Apa itu FOB dalam Ekspor dan Keuntungan Penerapannya?
3 Min Read Posted on 10 May 2024
Daftar Isi
Dalam bisnis logistik terutama untuk keperluan ekspor impor, ada berbagai macam kontrak perdagangan yang bisa disepakati baik pihak pembeli atau penjual. Salah satunya, FOB adalah singkatan dari free on board. Istilah ini tidak hanya menentukan titik pengalihan tanggung jawab risiko dan biaya dari penjual ke pembeli, tetapi juga membantu dalam menetapkan kejelasan dan akuntabilitas dalam proses pengiriman barang.
FOB menjadi sebuah standar dalam bisnis logistik yang menjelaskan secara detail kapan penjual bisa melepaskan tanggung jawab pengurusan barang, dan mengalihkannya ke pembeli. Melalui penjelasan apa itu FOB dalam ekspor dan implementasinya dalam skenario nyata, serta pembahasan macam-macam FOB, Anda dapat memahami bagaimana konsep ini diterapkan dalam praktik perdagangan global dan manfaat-manfaat utama yang ditawarkan kepada kedua pihak. Pelajari selengkapnya di sini!
1. Pengertian FOB
FOB adalah singkatan dari free on board, yaitu jenis incoterms yang menyatakan bahwa penjual wajib mengurus semua kebutuhan pengiriman termasuk biaya yang diperlukan sampai barang dimuat di atas kapal. Setelah barang berada di kapal, risiko dan biaya menjadi tanggung jawab pembeli.
Agar lebih jelas, perhatikan skenario berikut ini. PT IndoTextile adalah sebuah perusahaan tekstil batik yang berlokasi di Bandung. Mereka menjalin kontrak dengan BoutiqueChic, sebuah perusahaan ritel yang berbasis di Paris, Prancis, untuk menyediakan berbagai jenis kain batik untuk koleksi musim panas.
Nah di sini, keduanya sepakat menggunakan kontrak perjanjian FOB. Perusahaan tekstil bertugas untuk mengemas kain batik dengan aman dan mengatur transportasi ke pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta. Mereka juga mengurus semua biaya dan dokumentasi yang diperlukan untuk ekspor hingga barang tiba di pelabuhan tujuan di Paris.
Selama perjalanan, PT IndoTextile masih menanggung semua risiko kehilangan atau kerusakan barang. Risiko ini baru akan dialihkan ke BoutiqueChic setelah kain batik diterima di pelabuhan Paris dan secara resmi diserahkan kepada pihak ritel tersebut. Tapi, PT IndoTextile yang bekerja sama dengan vendor pengiriman internasional untuk mengatur semua kebutuhan logistik. Mereka juga mengurus asuransi pengiriman untuk meminimalisir potensi kerugian selama transit.
2. Macam-macam FOB
Dalam bisnis logistik, apa itu FOB dalam ekspor dibagi menjadi beberapa macam yang mengatur bagaimana proses transaksi logistik berlangsung dan pembagian tanggung jawab terkait manajemen barang. Umumnya, dibagi menjadi FOB origin dan FOB destination.
a. FOB Origin
FOB origin juga dikenal sebagai FOB shipping point. Dalam kondisi ini, risiko kerusakan, kehilangan, atau biaya tambahan selama pengiriman menjadi tanggung jawab pembeli. Artinya, pembeli harus mengatur asuransi dan semua aspek logistik pengiriman sejak awal. Penjual dianggap telah menyelesaikan kewajibannya ketika produk telah dikirim dari pelabuhan asal, dan semua biaya yang terkait dengan pengiriman dari titik ini diambil alih oleh pembeli.
b. FOB Destination
Dalam kontrak ini, penjual bertanggung jawab atas barang hingga barang tersebut tiba di lokasi tujuan yang telah ditetapkan dan diterima oleh pembeli. Jadi, penjual harus menanggung semua biaya pengiriman dan risiko kerusakan atau kehilangan barang selama perjalanan. Pembeli hanya mengambil alih tanggung jawab setelah barang tiba dengan selamat dan diserahkan di lokasi tujuan. Jenis ini sering dipilih oleh pembeli yang ingin membayar barang hanya ketika tiba dalam kondisi baik.
3. Pembagian Tanggung Jawab Penjual dan Pembeli
FOB price adalah salah satu kontrak perdagangan internasional yang cukup baik karena menjelaskan secara detail pembagian tanggung jawab penjual dan pembeli. Bagaimana detail tanggung jawab masing-masing pihak tersebut? Yuk, langsung simak pada pembahasan berikut ini.
a. Tanggung Jawab Penjual
Penjual bertanggung jawab atas persiapan, pengemasan, dan pengiriman barang hingga dipastikan barang sampai di port of loading negara asal. Penjual juga harus mengurus semua dokumen ekspor. Tidak hanya itu, tapi juga harus mengatur pengiriman barang ke kapal yang telah dipesan oleh pembeli dan menanggung biaya logistiknya hingga barang benar-benar berada di atas kapal. Setelah barang dimuat, risiko kerusakan atau kehilangan barang beralih dari penjual ke pembeli.
b. Tanggung Jawab Pembeli
Sedangkan tanggung jawab pembeli dimulai setelah barang dimuat ke dalam kapal di pelabuhan pengiriman. Dari sini, pembeli bertanggung jawab terkait semua biaya dan risiko yang ada mulai dari pelabuhan pengiriman ke destinasi akhir. Ini termasuk biaya pengiriman, asuransi pengiriman, dan biaya lain yang bisa jadi dibutuhkan selama perjalanan. Pembeli juga bertanggung jawab mengatur penerimaan barang di pelabuhan tujuan, melakukan pemeriksaan barang, dan mengurus semua dokumen yang diperlukan untuk impor, termasuk membayar bea masuk dan pajak.
4. Keuntungan Penerapan FOB
Salah satu keuntungan dari penggunaan FOB price adalah pembagian tanggung jawab biaya dan risiko untuk pembeli atau penjual dilakukan secara jelas. Dalam ketentuan ini, penjual bertanggung jawab pada barang sampai berhasil dimuat ke dalam kapal di pelabuhan pengiriman. Artinya, penjual juga harus mengatur biaya transportasi lokal, biaya bongkar muat di pelabuhan, dan biaya persiapan dokumen ekspor.
Setelah barang berada di kapal, semua tanggung jawab, termasuk biaya pengiriman, asuransi, dan biaya lainnya yang berkaitan dengan transportasi dari pelabuhan asal ke pelabuhan tujuan dibebankan ke pembeli. Kejelasan seperti ini sangat penting agar kedua pihak bisa dengan strategis merencanakan dan mengelola anggaran.
Selain itu, FOB price adalah kontrak yang menguntungkan dalam aspek perhitungan pajak dan kelancaran custom clearance. Karena nilai barang untuk keperluan kustom biasanya berdasarkan harga FOB, maka penentuan bea masuk menjadi lebih sederhana dan transparan. Sehingga kemungkinan adanya kesalahpahaman atau perselisihan dapat diminimalisir.
FOB juga mempermudah pengaturan logistik karena penjual hanya perlu mengurus logistik hingga pelabuhan asal. Sedangkan bagi pembeli yang seringkali lebih paham kondisi di negara tujuan, dapat mengambil alih proses pengiriman lanjutan, termasuk asuransi pengiriman, pengendalian risiko, dan kebutuhan khusus lainnya dengan regulasi lokal.
5. Kesimpulan
FOB adalah singkatan dari free on board yang merupakan kontrak penting dalam perdagangan internasional. Kondisi ini mengatur tanggung jawab penjual yang berkaitan dengan semua kebutuhan dan biaya pengiriman hingga barang berhasil dimuat di atas kapal. Sementara pembeli mengambil alih semua tanggung jawab setelahnya, termasuk biaya pengiriman internasional, asuransi, dan biaya yang terkait hingga barang sampai di tujuan.
Proses ini tidak hanya menjamin efisiensi logistik tetapi juga membantu perhitungan pajak dan bea cukai agar menjadi lebih sederhana dan transparan. Selain itu, dengan menerapkan kontrak perdagangan FOB, kedua pihak bisa melakukan perencanaan dan mengelola anggaran dengan lebih efektif.
Dapatkan update konten terbaik kami
secara rutin di Inbox Anda!
REKOMENDASI
Artikel Terkait
Nov 05, 2024 3 Min Read
Mengenal Shipping Mark: Arti, Jenis, dan Contohnya
Nov 01, 2024 3 Min Read
Tutup Buku: Proses dan Contohnya di Akhir Periode Perusahaan
Nov 04, 2024 3 Min Read
7 Aplikasi Sales Order Terbaik di Indonesia Tahun 2024
Nov 01, 2024 3 Min Read
Panduan Job Costing: Arti, Tujuan, Rumus, dan Contoh Hitung
REKOMENDASI