Remunerasi: Pengertian, Contoh, dan Cara Kerjanya

ScaleOcean Team
Posted on
Share artikel ini

Setiap orang tentu ingin merasa dihargai atas usaha dan kontribusinya di tempat kerja. Salah satu bentuk penghargaan tersebut adalah remunerasi, yaitu keseluruhan imbalan yang diterima karyawan sebagai kompensasi atas pekerjaannya.

Remunerasi mencakup gaji pokok, tunjangan, bonus, komisi, hingga fasilitas non-tunai lainnya. Dalam lingkungan kerja modern, sistem pemberian imbalan yang adil dan transparan sangat berperan dalam meningkatkan motivasi, produktivitas, dan loyalitas karyawan terhadap perusahaan.

Sayangnya, masih banyak perusahaan yang belum memahami konsep remunerasi secara menyeluruh. Banyak yang menyamakannya hanya dengan gaji pokok, padahal ruang lingkupnya jauh lebih luas.

Kesalahan ini sering menimbulkan ketimpangan dan menurunkan semangat kerja. Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai apa itu remunerasi, komponen dan jenisnya, serta bagaimana perusahaan dapat menerapkan sistem imbalan yang efektif untuk menunjang keberhasilan organisasi.

starsKey Takeaways
  • Remunerasi adalah segala bentuk kompensasi yang diterima oleh karyawan, termasuk gaji pokok, tunjangan, bonus, dan fasilitas non-tunai.
  • Komponen remunerasi meliputi gaji, tunjangan, bonus, dan fasilitas, yang masing-masing memiliki peran untuk mendukung kesejahteraan dan memacu kinerja karyawan.
  • Transparansi sistem remunerasi penting agar perusahaan menjelaskan struktur kompensasi dengan jelas, termasuk melalui slip gaji dan kalkulator PPh 21.
  • Software HR ScaleOcean memastikan struktur remunerasi jelas, dengan akses mudah ke slip gaji dan kalkulator PPh 21 untuk mencegah kesalahpahaman.

Coba Demo Gratis!

requestDemo

1. Apa itu Remunerasi?

Remunerasi adalah bentuk imbalan yang perusahaan berikan kepada karyawan atas kontribusi mereka, mencakup kompensasi finansial maupun non-finansial. Perusahaan tidak hanya membayar gaji pokok, tetapi juga menambahkan berbagai bentuk penghargaan lain seperti tunjangan, bonus, dan fasilitas kerja.

Dalam manajemen sumber daya manusia, tim HR secara aktif mengelola sistem remunerasi untuk menjaga produktivitas sekaligus meningkatkan loyalitas karyawan. Banyak perusahaan mulai menyadari bahwa sistem pemberian imbalan yang tepat dapat meningkatkan motivasi kerja serta menciptakan lingkungan kerja yang kompetitif.

Namun, kesalahpahaman umum sering kali muncul, terutama dalam membedakan remunerasi dari gaji dan tunjangan. Oleh karena itu, penting untuk memahami struktur dan cara kerjanya secara menyeluruh agar dapat mengelolanya secara efektif.

2. Contoh Komponen Remunerasi

Remunerasi bukan hanya soal gaji pokok, tetapi merupakan struktur yang terdiri dari berbagai elemen saling mendukung. Setiap komponen dirancang untuk memberi penghargaan yang sesuai terhadap kontribusi karyawan, sekaligus menjadi alat strategis bagi perusahaan dalam menjaga retensi dan performa tim.

Komponen-komponen ini mencerminkan seberapa besar perusahaan menghargai tenaga kerja, tidak hanya dari segi nominal, tetapi juga dari aspek kenyamanan dan motivasi kerja. Dengan mengenali berbagai bentuk kompensasi yang termasuk dalam sistem remunerasi, perusahaan dapat merancang paket yang lebih relevan dan menarik.

a. Gaji Pokok

Gaji pokok adalah komponen utama dalam struktur remunerasi yang perusahaan bayarkan secara tetap setiap bulan. Perusahaan biasanya menyesuaikan besarannya dengan jabatan, tanggung jawab, dan tingkat pengalaman yang dimiliki oleh karyawan.

Gaji ini menjadi dasar penghitungan untuk berbagai tunjangan dan potongan yang berlaku. Dalam banyak kasus, gaji pokok juga mencerminkan nilai pasar dari posisi tersebut. Oleh karena itu, penetapannya harus mempertimbangkan faktor internal dan eksternal perusahaan.

Untuk menjaga keadilan dan transparansi, perusahaan harus menyesuaikan gaji dengan standar industri dan kemampuan finansial. Selain itu, mereka juga perlu menyediakan slip gaji yang rinci agar karyawan memahami seluruh komponen kompensasi dengan jelas. Untuk contoh slip gaji seperti berikut:

Contoh Slip Gaji

b. Tunjangan

Tunjangan merupakan tambahan penghasilan di luar gaji pokok yang diberikan untuk menunjang kebutuhan karyawan. Jenis tunjangan bisa bermacam-macam, seperti tunjangan makan, transportasi, kesehatan, atau tunjangan keluarga.

Tujuan dari pemberian tunjangan adalah untuk meningkatkan kenyamanan dan kesejahteraan kerja. Tunjangan juga bisa bersifat tetap atau variabel, tergantung pada kebijakan perusahaan. Komponen ini memainkan peran penting dalam menarik dan mempertahankan talenta.

c. Bonus dan Insentif

Perusahaan memberikan bonus dan insentif sebagai bentuk penghargaan atas pencapaian tertentu, baik individu maupun tim. Komponen ini bersifat variabel karena perusahaan menyesuaikannya dengan kinerja, target penjualan, atau hasil proyek.

Biasanya, perusahaan membayarkan bonus secara tahunan atau musiman, sedangkan insentif diberikan lebih sering, seperti setiap kuartal. Dengan skema ini, perusahaan bertujuan memotivasi karyawan agar terus meningkatkan hasil kerja. Jika disusun secara tepat, sistem ini mampu mendorong produktivitas secara signifikan.

d. Komisi

Komisi adalah bentuk remunerasi yang perusahaan terapkan pada posisi yang berhubungan langsung dengan aktivitas penjualan. Perusahaan menentukan nilainya berdasarkan volume atau nilai transaksi yang berhasil dicapai oleh karyawan.

Dengan sistem ini, perusahaan mendorong karyawan untuk lebih agresif dalam mencapai target, karena semakin tinggi hasilnya, semakin besar pula penghasilannya. Umumnya, perusahaan menggabungkan komisi dengan gaji pokok dalam skema total income. Skema ini juga menguntungkan perusahaan karena hanya membayar lebih saat kinerja benar-benar tercapai.

e. Fasilitas Kesehatan

Fasilitas kesehatan merupakan imbalan tidak langsung yang krusial untuk kesejahteraan karyawan. Umumnya mencakup asuransi, perawatan medis, hingga layanan kesehatan tambahan. Pemberian fasilitas ini memastikan karyawan memperoleh akses medis tanpa beban biaya besar, sekaligus meningkatkan kepuasan serta loyalitas terhadap perusahaan.

f. Dana Pensiun

Dana pensiun adalah bentuk penghargaan jangka panjang yang menjamin kesejahteraan karyawan setelah masa kerja berakhir. Program ini membantu karyawan merencanakan keuangan di masa pensiun dengan aman. Bagi perusahaan, skema pensiun juga berfungsi sebagai strategi retensi untuk mempertahankan talenta terbaik.

Selain dana pensiun, Severance pay atau pesangon juga menjadi bagian penting dari paket kompensasi yang memberikan perlindungan finansial kepada karyawan ketika hubungan kerja berakhir. Sistem ini juga membantu perusahaan menjaga stabilitas keuangan jangka panjang sekaligus memastikan kewajiban terhadap karyawan terpenuhi secara berkelanjutan.

g. Cuti

Cuti merupakan hak penting yang diberikan untuk menjaga keseimbangan kehidupan kerja dan pribadi. Jenisnya meliputi cuti tahunan, cuti sakit, dan cuti khusus sesuai kebijakan perusahaan. Kebijakan cuti yang adil dan fleksibel membantu menjaga produktivitas sekaligus mencegah kelelahan kerja jangka panjang.

h. Bantuan Darurat

Bantuan darurat disediakan untuk mendukung karyawan menghadapi situasi mendesak seperti bencana, masalah kesehatan, atau kebutuhan finansial tak terduga. Dukungan ini dapat berupa pinjaman atau bantuan tunai, yang memperkuat rasa aman, kepedulian, dan loyalitas karyawan terhadap perusahaan.

i. Jenis Remunerasi Lainnya

Selain kompensasi berbasis uang, perusahaan juga bisa memberikan remunerasi dalam bentuk non-finansial. Contohnya seperti fasilitas kendaraan, pelatihan dan pengembangan, asuransi tambahan, hingga pemberian saham atau opsi saham.

Jenis kompensasi ini bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan, keamanan, dan rasa memiliki terhadap perusahaan. Meskipun tidak langsung menambah pendapatan bulanan, bentuk remunerasi ini sangat berpengaruh terhadap kepuasan dan loyalitas karyawan.

3. Perbedaan Remunerasi dengan Tunjangan

Dalam praktiknya, istilah “remunerasi” dan “tunjangan” masih sering disalahartikan atau digunakan secara bergantian. Padahal, keduanya memiliki makna dan fungsi yang berbeda dalam struktur kompensasi karyawan. Kesalahan dalam memahami perbedaan ini dapat menimbulkan kebingungan, baik di pihak karyawan maupun manajemen.

Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk menjelaskan struktur kompensasi secara menyeluruh agar transparan dan tidak menimbulkan persepsi yang keliru. Remunerasi bersifat menyeluruh dan strategis, sementara tunjangan hanya merupakan salah satu komponennya.

Dengan memahami perbedaan keduanya, perusahaan bisa menyusun kebijakan kompensasi yang lebih tepat sasaran, serta membantu karyawan mengetahui hak-hak yang seharusnya mereka terima. Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai cakupan remunerasi dan bagaimana tunjangan menjadi bagian dari sistem tersebut.

a. Remunerasi adalah total kompensasi

Perusahaan memberikan remunerasi sebagai bentuk penghargaan atas kontribusi karyawan terhadap organisasi. Bentuknya mencakup gaji pokok, tunjangan, bonus, insentif, hingga kompensasi non-tunai seperti fasilitas kendaraan atau pelatihan.

Banyak perusahaan juga menggunakan remunerasi sebagai strategi dalam manajemen SDM untuk mempertahankan dan memotivasi tenaga kerja. Karena cakupannya luas, perusahaan menjadikan remunerasi sebagai salah satu indikator utama dalam sistem penghargaan yang terintegrasi.

b. Tunjangan hanyalah bagian dari remunerasi

Perusahaan memberikan tunjangan sebagai bagian dari remunerasi untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan. Mereka menyesuaikan jenis tunjangan, seperti makan, transportasi, kesehatan, atau keluarga, dengan kebutuhan dan posisi kerja masing-masing individu.

Tidak seperti remunerasi yang mencakup seluruh bentuk kompensasi, tunjangan memiliki fungsi yang lebih spesifik sebagai pelengkap. Jika perusahaan menyamakan tunjangan dengan remunerasi, hal ini dapat memicu kesalahpahaman mengenai hak dan nilai kompensasi yang diterima karyawan.

4. Perbedaan Remunerasi dengan Gaji

Perbedaan Remunerasi dengan Gaji

Banyak orang menganggap remunerasi dan gaji sebagai hal yang sama, padahal keduanya memiliki cakupan dan tujuan yang berbeda dalam sistem kompensasi. Gaji mengacu pada jumlah tetap yang perusahaan bayarkan secara berkala, biasanya setiap bulan.

Sementara itu, remunerasi mencakup seluruh paket kompensasi yang karyawan terima, termasuk gaji pokok, tunjangan, bonus, komisi, hingga fasilitas tambahan lainnya. Perusahaan perlu memahami perbedaan ini untuk menghindari miskomunikasi dalam pengelolaan sumber daya manusia.

Jika perusahaan tidak menjelaskan perbedaan antara gaji dan remunerasi secara transparan, hal ini bisa menimbulkan ketidakpuasan kerja, konflik internal, bahkan kegagalan dalam strategi retensi. Oleh karena itu, manajemen perlu menyampaikan bahwa gaji hanyalah satu bagian dari remunerasi yang lebih luas. Dengan memahami hal ini, perusahaan dapat menyusun kebijakan kompensasi yang lebih adil dan terstruktur.

a. Remunerasi lebih komprehensif

Perusahaan menggunakan remunerasi sebagai bentuk penghargaan menyeluruh atas kontribusi karyawan, mencakup elemen finansial maupun non-finansial. Dalam sistem ini, mereka tidak hanya memberikan gaji, tetapi juga menambahkan tunjangan, insentif, dan berbagai employee benefit atau fasilitas kerja lainnya.

Melalui pendekatan ini, perusahaan berupaya meningkatkan motivasi, mempertahankan talenta potensial, dan membangun loyalitas jangka panjang. Selain itu, mereka juga menunjukkan komitmen dalam menciptakan hubungan profesional yang saling menguntungkan.

b. Gaji adalah komponen utama

Perusahaan membayarkan gaji sebagai kompensasi dasar kepada karyawan sesuai dengan kesepakatan kerja yang telah disepakati. Mereka menetapkan nilainya secara tetap dan menjadikannya acuan dalam penghitungan tunjangan maupun potongan.

Meskipun gaji memiliki peran penting, perusahaan tidak bisa hanya mengandalkannya untuk membangun sistem kompensasi yang kompetitif. Tanpa mempertimbangkan elemen lain dalam remunerasi, mereka akan kesulitan menarik dan mempertahankan karyawan berkualitas.

Karena itu, perusahaan perlu memposisikan gaji sebagai bagian dari strategi kompensasi yang lebih menyeluruh, yang akhirnya akan mempengaruhi take-home pay. Strategi ini mencakup integrasi antara gaji pokok, tunjangan, bonus, dan insentif kinerja agar tercipta keseimbangan antara kebutuhan finansial karyawan dan kemampuan perusahaan.

5. Cara Kerja Remunerasi

Perusahaan tidak cukup hanya menentukan angka saat menerapkan sistem remunerasi yang efektif. Mereka perlu menjalankan proses bertahap yang terstruktur agar kompensasi benar-benar mencerminkan kontribusi karyawan sekaligus mendukung tujuan strategis organisasi.

Setiap tahap dalam proses ini membantu perusahaan menjaga keadilan, transparansi, dan efisiensi dalam pengelolaan sumber daya manusia. Jika perusahaan mengabaikan proses yang tepat, sistem remunerasi bisa menimbulkan ketimpangan, keluhan, atau bahkan menurunkan motivasi kerja.

Untuk menghindarinya, mereka perlu membangun sistem ini melalui analisis mendalam, komunikasi terbuka, dan evaluasi berkala. Berikut ini adalah tahapan utama dalam cara kerja sistem remunerasi yang ideal di lingkungan organisasi.

a. Penilaian Jabatan

Langkah pertama dalam proses remunerasi adalah melakukan penilaian jabatan secara sistematis. Penilaian ini bertujuan untuk memahami tanggung jawab, tingkat kesulitan, dan dampak strategis dari setiap posisi dalam perusahaan.

Hasil dari analisis ini menjadi dasar untuk menentukan struktur gaji dan tunjangan yang adil. Penilaian jabatan juga membantu menciptakan peta jabatan yang jelas dan hierarki organisasi yang sehat. Dengan demikian, tidak ada perbedaan kompensasi yang tidak rasional antar posisi.

b. Penetapan Skala Gaji dan Tunjangan

Setelah menyelesaikan penilaian jabatan, perusahaan menetapkan skala gaji dan jenis tunjangan yang sesuai. Mereka menyesuaikan skala ini berdasarkan kondisi anggaran internal dan standar industri, termasuk UMR. Selain menentukan gaji pokok, skala ini juga mencakup batas minimum dan maksimum kompensasi untuk setiap posisi.

Dengan struktur yang terdefinisi jelas, manajemen dapat mengambil keputusan kenaikan gaji atau promosi secara konsisten. Untuk memudahkan perhitungan pajak dan take-home pay, perusahaan juga menggunakan sistem seperti kalkulator PPh 21 agar prosesnya lebih akurat dan transparan.

c. Evaluasi Kinerja Karyawan

Evaluasi kinerja menjadi penentu dalam pemberian insentif, bonus, atau kenaikan remunerasi. Proses ini harus berbasis indikator yang terukur dan sesuai dengan tanggung jawab pekerjaan. Hasil evaluasi memungkinkan manajemen menyesuaikan kompensasi dengan kontribusi aktual dari setiap individu.

Jika dilakukan secara objektif, evaluasi ini juga menjadi sarana pengembangan karier dan pembinaan karyawan. Perusahaan yang rutin mengevaluasi kinerja akan lebih mudah membangun budaya kerja yang kompetitif dan produktif.

d. Komunikasi dan Sosialisasi

Pada tahap akhir, perusahaan perlu menyampaikan sistem remunerasi secara terbuka kepada seluruh karyawan. Mereka harus mengkomunikasikannya dengan jelas agar setiap individu memahami cara kompensasi ditentukan dan langkah apa yang bisa dilakukan untuk meningkatkannya.

Perusahaan dapat melakukan sosialisasi ini melalui buku panduan, sesi pelatihan, atau pertemuan internal. Dengan pendekatan terbuka seperti ini, mereka bisa mencegah kesalahpahaman sekaligus memperkuat kepercayaan terhadap manajemen. Transparansi dalam sistem remunerasi juga mencerminkan tingkat profesionalisme bisnis.

ERP

6. Penerapan Remunerasi 

Remunerasi diterapkan di berbagai sektor dengan tujuan untuk memastikan karyawan merasa dihargai sesuai dengan kontribusinya. Berikut adalah penerapan sistem remunerasi di sektor publik dan swasta:

a. Penerapan Remunerasi di Sektor Publik

Di sektor publik, remunerasi bertujuan untuk meningkatkan kinerja aparatur negara dalam memberikan layanan kepada masyarakat. Pemberian remunerasi seperti “gaji remon” atau “remunerasi kinerja” mengaitkan penghasilan dengan pencapaian hasil kerja, yang bertujuan untuk memotivasi PNS agar lebih produktif.

Melalui sistem ini, pemerintah berharap dapat memberikan penghargaan yang sesuai bagi karyawan sektor publik, sambil memastikan efisiensi dan efektivitas dalam pelaksanaan tugas negara. Pengelolaan remunerasi yang tepat dapat membantu sektor publik dalam menarik dan mempertahankan talenta terbaik.

b. Penerapan Remunerasi di Sektor Swasta

Sektor swasta menerapkan remunerasi untuk memastikan perusahaan dapat mengakomodasi kebutuhan karyawan sekaligus meningkatkan produktivitas. Remunerasi dalam sektor ini lebih fleksibel, mencakup gaji pokok, tunjangan, bonus, dan insentif berbasis kinerja, yang dapat disesuaikan dengan tujuan perusahaan.

Dalam hal ini, menentukan gaji prorata juga diperlukan, terutama bagi karyawan yang bekerja paruh waktu atau baru bergabung. Proses ini membantu memastikan bahwa karyawan menerima kompensasi yang adil dan sesuai dengan waktu kerja yang mereka kontribusikan.

Dengan pemberian insentif berbasis hasil kinerja, perusahaan swasta dapat menciptakan sistem penghargaan yang adil dan kompetitif, yang memotivasi karyawan untuk bekerja lebih efisien. Sistem pemberian imbalan yang jelas dan transparan juga dapat meningkatkan kepuasan dan loyalitas karyawan terhadap perusahaan.

7. Tujuan Pemberian Remunerasi

Tujuan Pemberian Remunerasi

Imbalan yang diberikan oleh perusahaan tidak hanya untuk memenuhi kewajiban, tetapi juga sebagai alat strategis untuk mencapai berbagai tujuan bisnis yang lebih luas. Berikut adalah beberapa tujuan utama pemberian remunerasi dalam perusahaan:

a. Menarik dan Memotivasi Karyawan

Sistem remunerasi yang adil dan kompetitif berfungsi untuk menarik karyawan berkualitas dan memotivasi mereka untuk bekerja lebih baik. Pemberian kompensasi yang sesuai dengan kontribusi karyawan mengarah pada peningkatan semangat kerja dan menciptakan loyalitas dalam jangka panjang.

Salah satu dampak positif dari pemberian remunerasi yang tepat adalah peningkatan engagement karyawan, yang membuat mereka lebih terlibat dan berkomitmen terhadap tujuan perusahaan. Selain itu, sistem ini juga membantu perusahaan mempertahankan talenta terbaik di tengah persaingan tenaga kerja yang semakin ketat.

b. Meningkatkan Kepuasan dan Retensi

Karyawan yang merasa dihargai melalui remunerasi yang baik cenderung lebih puas dengan pekerjaan mereka dan lebih loyal terhadap perusahaan. Dengan demikian, pemberian imbalan yang tepat menjadi salah satu cara terbaik untuk mengurangi tingkat turnover dan meningkatkan retensi talenta terbaik.

c. Meningkatkan Produktivitas

Remunerasi yang baik berkontribusi pada kesejahteraan karyawan, yang pada gilirannya berdampak positif pada produktivitas kerja. Karyawan yang merasa dihargai akan lebih termotivasi untuk memberikan hasil terbaik, yang berpengaruh langsung pada peningkatan kinerja perusahaan secara keseluruhan.

d. Meningkatkan Reputasi Perusahaan

Perusahaan yang menawarkan remunerasi adil dan kompetitif memiliki reputasi yang baik di mata karyawan dan masyarakat. Reputasi yang positif ini tidak hanya membantu dalam menarik talenta terbaik, tetapi juga memperkuat posisi perusahaan di pasar tenaga kerja dan meningkatkan daya saingnya dalam industri.

8. Sistem Remunerasi 

Sistem remunerasi yang baik harus mencakup prinsip keadilan individual, internal, dan eksternal. Keadilan individual mengacu pada penghasilan yang sebanding dengan kontribusi dan pencapaian karyawan. Dengan pendekatan ini, karyawan merasa dihargai sesuai dengan tingkat usaha dan hasil yang mereka berikan.

a. Basic Salary

Gaji pokok atau basic salary adalah jumlah tetap yang diterima karyawan setiap bulan tanpa mempertimbangkan kinerja mereka. Sistem ini memberikan kestabilan pendapatan bagi karyawan, namun tidak memberikan insentif tambahan berdasarkan performa individu. Gaji pokok menjadi dasar perhitungan berbagai tunjangan dan potongan.

b. Insentif

Insentif adalah tambahan pendapatan yang diberikan berdasarkan kinerja karyawan. Hal ini bisa berupa bonus, komisi, atau reward lain yang disesuaikan dengan hasil kerja karyawan. Sistem insentif ini bertujuan untuk memotivasi karyawan agar mencapai target yang lebih tinggi dan berkontribusi lebih besar bagi perusahaan.

c. Merit

Merit adalah bentuk penghargaan yang diberikan kepada karyawan yang menunjukkan performa luar biasa atau kontribusi yang signifikan bagi perusahaan. Contoh merit adalah pemberian bonus tahunan atau tunjangan hari raya (THR), yang berfungsi untuk menghargai dan mempertahankan karyawan berprestasi. Sistem ini dapat meningkatkan loyalitas dan motivasi kerja.

9. Faktor yang Mempengaruhi Besaran Remunerasi

Perusahaan tidak menetapkan besaran remunerasi secara sembarangan. Mereka mempertimbangkan berbagai faktor, seperti pengalaman kerja, jenjang jabatan, dan kondisi pasar tenaga kerja saat ini. Dengan memahami faktor-faktor tersebut, perusahaan dapat merancang sistem kompensasi yang adil dan kompetitif. Pendekatan ini juga membantu menjaga kepuasan dan kepercayaan karyawan terhadap kebijakan organisasi.

Perusahaan yang mampu menyesuaikan struktur remunerasi dengan karakteristik masing-masing karyawan akan lebih sukses dalam mempertahankan tenaga kerja terbaik. Begitu pula bagi karyawan, mengenali faktor-faktor yang memengaruhi nilai remunerasi dapat membantu mereka memahami posisi dan potensi pertumbuhan karier di organisasi. Berikut beberapa faktor kunci yang sering menjadi acuan.

a. Pengalaman dan Kualifikasi

Tingkat pengalaman kerja dan latar belakang pendidikan merupakan faktor utama dalam menentukan besaran remunerasi. Karyawan dengan pengalaman lebih lama atau keahlian teknis tertentu biasanya dinilai memiliki kontribusi yang lebih tinggi terhadap organisasi.

Selain itu, sertifikasi profesional, pelatihan khusus, dan pendidikan lanjutan juga meningkatkan daya tawar seorang karyawan. Oleh karena itu, perusahaan cenderung memberikan remunerasi lebih tinggi kepada individu dengan kombinasi pengalaman dan kualifikasi yang mumpuni.

b. Posisi dan Tanggung Jawab

Perusahaan memberikan remunerasi yang lebih tinggi kepada jabatan dengan tanggung jawab besar karena posisi tersebut membawa risiko serta kontribusi strategis yang signifikan. Mereka biasanya menetapkan kompensasi lebih besar untuk peran manajerial atau kepemimpinan yang secara langsung memengaruhi arah dan keberhasilan bisnis.

Dalam organisasi yang kompleks, perusahaan menggunakan perbedaan posisi sebagai dasar penting dalam menyusun skema penggajian. Untuk menjaga keadilan internal, mereka harus memastikan bahwa tanggung jawab yang lebih besar sebanding dengan imbalan yang diberikan.

c. Aturan Pemerintah

Perusahaan tidak dapat mengabaikan aturan pemerintah yang mempengaruhi penetapan remunerasi. Peraturan terkait standar gaji minimum, pajak penghasilan, dan inflasi harus diperhitungkan dalam struktur kompensasi untuk memastikan bahwa perusahaan mematuhi regulasi dan memberikan hak yang sesuai kepada karyawan.

d. Negosiasi antara Perusahaan dan Karyawan

Negosiasi antara perusahaan dan karyawan dapat mempengaruhi besaran remunerasi. Remunerasi sering tercantum dalam kontrak kerja, dan jika karyawan merasa ada ketidaksesuaian, mereka dapat melakukan negosiasi.

e. Standar dan Biaya Hidup Karyawan

Perusahaan juga perlu memperhitungkan biaya hidup karyawan, yang dapat bervariasi tergantung lokasi perusahaan beroperasi. Misalnya, karyawan yang bekerja di daerah dengan biaya hidup tinggi, seperti kota besar, mungkin memerlukan remunerasi yang lebih tinggi agar dapat menyesuaikan diri dengan standar kehidupan mereka.

10. Contoh Remunerasi

Perusahaan memberikan remunerasi dalam berbagai bentuk, mulai dari kompensasi tunai hingga non-tunai. Berikut ini dua contoh cara hitung gaji karyawan dengan struktur remunerasi pada posisi yang berbeda untuk membantu menggambarkan perhitungan aktual di lapangan:

Contoh numerisasi karyawan tetap

Total Remunerasi Tahunan: ± Rp120.000.000+

Contoh Remunerasi Berbasis Komisi

Total Remunerasi Bulanan: ± Rp17.500.000

Dengan menyajikan visualisasi ini, perusahaan dapat menjelaskan kepada karyawan bahwa remunerasi mencakup lebih dari sekadar gaji pokok. Setiap komponen berfungsi secara spesifik: gaji memberikan stabilitas, tunjangan mendukung kenyamanan, dan bonus atau komisi mendorong motivasi kinerja.

11. Peraturan Remunerasi

Di Indonesia, sistem remunerasi diatur dalam berbagai regulasi yang memastikan keadilan dan perlindungan tenaga kerja. Beberapa regulasi penting mencakup Undang-Undang Ketenagakerjaan, Peraturan Pemerintah tentang Pengupahan, serta ketentuan-ketentuan lainnya yang mengatur mekanisme pemberian gaji, tunjangan, dan hak-hak karyawan.

Perusahaan harus memahami dan mengikuti peraturan ini untuk memastikan bahwa remunerasi yang diberikan sesuai dengan hukum dan adil bagi karyawan. Selain peraturan dari pemerintah, perusahaan juga memiliki kebijakan internal yang berhubungan dengan struktur remunerasi.

Kebijakan internal ini berbeda-beda setiap perusahaan dan biasanya mengacu pada kinerja, pengalaman, dan capaian karyawan. Hal ini juga membantu perusahaan mengelola komponen seperti potongan gaji karyawan secara adil dan sesuai hukum.

12. Hitung Remunerasi Otomatis dengan Software HR ScaleOcean

Hitung Remunerasi Otomatis dengan Software HR ScaleOcean

Mengelola sistem remunerasi secara manual sering kali memakan waktu, rentan kesalahan, dan tidak efisien, terutama saat perusahaan harus menangani ratusan hingga ribuan data karyawan. Di sinilah peran teknologi menjadi solusi. Software Slip Gaji seperti ScaleOcean hadir untuk menyederhanakan proses perhitungan kompensasi dengan akurasi tinggi, berbasis data kinerja dan struktur organisasi yang dinamis.

Dengan modul Payroll & Compensation Management, ScaleOcean memungkinkan perusahaan mengotomatisasi proses penggajian, menghitung bonus dan tunjangan secara real-time, serta menyesuaikan besaran remunerasi sesuai hasil evaluasi kinerja. Sistem ini juga terintegrasi dengan fitur absensi, cuti, hingga KPI, sehingga seluruh data saling terhubung dan mempercepat proses pengambilan keputusan.

Salah satu keunggulan utama Software Human Resource Information System ScaleOcean adalah:

  • Automated Salary Calculation: Hitung gaji, lembur, dan insentif hanya dalam beberapa klik, tanpa perlu rumus spreadsheet manual.
  • Integrated Performance-Based Pay: Sesuaikan besaran remunerasi berdasarkan pencapaian target individu dan tim secara otomatis.
  • Tax & BPJS Compliance: Sistem secara otomatis menghitung pajak dan kontribusi BPJS sesuai regulasi terbaru.
  • Compensation Reporting Dashboard: Pantau pengeluaran kompensasi, rasio gaji antar departemen, hingga tren insentif dalam satu tampilan visual yang mudah dipahami.

Ingin sistem penggajian dan pengelolaan imbalan dan benefit di perusahaanmu lebih efisien, transparan, dan bebas repot?

Jadwalkan demo gratis ScaleOcean sekarang, dan temukan bagaimana sistem ini bisa menghemat waktu sekaligus meningkatkan kepuasan kerja tim HR dan seluruh karyawan.

13. Kesimpulan

Memahami konsep remunerasi secara menyeluruh sangat penting bagi perusahaan maupun karyawan. Hal ini bukan sekadar gaji pokok, melainkan keseluruhan kompensasi baik finansial maupun non-finansial yang mencerminkan nilai kontribusi seseorang dalam organisasi.

Dengan struktur yang tepat, sistem ini tidak hanya meningkatkan kesejahteraan karyawan, tetapi juga menjadi strategi efektif untuk mempertahankan talenta terbaik dan mendorong produktivitas. Penerapan remunerasi yang transparan dan terstruktur perlu mempertimbangkan berbagai faktor seperti jabatan, pengalaman, hingga performa kerja.

Untuk mempermudah prosesnya, perusahaan dapat memanfaatkan software payroll terbaik seperti ScaleOcean yang mampu mengotomatisasi perhitungan, pelaporan, dan pemantauan kompensasi secara real-time. Dengan pendekatan berbasis data, sistem pemberian imbalan dapat dioptimalkan secara adil, efisien, dan sesuai kebutuhan organisasi.

FAQ:

1. Apa yang dimaksud dengan remunerasi?

Remunerasi adalah total imbalan yang diterima karyawan atas pekerjaan dan kontribusi mereka kepada perusahaan. Ini mencakup gaji pokok, bonus, tunjangan, dan insentif lainnya, baik dalam bentuk uang, barang, atau fasilitas, untuk memotivasi dan meningkatkan kinerja serta loyalitas karyawan.

2. Apa beda gaji dan remunerasi?

Perbedaan utama antara gaji dan remunerasi adalah bahwa gaji merupakan bagian tetap dan teratur dari remunerasi, yang dibayar bulanan. Sementara itu, remunerasi mencakup total kompensasi karyawan, termasuk gaji, bonus, tunjangan, dan insentif lainnya yang diberikan perusahaan sebagai bentuk apresiasi.

3. Bagaimana remunerasi dihitung?

Remunerasi dihitung berdasarkan berbagai komponen yang diberikan perusahaan kepada karyawan, mulai dari gaji pokok, tunjangan, hingga bonus atau insentif. Setiap perusahaan dapat memiliki struktur perhitungan yang berbeda tergantung pada kebijakan dan pencapaian karyawan.

4. Apakah remunerasi diberikan setiap bulan?

Tidak semua bentuk remunerasi diberikan setiap bulan. Gaji pokok diberikan secara bulanan, namun bonus, insentif, dan komisi umumnya diberikan berdasarkan periode tertentu, seperti tahunan atau sesuai dengan pencapaian kinerja karyawan. Remunerasi mencakup total kompensasi yang lebih luas dari sekadar gaji pokok.

Jadwalkan Demo Gratis

Error message
Error message
Error message
Error message
Error message
Error message

Rekomendasi Artikel Terkait

Temukan Artikel Serupa untuk Solusi Bisnis Lebih Lengkap