Dalam perdagangan internasional, penting untuk memahami ketentuan proses logistik berjalan lancar serta penetapan tanggung jawab antara pengirim dan penerima jelas. Untuk pengiriman via darat, salah satu ketentuan yang sering digunakan adalah (FOT) free on truck incoterms.
Meski menjadi aturan yang mengikat pengirim dan penerima, perusahaan logistik seperti freight forwarder harus tetap paham terkait hal ini. Karena, dengan penerapan FOT, baik pengirim maupun penerima dapat memahami dengan jelas batasan tanggung jawab masing-masing pihak, sehingga kesalahpahaman selama proses pengiriman dapat diminimalisir.
Untuk kelancaran proses pengelolaan pengiriman, perusahaan logistik dapat memanfaatkan sistem manajemen transportasi untuk memantau pengiriman berbasis fot free on truck ini. Sistem ini memungkinkan pemantauan status pengiriman secara real-time dan memastikan bahwa pengiriman dapat dilakukan sesuai dengan ketentuan FOT.
Artikel ini akan membahas secara mendalam apa itu FOT, mulai dari definisi, keuntungan penggunaannya, contoh penerapan dalam pengiriman internasional, hingga perbedaannya dengan incoterms lainnya.
- Free On Truck adalah incoterms yang menyatakan penjual bertanggung jawab atas barang hingga dimuat dengan aman di atas truk di lokasi yang ditentukan.
- Tanggung jawab penjual dalam FOT mencakup pengemasan dan pengiriman barang ke titik muat truk, sementara pembeli menanggung biaya serta risiko selanjutnya.
- FOT berbeda dengan incoterms lain seperti FOB (Free On Board) yang peralihan tanggung jawabnya terjadi saat barang dimuat ke atas kapal.
- Software freight forwarding ScaleOcean dapat membantu mengelola pengiriman dengan syarat FOT, memfasilitasi koordinasi penjemputan truk dan memberikan visibilitas barang setelah dimuat.
Apa itu Free On Truck Incoterms?
FOT atau Free on Truck adalah istilah berupa tanggung jawab penjual atas barang selesai setelah barang berhasil dimuat ke truk di lokasi yang telah disepakati. Setelah dimuat, semua risiko dan biaya pengangkutan menjadi tanggung jawab pembeli.
Dalam praktiknya, FOT memperjelas batas tanggung jawab penjual dan pembeli. Pembeli bertanggung jawab atas transportasi dari titik pemuatan hingga tujuan akhir, termasuk biaya dan risikonya. Istilah ini krusial untuk mencegah kebingungan dan melancarkan distribusi.
FOT umumnya dipakai di sektor konstruksi, pertambangan, dan manufaktur untuk barang besar dan berat. Pemilihan jenis truk logistik serta sistem pengangkutannya pun menjadi hal penting sebelum proses pengiriman FOT dilakukan.
Bagaimana Pembagian Tanggung Jawab dalam Free On Truck?
Pemahaman yang jelas mengenai batas kewajiban ini penting agar kedua pihak mengetahui kapan risiko dan biaya berpindah, sehingga proses pengiriman dapat berjalan lancar tanpa konflik. Selanjutnya, akan dijelaskan secara rinci tanggung jawab masing-masing pihak.
1. Tanggung Jawab Penjual
Penjual memiliki kewajiban untuk menyiapkan dan mengantarkan barang hingga titik pemuatan di truk yang telah disepakati, seperti di gudang atau pabrik. Mereka memastikan barang dalam kondisi siap dan lengkap saat akan dimuat ke kendaraan pengangkut. Setelah barang berada di truk, tanggung jawab penjual dianggap selesai.
2. Tanggung Jawab Pembeli
Setelah barang dimuat ke truk, baik colt diesel double atau colt diesel engkel, seluruh biaya dan risiko pengiriman sepenuhnya menjadi tanggung jawab pembeli. Pembeli menanggung semua biaya transportasi, termasuk asuransi, serta risiko kerusakan atau kehilangan barang selama perjalanan.
Dengan kata lain, pembeli bertanggung jawab penuh sejak barang berada di dalam truk hingga sampai di tujuan akhir. Pemahaman akan ketentuan FOT ini sangat penting bagi freight forwarder. Hal ini karena FOT menentukan titik pengalihan risiko dan tanggung jawab, yang memudahkan koordinasi dalam proses logistik, terutama untuk ekspor impor.
Misalnya, untuk dokumen ekspor bisa berkoordinasi dengan pengirim, sementara untuk pembayaran bea cukai bisa berkoordinasi dengan penerima atau consignee. Dengan memahami aturan ini, semua proses logistik dapat berjalan lebih lancar.
Keuntungan Penggunaan Free On Truck
Penggunaan free on truck incoterms dalam pengiriman internasional menawarkan berbagai keuntungan. Dengan menggunakan ketentuan ini, proses pengiriman menjadi lebih terstruktur dan tanggung jawab antara kedua belah pihak menjadi lebih jelas.
Berikut akan dijelaskan keuntungan yang dapat diperoleh melalui penggunaan FOT dalam ekspor impor.
1. Memiliki Kendali Penuh pada Pengiriman
Dengan ketentuan FOT, pengirim barang memiliki kendali penuh atas proses pengiriman setelah barang dimuat ke atas truk. Ini dikarenakan penerima barang dapat menentukan rute pengiriman, memilih jadwal pengiriman yang paling tepat, serta memastikan barang tiba di tujuan sesuai dengan jadwal yang diinginkan.
2. Fleksibilitas dalam Pemilihan Pengangkut
Tidak hanya itu, penerima barang juga bisa lebih fleksibel dalam memilih pengangkut. Mereka bebas memilih penyedia jasa angkutan yang paling sesuai dengan kriteria, baik dari segi biaya, kecepatan, maupun reputasi yang dimiliki.
Dengan demikian, penerima dapat memastikan barang dikirim menggunakan vendor logistik yang andal. Selain itu, FOT free on truck juga memudahkan penerima barang untuk menentukan tarif pengiriman sesuai jenis pengiriman ftl atau ltl.
3. Transparansi Biaya Pengiriman
Free on truck incoterms juga menawarkan transparansi yang lebih besar dalam hal biaya pengiriman. Karena consignee yang mengatur pengangkutan dan bertanggung jawab atas semua biaya setelah barang dimuat, mereka memiliki gambaran yang jelas terkait semua biaya freight dan pengeluaran lain yang terlibat dalam proses pengiriman.
Untuk memahami lebih lengkap terkait perincian dan komponen biaya custom clearance, penerima perlu mengetahui berbagai elemen akuntansi biaya freight yang harus dipersiapkan agar proses impor berjalan lancar.
Selain itu, Software freight forwarding ScaleOcean dapat membantu mengelola pengiriman dengan syarat FOT. Platform ini memfasilitasi koordinasi penjemputan truk dan memberikan visibilitas penuh atas status barang setelah dimuat, memastikan kelancaran alur kerja logistik.
Proses Pengiriman Barang dengan Free On Truck
Proses pengiriman barang dengan skema Free On Truck (FOT) mengharuskan penjual dan pembeli menjalankan peran yang jelas sesuai kesepakatan. Penjual bertanggung jawab untuk menyiapkan dan memuat barang ke truk di lokasi yang disepakati, sedangkan pembeli mengatur pengangkutan dan biaya setelah barang berada di truk.
Berikut adalah langkah-langkah utama dalam proses pengiriman barang menggunakan FOT:
- Persiapan barang oleh penjual: Penjual memastikan barang telah siap, memenuhi standar kualitas, dan lengkap sebelum dikirim. Begitu juga mempersiapkan dokumen yang diperlukan untuk ekspor.
- Penentuan titik pemuatan: Lokasi pemuatan barang ke truk ditentukan dan disepakati bersama, biasanya di gudang atau pabrik penjual.
- Pengaturan transportasi oleh penjual: Penjual mengatur transportasi logistik dari titik barang dimuat ke truk.
- Pemuatan barang ke truk: Penjual bertanggung jawab mengawasi proses pemuatan agar barang aman dan sesuai jumlah yang dikirim.
- Serah terima barang ke pembeli: Setelah barang dimuat, tanggung jawab dan risiko berpindah ke pembeli.
- Pengangkutan oleh pembeli: Pembeli mengatur transportasi dari titik pemuatan menuju lokasi tujuan akhir.
- Pemantauan dan pengelolaan risiko: Pembeli bertanggung jawab atas pengawasan pengiriman, termasuk asuransi dan penanganan jika terjadi kerusakan atau kehilangan.
Peran freight forwarder dalam proses ini sangat penting karena sebagai perwakilan pembeli dalam mengelola seluruh aspek logistik. Perusahaan logistik ini memastikan bahwa barang dari Indonesia dikirim sesuai dengan persyaratan yang telah disepakati. Selain itu, juga akan menangani dokumen bea cukai, asuransi pengiriman, dan pembayaran biaya terkait dengan transportasi.
Baca juga: Impor dan Ekspor: Pengertian, Tujuan, serta Perbedaannya
Perbedaan Free on Truck dengan Incoterms Lainnya
Free on truck adalah satu dari sekian jenis incoterms yang diberlakukan dalam pengiriman internasional. Meskipun memiliki kesamaan dengan beberapa ketentuan lainnya, FOT memiliki perbedaan yang cukup signifikan dalam aspek kapan dan di mana tanggung jawab berpindah dari penjual ke pembeli.
Berikut dijelaskan perbedaan antara FOT free on truck dan beberapa ketetapan lainnya.
1. Free On Board (FOB)
Free on board (FOB) adalah ketentuan yang biasanya digunakan untuk pengiriman barang melalui transportasi laut. Dalam FOB, shipper bertanggung jawab hingga barang dimuat ke atas kapal yang ditunjuk oleh consignee di pelabuhan pengiriman. Setelah barang melewati pagar kapal, risiko dan tanggung jawab berpindah dari shipper ke consignee.
Perbedaan utama keduanya adalah pada aspek moda transportasi dan kapan risiko berpindah. FOB digunakan untuk transportasi laut, sementara FOT digunakan untuk transportasi darat.
2. Cost, Insurance, and Freight (CIF)
Berikutnya ada cost, insurance, and freight (CIF) yaitu ketentuan yang menjelaskan bahwa penjual bertanggung jawab tidak hanya untuk biaya pengiriman barang ke pelabuhan tujuan, tetapi juga asuransi pengiriman hingga barang mencapai pelabuhan tujuan.
Dalam CIF, penjual mengatur dan membayar biaya pengangkutan serta asuransi pengiriman, tetapi risiko berpindah ke pembeli begitu barang dimuat ke kapal di pelabuhan asal.
Berbeda dengan FOT, pembeli bertanggung jawab atas transportasi dan asuransi setelah barang dimuat ke truk. Jadi tampak jelas bahwa CIF membebankan lebih banyak tanggung jawab kepada penjual hingga barang tiba di pelabuhan tujuan.
3. Delivered Duty Paid (DDP)
Selanjutnya ada delivered duty paid (DDP) yaitu incoterm yang menetapkan penjual agar menanggung semua biaya dan risiko terkait pengiriman barang hingga barang tiba di lokasi yang ditentukan oleh pembeli, termasuk bea cukai dan pajak impor.
Dalam DDP, shipper bertanggung jawab penuh atas seluruh proses pengiriman, termasuk pengurusan dokumen, transportasi, asuransi, dan pembayaran bea masuk.
Hal ini sangat berbeda dengan FOT free on truck, di mana pengirim hanya bertanggung jawab hingga barang dimuat ke truk di lokasi asal, dan semua biaya serta risiko selanjutnya dialihkan ke penerima barang.
Optimalkan Proses Free On Truck dengan Software Freight Forwarding ScaleOcean
Mengelola pengiriman barang berdasarkan Incoterms Free On Truck (FOT) membutuhkan koordinasi yang tepat antara penjual, pembeli, dan penyedia jasa logistik. Software freight forwarding ScaleOcean hadir untuk mempermudah dan mempercepat proses ini, memberikan kontrol penuh dan transparansi yang Anda butuhkan agar pengiriman berjalan lancar.
Dengan menggunakan ScaleOcean, bisnis Anda akan mendapatkan kemudahan dalam mengatur pemuatan barang, memantau pengiriman secara real-time, serta mengelola dokumen dan asuransi dengan lebih efisien. Solusi ini membantu meminimalkan risiko kesalahan, keterlambatan, dan biaya tak terduga yang sering terjadi dalam proses logistik.
ScaleOcean juga menyediakan demo gratis untuk membantu perusahaan Anda memahami langsung bagaimana sistem kami dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam pengelolaan pengiriman berbasis FOT.
Fitur-fitur unggulan yang ditawarkan:
- Dashboard Monitoring Real-Time: Memantau status pemuatan dan pengiriman barang secara langsung, memastikan pengiriman sesuai jadwal.
- Manajemen Dokumen Otomatis: Mengelola semua dokumen pengiriman, termasuk kontrak, asuransi, dan dokumen kepabeanan, dalam satu platform terintegrasi.
- Penjadwalan Transportasi Terpadu: Mengatur dan mengoptimalkan jadwal serta rute pengangkutan truk agar proses pemuatan dan pengiriman efisien.
- Integrasi Freight Forwarder dan Vendor: Mempermudah koordinasi antara semua pihak yang terlibat dalam rantai pasok, meningkatkan komunikasi dan respons cepat.
- Notifikasi dan Alert Otomatis: Memberikan pemberitahuan instan jika terjadi keterlambatan atau masalah pada tahap pemuatan dan pengiriman.
- Laporan Analitik dan Biaya: Menyediakan laporan lengkap untuk analisis biaya dan performa logistik, membantu pengambilan keputusan yang lebih baik.
Kesimpulan
Free On Truck (FOT) merupakan incoterms penting yang menjelaskan pembagian tanggung jawab antara penjual dan pembeli dalam proses pengiriman barang, khususnya pada titik pemuatan ke truk. Dengan memahami batas tanggung jawab ini, bisnis dapat menghindari risiko dan biaya tak terduga serta memastikan kelancaran distribusi.
Untuk mendukung kelancaran proses FOT, penggunaan software freight forwarding ScaleOcean sangat membantu dengan fitur lengkap yang memudahkan pemantauan, pengelolaan dokumen, dan koordinasi antar pihak.
ScaleOcean menawarkan solusi terintegrasi yang dapat meningkatkan efisiensi pengiriman barang dan mengurangi risiko kesalahan, sehingga bisnis Anda dapat fokus pada pengembangan usaha.
Jangan ragu untuk mencoba demo gratis dari ScaleOcean dan buktikan bagaimana teknologi kami dapat menyederhanakan pengelolaan proses Free On Truck serta meningkatkan performa logistik Anda secara keseluruhan.
FAQ:
1. Apa yang dimaksud dengan fot?
Free on truck adalah istilah yang menggambarkan pengiriman barang menggunakan truk, di mana pengirim bertanggung jawab atas proses pengantaran hingga ke alamat tujuan akhir. Ketentuan FOT ini memberikan berbagai keuntungan bagi pembeli sekaligus mempermudah tugas penjual.
2. Apa perbedaan antara FOB dan FOT?
FOT (Free on Truck) adalah istilah yang digunakan untuk pengiriman barang menggunakan truk sebagai moda transportasi utama. Sementara itu, FOB (Free on Board) merupakan incoterm yang berlaku untuk pengiriman kargo melalui jalur laut atau perairan internal.
3. FOT ditanggung siapa?
Dalam skema Free On Truck (FOT), penjual bertanggung jawab untuk menyiapkan dan memuat barang ke truk di lokasi yang disepakati. Setelah barang dimuat, semua biaya dan risiko pengiriman selanjutnya menjadi tanggung jawab pembeli hingga barang sampai ke tujuan akhir.
4. Kapan FOT digunakan??
FOT umumnya digunakan pada industri yang mengirimkan barang berat dan bervolume besar, seperti pertambangan, konstruksi, dan manufaktur.




