Arti FOT Free On Truck dan Keuntungannya di Ekspor Impor
3 Min Read Posted on 13 Aug 2024
Daftar Isi
Dalam perdagangan internasional, penting untuk memahami ketentuan incoterms agar proses logistik berjalan lancar serta penetapan tanggung jawab antara pengirim dan penerima jelas. Untuk pengiriman via darat, salah satu ketentuan yang sering digunakan adalah free on truck incoterms. Meski menjadi aturan yang mengikat pengirim dan penerima, perusahaan logistik seperti freight forwarder harus tetap paham terkait hal ini.
Dengan penerapan FOT, baik pengirim maupun penerima dapat memahami dengan jelas batasan tanggung jawab masing-masing pihak, sehingga kesalahpahaman selama proses pengiriman dapat diminimalisir. Artikel ini akan membahas secara mendalam apa itu FOT, mulai dari definisi, keuntungan penggunaannya, contoh penerapan dalam pengiriman internasional, hingga perbedaannya dengan incoterms lainnya.
1. Apa itu Free On Truck Incoterms?
Free on truck adalah salah satu incoterms yang digunakan dalam pengiriman internasional, terutama yang dilakukan melalui transportasi darat. Dalam ketentuan FOT, pengirim bertanggung jawab mengantarkan barang dan memuatnya ke atas truk untuk kemudian diantar ke lokasi yang disepakati, seperti gudang atau terminal kargo. Segera setelah barang dimuat ke atas truk, risiko kerusakan atau kehilangan barang beralih ke penerima barang. Dalam hal ini, penerima sekaligus yang bertanggung jawab atas semua biaya setelah barang berada di atas truk, termasuk biaya pengiriman, asuransi, dan biaya bea cukai.
Freight forwarder perlu memahami ketentuan tersebut karena FOT free on truck menentukan titik pengalihan risiko dan tanggung jawab antara pengirim dan penerima dalam ekspor impor. Selain itu, freight forwarder juga lebih mudah untuk berkoordinasi untuk aspek-aspek yang diperlukan. Misalnya, untuk kebutuhan dokumen ekspor bisa berkoordinasi dengan pengirim atau shipper sedangkan untuk keperluan pembayaran bea cukai berkoordinasi dengan penerima atau consignee. Jadi, dengan memahami free on truck incoterms, Anda dapat memastikan semua proses logistik berjalan lancar.
2. Keuntungan Penggunaan Free On Truck
Penggunaan free on truck incoterms dalam pengiriman internasional menawarkan berbagai keuntungan. Dengan menggunakan ketentuan ini, proses pengiriman menjadi lebih terstruktur dan tanggung jawab antara kedua belah pihak menjadi lebih jelas. Berikut akan dijelaskan keuntungan yang dapat diperoleh melalui penggunaan FOT dalam ekspor impor.
a. Memiliki Kendali Penuh pada Pengiriman
Dengan ketentuan FOT, pengirim barang memiliki kendali penuh atas proses pengiriman setelah barang dimuat ke atas truk. Ini dikarenakan penerima barang dapat menentukan rute pengiriman, memilih jadwal pengiriman yang paling tepat, serta memastikan barang tiba di tujuan sesuai dengan jadwal yang diinginkan. Dengan adanya kendali penuh ini juga memberikan kebebasan bagi penerima barang untuk mengatur proses pengangkutan dan memastikan barang dikirim dengan cara yang paling efisien dan sesuai dengan kebutuhan.
b. Fleksibilitas dalam Pemilihan Pengangkut
Tidak hanya itu, penerima barang juga bisa lebih fleksibel dalam memilih pengangkut. Mereka bebas memilih penyedia jasa angkutan yang paling sesuai dengan kriteria, baik dari segi biaya, kecepatan, maupun reputasi yang dimiliki. Dengan demikian, penerima dapat memastikan barang dikirim menggunakan vendor logistik yang andal. Selain itu, FOT free on truck juga memudahkan penerima barang untuk menegosiasikan tarif pengiriman yang lebih kompetitif.
c. Transparansi Biaya Pengiriman
Free on truck incoterms juga menawarkan transparansi yang lebih besar dalam hal biaya pengiriman. Karena consignee yang mengatur pengangkutan dan bertanggung jawab atas semua biaya setelah barang dimuat, mereka memiliki gambaran yang jelas terkait semua biaya yang terlibat dalam proses pengiriman. Sehingga penerima bisa mengontrol anggaran logistik dengan lebih baik dan menghindari adanya biaya tak terduga yang mungkin timbul.
3. Contoh Penggunaan FOT Incoterms
Untuk tahu lebih lanjut cara kerja FOT free on truck, perhatikan skenario berikut ini. Misalnya, sebuah perusahaan manufaktur di Indonesia menjual produk kepada pembeli di Jerman. Berdasarkan kesepakatan FOT, perusahaan Indonesia bertanggung jawab untuk mengantarkan produk tersebut ke lokasi yang telah disepakati di Indonesia. Tugas penjual meliputi pengemasan barang, mempersiapkan dokumen yang diperlukan untuk ekspor, serta memastikan barang siap dimuat ke truk. Setelah barang dimuat ke truk, tanggung jawab penjual berakhir, dan risiko atas barang tersebut sepenuhnya beralih ke pembeli.
Sedangkan pembeli di Jerman bertanggung jawab untuk mengatur transportasi dari titik barang dimuat ke truk di Indonesia. Termasuk memilih dan mengontrak freight forwarder yang akan mengelola seluruh proses pengiriman dari Indonesia ke Jerman. Freight forwarder, yang ditunjuk oleh pembeli, kemudian mengatur transportasi barang dari lokasi penjual di Indonesia, mulai dari pengangkutan darat ke pelabuhan, pengiriman laut atau udara ke Jerman, hingga pengantaran akhir di Jerman. Selain itu, perusahaan logistik satu ini juga akan menangani dokumen bea cukai, asuransi pengiriman, dan pembayaran biaya terkait dengan transportasi.
Peran freight forwarder dalam skenario ini sangat penting karena sebagai perwakilan pembeli dalam mengelola seluruh aspek logistik. Perusahaan logistik ini memastikan bahwa barang dari Indonesia dikirim sesuai dengan persyaratan yang telah disepakati, termasuk penanganan dokumen dan penyelesaian semua proses yang diperlukan selama perjalanan barang. Dalam ketentuan free on truck incoterms, pembeli memiliki kendali penuh atas pengiriman setelah barang dimuat ke truk di Indonesia. Sementara itu, penjual bertanggung jawab untuk memastikan barang diserahkan dalam kondisi yang sesuai dengan kesepakatan awal.
4. Perbedaan Free on Truck dengan Incoterms Lainnya
Free on truck adalah satu dari sekian jenis incoterms yang diberlakukan dalam pengiriman internasional. Meskipun memiliki kesamaan dengan beberapa ketentuan lainnya, FOT memiliki perbedaan yang cukup signifikan dalam aspek kapan dan di mana tanggung jawab berpindah dari penjual ke pembeli. Berikut dijelaskan perbedaan antara FOT free on truck dan beberapa ketetapan lainnya.
a. Free On Board (FOB)
Free on board (FOB) adalah ketentuan yang biasanya digunakan untuk pengiriman barang melalui transportasi laut. Dalam FOB, shipper bertanggung jawab hingga barang dimuat ke atas kapal yang ditunjuk oleh consignee di pelabuhan pengiriman. Setelah barang melewati pagar kapal, risiko dan tanggung jawab berpindah dari shipper ke consignee. Perbedaan utama keduanya adalah pada aspek moda transportasi dan kapan risiko berpindah. FOB digunakan untuk transportasi laut, sementara FOT digunakan untuk transportasi darat.
b. Cost, Insurance, and Freight (CIF)
Berikutnya ada cost, insurance, and freight (CIF) yaitu ketentuan yang menjelaskan bahwa penjual bertanggung jawab tidak hanya untuk biaya pengiriman barang ke pelabuhan tujuan, tetapi juga asuransi pengiriman hingga barang mencapai pelabuhan tujuan. Dalam CIF, penjual mengatur dan membayar biaya pengangkutan serta asuransi pengiriman, tetapi risiko berpindah ke pembeli begitu barang dimuat ke kapal di pelabuhan asal. Berbeda dengan FOT, pembeli bertanggung jawab atas transportasi dan asuransi setelah barang dimuat ke truk. Jadi tampak jelas bahwa CIF membebankan lebih banyak tanggung jawab kepada penjual hingga barang tiba di pelabuhan tujuan.
c. Delivered Duty Paid (DDP)
Selanjutnya ada delivered duty paid (DDP) yaitu incoterm yang menetapkan penjual agar menanggung semua biaya dan risiko terkait pengiriman barang hingga barang tiba di lokasi yang ditentukan oleh pembeli, termasuk bea cukai dan pajak impor. Dalam DDP, shipper bertanggung jawab penuh atas seluruh proses pengiriman, termasuk pengurusan dokumen, transportasi, asuransi, dan pembayaran bea masuk. Hal ini sangat berbeda dengan FOT free on truck, di mana pengirim hanya bertanggung jawab hingga barang dimuat ke truk di lokasi asal, dan semua biaya serta risiko selanjutnya dialihkan ke penerima barang.
5. Kesimpulan
Perusahaan logistik seperti freight forwarder harus paham betul berbagai ketentuan incoterms yang digunakan dalam pengiriman internasional. Free on truck adalah salah satu ketentuan yang mengatur bahwa pengirim bertanggung jawab mengantarkan dan memuat barang ke atas truk, dengan risiko langsung dialihkan ke penerima setelah barang dimuat di atas truk. FOT memberikan kendali penuh pada penerima barang dalam mengatur pengiriman, bahkan dalam pemilihan pengangkut sehingga proses logistik berlangsung dengan lebih baik.
Dapatkan update konten terbaik kami
secara rutin di Inbox Anda!
REKOMENDASI
Artikel Terkait
Nov 22, 2024 3 Min Read
12 Rekomendasi Fleet Management System Terbaik di Indonesia
Nov 22, 2024 3 Min Read
20 Aplikasi Inventaris Terbaik di Indonesia 2024
Nov 21, 2024 3 Min Read
Jenis Konstruksi Jalan, Tahap Pengerjaan, dan Strateginya
Nov 20, 2024 3 Min Read
12 Document Management Software Terbaik untuk Bisnis 2024
REKOMENDASI