Moda transportasi yang handal merupakan salah satu komponen paling penting dalam menjalankan sebuah bisnis logistik. Tentunya, tanpa adanya kendaraan, perusahaan tidak akan mampu melakukan kegiatan transportasi sama sekali.
Salah satu jenis moda transportasi yang sering digunakan untuk pengiriman lokal adalah moda transportasi darat, yakni berupa truk. Truk sendiri juga memiliki beberapa bentuk, yakni salah satunya adalah truk CDD.
CDD atau Colt Diesel Double merupakan jenis truk yang dirancang khusus untuk mengangkut muatan berat dan besar. Dengan enam roda, dua di depan dan empat di belakang, yang ditopang oleh dua gardan, truk ini memiliki kapasitas angkut yang signifikan.
Kemampuan CDD dalam mengangkut muatan berat menjadikannya pilihan utama bagi banyak perusahaan untuk distribusi bahan baku. Untuk mendalami lebih jauh mengapa truk ini begitu diandalkan, mari kita lihat secara lebih detail keunggulan, spesifikasi, serta alat bantu yang dapat mendukung implementasi CDD.
- Colt Diesel Double (CDD) adalah jenis truk yang dirancang untuk memiliki 6 jumlah roda, 2 di depan dan 4 di belakang, serta memiliki kapasitas angkut yang besar.
- Tantangan yang muncul dari penggunaan CDD dapat berupa muatan tidak cukup dan ketidakcocokan rute pengiriman.
- Perbedaan utama CDD dan CDE berada di ukuran dan berat barang yang dapat dimuat. Walaupun begitu, kedua jenis truk tersebut memiliki fungsi-fungsi yang berbeda.
- Mitra-mitra logistik cenderung memilih software logistik ScaleOcean untuk meningkatkan kinerja jasa pengirimannya dengan moda transportasi apapun.
1. Apa itu Colt Diesel Double (CDD)?
Colt Diesel Double (CDD) adalah sebuah jenis truk yang memiliki dua sumbu roda, yakni memiliki 6 jumlah roda, 2 di depan truk dan 4 dibelakangnya. Truk CDD Box sering dipilih oleh pengirim dikarenakan kemampuannya untuk mengangkut barang banyak secara efisien dibandingkan dengan CDE Box.
Truk CDD juga cenderung dikenal sebagai Canter di Indonesia, dan mampu menanggung berat barang hingga 10 ton. Pada umumnya, ukuran truk Diesel Double adalah panjang 4 meter, lebar dan tinggi 2 meter. Walaupun begitu, ukuran dan berat yang dapat diangkut jenis truk tersebut bergantungan dengan bentuk truk yang digunakan. Yakni, berikut adalah beberapa contohnya:
- CDD Reefer: Jenis truk ini memiliki ukuran truk diesel tersebut pada umumnya, namun berbeda karena dirancang khusus dengan sistem pendingin, sehingga barang yang biasanya diangkut reefer adalah makanan beku, produk susu seperti yogurt dan keju, serta barang-barang konsumsi lainnya yang mudah rusak.
- CDD Dump: Truk ini memiliki spesifikasi ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan CDD Box. Namun, dikarenakan sifatnya yang berupa bak terbuka dan kemampuan untuk mengangkat bak untuk mengeluarkan barang dengan lebih cepat, bentuk truk ini sering digunakan dalam industri konstruksi.
- CDD Long: Sesuai dengan namanya, panjang jenis truk berikut berbeda dari jenis truk diesel double pada umumnya, yakni hingga 5.3 meter dibandingkan dengan 4 meter. Oleh karena itu, barang yang dapat diangkut cenderung lebih banyak dan lebih berat.
Baca juga: Tarif Impor Trump dan Dampaknya bagi Bisnis di Indonesia
2. Ciri-Ciri Colt Diesel Double (CDD)

Colt Diesel Double (CDD) merupakan salah satu jenis truk yang paling diandalkan dalam operasional logistik berat. Berkat desainnya yang kokoh dan konfigurasi roda ganda, truk ini memiliki berbagai fitur unggulan yang menjadikannya pilihan utama bagi banyak perusahaan.
Berikut adalah ciri-ciri utama truk Colt Diesel Double (CDD):
- Konfigurasi Roda dan Gardan: Truk CDD memiliki total enam roda, dengan dua roda di bagian depan dan empat roda di belakang. Keunggulan utamanya terletak pada dua gardan (sumbu) di bagian belakang, yang membedakannya dari truk engkel yang hanya memiliki satu gardan.
- Kapasitas Muatan: Berkat konfigurasinya, truk ini mampu mengangkut muatan yang jauh lebih berat dan bervolume besar. Umumnya, truk CDD mampu membawa beban antara 4 hingga 6 ton, meskipun beberapa varian tertentu bisa mencapai 10 ton.
- Efisiensi Mesin: Truk ini dilengkapi dengan mesin diesel yang tidak hanya efisien, tetapi juga memiliki daya tahan tinggi untuk menempuh jarak yang sangat panjang. Hal ini menjadikannya pilihan ideal untuk operasi logistik jarak jauh.
- Tujuan Penggunaan: CDD sangat cocok untuk pengangkutan barang-barang berat dan besar, terutama untuk pengiriman bahan baku dalam siklus rantai pasok.
3. Contoh Penerapan CDD dalam Proses Logistik
Bayangkan apabila terdapat sebuah perusahaan yang ingin mengirimkan bahan baku seperti pasir, batu dan tanah. Dikarenakan barang-barang tersebut biasanya diangkut dari daerah-daerah pesisir dan akan dikirimkan ke lokasi konstruksi yang cenderung berada di kota, maka diperlukannya sebuah moda transportasi yang dapat menempuh jarak yang panjang.
Selain itu, barang-barang tersebut pastinya akan dikirim dalam jumlah besar, yakni memiliki nominal berat yang tinggi, sehingga memerlukan juga moda transportasi yang dapat mengangkut semua barang tersebut.
Kedua permasalahan tersebut dapat dengan mudah diselesaikan dengan memilih CDD sebagai kendaraan pengiriman mereka, lebih tepatnya CDD Dump yang sekaligus mempermudah proses pembongkaran muatan.
Pemilihan moda pengiriman juga sering disesuaikan dengan metode seperti FTL dan LTL dapat dijalankan untuk memastikan efisiensi dalam pengangkutan dan pengiriman barang berat.
Jika barang yang ingin diangkut berupa makanan pula, maka jenis truk Colt Diesel Double yang akan digunakan adalah reefer. Jenis truk CDD Box memiliki beragam bentuk, sehingga dapat memenuhi pengirim dapat memilih bentuk yang sesuai dengan kebutuhan pengiriman mereka.
Memilih jenis truk yang tepat adalah langkah awal, namun mengelola seluruh operasional logistik secara manual bisa sangat rumit. Di sinilah ScaleOcean hadir sebagai solusi.
Software logistik ScaleOcean memungkinkan Anda mengelola seluruh armada CDD, mengoptimalkan pengiriman FTL dan LTL, dan memantau setiap muatan secara real-time dari satu platform. Dengan Scaleocean, Anda dapat mengubah kompleksitas logistik menjadi operasional yang efisien dan terukur.
4. Tantangan yang Dihadapi dengan CDD
Meskipun keunggulannya berlimpah, truk CDD Box memiliki beberapa tantangan yang dapat menghambat kesuksesan proses pengiriman atau menjadikannya sebagai pilihan yang non-efektif. Beberapa dari tantangan tersebut adalah:
- Muatan yang tidak Cukup: Meskipun dapat mengangkut jumlah berat yang lumayan besar, CDD bukan merupakan jenis truk dengan kapasitas paling besar, yakni tronton lah yang memiliki kapasitas paling besar.
- ketidakcocokan rute pengiriman: Truk diesel double tidak dapat digunakan di setiap kondisi dan rute pengiriman, terutama jenis truk yang terbuka. Hal ini dikarenakan ukurannya yang tidak dapat menempuhi jalanan-jalanan kecil dan jalanan yang tidak merata sehingga dapat memunculkan terjadinya kerusakan barang pengiriman.
Akan tetapi untungnya, perusahaan logistik cenderung menerapkan sebuah aplikasi logistik terbaik ke dalam bisnisnya, sehingga mitra dapat menyusun pesanan moda transportasi yang cocok dengan keperluan bisnis. Selain itu, sistem tersebut dapat memberikan kedua pihak kemampuan untuk melacak kondisi barang sepanjang berjalannya proses pengiriman.
Salah satu penyedia sistem logistik terbaik di Indonesia adalah ScaleOcean, sebuah vendor sistem perusahaan yang dipercayai oleh perusahaan-perusahaan internasional, termasuk juga mitra-mitra logistik.
Sistemnya dirancang dari praktik bisnis dan industri terbaik, sehingga memaksimalkan kinerja operasional bisnis. Selain itu, software-nya juga dapat diintegrasi dengan sistem lain seperti sistem manajemen gudang untuk membantu melacak barang.
Dengan fitur-fitur seperti booking management, tracking shipment, serta dukungan LCL, FCL, LTL dan FTL, mitra-mitra logistik dapat melakukan pengelolaan dan pelacakan kiriman dengan optimal.
ScaleOcean juga merupakan salah satu penyedia yang menyertakan demo gratis, sehingga perusahaan dapat melakukan uji coba sistemnya terlebih dahulu untuk memberikan gambaran peningkatan kinerja bila dilakukan implementasi software-nya.
5. Perbedaan CDD dan CDE

Colt Diesel Engkel (CDE) adalah jenis truk kecil dengan satu sumbu belakang dan memiliki 4 roda, 2 di depan dan 2 di belakang. Truk CDE Box lebih cenderung digunakan di wilayah perkotaan yang memiliki jalur-jalur sempit dan digunakan untuk pengiriman skala kecil hingga sedang.
Seperti yang baru saja dinyatakan, CDE relatif lebih kecil bila dibandingkan dengan truk CDD Box. Selain itu, berat yang dapat diangkutnya juga lebih kecil. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai kedua perbedaan tersebut:
- Ukuran: Dibandingkan dengan CDD Box yang berukuran 4x2x2 meter, CDE Box lebih kecil dengan spesifikasi 2.2×1.35×1.3 meter.
- Muatan: Truk CDD dapat mencakup berat dari 4 hingga 10 ton, sedangkan truk CDE hanya dapat memuat berat 800 Kilogram hingga 2 Ton.
Tentu saja, informasi sekitar ukuran dan muatan hanya bersifat umum dan dapat berbeda sesuai penyedia layanan logistik atau bentuk truk CDD dan CDE Box yang digunakan. Meskipun penjelasan di atas memberikan gambaran bahwa Colt Diesel Engkel bersifat lebih unggul dibandingkan dengan Colt Diesel Double, harus diingat kembali bahwa kedua jenis truk tersebut memiliki fungsi-fungsi yang berbeda sehingga memerlukan aplikasi trucking pengiriman logistik.
CDD lebih optimal apabila pengiriman mengangkut banyak jumlah barang berat dan perlu menempuh jarak yang jauh. Berbeda dengan jenis truk tersebut, truk CDE Box lebih cocok digunakan untuk mengangkut banyak jumlah barang yang tidak berat dan beroperasi di pusat-pusat populasi seperti kota. Contoh penggunaan CDE Box yang umum ditemukan adalah pengiriman barang-barang e–commerce.
Baca juga: Pengertian Trucking dalam Logistik, Jenis dan Keuntungannya
6. Kesimpulan
Demikian isi dari artikel berikut mengenai Colt Diesel Double dan fungsinya bagi pengirim. Dengan menggunakan jenis truk CDD Box, pihak pengirim dapat melakukan transportasi barang jumlah besar dengan aman dikarenakan tingkat cakupannya yang tinggi dan mesinnya yang berkualitas.
Walaupun serupa, CDD dan CDE Box memiliki perbedaan pada segi ukuran dan muatan, yakni CDE relatif lebih kecil. Hal tersebut tidak berarti satu lebih unggul dibandingkan dengan yang lain, melainkan harus disesuaikan dengan situasi kondisi keperluan perusahaan pengirim. Maka dari itu, perusahaan logistik cenderung menerapkan software logistik untuk melakukan penyesuaian terbaik.
Dengan adanya sistem logistik seperti ScaleOcean, mitra logistik dapat menjamin penyediaan logistik terbaik bagi klien-kliennya dengan fitur-fitur seperti tracking shipment yang membantu dalam pelacakan pesanan secara real time. Anda dapat melakukan demo gratisnya sekarang dan sederhanakan prosedur pengiriman truk bisnis Anda!
FAQ:
1. Apa itu Colt Diesel Double (CDD)?
Colt Diesel Double (CDD) merupakan jenis truk yang dirancang dengan dua sumbu roda, sehingga mampu mengangkut barang dalam jumlah besar dan berat. Dengan kapasitas angkut yang lebih tinggi dibandingkan truk lainnya, CDD sangat cocok digunakan untuk pengiriman jarak jauh dan pengangkutan beban berat.
2. Apa perbedaan antara CDD dan CDE?
Perbedaan utama antara CDD dan CDE terletak pada ukuran dan kapasitas muatannya. CDD memiliki ukuran yang lebih besar dan mampu mengangkut hingga 10 ton, sementara CDE lebih kecil dan dirancang khusus untuk pengiriman barang yang lebih ringan serta untuk jarak pendek, terutama di wilayah perkotaan.
3. Kapan sebaiknya menggunakan Colt Diesel Double (CDD)?
CDD lebih cocok digunakan untuk pengiriman barang berat dalam jumlah besar, terutama dalam jarak jauh atau di sektor konstruksi. Truk ini juga sangat ideal untuk mengangkut barang-barang yang memerlukan kestabilan dan kapasitas angkut yang tinggi.



