahaan konstruksi melalui sebuah proses penawaran. Proses ini biasanya dilakukan oleh pihak yang mengadakan proyek, seperti pemerintah, perusahaan swasta, atau organisasi lainnya.
12. Bill of Quantities
Bill of Quantities (BQ) adalah dokumen yang digunakan dalam industri konstruksi untuk menyajikan rincian dan jumlah material, pekerjaan, dan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu proyek. Untuk mempermudah penyusunan BQ, banyak perusahaan menerapkan aplikasi RAB bangunan yang optimal.
Baca juga: 8 Jenis Proyek Konstruksi serta Contohnya
13. Rencana Anggaran Biaya (RAB)
Rencana anggaran biaya (RAB) adalah sebuah dokumen yang berisi tentang estimasi biaya yang diperlukan untuk memenuhi segala kebutuhan proyek konstruksi demi pencapaian tujuan akhir. Hal ini digunakan sebagai panduan oleh perusahaan untuk mengelola keuangannya dan memastikan tidak terjadinya overbudget.
14. Rencana Anggaran Pelaksanaan (RAP)
Rencana anggaran pelaksanaan (RAP) merupakan sebuah dokumen informasi anggaran yang diperlukan untuk melanjutkan konstruski. Berbeda dengan RAB, dokumen RAP disusun selama proyek sedang berlangsung dan mempertimbangkan kondisi nyata ke dalam perhitungan sehingga isi dokumennya menjadi lebih rinci.
15. Provitional Quantity (PQ)
Provitional quantity (PQ) merujuk pada jumlah material atau pekerjaan yang diperkirakan dalam kontrak, namun jumlah pastinya baru dapat diketahui setelah pekerjaan dimulai. PQ biasanya digunakan untuk bahan atau barang yang sulit diprediksi sebelumnya, dengan tujuan untuk memberikan estimasi biaya yang lebih fleksibel.
16. Request for Quotation (RFQ)
Request for quotation (RFQ) adalah permintaan resmi yang dikirimkan oleh pemilik proyek atau kontraktor kepada pemasok atau vendor untuk mengajukan harga atas barang atau jasa yang dibutuhkan dalam proyek. Dengan dipublikasinya hal ini, perusahaan dapat secara mudah menyusun daftar pemasok dengan harga dan kualitas yang kompetitif.
17. Request for Information (RFI)
Request for information (RFI) adalah prosedur formal dalam proyek konstruksi yang digunakan untuk meminta klarifikasi lebih lanjut tentang spesifikasi teknis, gambar desain, atau informasi lainnya yang diperlukan. RFI memastikan bahwa semua pihak terlibat memiliki pemahaman yang sama, sehingga meminimalkan kesalahan di lapangan.
18. Budgeted Cost for Work Scheduled (BCWS)
BCWS adalah estimasi biaya yang telah direncanakan untuk pekerjaan yang dijadwalkan pada waktu tertentu dalam proyek. Hal ini digunakan untuk membandingkan anggaran dengan kinerja aktual, membantu manajer proyek untuk mengevaluasi apakah proyek berjalan sesuai anggaran atau tidak.
19. Budgeted Cost for Work Performed (BCWP)
BCWP adalah biaya yang disediakan untuk pekerjaan yang telah diselesaikan pada waktu tertentu dalam proyek. Dokumen berikut mengukur apakah proyek berjalan sesuai anggaran dengan membandingkan biaya yang direncanakan dengan biaya yang telah dikeluarkan untuk pekerjaan yang telah selesai.
20. Actual Cost for Work Performed (ACWP)
ACWP, sesuai dengan namanya, merujuk pada segala pengeluaran aktual perusahaan yang sebenarnya berlaku dan telah dikeluarkan pada akhir penyelesaian proyek. Hasil perhitungannya didasarkan dengan data akutansi sistem perusahaan atau lebih tepatnya segala data transaksi selama berlangsungnya proyek konstruksi.
21. Contigency Cost
Contingency cost merupakan biaya tambahan yang disisihkan untuk mengantisipasi risiko yang tidak terduga dalam proyek konstruksi. Biaya ini digunakan jika terjadi perubahan atau kejadian tidak terduga selama pelaksanaan proyek, memastikan bahwa proyek tetap dapat diselesaikan meski ada kendala di luar perkiraan awal.
22. Kesimpulan
Memahami istilah proyek konstruksi merupakan langkah awal yang penting bagi siapa saja yang terlibat dalam perusahaan konstruksi. Bagi perusahaan konstruksi, pengetahuan ini tidak hanya membantu dalam mengelola proyek dengan lebih efektif tetapi juga dalam membangun komunikasi yang kuat dengan semua pihak yang terlibat dalam bisnis.
Mulai dari stakeholder hingga bill of quantities, setiap istilah memiliki artinya sendiri dan mewakili aspek perencanaan, pelaksanaan, dan penyelesaian proyek. Dengan memahami istilah-istilah ini, individu dan perusahaan dapat meningkatkan kesuksesan proyek, mengurangi risiko, dan memaksimalkan efisiensi operasional. Oleh karena itu, mempelajari istilah dalam proyek konstruksi adalah langkah inti menuju keberhasilan dalam industri yang kompetitif ini.