10 Macam Jenis Jurnal Akuntansi untuk Pengelolaan Keuangan Bisnis

ScaleOcean Team
Posted on
Share artikel ini

Pencatatan jenis jenis jurnal akuntansi adalah proses penting yang harus dilakukan berbagai industri perusahaan agar dapat mendokumentasikan transaksi keuangan secara terperinci. Dilakukannya penyusunan jurnal akuntansi perusahaan juga akan membantu pemahaman arus kas lebih baik, serta mengelola anggaran secara efisien.

Maka dari itu, jurnal-jurnal dalam perusahaan harus disusun secara maksimal dan teliti. Pencatatan yang efisien dan terstruktur akan membuat perusahaan Anda mudah dalam mengendalikan keuangan lebih baik. Di sini akan dibahas berbagai jenis jurnal akuntansi yang harus dikelola dalam perusahaan. Simak selengkapnya di sini!

starsKey Takeaways

Coba Demo Gratis!

requestDemo

Pengertian Jurnal Akuntansi Perusahaan

Jurnal akuntansi adalah dokumen utama yang digunakan untuk mendokumentasikan setiap transaksi keuangan yang terjadi di sebuah bisnis perusahaan. Transaksi reversal termasuk salah satu jenis entri yang mungkin tercatat. Pencatatan jurnal ini berisi setiap transaksi baik itu pemasukan, pengeluaran, pembelian, atau penjualan yang disusun secara kronologis dan detail.

Penyusunan jenis transaksi dalam akuntansi memastikan setiap transaksi tercatat dengan tepat, menjadi dasar laporan keuangan yang akurat. Jurnal transaksi terstruktur memberikan catatan historis yang jelas dan transparan mengenai aktivitas keuangan bisnis.

Jurnal akuntansi disusun berdasarkan prinsip debit dan kredit, serta memenuhi standar akuntansi yang berlaku untuk memastikan saldo seimbang. Hal ini juga menjadi dasar audit dan penilaian kesehatan finansial perusahaan jangka panjang. Anda bisa mengelola seluruh jurnal akuntansi dalam satu sistem dengan software Akuntansi ScaleOcean!

Fungsi Jenis Jurnal Akuntansi

Berikut adalah beberapa fungsi dari jurnal akuntansi dalam perusahaan.

Penyusunan jenis jenis jurnal akuntansi merupakan dasar penting untuk mengelola dan menganalisis keuangan perusahaan secara menyeluruh. Tanpa adanya pencatatan terstruktur, Anda akan mengalami kesulitan dalam memahami kondisi keuangan di setiap proses bisnis. Ini fungsi jurnal akuntansi perusahaan:

1. Fungsi Pencatatan

Jurnal akuntansi berperan penting dalam mencatat semua transaksi keuangan yang terjadi di perusahaan. Dengan adanya pencatatan yang rapi dan terstruktur, perusahaan dapat melacak dan memverifikasi setiap transaksi yang dilakukan. Proses pencatatan ini dibantu dengan sistem akuntansi manajemen agar data lebih akurat dan terintegrasi.

Pencatatan yang tepat juga memungkinkan perusahaan untuk menyusun laporan keuangan yang jelas dan dapat dipercaya. Pada akhir sebuah periode, semua jurnal akan direkapitulasi ke dalam buku besar, yang kemudian akan membantu dalam menyusun laporan keuangan.

2. Fungsi Historis

Fungsi historis dari jurnal akuntansi memungkinkan perusahaan untuk melacak riwayat keuangan dari waktu ke waktu. Setiap transaksi yang dicatat membentuk data historis yang dapat digunakan untuk menganalisis kinerja perusahaan di masa lalu. Hal ini penting untuk mengevaluasi keputusan yang sudah diambil sebelumnya.

Dengan data historis yang ada, perusahaan dapat melihat tren pendapatan dan pengeluaran, serta menilai dampak keputusan finansial jangka panjang. Catatan sejarah ini sangat berguna bagi pemangku kepentingan yang membutuhkan bukti nyata untuk evaluasi kinerja perusahaan dalam periode tertentu.

3. Fungsi Informatif

Jurnal keuangan menyediakan informasi yang lengkap dan detail mengenai kondisi keuangan perusahaan. Melalui entri yang akurat, perusahaan dapat memantau pemasukan, pengeluaran, kewajiban, dan balance accounting secara lebih mudah. Fungsi informatif ini mendukung pembuatan laporan yang membantu dalam pengambilan keputusan.

Informasi yang terkandung dalam jurnal juga membantu pemangku kepentingan, seperti investor dan auditor, untuk memahami posisi keuangan perusahaan. Dengan memiliki informasi yang jelas dan tepat, manajemen dapat melakukan perencanaan dan pengelolaan keuangan dengan lebih efektif.

4. Fungsi Instruktif

Jurnal akuntansi tidak hanya mencatat transaksi, tetapi juga memberikan panduan dalam pengelolaan keuangan perusahaan. Setiap entri memberikan petunjuk tentang pengaruh transaksi terhadap posisi keuangan perusahaan. Fungsi ini mendukung pengambilan keputusan lebih baik, baik untuk operasional maupun perencanaan keuangan.

Dengan adanya data yang terstruktur, manajemen dapat dengan mudah memantau dan mengontrol keuangan. Fungsi instruktif ini memastikan bahwa seluruh departemen keuangan beroperasi berdasarkan informasi yang valid dan memungkinkan pengelolaan anggaran yang lebih tepat.

5. Fungsi Analisis

Jurnal akuntansi berfungsi sebagai dasar untuk melakukan analisis transaksi bisnis yang lebih mendalam. Setiap transaksi yang dicatat memungkinkan perusahaan untuk mengevaluasi kinerja finansial, seperti profitabilitas, pengelolaan biaya, atau pengelolaan kas. Fungsi analisis ini mendukung pengambilan keputusan strategis yang lebih baik.

Selain itu, fungsi analisis juga memungkinkan perbandingan antar periode atau departemen, memudahkan identifikasi bagian yang membutuhkan perbaikan. Dengan informasi yang tepat, perusahaan dapat mengoptimalkan kinerja keuangan dan mencapai tujuan bisnis yang lebih efektif.

ERP

10 Jenis Jurnal Akuntansi di Perusahaan

Terdapat jenis jenis jurnal akuntansi yang penting dikelola di berbagai industri perusahaan, dan sering digunakan untuk mencatat setiap transaksi keuangan secara sistematis. Jenis-jenis, jurnal ini akan membantu perusahaan melihat gambaran lengkap mengenai kondisi keuangan yang akurat, dan bahkan menyelesalkan sengketa via akuntansi forensik:

1. Jurnal Umum

Jenis jurnal akuntansi pertama ada jurnal umum, yang mencatat berbagai transaksi yang tidak masuk ke dalam kategori jurnal khusus. Jurnal ini berfungsi sebagai catatan dasar untuk seluruh aktivitas tidak rutin, dan membantu dalam memelihara dokumentasi lengkap sebagai dasar menyusun laporan keuangan.

Selain itu, contoh proyeksi keuangan bisnis juga dapat diambil sebagai acuan untuk merencanakan dan memprediksi arus kas di masa depan, memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai kestabilan dan keberlanjutan keuangan perusahaan.

Proses tersebut dapat mencakupi berbagai hal, termasuk juga jurnal modal awal untuk bisnis. Sebagai contoh, sebuah perusahaan manufaktur telah mencatat penyusutan peralatan kantor sebesar Rp500.00 setiap bulannya. Ini akan membantu dalam menjaga keseimbangan keuangan dengan mencatat perubahan nilai aset:

contoh jurnal umum

2. Jurnal Penjualan

Jenis yang termasuk jurnal khusus ini digunakan untuk mencatat transaksi penjualan kredit, di mana semua penjualan yang dilakukan tanpa pembayaran tunai akan dicatat dalam jurnal ini. Di jurnal penjualan, Anda bisa mengelola setiap utang, serta memonitor piutang dari pelanggan, dan memastikan pembayaran dilakukan tepat waktu. 

Contohnya, perusahaan yang menjual produk senilai Rp2.000.000 kepada pelanggan secara kredit. Jurnal penjualan ini dibuat untuk mengatur waktu penagihan dan pengelolaan piutang dengan lebih baik. Ini dia form jenis jurnal akuntansi penjualan:

contoh jurnal penjualan

3. Jurnal Pembelian

Jenis jurnal ini digunakan untuk mencatat proses pembelian secara kredit, di mana jurnal ini akan membantu perusahaan mengelola kewajiban dan utang. Jurnal ini akan memastikan pengeluaran kredit terlacak dengan baik, dan memudahkan manajemen dalam merencanakan laporan arus kas dan menjaga hubungan dengan pemasok.

Contohnya sebuah perusahaan yang membeli bahan baku kepada supplier senilai Rp3.500.000 secara kredit. Pencatatan ini akan membantu Anda dalam memantau kewajiban yang harus dipenuhi pada waktu yang telah disepakati dengan pemasok. Ini form jurnal pembelian yang bisa Anda gunakan:

contoh jurnal pembelian

4. Jurnal Penerimaan Kas

Jurnal penerimaan kas adalah jurnal yang dibuat untuk mencatat setiap transaksi yang melibatkan penerimaan uang tunai, seperti pembayaran dari pelanggan, pendapatan bunga, atau investasi. Adanya jurnal ini akan memastikan semua penerimaan tunai terdokumentasi dan dilacak dengan mudah.

Contohnya, perusahaan yang telah membayar tagihan piutang sebesar Rp1.000.000, sehingga memudahkan dalam mengatur arus kas masuk dan memastikan penerimaan tersebut tercatat dengan baik. Ini form jenis jurnal akuntansi penerimaan kas:

contoh jurnal penerimaan kas

5. Jurnal Pengeluaran Kas

Jenis berikutnya ada jurnal pengeluaran kas, yang melibatkan pengeluaran uang tunai seperti pembayaran gaji, biaya operasional, dan pembelian aset secara tunai. Jurnal ini akan membantu mengevaluasi penggunaan kas, dan mengidentifikasi area pengeluaran yang perlu diperbaiki untuk menjaga likuiditas perusahaan.

Contohnya perusahaan yang membayar biaya operasional bulanan untuk maintenance peralatan dan mesin sebesar Rp700.000. Pencatatan ini akan memudahkan perusahaan dalam memastikan alur kas keluar terkendali dengan baik. Ini form penggunaan jurnal pengeluaran kas:

contoh jurnal pengeluaran kas

6. Jurnal Penyesuaian

Jenis jenis transaksi dalam akuntansi juga termasuk jurnal penyesuaian, yang digunakan pada akhir periode akuntansi. Jurnal ini mencatat transaksi yang belum atau tidak tercatat selama periode tersebut, seperti beban yang belum terbayar atau pendapatan yang belum diterima. Dalam praktiknya, bentuknya serupa dengan contoh jurnal koreksi.

Seperti contoh di perusahaan manufaktur, yang mencatat jurnal penyesuaian di akhir periode bulan Maret, di mana beban sewa yang belum dibayar pada akhir bulan sebesar Rp1.200.000. Berikut form jurnal penyesuaian yang bisa digunakan:

contoh jurnal penyesuaian

7. Jurnal Retur Pembelian

Jurnal retur untuk pembelian mencatat pengembalian barang yang sebelumnya dibeli secara kredit, bisa dilakukan akibat barang rusak atau tidak sesuai. Adanya jurnal ini ada untuk mengelola pengurangan kewajiban terhadap supplier dan memastikan stok barang yang dikembalikan dicatat dengan tepat.

Contohnya bisa dilihat di perusahaan manufaktur yang melakukan pengembalian bahan baku senilai Rp500.000 kepada supplier. Pencatatan retur pembelian ini akan memudahkan perusahaan dalam menghitung total pengeluaran yang terkait dengan pembelian serta menjaga akurasi stok. Ini form yang bisa digunakan:

contoh jurnal retur pembelian

8. Jurnal Retur Penjualan

Jenis jurnal retur penjualan mencatat transaksi pengembalian barang oleh pelanggan yang sebelumnya dibeli secara kredit. Ini bisa terjadi karena ketidakpastian, atau produk yang tidak sesuai dengan ekspektasi pelanggan.

Contohnya seperti toko retail yang mengembalikan produk yang dibeli dari distributor senilai Rp300.000 karena tidak sesuai pesanan. Jurnal ini mengurangi piutang dan mencatat barang yang kembali ke inventaris. Form jurnal retur penjualan adalah sebagai berikut:

contoh jurnal retur penjualan

9. Jurnal Penggajian

Jenis selanjutnya ada jurnal penggajian yang khusus mencatat pembayaran gaji, tunjangan, pajak, dan kontribusi sosial untuk karyawan. Jurnal ini dapat membantu perusahaan dalam mengelola pengeluaran tenaga kerja secara efisien, memastikan bahwa semua komponen gaji karyawan dicatat dengan akurat.

Di sini contohnya dapat dilihat dari manajemen yang membayar gaji karyawan sebesar Rp5.000.000 dengan potongan pajak Rp500.000. Adanya jurnal ini akan memastikan kepatuhan aturan ketenagakerjaan dan regulasi yang berlaku. Ini form yang bisa digunakan:

contoh jurnal penggajian

10. Jurnal Inventaris

Jurnal yang biasa digunakan di perusahaan selanjutnya ada jurnal inventaris, yang mencatat seluruh pembelian, penggunaan, dan penjualan barang yang ada di stok gudang. Jurnal ini akan memudahkan perusahaan dalam memantau persediaan, dan memastikan jumlah barang tercatat sesuai kondisi sebenarnya.

Contohnya di lihat dari perusahaan distribusi yang telah membeli bahan baku dan komponen tambahan untuk memproduksi barang senilai Rp2.500.000 secara tunai. Ini form jurnal inventaris yang bisa Anda gunakan:

contoh jurnal inventaris

4 Macam Jurnal Keuangan Lainnya

Setiap jenis jurnal transaksi dalam akuntansi perusahaan harus disusun dengan tepat, agar dapat menjaga akurasi data keuangan dan memastikan setiap transaksi dilakukan optimal. Selain jurnal umum dan khusus yang telah dibahas, ada juga 4 macam jurnal keuangan lainnya yang harus dikelola, yaitu:

1. Jurnal Majemuk

Jurnal ini biasanya digunakan untuk mencatat lebih dari satu transaksi dalam satu entri, meliputi beberapa akun debit dan kredit sekaligus. Pencatatan transaksi ini berfungsi ketika transaksi di beberapa akun harus dicatat secara bersamaan.

Misalnya, jika perusahaan akan membayar biaya sewa dan listrik dalam satu transaksi, jurnal ini akan dapat mencatat biaya-biaya tersebut di dalam satu entri. Ini akan memudahkan dan menyederhanakan pencatatan transaksi kompleks, dan mengurangi jumlah entri menjadi lebih ringkas dan akurat.

2. Jurnal Pembuka

Perusahaan bisnis juga sering menggunakan jurnal pembuka yang dapat mencatat saldo awal dalam buku besar perusahaan di awal periode akuntansi, atau ketika perusahaan baru memulai operasional. Jurnal ini mencakup akun-akun penting seperti kas, piutang, persediaan, modal, dan kewajiban yang merupakan saldo awal.

Jurnal ini akan memberikan gambaran jelas mengenai kondisi keuangan awal perusahaan sebelum transaksi berjalan, dan biasanya dibuat hanya sekali di awal periode atau saat memulai sistem akuntansi manajemen baru.

3. Jurnal Penutup

Ada juga jurnal penutup atau biasa disebut laporan tutup buku, yang digunakan di akhir periode akuntansi untuk menutup akun nominal seperti pendapatan, beban, dan dividen agar saldonya kembali ke nol di awal periode berikutnya.

Penutupan akun ini dilakukan untuk memindahkan saldo ke akun laba ditahan atau laba rugi untuk melihat hasil akhir dari periode akuntansi yang telah berjalan. Pencatatan ini dapat membantu dalam menghitung laba dan rugi bersih, serta mempersiapkan laporan keuangan periode baru.

4. Jurnal Pembalik

Macam macam akuntansi lainnya yang harus dikelola adalah jurnal pembalik, yang dibuat pada awal periode akuntansi baru untuk membalik atau mengoreksi penyesuaian yang dicatat pada akhir periode sebelumnya.

Biasanya jurnal ini digunakan untuk transaksi seperti pendapatan atau beban yang dicatat di muka. Adanya pencatatan ini akan membantu perusahaan menghindari pencatatan ganda pada transaksi yang telah diakui sebelumnya.

Kelola Seluruh Jenis Jurnal Akuntansi dengan ScaleOcean

Software akuntansi ScaleOcean dapat membantu perusahaan menyusun dan mengelola setiap jenis jurnal akuntansi.

Anda bisa mudah mengelola seluruh jenis jenis jurnal akuntansi keuangan tanpa manual dan bebas hambatan dengan solusi software akuntansi ScaleOcean. Banyaknya jurnal yang perlu dikelola memunculkan kesulitan pencatatan dan penyesuaian, namun dengan ScaleOcean Anda hanya perlu mengelolanya di satu sistem terpadu secara end-to-end.

Berbagai fitur dan keunggulan yang disediakan software ini akan memastikan seluruh transaksi yang terjadi di perusahaan akan  otomatis tercatat dalam sistem secara real-time. Ini akan memudahkan Anda dalam proses pencatatan seluruh laporan dan utang dagang dalam akuntansi dan memastikan data terintegrasi dengan akurat.

Selain itu, ada beberapa keunggulan lainnya yang bisa Anda manfaatkan melalui demo gratisnya untuk mengoptimalkan pencatatan seluruh macam dan jenis jenis transaksi dalam akuntansi dengan mudah dan otomatis, diantaranya:

  • Integrasi Tinggi Antar Modul, terhubung langsung dengan seluruh aspek bisnis mulai dari inventory, penjualan, pembelian, aset, dan anggaran
  • Otomatisasi Laporan Keuangan, dari integrasi yang ada sistem dapat memberikan laporan real-time yang sesuai standar akuntansi
  • Otomatisasi Rekonsiliasi Bank, memastikan saldo yang tercatat di bank dan di sistem sesuai.
  • Multi-Level Analytic, menyediakan laporan komprehensif terkait anggaran dan proyeksi, serta pemantauan perbedaan antara rencana dan realisasi untuk kinerja keuangan.

Fitur dan keunggulan yang disediakan software akuntansi terbaik ScaleOcean ini akan membantu Anda dalam mengelola jenis jenis jurnal akuntansi keuangan perusahaan, serta memastikan pencatatan akurat dan terintegrasi di seluruh perusahaan. Anda bisa mencoba ScaleOcean terlebih dulu dengan demo gratis untuk tahu bagaimana sistem bekerja optimalkan bisnis Anda.

Kesimpulan

Jenis jenis transaksi dalam akuntansi keuangan penting untuk dikelola sebaik mungkin, agar perusahaan mudah dalam memastikan setiap masuk dan keluanya biaya dapat tercatat dengan tepat, mencatat setiap jenis utang dalam akuntansi dengan sesuai, serta memastikan laporan keuangan yang akurat dan dapat diandalkan.

Seluruh macam-macam dan jenis jenis jurnal akuntansi ini bisa Anda kelola secara mudah dan akurat dengan implementasi software akuntansi ScaleOcean. Sistem yang bisa Anda terapkan dengan mudah ini akan memberikan keunggulan integrasi dan otomatisasi seluruh jurnal keuangan di perusahaan Anda.

Lakukan demo gratis untuk konsultasikan setiap kendala bisnis Anda dengan tim profesional ScaleOcean.

FAQ:

1. Apa itu jurnal akuntansi perusahaan?

Jurnal akuntansi perusahaan adalah catatan kronologis (berdasarkan tanggal) dari semua transaksi keuangan yang terjadi dalam suatu bisnis. Jurnal ini berfungsi sebagai buku harian di mana setiap transaksi dicatat dengan rinci. Proses penjurnalan ini mengikuti prinsip sistematis, di mana setiap transaksi dicatat dalam format debit dan kredit sesuai dengan aturan dasar akuntansi.

2. Apa manfaat utama membuat jurnal akuntansi?

Membuat jurnal akuntansi memiliki beberapa manfaat penting:
1. Pencatatan Lengkap: Jurnal menyediakan riwayat lengkap dari semua transaksi, yang menjadi dasar untuk semua laporan keuangan di masa depan.
2. Akuntabilitas: Jurnal memberikan jejak audit yang jelas dan transparan. Jika ada kesalahan atau ketidaksesuaian, tim akuntansi dapat melacaknya kembali ke transaksi aslinya.
3. Dasar Pembuatan Laporan: Data yang sudah tercatat di jurnal akan dipindahkan ke buku besar dan akhirnya digunakan untuk membuat laporan keuangan seperti laporan laba rugi dan neraca.

3. Apa saja elemen utama dalam Jurnal Umum?

Jurnal umum (general journal) adalah format yang paling dasar dan umum. Setiap entri jurnal mencakup elemen-elemen berikut:
1. Tanggal: Tanggal terjadinya transaksi.
2. Nama Akun: Nama akun yang terpengaruh oleh transaksi (misalnya, Kas, Persediaan, Utang).
3. Kolom Debit & Kredit: Nilai moneter dari transaksi yang dicatat. Berdasarkan prinsip akuntansi, jumlah total debit harus selalu sama dengan jumlah total kredit untuk setiap entri jurnal.
4. Keterangan: Penjelasan singkat tentang transaksi yang terjadi.

Jadwalkan Demo Gratis

Error message
Error message
Error message
Error message
Error message
Error message

Rekomendasi Artikel Terkait

Temukan Artikel Serupa untuk Solusi Bisnis Lebih Lengkap