Apa itu PSAK dan Jenis Standar Akuntansi di Indonesia

ScaleOcean Team

Standar akuntansi berperan penting dalam bisnis dan keuangan karena laporan keuangan yang sesuai dapat dipahami, dipercaya, dan digunakan oleh berbagai pihak, seperti investor, kreditor, dan regulator. Dengan adanya standar ini, semua pihak yang terlibat dapat membuat keputusan yang tepat berdasarkan informasi yang akurat dan transparan. Di Indonesia, Pedoman Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dijadikan panduan utama bagi para praktisi akuntansi dalam menyusun laporan yang sesuai dengan standar internasional.

Artikel ini akan menjelaskan sejarah perkembangan standar akuntansi keuangan, mulai dari pengguaannya di Indonesia hingga peran pentingnya dalam meningkatkan transparansi. Selain itu, Anda akan mempelajari jenis-jenis PSAK yang berlaku saat ini dan bagaimana software akuntansi terbaik bisa membantu perusahaan dalam membuat laporan keuangan yang sesuai dengan standar akuntansi keuangan.

1. Apa itu PSAK?

PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) adalah serangkaian pedoman dalam menyusun, membuat, mencatat, dan menampilkan data akuntansi yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Pedoman akuntansi ini bertujuan untuk memberikan pedoman yang relevan untuk menyusun laporan keuangan yang sesuai dengan standar yang diakui secara internasional.

Penerapan pernyataan standar akuntansi keuangan dalam akuntansi memastikan laporan keuangan yang dihasilkan menggambarkan posisi keuangan suatu entitas dengan jujur dan adil. Hal ini dapat memudahkan para pemangku kepentingan untuk membuat keputusan yang lebih tepat dan objektif.

2. Sejarah Terbentuknya PSAK di Indonesia

PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1994 oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), sebagai upaya untuk menyelaraskan praktik akuntansi di Indonesia dengan standar internasional. Sebelum adanya standar akuntansi keuangan, praktik akuntansi di Indonesia cenderung bervariasi dan tidak terstandarisasi, yang menyebabkan kesulitan dalam penyusunan laporan keuangan yang transparan dan dapat dipercaya.

Seiring berjalannya waktu, PSAK mengalami beberapa perubahan dan pembaruan untuk menyesuaikan dengan perkembangan ekonomi global dan regulasi internasional. Saat ini, standar akuntansi keuangan Indonesia terus mengikuti perkembangan standar internasional, seperti International Financial Reporting Standards (IFRS), untuk memastikan laporan keuangan yang akurat dan relevan. Dengan mengadopsi standar akuntansi keuangan, perusahaan perlu memiliki sistem akuntansi yang sesuai untuk mendukung penerapan standar ini secara efektif.

3. Dasar Hukum PSAK

dasar hukum PSAK

Dasar hukum PSAK di Indonesia merujuk pada berbagai regulasi dan kebijakan yang mengatur penerapan standar akuntansi keuangan di tanah air. Penerapan standar akuntansi keuangan bertujuan agar laporan keuangan bisnis dapat memenuhi prinsip-prinsip dasar seperti transparansi, akuntabilitas, dan konsistensi. Dengan begitu, laporan yang dihasilkan dapat memberikan gambaran yang jelas, dapat dipertanggungjawabkan, dan mudah dibandingkan dari waktu ke waktu. Berikut adalah beberapa dasar hukum utama yang mendasari PSAK di Indonesia:

  • Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal: Undang-undang ini mewajibkan perusahaan publik untuk menyusun laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku, termasuk Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan.
  • Undang-Undang No. 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan: Regulasi ini memberikan arahan terkait penerapan standar akuntansi untuk tujuan perpajakan, sehingga laporan keuangan juga harus sesuai dengan ketentuan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan.
  • Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK): OJK menetapkan peraturan yang mengharuskan perusahaan yang terdaftar di pasar modal untuk mengikuti standar akuntansi keuangan dalam penyusunan laporan keuangan.
  • Pedoman Ikatan Akuntan Indonesia (IAI): IAI sebagai badan yang bertanggung jawab atas pengembangan dan penerbitan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan, mengeluarkan pedoman yang menjadi acuan bagi praktisi akuntansi di Indonesia.

Baca Juga: 11 Jenis Jenis Akuntansi yang Harus Anda Ketahui

4. PSAK yang Berlaku Saat Ini

Standar akuntansi keuangan terus diperbarui untuk mengikuti perkembangan global dan kebijakan International Financial Reporting Standards (IFRS). Sebagai hasilnya, beberapa standar dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan sering mengalami perubahan atau penghapusan agar tetap relevan dengan perubahan tersebut. Berikut adalah PSAK yang sedang diberlakukan di Indonesia.

  • PSAK 1 = Penyajian Laporan Keuangan
  • PSAK 2 = Laporan Arus Kas
  • PSAK 3 = Laporan Keuangan Interim
  • PSAK 4 = Laporan Keuangan Tersendiri
  • PSAK 5 = Segmen Operasi
  • PSAK 7 = Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi
  • PSAK 8 = Peristiwa Setelah Periode Pelaporan
  • PSAK 10 = Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing
  • PSAK 13 = Properti Investasi
  • PSAK 14 = Persediaan
  • PSAK 15 = Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama
  • PSAK 16 = Aset Tetap
  • PSAK 18 = Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya
  • PSAK 19 = Aset Tak berwujud
  • PSAK 22 = Kombinasi Bisnis
  • PSAK 24 = Imbalan Kerja
  • PSAK 25 = Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, danKesalahan
  • PSAK 26 = Biaya Pinjaman
  • PSAK 28 = Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian
  • PSAK 36 = Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa
  • PSAK 38 = Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali
  • PSAK 46 = Pajak Penghasilan
  • PSAK 48 = Penurunan Nilai Aset
  • PSAK 50 = Instrumen Keuangan: Penyajian
  • PSAK 53 = Pembayaran Berbasis Saham
  • PSAK 55 = Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
  • PSAK 56 = Laba Per Saham
  • PSAK 57 = Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi
  • PSAK 58 = Aset Tidak Lancar yang Dikuasai untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan
  • PSAK 60 = Instrumen Keuangan: Pengungkapan
  • PSAK 61 = Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah
  • PSAK 62 = Kontrak Asuransi
  • PSAK 63 = Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi
  • PSAK 64 = Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi Pada Pertambangan Sumber Daya Mineral
  • PSAK 65 = Laporan Keuangan Konsolidasian
  • PSAK 66 = Pengaturan Bersama
  • PSAK 67 = Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain
  • PSAK 68 = Pengukuran Nilai Wajar
  • PSAK 69 = Agrikultur
  • PSAK 70 = Akuntansi Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak
  • PSAK 71 = Instrumen Keuangan
  • PSAK 72 = Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan
  • PSAK 73 = Sewa

5. Hubungan PSAK dan Pajak

Dalam konteks perpajakan, kesesuaian laporan keuangan dengan standar akuntansi keuangan sangat penting karena laporan yang disusun sesuai standar ini menjadi dasar untuk menghitung kewajiban pajak perusahaan. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan memberikan pedoman yang jelas mengenai cara mengakui, mengukur, dan menyajikan Ftransaksi keuangan, yang pada akhirnya akan memengaruhi jumlah pajak yang harus dibayar oleh perusahaan. Dengan mengikuti Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan, perusahaan dapat memastikan bahwa perhitungan pajaknya tepat dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Ketika laporan keuangan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan, perhitungan pajak menjadi lebih transparan dan dapat dipertanggungjawabkan, sehingga mengurangi risiko sengketa perpajakan. Oleh karena itu, perusahaan harus memastikan bahwa laporan keuangannya mematuhi PSAK agar kewajiban pajak dilaksanakan dengan tepat dan menghindari potensi denda atau sanksi.

6. Standar Keuangan Lainnya yang Berlaku di Indonesia

Standar Keuangan Lainnya yang Berlaku di Indonesia

Selain PSAK, terdapat beberapa standar akuntansi lainnya yang juga dipraktikkan di Indonesia oleh berbagai sektor agar laporan keuangan yang dibuat transparan dan akuntabel. Standar-standar ini disusun sesuai dengan kebutuhan masing-masing entitas dan regulasi yang berlaku.

a. IFRS

International Financial Reporting Standards (IFRS) adalah standar akuntansi yang diterapkan secara global dan diakui oleh banyak negara, termasuk Indonesia. IFRS memberikan pedoman yang lebih fleksibel dan dapat diterapkan oleh perusahaan yang beroperasi pada skala internasional. Melalui penggunaan IFRS, mereka dapat menyusun laporan keuangan yang sesuai dengan standar internasional, meningkatkan transparansi, dan mempercepat akses mereka ke pasar global.

b. ETAP

ETAP (Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik) merupakan standar akuntansi yang dirancang untuk perusahaan kecil dan menengah (UKM) yang tidak memiliki kewajiban untuk menyusun laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi keuangan umum. Standar akuntansi ini memberikan kemudahan bagi entitas-entitas ini dalam menyusun laporan keuangan yang lebih sederhana namun tetap memenuhi ketentuan yang berlaku di Indonesia.

c. PSAK Syariah

PSAK Syariah mengacu pada standar akuntansi yang khusus diterapkan pada transaksi keuangan yang berlandaskan prinsip syariah. Standar ini dirancang untuk memastikan bahwa transaksi bisnis dan laporan keuangan tidak bertentangan dengan hukum Islam. Standar akuntansi keuangan syariah mencakup berbagai aspek, seperti pengakuan pendapatan, pembiayaan, dan transaksi investasi yang halal.

d. SAP

SAP (Standar Akuntansi Pemerintah) adalah standar akuntansi yang berlaku untuk pemerintah di Indonesia, baik pada tingkat pusat maupun daerah. Panduan ini dapat menjamin agar laporan keuangan pemerintah disusun secara akurat dan transparan, sesuai dengan prinsip akuntabilitas dan efisiensi penggunaan anggaran publik. Standar akuntansi pemerintah dirancang untuk memudahkan pengawasan penggunaan dana negara serta meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pengelolaan keuangan negara.

e. EMKM

EMKM (Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah) merujuk pada standar akuntansi yang diterapkan pada penguasaha yang memiliki skala usaha terbatas. Standar ini dirancang agar lebih sederhana dan tidak membebani UKM dalam penyusunan laporan keuangan. Dengan mengikuti EMKM, perusahaan kecil dapat tetap memenuhi kewajiban perpajakan dan menjaga transparansi keuangan tanpa harus mengikuti prosedur yang terlalu kompleks.

Baca Juga: Pentingnya Software Akuntansi untuk Keuangan Perusahaan

7. Siapa Saja yang Perlu Menerapkan PSAK?

Penerapan PSAK wajib dilakukan oleh pihak yang memiliki kewajiban untuk menyusun laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi di Indonesia. Pihak-pihak tersebut meliputi perusahaan terbuka, perusahaan yang terdaftar di bursa efek, serta badan usaha yang memenuhi kriteria tertentu seperti ukuran dan jenis usaha.

Selain itu, perusahaan yang menggunakan jasa auditor eksternal juga diwajibkan untuk mengikuti standar akuntansi keuangan. Meskipun demikian, untuk perusahaan kecil yang tidak terdaftar di bursa, ada alternatif standar akuntansi yang lebih sederhana, yaitu ETAP (Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik). Akan tetapi, penerapan standar akuntansi keuangan secara umum bertujuan agar laporan keuangan bersifat transparan, dapat dipertanggungjawabkan, dan sesuai dengan regulasi yang berlaku.

8. ScaleOcean Sebagai Solusi Manajemen Akuntansi Terbaik untuk Bisnis Sesuai Standar PSAK

ScaleOcean Sebagai Solusi Manajemen Akuntansi Terbaik untuk Bisnis Sesuai Standar PSAK

Dalam upaya menerapkan PSAK secara efektif, perusahaan dapat menggunakan software akuntansi yang efektif serta sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku di Indonesia. Software akuntansi ScaleOcean adalah pilihan tepat bagi perusahaan yang ingin menerapkan dan memenuhi standar akuntansi. Dengan pencatatan transaksi otomatis dan terintegrasi, software ini mendukung pelaporan keuangan sesuai regulasi DJP dan mengurangi kesalahan manual.

Lalu, dengan mengintegrasikan modul seperti penjualan, inventaris, dan pembelian, dokumentasi proses bisnis secara lengkap menjadi lebih mudah. Laporan keuangan yang dihasilkan juga dapat disesuaikan dengan format pemerintah, sehingga membantu pengambilan keputusan yang lebih akurat dan efisien.

  • Auto Reconciliation Bank: Memadukan data transaksi bank dengan pembukuan internal secara otomatis.
  • Laporan Profit & Loss vs Budget: Membandingkan laba-rugi aktual dengan anggaran dan perkiraan sebelumnya.
  • Cash Flow Report: Menyediakan arus kas untuk perencanaan likuiditas yang tepat.
  • Multi-level Analysis: Analisis mendalam untuk cabang atau proyek dengan filter yang fleksibel.
  • Efaktur Terintegrasi: Mempermudah pencetakan faktur yang sesuai dengan regulasi perpajakan.

Dengan integrasi antar-modul yang lancar dan disesuaikan dengan PSAK, software akuntansi ScaleOcean membantu perusahaan Anda dalam mengelola pencatatan keuangan, memperlancar alur operasional, dan menciptakan laporan keuangan yang akurat. Software ini menjadi pilihan ideal bagi bisnis yang ingin mematuhi standar akuntansi Indonesia secara efisien dan efektif.

9. Kesimpulan

Memahami dan menerapkan PSAK merupakan langkah penting bagi setiap pebisnis di Indonesia untuk menjamin transparansi dan akurasi laporan keuangan. Standar akuntansi yang sesuai membantu perusahaan menyajikan informasi keuangan yang dapat dipercaya oleh pemangku kepentingan, serta memenuhi regulasi yang berlaku.

Dengan penerapan standar akuntansi yang tepat, perusahaan dapat meningkatkan integritas dan akuntabilitas laporan keuangan mereka. Untuk memudahkan proses ini, sebaiknya Anda gunakan software akuntansi yang mendukung penerapan standar keuangan akuntansi seperti ScaleOcean. ScaleOcean dirancang untuk menyederhanakan pengelolaan laporan keuangan sesuai standar laporan keuangan, sehingga Anda dapat fokus pada pengembangan bisnis. Maka dari itu, jangan untuk mencoba demo gratis ScaleOcean dan rasakan kemudahan dalam mengelola akuntansi perusahaan Anda.

Jadwalkan Demo Gratis

WhatsApp
Audrey
Audrey Balasan dalam 1 menit

Hallo!👋🏻

Tertarik untuk melihat bagaimana solusi kami dapat membantu bisnis Anda?