Apa itu PSAK dan Jenis-Jenis Standar Akuntansinya di Indonesia?

ScaleOcean Team
Posted on
Share artikel ini

Standar akuntansi memainkan peran krusial dalam dunia bisnis dan keuangan. Laporan keuangan yang sesuai standar dapat dipahami, dipercaya, dan digunakan oleh berbagai pihak, seperti investor dan regulator. Di Indonesia, PSAK menjadi panduan utama bagi praktisi akuntansi dalam menyusun laporan yang sesuai dengan standar internasional.

Dengan adanya PSAK, semua pihak dapat membuat keputusan yang tepat berdasarkan informasi akurat dan transparan. Artikel ini akan membahas sejarah perkembangan standar akuntansi di Indonesia serta perannya dalam meningkatkan transparansi.

Selain itu, Anda akan mempelajari jenis-jenis PSAK yang berlaku saat ini dan bagaimana software akuntansi terbaik bisa membantu perusahaan dalam membuat laporan keuangan yang sesuai dengan standar akuntansi keuangan.

requestDemo
starsKey Takeaways

Coba Demo Gratis!

1. Apa itu PSAK?

PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) adalah standar praktik akuntansi yang berlaku di Indonesia untuk penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Standar ini memastikan penghitungan laba akuntansi dilakukan dengan konsisten di setiap perusahaan.

PSAK diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) di bawah naungan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Standar ini berfungsi sebagai landasan utama dalam kegiatan akuntansi di Tanah Air, memastikan keseragaman dan kualitas laporan keuangan. PSAK juga terus diperbarui agar tetap relevan dengan perkembangan global.

Pembaruan tersebut disesuaikan dengan standar internasional, terutama IFRS dan SASB. Penyesuaian ini penting agar laporan keuangan perusahaan di Indonesia dapat diterima secara menyeluruh dan tetap sesuai dengan karakteristik bisnis serta regulasi domestik.

Tujuan PSAK adalah menciptakan laporan keuangan yang konsisten, transparan, dan akurat sehingga dapat menggambarkan posisi keuangan suatu lembaga atau bisnis. Dengan PSAK, informasi keuangan menjadi dapat digunakan oleh pemangku kepentingan seperti manajemen, investor, kreditur, maupun regulator dalam pengambilan keputusan.

Di samping PSAK umum, terdapat standar lain yang lebih spesifik, seperti SAK ETAP untuk substansi tanpa akuntabilitas publik (misalnya UMKM) dan SAK Syariah untuk substansi yang berbasis prinsip syariah. Dengan demikian, PSAK dan turunannya mampu mengakomodasi kebutuhan pelaporan keuangan berbagai jenis substansi sesuai lingkup usahanya.

2. Tujuan dan Fungsi PSAK

Berikut adalah tujuan dan fungsi dari PSAK

PSAK memiliki peran sentral dalam menjaga kualitas, konsistensi, dan transparansi laporan keuangan. Standar ini tidak hanya menjadi pedoman teknis, tetapi juga berfungsi strategis dalam mendukung kepercayaan pemangku kepentingan terhadap informasi keuangan yang disajikan. Berikut beberapa tujuan dan fungsi utamanya:

a. Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan

PSAK memberikan kerangka kerja yang jelas dalam penyusunan laporan keuangan dengan menetapkan format, prinsip, serta aturan baku. Dengan adanya pedoman ini, akuntan dapat menghasilkan laporan yang konsisten dan sesuai dengan standar yang berlaku secara nasional maupun internasional.

b. Meningkatkan Kualitas Informasi

Fungsi utama PSAK adalah memastikan laporan keuangan menyajikan informasi yang relevan, andal, dan dapat dipahami. Kualitas informasi yang tinggi diperlukan oleh para pemangku kepentingan, seperti investor, kreditur, hingga regulator, dalam melakukan analisis laporan keuangan dan pengambilan keputusan strategis.

c. Membantu dalam Proses Pembacaan dan Analisis Data

PSAK mempermudah pembacaan dan analisis data keuangan dengan memberikan pedoman yang jelas. Laporan yang disusun sesuai dengan standar ini memiliki format dan prinsip yang konsisten. Hal ini memungkinkan pembaca untuk dengan mudah memahami dan mengevaluasi informasi keuangan yang disajikan.

Dengan penyusunan yang terstruktur, analisis keuangan menjadi lebih akurat dan efisien. Pihak internal dan eksternal, seperti analis dan regulator, dapat membuat keputusan yang lebih tepat. PSAK memastikan bahwa data keuangan yang digunakan untuk pengambilan keputusan berdasar pada informasi yang sah dan dapat dipercaya.

d. Memudahkan Perbandingan

Keseragaman dalam penyajian laporan keuangan yang diatur oleh PSAK memudahkan perbandingan antar perusahaan, baik dalam satu industri maupun lintas sektor. Hal ini meningkatkan transparansi dan membantu pihak eksternal menilai kinerja, risiko, serta peluang suatu entitas secara lebih objektif.

e. Menyesuaikan Perkembangan

PSAK bersifat dinamis dan terus diperbarui agar sejalan dengan perkembangan standar internasional, seperti IFRS, serta kebutuhan regulasi domestik. Dengan adanya pembaruan ini, PSAK mampu menjawab tantangan bisnis modern dan memastikan praktik akuntansi tetap relevan serta akurat di berbagai kondisi ekonomi.

Maka dari itu, standar akuntansi ini sangat penting dalam penyusunan keuangan, terutama dalam akuntansi pemerintahan. Hal ini karena PSAK memberikan arahan jelas dan terstruktur dalam pengelolaan keuangan publik, yang berfokus pada transparansi, akuntabilitas, dan efisiensi penggunaan dana.

Dengan standar yang tepat, pemerintah dapat menyusun laporan keuangan yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan, yang pada akhirnya mendukung pengambilan keputusan lebih baik dalam pengelolaan anggaran dan kebijakan publik.

3. Sejarah Terbentuknya PSAK di Indonesia

PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1994 oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), sebagai upaya untuk menyelaraskan praktik akuntansi di Indonesia dengan standar internasional.

Sebelum adanya standar akuntansi keuangan, praktik akuntansi di Indonesia cenderung bervariasi dan tidak terstandarisasi, yang menyebabkan kesulitan dalam penyusunan laporan keuangan yang transparan dan dapat dipercaya.

Seiring berjalannya waktu, standar akuntansi keuangan ini mengalami beberapa perubahan dan pembaruan untuk menyesuaikan dengan perkembangan ekonomi global dan regulasi internasional. Saat ini, standar akuntansi keuangan Indonesia terus mengikuti perkembangan standar internasional, seperti International Financial Reporting Standards (IFRS).

Hal ini guna memastikan laporan keuangan yang akurat dan relevan. Dengan mengadopsi standar akuntansi keuangan, perusahaan perlu memiliki sistem akuntansi keuangan yang sesuai untuk mendukung penerapan standar ini secara efektif.

4. Dasar Hukum Pedoman Standar Akuntansi Keuangan

Dasar hukum PSAK di Indonesia merujuk pada berbagai regulasi dan kebijakan yang mengatur penerapan standar akuntansi keuangan di tanah air. Penerapan standar akuntansi keuangan bertujuan agar laporan keuangan bisnis dapat memenuhi prinsip-prinsip dasar seperti transparansi, akuntabilitas, dan konsistensi.

Dengan begitu, laporan yang dihasilkan dapat memberikan gambaran yang jelas, dapat dipertanggungjawabkan, dan mudah dibandingkan dari waktu ke waktu. Berikut adalah beberapa dasar hukum utama yang mendasari pedoman standar akuntansi keuangan di Indonesia:

  • Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal: Undang-undang ini mewajibkan perusahaan publik untuk menyusun laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku, termasuk Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan.
  • Undang-Undang No. 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan: Regulasi ini memberikan arahan terkait penerapan standar akuntansi untuk tujuan perpajakan, sehingga laporan keuangan juga harus sesuai dengan ketentuan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan.
  • Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK): OJK menetapkan peraturan yang mengharuskan perusahaan yang terdaftar di pasar modal untuk mengikuti standar akuntansi keuangan dalam penyusunan laporan keuangan.
  • Pedoman Ikatan Akuntan Indonesia (IAI): IAI sebagai badan yang bertanggung jawab atas pengembangan dan penerbitan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan, mengeluarkan pedoman yang menjadi acuan bagi praktisi akuntansi di Indonesia.
ERP

5. PSAK yang Berlaku di Indonesia Saat Ini

Standar akuntansi keuangan terus diperbarui untuk mengikuti perkembangan global dan kebijakan IFRS. Sebagai hasilnya, beberapa standar dalam PSAK sering mengalami perubahan atau penghapusan untuk memastikan relevansi. Berikut adalah jenis-jenis pedoman standar akuntansi keuangan yang berlaku di Indonesia:

  • PSAK 1 = Penyajian Laporan Keuangan
  • PSAK 2 = Laporan Arus Kas
  • PSAK 3 = Laporan Keuangan Interim
  • PSAK 4 = Laporan Keuangan Tersendiri
  • PSAK 5 = Segmen Operasi
  • PSAK 7 = Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi
  • PSAK 8 = Peristiwa Setelah Periode Pelaporan
  • PSAK 10 = Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing
  • PSAK 13 = Properti Investasi
  • PSAK 14 = Persediaan
  • PSAK 15 = Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama
  • PSAK 16 = Aset Tetap
  • PSAK 18 = Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya
  • PSAK 19 = Aset Tak berwujud
  • PSAK 22 = Kombinasi Bisnis
  • PSAK 24 = Imbalan Kerja
  • PSAK 25 = Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, danKesalahan
  • PSAK 26 = Biaya Pinjaman
  • PSAK 28 = Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian
  • PSAK 36 = Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa
  • PSAK 38 = Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali
  • PSAK 46 = Pajak Penghasilan Badan
  • PSAK 48 = Penurunan Nilai Aset
  • PSAK 50 = Instrumen Keuangan: Penyajian
  • PSAK 53 = Pembayaran Berbasis Saham
  • PSAK 55 = Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
  • PSAK 56 = Laba Per Saham
  • PSAK 57 = Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi
  • PSAK 58 = Aset Tidak Lancar yang Dikuasai untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan
  • PSAK 60 = Instrumen Keuangan: Pengungkapan
  • PSAK 61 = Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah
  • PSAK 62 = Kontrak Asuransi
  • PSAK 63 = Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi
  • PSAK 64 = Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi Pada Pertambangan Sumber Daya Mineral
  • PSAK 65 = Laporan Keuangan Konsolidasian
  • PSAK 66 = Pengaturan Bersama
  • PSAK 67 = Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain
  • PSAK 68 = Pengukuran Nilai Wajar
  • PSAK 69 = Agrikultur
  • PSAK 70 = Akuntansi Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak
  • PSAK 71 = Instrumen Keuangan
  • PSAK 72 = Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan
  • PSAK 73 = Sewa

6. Hubungan PSAK dan Pajak

Dalam konteks perpajakan, kesesuaian laporan keuangan dengan standar akuntansi keuangan sangat penting karena laporan yang disusun sesuai standar ini menjadi dasar untuk menghitung kewajiban pajak perusahaan.

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan memberikan pedoman yang jelas mengenai cara mengakui, mengukur, dan menyajikan transaksi keuangan, yang pada akhirnya akan memengaruhi jumlah pajak yang harus dibayar oleh perusahaan.

Ketika laporan keuangan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan, perhitungan pajak menjadi lebih transparan dan dapat dipertanggungjawabkan, sehingga mengurangi risiko sengketa perpajakan.

Melalui penerapan yang tepat, termasuk memahami jurnal koreksi, perusahaan dapat memastikan bahwa setiap penyesuaian dicatat dengan benar. Oleh karena itu, perusahaan harus memastikan bahwa laporan keuangannya mematuhi pedoman standar keuangan agar kewajiban pajak dipenuhi dengan tepat.

7. Jenis-Jenis Standar Akuntansi Keuangan yang Berlaku di Indonesia

Standar Akuntansi Keuangan Lainnya yang Berlaku di Indonesia
Setiap standar memiliki fokus dan kompleksitas berbeda, namun seluruhnya bertujuan menciptakan laporan keuangan yang transparan, akurat, serta sesuai regulasi yang berlaku. Berikut adalah jenis-jenis PSAK yang diterapkan di Indonesia:

a. IFRS

International Financial Reporting Standards (IFRS) adalah standar akuntansi yang diterapkan secara global dan diakui oleh banyak negara, termasuk Indonesia. IFRS memberikan pedoman yang lebih fleksibel dan dapat diterapkan oleh perusahaan yang beroperasi pada skala internasional.

Melalui penggunaan IFRS, mereka dapat menyusun laporan keuangan yang sesuai dengan standar internasional, meningkatkan transparansi, dan mempercepat akses mereka ke pasar global.

b. ETAP

ETAP (Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik) merupakan standar akuntansi yang dirancang untuk perusahaan kecil dan menengah (UKM) yang tidak memiliki kewajiban untuk menyusun laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi keuangan umum.

Standar akuntansi ini memberikan kemudahan bagi entitas-entitas ini dalam menyusun laporan keuangan yang lebih sederhana namun tetap memenuhi ketentuan yang berlaku di Indonesia.

c. PSAK Syariah

Jenis ini mengacu pada standar yang khusus diterapkan pada transaksi keuangan berdasarkan prinsip syariah. Standar ini dirancang untuk memastikan bahwa transaksi bisnis dan laporan keuangan tidak bertentangan dengan hukum Islam, yakni memastikan pengakuan pendapatan, pembiayaan, dan transaksi investasi yang halal.

d. SAP

SAP (Standar Akuntansi Pemerintah) adalah standar akuntansi yang berlaku untuk pemerintah di Indonesia, baik pada tingkat pusat maupun daerah. Panduan ini dapat menjamin agar laporan keuangan pemerintah disusun secara akurat dan transparan, sesuai dengan prinsip akuntabilitas dan efisiensi penggunaan anggaran publik.

Standar akuntansi pemerintah dirancang untuk memudahkan pengawasan penggunaan dana dan manajemen keuangan negara serta meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pengelolaan keuangan negara.

e. EMKM

EMKM (Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah) merujuk pada standar akuntansi yang diterapkan pada penguasaha yang memiliki skala usaha terbatas. Standar ini dirancang agar lebih sederhana dan tidak membebani UKM dalam penyusunan laporan keuangan.

Dengan mengikuti EMKM, perusahaan kecil dapat tetap memenuhi kewajiban perpajakan dan menjaga transparansi keuangan tanpa harus mengikuti prosedur yang terlalu kompleks.

Penggunaan software akuntansi ScaleOcean dapat membantu Anda menyesuaikan berbagai laporan keuangan dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku di Indonesia dengan mudah. ScaleOcean mendukung format laporan seperti neraca, laba rugi, dan arus kas, sekaligus memudahkan pencatatan transaksi sesuai prinsip akuntansi yang berlaku.

Selain itu, ScaleOcean memungkinkan integrasi data dari berbagai modul, sehingga setiap laporan mencerminkan kondisi keuangan perusahaan secara real time. Dengan informasi yang akurat dan mudah diakses, manajemen dapat membuat keputusan strategis dan memantau kinerja keuangan secara efektif.

Sebagai alternatif lain, Anda bisa memahami review SAP akuntansi yang dapat memberikan gambaran bagaimana SAP dapat mendukung kepatuhan regulasi dan efisiensi operasional

8. ScaleOcean sebagai Solusi Manajemen Akuntansi Terbaik untuk Bisnis Sesuai Standar PSAK

Menghitung dan mencatat segala standar akuntansi yang berlaku dengan sebuah software akuntansi modern.

Dalam upaya menerapkan standar akuntansi keuangan secara efektif, perusahaan dapat menggunakan software akuntansi yang efektif serta sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku di Indonesia. Software akuntansi ScaleOcean adalah pilihan tepat bagi perusahaan yang ingin menerapkan dan memenuhi standar akuntansi.

Lalu, dengan mengintegrasikan modul seperti penjualan, inventaris, dan pembelian, dokumentasi proses bisnis secara lengkap menjadi lebih mudah. Laporan keuangan yang dihasilkan juga dapat disesuaikan dengan format pemerintah, sehingga membantu pengambilan keputusan yang lebih akurat dan efisien.

  • Auto Reconciliation Bank: Memadukan data transaksi bank dengan pembukuan internal secara otomatis.
  • Laporan Profit & Loss vs Budget: Membandingkan laba rugi aktual dengan anggaran dan perkiraan sebelumnya.
  • Cash Flow Report: Menyediakan arus kas untuk perencanaan likuiditas yang tepat.
  • Multi-level Analysis: Analisis mendalam untuk cabang atau proyek dengan filter yang fleksibel.
  • E-Faktur Terintegrasi: Mempermudah pencetakan faktur yang sesuai dengan regulasi perpajakan.

Dengan integrasi antar-modul yang lancar dan sesuai standar akuntansi Indonesia, software akuntansi ScaleOcean membantu perusahaan mengelola pencatatan keuangan dan memperlancar operasional. Sistem ini adalah pilihan ideal bagi bisnis yang ingin mematuhi standar akuntansi secara efisien dan efektif.

9. Kesimpulan

Memahami dan menerapkan PSAK merupakan langkah penting bagi setiap pebisnis di Indonesia untuk menjamin transparansi dan akurasi laporan keuangan. Standar akuntansi yang sesuai membantu perusahaan menyajikan informasi keuangan yang dapat dipercaya oleh pemangku kepentingan, serta memenuhi regulasi yang berlaku.

Dengan penerapan standar akuntansi yang tepat, perusahaan dapat meningkatkan integritas dan akuntabilitas laporan keuangan mereka. Untuk memudahkan proses ini, sebaiknya Anda gunakan software akuntansi yang mendukung penerapan standar akuntansi keuangan seperti ScaleOcean.

ScaleOcean dirancang untuk menyederhanakan pengelolaan laporan keuangan sesuai standar akuntansi yang berlaku, sehingga Anda dapat fokus pada pengembangan bisnis. Maka dari itu, jangan untuk mencoba demo gratis ScaleOcean dan rasakan kemudahan dalam mengelola akuntansi perusahaan Anda.

FAQ:

1. Apa itu PSAK?

PSAK adalah singkatan dari Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan. PSAK adalah pedoman resmi yang mengatur bagaimana laporan keuangan harus disusun dan disajikan di Indonesia. PSAK diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Tujuannya adalah untuk menciptakan standar akuntansi yang seragam, transparan, dan dapat diperbandingkan, sehingga informasi keuangan yang disajikan dapat dipercaya oleh para pemangku kepentingan, seperti investor, kreditur, dan pemerintah.

2. Mengapa PSAK penting?

PSAK sangat penting karena:
1. Transparansi dan Kredibilitas: PSAK memastikan laporan keuangan perusahaan disajikan secara jujur dan tidak menyesatkan, yang meningkatkan kepercayaan publik.
2. Perbandingan yang Adil: Dengan adanya standar yang seragam, investor dapat dengan mudah membandingkan kinerja finansial satu perusahaan dengan perusahaan lain.
3. Kepatuhan Regulasi: Perusahaan diwajibkan untuk mematuhi PSAK agar memenuhi persyaratan hukum dan regulasi, terutama bagi perusahaan yang terdaftar di bursa saham.
4. Pengambilan Keputusan: Informasi yang disajikan sesuai PSAK memberikan dasar yang kuat bagi manajemen untuk membuat keputusan strategis yang tepat.

3. Apa perbedaan PSAK dan IFRS?

PSAK adalah standar akuntansi yang berlaku di Indonesia, sementara IFRS (International Financial Reporting Standards) adalah standar akuntansi global yang diterbitkan oleh International Accounting Standards Board (IASB). Di Indonesia, PSAK mengadopsi sebagian besar IFRS. Ini berarti sebagian besar standar akuntansi di Indonesia sudah sejalan dengan praktik internasional. Adopsi IFRS ini bertujuan untuk mempermudah perusahaan Indonesia yang beroperasi di pasar global dan meningkatkan kepercayaan investor asing.

Jadwalkan Demo Gratis

Error message
Error message
Error message
Error message
Error message
Error message

Rekomendasi Artikel Terkait

Temukan Artikel Serupa untuk Solusi Bisnis Lebih Lengkap