Apa itu Apprenticeship serta Perbedaannya dengan Internship

ScaleOcean Team
Posted on
Share artikel ini

Persaingan ketat menyulitkan perusahaan mencari dan mempertahankan  talenta unggul akibat kesenjangan keahlian. Masalah yang muncul meliputi sulitnya menemukan SDM yang loyal dan terampil, tingginya turnover dan biaya rekrutmen, ketergantungan pada bakat eksternal yang mahal, serta hilangnya pengetahuan institusional. Solusinya, perusahaan harus beralih dari mencari menjadi menciptakan bakatnya sendiri.

Apprenticeship dapat menjadi salah satu solusi untuk masalah ini. Hal ini adalah solusi strategis, bukan pelatihan biasa, yang berfungsi sebagai investasi untuk membangun fondasi talenta. Sistem ini menggabungkan pelatihan praktik di lapangan dengan bimbingan mentor, menciptakan jalur terstruktur yang melahirkan karyawan yang terampil teknis, loyal, dan terikat dengan budaya perusahaan.

Dalam artikel ini, kami akan mengupas tuntas definisinya, menjelaskan perbedaan krusialnya dengan program magang, dan menunjukkan secara spesifik bagaimana apprenticeship dapat menjadi strategi paling efektif untuk menciptakan sumber daya manusia yang unggul dari dalam. Mari selami lebih dalam dan temukan bagaimana investasi talenta ini dapat mengubah masa depan perusahaan Anda.

starsKey Takeaways
  • Apprenticeship adalah model pengembangan talenta terstruktur yang mengintegrasikan pelatihan kerja praktis dengan pembelajaran teoretis untuk menciptakan tenaga ahli.
  • Tujuan utama program ini adalah membangun jalur karier yang jelas bagi peserta sekaligus memenuhi kebutuhan talenta spesifik perusahaan secara berkelanjutan.
  • Elemen kunci apprenticeship meliputi kombinasi teori-praktik, mentorship intensif, fokus jangka panjang, dan pengakuan kualifikasi formal yang diakui secara luas.
  • Manfaat program ini sangat krusial, mulai dari menciptakan tenaga kerja loyal hingga meningkatkan return on investment (ROI) pelatihan bagi perusahaan.
  • Software HR ScaleOcean dapat membantu mengelola apprenticeship menjadi lebih mudah memastikan pengelolaan data dan pengembangan berjalan mulus.

Coba Demo Gratis!

requestDemo

1. Apa itu Program Apprenticeship?

Apprenticeship adalah sebuah sistem pelatihan kerja formal yang mengombinasikan pengalaman kerja langsung (on-the-job training) dengan pendidikan teoretis yang relevan. Model ini dirancang untuk mempersiapkan individu, yang disebut apprentice, untuk menguasai suatu keahlian atau profesi tertentu secara menyeluruh.

Program ini adalah berbeda dari pelatihan biasa, peserta berstatus sebagai karyawan produktif yang menerima upah. Program ini bersifat jangka panjang dan berfokus pada pembelajaran berbasis pengalaman menggabungkan teori dengan praktik langsung di tempat kerja. Di akhir program, peserta menerima sertifikasi resmi yang diakui industri/nasional, membuktikan penguasaan keterampilan yang matang dan siap kerja.

Arti apprenticeship melampaui sekadar transfer pengetahuan. Ini adalah proses pembentukan profesional seutuhnya. Model ini terbukti sukses di berbagai industri, mulai dari manufaktur hingga teknologi. Bagi perusahaan, ini adalah alat strategis untuk menciptakan talenta loyal yang tidak hanya mahir secara teknis, tetapi juga selaras dengan budaya dan standar kualitas internal.

2. Tujuan Utama Apprenticeship

Program apprenticeship dirancang dengan tujuan strategis yang menguntungkan semua pihak yang terlibat, yaitu perusahaan, peserta, dan industri. Bagi perusahaan, tujuan utamanya adalah untuk membangun jalur pipa talenta (talent pipeline) yang berkelanjutan. Dalam banyak sektor, terdapat kesenjangan keterampilan (skill gap) di mana permintaan akan tenaga ahli tidak sebanding dengan ketersediaan di pasar kerja.

Tujuan utama program apprenticeship bagi perusahaan adalah meningkatkan retensi dan loyalitas karyawan. Dengan berinvestasi pada pengembangan karier peserta, perusahaan menumbuhkan ikatan yang kuat, yang mengurangi tingkat turnover dan menghemat biaya rekrutmen ulang yang mahal. Karyawan yang tumbuh melalui program ini juga berpotensi menjadi pemimpin masa depan yang memahami dunia bisnis.

Sementara itu, bagi peserta (apprentice), tujuannya adalah memperoleh keahlian bernilai tinggi tanpa beban pendidikan. Peserta juga mendapatkan upah sambil belajar, memberikan stabilitas finansial dan pengalaman kerja praktis. Selain itu, program ini menawarkan jalur karier yang jelas dan terstruktur melalui bimbingan mentor, memungkinkan peserta menguasai aspek profesi untuk kemajuan karier jangka panjang.

3. Elemen Kunci dan Cara Kerja Apprenticeship

Keberhasilan sebuah program apprenticeship bergantung pada beberapa elemen fundamental yang membedakannya dari program pelatihan lainnya. Elemen-elemen ini bekerja secara sinergis untuk menciptakan lingkungan belajar yang holistik dan efektif. Memahami cara kerja setiap komponen adalah kunci bagi para pengambil keputusan untuk merancang dan mengimplementasikan program yang memberikan hasil maksimal.

Struktur yang solid memastikan bahwa apprentice menerima pengalaman yang konsisten dan berkualitas tinggi. Elemen kunci ini juga diatur dalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) No. 6 Tahun 2020 yang merupaan peraturan turunan yang secara khusus mengatur syarat, pelaksanaan, dan hak-hak peserta magang di dalam negeri. 

Berikut adalah penjabaran mendalam mengenai komponen-komponen inti yang menjadi fondasi dari setiap program apprenticeship yang sukses:

a. Kombinasi Teori dan Praktik (Pelatihan Terpadu)

Salah satu pilar utama dari apprenticeship adalah pendekatan pembelajaran terpadu yang menggabungkan instruksi teoretis dengan aplikasi praktis. Komponen teoretis seringkali disampaikan melalui kemitraan dengan lembaga pendidikan vokasi, universitas, atau pusat pelatihan internal. Apprentice mempelajari konsep dasar, prinsip-prinsip ilmiah, standar keselamatan, dan pengetahuan fundamental lain yang menopang keahlian mereka.

Misalnya, seorang apprentice di bidang manufaktur mungkin belajar tentang gambar teknik di kelas pada pagi hari, lalu pada sore harinya langsung berlatih membaca dan mengaplikasikan gambar tersebut di lantai produksi. Siklus belajar-praktik yang cepat ini memperkuat pemahaman dan mempercepat penguasaan keterampilan, karena mereka dapat melihat relevansi langsung dari apa yang mereka pelajari.

b. Bimbingan Intensif (Mentorship)

Program apprenticeship tidak akan lengkap tanpa adanya sistem mentorship yang kuat. Setiap apprentice dipasangkan dengan seorang mentor, yang biasanya adalah seorang praktisi senior atau ahli di bidangnya (journeyman). Peran mentor ini jauh melampaui sekadar pengawas, mereka adalah pembimbing, pelatih, dan panutan yang bertanggung jawab atas transfer pengetahuan dan keterampilan yang kompleks.

Bimbingan ini bersifat intensif dan personal, di mana mentor memberikan instruksi satu per satu, mendemonstrasikan teknik yang benar, memberikan umpan balik konstruktif, dan memecahkan masalah bersama apprentice. Selain keterampilan teknis, mentor juga menanamkan etos kerja, standar kualitas, norma-norma profesional, dan budaya perusahaan.

c. Fokus pada Keahlian Mendalam dan Jangka Panjang

Berbeda dengan pelatihan singkat yang berfokus pada tugas spesifik, apprenticeship dirancang untuk mengembangkan penguasaan holistik atas suatu profesi. Program ini memiliki cakupan luas dan mendalam, mencakup semua aspek pekerjaan dari yang paling dasar hingga yang paling kompleks. Tujuannya adalah untuk menciptakan seorang profesional yang serba bisa dan adaptif.

Selama periode ini, apprentice akan melalui berbagai tahapan pembelajaran yang terstruktur, dengan tingkat kesulitan dan tanggung jawab yang terus meningkat. Investasi waktu ini memungkinkan penyerapan pengetahuan yang mendalam dan pembentukan kebiasaan kerja yang unggul, menghasilkan seorang ahli yang benar-benar kompeten dan percaya diri dalam bidangnya.

d. Pengalaman Kerja Nyata dan Kompleks

Seorang apprentice bukanlah pengamat pasif, mereka adalah anggota tim yang aktif dan produktif. Sejak awal, mereka dilibatkan dalam pekerjaan nyata yang memiliki dampak langsung terhadap operasional dan hasil bisnis perusahaan. Mereka tidak hanya mengerjakan tugas-tugas simulasi, tetapi berkontribusi pada proyek-proyek riil yang dihadapi oleh tim setiap hari.

Seiring dengan kemajuan mereka, apprentice akan dipercayakan dengan tugas-tugas yang semakin kompleks dan menantang. Mereka belajar bagaimana mengatasi tekanan, bekerja dalam tenggat waktu, berkolaborasi dengan rekan kerja, dan bertanggung jawab atas kualitas pekerjaan mereka. Pengalaman langsung dalam menangani masalah yang tidak terduga dan dinamis yang membedakan mereka dari lulusan yang hanya berbekal teori.

e. Kompensasi dan Pengakuan Formal

Sebagai pekerja yang produktif, apprentice berhak menerima kompensasi finansial. Mereka adalah karyawan perusahaan dan menerima upah yang kompetitif, yang biasanya meningkat secara bertahap seiring dengan peningkatan keterampilan dan kontribusi mereka. Struktur upah progresif ini berfungsi sebagai insentif yang kuat untuk belajar dan berkinerja baik, sekaligus memberikan stabilitas ekonomi bagi peserta.

Status sebagai karyawan juga berarti mereka terikat oleh kontrak kerja yang jelas. Dokumen ini menguraikan hak, kewajiban, durasi program, struktur upah, dan ekspektasi kinerja. Memiliki contoh kontrak kerja karyawan yang baik dan benar adalah fondasi penting untuk memastikan hubungan kerja yang transparan dan adil antara perusahaan dan apprentice.

f. Pengakuan Formal

Salah satu hasil paling berharga dari program apprenticeship adalah pengakuan formal atas kompetensi yang telah dicapai. Setelah berhasil menyelesaikan seluruh rangkaian pelatihan dan evaluasi, apprentice akan dianugerahi sertifikat atau kualifikasi yang diakui secara nasional atau bahkan internasional. Sertifikasi ini adalah bukti konkret atas keahlian dan standar profesional yang mereka miliki.

Pengakuan ini tidak hanya meningkatkan harga diri dan kredibilitas individu, tetapi juga memberikan nilai signifikan di pasar kerja. Bagi perusahaan, ini memastikan bahwa mereka memiliki tenaga kerja dengan keterampilan yang terstandarisasi dan terverifikasi. Kualifikasi formal ini menjadi aset berharga bagi karier apprentice di masa depan dan menjadi tolok ukur kualitas bagi industri secara keseluruhan.

4. Manfaat Program Apprenticeship bagi Peserta dan Perusahaan

Manfaat Program Apprenticeship bagi Peserta dan PerusahaanProgram apprenticeship menawarkan serangkaian manfaat yang saling menguntungkan, baik bagi individu yang menjalaninya maupun bagi organisasi yang menyelenggarakannya. Manfaat ini bersifat strategis dan jangka panjang, menjadikannya investasi yang cerdas dalam modal manusia. Memahami keuntungan dari kedua sisi dapat membantu perusahaan membuat keputusan yang tepat tentang adopsi program ini.

Bagi peserta, program ini adalah jembatan menuju karier yang stabil dan memuaskan. Sementara itu, bagi perusahaan, ini adalah mesin untuk mencetak talenta unggul yang menjadi keunggulan kompetitif.

Berikut beberapa manfaat spesifik yang didapatkan oleh masing-masing pihak ketika melakukan program apprenticeship:

a. Manfaat bagi Peserta (Apprentice)

Keuntungan utama bagi apprentice adalah kesempatan untuk belajar sambil menghasilkan pendapatan (earn while you learn). Ini menghilangkan hambatan finansial yang seringkali menjadi kendala dalam menempuh pendidikan tinggi atau pelatihan kejuruan konvensional. Dengan menerima upah sejak hari pertama, mereka dapat fokus pada pengembangan diri tanpa khawatir akan utang pendidikan.

Peserta mendapatkan pengalaman kerja praktis yang sangat relevan, yang membuat mereka sangat diminati setelah lulus. Mereka tidak hanya lulus dengan selembar ijazah, tetapi juga dengan portofolio pengalaman nyata. Jalur karier mereka menjadi lebih jelas dan terarah, dengan potensi besar untuk dipekerjakan secara permanen oleh perusahaan tempat mereka berlatih, yang menjanjikan stabilitas pekerjaan jangka panjang.

b. Manfaat bagi Perusahaan

Bagi perusahaan, manfaat terbesar adalah kemampuan untuk menciptakan talenta yang sepenuhnya disesuaikan dengan kebutuhan unik mereka. Perusahaan dapat menanamkan budaya, standar kualitas, dan keterampilan spesifik yang tidak mungkin didapatkan dari rekrutmen eksternal. Hal ini menghasilkan tenaga kerja yang sangat produktif dan selaras dengan visi perusahaan sejak awal.

Program apprenticeship juga terbukti meningkatkan produktivitas dan menurunkan tingkat turnover karyawan secara signifikan. Hal ini menyebabkan perusahaan mendapatkan kontribusi dari apprentice yang secara bertahap menjadi lebih terampil dan produktif.

Investasi yang ditanamkan dalam diri apprentice membangun hubungan timbal balik yang kuat, membuat mereka lebih mungkin untuk bertahan dalam jangka panjang. ROI dari investasi training and development melalui apprenticeship seringkali lebih tinggi dibandingkan metode pelatihan lainnya karena menghasilkan karyawan yang lebih terampil dan loyal.

5. Perbedaan Apprenticeship vs Internship (Magang)

Banyak orang sering menyamakan apprenticeship dengan internship (magang), padahal keduanya memiliki perbedaan fundamental dalam tujuan, struktur, dan hasilnya. Memahami perbedaan internship dan apprenticeship sangat penting bagi perusahaan dalam memilih model pengembangan talenta yang tepat, serta bagi calon peserta dalam menentukan jalur karier yang sesuai.

Kesalahpahaman antara kedua program ini dapat menyebabkan ekspektasi yang keliru dan implementasi yang tidak efektif. Apprenticeship adalah komitmen jangka panjang untuk menguasai suatu profesi, sementara internship lebih merupakan eksplorasi karier jangka pendek.

Berikut adalah perbedaan utama antara keduanya berdasarkan beberapa kriteria kunci:

a. Durasi

Perbedaan paling mencolok terletak pada durasinya. Apprenticeship dirancang untuk jangka panjang, biasanya berlangsung antara satu hingga enam tahun. Durasi yang panjang ini diperlukan untuk memungkinkan peserta menguasai serangkaian keterampilan yang kompleks dan mendalam secara bertahap.

Sebaliknya, internship bersifat jangka pendek dan sementara. Program magang umumnya berlangsung selama beberapa minggu hingga beberapa bulan, seringkali selama liburan musim panas atau satu semester akademik. Tujuannya adalah memberikan gambaran singkat tentang suatu industri atau peran pekerjaan, bukan untuk mencapai tingkat keahlian master.

b. Fokus

Fokus utama dari apprenticeship adalah penguasaan keterampilan spesifik (skill mastery). Program ini sangat terstruktur dengan kurikulum yang jelas untuk mengembangkan kompetensi teknis dan profesional dalam suatu bidang kejuruan atau profesi. Hasil akhirnya adalah seorang praktisi yang sepenuhnya terlatih dan bersertifikat.

Di sisi lain, fokus internship lebih kepada eksplorasi karier dan pengalaman kerja. Peserta magang (intern) belajar tentang lingkungan kerja profesional, membangun jaringan, dan menguji minat mereka di bidang tertentu. Perusahaan menggunakan program magang sebagai bagian dari strategi rekrutmen internal dan eksternal untuk mengidentifikasi talenta potensial untuk posisi level pemula.

c. Status

Seorang apprentice memiliki status sebagai karyawan tetap atau kontrak jangka panjang sejak awal. Mereka menandatangani kontrak kerja, menerima upah, dan mendapatkan tunjangan seperti karyawan lainnya. Mereka dianggap sebagai bagian integral dari tenaga kerja perusahaan.

Sementara itu, seorang intern seringkali memiliki status sementara atau sebagai pelajar. Meskipun banyak program magang yang dibayar, beberapa mungkin tidak dibayar (terutama jika untuk kredit akademik). Hubungan kerja mereka tidak seformal apprentice dan tidak selalu mencakup tunjangan penuh.

d. Mentorship

Dalam apprenticeship, mentorship adalah komponen inti yang terstruktur. Setiap apprentice dibimbing secara intensif oleh seorang ahli senior yang berdedikasi untuk mentransfer pengetahuan dan keterampilan mereka. Hubungan mentor-mentee ini bersifat formal dan berkelanjutan selama program berlangsung.

Dalam internship, bimbingan bisa jadi lebih informal. Seorang intern biasanya melapor kepada seorang supervisor yang mengelola tugas-tugas mereka, tetapi mungkin tidak ada program mentorship formal yang mendalam. Tingkat bimbingan sangat bervariasi tergantung pada perusahaan dan struktur tim.

e. Sifat Pekerjaan

Sifat pekerjaan seorang apprentice adalah produktif dan esensial bagi operasional perusahaan. Mereka mengerjakan tugas-tugas yang kompleks dan bertanggung jawab atas hasil kerja yang nyata. Kontribusi mereka secara langsung berdampak pada tujuan bisnis.

Sebaliknya, pekerjaan seorang intern seringkali bersifat suportif atau berbasis proyek. Mereka mungkin membantu anggota tim dengan tugas-tugas yang lebih kecil, melakukan riset, atau mengerjakan proyek khusus yang dirancang untuk tujuan pembelajaran. Meskipun pekerjaan mereka berharga, tingkat tanggung jawab dan kompleksitasnya umumnya lebih rendah dibandingkan apprentice.

f. Target

Tujuan akhir apprenticeship sangat jelas, untuk mengisi peran pekerjaan spesifik dengan harapan tingkat konversi yang sangat tinggi menjadi karyawan jangka panjang. Perusahaan berinvestasi penuh karena mengharapkan apprentice menjadi staf tetap. Sebaliknya, internship memiliki target yang lebih fleksibel, di mana perusahaan dan intern saling menilai, dan tidak ada jaminan pekerjaan setelah program selesai.

Setelah mengulas keenam poin krusial tersebut, menjadi jelas bahwa apprenticeship jauh melampaui program magang biasa. Berikut adalah tabel yang merangkum perbedaan esensial antara apprenticeship dan internship:

Aspek Apprenticeship Internship (magang)
    Durasi
    Jangka panjang, seringkali beberapa tahun.
Jangkaa pendek, biasanya beberapa bulan.
    Fokus
    Pelatihan mendalam untuk menjadi ahli di bidang tertentu.
    Mendapatkan gambaran umum tentang lingkungan dan peran kerja.
    Status
    Dianggap sebagai pekerjaan dengan kompensasi dan bisa mendapat kenaikan gaji.
    Bisa dibayar atau tidak, terkadang hanya menawarkan kredit akademis.
    Mentorship
    Bekerja sangat dekat dengan satu mentor atau pakar yang ditugaskan.
    Bekerja dengan beberapa karyawan atau manajer yang berbeda.
    Sifat pekerjaan
    Terlibat alam pekerjaan nyata dengan tanggung jawab yang lebih kompleks.
    Mendapat tugas yang cenderung lebih beragam untuk mendapatkan pengalaman yang lebih luas.
    Target
    Terbuka untuk mahasiswa, lulusan baru, atau bahkan karyawan yang ingin meningkatkan keahlian.
    Seringkali ditargetkan untuk mahasiswa atau lulusan  baru.

Menciptakan talenta unggul melalui apprenticeship yang kompleks membutuhkan bantuan teknologi yang terstruktur dan terukur. Dengan software HR ScaleOcean dapat membantu merancang jalur pembelajaran yang mulus, melacak kemajuan apprentice secara real-time, mengelola sertifikasi, dan mengukur balik investasi talenta. Hal ini tentu akan sangat membantu perusahaan dalam mengelola apprenticeship dengan lebih efisien

6. Kesimpulan

Apprenticeship adalah investasi jangka panjang yang strategis, jauh melampaui pelatihan biasa. Tujuannya adalah membangun fondasi talenta yang terampil teknis, loyal, dan selaras dengan budaya perusahaan, melalui perpaduan teori, praktik, dan mentorship intensif. Program ini menciptakan ahli yang siap mendorong inovasi dari dalam.

Perbedaan kuncinya dengan internship adalah komitmen dan tujuan akhir apprenticeship bertujuan menciptakan master dalam profesi dan mengonversi mereka menjadi karyawan penuh waktu. Bagi perusahaan, ini adalah langkah proaktif untuk membentuk masa depan tenaga kerja. Untuk mengelola program yang kompleks ini secara mulus, diperlukan bantuan teknologi untuk membuatnya menjadi lebih efisien.

Dengan bantuan software HR ScaleOcean, Anda dapat menyederhanakan pengelolaan program apprenticeship yang kompleks, melacak kinerja dan sertifikasi apprentice secara efisien, serta memastikan talent pipeline yang terstruktur. Jadwalkan demo gratis dan konsultasi dengan tim ahli kami sekarang. Manfaatkan software HR ini untuk meraih keunggulan kompetitif dan memastikan pertumbuhan bisnis berkelanjutan Anda.

FAQ:

1.Apa yang dimaksud dengan apprenticeship?

Apprenticeship adalah program pelatihan yang memadukan pembelajaran di tempat kerja dengan pelatihan formal di kelas atau lembaga pendidikan. Dalam program apprenticeship, kamu akan dibimbing oleh seorang mentor atau pelatih yang sudah berpengalaman.

2. Apa bedanya internship dan apprenticeship?

Perbedaan utama antara internship (magang) dan apprenticeship (pemagangan) adalah fokus dan durasinya, internship bersifat jangka pendek, bertujuan memberikan pengalaman kerja umum dan melengkapi pendidikan, sedangkan apprenticeship adalah program pelatihan kerja yang intensif dan formal, fokus pada penguasaan keterampilan teknis spesifik untuk suatu profesi dan berdurasi lebih lama, seringkali menuju pekerjaan penuh waktu.

3. Apakah apprenticeship dibayar?

Ya, apprenticeship umumnya berbayar karena dianggap sebagai pekerjaan penuh waktu di mana peserta langsung berkontribusi pada perusahaan. Peserta akan mendapatkan gaji dan terkadang tunjangan, dengan penghasilan yang bisa meningkat seiring bertambahnya keterampilan dan pengalaman yang didapat.

Jadwalkan Demo Gratis

Error message
Error message
Error message
Error message
Error message
Error message

Rekomendasi Artikel Terkait

Temukan Artikel Serupa untuk Solusi Bisnis Lebih Lengkap