Arti Demand Management dan Contoh Penerapannya
3 Min Read Posted on 13 Jul 2023
Daftar Isi
Industri manufaktur merupakan sektor yang dinamis dan sangat kompetitif karena perusahaan harus menyesuaikan dengan perubahan permintaan yang cukup cepat. Oleh karena itu, demand management diperlukan untuk membantu merencanakan, mengkoordinasikan, dan mengontrol sumber daya yang digunakan perusahaan. Dengan mengelola permintaan secara efektif, industri manufaktur dapat memastikan telah melakukan proses produksi sesuai kebutuhan.
Demand management telah diterapkan di berbagai perusahaan manufaktur terkemuka. Dengan pendekatan sistematis, perusahaan ini berhasil memaksimalkan efisiensi operasional, meminimalkan biaya, dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Pada artikel ini, akan dijelaskan lebih lanjut konsep manajemen permintaan, aspek dan tahapan yang perlu diperhatikan, serta contoh demand management yang diimplementasikan oleh perusahaan multinasional.
1. Apa itu Demand Management?
Demand management dalam industri manufaktur adalah proses strategis dan sistematis yang dirancang untuk mengatur, merencanakan, dan memprediksi permintaan produk atau layanan. Strategi pengelolaan permintaan yang tepat dibutuhkan perusahaan untuk mencapai tujuan bisnis, mengurangi biaya produksi, serta memaksimalkan efisiensi dan profitabilitas. Dengan demand management, perusahaan dapat mencocokkan produksi dan permintaan konsumen sehingga tidak terjadi kelebihan atau kekurangan stok.
Proses ini melibatkan beberapa langkah, seperti penelitian pasar, peramalan permintaan, dan koordinasi dengan departemen pemasaran, penjualan, atau produksi. Melalui kegiatan analisis data historis, tren pasar saat ini, dan prediksi ekonomi di masa mendatang, industri manufaktur dapat membuat peramalan yang akurat tentang permintaan pelanggan ke depannya. Dengan demikian, perusahaan bisa merencanakan kapasitas sesuai dengan hasil peramalan tersebut.
Demand management juga mempengaruhi keputusan strategis lainnya dalam perusahaan, seperti penetapan harga, penjadwalan produksi, dan strategi purchasing. Hasil analisis data yang diperoleh sangat membantu Anda untuk membuat keputusan tentang jumlah produk yang harus dibuat, timeline proses produksi, dan harga yang harus ditetapkan agar mendapatkan keuntungan. Secara keseluruhan, demand management membantu perusahaan manufaktur menjalankan operasional dengan lebih efisien.
2. Aspek pada Demand Management
Dalam proses demand management, terdapat beberapa aspek penting yang perlu dikelola dengan baik. Aspek tersebut mulai dari prediksi permintaan hingga manajemen hubungan pelanggan. Berikut penjelasan detail bagaimana aspek-aspek ini mempengaruhi keberhasilan bisnis.
a. Prediksi Permintaan
Mampu memprediksi dengan tepat berapa banyak produk yang dibutuhkan di masa depan sangat membantu perusahaan merencanakan produksi dan penjualan dengan lebih efisien. Melalui analisis tren pasar, mempertimbangkan faktor musiman, dan memanfaatkan teknologiĀ terkini, Anda akan membuat proyeksi permintaan yang lebih akurat dan mengurangi risiko kekurangan atau kelebihan persediaan.
b. Penentuan Harga
Penentuan harga juga menjadi elemen penting dalam demand management. Perusahaan harus mampu menentukan harga yang tepat untuk produk yang dijual agar bisa bersaing di pasar, dengan tetap mempertimbangkan keuntungan. Strategi penetapan harga yang efektif juga dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti biaya produksi, permintaan pasar, dan harga dari kompetitor. Dengan penentuan harga yang sesuai, perusahaan dapat meningkatkan penjualan, serta mempengaruhi persepsi konsumen tentang nilai produk.
c. Promosi dan Marketing
Promosi dan marketing memiliki peran yang signifikan dalam menciptakan serta mempengaruhi permintaan. Melalui strategi marketing yang efektif, industri manufaktur dapat meningkatkan brand awareness, mempengaruhi preferensi, dan mendorong adanya pembelian. Marketing campaign yang sukses juga mempengaruhi permintaan, membantu perusahaan mencapai target penjualan dan memaksimalkan profit.
d. Manajemen Pasokan
Manajemen pasokan atau supply chain management adalah bagian penting lainnya dari manajemen permintaan. Hal ini melibatkan koordinasi dan pengelolaan sumber daya yang diperlukan untuk memproduksi barang atau layanan. Dengan manajemen pasokan yang baik, perusahaan di industri manufaktur dapat memastikan pasokan bahan baku cukup untuk proses produksi, mengurangi downtime produksi, dan memenuhi permintaan konsumen secara tepat waktu.
e. Manajemen Hubungan Pelanggan
Dengan memahami kebutuhan dan preferensi pelanggan, perusahaan dapat menyesuaikan produk dan layanan yang lebih dibutuhkan konsumen. Selain itu, melalui hubungan yang baik dengan pelanggan, perusahaan dapat mempertahankan loyalitas yang juga dapat membantu mempertahankan bahkan meningkatkan permintaan.
3. Tahapan Demand Management
Proses demand management dalam industri manufaktur melibatkan berbagai tahapan penting untuk memastikan prosesnya berjalan dengan efisien dan efektif. Berikut penjelasan lebih lanjut masing-masing tahapan tersebut.
a. Mengumpulkan Data
Mengumpulkan data adalah tahap pertama dalam proses manajemen permintaan. Dalam tahap ini, industri manufaktur mengumpulkan data dari berbagai sumber, seperti data penjualan historis, tren pasar, informasi kompetitor, dan pengalaman belanja pelanggan. Informasi ini digunakan untuk memahami pola permintaan dan membantu dalam membuat prediksi tentang permintaan masa depan.
b. Analisis dan Peramalan
Setelah data dikumpulkan, tahap selanjutnya adalah analisis dan peramalan. Dalam tahap ini, perusahaan menganalisis data yang telah dikumpulkan dan menggunakan metode peramalan untuk memprediksi permintaan di masa depan. Metode peramalan yang digunakan bisa beragam. Mulai dari metode statistik sederhana hingga model peramalan yang lebih kompleks dan canggih.
c. Penentuan Strategi
Tahap penentuan strategi melibatkan pengambilan keputusan berdasarkan analisis dan peramalan yang telah dilakukan. Dalam tahap ini, industri manufaktur menentukan strategi perencanaan kapasitas, penjualan, pemasaran, dan pasokan berdasarkan prediksi permintaan. Strategi ini dirancang untuk memastikan bahwa perusahaan dapat memenuhi permintaan konsumen dengan efisien dan efektif.
d. Eksekusi
Setelah merumuskan strategi berdasarkan analisis dan peramalan, tahap berikutnya dalam adalah eksekusi. Di sini, strategi yang sudah direncanakan mulai diterapkan dalam operasional bisnis sehari-hari. Selain itu, rencana marketing yang telah disusun sebelumnya, termasuk kampanye iklan, promosi, dan aktivitas marketing lainnya juga mulai dirilis. Tujuannya untuk segera merangsang permintaan dan menarik minat pelanggan agar sesuai dengan prediksi yang telah dibuat.
e. Pemantauan dan Penyesuaian
Tahap pemantauan dan penyesuaian melibatkan pelacakan dan evaluasi kinerja strategi yang telah diimplementasikan. Jika ada deviasi dari rencana awal atau ada perubahan dalam kondisi pasar, industri manufaktur perlu melakukan penyesuaian pada strategi yang sebelumnya telah ditentukan.
f. Review dan Evaluasi
Tahap terakhir dalam proses demand management adalah review dan evaluasi. Tahap ini melibatkan penilaian kinerja proses manajemen permintaan secara keseluruhan dan identifikasi area yang mungkin memerlukan peningkatan. Hasil review dan evaluasi ini kemudian dapat digunakan untuk merencanakan dan mengoptimalkan proses demand management di masa depan.
4. Contoh Demand Management
Sebagai contoh demand management dalam industri manufaktur, kita dapat melihat studi kasus sebuah perusahaan otomotif ternama seperti Toyota. Toyota dikenal dengan sistem produksinya yang menggunakan prinsip just-in-time (JIT). Prinsip ini dinilai cukup efektif karena produksi ditentukan berdasarkan permintaan yang aktual.
Misalnya, berdasarkan data penjualan historis dan analisis tren pasar diperoleh kesimpulan bahwa permintaan untuk sebuah model mobil tertentu meningkat 20% selama musim liburan. Dengan menggunakan prinsip JIT, Toyota tidak akan melakukan produksi massal dengan jumlah 20% lebih banyak di awal musim. Sebaliknya, mereka akan menunggu sampai ada pesanan dari dealer sebelum memulai produksi tambahan.
Selain itu, Toyota juga menggunakan sistem kanban untuk mengatur inventaris dan rantai pasokan. Sistem ini memungkinkan perusahaan mempertahankan tingkat inventaris yang rendah dan mengurangi biaya penyimpanan, sekaligus memastikan perusahaan memiliki bahan baku yang cukup untuk memenuhi peningkatan permintaan. Jika suatu komponen hampir habis, sistem akan memberi notifikasi kepada pemasok bahwa komponen tersebut perlu diproduksi lagi.
Di sisi lain, Toyota juga aktif dalam merancang dan menerapkan strategi marketing yang efektif untuk meningkatkan permintaan. Misalnya, dengan menawarkan diskon khusus atau opsi pembiayaan yang lebih menarik selama musim panas agar dapat mendorong penjualan model mobil yang paling populer.
Toyota juga memiliki program loyalitas pelanggan yang kuat untuk memastikan kepuasan dan mempertahankan hubungan baik dengan konsumen. Dengan memahami kebutuhan dan preferensi pelanggan, Toyota dapat menyesuaikan produk dan layanan untuk memenuhi permintaan tersebut.
5. Kesimpulan
Demand management dalam industri manufaktur merupakan aspek penting yang mempengaruhi efisiensi dan profitabilitas perusahaan. Dimulai dari proses pengumpulan data, hingga pemantauan dan penyesuaian, maka perusahaan dapat memaksimalkan penggunaan sumber daya, meminimalkan limbah, dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Untuk mengoptimalkan penerapan dan monitoring prosesnya,Ā sebaiknya digunakan sistem canggih seperti ERP.
Ingin merancang dan memantau demand management perusahaan Anda dengan lebih efisien? Terapkan ERP Manufacture ScaleOcean sekarang juga! Dengan sistem ini, Anda tidak hanya mampu meramalkan permintaan dengan akurat, tapi juga melakukan kolaborasi secara mudah dengan pihak yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Bahkan Anda dapat memilih sendiri fitur, modul, desain, dan kebutuhan khusus lainnya agar sistem memberi manfaat maksimal bagi bisnis. Hubungi tim kami dan jadwalkan sesi konsultasi gratis segera!
Dapatkan update konten terbaik kami
secara rutin di Inbox Anda!
REKOMENDASI
Artikel Terkait
Nov 01, 2024 3 Min Read
Tutup Buku: Proses dan Contohnya di Akhir Periode Perusahaan
Nov 01, 2024 3 Min Read
Panduan Job Costing: Arti, Tujuan, Rumus, dan Contoh Hitung
Nov 01, 2024 3 Min Read
Apa itu ERP Workflow, Manfaat, dan Contoh Penerapannya
Oct 30, 2024 3 Min Read
12 Rekomendasi Software Terbaik untuk Pabrik Makanan
REKOMENDASI