Dalam manajemen penjualan, sales funnel berperan sebagai alat strategis untuk memvisualisasikan perjalanan calon pelanggan sejak tahap kesadaran hingga keputusan pembelian. Melalui pendekatan ini, perusahaan dapat memahami perilaku dan pola keputusan pembeli, serta mengenali titik-titik di mana prospek berpotensi kehilangan minat.
Penggunaan sales funnel yang efektif membantu perusahaan memperkirakan hasil penjualan secara lebih akurat dan menyesuaikan strategi pemasaran agar selaras dengan kebutuhan pasar. Selain itu, struktur yang jelas memungkinkan tim penjualan bekerja secara terarah dan fokus pada peluang yang paling menjanjikan.
Secara keseluruhan, sales funnel tidak hanya berfungsi sebagai alat pemantau proses penjualan, tetapi juga sebagai panduan strategis bagi pengambilan keputusan bisnis. Untuk memahami lebih dalam, simak penjelasan lengkap mengenai arti, tahapan, dan manfaat enterprise sales funnel hanya di artikel ini!
- Sales funnel adalah alat visual yang menggambarkan perjalanan prospek dari kesadaran hingga pembelian, membantu tim penjualan mengelola dan mengoptimalkan konversi penjualan.
- Manfaat sales funnel termasuk peningkatan pengelolaan lead, segmentasi pasar yang lebih baik, konversi yang lebih tinggi, peningkatan pengalaman pelanggan, dan retensi pelanggan yang lebih baik.
- Tahapan sales funnel meliputi awareness, interest, desire, action, dan purchase, dengan setiap tahap dirancang untuk mengarahkan prospek menuju keputusan pembelian.
- Bisnis seringkali kesulitan mengelola sales funnel, namun sistem terintegrasi dengan analitik real-time dan otomatisasi seperti ScaleOcean dapat membantu meningkatkan konversi penjualan.
1. Apa itu Sales Funnel?
Sales funnel adalah representasi visual yang menggambarkan perjalanan calon pelanggan dari tahap awal mengenal merek hingga akhirnya melakukan pembelian. Bentuk corong pada funnel menunjukkan bahwa jumlah calon pelanggan akan berkurang di setiap tahap, seiring proses seleksi dan keputusan pembelian yang terjadi secara alami.
Konsep ini membantu perusahaan memahami perilaku pelanggan dan mengoptimalkan strategi pemasaran di setiap tahap perjalanan mereka. Dengan pengelolaan funnel yang tepat, bisnis dapat meningkatkan efektivitas konversi, memperkuat hubungan pelanggan, serta mengidentifikasi titik kritis yang memerlukan intervensi untuk mendorong penjualan.
Dilansir dari Amra & Elma, rata-rata tingkat konversi funnel penjualan di berbagai industri adalah sekitar 2,35%. Bisnis dengan performa lebih tinggi bahkan dapat mencapai tingkat konversi 5,31% atau lebih. Data ini menegaskan pentingnya pengelolaan funnel penjualan yang optimal untuk meningkatkan efisiensi dan hasil penjualan.
2. Cara Kerja Sales Funnel
Sales funnel berfungsi untuk memandu calon pelanggan melalui serangkaian tahap yang telah dirancang untuk memaksimalkan konversi. Setiap tahap berfokus pada penyaringan dan pemeliharaan prospek, memastikan mereka tetap terlibat dan bergerak lebih dekat menuju pembelian.
Pada tahap awal, funnel menarik perhatian calon pelanggan dengan konten yang relevan. Seiring berjalannya waktu, prospek dipandu melalui tahap kualifikasi, penawaran, dan negosiasi dengan penawaran khusus atau komunikasi yang dipersonalisasi. Tujuan utamanya adalah mengoptimalkan jumlah prospek yang berhasil melakukan pembelian.
3. Manfaat Penerapan Enterprise Sales Funnel

Dalam dunia bisnis modern yang semakin kompetitif, penerapan enterprise sales funnel dalam manajemen sales membawa sejumlah manfaat yang signifikan untuk mengoptimalkan proses penjualan dan memaksimalkan hasil. Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai manfaat penerapannya.
a. Peningkatan Pengelolaan Lead
Penerapan sales funnel membantu perusahaan dalam meningkatkan pengelolaan sales lead dengan lebih terstruktur dan sistematis. Adanya funnel, setiap prospek dapat dipantau dan dikelola secara efektif, memastikan tidak ada lead yang terlewatkan atau terabaikan.
Fungsi ini memungkinkan tim sales untuk mengidentifikasi lead yang berkualitas dan siap untuk diproses lebih lanjut. Selain itu, sistem ini juga dapat mengatur prioritas tindakan berdasarkan potensi konversi lead, yang akan meningkatkan efisiensi dalam penanganan prospek.
b. Segmentasi Pasar Lebih Baik
Salah satu keunggulan dari penerapan enterprise sales funnel adalah kemampuan untuk melakukan segmentasi pasar dengan lebih akurat. Model ini membantu perusahaan dalam mengklasifikasikan calon pelanggan berdasarkan berbagai kriteria, seperti kebutuhan, perilaku pembelian, dan demografi.
Perusahaan juga dapat menyusun strategi promosi dan penjualan, yang disesuaikan dengan karakteristik dan preferensi masing-masing segmen pasar. Hasilnya, komunikasi pemasaran menjadi lebih relevan dan efektif.
c. Peningkatan Tingkat Konversi
Dengan proses yang jelas dan tahapan yang ditentukan, tim penjualan dapat lebih mudah mengidentifikasi dan menutup gap yang mungkin menghambat konversi. Alur penjualan yang dioptimalkan memungkinkan tim untuk menangani keberatan dengan lebih efektif, meningkatkan interaksi dengan prospek, dan memfasilitasi perjalanan pembeli.
Down selling adalah strategi yang sangat relevan di sini, di mana tim dapat menawarkan produk atau layanan dengan harga yang lebih terjangkau jika pelanggan menolak penawaran awal karena alasan anggaran, sehingga peluang konversi tidak hilang.
Hal ini mengarah pada peningkatan keefektifan penjualan. Dengan lebih banyak lead yang berubah menjadi transaksi yang berhasil, maka akan secara langsung memengaruhi pendapatan dan profitabilitas perusahaan.
d. Peningkatan Pengalaman Pelanggan
Tidak hanya itu, perusahaan dapat menyediakan interaksi yang lebih personal dan tepat waktu. Setiap interaksi dirancang untuk memenuhi kebutuhan dan ekspektasi pelanggan pada tahap yang bersangkutan.
Hal ini mencakup komunikasi yang relevan dan responsif. Melalui pemahaman ini, pelanggan akan merasa dihargai sehingga memudahkan mereka dalam membuat keputusan pembelian. Bahkan, peningkatan ini pun secara langsung mempengaruhi persepsi pelanggan terhadap merek Anda.
e. Retensi Pelanggan Lebih Tinggi
Penerapan sales funnel juga berkontribusi terhadap retensi pelanggan yang lebih tinggi. Dengan memahami kebutuhan dan perilaku pelanggan melalui berbagai tahapan funnel, perusahaan dapat mengidentifikasi peluang untuk penawaran yang lebih disesuaikan dan intervensi proaktif yang dapat mencegah kepuasan pelanggan menurun.
4. Tahapan dalam Sales Funnel
Dalam manajemen sales, sales funnel adalah alat vital yang memetakan perjalanan pembeli dari tahap awal pengetahuan produk hingga keputusan pembelian. Sales funnel ini terbagi dalam beberapa tahapan yang krusial, di mana setiap tahap memiliki tujuan khusus untuk mengarahkan prospek menjadi pembeli.
Berikut adalah penjelasan beberapa tahapan enterprise sales funnel yang perlu Anda ketahui.
a. Awareness
Tahap pertama sales funnel adalah awareness atau kesadaran. Pada tahap ini, fokus utamanya adalah pada penyampaian informasi dan edukasi tentang produk atau jasa yang ditawarkan.
Perusahaan dapat menggunakan berbagai saluran seperti media sosial, iklan online, PR (public relation), dan pemasaran konten untuk menjangkau audiens yang lebih luas. Strategi di tahap ini tidak langsung menekankan penjualan, melainkan membangun dasar kuat untuk pengenalan merek.
Dikutip dari ElectroIQ, penerapan konten video dalam funnel penjualan terbukti dapat meningkatkan tingkat konversi hingga sekitar 86% dibandingkan halaman tanpa video. Hal ini menunjukkan bahwa optimasi elemen dalam funnel secara cermat dapat memberikan dampak signifikan terhadap kinerja penjualan.
b. Interest
Setelah menyadari keberadaan produk, tahap selanjutnya adalah interest. Di sini, calon pembeli mulai menunjukkan ketertarikan dan ingin mengetahui lebih banyak tentang apa produk yang Anda tawarkan.
Mereka mungkin akan mencari lebih banyak informasi, membaca ulasan produk, atau menonton video-demo. Maka dari itu, penting untuk menyediakan konten yang menarik dan informatif yang dapat menjawab pertanyaan calon pembeli dan menggambarkan keunggulan produk Anda.
c. Desire
Tahap desire terjadi saat minat calon pelanggan berubah menjadi keinginan kuat untuk memiliki produk. Mereka telah memahami manfaat produk dan mulai menilai kesesuaiannya dengan kebutuhan bisnis. Pada tahap ini, pemasar perlu menonjolkan keunggulan produk secara strategis untuk memperkuat keinginan membeli.
Pendekatan efektif dapat berupa penawaran khusus, demonstrasi, atau testimoni pelanggan. Strategi ini membantu mempertegas nilai unik produk di benak calon pembeli dan mendorong mereka bergerak menuju keputusan pembelian yang lebih pasti.
d. Action
Tahap action menandai momen ketika calon pembeli siap mengambil langkah konkret, seperti mengisi formulir, mencoba versi gratis, atau menghubungi tim penjualan. Pada fase ini, perusahaan perlu memastikan seluruh sarana untuk melakukan tindakan tersedia dan mudah diakses oleh calon pelanggan.
Efisiensi proses sangat berpengaruh terhadap keputusan akhir. Dengan menghilangkan hambatan seperti proses pendaftaran rumit atau metode pembayaran terbatas, peluang konversi meningkat. Dukungan tambahan berupa diskon atau penawaran eksklusif juga efektif untuk mendorong calon pelanggan segera bertindak.
e. Purchase
Tahap purchase merupakan puncak dari enterprise sales funnel, ketika pelanggan benar-benar melakukan pembelian. Pada fase ini, penting untuk memastikan proses pembayaran berjalan aman, cepat, dan efisien guna menjaga kepercayaan pelanggan.
Kemudahan seperti metode pembayaran beragam, tampilan checkout yang sederhana, serta kebijakan pengembalian yang transparan menjadi faktor penting dalam meningkatkan kepuasan pelanggan. Pengalaman pembelian yang positif tidak hanya memperkuat loyalitas merek, tetapi juga membuka peluang untuk transaksi berulang.
Baca juga: Mengenal Sistem Produksi, Jenis, Tujuan, serta Contohnya
5. Penerapan Sales Funnel dalam Bisnis

Penerapan sales funnel merupakan langkah penting dalam mengoptimalkan proses penjualan. Dengan perencanaan yang matang dan strategi yang tepat, bisnis dapat mengarahkan prospek melalui setiap tahap funnel untuk meningkatkan konversi dan menciptakan pelanggan setia yang dapat mendukung pertumbuhan perusahaan.
Proses penerapan sales funnel dimulai dengan memahami perjalanan pembeli yang terdiri dari beberapa tahap. Setiap tahap memungkinkan bisnis untuk memfilter, mengelola, dan memantau calon pelanggan dengan lebih terstruktur. Berikut ini penjelasan mengenai tahapan-tahapannya:
a. Prospek
Pada tahap prospek, penting untuk mengidentifikasi calon pelanggan yang tepat melalui analisis target pasar. Proses ini dapat dilakukan melalui riset seperti webinar, iklan Google Ads, dan Facebook Ads. Dengan memetakan karakteristik calon pembeli, Anda dapat memastikan bahwa prospek yang diterima sesuai dengan produk yang ditawarkan.
b. Kualifikasi
Di tahap ini, penting untuk melakukan penyaringan terhadap prospek yang ada. Penyaringan dapat dilakukan dengan cara mencantumkan harga produk, sehingga hanya prospek yang sesuai kemampuan yang melanjutkan ke tahap berikutnya. Ini menghemat waktu dan fokus pada prospek dengan potensi pembelian yang lebih tinggi.
c. Penawaran
Tahap penawaran mengharuskan Anda untuk menawarkan produk dengan cara yang menarik namun tidak memaksa. Dengan menggunakan teknik soft selling, copywriting yang tepat, dan hypnoselling, Anda dapat membangun ketertarikan calon pembeli. Fokuskan penawaran untuk menjalin komunikasi lebih lanjut dan membangun hubungan yang baik.
d. Negosiasi
Pada tahap negosiasi, calon pembeli mulai menunjukkan minat serius dan akan mengajukan berbagai pertanyaan. Pada tahap ini, Anda harus memberikan penjelasan yang jelas tentang produk, harga, dan manfaatnya untuk meyakinkan mereka. Kepercayaan yang dibangun pada tahap ini penting untuk langkah selanjutnya.
e. Pembelian
Pembelian terjadi ketika prospek akhirnya memutuskan untuk membeli produk. Namun, ini bukan akhir dari proses. Penting untuk menjaga hubungan dengan pelanggan dengan memberikan penawaran menarik atau diskon untuk pembelian berikutnya. Ini akan mendorong repeat order dan membantu menciptakan loyalitas pelanggan.
6. Mudahkan Proses Sales Funnel dan Tingkatkan Konversi dengan ScaleOcean
Banyak perusahaan menghadapi tantangan dalam mengelola sales funnel secara efisien, yang sering berujung pada kehilangan peluang penjualan dan menurunnya tingkat konversi. Tanpa sistem yang terstruktur, pencatatan prospek serta pengelolaan tahapan penjualan menjadi tidak optimal dan berisiko menimbulkan kesalahan administratif.
Penerapan sistem digital seperti sales management software membantu bisnis mengotomatisasi dan menyederhanakan alur kerja penjualan. Dengan pendekatan ini, setiap tahap dalam sales funnel dapat dipantau secara real-time, memungkinkan tim untuk bekerja lebih cepat, akurat, dan terkoordinasi dalam mencapai target penjualan.
Sebagai langkah awal menuju efisiensi penjualan, ScaleOcean menyediakan versi demo gratis agar perusahaan dapat mengevaluasi manfaatnya secara langsung. Berikut ini merupakan fitur utama dari software ScaleOcean yang cocok untuk industri yang ingin meningkatkan konversi dan mengelola sales funnel dengan lebih efisien:
- Leads Management Otomatis: ScaleOcean mengotomatisasi pengambilan dan penyaringan leads dari berbagai sumber seperti website, media sosial, dan kampanye email, membantu tim penjualan fokus pada prospek yang paling potensial.
- Sales Pipeline yang Terintegrasi: Memudahkan pemantauan perkembangan prospek dari tahap awal hingga penutupan, membantu perusahaan memantau peluang penjualan dengan jelas dan mengidentifikasi hambatan yang perlu diatasi.
- Analisis dan Pelaporan Real-Time: Memberikan wawasan real-time tentang kinerja tim dan sales funnel untuk pengambilan keputusan yang lebih cepat dan akurat.
- Pemantauan Aktivitas Tim Penjualan: Memungkinkan manajer untuk memantau kinerja tim dan menetapkan target aktivitas harian untuk memastikan tujuan penjualan tercapai.
- Segmentasi Pelanggan Berdasarkan Kriteria: Menyediakan fitur segmentasi untuk membagi pelanggan ke dalam kelompok-kelompok yang lebih relevan, membantu tim penjualan menargetkan strategi pemasaran dengan lebih tepat.
Dengan fitur otomatisasi, visibilitas real-time, dan integrasi mendalam antar modul, ScaleOcean membantu tim penjualan untuk mengelola pipeline secara lebih efisien dan efektif.
7. Kesimpulan
Dalam dunia bisnis yang dinamis, pengelolaan sales funnel yang efisien adalah kunci untuk memastikan konversi yang optimal dan pertumbuhan yang berkelanjutan. Namun, tantangan utama bagi banyak perusahaan adalah memastikan bahwa setiap tahap dalam sales funnel dikelola dengan efektif tanpa adanya kesalahan atau peluang yang terlewatkan.
ScaleOcean hadir untuk menjawab tantangan ini. Dengan fitur-fitur unggulannya, ScaleOcean memungkinkan tim penjualan untuk lebih fokus pada prospek yang memiliki potensi tinggi. Semua informasi yang dibutuhkan untuk membuat keputusan cepat dan strategis tersedia dalam satu platform yang mudah digunakan.
Skalabilitas dan efisiensi yang ditawarkan ScaleOcean memungkinkan perusahaan untuk mengotomatiskan berbagai proses dalam sales funnel, mengurangi kesalahan administratif, dan meningkatkan tingkat konversi. Kami mengundang Anda untuk mencoba demo gratis ScaleOcean dan merasakan langsung manfaat dari sistem yang dapat mengubah cara Anda mengelola penjualan.
FAQ:
1. Apa yang dimaksud dengan sales funnel?
Sales funnel adalah gambaran visual perjalanan pelanggan dari tahap kesadaran (awareness) hingga pengambilan tindakan (action). Proses ini menggambarkan tahapan yang dilalui calon pelanggan dalam membuat keputusan pembelian.
2. 4 Langkah pertama dari funnel marketing?
Funnel marketing terdiri dari empat tahapan utama:
1. Awareness: Membangun kesadaran tentang merek atau produk.
2. Interest: Menumbuhkan minat pada produk atau layanan.
3. Consideration: Pelanggan mulai mempertimbangkan pilihan.
4. Conversion: Proses konversi menjadi pelanggan.
3. Cara membuat sales funnel?
Untuk membuat sales funnel yang efektif, langkah-langkahnya meliputi:
1. Menentukan target audiens.
2. Mengembangkan strategi pemasaran yang tepat.
3. Membuat landing page yang menarik.
4. Menggunakan software sales untuk pelacakan.
5. Memelihara hubungan dengan prospek.
6. Memonitor dan optimalkan funnel secara terus-menerus.
4. Perbedaan tujuan marketing dan sales funnel?
Tujuan marketing funnel lebih fokus pada mengenalkan merek, menarik perhatian, dan membangun minat. Sedangkan sales funnel lebih mengarah pada mengajak prospek untuk membeli produk atau layanan, dengan tujuan konversi yang lebih langsung.



