Work In Process Inventory Adalah: Arti dan Istilahnya
3 Min Read Posted on 22 May 2024
Daftar Isi
Pengelolaan inventaris adalah salah satu aspek penting yang dapat mempengaruhi efisiensi dan produktivitas operasional gudang. Work in process inventory adalah konsep yang merujuk pada semua barang yang sedang dalam proses produksi tetapi belum mencapai status barang jadi. Konsep ini, juga dikenal sebagai persediaan barang dalam proses adalah pemantauan dan pengaturan setiap aktivitas gudang yang belum selesai.
Lebih lanjut, persediaan barang dalam proses adalah aspek penting dalam sistem warehouse management. Hal tersebut bertujuan agar sumber daya dipastikan digunakan secara efektif dan efisien. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang apa itu work in process inventory, apa saja istilahnya, serta cara work in process bisa meningkatkan kualitas warehouse management.
1. Work in Process Inventory Adalah
Persediaan barang dalam proses atau work in process inventory adalah penyimpanan bahan baku yang telah memasuki proses produksi, tetapi belum menjadi produk jadi. Ini adalah tahap penting dalam siklus inventaris yang mencakup semua biaya produksi, termasuk tenaga kerja, bahan baku, dan biaya overhead yang dialokasikan, yang terlibat dalam pembuatan produk. Work in process meliputi semua inventori yang sedang dalam proses perakitan atau yang masih membutuhkan proses selanjutnya dalam jalur produksi.
WIP adalah komponen penting dari total aset perusahaan dalam warehouse management karena menunjukkan bahwa barang inventory akan diubah menjadi produk yang dapat dijual. Mengelola WIP dengan efisien adalah kunci untuk mempertahankan likuiditas dan efisiensi operasional, menghindari pemborosan, dan memastikan aliran produksi berjalan lancar. Pemantauan dan analisis WIP yang efektif dapat membantu perusahaan dalam mengoptimalkan proses produksi dan mengurangi waktu siklus, yang pada akhirnya meningkatkan kepuasan pelanggan dan angka keuntungan.
2. Istilah dalam Work In Process
Work in process inventory memiliki berbagai istilah dan konsep yang penting untuk dipahami dalam konteks warehouse management dan inventaris. Berikut adalah beberapa istilah yang sering dikaitkan dengan WIP inventory.
a. Cycle Time
Cycle time adalah indikator penting untuk mengukur efisiensi proses dalam warehouse dari awal sampai akhir proses sebuah produk. Dengan mengoptimalkan cycle time, gudang dapat meningkatkan output tanpa perlu menambah sumber daya. Perhitungan ini membantu dalam identifikasi proses yang tidak efisien dan memungkinkan penyesuaian prosedur atau alur kerja. Misalnya, jika proses packing membutuhkan waktu lebih lama dari yang diperkirakan, maka tindakan seperti pelatihan karyawan atau investasi dalam peralatan yang lebih canggih bisa diambil untuk mempercepat proses tersebut.
b. Throughput
Throughput adalah ukuran kapasitas produksi yang memberikan kisaran angka jumlah maksimum produk yang dapat diolah dalam unit waktu tertentu. Ini penting dalam perencanaan kapasitas warehouse dan pengalokasian sumber daya. Manajemen yang baik atas throughput memastikan bahwa gudang mampu memenuhi permintaan tanpa penundaan sambil mengurangi waktu idle. Selain itu, analisis throughput juga berguna untuk memproyeksikan output masa depan berdasarkan data historis, yang membantu dalam pengambilan keputusan strategis seperti ekspansi fasilitas atau penyesuaian staf.
c. Buffer Stock
Buffer stock berperan penting dalam strategi warehouse management. Menyimpan stok penyangga di warehouse membantu mengatasi masalah dalam pasokan dan permintaan, seperti gangguan pada rantai pasok atau lonjakan tiba-tiba dalam permintaan. Praktik ini juga mengurangi risiko kekurangan stok, yang berakibat berakibat pada kehilangan penjualan dan kerusakan reputasi. Meskipun menambah biaya penyimpanan, buffer stock dapat mengamankan aliran operasional dan kepuasan pelanggan dengan menjaga ketersediaan produk kapan saja diperlukan.
d. Bottleneck
Bottleneck dalam proses produksi atau operasional warehouse dapat mempengaruhi throughput dan efisiensi secara efektif. Menganalisis dan mengidentifikasi bottleneck memungkinkan manajer untuk membuat intervensi yang tepat, seperti mengubah layout gudang, menambahkan peralatan, atau mendistribusikan ulang tugas. Mengatasi bottleneck tidak hanya meningkatkan kecepatan proses, tetapi juga kualitas output secara keseluruhan. Untuk menciptakan aliran kerja yang lebih lancar, strategi ini sangat berguna untuk memastikan bahwa tidak ada satu titik pun yang menghambat kegiatan operasional secara keseluruhan.
e. Utilization Rate
Utilization rate adalah metrik yang digunakan untuk mengukur seberapa efektif sumber daya yang tersedia digunakan untuk menghasilkan output. Tingkat efektivitas yang optimal dapat mengurangi pemborosan dan biaya operasional. Pengelolaan utilization rate yang baik melibatkan pengawasan dan penyesuaian sesuai dengan perubahan beban kerja atau kondisi operasional. Oleh karena itu, staf gudang harus berhati-hati untuk tidak melebihi batas utilization rate karena hal ini dapat menyebabkan kelelahan pada staf dan peralatan rusak, yang dapat mengurangi produktivitas.
f. Job Costing
Job costing dalam warehouse management dapat mempermudah manajer untuk mengalokasikan biaya setiap aktivitas atau proyek secara akurat. Metode ini sangat berguna dalam menentukan angka keuntungan dari pekerjaan tertentu, serta mempermudah pengambilan keputusan berdasarkan informasi yang lebih akurat tentang biaya dan pendapatan. Job costing dapat membantu mengidentifikasi kegiatan yang tidak efisien serta menyediakan persiapan untuk intervensi perbaikan.
Untuk menghasilkan estimasi biaya yang akurat dan terkini, penerapan sistem job costing yang efektif memerlukan pemantauan bahan baku, tenaga kerja, dan biaya overhead yang teliti.
Baca juga: Kenali 3 Perbedaan Inbound dan Outbound Stok
3. Posisi Work In Process di Akuntansi
Dalam akuntansi, posisi Work in Process (WIP) Inventory memegang peranan penting, khususnya dalam manajemen gudang dan manajemen persediaan. WIP inventory merujuk pada barang-barang yang masih dalam proses produksi dan belum siap untuk dijual.
Di gudang, inventori ini dikategorikan terpisah dari bahan baku atau produk jadi, yang menandakan bahwa barang tersebut masih memerlukan beberapa tahap produksi lebih lanjut sebelum mencapai status barang jadi. Pengelolaan WIP inventory membutuhkan sistem akuntansi yang mampu melacak berbagai tahap produksi dan mengintegrasikan data ini dengan informasi keuangan lainnya. Hal ini sangat penting untuk mengoptimalkan efisiensi dan mengurangi biaya produksi.
Dengan pemantauan yang akurat, perusahaan dapat mengidentifikasi hambatan produksi dan mengalokasikan sumber daya dengan lebih efektif. Akuntansi untuk WIP juga memfasilitasi perhitungan biaya produk secara lebih akurat, yang merupakan komponen penting dalam penetapan harga jual dan penghitungan laba. Oleh karena itu, pengelolaan dan pencatatan WIP inventory yang efektif sangat penting dalam kegiatan operasional gudang.
4. Rumus Work In Process Inventory
Dalam akuntansi, Work in Process (WIP) Inventory adalah kategori yang meliputi barang-barang yang telah dimulai proses produksinya tetapi belum menjadi produk jadi. Berikut ini adalah rumus dasar untuk menghitung nilai WIP.
WIP awal dalam rumus tersebut menandakan nilai WIP pada awal periode akuntansi. Lalu, biaya produksi ditambahkan mencakup semua biaya yang terkait dengan produksi selama periode tersebut, termasuk biaya bahan baku yang digunakan, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik. Terakhir, biaya barang yang selesai adalah nilai dari barang-barang yang telah selesai diproduksi selama periode tersebut dan dialihkan dari WIP ke inventori produk jadi.
Baca juga: Kenali 5 Jenis Dokumen Penyimpanan Barang
5. Kesimpulan
Dalam mengelola warehouse management, memahami work in process inventory adalah suatu hal penting yang tidak hanya mendukung efisiensi produksi, tetapi juga mempengaruhi manajemen keseluruhan suatu perusahaan.
Barang dalam proses adalah persediaan yang belum mencapai tahap produk jadi. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya pengawasan dan manajemen yang efektif selama proses inventory.
Selain itu, persediaan barang dalam proses adalah hal yang memiliki peran penting dalam menjaga kelancaran dan efektivitas warehouse management. Dengan pemahaman yang mendalam tentang setiap aspek WIP, perusahaan dapat mengoptimalkan produksi, mengurangi pemborosan, dan meningkatkan kepuasan pelanggan, yang semuanya adalah faktor pendukung untuk mempertahankan daya saing di pasar yang semakin kompetitif.
Dapatkan update konten terbaik kami
secara rutin di Inbox Anda!
REKOMENDASI
Artikel Terkait
Nov 01, 2024 3 Min Read
Tutup Buku: Proses dan Contohnya di Akhir Periode Perusahaan
Nov 04, 2024 3 Min Read
7 Aplikasi Sales Order Terbaik di Indonesia Tahun 2024
Nov 01, 2024 3 Min Read
Panduan Job Costing: Arti, Tujuan, Rumus, dan Contoh Hitung
Nov 05, 2024 3 Min Read
12 Software Akuntansi Perusahaan Dagang Terbaik di Indonesia
REKOMENDASI