Mengenal Lean Manufacturing dan Strategi Penerapannya
3 Min Read Posted on 07 Aug 2023
Daftar Isi
Lean manufacturing adalah prinsip yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi bisnis dan efektivitas dalam proses produksi dengan fokus pada penghilangan semua bentuk pemborosan. Dalam kondisi persaingan bisnis seperti sekarang, perusahaan dituntut untuk menjadi lebih responsif terhadap perubahan pasar, mengelola sumber daya dengan bijak, dan terus meningkatkan kualitas produk dan layanan. Strategi lean menawarkan kerangka kerja untuk mencapai tujuan ini.
Konsep manajemen produksi satu ini mengintegrasikan prinsip-prinsip seperti alur nilai, sistem just-in-time, dan perbaikan berkelanjutan. Dalam pembahasan berikut, kita akan mempelajari lebih lanjut apa itu lean manufacturing, jenis pemborosan yang dimaksud, prinsip kerja, hingga strategi penerapannya. Tujuannya untuk memberikan pemahaman yang lebih mendetail supaya mampu mengimplementasikannya dengan lebih baik.
1. Apa itu Lean Manufacturing?
Lean manufacturing adalah konsep pada bisnis yang berfokus untuk mengurangi limbah di proses manufaktur. Konsep ini berasal dari sistem produksi Toyota, yang dikembangkan di Jepang selama pertengahan abad ke-20. Inti dari lean manufacturing adalah menciptakan nilai lebih bagi pelanggan dengan menggunakan sumber daya yang lebih sedikit. Cakupan limbah yang dimaksud adalah waktu, bahan, dan tenaga kerja, sehingga memungkinkan proses yang lebih efisien dan ekonomis.
Ada lima prinsip utama dalam konsep ini, yaitu menentukan nilai dari perspektif pelanggan, mengidentifikasi alur nilai untuk setiap produk, menciptakan aliran yang lancar, memproduksi berdasarkan permintaan, dan mencari kesempurnaan. Dalam praktiknya, proses ini mencakup teknik-teknik seperti penerapan sistem just-in-time, optimasi gudang, perbaikan berkelanjutan, dan pemberdayaan karyawan untuk membuat keputusan yang berkontribusi terhadap efisiensi.
Anda akan memperoleh manfaat yang cukup signifikan bagi perusahaan ketika menerapkan konsep tersebut. Termasuk peningkatan efisiensi, penurunan biaya di akuntansi manufaktur, terutama produksi, peningkatan kualitas produk, dan tercapainya kepuasan pelanggan. Namun, implementasi yang tidak tepat justru bisa menimbulkan masalah, termasuk resistensi karyawan, kebutuhan akan pelatihan yang intensif, dan potensi risiko jika terjadi fluktuasi besar dalam permintaan. Oleh karena itu, adopsi proses tersebut membutuhkan perencanaan yang cermat.
2. Jenis Pemborosan di Lean Manufacturing
Dalam lean manufacturing, pemborosan diidentifikasi sebagai aktivitas yang mengkonsumsi sumber daya tetapi tidak menambah nilai pada produk atau layanan. Ada tujuh jenis pemborosan umum dalam proses tersebut.
a. Waktu Tunggu
Waktu tunggu adalah waktu yang terbuang saat menunggu proses berikutnya ketika produksi berlangsung. Ini bisa terjadi saat menunggu bahan baku, persetujuan, atau peralatan yang diperlukan. Waktu tunggu ini tidak menambah nilai pada produk dan bisa menyebabkan lead time yang berdampak pada keseluruhan efisiensi proses produksi.
b. Inventaris
Pemborosan dalam inventaris terjadi ketika terlalu banyak barang atau bahan baku yang disimpan dalam gudang. Kondisi ini akan mengikat modal yang seharusnya bisa digunakan untuk aspek-aspek produktif lainnya. Jika dibiarkan terus menerus juga dapat menyebabkan penurunan kualitas barang karena disimpan terlalu lama.
c. Transportasi
Transportasi yang tidak efisien dalam proses produksi merupakan sumber pemborosan yang serius, menghabiskan energi, waktu, dan sumber daya lainnya. Hal ini tidak hanya menyebabkan penundaan dalam proses produksi tetapi juga meningkatkan biaya operasional. Dengan merancang sistem transportasi yang lebih efektif dan logis, perusahaan dapat mengurangi atau menghilangkan pergerakan yang tidak perlu, menyempurnakan alur kerja, dan berkontribusi pada operasi yang lebih hemat biaya.
d. Overproduction
Overproduction mengacu pada situasi di mana jumlah suatu barang melebihi kapasitas produksi atau permintaan yang ada. Situasi ini dapat menimbulkan masalah serius seperti penumpukan inventaris yang berlebihan, yang justru juga akan meningkatkan biaya penyimpanan dan mengelola inventaris. Selain itu, overproduction juga berisiko menghasilkan produk yang usang atau ketinggalan zaman sebelum terjual.
e. Overprocessing
Overprocessing adalah tindakan melakukan lebih banyak pekerjaan pada suatu item daripada yang diperlukan. Hal ini dapat termasuk penggunaan bahan yang terlalu mahal, proses yang terlalu kompleks, atau kriteria kualitas yang berlebihan yang tidak menambah nilai dari perspektif pelanggan.
f. Defects
Defect adalah produk atau komponen yang tidak memenuhi standar kualitas. Kondisi ini menyebabkan pemborosan karena memerlukan waktu, bahan, dan upaya untuk memperbaiki atau menggantinya. Pengawasan kualitas yang tepat dan perbaikan perencanaan proses produksi berkelanjutan dapat membantu mengurangi defek dan pemborosan yang terkait.
3. Strategi Penerapan Lean Manufacturing
Penerapan lean manufacturing adalah proses yang kompleks dan memerlukan strategi yang dipikirkan dengan matang. Berikut penjelasan detail tentang strategi tersebut untuk mensukseskan proses lean manufacturing.
a. Identifikasi & Analisis Pemborosan
Langkah pertama dalam menerapkan lean manufacturing adalah mengidentifikasi dan menganalisis pemborosan. Hal ini melibatkan pemahaman yang berkaitan dengan proses produksi. Mulai dari permintaan bahan baku hingga pengiriman produk jadi. Jadi dari sini, Anda bisa menemukan sumber daya yang terbuang sia-sia. Setelah diketahui area yang mengalami hal ini, Anda harus memprioritaskan area yang paling memerlukan perbaikan dan yang paling dasar untuk strategi produksi selanjutnya.
b. Penerapan 5S
5S adalah metodologi yang membantu dalam mengorganisir tempat kerja untuk efisiensi yang maksimum. Lima langkah dalam 5S adalah sort, set in order, shine, standardize, dan sustain. Metode ini membantu dalam menghilangkan pemborosan, meningkatkan aliran kerja, dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan produktif.
c. Penggunaan Tools yang Tepat
Penggunaan tools yang tepat adalah kunci dalam penerapan prinsip ini. Seperti apa contohnya? Software pelacakan dan analisis data, ERP yang memiliki solusi sistem manufaktur canggih yang dapat mengotomatisasi proses, atau mesin canggih untuk membantu dalam proses manufaktur. Pemilihan dan pelatihan pada alat yang tepat juga dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas, serta mendukung keberhasilan strategi ini.
d. Penentuan Metrik Ukur
Penentuan metrik ukur juga dibutuhkan untuk memahami sejauh mana penerapan strategi ini. Metrik-metrik tersebut bisa mencakup waktu siklus produksi, persentase defek, tingkat kepuasan pelanggan, atau metrik lain yang relevan dengan tujuan perusahaan Anda. Pengukuran yang akurat dan konsisten juga perlu dilakukan untuk melacak kemajuan dan membuat keputusan berdasarkan data.
e. Review dan Adaptasi
Penerapan lean manufacturing adalah proses yang berkelanjutan dan dinamis. Review dan adaptasi secara reguler terhadap strategi serta implementasinya menjadi penting untuk memastikan bahwa upaya yang telah dikerahkan tetap relevan dan efektif. Anda bisa melakukan peninjauan metrik ukur, mendengarkan umpan balik dari karyawan, menilai efektivitas alat, dan membuat perubahan yang diperlukan untuk keberlanjutan bisnis.
4. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, telah diketahui apa itu lean manufacturing dan strategi yang bisa diterapkan untuk mengoptimalkannya. Proses ini merupakan konsep yang menekankan pada penghilangan pemborosan, efisiensi operasional, dan peningkatan kualitas dalam proses produksi. Dengan fokus pada nilai dari perspektif pelanggan, metode ini menganalisis seluruh alur nilai untuk mengidentifikasi dan mengeliminasi area pemborosan, menggunakan pendekatan seperti 5S, just-in-time, dan metrik ukur yang relevan.
Namun, kesuksesan dalam penerapan lean tidak hanya tergantung pada tools dan teknik yang digunakan. Tapi juga pada budaya perusahaan yang mendukung perbaikan berkelanjutan, kolaborasi, dan adaptasi. Melalui strategi yang terintegrasi, proses tersebut dapat membantu perusahaan mencapai operasi yang lebih ramping, responsif, dan resilien, memberikan nilai yang lebih besar bagi pelanggan, dan menciptakan keunggulan kompetitif di pasar.
Dapatkan update konten terbaik kami
secara rutin di Inbox Anda!
REKOMENDASI
Artikel Terkait
Nov 05, 2024 3 Min Read
Mengenal Shipping Mark: Arti, Jenis, dan Contohnya
Nov 01, 2024 3 Min Read
Tutup Buku: Proses dan Contohnya di Akhir Periode Perusahaan
Nov 04, 2024 3 Min Read
7 Aplikasi Sales Order Terbaik di Indonesia Tahun 2024
Nov 01, 2024 3 Min Read
Panduan Job Costing: Arti, Tujuan, Rumus, dan Contoh Hitung
REKOMENDASI