Mengenal Apa Itu Reverse Logistics dalam Rantai Pasok?
3 Min Read Posted on 04 Sep 2023
Daftar Isi
Rantai pasok memiliki banyak aspek penting yang harus dipantau efektivitasnya agar kinerja bisnis berjalan lancar dan stabil. Reverse logistics menjadi salah satu jenis distribusi dan solusi yang dapat meningkatkan performa bisnis Anda. Maka dari itu, penting untuk memastikannya berjalan dengan lancar dan jelas. Dalam artikel ini, akan dijelaskan definisi, manfaat, dan alur dari reverse logistics dalam suatu bisnis. Untuk itu, silakan cermati penjelasan detailnya sebagai berikut!
1. Definisi Reverse Logistics
Reverse logistics adalah rangkaian proses pergerakan barang atau produk dari konsumen kembali ke produsen, atau dari produsen kembali ke tahap awal rantai pasok. Proses ini melibatkan alur balik dari aliran barang atau produk setelah mencapai akhir siklus hidup mereka, atau setelah digunakan oleh konsumen.
Reverse logistics merupakan kebalikan dari alur logistik secara konvensional yang mengatur aliran barang atau produk dari produsen ke konsumen. Tapi, sama seperti proses alur logistik rantai pasokan yang konvensional, logistik berkebalikan ini memiliki fungsi dan manfaat tertentu bagi kinerja bisnis Anda.
2. Manfaat Reverse Logistics
Terdapat beberapa manfaat dalam penggunaan logistik berkebalikan dalam bisnis. Berikut adalah penjelasan lengkapnya:
a. Pengurangan Biaya Operasional
Manfaat penggunaan reverse logistics yang pertama adalah mengurangi biaya operasional. Dengan mengelola kembali produk yang dikembalikan atau tidak terjual, bisnis dapat mengurangi biaya operasional yang berkaitan dengan pembuangan limbah atau barang yang tidak layak jual.
b. Pemanfaatan Nilai Kembali
Melalui proses logistik berkebalikan, bisnis dapat memulihkan kembali nilai dari suatu produk yang sebelumnya dianggap sebagai limbah atau tidak dapat dijual. Manfaat yang satu ini berkaitan erat dengan proses daur ulang dan green supply chain management. Bisa juga mencakup proses penjualan barang kembali setelah diperbaiki.
c. Kepuasan Pelanggan
Proses logistik berkebalikan yang efektif dan efisien ini dapat meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan. Bisnis yang menyediakan solusi terbaik untuk proses pengembalian, pemanfaatan kembali, atau daur ulang produk tentu akan meningkatkan citra baik di mata pelanggan. Contohnya, dengan memiliki alur dan logistik berkebalikan yang tertata rapi juga akan memberikan citra bahwa perusahaan Anda peduli terhadap lingkungan.
d. Kepatuhan Regulasi
Adanya alur dan metode reverse logistics juga bermanfaat sebagai bentuk kepatuhan bisnis Anda terhadap regulasi yang ada. Sebab, beberapa industri dan negara memiliki peraturan ketat terkait pengelolaan limbah dan produk yang sudah tidak terjual. Ketika suatu bisnis mematuhi regulasi yang ada, maka tentu akan terhindar dari sanksi pula.
e. Optimalisasi Rantai Pasok
Logistik yang berkebalikan ini juga bermanfaat untuk membantu bisnis memahami tren pengembalian produk dengan disertai alasan yang masuk akal. Informasi ini nantinya dapat membantu dalam perencanaan supply chain management dan perbaikan produk di masa depan. Sehingga, proses rantai pasok pun semakin efisien.
f. Peluang Inovasi
Manfaat logistik berkebalikan yang terakhir adalah mendorong inovasi terkait desain, kemasan, dan pengelolaan produk atau barang. Bisa juga memberikan inovasi untuk mengembangkan produk yang lebih tahan lama, ramah lingkungan, atau mudah didaur ulang. Bisa juga menciptakan inovasi layanan pelanggan yang lebih maju agar kepercayaan terhadap bisnis Anda semakin meningkat.
3. Alur Reverse Logistics
Terdapat alur reverse logistics yang perlu diperhatikan bagi kelangsungan bisnis Anda. Berikut penjelasan mendetailnya:
a. Pengembalian Produk Cacat
Tahap pertama dari alur logistik berkebalikan ini adalah pengembalian produk atau barang. Pengembalian ini terjadi ketika konsumen sudah menerima dan menginspeksi barang atau produk kemudian menemukan kerusakan atau cacat.
Pengembalian ini bertujuan agar pihak produsen dapat memberikan solusi terbaik untuk memecahkan masalah yang dialami oleh pihak konsumen. Untuk itu, suatu bisnis haruslah memiliki alur dan metode yang paling efisien dan efektif untuk proses pengembalian produk atau barang.
b. Penggantian Produk
Setelah produk atau barang yang mengalami kerusakan, kekurangan, atau cacat dikembalikan, tahap selanjutnya adalah penggantian. Penggantian ini tentu harus sejalan dengan stok persediaan yang ada di gudang penyimpanan. Oleh sebab itu, tahap ini harus bekesinambungan dengan warehouse management system juga.
Dengan menggunakan sistem manajemen gudang, Anda dapat mengetahui apakah produk yang dibutuhkan untuk tahap ini tersedia atau tidak. Jika tidak, maka Anda tentu harus memiliki solusi atau metode alternatif bagi konsumen.
c. Pengembalian Produk Habis Masa Pakai
Tahap lainnya dalam reverse logistics adalah pengembalian produk yang sudah habis masa pakainya. Biasanya, tahap ini hanya berlaku untuk beberapa produk saja. Ketika sudah habis masa pakainya dan sudah tidak bisa digunakan lagi, produk akan dikembalikan kepada pihak yang bisa mendaur ulang atau menguraikannya.
d. Recall Produk
Selain itu, ada juga tahap recall produk dalam alur reverse logistics. Tahap yang satu ini dilakukan ketika suatu produk atau barang memiliki masalah keamanan atau cacat massal. Untuk itu, pihak perusahaan akan menarik produk atau barang tersebut dari pasar dan mencegah penyebarannya untuk sementara waktu sampai masalah berhasil diatasi.
e. Daur Ulang dan Pemulihan
Daur ulang dan pemulihan juga termasuk dalam alur logistik yang berkebalikan ini. Ketika suatu produk tidak dapat dijual lagi dan sudah habis masa pakainya, maka produk tersebut akan diurai atau didaur ulang. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir dampak lingkungan dan memaksimalkan nilai dari bahan dan komponen yang ada di dalamnya.
f. Pengelolaan Limbah
Nah, pengelolaan limbah juga termasuk dalam alur logistik berkebalikan ini. Di mana suatu perusahaan memiliki metode tersendiri untuk mengelola limbah yang dihasilkan dari produk. Biasanya, bisnis yang memiliki metode ini memproduksi produk yang mengandung bahan-bahan berbahaya. Tapi, tidak menutup kemungkinan bisnis lain memiliki alur ini.
Misalnya, suatu bisnis memiliki divisi tertentu untuk mendaur ulang kemasan plastik yang digunakan produknya. Kemudian, mereka mengimbau para pelanggan untuk mengirimkan kemasan habis pakai produk tersebut ke divisi daur ulang dengan imbalan tertentu.
4. Kesimpulan
Rantai pasok yang sehat memiliki reverse logistics yang sehat pula. Sebab, seluruh tahap dalam logistik berkebalikan ini berkaitan erat dengan rangkaian proses rantai pasokan, mulai dari produsen ke konsumen, dan kembali lagi ke produsen. Oleh karena itu, Anda harus menyiapkan alur dan metode logistik berkebalikan tersebut yang efisien dan efektif bagi bisnis Anda dan pelanggan.
Tujuan utama logistik berkebalikan adalah mengelola dan mendapatkan kembali nilai produk atau barang suatu bisnis. Namun, tipe logistik ini juga bertujuan untuk mengurangi dampak lingkungan, dan membangun citra positif di mata pelanggan. Itu sebabnya logistik ini juga berhubungan dengan pihak sosial perusahaan dalam hal pengelolaan limbah dan kontribusi bisnis terhadap lingkungan.
Reverse logistics adalah aspek penting dalam bisnis untuk memastikan bahwa produk-produk yang tidak lagi digunakan atau rusak dikelola dengan baik, sehingga dapat mencegah pemborosan, dan mendukung praktik bisnis yang bertanggung jawab terhadap lingkungan dan masyarakat.
Dapatkan update konten terbaik kami
secara rutin di Inbox Anda!
REKOMENDASI
Artikel Terkait
Nov 05, 2024 3 Min Read
Mengenal Shipping Mark: Arti, Jenis, dan Contohnya
Nov 01, 2024 3 Min Read
Tutup Buku: Proses dan Contohnya di Akhir Periode Perusahaan
Nov 04, 2024 3 Min Read
7 Aplikasi Sales Order Terbaik di Indonesia Tahun 2024
Nov 01, 2024 3 Min Read
Panduan Job Costing: Arti, Tujuan, Rumus, dan Contoh Hitung
REKOMENDASI