Siklus Akuntansi: Pengertian, Tujuan, Tahapan & Jenisnya

ScaleOcean Team
Posted on
Share artikel ini

Dalam dunia bisnis yang kompetitif, sering kali perusahaan mengalami kesulitan dalam membuat keputusan yang tepat karena kurangnya pemahaman akan laporan keuangan. Itulah mengapa memahami siklus akuntansi menjadi solusi penting untuk membantu bisnis memantau kinerja keuangan dengan lebih baik.

Siklus ini adalah proses berkelanjutan yang menguraikan aliran keuangan perusahaan dari awal hingga akhir periode. Dengan manajemen yang tepat, Anda dapat meningkatkan pengambilan keputusan dan daya saing bisnis. Mari pelajari lebih lanjut tentang tahapan akuntansi dan bagaimana Anda bisa menerapkannya secara efektif.

starsKey Takeaways
  • Siklus akuntansi adalah proses berulang yang mengidentifikasi dan mencatat transaksi keuangan untuk menghasilkan laporan yang akurat, relevan, dan tepat waktu.
  • Tahapan Siklus Akuntansi: Identifikasi, analisis, pencatatan jurnal, posting ke buku besar, neraca saldo, laporan keuangan, jurnal penutup, dan neraca saldo akhir.
  • Aplikasi akuntansi ScaleOcean dapat mengotomatisasi setiap tahapan siklus akuntansi sehingga laporan keuangan dapat disusun secara cepat dan akurat.

Coba Demo Gratis!

requestDemo

Apa itu Siklus Akuntansi?

Siklus akuntansi merupakan rangkaian proses yang dilakukan secara berulang setiap periode untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mencatat buku besar transaksi keuangan, yang kemudian menghasilkan laporan keuangan yang tepat.

Proses ini meliputi beberapa tahapan, mulai dari pencatatan transaksi dalam jurnal, pemindahan ke buku besar, penyusunan, penyesuaian akun, penyusunan laporan keuangan, penutupan akun melalui jurnal penutup, dan pembuatan neraca saldo akhir periode.

Tujuan siklus akuntansi ini adalah untuk memastikan informasi keuangan yang terdapat dalam laporan keuangan akurat, relevan, dan tepat waktu. Selama perusahaan beroperasi, proses ini akan terus berjalan dan membentuk sebuah siklus.

Siklus ini membantu pengusaha untuk meninjau kondisi keuangan perusahaan.
Hal ini disebabkan karena siklus akuntansi dapat mencerminkan seberapa baik perusahaan dalam mengelola keuangan perusahaan yang biasanya dilakukan melalui cash opname atau audit.

Namun, untuk menciptakan siklus akuntansi yang akurat, penggunaan teknologi sangat dianjurkan untuk perusahaan. Anda bisa menggunakan software akuntansi terbaik, ScaleOcean yang dapat memberikan kemudahan dalam pencatatan serta pelaporan keuangan.

Tahapan Siklus Akuntansi

Tahapan Siklus Akuntansi

Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, siklus akuntansi mencakup beberapa tahapan yang berulang secara sistematis. Periode siklus ini bervariasi sesuai kebutuhan pelaporan, seperti bulanan, triwulanan, atau tahunan serta dapat disesuaikan dengan pedoman SASB untuk meningkatkan transparansi.

Berikut beberapa tahapan utama dalam siklus akuntansi, diantaranya:

1. Identifikasi Transaksi

Tahapan pertama dari siklus akuntansi, yaitu mengidentifikasi seluruh transaksi. Dalam beberapa kasus, transfer pricing harus dipertimbangkan ketika perusahaan melakukan transaksi antar entitas yang saling terafiliasi, untuk memastikan harga yang diterapkan sesuai dengan regulasi perpajakan.

Perusahaan dapat menyelesaikan identifikasi transaksi keuangan secara akurat sehingga mereka dapat melacak transaksi yang berlangsung dalam bisnis. Transaksi yang dicatat akan secara langsung mempengaruhi status keuangan perusahaan.

Dokumen akuntansi seperti kwitansi, faktur, ataupun nota juga dapat dipakai untuk bukti transaksi yang sah. Oleh karena itu, transaksi keuangan yang ada harus meliputi dokumentasi transaksi yang bisa dipakai akuntan dalam mencatat dan mengidentifikasi perubahan kondisi finansial suatu perusahaan.

2. Analisis Transaksi

Setelah tahap identifikasi, siklus akuntansi selanjutnya adalah melakukan analisis transaksi yang memberi pengaruh terhadap kondisi keuangan perusahaan. Dalam sistem pencatatan akuntansi, perusahaan akan menggunakan sistem pencatatan ganda (double-entry system).

Sistem analisis transaksi akuntansi dalam siklus akuntansi ini biasanya digunakan untuk proses pencatatan sehingga setiap transaksi akan mempengaruhi posisi keuangan, baik debit maupun kredit.

3. Pencatatan Jurnal

Berikutnya, proses akuntansi dengan mencatat seluruh transaksi ke dalam sebuah jurnal keuangan double entry. Dalam akuntansi, jurnal adalah sebuah rincian catatan dari semua transaksi yang dilakukan sebuah perusahaan selama satu periode tertentu.

Dalam proses penjurnalan, transaksi dibagi kedalam dua jenis, yaitu debit dan kredit. Untuk memasukkan setiap transaksi yang ada, dibutuhkan ketelitian agar Anda memperoleh total debit maupun kredit yang sama (balance).

4. Posing ke Buku Besar

Dalam akuntansi, terdapat istilah buku besar (general ledger) yang mencantumkan semua rekening pembukuan yang meliputi rincian beberapa aset tertentu. Buku ini digunakan untuk meringkas seluruh transaksi yang sebelumnya telah tercatat dalam jurnal, seperti jurnal umum perusahaan maupun jurnal khusus.

Buku besar menjadi unsur yang penting dalam penyusunan laporan keuangan. Sebab, seluruh transaksi dari akun aktiva, modal, dan kewajiban juga tercatat di dalamnya. Pada proses pembukuan buku besar, setiap akun akan diberi nomor kode yang berbeda-beda.

Tahapan dalam siklus akuntansi ini penting dilakukan yang bertujuan agar perusahaan lebih mudah dalam mengidentifikasi dan memeriksa kembali transaksi bisnis.

5. Penyesuaian dan Neraca Saldo

Setelah posting ke buku besar, dibuat neraca saldo untuk meringkas saldo akhir setiap akun. Neraca saldo ini digunakan untuk memeriksa keseimbangan debet dan kredit. Selanjutnya, dilakukan penyesuaian untuk memastikan akun-akun tertentu mencerminkan nilai yang akurat pada periode tersebut.

Neraca saldo setelah penyesuaian juga perlu disusun untuk menggambarkan kondisi keuangan yang lebih tepat. Neraca saldo yang sudah tersusun bisa digunakan sebagai dasar untuk menyusun neraca saldo penyesuaian.

6. Laporan Keuangan

Data dari neraca saldo setelah penyesuaian digunakan untuk menyusun laporan keuangan. Laporan ini meliputi laporan laba rugi, neraca, dan laporan arus kas. Adanya sistem akuntansi yang tepat dapat membuat laporan keuangan ini memberikan gambaran yang jelas mengenai kinerja dan posisi keuangan perusahaan selama periode akuntansi.

7. Penyusunan Jurnal Penutup

Sebagai langkah akhir dari siklus akuntansi, akuntan perlu membuat jurnal penutup. Jurnal penutup dibuat dengan menutup rekening keuangan, seperti rekening nominal atau rekening laba rugi di akhir periode akuntansi. Hal ini bertujuan untuk melihat arus sumber dana selama periode akuntansi berlangsung.

Setelah rekening ditutup, Anda juga bisa menggunakan jurnal penutup untuk mengukur dan mengevaluasi seluruh aktivitas yang berlangsung selama periode tersebut. Pada periode selanjutnya, jurnal penutup bisa membantu dalam memulai kembali siklus akuntansi.

8. Neraca Saldo Setelah Penutupan

Setelah jurnal penutup, neraca saldo setelah penutupan disusun. Neraca saldo ini hanya mencakup akun-akun permanen, seperti aset, kewajiban, dan ekuitas. Neraca saldo setelah penutupan memberikan gambaran tentang saldo akun yang akan dibawa ke periode berikutnya.

9. Ayat Jurnal Pembalik (Opsional)

Tahap penyusunan jurnal pembalik juga bersifat opsional. Jurnal ini bertujuan memudahkan proses pencatatan transaksi yang terjadi berulang pada periode akuntansi berikutnya.

Pada prosesnya, jurnal penyesuaian akan digunakan sebagai acuan yang mana transaksi tersebut akan dibalik. Transaksi yang sebelumnya tercatat sebagai kredit dalam jurnal penyesuaian, akan menjadi debit di dalam jurnal pembalik.

Jenis-Jenis Siklus Akuntansi

Siklus akuntansi mengacu pada rangkaian akuntansi yang terjadi secara otomatis. Yang mana tahap-tahap tersebut terdiri dari mencatat, menggabungkan, dan melaporkan keuangan suatu perusahaan. Namun, tentu saja setiap bisnis memiliki siklus berbeda-beda yang disesuaikan dengan aktivitas bisnis yang dijalankan.

Berikut ini beberapa jenis siklus akuntansi yang cukup umum dalam sebuah bisnis, diantaranya:

1. Siklus Akuntansi Jasa

Siklus akuntansi di bisnis jasa adalah rangkaian aktivitas pencatatan dan pelaporan keuangan yang dilakukan secara berulang untuk memastikan keakuratan informasi keuangan perusahaan. Siklus ini dimulai dari pencatatan transaksi hingga menghasilkan laporan keuangan.

Tujuan utama dari siklus akuntansi adalah menyediakan gambaran yang jelas tentang kondisi keuangan perusahaan, sehingga manajemen dapat membuat keputusan yang lebih baik. Fungsi utamanya adalah menjaga Untuk mendukung proses ini, penggunaan software akuntansi terbaik sangat penting.

Dengan software akuntansi terbaik seperti ScaleOcean, perusahaan dapat mempercepat pencatatan transaksi, meminimalkan kesalahan, dan menghasilkan laporan yang lebih akurat, yang pada akhirnya mendukung pengambilan keputusan yang lebih efektif dan perencanaan keuangan yang lebih baik.

2. Siklus Akuntansi Dagang

Siklus akuntansi dalam bisnis dagang adalah proses berulang yang mencatat dan melaporkan transaksi keuangan yang berkaitan dengan penjualan dan pembelian barang dagangan.

Proses siklus akuntansi bisnis ini juga penting untuk memastikan bahwa semua transaksi yang berhubungan dengan penjualan, pembelian, serta pengeluaran dan penerimaan uang tercatat dengan benar.

Tujuan dari siklus ini adalah untuk memberikan informasi akurat mengenai kondisi keuangan perusahaan, yang kemudian dapat digunakan oleh manajemen dalam mengambil keputusan bisnis. Fungsi utamanya adalah untuk mengendalikan arus kas, memantau persediaan, dan mengevaluasi profitabilitas usaha.

3. Siklus Akuntansi Manufaktur

Siklus akuntansi dalam bisnis manufaktur adalah proses berulang yang mencatat dan melaporkan semua transaksi terkait produksi barang, mulai dari pembelian bahan baku hingga penjualan produk jadi. Siklus ini memastikan setiap biaya produksi, seperti bahan baku, tenaga kerja, dan overhead, tercatat dengan akurat.

Tujuan utama siklus ini adalah untuk memberikan informasi lengkap mengenai biaya produksi dan laba perusahaan. Fungsinya meliputi pengendalian biaya produksi, evaluasi efisiensi proses produksi, dan membantu manajemen dalam pengambilan keputusan strategis terkait operasional manufaktur.

ERP

Tujuan Siklus Akuntansi

Siklus akuntansi memiliki tujuan utama untuk memastikan bahwa seluruh transaksi keuangan perusahaan tercatat dengan akurat, transparan, dan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku.

Melalui serangkaian tahapan yang terstruktur, siklus ini membantu menghasilkan laporan keuangan yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan strategis, mematuhi peraturan pajak dan hukum, serta menjaga integritas dan transparansi perusahaan di mata pemangku kepentingan. Berikut beberapa tujuan utamanya:

1. Memberikan Data Keuangan yang Akurat

Tujuan utama dari siklus akuntansi adalah untuk memastikan bahwa setiap transaksi dicatat dengan tepat dan akurat. Dengan mencatat setiap transaksi keuangan dengan benar, perusahaan dapat menghasilkan laporan keuangan yang dapat diandalkan.

Akuntansi keuangan bisnis ini penting bagi pemangku kepentingan untuk mendapatkan gambaran yang jelas dan akurat mengenai posisi keuangan perusahaan, sehingga keputusan yang diambil berdasarkan informasi tersebut juga akan lebih tepat.

2. Dasar Pengambilan Keputusan

Siklus akuntansi juga bertujuan untuk menyediakan informasi keuangan perusahaan yang relevan bagi manajemen dan pemangku kepentingan lainnya.

Informasi ini sangat berguna dalam mendukung pengambilan keputusan bisnis yang cerdas, baik dalam perencanaan strategis, pengelolaan biaya, atau evaluasi kinerja. Dengan data yang akurat dan tepat waktu, perusahaan dapat mengambil keputusan yang meningkatkan efisiensi dan daya saingnya.

3. Menyusun Laporan Keuangan yang Akurat

Siklus akuntansi membantu perusahaan menyusun laporan keuangan yang lengkap dan akurat. Laporan ini mencakup neraca, laporan laba rugi, dan arus kas yang mencerminkan posisi dan kinerja perusahaan. Penyusunan yang tepat memastikan informasi dapat diandalkan oleh manajemen dan pemangku kepentingan.

Untuk menjaga konsistensi dan akurasi, perusahaan dapat mengandalkan chart of account sebagai panduan dalam pencatatan transaksi. Struktur kode akun ini memudahkan klasifikasi dan pemantauan transaksi. Dengan begitu, laporan keuangan dapat disusun secara sistematis dan transparan.

4. Memastikan Akuntanbilitas

Siklus akuntansi memungkinkan perusahaan untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan keuangan dengan cara yang transparan dan terstruktur. Ini dapat meningkatkan kepercayaan pemangku kepentingan terhadap pengelolaan keuangan perusahaan.

Melalui pencatatan yang sistematis dan pelaporan yang jelas, perusahaan dapat menunjukkan kepada pihak internal dan eksternal bahwa keuangan perusahaan dikelola dengan baik dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

5. Pemantauan Kinerja Keuangan

Siklus akuntansi yang berkelanjutan memberikan gambaran lengkap tentang kinerja keuangan perusahaan. Untuk memastikan bahwa setiap keputusan yang diambil memiliki dampak positif, cost benefit analysis dapat diterapkan untuk mengevaluasi apakah strategi yang diterapkan memberikan nilai yang sebanding dengan biaya yang dikeluarkan.

Dengan melihat laporan berkala, perusahaan dapat menilai apakah strategi bisnis yang diterapkan efektif dan melakukan penyesuaian jika diperlukan, sehingga menciptakan dasar kuat untuk membuat keputusan jangka panjang.

Kesimpulan

​Siklus akuntansi adalah salah satu hal yang harus dikuasai oleh pemangku kepentingan karena para mereka dapat memanfaatkan siklus tersebut sebagai alat yang membantu pengambilan keputusan dalam bisnis. Sebab, melalui tahapan akuntansi manajemen yang baik, maka Anda akan diberikan gambaran mengenai kondisi bisnis saat itu.

Oleh karena itu, tahapan-tahapan dalam siklus tersebut berperan penting dalam bisnis. Mengingat setiap tahapan yang dijelaskan dalam siklus tersebut bertujuan untuk menyediakan laporan keuangan yang tepat dan akurat untuk suatu perusahaan.

Dengan pemahaman mendalam tentang proses dalam akuntansi manajemen, kemampuan dan keterampilan Anda dalam pengelolaan keuangan bisnis akan semakin meningkat. Selain itu, penggunaan software akuntansi ScaleOcean dapat membantu Anda menyusun laporan secara cepat dan akurat. Untuk informasi lebih lanjut, segera jadwalkan konsultasi serta demo gratis software kami.

FAQ:

1. Apa itu siklus akuntansi?

Siklus akuntansi adalah serangkaian tahapan sistematis yang digunakan untuk mencatat, mengklasifikasikan, dan meringkas semua transaksi keuangan sebuah bisnis. Proses ini dimulai dari saat sebuah transaksi terjadi hingga menghasilkan laporan keuangan. Karena laporan keuangan dibuat secara berkala (bulanan, triwulanan, atau tahunan), siklus ini terus berulang, sehingga disebut “siklus”.

2. Apa saja tahapan utama dalam siklus akuntansi?

Siklus akuntansi terdiri dari beberapa tahapan kunci yang harus diikuti secara berurutan:
1. Analisis Transaksi: Mengumpulkan dan menganalisis bukti transaksi (faktur, kwitansi, nota).
2. Pencatatan Jurnal: Mencatat setiap transaksi secara kronologis dalam jurnal umum.
3. Posting ke Buku Besar: Memindahkan setiap entri jurnal ke akun masing-masing di buku besar.
4. Penyusunan Neraca Saldo: Membuat daftar semua akun dan saldonya untuk memastikan total debit sama dengan total kredit.
5. Penyusunan Jurnal Penyesuaian: Membuat entri untuk mengakui pendapatan dan beban yang belum tercatat pada periode berjalan (prinsip akrual).
6. Penyusunan Laporan Keuangan: Setelah disesuaikan, menyusun laporan laba rugi, neraca, dan laporan arus kas.

3. Mengapa siklus akuntansi penting bagi bisnis?

Siklus akuntansi adalah fondasi dari manajemen keuangan yang baik karena:
1. Akurasi & Konsistensi: Memastikan bahwa semua transaksi dicatat dengan benar, mengurangi risiko kesalahan, dan menghasilkan laporan yang konsisten.
2. Dasar Pengambilan Keputusan: Menyediakan laporan keuangan yang akurat dan dapat diandalkan, yang sangat penting bagi manajemen untuk membuat keputusan strategis.
3. Kepatuhan & Akuntabilitas: Proses yang terstruktur ini menghasilkan jejak audit yang jelas, sehingga memudahkan perusahaan untuk memenuhi kewajiban pajak dan regulasi.

Jadwalkan Demo Gratis

Error message
Error message
Error message
Error message
Error message
Error message

Rekomendasi Artikel Terkait

Temukan Artikel Serupa untuk Solusi Bisnis Lebih Lengkap