Pengertian ROI (Return on Investment) serta Cara Hitungnya
3 Min Read Posted on 06 Sep 2024
Daftar Isi
Bayangkan jika perusahaan Anda terus menghabiskan waktu, uang, dan tenaga, namun tidak pernah benar-benar mengetahui apakah semua itu sepadan dengan hasil yang diperoleh. Tanpa menghitung Return on Investment (ROI), ini bisa terjadi—atau mungkin Anda sudah mengalaminya!
ROI adalah salah satu indikator kunci yang bisa mengungkapkan seberapa efektif investasi Anda. Sayangnya, banyak bisnis di Indonesia yang belum memiliki sistem perhitungan ROI yang tepat, sehingga keputusan investasi mereka sering kali kurang akurat.
Di artikel ini, kami akan membantu Anda memahami apa itu ROI, mengapa penting bagi bisnis Anda, dan bagaimana Anda dapat meningkatkan nilai ROI tersebut. Kami juga akan membahas faktor-faktor yang memengaruhi perhitungan ROI, panduan praktis untuk menghitungnya secara efektif, serta solusi digital seperti software ERP untuk membantu Anda.
Siap untuk mengoptimalkan keuntungan investasi Anda? Mari kita mulai!
1. Apa itu ROI?
Return on Investment (ROI) adalah indikator yang digunakan untuk mengukur seberapa besar keuntungan yang diperoleh dibandingkan dengan jumlah investasi yang dikeluarkan. Dalam konteks bisnis, ROI membantu perusahaan menilai apakah investasi mereka, baik dalam bentuk uang, waktu, atau sumber daya, menghasilkan keuntungan yang sesuai dengan harapan.
Dengan mengetahui nilai ROI, perusahaan dapat membuat keputusan yang lebih cerdas terkait alokasi anggaran, strategi pemasaran, dan berbagai proyek bisnis lainnya.
ROI sebaiknya dihitung setiap kali perusahaan melakukan investasi, entah itu untuk mengembangkan produk baru, memperluas pasar, atau meningkatkan teknologi. Penghitungan ROI juga sebaiknya dilakukan rutin setelah proyek berjalan untuk memastikan performa proyek dan pendapatan yang diterima sesuai rencana awal.
Apa yang terjadi jika ROI tidak dihitung? Tanpa perhitungan ROI yang jelas, perusahaan bisa saja terjebak dalam pengeluaran yang tidak efisien, atau lebih parah lagi, terus menginvestasikan dana dalam proyek yang sebenarnya merugi.
Ini seperti bermain tebak-tebakan di mana Anda tidak tahu apakah Anda sedang untung atau buntung. Jadi, menghitung ROI bukan sekadar langkah tambahan, tapi kunci untuk menjaga kesehatan finansial bisnis Anda.
2. Perbedaan Antara ROI, ROE, dan ROA
ROI, ROE, dan ROA adalah tiga metrik yang sering digunakan untuk mengevaluasi kinerja bisnis, namun masing-masing memiliki fokus yang berbeda.
Return on Investment (ROI) mengukur seberapa besar keuntungan yang diperoleh dari investasi tertentu. Fokusnya adalah pada profitabilitas investasi, baik itu proyek, kampanye, atau pembelian aset. Misalnya, jika perusahaan menginvestasikan Rp100 juta dalam kampanye pemasaran dan mendapatkan keuntungan Rp150 juta, maka ROI-nya adalah 50%.
Sementara itu, Return on Equity (ROE) menghitung seberapa efektif perusahaan menggunakan ekuitas (modal sendiri) untuk menghasilkan keuntungan. ROE lebih mengarah pada seberapa baik manajemen mengelola modal yang ditanamkan pemegang saham. Contohnya, jika perusahaan memiliki ekuitas Rp200 juta dan memperoleh laba bersih Rp40 juta, maka ROE-nya adalah 20%.
Return on Assets (ROA), di sisi lain, fokus pada seberapa efisien perusahaan menggunakan semua asetnya untuk menghasilkan keuntungan. Lingkup aset yang dimaksud bisa meliputi aset dari ekuitas maupun aset hutang. Misalnya, jika total aset perusahaan adalah Rp500 juta dan laba bersih Rp50 juta, ROA-nya adalah 10%.
Jadi, meskipun ketiganya mengukur kinerja bisnis, ROI berfokus pada investasi tertentu, ROE pada ekuitas, dan ROA pada efisiensi penggunaan aset. Analogi mudahnya: ROI seperti melihat satu proyek, ROE melihat dari sisi pemilik, dan ROA melihat seluruh aset.
3. Manfaat Menghitung ROI bagi Bisnis
Menghitung Return on Investment (ROI) memberikan manfaat besar bagi bisnis, terutama dalam aspek manajemen keuangan. ROI membantu perusahaan menilai efisiensi investasi mereka, memastikan apakah pengeluaran yang dilakukan memberikan keuntungan yang sebanding. Tidak hanya itu, ROI juga memberikan wawasan penting dalam membuat keputusan yang lebih bijak terkait investasi masa depan.
Berikut adalah beberapa manfaat utama dari menghitung ROI secara rutin:
a. Meningkatkan Efisiensi Alokasi Anggaran
Dengan mengetahui nilai ROI dari berbagai proyek atau investasi, perusahaan dapat mengalokasikan anggaran proyek ke area yang memberikan keuntungan terbesar. Misalnya, jika perusahaan menemukan bahwa kampanye pemasaran digital menghasilkan ROI 40%, sementara pemasaran tradisional hanya 10%, perusahaan bisa memutuskan untuk lebih fokus pada strategi digital. Hasilnya, anggaran lebih optimal dan investasi lebih efisien.
b. Memantau Kinerja Proyek
ROI juga berfungsi sebagai alat untuk memantau kinerja proyek dari waktu ke waktu. Jika suatu proyek tidak menghasilkan ROI yang diharapkan, perusahaan bisa segera melakukan evaluasi dan perbaikan. Misalnya, sebuah perusahaan yang berinvestasi dalam proyek konstruksi besar dengan ROI awal 15% mungkin akan menghentikan proyek tersebut jika ROI menurun hingga di bawah 5% setelah berjalan beberapa bulan.
c. Mengurangi Risiko Kerugian
Menghitung ROI secara teratur membantu perusahaan mengidentifikasi investasi yang merugikan sebelum menyebabkan kerugian besar. Misalnya, jika ROI dari pengembangan produk baru hanya 3% dan berada di bawah ekspektasi, manajemen bisa memutuskan untuk menghentikan proyek tersebut lebih awal sehingga mengurangi risiko kerugian finansial yang lebih besar.
d. Mengukur Keberhasilan Investasi Jangka Panjang
ROI juga dapat digunakan untuk menilai investasi jangka panjang, seperti pembelian mesin baru atau investasi teknologi. Jika perusahaan membeli mesin dengan nilai Rp1 miliar dan menghitung ROI 25% setelah dua tahun penggunaan, maka perusahaan dapat yakin bahwa investasi tersebut berkontribusi signifikan terhadap keuntungan perusahaan.
Dengan menghitung ROI secara rutin, bisnis dapat memastikan investasi mereka selalu menghasilkan nilai tambah, menjaga keseimbangan finansial, dan membuat keputusan yang lebih terinformasi.
4. Faktor-faktor yang Memengaruhi ROI
Sebelum menghitung Return on Investment (ROI), Anda harus tahu bahwa ada banyak faktor yang bisa memengaruhi hasil akhirnya. Nilai ROI tidak hanya ditentukan oleh besar kecilnya keuntungan, tetapi juga oleh berbagai variabel yang memengaruhi efisiensi investasi.
Memahami faktor-faktor ini sangat penting agar bisnis dapat lebih akurat dalam memprediksi hasil investasi dan mengoptimalkan keuntungan. Ada empat faktor utama yang berpengaruh terhadap nilai ROI, yaitu:
a. Biaya Investasi Awal
Besarnya modal awal yang diinvestasikan sangat mempengaruhi ROI. Semakin besar investasi awal, semakin tinggi target keuntungan yang harus dicapai untuk menghasilkan ROI yang positif.
Sebagai contoh, jika perusahaan menginvestasikan Rp500 juta dalam proyek renovasi gedung, perusahaan perlu memperoleh laba yang lebih besar untuk mencapai ROI yang signifikan dibandingkan jika mereka hanya menginvestasikan Rp100 juta.
b. Pendapatan yang Dihasilkan
Pendapatan atau keuntungan yang diperoleh dari investasi merupakan faktor kunci yang memengaruhi ROI. Jika sebuah bisnis tidak mampu menghasilkan pendapatan yang cukup dari investasinya, maka nilai ROI akan rendah.
Misalnya, kampanye pemasaran dengan investasi Rp50 juta menghasilkan Rp75 juta, maka pendapatan yang lebih besar ini akan meningkatkan ROI secara signifikan.
c. Durasi Investasi
Waktu yang dibutuhkan untuk melihat hasil dari investasi juga berpengaruh pada ROI. Semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan laba, semakin rendah ROI-nya. Sebagai contoh, investasi dalam teknologi baru mungkin memerlukan waktu beberapa tahun untuk benar-benar memberikan keuntungan yang diharapkan.
d. Risiko Investasi
Risiko selalu menjadi faktor yang harus diperhitungkan. Ketika Anda memutuskan untuk mengambil proyek investasi dengan risiko yang cukup besar, Anda membutuhkan potensi profit yang lebih besar supaya Anda bisa mendapatkan ROI yang sama ketika Anda memilih investasi dengan risiko yang lebih rendah. Semakin tinggi risiko, semakin sulit untuk memprediksi ROI dengan akurat.
Dengan memahami faktor-faktor ini, perusahaan dapat merencanakan strategi investasi yang lebih efektif dan mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang potensi keuntungan yang bisa mereka capai.
5. Cara Menghitung ROI
Menghitung Return on Investment (ROI) adalah langkah penting untuk mengetahui apakah investasi yang dilakukan bisnis Anda menghasilkan keuntungan yang sesuai. Proses ini sebenarnya cukup sederhana, namun sangat krusial untuk memastikan Anda mengambil keputusan yang tepat terkait investasi. Berikut adalah langkah-langkah dalam menghitung ROI:
a. Tentukan Pendapatan dari Investasi
Langkah pertama adalah mengetahui berapa banyak pendapatan atau keuntungan yang dihasilkan dari investasi yang telah dilakukan. Namun, mengutip artikel Harvard Business Review, Anda perlu mengingat bahwa pendapatan alias profit tidak sama dengan kas. Pendapatan atau profit bisa berupa peningkatan penjualan, pengiriman produk yang berhasil sampai ke tangan pelanggan, penghematan biaya, atau keuntungan lainnya yang terkait langsung dengan investasi tersebut.
b. Hitung Biaya Investasi
Selain pendapatan yang diperoleh dari investasi, Anda juga perlu menghitung semua biaya atau pengeluaran yang terkait dengan investasi tersebut. Biaya ini bisa meliputi biaya modal, biaya operasional, tenaga kerja, dan biaya overhead lain yang dikeluarkan untuk menjalankan proyek atau program tersebut.
c. Gunakan Rumus ROI
Setelah mengetahui pendapatan dan biaya investasi, Anda dapat menghitung ROI menggunakan rumus berikut:
Return on investment formula ini akan memberikan Anda persentase ROI yang mencerminkan seberapa besar keuntungan yang dihasilkan dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan.
d. Contoh Perhitungan
Agar lebih terbayang, simak penjelasan contoh perhitungan ROI berikut ini: Misalnya, sebuah perusahaan menginvestasikan Rp100 juta dalam kampanye pemasaran, dan kampanye tersebut menghasilkan pendapatan tambahan sebesar Rp150 juta. Menggunakan rumus di atas:
Ini berarti kampanye pemasaran tersebut memberikan ROI sebesar 50%, menunjukkan investasi tersebut cukup menguntungkan.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, bisnis Anda bisa lebih mudah menentukan seberapa efektif investasi yang dilakukan dan memastikan bahwa setiap dana yang dikeluarkan memberikan hasil maksimal.
6. Kelebihan dan Kelemahan ROI
Return on Investment (ROI) adalah alat yang sangat berguna dalam mengukur efisiensi investasi bisnis. Namun, seperti alat analisis lainnya, ROI memiliki kelebihan dan kelemahan. Memahami kedua sisi ini akan membantu Anda menggunakan ROI dengan lebih efektif dalam pengambilan keputusan bisnis. Berikut adalah beberapa kelebihan dan kelemahan ROI:
Kelebihan ROI:
Mudah Dipahami dan Dihitung: ROI adalah indikator yang mudah dipahami dan dihitung. Dengan rumus sederhana, bisnis dapat cepat mengevaluasi keuntungan investasi, menjadikannya sangat berguna dalam presentasi dan keputusan cepat. Semakin tinggi persentasenya, semakin baik hasilnya!
Membantu Membandingkan Berbagai Investasi: Salah satu kekuatan ROI adalah kemampuannya membandingkan berbagai investasi, seperti kampanye pemasaran, pembelian aset, atau pengembangan produk, sehingga memudahkan menentukan prioritas investasi.
Memberikan Gambaran Keuntungan Finansial: ROI berfungsi memantau keuntungan finansial dari investasi, membantu perusahaan mengevaluasi proyek dan memastikan keputusan menghasilkan keuntungan.
Kelemahan ROI:
Tidak Mempertimbangkan Waktu: Salah satu kelemahan ROI adalah tidak mempertimbangkan jangka waktu investasi, padahal ROI tinggi dalam waktu singkat lebih baik daripada investasi yang memerlukan waktu bertahun-tahun untuk balik modal dan untung.
Mengabaikan Risiko Investasi: ROI tidak memperhitungkan risiko investasi. Dua proyek bisa memiliki ROI sama, tetapi risikonya berbeda, sehingga tanpa mempertimbangkan risiko, ROI memberikan gambaran yang kurang lengkap.
Dengan memahami kelebihan dan kelemahan ROI, Anda bisa lebih bijak dalam menggunakan metrik ini sebagai alat bantu pengambilan keputusan bisnis, sekaligus menghindari jebakan interpretasi yang kurang tepat.
7. Nilai ROI yang Dianggap Baik
Menurut artikel Fool, nilai ROI dianggap baik itu buruk itu tergantung pada nilai investasi awal, jenis pengembalian yang Anda harapkan, dan bagaimana kinerja bisnis serupa di industri Anda. Namun, secara umum, ROI yang baik adalah yang mampu menghasilkan keuntungan di atas biaya modal dan memberikan nilai tambah bagi bisnis.
Sebagai acuan, ROI yang sehat biasanya berada di kisaran 10% hingga 30%. Jika ROI melebihi 30%, itu sering dianggap sebagai investasi yang sangat menguntungkan.
Namun, perlu diingat bahwa tidak ada angka "ajaib" untuk semua situasi. Sebagai contoh, dalam industri teknologi, ROI sebesar 15% mungkin sangat baik karena potensi pertumbuhan jangka panjang. Sebaliknya, dalam industri dengan risiko rendah seperti real estate, ROI 10% mungkin sudah cukup menarik karena stabilitas yang lebih tinggi.
Selain angka, penting juga mempertimbangkan jangka waktu dan risiko. ROI yang tinggi dalam waktu singkat tentu lebih menarik, tetapi jika investasi tersebut sangat berisiko, Anda mungkin ingin berpikir dua kali. Jadi, intinya, ROI yang baik adalah yang seimbang antara keuntungan, waktu, dan risiko.
8. Cara Meningkatkan Return on Investment
Meningkatkan Return on Investment (ROI) adalah salah satu prioritas utama bagi setiap bisnis. Semakin tinggi ROI, semakin efektif perusahaan dalam memanfaatkan investasinya untuk menghasilkan keuntungan. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan perusahaan untuk meningkatkan ROI:
a. Optimalkan Penggunaan Sumber Daya
Salah satu cara paling efektif untuk meningkatkan ROI adalah dengan memaksimalkan penggunaan sumber daya yang ada. Ini bisa berupa tenaga kerja, waktu, dan peralatan. Dengan mengurangi pemborosan dan meningkatkan efisiensi, biaya operasional bisa ditekan sehingga margin keuntungan meningkat.
b. Perbaiki Proses Operasional
Proses operasional yang lambat dan tidak efisien dapat menurunkan ROI. Evaluasi seluruh proses bisnis untuk mencari peluang perbaikan, seperti mengurangi langkah yang tidak diperlukan atau mengotomatiskan pekerjaan rutin. Hasilnya, bisnis akan lebih produktif dengan biaya lebih rendah.
c. Gunakan Solusi Digital seperti Sistem ERP
Salah satu solusi modern yang terbukti efektif untuk meningkatkan ROI adalah dengan menggunakan sistem ERP. Sistem ERP (Enterprise Resource Planning) dirancang untuk meningkatkan efisiensi operasional perusahaan dengan mengintegrasikan berbagai departemen dalam satu platform, seperti keuangan, produksi, dan sumber daya manusia.
Implementasi ERP sangat erat kaitannya dengan peningkatan ROI karena ERP membantu perusahaan meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam berbagai aspek operasional. Berikut adalah penjelasan lebih rinci mengenai manfaat ERP dalam meningkatkan ROI:
Mengurangi kesalahan manual: Otomatisasi proses mengurangi risiko kesalahan manusia, yang seringkali dapat merugikan perusahaan dalam jangka panjang. Dengan ERP, perusahaan dapat menghindari biaya tambahan yang timbul dari kesalahan administratif.
Meningkatkan produktivitas: ERP menyederhanakan proses bisnis, sehingga karyawan dapat bekerja lebih efisien. Ini berarti lebih banyak pekerjaan dapat diselesaikan dalam waktu yang lebih singkat, meningkatkan produktivitas secara keseluruhan.
Otomatisasi laporan keuangan: ERP memungkinkan laporan keuangan dibuat secara otomatis dan real-time, menghemat waktu dan tenaga. Dengan penghematan ini, perusahaan dapat mengurangi biaya operasional yang berujung pada peningkatan ROI.
Dengan penerapan cloud ERP, perusahaan bisa lebih fokus pada mencapai target investasi mereka. Sistem berbasis cloud memungkinkan fleksibilitas dan aksesibilitas yang lebih besar, memungkinkan perusahaan untuk tumbuh tanpa harus terbebani dengan infrastruktur yang rumit.
Tips memilih software: Pastikan Anda memilih vendor yang terpercaya dan memiliki rekam jejak yang baik, serta mencantumkan testimoni dari klien-klien kredibel untuk memastikan kualitas software tersebut.
Salah satu pilihan terbaik adalah software ERP ScaleOcean, yang dirancang khusus untuk membantu perusahaan memaksimalkan produktivitas dan mengurangi biaya operasional. Karena efektivitasnya dalam mengelola proses bisnis dan kemampuan integrasinya dengan modul-modul seperti akuntansi, procurement, dan inventory, ROI software ERP pun cukup menjanjikan.
Jika Anda ingin melihat bagaimana ScaleOcean dapat mengubah bisnis Anda, jangan ragu untuk konsultasi langsung dengan tim ahli kami atau akses demo gratis. Dengan ScaleOcean, Anda bisa memastikan investasi Anda bekerja lebih efektif—tanpa perlu nebak-nebak!
9. Kesimpulan
Menghitung ROI sebelum membuat keputusan investasi bisnis adalah langkah penting yang tidak bisa diabaikan. ROI membantu perusahaan memahami apakah investasi yang dilakukan menghasilkan keuntungan yang sepadan dengan biaya yang dikeluarkan. Tanpa perhitungan yang tepat, perusahaan berisiko membuat keputusan yang merugikan.
Untuk memudahkan proses ini, solusi manajemen keuangan seperti software akuntansi ScaleOcean dapat menjadi alat yang sangat berguna. Dengan fitur-fitur otomatisasi dan analisis yang canggih, ScaleOcean membantu menghitung ROI dengan lebih akurat dan efisien.
Jadi, jika Anda ingin memastikan setiap rupiah yang diinvestasikan memberikan hasil maksimal, sudah saatnya menggunakan solusi keuangan yang tepat. Ingat, lebih baik menghitung ROI sekarang daripada menyesal di kemudian hari—karena tidak ada yang suka "kejutan" dalam bisnis, kecuali keuntungan yang melonjak tinggi!
Dapatkan update konten terbaik kami
secara rutin di Inbox Anda!
REKOMENDASI
Artikel Terkait
Nov 01, 2024 3 Min Read
Tutup Buku: Proses dan Contohnya di Akhir Periode Perusahaan
Nov 01, 2024 3 Min Read
Panduan Job Costing: Arti, Tujuan, Rumus, dan Contoh Hitung
Nov 01, 2024 3 Min Read
Apa itu ERP Workflow, Manfaat, dan Contoh Penerapannya
Oct 30, 2024 3 Min Read
12 Rekomendasi Software Terbaik untuk Pabrik Makanan
REKOMENDASI