Transaksi yang terus bertambah, mulai dari pembayaran kecil hingga pemasukan besar, harus dirinci dengan tepat. Ketika data harian ini menumpuk, Anda mungkin merasa kewalahan saat harus menyusunnya menjadi laporan yang rapi dan terstruktur. Dikutip dari Investopedia, laporan keuangan akan merinci seluruh aktivitas dan kesehatan keuangan.
Dalam situasi ini, panduan untuk membuat laporan keuangan harian sangat dibutuhkan. Dengan memahami langkah-langkah yang tepat, Anda dapat menyederhanakan proses ini tanpa mengurangi profesionalitas. Untuk memahami lebih jauh, simak pengertian, jenis, contoh, dan tips dalam membuat laporan keuangan harian untuk bisnis Anda!

- Laporan keuangan harian adalah catatan yang merinci semua transaksi dalam satu hari kerja untuk memberikan gambaran cepat tentang kondisi finansial bisnis.
- Elemen laporan keuangan harian mencakup tanggal laporan, rincian pemasukan dan pengeluaran, saldo kas awal dan akhir, keterangan transaksi, serta ringkasan keuangan.
- Cara membuatnya adalah dengan mengumpulkan bukti transaksi, mencatatnya secara rinci, menggunakan format standar, mengelompokkan data, dan melakukan rekonsiliasi.
- Software akuntansi ScaleOcean menyederhanakan laporan harian dengan integrasi bank, laporan laba rugi otomatis, dan analisis mendetail.

1. Apa itu Laporan Keuangan Harian?
Laporan keuangan harian adalah ringkasan transaksi keuangan yang terjadi dalam satu hari, mencakup pemasukan dan pengeluaran. Fungsinya untuk memantau arus kas secara cepat sehingga kondisi finansial bisnis dapat diketahui dengan jelas setiap harinya.
Masing-masing isi dari laporan harian kemudian akan dikonsolidasi dan digunakan sebagai salah satu acuan dalam penyusunan laporan keuangan perusahaan. Sebagai contoh, data penjualan harian operasional akan digabung dan dicantumkan dalam sebuah laporan sales, informasi keuntungan atau kerugian harian dalam laporan laba rugi, dan sebagainya.
Baca juga: Cost Estimate Adalah: Arti dan Metode yang Digunakan
2. Elemen Laporan Keuangan Harian
Laporan keuangan harian mencakup saldo kas awal sebagai dasar, kas masuk dari penjualan atau penerimaan lain, kas keluar untuk berbagai pengeluaran, serta saldo kas akhir hasil perhitungan hari itu. Lengkap dengan catatan transaksi berisi detail tanggal, deskripsi, dan metode pembayaran. Berikut dijelaskan lebih lanjut komponen-komponen tersebut.
a. Tanggal Laporan
Tanggal laporan mencerminkan waktu terjadinya transaksi keuangan dan membantu dalam pengorganisasian data. Pencatatan yang akurat memudahkan Anda melacak setiap transaksi sesuai kronologi, sehingga mempermudah proses verifikasi laporan bank atau audit internal.
Selain itu, tanggal laporan memastikan tidak ada transaksi yang terlewat atau tumpang tindih antar periode. Dengan begitu, Anda dapat mengidentifikasi dengan cepat jika terjadi ketidaksesuaian antara saldo awal dan akhir pada laporan harian. Ini membantu menjaga integritas data dan memudahkan analisis laporan keuangan.
b. Pemasukan dan Pengeluaran
Pemasukan mencakup semua dana yang diterima perusahaan dalam satu hari, seperti hasil penjualan, pendapatan jasa, atau penerimaan piutang. Sementara itu, pengeluaran meliputi dana yang dikeluarkan untuk berbagai keperluan, seperti pembelian bahan baku, pembayaran gaji, atau biaya operasional.
Selain itu, rincian pemasukan dan pengeluaran membantu Anda mengidentifikasi pola keuangan harian. Misalnya, apakah ada pengeluaran yang mendominasi atau apakah pemasukan harian sudah cukup untuk menutup biaya operasional. Secara singkat, bayangkanlah bahwa laporan keuangan harian menggambarkan laporan cash flow namun dalam periode yang jauh lebih singkat.
c. Saldo Kas Awal dan Akhir
Saldo kas awal dan akhir adalah indikator penting dalam laporan keuangan harian. Saldo kas awal menunjukkan jumlah uang yang tersedia di awal hari, yang menjadi dasar untuk menghitung perubahan kas selama periode tersebut. Sementara itu, saldo kas akhir mencerminkan kondisi keuangan perusahaan setelah semua transaksi hari itu dicatat, baik pemasukan maupun pengeluaran.
Dengan membandingkan saldo kas awal dan akhir, Anda dapat mengetahui seberapa besar perubahan posisi kas dan apakah bisnis Anda memiliki cukup dana untuk memenuhi kebutuhan operasional. Saldo kas yang sehat mencerminkan stabilitas keuangan perusahaan, sehingga Anda dapat merencanakan penggunaan dana dengan lebih percaya diri.
d. Keterangan Transaksi
Keterangan transaksi adalah elemen krusial yang memberikan detail tambahan untuk setiap pencatatan keuangan. Setiap transaksi, baik pemasukan maupun pengeluaran, harus disertai deskripsi yang jelas, mencakup informasi seperti jenis transaksi, pihak yang terlibat, dan alasan atau tujuan transaksi tersebut.
Keterangan yang lengkap juga berguna untuk analisis keuangan. Misalnya, Anda dapat dengan mudah membedakan antara pendapatan operasional dan non-operasional, atau antara pengeluaran rutin dan pengeluaran darurat. Dengan deskripsi yang jelas, laporan keuangan umum perusahaan menjadi lebih transparan dan mudah dipahami oleh semua pihak yang berkepentingan.
e. Ringkasan Keuangan
Ringkasan keuangan berfungsi untuk menyajikan informasi utama dari laporan harian dalam format yang lebih padat dan mudah dipahami. Bagian ini biasanya mencakup total pemasukan, total pengeluaran, serta saldo akhir kas. Dengan adanya ringkasan, Anda atau manajemen dapat memperoleh gambaran umum tentang kondisi keuangan perusahaan tanpa perlu memeriksa laporan secara detail.
Selain itu, ringkasan keuangan juga membantu mengawasi keuangan harian sehingga potensi buruk dapat diantisipasi. Jika terdapat perubahan signifikan pada salah satu elemen, seperti lonjakan pengeluaran atau penurunan pemasukan, Anda dapat segera mengambil tindakan. Ringkasan ini menjadi alat yang efektif untuk mengawasi stabilitas keuangan perusahaan secara berkala.

3. Bagaimana Cara Membuat Laporan Keuangan Harian?
Pencatatan laporan keuangan harian dimulai dengan memisahkan rekening bisnis dan pribadi agar pencatatan rapi. Gunakan buku kas, spreadsheet, atau aplikasi untuk mencatat setiap transaksi harian, baik pemasukan maupun pengeluaran.
Kelompokkan transaksi sesuai kategori, lalu hitung total kas masuk dan keluar untuk memperoleh saldo akhir. Untuk memahami lebih lanjut cara pencatatannya, perhatikan penjelasan berikut ini.
a. Kumpulkan Semua Bukti Transaksi
Mulailah dengan mengumpulkan seluruh faktur, kwitansi, nota kontan, nota debit, dan nota kredit sebagai dasar pencatatan. Dokumen ini memastikan setiap transaksi tercatat akurat dan dapat diverifikasi. Pengarsipan yang terorganisir memudahkan pencarian, audit, dan rekonsiliasi ketika diperlukan.
b. Catat Transaksi Secara Rinci
Setiap transaksi harus dicatat secara lengkap, termasuk tanggal, deskripsi, jumlah, dan sumber atau tujuan dana. Pencatatan rinci membantu melacak aliran kas, mengenali pola pengeluaran dan pendapatan, sekaligus memudahkan analisis efisiensi serta strategi keuangan perusahaan.
c. Gunakan Format Standar
Format laporan yang konsisten mencakup tanggal, deskripsi, kategori, jumlah pemasukan dan pengeluaran, serta saldo akhir. Standarisasi memudahkan perbandingan laporan harian maupun integrasi ke laporan bulanan atau tahunan, sehingga meningkatkan efisiensi kerja tim keuangan.
d. Kelompokkan Transaksi Berdasarkan Kategori
Mengelompokkan transaksi ke kategori seperti operasional, investasi, dan pemasaran meningkatkan wawasan mengenai alokasi dana. Dengan pemisahan ini, laporan lebih mudah dibaca dan dianalisis, memungkinkan perusahaan menilai efisiensi pengeluaran dan mengambil langkah pengendalian biaya tepat waktu.
e. Memeriksa Ulang Akurasi Pencatatan
Sebelum laporan diselesaikan, lakukan pengecekan ulang terhadap semua transaksi. Verifikasi data terhadap bukti transaksi dan saldo kas memastikan keakuratan, mencegah kesalahan kecil yang bisa menumpuk, serta meningkatkan kepercayaan manajemen terhadap laporan keuangan.
f. Hitung Total Pemasukan dan Pengeluaran Harian
Setelah semua transaksi tercatat, hitung total pemasukan dan pengeluaran untuk mengetahui posisi kas harian. Informasi ini membantu mengevaluasi performa keuangan, mendeteksi penyimpangan, dan segera mengambil tindakan korektif untuk menjaga stabilitas bisnis.
g. Perbandingkan dengan Laporan Keuangan Hari Sebelumnya
Membandingkan laporan keuangan harian dengan hari sebelumnya membantu mengidentifikasi tren atau perubahan signifikan dalam pemasukan dan pengeluaran. Analisis ini memungkinkan Anda melihat fluktuasi kas secara cepat, menemukan penyimpangan, dan menyesuaikan strategi pengelolaan keuangan harian dengan lebih efektif.
h. Evaluasi Performa Keuangan Harian
Analisis tren pemasukan dan pengeluaran harian membantu menilai kesesuaian dengan target atau anggaran. Evaluasi sistematis memungkinkan identifikasi potensi masalah, merancang strategi korektif, dan menjaga efisiensi serta kestabilan keuangan harian perusahaan secara konsisten.
i. Lakukan Konsolidasi
Laporan harian perlu digabung menjadi laporan mingguan atau bulanan untuk mendapatkan gambaran keuangan yang lebih luas. Proses ini membantu menyusun balance sheet, baik berupa consolidated report atau laporan biasa, yang akurat, memastikan semua data tercatat lengkap, serta mendukung analisis jangka panjang dan pengambilan keputusan strategis.
4. Contoh dan Template Laporan Keuangan Harian
Bayangkan jika bisnis Anda harus memantau arus kas, penjualan, dan pengeluaran setiap hari tanpa sistem yang terstruktur. Dalam dunia bisnis yang serba cepat, pengambilan keputusan berdasarkan data harian yang akurat penting untuk mempertahankan stabilitas keuangan. Mari kita lihat contoh kasus yang dihadapi oleh PT. ABCD, sebuah perusahaan distribusi dengan transaksi harian yang padat.
Pada tanggal 6 November 2024, PT. ABCD mencatat sejumlah transaksi keuangan yang cukup padat. Diawali dengan saldo awal sebesar Rp30.000.000, perusahaan menerima pemasukan dari penjualan produk kepada tiga klien masing-masing sebesar Rp20.000.000, Rp15.000.000, dan Rp15.000.000. Selain itu, ada pembayaran piutang dari Klien D sebesar Rp15.000.000, yang semakin memperkuat arus kas masuk.
Namun, perusahaan juga mengeluarkan dana untuk pembelian bahan baku sebesar Rp20.000.000 serta membayar biaya operasional, termasuk Rp3.000.000 untuk listrik dan Rp2.000.000 untuk transportasi. Berkat pengelolaan keuangan yang cermat, saldo akhir hari itu meningkat menjadi Rp70.000.000.
Untuk melihat bagaimana penyusunan laporan keuangan harian sederhana, berikut adalah contoh format laporan keuangan harian PT. ABCD:
Dalam praktik pencatatan harian, pemanfaatan kwitansi kosong sangat mendukung kelancaran administrasi bisnis. Setiap transaksi tunai dapat didokumentasikan secara cepat dan jelas menggunakan kwitansi sebagai bukti resmi, sehingga laporan keuangan harian menjadi lebih tertata, akurat, dan memudahkan proses audit.
5. Permudah Pembuatan Laporan Keuangan dengan Software Akuntansi ScaleOcean
Laporan keuangan harian sangat penting untuk memberikan gambaran akurat tentang kondisi keuangan bisnis Anda setiap hari. Namun, sistem manual untuk menyusun laporan sering kali menjadi masalah. Kendala waktu yang terbatas, data yang tersebar di berbagai sumber, hingga risiko kesalahan pencatatan menjadikan proses rumit dan tidak kondusif.
Dengan menggunakan software akuntansi, semua data bisnis Anda terhubung secara otomatis, sehingga memudahkan proses pelaporan dan analisis. ScaleOcean, salah satu software akuntansi terbaik di Indonesia, menawarkan solusi lengkap untuk menyederhanakan pengelolaan laporan keuangan harian Anda.
Dengan integrasi penuh antar modul, ScaleOcean memastikan setiap transaksi keuangan tercatat dengan akurat dan real time, tanpa perlu repot memindahkan data secara manual. Software akuntansi ScaleOcean juga dilengkapi fitur-fitur unggulan yang dirancang untuk mempermudah pekerjaan Anda, seperti:
- Bank Integration & Auto Reconciliation: Fitur ini secara otomatis mencocokkan transaksi bank dengan catatan internal, menghilangkan kebutuhan rekonsiliasi manual.
- Profit & Loss vs Budget Reports: Membantu Anda membandingkan laporan laba rugi harian dengan anggaran yang telah ditetapkan, sekaligus memperhitungkan termin pembayaran untuk analisis akurasi anggaran.
- Cash Flow Reports: Memberikan gambaran lengkap tentang arus kas harian, mencakup semua penerimaan dan pengeluaran. Fitur ini memastikan likuiditas bisnis Anda tetap stabil.
- Multi-Level Analytical Reports: Memungkinkan analisis laporan keuangan harian secara detail berdasarkan proyek, cabang, atau departemen.
6. Kesimpulan
Laporan keuangan harian adalah ringkasan transaksi pemasukan dan pengeluaran dalam satu hari yang memberikan gambaran cepat tentang kondisi keuangan bisnis. Dengan laporan ini, Anda dapat lebih mudah memantau arus kas, mengambil keputusan harian secara tepat, serta mendeteksi potensi masalah lebih awal.
Namun, pencatatan manual sering kali menyita waktu, rawan kesalahan, dan menyulitkan konsolidasi data. Di sinilah pentingnya proses yang lebih terintegrasi dengan bantuan software akuntansi.
Jika Anda mulai mencari solusi terbaik untuk pencatatan transaksi perusahaan, Anda dapat mencoba demo gratis ScaleOcean. Dengan ini, Anda dapat langsung mengetahui cara kerja sistem dalam menyederhanakan pencatatan sekaligus meningkatkan akurasi laporan keuangan bisnis.
FAQ:
1. Apa itu laporan keuangan harian?
Laporan keuangan harian adalah ringkasan aktivitas keuangan sebuah bisnis yang disusun setiap hari. Laporan ini memberikan gambaran cepat mengenai arus kas masuk dan keluar, penjualan, dan saldo kas pada hari tersebut. Tujuannya adalah untuk memberikan visibilitas real-time kepada manajemen tentang posisi keuangan harian mereka.
2. Mengapa laporan keuangan harian penting?
Laporan harian sangat krusial karena:
1. Pengambilan Keputusan Cepat: Memungkinkan manajemen untuk membuat keputusan taktis dengan cepat, seperti menyesuaikan strategi harga atau promosi, berdasarkan data penjualan harian.
2. Deteksi Masalah Dini: Membantu mengidentifikasi masalah seperti penurunan penjualan yang tidak biasa atau arus kas yang tidak seimbang sebelum masalah tersebut menjadi lebih besar.
3. Kontrol Keuangan: Memberikan kendali penuh atas arus kas harian, yang sangat penting untuk manajemen likuiditas.
3. Apa saja isi utama dari laporan keuangan harian?
Meskipun isinya dapat bervariasi, laporan keuangan harian umumnya mencakup:
1. Laporan Penjualan: Jumlah total penjualan tunai dan non-tunai pada hari itu.
2. Laporan Penerimaan Kas: Detail semua uang yang masuk, termasuk dari penjualan, pembayaran piutang, atau sumber lain.
3. Laporan Pengeluaran Kas: Catatan semua pengeluaran tunai, seperti pembayaran tagihan atau gaji harian.
4. Saldo Kas: Jumlah saldo kas di tangan dan di bank pada akhir hari.
5. Catatan Transaksi: Rincian transaksi penting lainnya yang terjadi pada hari itu.