Perbedaan Biaya Persediaan pada LIFO, FIFO, dan Average
3 Min Read Posted on 26 Apr 2023
Daftar Isi
Dalam pengelolaan manajemen gudang, terdapat tiga metode perhitungan persediaan, yaitu LIFO (Last In, First Out), FIFO (First In, First Out), dan average. Pemilihan metode yang tepat sangatlah penting untuk mengoptimalkan biaya dan keuntungan bisnis Anda. Maka dari itu penting bagi Anda untuk Memahami perbedaan antara ketiga metode gudang ini, dimana akan memudahkan Anda dalam mengambil keputusan yang tepat mengenai pengelolaan persediaan.
Dalam artikel ini, Anda akan menemukan penjelasan rinci mengenai FIFO vs LIFO vs average cost serta kelebihan dan kekurangan dari masing-masing metode untuk membantu Anda menentukan pilihan yang tepat bagi perusahaan. Sebelum masuk pembahasan inti, mari ketahui dahulu pengertian dari ketiga teknik gudang ini.
1. Pengertian FIFO, LIFO, dan Average
Metode FIFO merupakan yang paling umum digunakan dalam pengelolaan persediaan di perusahaan. Prinsip dasar dari teknik ini adalah barang yang masuk lebih dulu akan dijual terlebih dahulu. Dengan kata lain, biaya yang dikeluarkan untuk membeli barang pertama kali akan diakui sebagai biaya penjualan saat barang tersebut dijual. Keuntungan dari menggunakan cara ini adalah kesederhanaan dalam perhitungan dan kemudahan dalam pelacakan stok barang.
Dalam kondisi inflasi, metode FIFO akan menghasilkan laba yang lebih tinggi dibandingkan dengan LIFO dan average. Hal ini disebabkan karena harga barang yang dijual diakui pada harga pembelian yang lebih rendah. Namun, metode ini juga memiliki kelemahan, yaitu tidak cocok untuk bisnis yang menjual produk dengan masa kedaluwarsa singkat, karena bisa mengakibatkan penumpukan persediaan lama yang tidak terjual.
Contoh penerapan metode FIFO adalah pada bisnis ritel yang menjual produk dengan variasi harga yang stabil. Dalam situasi ini, First In, First Out akan menghasilkan laporan keuangan yang lebih akurat dan mencerminkan kondisi pasar saat ini, serta memudahkan dalam menghitung biaya persediaan.
Lalu, metode LIFO adalah kebalikan dari metode FIFO, di mana barang yang terakhir masuk akan dijual terlebih dahulu. Dalam kondisi inflasi, metode satu ini akan menghasilkan laba yang lebih rendah dibandingkan dengan kedua metode lainnya. Pasalnya, rumus perhitungannya adalah harga barang yang dijual diakui pada harga pembelian yang lebih tinggi.
Keuntungan dari metode LIFO adalah cocok untuk perusahaan yang menjual produk dengan masa kedaluwarsa singkat, seperti bisnis restoran dan industri farmasi. Penerapan teknik ini akan mencegah terjadinya penumpukan persediaan lama yang tidak terjual dan mengurangi risiko kerugian akibat barang expired.
Metode yang terakhir adalah average atau rata-rata. Dimana cara perhitungannya dengan menghitung rata-rata biaya per unit barang dari keseluruhan persediaan yang ada. Maka dari itu, metode ini sering disebut lebih kompleks dibandingkan dengan FIFO dan LIFO karena memerlukan perhitungan yang lebih rinci dan pembaruan harga rata-rata setiap kali ada transaksi pembelian atau penjualan.
Kelebihan dari menerapkan teknik manajemen gudang ini adalah dapat mengurangi dampak fluktuasi harga pada laporan keuangan dan menghasilkan laba yang lebih stabil dibandingkan dengan kedua metode sebelumnya. Cara ini juga cocok untuk bisnis yang memiliki variasi harga yang tidak terlalu besar dan persediaan yang relatif stabil.
Metode average biasanya diterapkan pada bisnis yang menjual produk dengan harga cenderung stabil, seperti barang konsumsi sehari-hari. Dalam situasi ini, teknik pengelolaan persediaan ini akan membantu Anda menghasilkan laporan manajemen pergudangan yang lebih konsisten dan mencerminkan kondisi pasar yang lebih realistis.
2. Biaya Persediaan di Masing-masing Metode
Biaya persediaan merupakan komponen penting dalam pengelolaan keuangan perusahaan. Nah, masing-masing metode manajemen gudang memiliki dampak yang berbeda terhadap biaya ini. Perbedaan FIFO vs LIFO vs average cost bisa dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti perubahan harga, tingkat inflasi, dan perubahan nilai mata uang.
Ketika perusahaan Anda dihadapkan dengan situasi dimana harga produk meningkat secara konsisten, maka sistem FIFO cenderung menghasilkan biaya persediaan yang lebih rendah karena biaya produk yang dijual mencerminkan harga pembelian yang lebih lama dan lebih rendah.
Di sisi lain, metode LIFO akan menghasilkan biaya persediaan yang lebih tinggi karena biaya produk yang dijual merupakan cerminan harga pembelian yang lebih baru dan lebih tinggi. Sedangkan pada teknik average akan menghasilkan jumlah cost yang berada di antara kedua metode sebelumnya, karena metode ini menghitung rata-rata biaya per unit dari seluruh persediaan.
Perbedaan cost antara ketiga metode ini akan mempengaruhi laba kotor, laba operasional, dan laba bersih perusahaan. Selain itu juga akan berdampak pada keputusan manajemen seputar pengelolaan persediaan, penetapan harga produk, dan strategi pemasaran. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengevaluasi secara seksama perbedaan biaya yang mungkin timbul dari penerapan metode yang berbeda, dan mempertimbangkan dampaknya terhadap kinerja gudang secara keseluruhan.
3. Faktor yang Mempengaruhi Biaya Persediaan
Dalam menghitung biaya persediaan, terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhinya. Dimana faktor-faktor ini meliputi kondisi ekonomi, variasi harga produk, dan perubahan permintaan pasar. Memahami bagaimana hal-hal tersebut dapat mempengaruhi biaya, sangatlah penting bagi Anda. Agar Anda bisa lebih mengoptimalkan pengelolaan persediaan dan keuangan perusahaan.
Faktor pertama adalah kondisi ekonomi, seperti tingkat inflasi dan perubahan nilai mata uang, dapat mempengaruhi biaya persediaan dengan cara yang berbeda tergantung pada metode gudang yang Anda gunakan. Misalnya, dalam kondisi inflasi, metode LIFO cenderung menghasilkan biaya yang lebih tinggi, sedangkan FIFO akan menghasilkan biaya yang lebih rendah. Namun ketika terjadi deflasi, situasinya bisa terbalik.
Variasi harga produk juga menjadi faktor penting yang mempengaruhi biaya persediaan. Untuk perusahaan yang menjual produk dengan fluktuasi harga yang tinggi, seperti komoditas atau bahan baku industri, metode LIFO dapat menghasilkan biaya yang lebih stabil. Pasalnya biaya barang yang dijual akan mencerminkan harga pasar terkini. Sebaliknya, bisnis yang menjual produk dengan variasi harga yang lebih stabil, seperti produk konsumen, mungkin lebih cocok menggunakan metode FIFO atau Average.
Perubahan permintaan pasar juga dapat mempengaruhi biaya persediaan di setiap metode. Jika permintaan meningkat, perusahaan mungkin perlu meningkatkan persediaan dimana tentu saja akan berdampak pada meningkatnya biaya yang dibutuhkan. Demikian pula, jika customer demand menurun, Anda harus mengurangi stok barang yang juga akan mempengaruhi biaya persediaan.
Dengan mempertimbangkan faktor-faktor ini dan bagaimana mereka mempengaruhi biaya persediaan, perusahaan dapat membuat keputusan yang lebih baik tentang metode inventory yang paling sesuai untuk kebutuhan bisnis, serta mengoptimalkan pengelolaan gudang dan keuangan perusahaan secara keseluruhan.
Baca juga: Beda FEFO Warehouse dan Metode Lainnya
4. Kesimpulan
Dalam memilih metode persediaan yang paling sesuai untuk bisnis Anda, penting untuk mempertimbangkan karakteristik produk, kondisi pasar, dan tujuan perusahaan. Metode FIFO cocok untuk bisnis yang menjual produk dengan variasi harga yang stabil dan memerlukan laporan keuangan yang mencerminkan kondisi pasar saat ini.
Sedangkan, LIFO lebih sesuai untuk bisnis yang menjual produk dengan masa kedaluwarsa singkat dan harga yang sangat fluktuatif. Sementara itu, metode average mungkin menjadi pilihan yang lebih baik untuk perusahaan yang menjual produk dengan harga yang cenderung stabil dan persediaan yang relatif sama.
Memahami FIFO vs LIFO vs average cost dengan baik akan membantu Anda dalam memilih metode yang paling tepat untuk kelola gudang. Dengan begitu, Anda bisa mengoptimalkan pengelolaan persediaan, memaksimalkan keuntungan perusahaan, dan menghasilkan laporan keuangan yang lebih akurat dan informatif.
Dapatkan update konten terbaik kami
secara rutin di Inbox Anda!
REKOMENDASI
Artikel Terkait
Nov 01, 2024 3 Min Read
Tutup Buku: Proses dan Contohnya di Akhir Periode Perusahaan
Nov 01, 2024 3 Min Read
Panduan Job Costing: Arti, Tujuan, Rumus, dan Contoh Hitung
Nov 01, 2024 3 Min Read
Apa itu ERP Workflow, Manfaat, dan Contoh Penerapannya
Oct 30, 2024 3 Min Read
12 Rekomendasi Software Terbaik untuk Pabrik Makanan
REKOMENDASI