Employee Engagement: Pengertian, Faktor, serta Strateginya

ScaleOcean Team
Posted on
Share artikel ini

Apakah perusahaan Anda kesulitan menjaga karyawan tetap termotivasi dan produktif? Ketidakharmonisan antara karyawan dan perusahaan dapat menghambat kinerja dan berdampak pada efisiensi operasional.

Employee engagement berperan penting dalam meningkatkan produktivitas dan kepuasan kerja karyawan. Karyawan yang terlibat lebih termotivasi untuk memberikan yang terbaik, yang akhirnya berdampak pada kesuksesan perusahaan. Tanpa keterlibatan yang tinggi, perusahaan berisiko menghadapi penurunan kinerja dan tingginya turnover karyawan.

Artikel ini akan membahas pentingnya employee engagement dan bagaimana hal ini dapat mempengaruhi produktivitas serta kepuasan kerja karyawan. Selain itu, artikel ini juga akan mengupas strategi-strategi yang dapat diterapkan perusahaan dan merekomendasikan vendor HRIS yang membantu mengoptimalkan proses tersebut.

starsKey Takeaways

Coba Demo Gratis!

requestDemo

Pengertian Employee Engagement

Employee engagement adalah tingkat keterlibatan emosional dan komitmen karyawan terhadap pekerjaan, tim, dan perusahaan. Karyawan yang terlibat tidak hanya menyelesaikan tugas, tetapi juga menunjukkan semangat, dedikasi, dan rasa memiliki, yang menciptakan hubungan menguntungkan.

Keterlibatan ini menciptakan hubungan dua arah yang saling menguntungkan antara karyawan dan perusahaan. Karyawan merasa dihargai dan memiliki tujuan, sementara perusahaan mendapatkan tenaga kerja yang produktif dan loyal. Konsep ini sangat berkaitan erat dengan bagaimana perusahaan membangun EVP employee value proposition yang kuat.

Pengertian Employee Engagement menurut Para Ahli

Untuk memahami konsep ini lebih jauh, ada baiknya kita melihat beberapa definisi dari para ahli dan lembaga terkemuka di bidang HR. Setiap ahli memberikan perspektif unik yang memperkaya pemahaman kita. Berikut adalah beberapa pengertian employee engagement yang paling dikenal.

1. Gallup (1990)

Gallup mendefinisikan employee engagement sebagai tingkat keterlibatan dan antusiasme karyawan terhadap pekerjaan dan lingkungan kerjanya. Karyawan yang terlibat secara aktif berperan penting dalam mendorong inovasi dan pertumbuhan dalam organisasi.

2. Aon Hewitt (2017)

Aon Hewitt memperkenalkan model “Say, Stay, Strive” yang populer. Menurut mereka, karyawan yang terlibat akan berbicara positif tentang perusahaan (Say), memiliki keinginan untuk tetap menjadi bagian dari organisasi (Stay), dan termotivasi untuk berkontribusi lebih (Strive) demi keberhasilan bisnis.

Perusahaan dengan tingkat keterlibatan tinggi memiliki tingkat turnover yang jauh lebih rendah. Karyawan yang merasa dihargai dan memiliki koneksi kuat dengan perusahaan cenderung tidak mencari peluang di tempat lain.

ERP

Manfaat Employee Engagement

Membangun strategi employee engagement yang solid bukanlah sekadar tren, melainkan sebuah investasi strategis yang memberikan hasil nyata. Ketika karyawan merasa terhubung dan termotivasi, dampaknya akan terasa di seluruh lini bisnis. Berikut adalah lima manfaat utama dari employee engagement yang tinggi.

1. Peningkatan Produktivitas

Karyawan yang terlibat cenderung lebih fokus dan termotivasi dalam pekerjaan mereka. Mereka tidak hanya menyelesaikan tugas yang diberikan, tetapi juga mencari cara untuk meningkatkan hasil kerjanya. Rancangan program onboarding yang efektif akan membantu karyawan merasa lebih siap dan terintegrasi dengan budaya perusahaan.

Selain itu, keterlibatan karyawan mendorong mereka untuk melakukan lebih dari sekadar tugas rutin. Karyawan yang merasa terhubung dengan perusahaan akan berusaha memberi kontribusi lebih, yang berimbas positif pada output kerja dan hasil akhir yang lebih baik bagi organisasi.

2. Peningkatan Retensi Karyawan

Karyawan yang merasa dihargai dan memiliki koneksi kuat dengan perusahaan lebih cenderung untuk bertahan dalam jangka panjang. Ketika karyawan terlibat dan merasa bahwa mereka berkontribusi pada kesuksesan perusahaan, mereka lebih loyal dan jarang mencari peluang di tempat lain.

Menjaga retensi karyawan yang berbakat sangat penting untuk mengurangi biaya rekrutmen dan pelatihan yang tinggi. Karyawan yang terlibat tidak hanya merasa dihargai tetapi juga memiliki motivasi untuk berkembang bersama perusahaan, memperkuat hubungan jangka panjang antara keduanya.

3. Peningkatan Layanan Pelanggan

Hasil dari manpower planning yang tepat adalah karyawan yang terlibat lebih mampu memberikan layanan yang lebih baik dan lebih tulus kepada pelanggan. Mereka merasa bangga dengan pekerjaan mereka dan memahami pentingnya menciptakan pengalaman positif bagi pelanggan, yang berdampak pada loyalitas pelanggan dan citra perusahaan.

Karyawan yang terlibat juga lebih proaktif dalam menangani masalah pelanggan, memberikan solusi yang cepat dan efektif. Hal ini membantu meningkatkan kepuasan pelanggan dan memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan di pasar yang semakin kompetitif.

4. Mendorong Inovasi

Lingkungan yang mendukung keterlibatan karyawan mendorong mereka untuk berinovasi. Karyawan yang merasa aman dan dihargai lebih cenderung untuk menyuarakan ide-ide baru dan berkontribusi pada peningkatan proses bisnis yang ada.

On-the-job training adalah kesempatan yang baik untuk memberikan pelatihan langsung kepada karyawan dalam menghadapi tantangan operasional, memungkinkan mereka untuk menciptakan solusi inovatif.

Inovasi yang datang dari karyawan sering kali lebih relevan karena mereka berada di garis depan operasional dan memahami tantangan yang dihadapi. Ide-ide yang lahir dari keterlibatan dapat menjadi solusi kreatif yang memberi perusahaan keunggulan kompetitif yang lebih besar.

5. Peningkatan Profitabilitas

Semua manfaat yang dihasilkan dari employee engagement pada akhirnya akan berdampak pada peningkatan profitabilitas. Karyawan yang lebih produktif, loyal, dan terlibat menghasilkan kinerja yang lebih baik, yang berkontribusi pada peningkatan pendapatan perusahaan.

Dengan menurunnya tingkat turnover dan meningkatnya kualitas layanan serta inovasi, perusahaan dapat mengurangi biaya yang terkait dengan rekrutmen, pelatihan, dan perbaikan layanan. Keterlibatan karyawan menjadi investasi yang menguntungkan dan mendukung kesuksesan jangka panjang perusahaan.

Faktor yang Mempengaruhi Employee Engagement

Faktor-faktor yang mempengaruhi employee engagement

Keterlibatan karyawan tidak terjadi secara kebetulan, melainkan hasil dari berbagai faktor yang saling terkait dalam lingkungan kerja. Memahami faktor-faktor ini adalah kunci untuk merancang strategi yang efektif.

Keterlibatan karyawan yang tinggi tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga secara langsung memengaruhi retensi talenta dan mengurangi attrition rate. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui apa itu attrition rate dan bagaimana ia berinteraksi dengan faktor-faktor berikut.

Berikut adalah lima faktor utama yang sangat memengaruhi tingkat employee engagement.

1. Kepemimpinan yang Mendukung

Peran kepemimpinan dalam meningkatkan employee engagement sangat besar. Pemimpin yang memberi arahan jelas, menunjukkan empati, dan memberdayakan timnya menciptakan lingkungan yang mendukung keterlibatan. Pemimpin yang transparan dan suportif akan membangun hubungan yang kuat dan meningkatkan motivasi karyawan untuk berkontribusi.

Gaya kepemimpinan yang mendukung engagement melibatkan komunikasi dua arah dan pengambilan keputusan yang melibatkan karyawan. Pemimpin yang adil dan dapat mendengarkan karyawan, serta memberikan kesempatan bagi karyawan untuk berkembang, akan menciptakan rasa keterhubungan yang mendalam dengan perusahaan.

2. Pengembangan Karir

Pengakuan yang diberikan sangat berpengaruh terhadap motivasi dan komitmen karyawan. Ketika mereka merasa dihargai atas kontribusinya, loyalitas terhadap perusahaan akan semakin kuat. Penghargaan ini bisa berbentuk finansial maupun non-finansial.

Rasa dihargai ini sangat penting untuk memperkuat loyalitas karyawan terhadap perusahaan. Kegiatan sederhana seperti buddy system merupakan bentuk dukungan personal yang membantu karyawan merasa diperhatikan sejak awal bekerja.

Metode penghargaan yang efektif melibatkan pengakuan yang tepat waktu dan relevan, baik secara individual maupun kelompok. Penghargaan dapat berupa pujian langsung, bonus kinerja, atau penghargaan lainnya yang menumbuhkan rasa bangga dan kepuasan karyawan.

3. Budaya Perusahaan dan Lingkungan Kerja

Budaya perusahaan yang positif, inklusif, dan kolaboratif sangat penting untuk keterlibatan. Lingkungan kerja yang aman secara psikologis, di mana karyawan merasa nyaman menjadi diri mereka sendiri, mendorong komunikasi terbuka dan kerja sama tim. Strategi culture fit test merupakan bagian penting dari human experience management yang efektif.

Ini merupakan bagian penting dari human experience management yang efektif. Menciptakan tempat kerja yang mendukung employee engagement berarti menyediakan ruang bagi karyawan untuk berkembang, merasa nyaman, dan terlibat dalam setiap aspek operasional perusahaan.

4. Pengakuan dan Apresiasi

Karyawan yang merasa memiliki peluang untuk berkembang lebih cenderung terlibat dalam pekerjaan mereka. Peluang untuk pengembangan diri melalui learning and development tenaga kerja keterampilan baru akan menunjukkan bahwa perusahaan berinvestasi pada masa depan karyawannya.

Program pelatihan yang efektif membantu karyawan merasa lebih siap menghadapi tantangan baru dan memberi mereka kepercayaan diri untuk berkontribusi lebih banyak. Pengembangan karier yang jelas akan meningkatkan komitmen karyawan terhadap tujuan jangka panjang perusahaan.

5. Keseimbangan Kehidupan Kerja (Work-Life Balance)

Keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan sangat penting untuk menjaga kesejahteraan karyawan. Perusahaan yang mendukung fleksibilitas jam kerja dan menghormati waktu pribadi karyawan menunjukkan perhatian terhadap kesejahteraan mereka.

Memberikan ruang bagi karyawan untuk mengatur waktu kerja dan waktu pribadi mereka akan mencegah burnout dan menjaga energi mereka tetap tinggi. Forum Group Discussions dapat membantu perusahaan menemukan strategi work life balance yang sesuai kebutuhan tim.

Cara Meningkatkan Employee Engagement

Setelah memahami faktor-faktor yang memengaruhinya termasuk budaya kerja, langkah selanjutnya adalah menerapkan strategi konkret untuk meningkatkan keterlibatan karyawan. Peningkatan ini memerlukan pendekatan yang konsisten dan terencana. Berikut adalah lima cara efektif untuk meningkatkan employee engagement di organisasi Anda.

1. Komunikasi secara Intens dan Terbuka

Komunikasi yang terbuka dan intens sangat penting dalam membangun hubungan yang sehat antara perusahaan dan karyawan. Mengadakan pertemuan rutin antara manajer dan tim untuk mendiskusikan tujuan, tantangan, dan aspirasi akan menciptakan rasa saling percaya dan transparansi.

Selain itu, pastikan bahwa informasi penting tentang visi, misi, dan kinerja perusahaan disampaikan secara transparan kepada seluruh karyawan. Hal ini membuat karyawan merasa lebih terhubung dengan tujuan perusahaan dan lebih termotivasi untuk memberikan yang terbaik.

2. Menghargai Kontribusi Positif

Memberikan apresiasi atas kontribusi karyawan adalah cara yang efektif untuk meningkatkan keterlibatan. Penghargaan, baik berupa pujian langsung, bonus, atau pengakuan di depan tim, dapat memotivasi karyawan untuk terus bekerja dengan baik.

Penghargaan yang diberikan secara rutin dan tulus memperkuat hubungan emosional antara karyawan dan perusahaan. Hal ini tidak hanya meningkatkan employee engagement, tetapi juga berperan penting dalam human resource management (HRM) untuk meningkatkan retensi dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih positif dan produktif.

3. Kesempatan untuk Transformasi Diri

Karyawan yang merasa memiliki peluang untuk berkembang cenderung lebih terlibat dalam pekerjaan mereka. Memberikan kesempatan untuk mengikuti pelatihan, program mentorship, atau rotasi pekerjaan akan memperluas keterampilan dan wawasan mereka.

Ketika karyawan melihat bahwa perusahaan berinvestasi pada pengembangan mereka, mereka lebih termotivasi untuk berkontribusi secara maksimal. Kesempatan untuk transformasi diri ini juga membantu karyawan merasakan kemajuan dalam karier mereka, yang pada gilirannya memperkuat keterlibatan mereka dalam pekerjaan dan perusahaan.

4. Memberikan Tujuan dan Ekspektasi yang Jelas

Karyawan perlu memahami bagaimana peran mereka berkontribusi pada tujuan besar perusahaan. Menetapkan tujuan yang spesifik, terukur, dan relevan untuk setiap individu akan memberikan mereka arah yang jelas dan rasa memiliki terhadap pekerjaan mereka.

Kejelasan dalam tujuan dan ekspektasi ini juga akan meningkatkan rasa tanggung jawab karyawan dalam pekerjaan mereka. Dengan tujuan yang jelas, karyawan merasa lebih terarah dan terlibat dalam pekerjaan sehari-hari, karena mereka tahu kontribusinya berpengaruh pada hasil akhir yang lebih besar.

5. Mendorong Kesejahteraan Karyawan

Kesejahteraan karyawan, baik fisik maupun mental, berperan besar dalam meningkatkan keterlibatan mereka. Program kesehatan, dukungan psikologis, dan kebijakan kerja fleksibel dapat membantu karyawan merasa lebih dihargai dan seimbang antara kehidupan pribadi dan pekerjaan.

Karyawan yang merasa sehat dan bahagia akan lebih produktif dan bersemangat untuk terlibat dalam pekerjaan mereka. Dengan mendukung kesejahteraan karyawan secara menyeluruh, perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih positif, yang akan meningkatkan keterlibatan dan loyalitas karyawan.

Talent management system ScaleOcean dapat menjadi alat yang efektif untuk memantau kesejahteraan karyawan. Dengan sistem ini, perusahaan dapat mengelola berbagai aspek karyawan, mulai dari kesehatan hingga pengembangan karier, serta memberikan akses ke program kesejahteraan yang dapat meningkatkan motivasi dan kepuasan kerja.

Cara Mengukur Keberhasilan Employee Engagement

Menerapkan strategi peningkatan employee engagement saja tidak cukup, Anda juga perlu mengukur efektivitasnya untuk memastikan program berjalan sesuai harapan dan memberikan hasil yang diinginkan. Berikut adalah beberapa cara untuk mengukur keberhasilan strategi keterlibatan karyawan:

1. Survei Employee Engagement

Survei employee engagement adalah alat utama untuk mengukur keterlibatan karyawan. Survei ini perlu dilakukan secara rutin untuk memahami tingkat keterlibatan, kepuasan, dan kebutuhan karyawan. Pertanyaan survei mencakup berbagai aspek penting, seperti hubungan dengan atasan, kesempatan pengembangan karier, dan keselarasan dengan nilai perusahaan.

Hasil survei memberikan gambaran menyeluruh tentang kondisi employee engagement dan area yang perlu diperbaiki. Melalui survei yang terstruktur, perusahaan dapat mengidentifikasi tren dan masalah yang mungkin tidak terlihat dalam interaksi sehari-hari. Berdasarkan data ini, perusahaan dapat merancang strategi yang lebih efektif untuk meningkatkan keterlibatan.

2. Key Metrics atau KPI

Data kuantitatif dapat menjadi cerminan dari tingkat keterlibatan. Pantau beberapa metrik kunci seperti tingkat absensi, tingkat turnover sukarela, dan tingkat produktivitas. Penurunan absensi dan turnover, serta peningkatan produktivitas, bisa menjadi indikator kuat bahwa strategi Anda berhasil. Pastikan Anda memiliki KPI HRD yang relevan untuk dipantau.

Selain itu, tingkat kepuasan karyawan yang diukur melalui survei khusus terkait kompensasi dan lingkungan kerja juga menjadi indikator KPI karyawan yang penting. Karyawan yang puas dan terlibat cenderung lebih loyal dan produktif dalam pekerjaan mereka.

3. Feedback Langsung

Selain survei anonim, kumpulkan juga feedback secara langsung melalui berbagai saluran. Lakukan sesi focus group discussion (FGD), wawancara keluar (exit interview) yang mendalam, atau kotak saran digital. Feedback kualitatif ini memberikan konteks dan wawasan yang tidak bisa didapatkan dari angka semata.

4. Penggunaan Teknologi

Manfaatkan teknologi HR modern untuk mempermudah proses pengukuran. Software HRIS sering kali dilengkapi dengan fitur analisis dan pelaporan yang dapat melacak metrik keterlibatan secara real-time. Teknologi ini membantu tim HR mengidentifikasi tren dan area yang memerlukan perhatian khusus dengan lebih cepat dan akurat.

Permudah Pantau Produktivitas Karyawan dengan Software HRIS ScaleOcean

Mengelola employee engagement dengan software HRIS terbaik.

Menjaga karyawan tetap terlibat bukan hanya soal memberikan gaji yang kompetitif, tetapi juga menciptakan lingkungan kerja yang mendukung komunikasi terbuka, pengakuan, dan peluang pengembangan karir. Tanpa pemantauan yang tepat, sangat sulit untuk memahami kebutuhan, aspirasi, dan tingkat kepuasan karyawan secara real-time.

Untuk mengatasi masalah ini, ScaleOcean menawarkan solusi HRIS yang dirancang untuk meningkatkan employee engagement secara efektif. Keunggulan utama dari software ini adalah portal karyawan yang interaktif, sistem umpan balik transparan, dan kemampuan untuk melacak kinerja serta kepuasan karyawan.

Dengan fitur seperti survei engagement, manajemen penghargaan, dan pelaporan analitik, ScaleOcean HRIS memberikan solusi lengkap untuk memantau dan meningkatkan keterlibatan karyawan. Laporan integrasi engagement memungkinkan perusahaan membuat keputusan berbasis data untuk kebijakan yang lebih tepat sasaran.

Vendor software HRIS ini menawarkan demo gratis serta konsultasi gratis jika Anda tertarik untuk mempelajarinya lebih lanjut. Berikut ini adalah macam-macam fitur dari software ini:

  • Survei Karyawan: Fitur untuk melakukan survei kepuasan dan engagement secara rutin untuk memantau tingkat keterlibatan karyawan dan mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan.
  • Penilaian Kinerja dan Feedback 360 Derajat: Dengan adanya sistem penilaian kinerja yang memungkinkan feedback dari atasan, rekan kerja, dan bawahan, perusahaan bisa mendapatkan gambaran lebih holistik mengenai tingkat engagement setiap karyawan.
  • Manajemen Penghargaan dan Pengakuan: Sistem ini menyediakan alat untuk memberi penghargaan dan pengakuan kepada karyawan berdasarkan pencapaian mereka, yang bisa mendorong karyawan untuk lebih terlibat dan merasa dihargai.
  • Pelatihan dan Pengembangan: Fitur pelatihan yang mendukung pengembangan keterampilan karyawan, yang berperan dalam meningkatkan rasa kepuasan dan keterlibatan mereka dalam pekerjaan.
  • Laporan Analitik Engagement: Fitur laporan yang memungkinkan HR untuk menganalisis data engagement karyawan, termasuk tingkat kehadiran, kinerja, dan kepuasan, yang membantu dalam mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap engagement karyawan.

Kesimpulan

Employee engagement adalah kunci untuk menciptakan lingkungan kerja produktif dan menurunkan turnover. Dengan strategi yang tepat, perusahaan dapat meningkatkan motivasi, loyalitas, dan kinerja karyawan, yang berujung pada kesuksesan jangka panjang. Metode seperti komunikasi terbuka, pengakuan, dan pengembangan profesional dapat memperkuat hubungan antara karyawan dan perusahaan.

Perusahaan dapat memanfaatkan solusi HRIS ScaleOcean untuk memantau dan meningkatkan employee engagement secara efektif. Vendor ini menawarkan demo gratis dan konsultasi untuk merancang software yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan Anda.

FAQ:

1. Apa itu employee engagement?

Employee engagement adalah tingkat keterlibatan emosional dan komitmen karyawan terhadap pekerjaan dan perusahaan. Karyawan yang terlibat tidak hanya menyelesaikan tugas mereka, tetapi juga menunjukkan semangat, dedikasi, dan rasa memiliki terhadap perusahaan. Hal ini menciptakan hubungan saling menguntungkan yang meningkatkan produktivitas dan loyalitas karyawan.

2. Mengapa employee engagement penting bagi perusahaan?

Employee engagement berperan penting dalam meningkatkan produktivitas dan mengurangi turnover karyawan. Karyawan yang terlibat lebih termotivasi untuk memberikan yang terbaik, yang berujung pada peningkatan kinerja perusahaan. Tanpa keterlibatan yang tinggi, perusahaan berisiko menghadapi penurunan kinerja dan tingginya turnover karyawan.

3. Apa saja faktor yang mempengaruhi employee engagement?

Faktor yang mempengaruhi employee engagement termasuk kepemimpinan yang kuat, peluang pengembangan diri, budaya perusahaan yang inklusif, pengakuan yang adil, dan keseimbangan kerja-hidup. Kepemimpinan yang transparan dan mendukung serta lingkungan kerja yang positif sangat penting untuk menciptakan keterlibatan yang tinggi.

4. Bagaimana cara mengukur tingkat employee engagement?

Tingkat employee engagement dapat diukur melalui survei keterlibatan karyawan, KPI seperti tingkat absensi dan turnover, serta feedback langsung dari karyawan. Penggunaan teknologi HRIS modern juga mempermudah pelacakan metrik keterlibatan secara real-time untuk membuat keputusan berbasis data yang lebih tepat.

5. Apa saja cara yang dapat diterapkan untuk meningkatkan employee engagement?

Beberapa cara untuk meningkatkan employee engagement meliputi komunikasi terbuka dan transparan, memberikan penghargaan atas kontribusi karyawan, menyediakan kesempatan untuk pengembangan profesional, dan memastikan kesejahteraan karyawan. Memberikan tujuan yang jelas dan mengapresiasi karyawan dengan fleksibilitas atau bonus juga berkontribusi pada peningkatan keterlibatan.

Jadwalkan Demo Gratis

Error message
Error message
Error message
Error message
Error message
Error message

Rekomendasi Artikel Terkait

Temukan Artikel Serupa untuk Solusi Bisnis Lebih Lengkap