Account Payable Turnover: Pengertian, Dampak, dan Cara Menghitungnya

ScaleOcean Team
Posted on
Share artikel ini

Accounts payable (AP) sangat berhubungan dengan operasional perusahaan, terutama dalam pengelolaan utang dan akuntansi manajemen. Memahami AP, contoh, cara menghitung account payable turnover, dan strategi efisiensi menjadi aspek yang sangat penting bagi perusahaan untuk menjaga kestabilan dan kelangsungan operasional bisnis.

Pemahaman yang baik tentang AP memungkinkan perusahaan untuk mengambil keputusan strategis lebih tepat. Ini tidak hanya berguna dalam negosiasi dengan pemasok tetapi juga dalam pengelolaan keuangan internal perusahaan. Pengelolaan AP yang efisien mendukung kestabilan finansial yang lebih baik.

Artikel ini akan mengulas lebih mendalam mengenai definisi AP, contoh account payable, serta tips untuk meningkatkan rasio turnover. Informasi berikut sangat krusial dan penting bagi perusahaan untuk menjaga agar kondisi finansial tetap sehat dan bisa bertumbuh secara berkelanjutan.

starsKey Takeaways
  • Account payable turnover adalah rasio yang mengukur seberapa sering perusahaan melunasi utangnya kepada pemasok dalam periode tertentu, menunjukkan efisiensi pengelolaan utang.
  • Rasio ini penting karena memberikan gambaran likuiditas perusahaan kepada investor dan kreditor, yang meningkatkan kepercayaan dan peluang untuk mendapatkan pendanaan.
  • Rumus account payable turnover: Total pembelian / rata-rata piutang usaha.
  • Software akuntansi ScaleOcean dapat mengotomatisasi perhitungan accounts payable turnover secara akurat, menyediakan laporan real time, dan membantu manajemen utang lebih efisien.

Coba Demo Gratis!

requestDemo

1. Pengertian Account Payable Turnover

Account payable turnover adalah sebuah rasio dalam akuntansi manajemen di perusahaan yang mengukur seberapa sering bisnis melunasi segala kewajibannya kepada pemasok atau penyedia pada jangka waktu tertentu. Hal ini memberi gambaran likuiditas jangka pendek perusahaan dan kemampuannya dalam melunasi utangnya.

Bila hasil perhitungan rasio turnover berikut menunjukkan angka yang tinggi, maka hal itu menandakan bahwa bisnis dapat dengan efisien mengelola utang dan arus kasnya. Sebaliknya pula, rasio yang rendah menunjukkan adanya kendala pada pengelolaan keuangan perusahaan atau pengajuan kredit yang terlalu banyak.

Dengan memahami hubungan antara termin pembayaran dan rasio turnover, manajemen bisa mengevaluasi strategi pembayaran, mengoptimalkan arus kas, dan menjaga hubungan baik dengan pemasok. Rasio yang tinggi menandakan utang dikelola efisien, sedangkan rasio rendah menjadi sinyal perlunya perbaikan dalam pengelolaan pembayaran.

2. Mengapa Account Payable Turnover Penting?

Berikut adalah beberapa peran penting account payable turnover dalam bisnis.

Untuk sebuah perusahaan untuk bertingkat ke level selanjutnya, para pemangku kepentingan biasanya memilih untuk meminjam kas atau mengajukan kredit untuk jangka pendek, yakni account payable. Hal ini terutama bagi bisnis berskala nasional atau multinasional yang cenderung memiliki jumlah utang yang relatif besar.

Penampungan utang tentu saja merupakan sebuah tindakan berisiko dikarenakan adanya potensi keterlambatan pelunasan yang mampu memunculkan sengketa, sehingga perusahaan harus mahir mengelola aset untuk mencegah terjadinya hal tersebut. Secara singkat, utang dalam konteks bisnis adalah aset “tambahan” yang perlu dilunasi.

Selain itu, hubungannya dengan account receivable turnover juga perlu diperhatikan. Perbandingan antara kecepatan perusahaan membayar utang dan kecepatan menagih piutang menunjukkan keseimbangan arus kas. Jika piutang tertagih lebih lambat daripada jadwal pembayaran utang, perusahaan bisa menghadapi kesenjangan likuiditas.

Jadi, apakah fungsi penting dari perhitungan account payable turnover? Perhitungan rasio ini penting untuk memberikan visualisasi kepada investor dan pemasok bahwa perusahaan memiliki tingkat likuiditas yang tinggi. Likuiditas adalah sebuah istilah yang merujuk kepada kemampuan sebuah bisnis untuk melunasi utang jangka pendek dan obligasinya.

Apabila laporan keuangan perusahaan menunjukkan rasio turnover yang tinggi, maka metrik itu meningkatkan keyakinan bagi calon investor untuk melakukan investasi terhadap bisnis. Tidak hanya itu, rasio berikut juga cenderung dipertimbangkan oleh penyedia atau kreditor dalam memberikan pinjaman atau kredit kepada perusahaan.

Selain itu, investor umumnya akan mengaitkan analisis ini dengan perhitungan seperti IRR (Internal Rate of Return) untuk menilai potensi pengembalian modal. Hasil analisis yang sesuai ekspektasi menunjukkan bahwa investasi pada perusahaan dengan rasio turnover tinggi berpeluang memberikan tingkat pengembalian yang menarik.

3. Dampak Account Payable Turnover yang Tinggi atau Rendah bagi Bisnis

Meskipun pembahasan di atas menyatakan bahwa rasio account payable turnover yang tinggi perlu dipastikan oleh perusahaan, hal itu tidak sepenuhnya benar. Sebaliknya juga berlaku, rasio perhitungan yang rendah belum tentu menunjukkan kinerja bisnis yang buruk. Berikut penjelasan lebih lengkapnya:

a. Rasio yang Tinggi

Secara umum, perusahaan ingin memastikan bahwa hasil perhitungan turnover-nya itu tinggi atau lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata industrinya. Hal ini karena, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, rasio yang tinggi meningkatkan kepercayaan dan keyakinan pihak eksternal.

Namun, bila rasio account payable turnover perusahaan terlalu tinggi, hal tersebut malahan dapat memberikan efek sebaliknya. Rasio yang sangat tinggi menunjukkan bahwa perusahaan tidak menggunakan asetnya untuk melakukan investasi ulang terhadap kegiatan operasional, sehingga menekan tingkat pertumbuhan bisnis.

b. Rasio yang Rendah

Rasio yang rendah biasanya menandakan bahwa perusahaan tidak memiliki kas yang cukup untuk melunasi kewajibannya pada periode tertentu. Atau, hal itu malahan dapat juga menunjukkan bahwa perusahaan mahir dalam melakukan negosiasi dengan penyedia atau kreditor, sehingga mendapatkan periode pembayaran utang yang lebih panjang.

Secara singkat, metrik ini, seperti metrik lainnya dalam laporan keuangan seperti EBITDA, seharusnya bukan merupakan satu-satunya hal yang dipertimbangkan. Melainkan, investor atau pemasok perlu menganalisa secara menyeluruh lapkeu perusahaan, serta melakukan riset latar belakang bisnis tertentu.

ERP

4. Rumus dan Cara Hitung Account Payable Turnover

Dalam akuntansi manajemen, Anda bisa menggunakan rumus khusus untuk menghitung account payable turnover. AP turnover adalah rasio yang mengukur seberapa efisien perusahaan dalam membayar kreditornya. Untuk menghitung rasio ini, rumus yang digunakan adalah total pembelian kredit dibagi oleh rata-rata AP selama periode tertentu:

Rumus accounts payable turnover

Total pembelian kredit dapat diperoleh dari laporan laba rugi perusahaan, sedangkan rata-rata AP dihitung dengan menjumlahkan accounts payable di awal dan akhir periode, lalu dibagi dua. Rasio ini menjelaskan seberapa cepat perusahaan mampu melunasi utangnya kepada para pihak yang bekerja sama dengan mereka.

Untuk menghitung accounts payable turnover, bayangkan sejenak Anda memiliki bisnis manufaktur. Bisnis tersebut melakukan pembelian bahan baku kredit Rp500.000.000,00 di 2023. Saldo account payable di awal tahun Rp60.000.000,00 dan meningkat menjadi Rp80.000.000,00 di akhir tahun.

Pertama, kita hitung rata-rata utang usaha dengan menjumlahkan saldo di awal dan di akhir kemudian dibagi dua.

Perhitungan accounts payable turnover rata-rata utang usaha

Kemudian, hitung accounts payable turnover dengan membagi total pembelian secara kredit dengan rata-rata AP. Berikut rincian perhitungannya.

Contoh account payable turnover

Artinya, selama tahun 2023 perusahaan mampu membayar kembali utangnya kepada pemasok sebanyak 7.14 kali. Angka ini memberikan gambaran mengenai seberapa sering perusahaan melunasi kreditornya dalam satu tahun dan merupakan indikator efisiensi dalam manajemen piutang dan hutang perusahaan tersebut.

5. Contoh Account Payable Turnover

Contoh account payable yang umum terjadi adalah pembelian bahan baku. Misalnya, perusahaan manufaktur yang membeli bahan baku dengan cara kredit, di mana perusahaan menerima bahan baku terlebih dahulu dan membayar di kemudian hari.

Contoh account payable adalah rasio biaya operasional. Termasuk biaya utilitas seperti listrik, air, dan gas, yang biasanya dipakai terlebih dahulu sebelum pembayarannya jatuh tempo. Perusahaan juga mungkin memiliki utang untuk pajak yang belum dibayar, seperti pajak penjualan atau pajak penghasilan.

Contoh account payable berikutnya yaitu pembelian aset tetap seperti peralatan atau kendaraan pada kredit. Misalnya, perusahaan yang membeli komputer baru untuk kantor atau mesin untuk pabrik dan membayar dengan cara cicilan.

Sementara aset tersebut langsung digunakan, pembayarannya dibagi menjadi beberapa periode. Jadi, perusahaan punya kewajiban yang dicatat dalam account payable. Pembayaran cicilan ini akan terus menjadi bagian dari AP sampai lunas.

6. Keterbatasan Account Payable Turnover

Seperti yang sudah sempat dinyatakan pada bagian sebelumnya, investor dan kreditor seharusnya tidak hanya menggunakan hasil account payable turnover pada laporan keuangan sebagai satu-satunya landasan pengambilan keputusan. Rasio yang tinggi atau rendah belum tentu memberikan gambaran nyata kinerja perusahaan.

Untuk memaksimalkan pendapatan investasi atau pengajuan pinjaman dan kredit, perusahaan harus memastikan bahwa rasio turnover-nya berada di sekitar rata-rata industri. Perbedaan minim tidak akan berdampak signifikan, tetapi yang penting perlu dipastikan bahwa rasio perusahaan tidak terlalu jauh dari mean tersebut.

7. Account Payable Turnover dan Pemangku Kepentingan

Account payable turnover sangat penting dalam menjaga hubungan dengan pemangku kepentingan.

Account payable turnover adalah rasio yang menunjukkan seberapa efisien perusahaan dalam membayar utang kepada kreditor dalam periode tertentu. Rasio ini dihitung dengan membagi total pembelian kredit dengan rata-rata utang dagang, memberikan gambaran tentang likuiditas perusahaan.

Bagi investor, rasio ini adalah indikator penting untuk menilai cash flow dan stabilitas finansial perusahaan. Rasio yang tinggi menunjukkan perusahaan dapat membayar kewajiban jangka pendek dengan cepat, yang menandakan kestabilan operasional dan risiko investasi yang lebih rendah.

Sedangkan, bagi kreditor dan penyedia, rasio turnover mencerminkan hubungan bisnis dan kepercayaan pembayaran. Rasio yang baik memberi keyakinan bahwa perusahaan mampu memenuhi kewajiban pembayaran tepat waktu, membuka peluang bagi kreditor untuk memberikan syarat kredit yang lebih menguntungkan di masa depan.

8. Cara Mengoptimalkan Angka Account Payable Turnover

Mengoptimalkan angka account payable turnover penting untuk menjaga likuiditas dan kesehatan keuangan. Dengan pengelolaan kewajiban yang tepat, perusahaan bisa meningkatkan arus kas dan hubungan baik dengan pemasok. Berikut adalah beberapa cara untuk mencapainya:

a. Melakukan Negosiasi Syarat Pembayaran yang Optimal

Negosiasikan syarat pembayaran dengan pemasok untuk mendapatkan jangka waktu pembayaran yang lebih panjang atau diskon untuk pembayaran lebih cepat. Hal ini akan membantu perusahaan memiliki fleksibilitas lebih dalam pengelolaan arus kas serta mengurangi tekanan pada likuiditas bisnis.

b. Menjalin Komunikasi Berlanjut

Menjalin komunikasi secara terus-menerus dengan pemasok sangat penting untuk memastikan bahwa syarat pembayaran tetap terjaga dan dapat dinegosiasikan dengan baik. Komunikasi yang terbuka juga mempermudah penyelesaian masalah yang mungkin muncul dikarenakan pembayaran.

c. Memantau secara rutin Utang yang perlu Ditagih

Memantau dengan cermat seluruh kewajiban yang harus dibayar, termasuk utang yang perlu ditagih. Pemantauan yang rutin, biasanya dilakukan melaluai penerapan sistem akuntansi seperti ScaleOcean, dapat mencegah keterlambatan pembayaran, memastikan tidak ada utang yang terlewat, dan menjaga hubungan baik dengan pemasok.

d. Optimalkan Proses Pengelolaan Arus Kas Perusahaan

Mengoptimalkan pengelolaan arus kas membantu perusahaan memastikan bahwa kas yang tersedia cukup untuk membayar kewajiban tepat waktu. Dengan pengelolaan yang efisien, perusahaan dapat menjaga angka account payable turnover yang sehat dan meningkatkan kesehatan keuangan secara keseluruhan.

9. Kesimpulan

Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan account payable adalah utang jangka pendek perusahaan karena pembelian barang atau jasa secara kredit. Utang ini harus dibayar dalam jangka waktu tertentu, biasanya dalam satu tahun atau satu siklus operasional.

Pengelolaan yang efektif penting untuk menjaga efisiensi cash flow dan memastikan likuiditas perusahaan. Analisis terhadap account payable turnover bisa membantu perusahaan mendapatkan kondisi pembayaran yang lebih menguntungkan.

Bagi perusahaan yang sedang berkembang atau berskala multinasional, perhitungan account payable turnover secara manual adalah sebuah proses yang tidak sustainable dikarenakan banyaknya jumlah utang dan kewajiban yang perlu dikelola. Untuk membantu dalam hal itu, bisnis cenderung memilih untuk menerapkan aplikasi utang piutang canggih.

Sebuah sistem yang canggih seharusnya dilengkapi dengan fitur otomatisasi, yakni dari segi perhitungan, maupun penyusunan laporan keuangan secara periodik. Selain itu, sistem juga mampu memberikan notifikasi dan gambaran real time mengenai kapan masing-masing utang perlu dilunasi.

Apabila Anda ingin mencoba dan mengetahui dampak contoh sistem tersebut secara langsung, maka Anda dapat melakukan demo gratis software akuntansi yang disediakan ScaleOcean. Kami juga menawarkan jasa konsultasi gratis bila Anda memiliki pertanyaan selama periode pencobaan tersebut.

FAQ:

1. Apa itu account payable turnover?

Account payable turnover, atau rasio perputaran utang usaha, adalah rasio keuangan yang mengukur seberapa cepat perusahaan membayar utangnya kepada pemasok (supplier) dalam satu periode akuntansi. Rasio ini menunjukkan seberapa efisien perusahaan dalam mengelola kewajiban jangka pendeknya.

2. Bagaimana cara menghitung account payable turnover?

Rasio ini dihitung dengan membagi total pembelian kredit (pembelian yang tidak dibayar tunai) dengan rata-rata utang usaha selama periode tersebut. Rumusnya adalah:
account payable turnover = Rata−Rata Utang Usaha / Total Pembelian Kredit
​Setelah mendapatkan rasionya, Anda bisa menghitung Average Payment Period (periode pembayaran rata-rata) dengan membagi 365 hari dengan rasio perputaran utang usaha.

3. Mengapa rasio ini penting bagi bisnis?

Rasio account payable turnover sangat penting karena:
1. Mengukur Efisiensi: Rasio yang tinggi menunjukkan perusahaan membayar utangnya dengan cepat, yang bisa jadi indikasi keuangan yang sehat. Namun, rasio yang terlalu tinggi bisa berarti perusahaan tidak memanfaatkan periode kredit dari pemasok.
2. Manajemen Arus Kas: Analisis rasio ini membantu perusahaan dalam mengelola arus kas.
3. Hubungan dengan Pemasok: Rasio ini memberikan gambaran tentang bagaimana perusahaan mempertahankan hubungannya dengan pemasok. Pembayaran yang tepat waktu dapat membangun kepercayaan dan membuka peluang untuk syarat kredit yang lebih baik di masa depan.

Jadwalkan Demo Gratis

Error message
Error message
Error message
Error message
Error message
Error message

Rekomendasi Artikel Terkait

Temukan Artikel Serupa untuk Solusi Bisnis Lebih Lengkap