Biaya Variabel Adalah: Contoh dan Kelolanya di Manufaktur
3 Min Read Posted on 09 Apr 2024
Daftar Isi
Dalam perusahaan manufaktur, banyak macam-macam biaya yang harus Anda kelola dengan baik. Salah satunya yaitu biaya variabel yang merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan bisnis dan produksi. Biaya variabel adalah biaya yang mencakup berbagai hal mengenai produksi dan dapat berfluktuasi secara langsung tergantung perubahan volume produksi.
Untuk itu, penting bagi perusahaan untuk mengelola dan mengoptimalkan biaya variabel dengan berbagai strategi dan pendekatan efektif. Dalam artikel ini, kita akan membahas konsep dan contoh biaya variabel secara mendalam. Kita juga akan menguraikan apa saja strategi tepat untuk mengelola biaya variabel ini dalam perusahaan manufaktur. Simak penjelasannya disini!
1. Biaya Variabel Adalah
Biaya variabel adalah biaya yang dapat berubah tergantung volume produksi yang dibuat dalam perusahaan manufaktur, sehingga tahap yang termasuk biaya variabel adalah proses produksi yang harus dikelola dengan manajemen biaya yang baik karena dapat mempengaruhi keputusan produksi dan penetapan harga produk.
Biaya variabel ini berbeda dengan biaya tetap yang memiliki ciri tidak dapat berubah meskipun menghasilkan volume produksi yang tinggi. Semakin tinggi volume produksi yang akan dihasilkan perusahaan, maka semakin tinggi juga biaya variabel yang perlu ditanggung oleh manufaktur.
Contoh sederhananya, jika sebuah perusahaan konveksi ingin menambahkan volume produksi daripada biasanya. Maka jumlah bahan baku kain akan meningkat dan biaya tenaga kerja untuk menjahit pakaian tersebut juga akan berubah sesuai dengan jumlah jam kerja yang diperlukan untuk memenuhi target produksi yang lebih tinggi.
Dari sini, kita jadi paham bahwa biaya variabel ini harus dikelola dengan baik, dan perlu adanya analisis biaya yang efektif. Kegunaannya untuk menghitung titik impas, dimana total pendapatan yang diperoleh sama dengan total yang dikeluarkan termasuk biaya tetap dan biaya variabel. Pengelolaan biaya variabel adalah penting untuk menetapkan harga jual yang tepat, tanpa menutupi biaya tetap dan variabel, juga pastinya menghasilkan keuntungan.
2. Contoh Biaya Variabel
Ada beberapa contoh biaya variabel dalam perusahaan manufaktur yang harus dikelola dengan baik karena dapat menentukan keefektifan operasional dan profitabilitas perusahaan. Biaya variabel adalah biaya yang bersifat dinamis, sehingga membutuhkan pengawasan dan strategi manajemen yang cermat dalam implementasinya. Berikut contoh biaya variabel adalah:
a. Biaya Bahan Baku
Contoh biaya variabel adalah biaya bahan baku, dimana sebagai dasar setiap produk bahan baku harus tersedia dalam jumlah yang cukup dan sesuai untuk memenuhi kebutuhan produksi. Tahap yang termasuk biaya variabel adalah biaya bahan baku yang meningkat secara langsung seiring dengan meningkatkan volume produksi.
Penting untuk memiliki manajemen yang efektif untuk mengelola biaya variabel ini. Anda bisa melibatkan negosiasi harga yang baik dengan supplier bahan baku, atau bisa juga melakukan pembelian dalam jumlah besar untuk mendapatkan promosi. Perlu diperhatikan juga pentingnya menemukan keseimbangan antara pengendalian biaya dan pemeliharaan standar kualitas.
b. Biaya Tenaga Kerja Langsung
Selanjutnya contoh biaya variabel adalah biaya tenaga kerja langsung yang terlibat dengan proses produksi. Semakin meningkat jumlah produk yang dibuat, maka semakin banyak membutuhkan jam kerja dan lebih banyak pekerja ketika produksi meningkat. Peningkatan efisiensi tenaga kerja tidak hanya akan mengurangi biaya variabel, tetapi juga akan meningkatkan kinerja karyawan dan kualitas produk yang dihasilkan.
c. Biaya Energi
Tahap yang termasuk biaya variabel adalah biaya produksi yang berkaitan dengan biaya energi yang diperlukan untuk menjalankan mesin dan peralatan. Peningkatan biaya energi ini akan meningkat secara proporsional dengan eskalasi aktivitas produksi dalam perusahaan manufaktur. Anda dapat mengurangi konsumsi energi untuk menghemat biaya variabel, dan juga mendukung inisiatif keberlanjutan dan pengurangan dampak lingkungan.
d. Biaya Pengemasan
Berikutnya contoh biaya variabel adalah biaya pengemasan, mulai dari pembelian bahan kemasan hingga tenaga kerja untuk mengerjakan proses pengemasan tersebut. Biaya ini akan meningkat seiring dengan jumlah unit yang diproduksi dalam perusahaan manufaktur. Penting bagi Anda untuk melakukan optimalisasi proses pengemasan agar dapat memastikan bahwa waktu dan sumber daya yang digunakan dapat diminimalisir tanpa mengurangi kualitas dan keamanan produk.
e. Biaya Pengiriman
Yang Terakhir, contoh biaya variabel adalah biaya pengiriman yang dapat berfluktuasi seiring volume produk yang dikirim, dan jarak tempuh pengiriman yang harus dituju. Anda dapat mengoptimalkan biaya pengiriman sehingga akan mengurangi biaya variabel dan meningkatkan kepuasan pelanggan melalui pengiriman yang lebih cepat dan efisien.
3. Kelola Biaya Variabel Perusahaan Manufaktur
Setelah mengetahui apa saja contoh biaya variabel, kini saatnya kita memahami bagaimana cara mengelola biaya-biaya tersebut dengan baik. Anda dapat mengoptimalkan strategi berikut ini untuk mengurangi biaya ini sekaligus mempertahankan kualitas output produksi dalam perusahaan manufaktur. Ayo pahami strategi pengelolaan biaya variabel berikut:
a. Optimasi Penggunaan Bahan Baku
Untuk mengelola biaya variabel, terlebih dahulu Anda harus mengoptimalkan penggunaan bahan baku dengan baik. Pilihlah supplier tepat yang menawarkan harga terbaik dan bahan baku berkualitas. Penting juga bagi Anda untuk melakukan negosiasi kontrak yang menguntungkan, termasuk diskon untuk pembelian jumlah besar dan jaminan ketersediaan bahan. Manajemen bahan baku yang efektif ini tidak hanya mengurangi biaya tetapi juga meningkatkan keberlanjutan operasional.
b. Manajemen Tenaga Kerja
Manajemen tenaga kerja juga perlu dilakukan, seperti implementasi sistem kerja shift yang fleksibel untuk membantu menyesuaikan jumlah tenaga kerja dengan kebutuhan produksi. Anda juga dapat melakukan pelatihan karyawan berkala untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi, sehingga perusahaan dapat mengurangi kebutuhan jam kerja ekstra yang dapat membebani biaya variabel.
Anda juga dapat memanfaatkan teknologi dan sistem otomasi untuk mengurangi ketergantungan pada tenaga kerja fisik dan menghindari human error terkait. Manajemen tenaga kerja yang cerdas membantu memastikan bahwa setiap jam kerja dimanfaatkan seoptimal mungkin.
c. Efisiensi Energi
Pengelolaan selanjutnya Anda dapat melakukan efisiensi energi, seperti melakukan audit energi untuk mengidentifikasi area dimana penggunaan energi perlu dioptimalkan. Pemasangan peralatan energi yang lebih efisien seperti LED, dan mesin hemat energi dapat mengurangi biaya variabel dan biaya operasional jangka panjang.
Anda juga dapat mengatur layout gudang untuk meminimalisir jarak perpindahan bahan dan mengurangi biaya energi yang dibutuhkan untuk transportasi internal. Penting untuk melakukan kebijakan hemat energi, seperti mematikan mesin saat tidak digunakan untuk memberikan penghematan signifikan.
d. Pengelolaan Proses Produksi
Penting juga untuk melakukan optimalisasi alur proses produksi seperti penerapan metode lean manufacturing untuk mengurangi pemborosan produksi. Anda juga dapat menggunakan sistem produksi modern untuk membantu merencanakan dan mengontrol proses produksi dari awal hingga akhir secara lebih efektif, dan memastikan bahwa sumber daya digunakan sesuai kebutuhan.
pemeliharaan preventif pada peralatan secara rutin juga dapat Anda gunakan untuk menghindari kerusakan fatal dan downtime yang tidak terduga. Dengan demikian, pengelolaan proses produksi yang efisien meningkatkan output sambil mengontrol biaya variabel dalam perusahaan manufaktur.
e. Analisis Biaya dan Pendapatan
Strategi terakhir yang dapat Anda lakukan adalah dengan melakukan analisis biaya dan pendapatan secara teratur, seperti penggunaan sistem akuntansi manufaktur dan keuangan yang memungkinkan Anda untuk melacak biaya secara real-time dan membuat penyesuaian yang diperlukan dalam perusahaan manufaktur.
Analisis titik impas biaya variabel juga dapat membantu menentukan jumlah produksi minimum yang penting untuk menutupi biaya tersebut dengan baik. Anda juga dapat melakukan pengkajian ulang strategi penetapan harga secara periodik untuk menutupi biaya variabel dan biaya tetap, juga menghasilkan keuntungan yang memadai. Pemantauan dan analisis yang cermat atas biaya dan pendapatan ini akan membantu Anda mengambil keputusan strategis yang berorientasi pada profitabilitas dan pertumbuhan jangka panjang.
4. Kesimpulan
Dari pembahasan ini, kita dapat menarik kesimpulan bahwa biaya variabel adalah salah satu peran krusial dalam struktur biaya perusahaan manufaktur, yang dapat berfluktuasi sesuai dengan volume produksi. Tahap yang termasuk biaya variabel adalah berbagai alur proses produksi, sehingga biaya ini berkaitan erat dengan produksi, mulai dari bahan baku hingga pengiriman.
Penting untuk mengelola biaya variabel ini secara efektif, sehingga perusahaan manufaktur Anda tidak hanya akan mengurangi biaya operasional tetapi juga akan meningkatkan profitabilitas dan daya saing perusahaan. Oleh karena itu, strategi pengelolaan yang komprehensif adalah kunci untuk mencapai efisiensi maksimal dan menjaga keberlanjutan bisnis dalam lingkungan pasar yang kompetitif.
Dapatkan update konten terbaik kami
secara rutin di Inbox Anda!
REKOMENDASI
Artikel Terkait
Nov 05, 2024 3 Min Read
Mengenal Shipping Mark: Arti, Jenis, dan Contohnya
Nov 01, 2024 3 Min Read
Tutup Buku: Proses dan Contohnya di Akhir Periode Perusahaan
Nov 04, 2024 3 Min Read
7 Aplikasi Sales Order Terbaik di Indonesia Tahun 2024
Nov 01, 2024 3 Min Read
Panduan Job Costing: Arti, Tujuan, Rumus, dan Contoh Hitung
REKOMENDASI