Bisnis Anda mengalami efisiensi yang rendah dan alur kerja lambat saat tutup buku (month-end) akibat lamanya waktu yang dihabiskan untuk membuat jurnal koreksi manual atas beban dan pendapatan? Ini memicu risiko pencatatan ganda (double-counting), menghambat terbitnya laporan keuangan, dan menyebabkan tingginya risiko human error serta ketergantungan pada staf senior.
Untuk mengatasi isu tersebut, tim finance Anda perlu menggunakan Jurnal Pembalik (Reversing Journal). Ini adalah entri yang dibuat pada hari pertama periode baru dengan tujuan mengotomatisasi koreksi, konsistensi jejak audit dan mencegah duplikasi pendapatan. Hal ini juga memastikan tim operasional (seperti payroll dan AR) dapat mencatat transaksi seperti biasa tanpa perlu koreksi manual di kemudian hari.
Dengan mengimplementasikan metode ini, Anda dapat menstandardisasi alur kerja, membuat proses menjadi konsisten, dan meningkatkan kecepatan dan keakuratan proses akuntansi perusahaan. Artikel ini akan menjelaskan definisi dari jurnal pembalik, kapan jurnal ini perlu dibuat, fungsi utamanya, dan contoh dari jurnal pembalik.
- Jurnal pembalik adalah jurnal yang dibuat pada awal periode berikutnya untuk membalikkan sebagian jurnal penyesuaian dari periode sebelumnya.
- Tujuan utama jurnal pembalik adalah menyederhanakan pencatatan, mencegah kesalahan pencatatan ganda, dan meningkatkan efisiensi proses akuntansi.
- Akun yang memerlukan jurnal pembalik mencakup beban akrual, pendapatan akrual, serta beban dan pendapatan dibayar/diterima di muka.
- Transaksi yang tidak memerlukan jurnal pembalik mulai dari penyusutan aset tetap dan transaksi yang dicatat menggunakan pendekatan neraca (aset atau kewajiban).
- Software akuntansi ScaleOcean dapat membantu otomatisasi proses pencatatan jurnal pembalik, meminimalisir human error, hingga mencegah double counting.
1. Apa Itu Jurnal Pembalik?
Jurnal pembalik adalah entri jurnal yang dibuat pada awal periode akuntansi baru untuk membalikkan atau menetralkan entri jurnal penyesuaian tertentu yang dibuat pada akhir periode sebelumnya. Tujuannya adalah untuk menyederhanakan proses pencatatan transaksi di periode berjalan, terutama yang berkaitan dengan pembayaran atau penerimaan kas atas beban atau pendapatan akrual.
Reversing entries bukanlah langkah wajib dalam siklus akuntansi. Namun, penggunaannya sangat dianjurkan untuk menjaga konsistensi metode pencatatan dari satu periode ke periode berikutnya. Tanpa jurnal pembalik, tim akuntansi harus sangat berhati-hati saat mencatat transaksi tunai di periode baru agar tidak terjadi pencatatan ganda atas beban atau pendapatan yang sama.
Jurnal ini dibuat setelah laporan keuangan periode sebelumnya selesai disusun dan setelah jurnal penutup diposting. Dengan membalikkan entri penyesuaian, saldo akun terkait yang bersifat sementara akan kembali menjadi nol. Hal ini memungkinkan staf akuntansi untuk mencatat transaksi pembayaran atau penerimaan kas selanjutnya dengan cara yang standar dan rutin.
Baca juga: Jurnal Umum: Pengertian, Contoh, dan Cara Membuatnya
2. Kapan Jurnal Pembalik Perlu Dibuat?
Waktu yang tepat untuk membuat jurnal pembalik adalah pada hari pertama periode akuntansi baru. Misalnya, jika periode akuntansi perusahaan adalah bulanan dan berakhir pada 31 Desember, maka jurnal pembalik akan dibuat dan diberi tanggal 1 Januari. Langkah ini memastikan bahwa efek dari penyesuaian akrual dari periode lalu segera dinetralkan sebelum transaksi rutin periode baru mulai dicatat.
Jurnal pembalik tidak dibuat untuk semua jenis jurnal penyesuaian. Jurnal ini hanya diperlukan untuk akun-akun akrual (accruals) dan beberapa akun deferal (deferrals) yang pada pencatatan awalnya menggunakan pendekatan laporan laba rugi. Keputusan untuk menggunakan jurnal pembalik adalah kebijakan akuntansi internal perusahaan yang bertujuan untuk menjaga konsistensi dan efisiensi.
Perusahaan perlu memahami momen krusial ini penting untuk memastikan alur kerja tim akuntansi berjalan mulus. Dengan menerapkan jurnal pembalik secara konsisten, perusahaan dapat menghindari kebingungan dan potensi kesalahan saat mencatat transaksi berulang setiap periodenya.
3. Tujuan dan Fungsi Utama Jurnal Pembalik
Jurnal pembalik memiliki beberapa tujuan dan fungsi strategis yang sangat bermanfaat bagi perusahaan, terutama yang memiliki volume transaksi tinggi. Keakuratan jurnal pembalik ini memberikan konsistensi dalam metode pencatatan akuntansi dari satu periode ke periode berikutnya.
Berikut adalah beberapa fungsi utama yang menjadikannya alat penting dalam praktik akuntansi modern:
a. Menyederhanakan dan Mempermudah Pencatatan
Fungsi utama dari jurnal pembalik adalah untuk menyederhanakan pencatatan transaksi pada periode akuntansi berikutnya. Setelah jurnal pembalik dibuat, akuntan tidak perlu lagi memeriksa kembali jurnal penyesuaian yang dibuat pada akhir periode sebelumnya saat akan mencatat transaksi pembayaran atau penerimaan kas. Tanpa jurnal pembalik, akuntan harus membagi pembayaran gaji dari 2 bulan yang terbagi.
Misalnya, satu untuk melunasi utang gaji (dari penyesuaian bulan 1) dan sisanya sebagai beban gaji bulan selanjutnya. Proses ini lebih rumit dan rentan terhadap kesalahan, terutama di perusahaan besar dengan banyak transaksi serupa. Jurnal pembalik mengubah prosedur yang kompleks menjadi rutin dan mudah diikuti oleh siapa saja di tim akuntansi.
b. Mencegah Kesalahan (Menghindari Pencatatan Ganda)
Salah satu risiko terbesar dalam akuntansi akrual adalah kemungkinan terjadinya pencatatan ganda (double counting). Jurnal pembalik berfungsi sebagai mekanisme pencegahan kesalahan ini. Sebagai contoh, beban gaji untuk minggu terakhir Desember yang dibayar pada Januari telah diakui sebagai beban pada bulan Desember melalui jurnal penyesuaian.
Tanpa jurnal pembalik, pembayaran gaji di Januari berisiko mencatat beban ganda (di Desember dan Januari). Jurnal pembalik mengatasi ini dengan membalik utang gaji di 1 Januari, menciptakan saldo kredit sementara pada beban gaji. Saldo ini otomatis menetralkan debit pembayaran rutin, memastikan setiap beban diakui sekali. Proses ini menghilangkan jurnal koreksi manual sehingga menjaga laporan keuangan tetap akurat.
c. Meningkatkan Efisiensi
Jurnal pembalik meningkatkan efisiensi tim akuntansi dengan mengotomatiskan dan menyederhanakan alur kerja. Staf akuntansi, terutama level junior, dapat memproses transaksi pembayaran dan penerimaan kas secara seragam tanpa memerlukan analisis mendalam terhadap transaksi individual yang terkait dengan akrual periode sebelumnya.
Hal ini membebaskan waktu mereka untuk fokus pada tugas-tugas yang lebih analitis dan bernilai tambah. Konsistensi yang diciptakan oleh jurnal pembalik juga mempermudah proses pelatihan staf baru dan mengurangi kurva belajar mereka. Pada akhirnya, perusahaan dapat menutup buku lebih cepat dan menghasilkan laporan keuangan yang akurat dengan lebih sedikit upaya manual.
d. Menghilangkan Saldo Sementara
Jurnal penyesuaian sering kali menciptakan akun-akun neraca sementara, seperti utang beban (accrued liabilities) atau piutang pendapatan (accrued receivables). Akun-akun ini mencerminkan kewajiban untuk membayar atau hak untuk menerima kas di masa depan. Jurnal pembalik berfungsi untuk menghilangkan saldo akun-akun sementara ini pada awal periode baru.
Dengan mengembalikan saldo akun-akun tersebut ke nol, neraca awal periode menjadi lebih bersih dan lebih mudah dibaca. Ini juga membantu dalam menjaga kejelasan buku besar, karena akun-akun akrual hanya akan menunjukkan saldo pada akhir periode ketika penyesuaian dibuat, bukan sepanjang periode berjalan.
4. Akun Apa Saja yang Membutuhkan Jurnal Pembalik?
Jurnal pembalik hanya relevan untuk jenis penyesuaian tertentu yang melibatkan pengakuan beban atau pendapatan sebelum atau sesudah transaksi kas terjadi. Pemahaman tentang akun-akun spesifik yang memerlukan jurnal pembalik sangat penting untuk memastikan penerapannya yang benar dan efektif.
Berikut beberapa akun spesifik yang memerlukan jurnal pembalik:
a. Beban yang Masih Harus Dibayar (Accrued Expenses)
Accrued expenses adalah beban yang sudah terjadi namun belum dibayar atau dicatat pada akhir periode akuntansi. Contoh klasiknya adalah gaji karyawan, beban bunga, atau tagihan utilitas yang periodenya melewati akhir bulan tetapi tagihannya belum diterima. Jurnal penyesuaian pada akhir periode akan mendebit akun beban (misalnya, beban gaji) dan mengkredit akun utang (misalnya, utang gaji).
Pada awal periode berikutnya, jurnal pembalik akan mendebit utang gaji dan mengkredit beban gaji. Hal ini menciptakan saldo kredit sementara pada akun beban gaji, yang akan dinetralkan saat pembayaran gaji dilakukan, menyederhanakan proses pencatatan pembayaran secara signifikan.
b. Pendapatan yang Masih Harus Diterima (Accrued Revenues)
Serupa dengan beban akrual, accrued revenues adalah pendapatan yang telah diperoleh tetapi kasnya belum diterima pada akhir periode. Contohnya termasuk bunga yang telah dihasilkan dari investasi (piutang bunga) atau pekerjaan jasa yang telah diselesaikan tetapi belum ditagihkan kepada klien.
Pada akhir periode, jurnal penyesuaian akan mendebit akun aset dan mengkredit akun pendapatan. Jurnal pembalik di awal periode berikutnya akan membalik entri ini, yaitu mendebit pendapatan bunga dan mengkredit piutang bunga. Ini memungkinkan akuntan untuk mencatat seluruh penerimaan kas sebagai pendapatan saat diterima, tanpa perlu memisahkannya dengan piutang yang sudah diakui sebelumnya.
c. Beban Dibayar di Muka (Jika Dicatat Sebagai Beban)
Ini adalah kasus khusus yang bergantung pada metode pencatatan awal. Jika pembayaran di muka untuk suatu beban pada awalnya dicatat langsung sebagai beban (pendekatan laba rugi), maka jurnal pembalik diperlukan. Misalnya, pembayaran asuransi satu tahun dicatat dengan mendebit Beban Asuransi dan mengkredit Kas.
Pada akhir periode, jurnal penyesuaian dibuat untuk mengakui bagian yang belum terpakai sebagai aset dan mengurangi beban. Jurnal pembalik di awal periode berikutnya akan membalik penyesuaian ini. Hal ini dilakukan agar pada periode-periode selanjutnya, perusahaan tidak perlu membuat jurnal penyesuaian berulang setiap bulan.
d. Pendapatan Diterima di Muka (Jika Dicatat Sebagai Pendapatan)
Jika perusahaan menerima pembayaran dari pelanggan untuk jasa yang akan diberikan di masa depan dan langsung mencatatnya sebagai pendapatan (pendekatan laba rugi), maka jurnal pembalik akan diperlukan. Ini berbeda dari metode yang lebih umum, yaitu mencatatnya sebagai kewajiban.
Penggunaan metode ini dan jurnal pembalik memastikan bahwa seluruh pendapatan diakui dengan benar sesuai dengan prinsip pengakuan pendapatan (revenue recognition principle) pada saat jasa benar-benar telah diberikan. Berbagai jurnal khusus dapat digunakan untuk mencatat penerimaan awal ini, tergantung pada volume transaksi perusahaan.
e. Pemakaian Perlengkapan (Jika Dicatat Sebagai Beban)
Mirip dengan beban dibayar di muka, perlakuan akuntansi untuk perlengkapan (supplies) juga bisa memerlukan jurnal pembalik jika menggunakan pendekatan tertentu. Jika setiap pembelian perlengkapan kantor langsung dicatat sebagai beban perlengkapan, bukan sebagai aset, maka penyesuaian di akhir periode akan diperlukan untuk menghitung sisa perlengkapan yang belum terpakai.
Jurnal penyesuaian akan mendebit akun aset perlengkapan dan mengkredit beban perlengkapan untuk nilai sisa perlengkapan. Jurnal pembalik pada awal periode berikutnya akan membalik entri ini. Metode ini menyederhanakan pencatatan harian karena setiap pembelian dianggap beban, dan penyesuaian untuk aset hanya dilakukan secara periodik, yang kemudian dinetralkan kembali untuk konsistensi.
5. Cara Membuat dan Contoh Penerapan Jurnal Pembalik
Tata cara membuat jurnal pembalik tidak diatur dalam regulasi yang khusus, akan tetapi pencatatan dan perhitungannya terkait erat dengan jurnal penyesuaian yang diatur dalam PSAK 1 tentang Penyajian Laporan Keuangan, karena penyesuaian ini menjadi dasar dibuatnya jurnal pembalik.
Caranya adalah dengan membalik posisi debit dan kredit dari jurnal penyesuaian yang telah dibuat pada akhir periode sebelumnya. Akun yang sebelumnya di-debit akan di-kredit, dan akun yang sebelumnya di-kredit akan di-debit, dengan jumlah nominal yang sama persis.
Berikut beberapa contoh kasus untuk memahami penerapannya secara lebih konkret:
a. Contoh Kasus 1: Beban Gaji yang Belum Dibayar (Accrued Expenses)
PT Samudera Biru membayar gaji karyawan setiap tanggal 4 bulan berikutnya. Pada 31 Desember 2023, perusahaan memiliki utang gaji kepada karyawannya untuk 5 hari kerja terakhir bulan Desember sebesar Rp25.000.000 yang baru akan dibayar pada 4 Januari 2024. Total gaji yang akan dibayar pada 4 Januari adalah Rp35.000.000 (mencakup utang Desember dan gaji awal Januari).
Dengan jurnal pembalik ini, akun utang gaji kembali menjadi nol, dan akun beban gaji memiliki saldo kredit Rp25.000.000. Saat pembayaran pada 4 Januari, pencatatannya menjadi sangat sederhana debit beban gaji Rp35.000.000 dan kredit kas Rp35.000.000.
b. Contoh Kasus 2: Pendapatan yang Masih Harus Diterima
PT Artha Jaya memberikan pinjaman kepada perusahaan lain dan akan menerima pembayaran bunga setiap tanggal 10 April dan 10 Oktober. Pada 31 Desember 2023, PT Artha Jaya telah memiliki hak atas pendapatan bunga selama 3 bulan (Oktober, November, Desember) sebesar Rp1.500.000, namun kasnya baru akan diterima pada 10 April 2024.
Jurnal pembalik ini menolkan akun piutang bunga dan menciptakan saldo debit sementara di akun pendapatan bunga. Ketika perusahaan menerima pembayaran bunga penuh pada 10 April 2024 (misalnya Rp3.000.000 untuk 6 bulan), pencatatannya menjadi debit kas Rp3.000.000 dan kredit pendapatan bunga Rp3.000.000.
c. Contoh Kasus 3: Beban Dibayar di Muka
Pada 1 September 2023, PT Cipta Karya membayar premi asuransi untuk satu tahun ke depan sebesar Rp12.000.000. Perusahaan memiliki kebijakan untuk mencatat semua pembayaran di muka sebagai beban pada saat transaksi.
Jurnal pembalik ini mengembalikan nilai Rp8.000.000 ke akun beban asuransi. Tujuannya adalah agar pada akhir tahun 2024, perusahaan bisa kembali melakukan penyesuaian yang sama tanpa harus melacak saldo dari periode sebelumnya, sehingga menjaga konsistensi metode pencatatan.
d. Contoh Kasus 4: Pendapatan Diterima di Muka (Dicatat sebagai Pendapatan)
Pada 1 November 2023, PT Media Kreatif menerima pembayaran sebesar Rp60.000.000 untuk kontrak layanan iklan selama 6 bulan. Perusahaan mencatat seluruh penerimaan kas tersebut sebagai pendapatan. Pada akhir tahun, perusahaan baru memberikan layanan selama 2 bulan (hak pendapatan Rp20.000.000). Sisa 4 bulan (Rp40.000.000) adalah kewajiban.
Dengan jurnal pembalik, akun Pendapatan Diterima di Muka kembali nol dan akun Pendapatan Jasa memiliki saldo kredit awal Rp40.000.000 di tahun 2024. Ini memastikan bahwa pada akhir kontrak, total pendapatan yang diakui akan sesuai dan proses akuntansi tetap konsisten dengan metode pencatatan awal.
6. Transaksi yang Tidak Memerlukan Jurnal Pembalik
Sama pentingnya dengan mengetahui kapan harus membuat jurnal pembalik, seorang profesional keuangan juga harus memahami transaksi mana yang tidak memerlukannya. Jurnal penyesuaian yang tidak akan dibalik adalah yang pencatatan awalnya menggunakan pendekatan neraca dan penyesuaian yang bersifat permanen.
Berikut beberapa transaksi yang tidak memerlukan pencatatan jurnal pembalik:
a. Beban Dibayar di Muka (Jika Dicatat sebagai Aset/Harta)
Jika perusahaan menggunakan metode neraca untuk mencatat beban dibayar di muka, jurnal pembalik tidak diperlukan. Dalam metode ini, pembayaran awal dicatat dengan mendebit akun aset. Misalnya, pembayaran premi asuransi Rp12.000.000 untuk satu tahun akan dicatat sebagai (debit) asuransi dibayar di muka dan (kredit) kas.
Jurnal penyesuaian pada setiap akhir periode kemudian akan secara sistematis memindahkan sebagian nilai aset ke beban, misalnya (Debit) Beban Asuransi Rp1.000.000 dan (Kredit) Asuransi Dibayar di Muka Rp1.000.000 setiap bulan. Karena transaksi ini secara bertahap mengurangi aset dan mengakui beban, tidak ada saldo yang perlu dinetralkan pada awal periode berikutnya.
b. Pendapatan Diterima di Muka (Jika Dicatat sebagai Kewajiban/Utang)
Ini adalah metode yang paling umum dan dianjurkan untuk mencatat pendapatan diterima di muka. Ketika perusahaan menerima kas dari pelanggan sebelum jasa diberikan, transaksi tersebut dicatat sebagai kewajiban. Contohnya, penerimaan Rp60.000.000 untuk kontrak layanan 6 bulan dicatat dengan (debit) kas dan (kredit) pendapatan diterima di muka.
Setiap akhir periode, jurnal penyesuaian dibuat untuk mengakui pendapatan yang telah menjadi hak perusahaan, misalnya (debit) pendapatan diterima di muka Rp10.000.000 dan (kredit) pendapatan jasa Rp10.000.000 setiap bulan. Sama seperti pendekatan aset untuk beban dibayar di muka, metode ini sudah mencerminkan realisasi pendapatan secara akurat dan tidak memerlukan jurnal pembalik.
c. Penyusutan dan Amortisasi Aset Tetap
Jurnal penyesuaian untuk mencatat penyusutan (depreciation) aset tetap atau amortisasi (amortization) aset tidak berwujud tidak pernah dibalik. Penyesuaian ini mencatat alokasi biaya perolehan aset selama masa manfaatnya dan merupakan pengakuan penurunan nilai yang bersifat permanen. Jurnalnya biasanya mendebit beban penyusutan dan mengkredit akumulasi penyusutan.
Membalik jurnal ini akan sangat keliru karena akan menghilangkan catatan penyusutan yang telah diakui dan menyajikan nilai buku aset yang tidak akurat. Oleh karena itu, penyesuaian terkait estimasi akuntansi seperti ini dikecualikan dari praktik jurnal pembalik. Seluruh proses ini merupakan bagian penting dalam keseluruhan jenis jurnal akuntansi yang membentuk laporan keuangan.
d. Transaksi yang Sudah Sesuai (Realisasi)
Setiap jurnal penyesuaian yang mencatat transaksi yang sudah final atau sesuai dengan realisasinya tidak memerlukan jurnal pembalik. Contohnya adalah koreksi kesalahan pencatatan dari periode sebelumnya atau penyesuaian untuk persediaan (inventory adjustment) berdasarkan hasil perhitungan fisik (stock opname). Jurnal-jurnal ini dibuat untuk menyelaraskan catatan akuntansi dengan kondisi aktual pada akhir periode.
Karena penyesuaian ini mencerminkan fakta yang telah terjadi dan tidak terkait dengan transaksi kas di masa depan yang perlu disederhanakan, membaliknya tidak memiliki tujuan yang logis. Membalik jurnal koreksi, misalnya, justru akan mengembalikan kesalahan yang sudah diperbaiki. Oleh karena itu, jurnal pembalik hanya relevan untuk transaksi akrual dan deferal tertentu yang bertujuan menyederhanakan pencatatan.
7. Perbedaan Jurnal Pembalik dengan Jurnal Penutup
Bagi mereka yang baru mendalami akuntansi, jurnal pembalik (reversing entry) dan jurnal penutup (closing entry) sering kali membingungkan karena keduanya dibuat di sekitar akhir periode akuntansi. Namun, keduanya memiliki tujuan, waktu, dan akun yang sangat berbeda.
Berikut adalah beberapa perbedaan antara jurnal pembalik dan jurnal penutup:
a. Berdasarkan Tujuan
Tujuan jurnal penutup adalah untuk menutup atau menolkan saldo semua akun sementara (akun nominal) pada akhir periode akuntansi. Akun-akun ini meliputi seluruh akun pendapatan dan beban, serta akun prive atau dividen. Saldo dari akun-akun ini dipindahkan ke akun modal atau laba ditahan (retained earnings), sehingga mereka siap digunakan dengan saldo nol di awal periode.
Tujuan jurnal pembalik adalah untuk menyederhanakan pencatatan akuntansi di periode berikutnya dan bersifat opsional. Jurnal ini tidak menutup akun, melainkan hanya membalik jurnal penyesuaian tertentu (terutama yang terkait akrual) untuk mencegah kesalahan pencatatan ganda dan menjaga konsistensi. Jurnal pembalik berfokus pada efisiensi, sedangkan jurnal penutup berfokus pada penyelesaian siklus akuntansi.
b. Berdasarkan Waktu Pembuatan
Jurnal penutup dibuat pada akhir periode akuntansi, setelah laporan keuangan (laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan neraca) selesai disusun. Ini adalah salah satu langkah terakhir dalam siklus akuntansi sebelum periode benar-benar ditutup. Kepatuhan terhadap aturan waktu pembuatan ini memastikan laporan keuangan sesuai dengan standar yang berlaku, di mana referensi seperti PSAK adalah panduan utamanya.
Sebaliknya, jurnal pembalik dibuat pada awal periode akuntansi baru. Jurnal ini secara teknis adalah transaksi pertama di periode yang baru, biasanya diberi tanggal pada hari pertama. Urutannya adalah jurnal penyesuaian, laporan keuangan, jurnal penutup, dan barulah jurnal pembalik untuk periode selanjutnya.
c. Berdasarkan Akun yang Terlibat
Jurnal penutup melibatkan semua akun pendapatan dan beban. Akun-akun ini ditutup ke sebuah akun ikhtisar laba rugi (income summary), yang kemudian saldonya ditransfer ke akun laba ditahan atau modal. Selain itu, akun dividen atau prive juga ditutup langsung ke laba ditahan atau modal.
Jurnal pembalik hanya melibatkan akun-akun tertentu yang timbul dari jurnal penyesuaian, baik akun riil (neraca) maupun akun nominal (laba rugi). Jurnal ini tidak melibatkan semua akun pendapatan atau beban, dan tidak memindahkan saldo ke laba ditahan.
Mengingat kompleksitas jurnal pembalik, adopsi teknologi sangat penting. Software akuntansi ScaleOcean dapat menyederhanakan siklus akuntansi melalui otomatisasi pencatatan dan penghitungan akurat. Mengintegrasi dengan modul seperti expense management atau revenue management memastikan data terupdate real-time, jejak audit jelas, mencegah pencatatan ganda, dan mengurangi risiko human error.
8. Kesimpulan
Jurnal pembalik (reversing entry) adalah jurnal yang dibuat pada awal periode berikutnya untuk membalikkan sebagian jurnal penyesuaian dari periode sebelumnya. Kemampuan utamanya adalah mencegah pencatatan ganda di periode baru, menjadikannya praktik terbaik yang dianjurkan untuk perusahaan dengan volume transaksi signifikan.
Kerumitan siklus akuntansi dapat diatasi melalui otomatisasi teknologi modern untuk meminimalkan human error. Software akuntansi ScaleOcean dapat membantu otomatisasi pencatatan dan penghitungan yang akurat. ScaleOcean dapat memprogram jurnal pembalik secara otomatis, memberikan visibilitas real-time, memberikan audit trail yang konsisten, dan mengotomatis koreksi kesalahan.
Jangan biarkan proses akuntansi manual menghambat efisiensi perusahaan Anda. Memahami proses pencatatan jurnal pembalik dapat membantu bisnis Anda mempunyai catatan keuangan yang selalu akurat, efisien, dan siap pakai. Jadwalkan demo gratis dan konsultasi dengan tim ahli kami untuk melihat bagaimana software ini dapat mengotomatisasi proses pencatatan jurnal pembalik perusahaan Anda.
FAQ:
1. Akun apa saja yang harus dibalik?
Akun yang harus dibalik melalui jurnal pembalik adalah akun-akun yang muncul dari jurnal penyesuaian, yaitu beban yang harus dibayar, beban dibayar di muka, pendapatan yang masih harus diterima, dan pendapatan diterima di muka. Jurnal pembalik mempermudah pencatatan di periode berikutnya dengan membalik jurnal penyesuaian agar tidak terjadi pencatatan ganda.
2. Apa itu pembalikan jurnal?
Entri pembalik adalah entri jurnal akuntansi yang Anda buat dalam periode tertentu untuk membalikkan, atau membatalkan, beberapa entri dari periode akuntansi sebelumnya . Anda dapat membuatnya di awal periode akuntansi, dan biasanya entri ini menyesuaikan beberapa entri untuk beban dan pendapatan yang masih harus dibayar dari akhir periode sebelumnya.
3. Apakah jurnal pembalik dan penutup sama?
Kedua hal ini ,jurnal penutup dan jurnal pembalik adalah dua jenis jurnal dalam akuntansi yang digunakan untuk menutup periode akuntansi dan mempersiapkan periode berikutnya. Jurnal penutup adalah menutup akun sementara agar saldo nol di tahun baru. Sedangkan jurnal pembalik adalah membalik jurnal penyesuaian agar pencatatan lebih mudah di tahun baru.







