Laporan arus kas perusahaan adalah salah satu aspek paling penting dalam menjaga keberlangsungan operasional bisnis. Melalui cash flow forecasting, bisnis dapat mendapatkan gambaran yang jelas tentang aliran kas di masa mendatang, sehingga memudahkan bisnis dalam menyusun rencana dan membuat keputusan yang strategis.
Proyeksi arus kas, walaupun tidak selalu sepenuhnya akurat, berfungsi sebagai sebuah patokan bagi perusahaan dalam mempersiapkan anggaran yang diperlukan untuk melakukan kegiatan pada periode selanjutnya. Apabila proses tersebut tidak dilakukan, maka pengambilan keputusan akan terhambat dikarenakan kurangnya visibilitas.
Maka dapat dinyatakan, cash flow forecasting termasuk suatu kewajiban umum yang perlu dipenuhi pebisnis-pebisnis dalam menjalankan usahanya. Dalam artikel ini, kami akan membahas secara rinci mengenai proses tersebut, dari pengertian umumnya, tujuan, manfaatnya, dan solusi teknologi paling canggih yang dapat diterapkan.

- Cash flow forecasting adalah proses proyeksi arus kas perusahaan pada masa mendatang dengan tujuan untuk membantu dalam penyusunan rencana optimal pada masa mendatang.
- Rumus cash flow forecasting: Saldo Kas Awal + Proyeksi Alur Masuk Kas – Proyeksi Alur Keluar Kas.
- Metode-metode dalam cash flow forecast meliputi metode langsung (direct method), metode tidak langsung (indirect method), dan rolling forecast.
- Implementasi software akuntansi seperti ScaleOcean dapat membantu perusahaan menghitung estimasi arus kas dengan data real–time yang akurat dan mudah diakses.

1. Apa itu Cash Flow Forecasting?
Cash flow forecasting adalah adalah proses perhitungan estimasi keuangan perusahaan pada masa mendatang, serta kondisi finansialnya secara menyeluruh. Hal ini tidak terbatas hanya pada perusahaan berskala besar, namun juga termasuk komponen inti bagi bisnis-bisnis UMKM.
Perhitungan arus kas dilakukan oleh tim finance dengan menganalisis data keuangan dari sistem yang diterapkan. Dengan proyeksi yang akurat, perusahaan dapat mengidentifikasi surplus atau deficit. Hal ini juga membantu dalam memverifikasi kebenaran selisih kas untuk pengambilan keputusan yang lebih strategis.
2. Mengapa Cash Flow Forecasting Penting bagi Perusahaan?
Arus kas adalah istilah akuntansi yang merujuk pada aliran masuk-keluarnya uang dalam bisnis pada suatu periode tertentu. Jika cash flow perusahaan stabil atau positif, maka hal tersebut menunjukkan bahwa bisnis tersebut mahir dalam mengelola pendapatan dan pengeluarannya, sehingga kegiatan-kegiatan operasional dapat berjalan tanpa hambatan.
Untuk memastikan performa arus kas yang konsisten, maka proses cash flow forecast merupakan suatu hal wajib yang penting dilakukan oleh perusahaan. Apabila tidak, maka terdapat kemungkinan terjadinya kendala pada arus kas, sehingga mengurangi stabilitas dan daya saing bisnis.
Berikut adalah beberapa alasan pentingnya cash flow forecasting dalam perusahaan:
- Membantu dalam Pengambilan Keputusan: Proyeksi arus kas perusahaan pada masa mendatang membantu perusahaan beradaptasi dengan kondisi keuangan pada periode tersebut. Hal ini juga penting bagi perusahaan yang menerima pendanaan dari venture capital, yang menginginkan proyeksi jelas evaluasi risiko dan potensi laba.
- Mengurangi Risiko Kekurangan: Bila perhitungan ramalan arus kas menunjukkan bahwa adanya potensi berkurangnya kas, maka perusahaan dapat menyusun segala tindakan-tindakan preventif terlebih dahulu seperti pemotongan biaya operasional dan pemasaran lebih agresif.
- Menjadi Daya Tarik Investor: Sebuah cash flow, seperti halnya debt–to–equity ratio, yang konsisten dari periode ke periode menandakan kondisi keuangan stabil dan berkembang pada suatu perusahaan, yang kemudian akan menjadi daya tarik bagi investor.
3. Tujuan Dilakukannya Cash Flow Forecasting bagi Bisnis
Tujuan-tujuan dilakukannya cash flow projection bervariasi dan berbeda dari perusahaan ke perusahaan lain. Meskipun begitu, dapat dinyatakan secara general bahwa tujuan utama dilakukannya proses tersebut adalah untuk menjamin kondisi keuangan perusahaan yang relatif sehat dari periode ke periode. Berikut adalah beberapa tujuan umum dilakukannya estimasi aliran kas:
a. Merencanakan Likuiditas Kas dan Manajemen Risiko
Salah satu tujuan umum dilakukannya cash flow forecasting adalah untuk memastikan bahwa adanya kecukupan kas untuk memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendek seperti pembayaran kreditor dan pemasok. Hal ini sangat penting untuk mencegah terjadinya sengketa, sehingga memastikan keberlangsungan operasional bisnis.
b. Memenuhi Persyaratan Pelaporan
Cash flow forecasting membantu perusahaan memenuhi kewajiban pelaporan yang diatur oleh badan pengawas. Laporan arus kas yang akurat memberikan gambaran yang jelas tentang kondisi keuangan perusahaan, yang diperlukan untuk laporan tahunan atau kuartalan kepada pemegang saham, investor, dan pihak berwenang.
c. Mengembangkan Strategi Penggunaan Kas
Dengan adanya proyeksi arus kas yang jelas, perusahaan mendapatkan gambaran lebih jelas tentang setiap sumber masuk-keluarnya kas dalam cash flow. Hal ini membantu bisnis meningkatkan efisiensi proses budgeting, mengalokasikan dana ke sektor-sektor operasional yang masih underperforming, yakni menjamin bahwa surplus tidak terjadi.
d. Menyusun Tindakan Penyelesaian Sesuai dengan Skenario Berbeda
Meskipun cash flow forecast bertujuan untuk memberikan transparansi terhadap kondisi keuangan perusahaan pada masa mendatang, hasil perhitungan tersebut tidak selalu akurat. Maka dari itu, perusahaan biasanya juga menyiapkan beberapa tindakan lanjut untuk beradaptasi sesuai dengan skenario-skenario yang berbeda.
e. Mempengaruhi Nilai Saham
Seperti yang dinyatakan sebelumnya, arus kas bisnis yang stabil seringkali menjadi daya tarik bagi para-para investor di pasar saham. Ketika perusahaan mengeluarkan laporan keuangan yang berisi tentang kondisi cash flow baik serta pengelolaan biaya investasi yang efektif, hal tersebut akan menjadi sentimen positif bagi investor.
f. Mendapatkan Pembiayaan Tambahan
Analisa estimasi aliran kas yang jelas cenderung merupakan sebuah ketentuan yang diwajibkan oleh kreditor dalam pemberian pinjaman kepada perusahaan. Hal ini dikarenakan bila arus kas perusahaan diprediksi stabil, maka kreditor mendapatkan jaminan bahwa segala pinjaman yang dijatuhkan akan mampu dibayar kembali.
Proses ini biasanya menjadi bagian dari contoh capital budgeting, di mana perusahaan menilai arus kas masa depan untuk membuat keputusan investasi yang tepat seperti menggunakan rumus payback period.
4. Komponen-komponen dalam Cash Flow Forecasting
Dalam melakukan perhitungan proyeksi arus kas, terdapat beberapa komponen yang umum yang dianalisa. Hal tersebut termasuk saldo awal kas, arus kas yang masuk, dan arus kas yang keluar. Berikut penjelasan lebih lengkapnya:
a. Saldo Awal Kas
Hal ini relatif mudah dipahami, yakni adalah kas awal yang dimiliki oleh perusahaan pada periode tertentu. Angka tersebut akan menjadi baseline dalam perhitungan cash flow forecasting.
b. Proyeksi Arus Kas Masuk
Menghitung segala pendapatan perusahaan yang berkemungkinan muncul periode tertentu. Selain pendapatan utama, yakni penjualan produk atau penyewaan jasa, perusahaan juga harus memfaktorkan sumber-sumber pendapatan lain seperti manajemen piutang, pengembalian pajak, dan investasi, baik dari pemilik maupun pihak eksternal.
c. Proyeksi Arus Kas Keluar
Berbolak-balik dengan arus kas masuk, bagian ini berfokus terhadap segala potensi transaksi yang terlibat dalam pengeluaran kas. Hal ini dapat berupa biaya pengadaan dan pemasaran, perawatan, utang, pajak, peminjaman, dan lain sebagainya lagi sesuai dengan situasi kondisi masing-masing bisnis.
Untuk perusahaan multinasional, pengelolaan pengeluaran kas juga harus memperhatikan transfer pricing, guna memastikan bahwa transaksi antar entitas di berbagai negara sesuai dengan regulasi perpajakan internasional yang berlaku.
5. Periode-periode dalam Cash Flow Forecasting
Setiap periode dalam cash flow forecasting memiliki peran yang berbeda, tergantung pada kebutuhan perusahaan untuk merencanakan dan mengelola kasnya. Dimulai dengan proyeksi jangka pendek yang fokus pada kebutuhan kas sehari-hari, perusahaan kemudian dapat memperluas perencanaan ke periode menengah dan panjang:
a. Short Term Cash Flow Forecast (30 Hari)
Sesuai dengan namanya, periode perhitungan estimasi aliran kas ini dilakukan pada jangka pendek, yakni cenderung sekitar 30 hari. Hal ini dilakukan untuk memberikan perusahaan gambaran lebih jelas mengenai proses penerimaan dan pengeluaran kasnya sehari-hari, serta mengisi laporan keuangan harian bisnis secara akurat.
b. Mid Term Cash Flow Forecast (1 – 6 Bulan)
Periode ini mencakup estimasi aliran kas untuk jangka waktu antara satu hingga enam bulan. Cash flow forecasting pada periode ini memungkinkan perusahaan untuk merencanakan kegiatan operasional yang lebih besar, seperti investasi, pelunasan utang, atau pengeluaran besar lainnya.
c. Long Term Cash Flow Forecast (<1 Tahun)
Proyeksi arus kas periode ini merupakan jenis paling umum yang diterapkan oleh perusahaan karena juga merupakan jenis yang paling penting. Perhitungan ini dilakukan untuk mendapatkan estimasi masuk-keluar kas yang diharapkan, dengan tujuan memastikan stabilitas keuangan perusahaan pada jangka waktu yang lama.
Dalam konteks ini, perusahaan sering menggunakan metode accrual basis untuk pencatatan transaksi yang lebih menyeluruh, di mana pendapatan dan kewajiban dicatat saat terjadi, bukan saat kas diterima atau dibayar. Hal ini membantu perusahaan untuk memiliki gambaran yang lebih akurat tentang kesehatan keuangan dalam jangka panjang

6. Metode dalam Cash Flow Forecasting
Untuk memproyeksikan posisi keuangan masa depan, peramalan arus kas menggunakan berbagai metode. Setiap pendekatan memiliki karakteristik, kerumitan, dan fokus berbeda, memungkinkan perusahaan memilih yang paling sesuai dengan kebutuhan. Berikut adalah beberapa metode umum dalam cash flow forecasting:
a. Metode Langsung (Direct Method)
Metode langsung adalah sebuah metode yang mencatat segala transaksi masuk-keluar arus kas. Hal ini memberikan hasil analisa yang sangat akurat, namun sangat sulit dilakukan juga dikarenakan tingkat kerincian tinggi yang diperlukan, sehingga lebih sering digunakan dalam perhitungan estimasi aliran kas jangka pendek.
b. Metode Tidak Langsung (Indirect Method)
Berbeda dengan metode sebelumnya, proses berikut melakukan proyeksi arus kas perusahaan berdasarkan laporan laba rugi dan neraca perusahaan. Hasil metode berikut memberikan perusahaan sebuah gambaran kasar mengenai proyeksi keuangan pada periode-periode yang mendatang, yakni lebih berfokus kepada perhitungan arus kas jangka panjang.
c. Rolling Forecast
Rolling forecast berbeda dengan kedua jenis lainnya karena metode ini adalah metode perhitungan proyeksi arus kas secara berkala sesuai dengan data real–time. Hal ini memastikan hasil peramalan yang lebih akurat, namun juga lebih kompleks karena membutuhkan adaptasi berulang pada keuangan dan operasional perusahaan. Pilihan software accounting terbaik bisnis biasanya diterapkan untuk rolling forecast.
7. Cara Melakukan Cash Flow Forecasting
Membuat peramalan arus kas yang efektif memerlukan serangkaian langkah terstruktur. Proses ini membantu perusahaan mendapatkan gambaran jelas tentang likuiditas dan perencanaan keuangan. Berikut adalah tahapan penting dalam menyusun cash flow projection:
a. Identifikasi Tujuan
Perusahaan harus menentukan terlebih dahulu tujuan dilakukannya proses perhitungan tersebut. Tujuan itu dapat berupa beberapa yang telah disebutkan di atas, atau merupakan tujuan khusus yang berlaku pada bisnis spesifik tersebut.
b. Menentukan Periode Proyeksi
Setelah itu, perusahaan perlu menentukan periode proyeksi yang ingin dilakukan berdasarkan dengan tujuan sebelumnya. Apabila bisnis ingin mengetahui lebih rinci mengenai kondisi keuangan pada keseharian operasional, maka durasi yang dapat difaktorkan ke dalam perhitungan adalah 60 hari, bila jangka panjang, 1 tahun atau lebih.
c. Memilih Metode Perhitungan
Sesuai dengan tujuan dan periode yang telah diidentifikasi, maka tahapan selanjutnya adalah untuk memilih metode cash flow forecasting yang baru saja disebutkan. Untuk jangka pendek menggunakan metode langsung, dan untuk jangka panjang menggunakan metode tidak langsung.
d. Evaluasi Ulang Hasil Analisis
Ketika hasil perhitungan estimasi aliran kas sudah selesai dilakukan, sebaiknya bisnis melakukan analisa ulang untuk memastikan bahwa angka tersebut akurat. Hal ini dikarenakan dampak cash flow projection pada keberlangsungan perusahaan sangat signifikan, sehingga akurasi peramalan wajib dipastikan terlebih dahulu.
e. Pemantauan dan Perhitungan Berulang (Opsional)
Hal ini sebenarnya hanya berlaku bila perusahaan memilih untuk menggunakan metode proyeksi rolling forecast. Segala data transaksi masuk-keluar arus kas perlu dikelola dengan optimal untuk memastikan kebenarannya dengan persamaan dasar akuntansi bisnis agar perhitungan berulang dapat dilakukan secara akurat.
8. Contoh Perhitungan Cash Flow Forecasting dalam Bisnis
Kami telah membahas sejenak rumus dan contoh pada bagian sebelumnya. Namun, perhitungan cash flow projection cenderung bukan merupakan sebuah proses yang se-simple itu dikarenakan kompleksnya analisa data keuangan, terutama bagi perusahaan berskala multinasional. Maka dari itu, bagian berikut akan memberikan gambaran lebih rinci cara menghitung proyeksi cash flow dalam perusahaan:
Berdasarkan contoh tersebut, dapat dinyatakan bahwa perusahaan berekspektasinya dirinya untuk berkembang. Hal ini ditandakan dengan jumlah besar investasi alat dan issuance of stock yang dilakukan pada bulan Januari. Pendapatan penjualan perusahaan pada bulan tersebut juga lebih tinggi dikarenakan tingkat pembelian lebih tinggi.
Meskipun pendapatan perusahaan berkurang lumayan signifikan dari Januari hingga Maret, Anda dapat melihat bahwa bisnis tersebut mengalokasikan lebih banyak dana untuk pengadaan produk pada bulan Maret 2025. Tujuan dilakukannya hal tersebut adalah mempersiapkan lebih banyak stok barang untuk memenuhi permintaan pasar yang seharusnya meningkat karena adanya sentimen positif Hari Raya Idul Fitri pada bulan April.
9. Tantangan dalam Cash Flow Forecasting
Meskipun penting, peramalan arus kas memiliki berbagai tantangan. Akurasi proyeksi seringkali terganggu oleh berbagai faktor internal dan eksternal, yang menuntut adaptasi berkelanjutan dari perusahaan. Beberapa kendala yang berpotensi muncul dalam proses peramalan arus kas meliputi:
a. Pengerjaan Manual yang Tidak Efisien
Masih banyak perusahaan di dunia yang menggunakan sistem pengerjaan manual dalam segala prosedur akuntansinya, termasuk juga cash flow forecasting. Sistem tersebut bukan merupakan suatu hal yang sepenuhnya negatif, bahkan termasuk cara paling optimal bagi bisnis skala kecil.
Namun, apabila transaksi masuk-keluar perusahaan berlimpah, maka pencatatan serta pelacakan manual tidak kondusif dan sustainable untuk keberlangsungan bisnis. Untuk menjamin keberlangsung operasional jangka panjang, kami menyarankan penerapan sistem akuntansi optimal segera mungkin, terutama bila bisnis sedang berkembang.
b. Kesulitan dalam Meramalkan Pengeluaran yang Tidak Terduga
Salah satu tantangan dalam cash flow forecasting adalah ketidakpastian terkait pengeluaran yang tidak terduga, seperti perbaikan mendesak atau biaya tak terencana lainnya. Hal ini dapat mempengaruhi proyeksi kas yang sudah dibuat, karena perusahaan harus siap menghadapi biaya yang mungkin timbul tanpa adanya peringatan sebelumnya.
c. Keterbatasan Data Historis
Proses cash flow forecast, seperti halnya proses perhitungan lain, memerlukan akurasi dan transparansi data yang tinggi untuk memungkinkan estimasi aliran kas yang efisien. Namun, terkadang data tersebut tidak dicatat secara akurat atau laporan transaksi perusahaan tidak diisi dengan lengkap, yakni hal-hal yang sering muncul dari pengerjaan manual, sehingga prediksi kas masa depan sulit dilakukan.
d. Fluktuasi Musiman yang Mempengaruhi Arus Kas
Angka permintaan yang beredar di pasar lokal atau dunia adalah faktor-faktor eksternal yang diluar kendali perusahaan, sehingga tidak dapat diprediksi sama sekali. Analisa meningkatnya permintaan pada musim tertentu, seperti musim Hari Raya atau setara, masih dapat dilakukan dengan konsisten berdasarkan data permintaan sebelumnya dan HCI (Human Capital Index) negara.
Namun, bila fluktuasi terjadi dikarenakan adanya perang dagang, yakni seperti “Liberation Day” yang diberlakukan oleh Amerika Serikat ke mayoritas negara di dunia, maka perhitungan cash flow forecasting perusahaan tidak akan menggambarkan kondisi nyata sama sekali. Dalam situasi ini, lebih baik adanya penerapan metode rolling forecast.
10. Manfaat Cash Flow Forecasting bagi Bisnis
Peramalan arus kas menawarkan berbagai keuntungan signifikan bagi bisnis. Dengan memahami proyeksi pergerakan uang, perusahaan dapat membuat keputusan finansial yang lebih cerdas dan proaktif. Beberapa manfaat utama dari cash flow forecasting antara lain:
a. Menyusun Rencana Strategis
Cash flow forecasting memberikan gambaran jelas tentang aliran kas perusahaan, yang sangat penting untuk menyusun rencana strategis. Adanya prediksi kebutuhan kas di masa depan membantu perusahaan merencanakan pengeluaran, investasi, dan ekspansi dengan lebih matang, serta memastikan bahwa strategi yang diterapkan dapat dijalankan.
b. Mitigasi Risiko Kerugian
Dengan adanya proyeksi arus kas, perusahaan dapat mengidentifikasi potensi masalah likuiditas atau kekurangan kas sebelum terjadi. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk mengambil langkah-langkah mitigasi, seperti mencari pembiayaan tambahan atau menunda pengeluaran besar, sehingga mengurangi risiko kerugian.
Selain itu, dengan menggunakan CAPM Capital Asset Pricing Model, perusahaan dapat menilai apakah pengembalian yang diharapkan dari investasi sebanding dengan risiko yang diambil, membantu pengambilan keputusan yang lebih tepat terkait pembiayaan dan investasi.
c. Analisis Modal Kerja Perusahaan
Cash flow forecasting memungkinkan perusahaan untuk menganalisis modal kerja dengan lebih efektif. Dengan memantau perbedaan antara kas yang masuk dan keluar, perusahaan dapat memastikan bahwa cukup dana tersedia untuk menjalankan operasi sehari-hari, serta menghindari masalah keuangan yang dapat timbul akibat ketidakseimbangan modal kerja.
d. Mengoptimalkan Pengeluaran Biaya
Dengan mengetahui kapan dan di mana kas dibutuhkan, perusahaan dapat mengoptimalkan pengeluaran, menghindari pemborosan, dan merencanakan pembelian barang atau jasa yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan waktu yang tepat. Hal ini dapat bertumbuh menjadi sebuah angka yang lumayan besar dalam jangka panjang berkat efek compounding.
11. Strategi Efektif dalam Cash Flow Forecasting
Mengingat tantangan yang ada dan besarnya manfaat, penerapan strategi yang efektif sangat krusial untuk peramalan arus kas yang akurat. Pendekatan ini membantu perusahaan mengatasi hambatan dan memaksimalkan potensi perencanaan keuangan. Yakni, berikut adalah beberapa strategi yang dapat Anda terapkan untuk merealisasikan hal tersebut:
a. Otomatisasi Proses Cash Flow Forecasting dengan Software Akuntansi
Teknologi, khususnya software akuntansi, dapat sangat membantu dalam proses cash flow forecasting. Dengan mengintegrasikan data dari laporan keuangan sebelumnya, software ini memberikan proyeksi arus kas yang lebih akurat dan dapat diandalkan, membantu perusahaan merencanakan kebutuhan kas di masa depan secara lebih efektif.
Kami merekomendasikan ScaleOcean sebagai solusi yang dapat mengoptimalkan proses forecasting. Sistemnya yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan bisnis memungkinkan perusahaan mengelola data keuangan dengan mudah, meningkatkan akurasi perencanaan, dan meminimalkan risiko keuangan, serta membantu dalam pengambilan keputusan strategis.
Spesifikasi lengkapnya dapat Anda ketahui melalui demo gratis yang ditawarkan oleh vendor tersebut. Beberapa fitur yang dapat dipraktikkan bila Anda memilih untuk menerapkan mencoba terlebih dahulu sistemnya adalah:
- Proyeksi Pemasukan dan Pengeluaran: Memprediksi arus kas masuk dan keluar berdasarkan data transaksi sebelumnya, membantu merencanakan kebutuhan kas di masa depan.
- Pelacakan Piutang dan Utang: Memantau status piutang dan utang untuk memprediksi kapan pembayaran diterima dan kapan kewajiban harus dibayar.
- Laporan Arus Kas Real-Time: Menyediakan laporan arus kas real-time yang dapat digunakan untuk memperkirakan saldo kas di masa depan berdasarkan transaksi saat ini.
- Penyusunan Anggaran Kas: Membantu dalam penyusunan anggaran kas, memperkirakan pengeluaran yang akan datang, serta mencocokkan dengan perkiraan pendapatan.
- Integrasi dengan Pembayaran dan Pemasukan: Mengintegrasikan data pembayaran dan penerimaan untuk memberikan gambaran yang lebih akurat tentang cash flow dan membantu dalam perencanaan keuangan.
b. Memastikan Kebenaran Data dengan Kondisi Nyata
Proyeksi cash flow yang akurat hanya bisa dicapai dengan data yang benar-benar mencerminkan kondisi keuangan perusahaan saat ini. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa data yang digunakan dalam perhitungan arus kas diperbarui secara teratur dan mencakup semua transaksi yang terjadi.
c. Evaluasi dan Penyesuaian Berkala
Di dunia perdagangan yang semakin terikat ini, segala tindakan yang diambil oleh pihak-pihak berwenang berpotensi membawa dampak pada angka permintaan pasar. Maka dari itu, seharusnya perusahaan dapat menyesuaikan proyeksi arus kasnya secara berkala agar dapat beradaptasi dengan angka permintaan yang semakin hari semakin fluktuatif.
Baca juga: Contoh Laporan Arus Kas, Pengertian, Tujuan & Cara Buatnya
12. Kesimpulan
Cash flow forecasting adalah alat penting bagi perusahaan untuk merencanakan dan mengelola arus kas. Dengan memproyeksikan aliran kas, perusahaan dapat meminimalkan risiko kekurangan kas, merencanakan pengeluaran, dan memastikan likuiditas tetap terjaga, sehingga operasi bisnis dapat berjalan lancar.
Proses peramalan arus kas juga berfungsi sebagai panduan untuk pengambilan keputusan strategis dan investasi. Dengan memiliki proyeksi yang jelas, perusahaan dapat mengalokasikan sumber daya secara lebih efisien dan menghindari pengeluaran yang tidak perlu, menjaga keuangan tetap sehat dalam jangka panjang.
Untuk meningkatkan akurasi dan efisiensi dalam cash flow forecasting, penggunaan teknologi seperti software akuntansi ScaleOcean dapat sangat membantu. Dengan fitur otomatisasi dan analisis real–time, perusahaan dapat lebih mudah mengelola arus kas. Anda dapat mencoba fitur-fitur tersebut melalui demo gratis yang tersedia.
FAQ:
1. Apa itu cash flow forecasting?
Cash flow forecasting adalah proses memperkirakan aliran kas masuk dan keluar dalam suatu periode waktu tertentu. Tujuannya untuk memastikan perusahaan memiliki cukup kas guna memenuhi kewajiban operasional dan keuangan, serta membantu perencanaan strategis dan pengambilan keputusan bisnis.
2. Apa rumus dari cash flow forecast?
Rumus dari cash flow forecast adalah Saldo Kas Awal + Proyeksi Arus Kas Masuk – Proyeksi Arus Kas Keluar.
3. Apa saja metode-metode dalam cash flow forecasting?
Berikut adalah metode-metode dalam cash flow forecasting:
1. Metode Langsung (Direct Method).
2. Metode Tidak Langsung (Indirect Method).
3. Rolling Forecast.
4. Mengapa cash flow forecasting penting bagi bisnis?
Proyeksi arus kas membantu bisnis untuk:
1. Mengantisipasi kekurangan atau kelebihan kas.
2. Mendukung pengambilan keputusan strategis.
3. Menjaga likuiditas perusahaan.
4. Meningkatkan kredibilitas di mata investor dan lembaga keuangan.
5. Berapa lama periode forecast yang ideal?
Periode forecast yang ideal biasanya berkisar antara 3 hingga 12 bulan, tergantung pada kebutuhan dan siklus bisnis perusahaan.