Bagaimana Proses Rekrutmen Berlangsung dari Segi Perusahaan?
3 Min Read Posted on 09 Jul 2024
Daftar Isi
Proses rekrutmen adalah serangkaian langkah yang dilakukan oleh human resource department untuk mencari, menyeleksi, dan mengontrak karyawan baru. Tujuan utama dari proses ini adalah untuk menemukan karyawan yang paling sesuai dan kompeten untuk mengisi posisi yang dibutuhkan dalam sebuah perusahaan, berdasarkan kualifikasi, pengalaman, dan kemampuan yang sesuai dengan kebutuhan pekerjaan.
Namun, proses ini seringkali menghadapi berbagai kendala, seperti keterbatasan waktu dan sumber daya, serta human resource management kesulitan dalam menemukan kandidat yang sesuai dengan kebutuhan dan budaya perusahaan. Melalui artikel ini, kami akan jelaskan hal-hal yang perlu disiapkan perusahaan, kendala dalam proses rekrutmen, serta contoh proses rekrutmen dan seleksi karyawan.
1. Hal-Hal yang Harus Dipersiapkan
Dalam perekrutan karyawan, perusahaan perlu mempersiapkan beberapa hal penting untuk memastikan proses berjalan lancar dan efektif. Berikut adalah beberapa aspek yang perlu dipersiapkan.
a. Mengetahui Kebutuhan Pekerjaan
Sebelum human resource management mengunggah lowongan, analisis lowongan pekerjaan apa saja yang dibutuhkan perusahaan. Hal ini dilakukan melalui diskusi dengan manajer yang relevan dan tim yang akan bekerja langsung dengan posisi tersebut. Analisis ini dapat digunakan untuk menentukan keterampilan, pengalaman, dan kualitas pribadi yang diperlukan untuk posisi tersebut.
b. Deskripsi Pekerjaan
Deskripsi pekerjaan harus mencakup informasi tentang tanggung jawab pekerjaan, keahlian yang diperlukan, dan jalur karir yang relevan. Deskripsi ini harus jelas dan menarik, dirancang untuk menarik perhatian kandidat yang berkualitas. Agar menarik kandidat yang memiliki keterampilan teknis yang diperlukan, deskripsi pekerjaan harus mencerminkan budaya dan prinsip perusahaan.
c. Cara Penyebaran Lowongan
Penting untuk memilih cara terbaik untuk menyebarkan informasi lowongan untuk menjangkau kandidat yang tepat. Media sosial seperti LinkedIn dan acara networking dapat menyebarkan informasi terkait lowongan dengan efektif. Untuk posisi yang sangat terbatas, sebaiknya agen rekrutmen bisa menghubungi kandidat secara langsung. Setiap kanal harus dievaluasi secara berkala dari segi efektivitasnya berdasarkan jumlah pelamar yang diterima dan tanggapan mereka.
d. Proses Seleksi
Proses seleksi yang efektif harus dilaksanakan dengan tepat. Proses tersebut termasuk screening CV awal, penilaian keahlian, wawancara pribadi, dan, jika diperlukan, penilaian psikologis. Ini membantu penilaian calon dari berbagai sudut pandang, termasuk kompetensi teknis dan kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan kerja. Penggunaan teknologi rekrutmen seperti sistem ATS dapat membantu mengotomatisasi dan mempercepat proses pembacaan CV.
e. Komite Rekrutmen
Untuk mendapatkan pandangan yang lebih luas tentang kandidat, bentuk komite rekrutmen yang terdiri dari orang-orang dari berbagai departemen. Komite harus dilatih untuk melakukan wawancara yang efektif, menilai kandidat secara objektif, dan menjaga kerahasiaan setiap informasi kandidat. Keberagaman dalam komite membantu memastikan bahwa keputusan rekrutmen didasarkan pada kemampuan dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
f. Menetapkan Anggaran
Menetapkan anggaran yang realistis untuk perekrutan bertujuan agar kegiatan mencari kandidat dapat berjalan dengan lancar. Anggaran ini meliputi biaya iklan lowongan, biaya menggunakan jasa agen rekrutmen, biaya teknologi rekrutmen, dan biaya administratif lainnya. Pengelolaan anggaran yang efisien memastikan bahwa perusahaan dapat membiayai proses rekrutmen dengan efektif.
g. Pelatihan untuk Penerimaan
Anggota tim rekrutmen harus dilatih tentang teknik wawancara, etika, dan hukum yang berlaku untuk melaksanakan perekrutan karyawan. Pelatihan ini harus mencakup cara menilai kandidat secara objektif dan mengelola interaksi secara profesional. Pelatihan juga dapat mencakup penggunaan teknologi rekrutmen terbaru, yang dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses seleksi.
h. Menaati Hukum dan Regulasi
Untuk menghindari sanksi dan menjaga reputasi perusahaan, patuhi hukum ketenagakerjaan dan regulasi yang berlaku. Ini mencakup hukum tentang non-diskriminasi, privasi data, dan lingkungan kerja yang layak. Pastikan bahwa proses rekrutmen sesuai dengan hukum agar terhindar dari pelanggaran hukum dan menunjukkan komitmen perusahaan terhadap praktik bisnis yang bertanggung jawab dan etis.
2. Alur Proses Rekrutmen Karyawan
Proses rekrutmen karyawan adalah serangkaian langkah yang dirancang untuk menarik, menyeleksi, dan mengontrak kandidat yang paling sesuai untuk posisi yang ditawarkan. Proses ini tidak hanya penting untuk mengisi kekosongan, tapi juga untuk memastikan bahwa kandidat yang dipilih dapat berkontribusi terhadap tujuan dan pertumbuhan perusahaan. Berikut adalah alur proses rekrutmen karyawan.
a. Penerimaan dan Penyaringan
Perekrutan diawali dengan penerimaan CV dari kandidat-kandidat yang memiliki potensi untuk diterima di perusahaan. HR akan meninjau CV dan surat lamaran untuk menentukan kandidat mana yang paling sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Proses ini seringkali menggunakan teknologi seperti sistem pelacakan aplikasi untuk membantu mengelola dan menyortir CV secara efisien agar kandidat yang memenuhi syarat dapat maju ke tahap selanjutnya.
b. Interview dan Penilaian
Kandidat yang memenuhi syarat akan diundang untuk interview untuk dievaluasi. Ini bisa meliputi interview HR untuk menilai kesesuaian umum, interview teknis dengan manajer yang berkaitan untuk menilai kemampuan khusus, dan interview dengan manajer senior untuk menilai kesesuaian strategis. Selain itu, kandidat dapat diminta untuk mengikuti tes kepribadian atau simulasi tugas untuk lebih mengukur kemampuan mereka dalam lingkungan kerja.
c. Verifikasi dan Referensi
Sebelum membuat keputusan akhir, perusahaan memeriksa latar belakang dan meminta referensi dari kandidat. Langkah ini penting untuk memastikan bahwa kandidat yang dipilih memenuhi standar yang dibuat perusahaan serta untuk mendapatkan informasi tambahan tentang kinerja dan etika kerja dari orang-orang yang telah bekerja dengan mereka.
d. Pemberian Offering
Kandidat yang dipilih akan menerima penawaran pekerjaan yang mencakup rincian tentang gaji, manfaat, dan kondisi lainnya. Pada tahap ini, kandidat dapat bernegosiasi tentang aspek yang ditawarkan. Untuk mencapai kesepakatan yang memuaskan kedua belah pihak, HR harus siap untuk menjelaskan aspek penawaran secara rinci.
e. Onboarding
Setelah penawaran diterima, proses onboarding karyawan baru dimulai. Onboarding mencakup orientasi tentang perusahaan dan departemennya, pelatihan awal untuk membantu karyawan baru memahami tugas dan ekspektasi pekerjaan mereka, serta perkenalan kepada rekan-rekan dan budaya perusahaan. Proses ini dirancang untuk membantu karyawan baru merasa diterima dan dapat berkontribusi secara efektif sejak hari pertama mereka.
3. Kendala dalam Proses Rekrutmen
Dalam perekrutan, perusahaan seringkali menghadapi berbagai kendala yang dapat mempengaruhi efisiensi dan efektivitas pencarian kandidat yang sesuai. Berikut adalah beberapa kendala dalam proses rekrutmen dari sisi perusahaan.
a. Keterbatasan Anggaran
Salah satu kendala dalam proses rekrutmen adalah tidak dapat menggunakan teknologi dan alat rekrutmen terkini, seperti sistem ATS atau platform rekrutmen premium, jika anggaran mereka terbatas. Selain itu, keterbatasan anggaran menghambat kemampuan perusahaan untuk mengiklankan lowongan pekerjaan pada berbagai platform, yang dapat mengurangi jumlah kandidat yang dapat dihubungi. Karena keterbatasan ini, perusahaan dapat kehilangan kandidat berkualitas karena tidak dapat bersaing secara finansial di pasar kerja.
b. Kekurangan Kandidat yang Berkualitas
Di sektor-sektor tertentu, terutama dalam teknologi atau spesialisasi yang lain, seringkali sulit menemukan kandidat yang memiliki skill yang sesuai. Hal ini menjadi masalah ketika posisi yang ditawarkan memerlukan keahlian khusus yang jarang dimiliki di pasar kerja. Kekurangan kandidat yang berkualitas bisa memperpanjang waktu yang dibutuhkan untuk mengisi posisi tersebut dan mempengaruhi produktivitas serta inovasi perusahaan.
c. Persaingan untuk Mendapatkan Talenta
Persaingan yang tinggi untuk mendapatkan talenta berkualitas dapat menjadi kendala besar, terutama bagi perusahaan yang lebih kecil atau kurang dikenal. Perusahaan besar dengan brand reputation yang kuat dan paket kompensasi yang terjamin seringkali mendapatkan kandidat terbaik, sementara perusahaan lain harus bekerja lebih keras untuk menawarkan nilai tambah yang dapat menarik kandidat, seperti budaya kerja yang positif atau fleksibilitas kerja.
d. Kesalahan dalam Menyusun Deskripsi Pekerjaan
Kesalahan atau ketidakjelasan dalam menyusun deskripsi pekerjaan bisa menyebabkan kandidat yang tidak tepat melamar posisi tersebut. Deskripsi yang tidak efektif dapat menarik kandidat yang tidak relevan. Selama proses penyaringan, human resource management dapat membuang-buang waktu dalam menunggu adanya kandidat karena tidak ada informasi atau penjelasan yang tepat tentang posisi yang ditawarkan.
e. Tingkat Turnover Tinggi
Jika turnover yang tinggi terjadi di tim HR atau rekrutmen, hal ini dapat mengganggu proses rekrutmen secara keseluruhan. Kehilangan ahli tim berarti kehilangan pengetahuan dan relasi yang telah dibangun. Proses rekrutmen dapat tertunda secara keseluruhan karena tim yang baru dibentuk perlu mempelajari prosedur internal dan membangun hubungan dengan kandidat atau agensi.
4. Contoh Proses Rekrutmen dan Seleksi Karyawan
Sebagai contoh proses rekrutmen dan seleksi karyawan, kita bisa melihat pada sebuah perusahaan teknologi startup yang sedang berkembang dan membutuhkan seorang pengembang perangkat lunak senior. Awalnya, tim HR perusahaan ini mengidentifikasi kebutuhan untuk posisi tersebut berdasarkan permintaan dari manajer pengembangan produk yang ingin mempercepat pengembangan fitur baru. HR kemudian mengembangkan dan menyebarluaskan deskripsi pekerjaan yang sangat spesifik melalui beberapa kanal, termasuk platform rekrutmen teknologi populer dan media sosial profesional.
CV yang diterima diseleksi menggunakan software ATS yang memilih kandidat berdasarkan kata kunci terkait keahlian pemrograman dan pengalaman di proyek serupa. Departemen HR dan manajer pengembangan produk melakukan serangkaian wawancara teknis dan perilaku untuk mengevaluasi keterampilan teknis kandidat, kemampuan pemecahan masalah, dan kesesuaian dengan budaya perusahaan. Kandidat yang terpilih juga diuji dalam simulasi coding dan berkolaborasi dalam tim untuk menilai kinerja kerja nyata mereka.
Setelah verifikasi referensi dan negosiasi gaji, kandidat yang berhasil diundang untuk bergabung dengan perusahaan. Proses onboarding yang menyeluruh diikuti, termasuk orientasi mengenai perusahaan, pelatihan teknis lanjutan, dan pengenalan kepada tim mereka. Dalam kasus ini, perusahaan berhasil mengisi posisi yang sangat penting dengan efisien, memastikan bahwa kandidat tidak hanya memenuhi kebutuhan teknis tetapi juga harmonis dengan nilai dan budaya perusahaan. Proses ini menunjukkan pentingnya perencanaan yang baik dan penggunaan teknologi dalam rekrutmen serta seleksi karyawan.
5. Kesimpulan
Proses rekrutmen adalah komponen penting dalam human resource management yang memerlukan pengamatan yang detail dan strategi yang cermat. Dalam dunia bisnis, keefektifan proses rekrutmen dapat menentukan kesuksesan perusahaan dalam mengamankan aset terbesar mereka, karyawan yang berkualitas.
Namun, perusahaan seringkali menghadapi berbagai kendala dalam proses rekrutmen, mulai dari keterbatasan anggaran hingga persaingan dalam memperebutkan talenta terbaik. Melalui penggunaan aplikasi HR yang tepat dan penerapan strategi seleksi yang adil, contoh proses rekrutmen dan seleksi karyawan yang telah dijelaskan dapat menjadi panduan untuk mengoptimalkan sistem perekrutan. Oleh sebab itu, setiap langkah yang diambil dalam proses rekrutmen tidak hanya bertujuan untuk mencari kandidat, tetapi juga membentuk masa depan perusahaan.
Dapatkan update konten terbaik kami
secara rutin di Inbox Anda!
REKOMENDASI
Artikel Terkait
Nov 13, 2024 3 Min Read
Jenis Software Logistik dan Fitur Terbaiknya untuk Bisnis
Nov 12, 2024 3 Min Read
Penyebab dan Cara Mengatasi Stock Out dalam Manajemen Invent...
Nov 12, 2024 3 Min Read
15 Alternatif SAP ERP Terbaik bagi Bisnis Indonesia di 2024
Nov 08, 2024 3 Min Read
Apa itu Order to Cash: Pengertian, Proses, dan Contohnya
REKOMENDASI