Manajemen piutang dan hutang perusahaan yang baik melibatkan strategi bisnis yang tepat dalam melakukan pembayaran utang usaha. Untuk bisa melakukan hal ini, perusahaan harus memastikan akurasi pada pembuatan jurnal account payable.
Ini bukan hal yang mudah, terlebih jika perusahaan memiliki kerja sama dengan sejumlah vendor. Pembuatan AP secara manual sangat berisiko dan bisa merugikan perusahaan. Untuk mengatasi masalah ini, Anda perlu sistem ERP akuntansi.
Dengan kecanggihan fitur yang dimilikinya, sistem satu ini tidak hanya membantu Anda menghasilkan laporan utang usaha yang akurat tapi juga memberikan insight penting yang diperlukan dalam merancang strategi keuangan yang lebih menguntungkan di masa depan. Cari tahu lebih lanjut cara kerja sistem ERP akuntansi dalam proses pembuatan jurnal akuntansi untuk utang usaha di sini!
- Account payable adalah utang jangka pendek perusahaan kepada pemasok untuk barang atau jasa yang diterima secara kredit dan harus segera dilunasi.
- Tugas staf account payable meliputi koordinasi dengan divisi lain, menganalisis pembelian, melakukan pembayaran tepat waktu, dan membuat laporan keuangan.
- Account payable adalah utang perusahaan kepada pihak eksternal, sedangkan account receivable adalah piutang yang harus dilunasi pihak eksternal kepada perusahaan.
- Software akuntansi ScaleOcean adalah solusi untuk mengelola utang dan piutang, membantu membuat jurnal otomatis, serta memberikan wawasan penting untuk pengambilan keputusan.
1. Apa itu Account Payable?
Account payable adalah utang jangka pendek perusahaan kepada penyedia untuk barang atau jasa yang diterima dengan kredit dan harus dilunasi sesuai dengan persetujuaan. Hal ini juga dikenal dengan istilah utang dagang dan dicatat sebagai kewajiban yang harus diselesaikan dengan segera dalam neraca.
Detail dari semua utang ini dilacak melalui buku besar pembantu yang harus dikelola dengan teliti. Pengelolaan account payable yang efektif memastikan pembayaran tepat waktu kepada pemasok, menghindari denda, serta menjaga hubungan bisnis yang baik. Hal ini juga membantu perusahaan dalam merencanakan arus kas dengan lebih efisien, memastikan kelancaran operasional, dan meningkatkan stabilitas keuangan.
2. Mengapa Account Payable itu Penting?

Pengelolaan account payable (AP) yang efektif memiliki dampak langsung terhadap kestabilan keuangan dan kelancaran operasional perusahaan. Berikut adalah beberapa alasan mengapa pengelolaan account payable vital dalam menjalankan bisnis:
a. Menjaga Kesehatan Arus Kas
Pengelolaan AP yang baik membantu perusahaan memastikan ketersediaan dana untuk memenuhi kewajiban tepat waktu. Dengan memantau pembayaran secara akurat, perusahaan dapat menghindari masalah likuiditas dan menjaga kelancaran arus kas, yang krusial untuk operasi sehari-hari.
b. Membangun Hubungan Positif dengan Pemasok
Pembayaran tepat waktu memperkuat hubungan dengan pemasok. Ketika perusahaan dapat melunasi utangnya sesuai jadwal, pemasok akan lebih percaya dan cenderung lebih fleksibel dalam bekerja sama di masa depan, yang mempermudah proses pengadaan barang atau jasa.
c. Menghindari Risiko Gagal Bayar
Mengelola account payable dengan baik membantu menghindari risiko gagal bayar yang bisa berujung pada denda keterlambatan atau bahkan pemutusan hubungan dengan pemasok. Hal ini sangat penting untuk menjaga reputasi perusahaan dan memastikan kelancaran rantai pasokan serta keberhasilan proyek.
d. Pemantauan Accounts Payable Turnover
Rasio accounts payable turnover mengukur seberapa sering perusahaan melunasi kewajiban kepada pemasok dalam periode tertentu. Menganalisis rasio ini secara rutin membantu manajemen untuk menilai efisiensi pengelolaan arus kas, memastikan pembayaran tepat waktu, dan menjaga reputasi perusahaan.
e. Menjaga Stabilitas Keuangan
Pengelolaan AP yang baik akan membantu perusahaan Anda menghindari biaya keterlambatan dan mempertahankan hubungan positif dengan pemasok. Selain itu, memperpanjang syarat pembayaran dapat membantu meningkatkan posisi modal kerja perusahaan, dengan memungkinkan mereka menggunakan kas untuk jangka waktu yang lebih lama.
Dikutip dari Investopedia, meskipun account payable (AP) tidak tercatat sebagai biaya atau pengeluaran dalam laporan laba rugi, pengelolaan AP yang efektif dapat memiliki dampak signifikan terhadap kesehatan keuangan perusahaan.
f. Pencegahan Penipuan
Terakhir, AP juga berperan sebagai garis pertahanan utama terhadap penipuan pembayaran. Dengan memverifikasi faktur dan mengikuti prosedur yang telah ditetapkan, tim AP dapat mencegah kesalahan pembayaran atau potensi kecurangan, yang sangat penting untuk menjaga integritas keuangan perusahaan.
3. Fungsi dan Karakteristik Account Payable
Account payable (AP) memainkan peran vital dalam mengelola kewajiban jangka pendek perusahaan yang timbul dari pembelian barang atau jasa secara kredit. Pengelolaan yang baik terhadap AP membantu menjaga arus kas dan hubungan dengan pemasok. Berikut ini adalah beberapa fungsi dan karakteristik utama dari account payable yang perlu diperhatikan:
a. Kewajiban Jangka Pendek
Account payable mencerminkan utang jangka pendek yang timbul dari pembelian barang atau jasa secara kredit. Biasanya, kewajiban ini harus dilunasi dalam 30, 60, atau 90 hari, tergantung pada kesepakatan antara perusahaan dan pemasok. Hal ini memastikan pengelolaan likuiditas yang efisien.
Perusahaan perlu memantau dengan cermat tanggal jatuh tempo pembayaran agar tidak mengganggu arus kas. Pembayaran tepat waktu menjaga hubungan dengan pemasok dan menghindari potensi biaya keterlambatan, yang dapat berdampak negatif pada reputasi dan keuangan perusahaan.
b. Penting untuk Arus Kas
Pengelolaan account payable yang efektif penting untuk menjaga kelancaran arus kas perusahaan. Dengan memastikan pembayaran tepat waktu, perusahaan dapat mengelola aliran uang masuk dan keluar, yang memengaruhi kestabilan finansial secara keseluruhan.
Perencanaan pembayaran yang teratur juga memungkinkan perusahaan untuk meminimalkan risiko kekurangan kas. Ini memberi fleksibilitas dalam pengelolaan dana untuk operasional lainnya, sehingga membantu perusahaan berfokus pada pertumbuhan dan efisiensi tanpa terhambat masalah likuiditas.
c. Dicatat dalam Neraca
Account payable dicatat sebagai kewajiban lancar dalam neraca perusahaan karena jatuh tempo dalam periode singkat. Hal ini memberikan gambaran yang jelas mengenai utang yang harus dibayar dalam waktu dekat, yang penting untuk manajemen keuangan yang transparan.
Sebagai kewajiban jangka pendek, AP mempengaruhi rasio likuiditas perusahaan. Pengelolaan yang tepat akan memastikan perusahaan dapat memenuhi kewajiban ini tanpa menambah beban keuangan jangka panjang, menjaga stabilitas finansial dan memperbaiki posisi neraca.
d. Tidak Dikenakan Bunga
Secara umum, account payable tidak dikenakan bunga selama pembayaran dilakukan sesuai jadwal. Hal ini menjadikannya cara yang efisien untuk mengelola kewajiban jangka pendek tanpa menambah biaya tambahan bagi perusahaan.
Namun, keterlambatan pembayaran dapat mengakibatkan denda atau bunga keterlambatan dari pemasok. Dikutip dari artikel OCBC Indonesia, pengelolaan accounts payable (AP) yang efisien dapat meningkatkan likuiditas perusahaan.
Dengan memanfaatkan periode pembayaran yang lebih panjang tanpa terkena penalti, perusahaan memiliki lebih banyak kas untuk investasi atau pembayaran utang lainnya. Namun, penting untuk menjaga hubungan baik dengan pemasok dan memenuhi kewajiban tepat waktu agar tidak merusak reputasi dan menghindari biaya tambahan.
e. Melibatkan Proses Faktur
Account payable melibatkan proses pencatatan dan penyelesaian faktur dari pemasok. Setiap faktur harus diverifikasi dan dicatat dengan cermat agar tidak ada ketidaksesuaian yang dapat mempengaruhi laporan keuangan perusahaan.
Verifikasi faktur yang tepat juga memungkinkan perusahaan untuk memastikan bahwa barang atau jasa yang diterima sesuai dengan pesanan. Proses ini penting untuk memastikan akurasi pembukuan, menghindari kesalahan pembayaran, dan menjaga transparansi dalam pengelolaan keuangan perusahaan.
4. Langkah-Langkah dalam Mengelola Account Payable
Proses pengelolaan account payable (AP) memiliki beberapa tahap penting yang memastikan kelancaran operasional dan pengelolaan keuangan yang efisien. Setiap langkah ini mempengaruhi likuiditas perusahaan, serta hubungan dengan pemasok dan kredibilitas keuangan secara keseluruhan. Berikut ini langkah-langkahnya:
a. Penerimaan Faktur
Langkah pertama dalam proses AP adalah penerimaan faktur dari pemasok untuk barang atau jasa yang telah disediakan. Faktur ini menjadi bukti transaksi yang harus diverifikasi lebih lanjut. Ketepatan dalam menerima dan memeriksa faktur sangat penting untuk memulai proses pembayaran yang akurat.
b. Verifikasi Faktur
Setelah faktur diterima, tim AP memverifikasi kesesuaian antara faktur dan pesanan pembelian, serta memastikan barang atau jasa yang tercantum telah diterima sesuai dengan kesepakatan. Verifikasi yang cermat menghindari kesalahan pembayaran dan menjaga integritas laporan keuangan perusahaan.
c. Persetujuan
Setelah faktur diverifikasi, langkah berikutnya adalah mendapatkan persetujuan untuk pembayaran. Proses ini melibatkan manajer atau pihak yang berwenang, yang memastikan bahwa pembayaran dapat dilakukan sesuai dengan anggaran dan kebijakan perusahaan, serta memastikan validitas pengeluaran.
d. Pemrosesan Pembayaran
Setelah disetujui, tim AP akan menjadwalkan dan memproses pembayaran kepada pemasok sesuai dengan jangka waktu yang disepakati, baik itu melalui transfer bank atau metode lainnya. Pembayaran yang tepat waktu penting untuk menjaga hubungan baik dengan pemasok dan menghindari biaya keterlambatan.
e. Pencatatan
Langkah terakhir adalah pencatatan transaksi pembayaran dalam sistem akuntansi perusahaan. Pencatatan yang akurat memastikan bahwa setiap transaksi tercatat dalam laporan keuangan secara benar dan transparan, mempermudah audit dan memberikan gambaran yang jelas tentang posisi keuangan perusahaan.
5. Faktor Terjadinya Account Payable

Terkadang perusahaan memerlukan sejumlah barang atau jasa tertentu, namun tidak memiliki kas yang mencukupi pada periode tersebut. Untuk memungkinkan akses terhadap hal-hal yang dibutuhkan, bisnis biasanya akan melakukan pembayaran via kredit, baik secara menyeluruh, sehingga memunculkan kewajiban yang perlu dilunasi oleh mereka.
Proses ini memungkinkan perusahaan untuk terus menjalankan operasinya meskipun terjadi kekurangan kas sementara. Namun, penting bagi perusahaan untuk memantau dan mengelola akun payable dengan hati-hati, karena kewajiban ini harus dilunasi sesuai tenggat waktu agar tidak mengganggu hubungan dengan pemasok dan kesehatan keuangan perusahaan.
6. Tugas Staf Account Payable
Tugas staf account payable sangat penting dalam memastikan kelancaran proses keuangan perusahaan. Dengan berkoordinasi dengan divisi lain, menganalisa pembelian, dan memastikan pembayaran tepat waktu, mereka menjaga stabilitas arus kas. Selain itu, mereka juga membuat dan melakukan analisis laporan keuangan yang mendukung pengambilan keputusan finansial yang lebih baik:
a. Melakukan Koordinasi dengan Divisi Rantai Pasokan
Staf yang bertanggung jawab atas account payable (AP) perlu berkoordinasi dengan divisi rantai pasokan untuk memastikan bahwa kebutuhan perusahaan terkait barang dan jasa tercatat dengan benar. Koordinasi ini membantu menghindari kesalahan dalam pengadaan dan memastikan setiap transaksi tercatat dengan akurat.
b. Analisa Pembelian
Analisa pembelian membantu perusahaan untuk menilai apakah pengeluaran sesuai dengan anggaran yang ditetapkan. Proses ini mencakup pemeriksaan terhadap harga, kualitas barang atau jasa, serta kesesuaian antara pesanan dan faktur. Dengan analisa yang tepat, perusahaan dapat mengelola pengeluaran dengan lebih efisien.
c. Melakukan Pembayaran
Setelah transaksi dianalisa, staf AP bertanggung jawab untuk melaksanakan pembayaran sesuai dengan ketentuan yang telah disepakati dengan pemasok. Pembayaran yang tepat waktu sangat penting untuk menjaga hubungan baik dengan vendor dan menghindari denda atau penalti keterlambatan.
d. Membuat Laporan Keuangan dan Neraca Pembelian
Laporan keuangan dan neraca pembelian menyajikan informasi penting tentang pengeluaran yang telah dilakukan, termasuk status pembayaran dan kewajiban yang masih harus dilunasi. Selain itu, laporan arus kas juga dapat membantu manajemen untuk memantau aliran kas dan memastikan kewajiban diurus dengan baik.
7. Tanggung Jawab Staf Account Payable
Staf account payable memiliki peran penting dalam mengelola kewajiban perusahaan. Mereka memastikan kelancaran arus kas dengan mencatat setiap transaksi pembelian kredit, memverifikasi dokumen terkait, dan memastikan pembayaran dilakukan tepat waktu sesuai kesepakatan, mendukung kestabilan finansial perusahaan:
- Memastikan keberlangsungan arus kas perusahaan.
- Memastikan ketersediaan segala dokumen yang berhubungan dengan pembelian kredit.
- Memastikan semua transaksi pembelian telah dicatat.
- Memastikan terpenuhinya semua kewajiban perusahaan sesuai dengan tenggat waktu yang telah disetujui dengan pihak kedua.
Sebagai contoh, penggunaan jenis akun di akuntansi perusahaan dagang sangat bergantung pada pengelolaan transaksi pembelian kredit ini. Kode akun untuk pembelian barang, utang dagang, dan pembayaran yang terkait akan memungkinkan staf account payable untuk melacak setiap kewajiban secara lebih efisien, memastikan semua transaksi tercatat dengan benar, dan menjaga hubungan yang baik dengan pemasok.
8. Contoh Account Payable
Sebenarnya tidak ada format khusus dan paten dalam membuat laporan utang usaha. Ini tentunya mengikuti kebijakan dan kebutuhan perusahaan. Namun, setidaknya ada informasi umum yang perlu Anda cantumkan dalam laporan tersebut.
Pertama, judul laporan dan periode laporan agar memudahkan pembaca untuk memahami konteks dan isi laporan. Periode laporan biasanya mencantumkan rentang tanggal tertentu, untuk membantu pembaca dalam memahami kewajiban keuangan perusahaan dalam interval waktu tersebut.
Selanjutnya, detail perusahaan terdiri dari nama perusahaan, alamat, dan nomor telepon. Informasi ini tidak hanya mempermudah identifikasi laporan untuk keperluan internal dan eksternal, tetapi juga berguna untuk komunikasi dengan vendor atau auditor. Informasi ini juga membantu dalam memastikan bahwa setiap transaksi keuangan dicatat pada entitas yang benar, terutama jika perusahaan memiliki beberapa cabang atau divisi.
Bagian utama laporan ini adalah tabel detail dari jurnal umum untuk account payable yang mencakup kolom-kolom kunci seperti nomor invoice, nama vendor, tanggal invoice, jumlah tagihan, Tanggal jatuh tempo, status pembayaran, dan jumlah yang belum dibayar. Terakhir, cantumkan Total Account Payable di bagian akhir tabel agar memberikan ringkasan dari seluruh utang yang masih harus dibayar perusahaan.
Angka ini dibutuhkan untuk analisis keuangan, perhitungan net present value, serta membantu evaluasi finansial perusahaan, serta merencanakan strategi pembayaran. Berikut contoh laporan account payable yang bisa Anda jadikan referensi.

Contoh laporan account payable di atas bisa kita coba analisis agar tahu lebih lanjut informasi apa yang bisa digunakan perusahaan untuk pengambilan keputusan yang lebih strategis. Dari lima invoice yang ada, tiga diantaranya masih belum dibayar dengan total utang sebesar Rp1.550.000. Artinya, sekitar 80.5% dari total utang masih dalam status belum dibayar. Ini merupakan persentase yang cukup besar.
Dari contoh laporan account payable tersebut, maka penting untuk memperbaiki manajemen cash flow dengan memastikan ada dana yang cukup untuk membayar utang yang akan jatuh tempo. Ini dapat dilakukan dengan meningkatkan koleksi piutang atau merencanakan aliran kas lebih efisien, agar tidak menyebabkan masalah seperti piutang tak tertagih.
Selain itu, tinjau kembali pembelian yang dilakukan kepada masing-masing vendor untuk memastikan efisiensi biaya dan pertimbangkan untuk melakukan negosiasi ulang kontrak jika memungkinkan. Tidak kalah penting, implementasikan sistem canggih seperti sistem ERP akuntansi yang dapat membantu dalam melacak dan mengelola utang lebih efisien.
9. Perbedaan Account Payable dan Account Receivable
Account payable dan account receivable adalah two sides of the same coin, artinya mereka memiliki fungsi yang serupa, namun tidak sepenuhnya sama. Seperti yang telah dibahas secara ekstensif di atas, AP adalah segala kewajiban transaksi perusahaan terhadap seseorang atau penyedia atas barang atau jasa tertentu.
Dalam AP, pihak eksternal berperan sebagai kreditor, yakni pihak yang berhak atas utang yang perlu dilunasi oleh perusahaan. Sebaliknya pula, account receivable adalah kewajiban pihak eksternal terhadap bisnis yang perlu dilunasi oleh mereka, yakni, peran perusahaan pada kasus ini adalah sebagai kreditor.
Untuk mempermudah pengelolaan account payable dan account receivable, penggunaan aplikasi manajemen utang piutang menjadi sangat penting. Software ini memungkinkan perusahaan untuk mencatat, memantau, dan menagih piutang maupun mengatur pembayaran utang secara otomatis.
10. Kesimpulan
Setelah memahami pentingnya jurnal account payable, menjadi jelas bahwa pengelolaan keuangan dan utang perusahaan adalah aspek penting dalam menjaga kestabilan dan pertumbuhan bisnis. Jurnal ini diperlukan untuk memastikan transparansi, efisiensi biaya, dan pengambilan keputusan strategis yang tepat.
Selain itu, pengelolaan account receivable turnover ratio juga berdampak langsung pada efektivitas account payable. Rasio ini menunjukkan seberapa cepat perusahaan menagih piutang dari pelanggan, yang memengaruhi likuiditas dan kemampuan perusahaan untuk melunasi kewajiban tepat waktu.
Sistem ERP akuntansi ScaleOcean hadir sebagai solusi terbaik yang bisa Anda andalkan. Tidak hanya membantu pembuatan jurnal utang usaha, tetapi juga memberikan insight penting untuk pengambilan keputusan finansial yang lebih baik. Anda dapat mencoba sistemnya terlebih dahulu melalui demo gratis yang disediakan.
FAQ:
1. Apa itu Account Payable?
Account Payable (AP), atau utang usaha, adalah kewajiban jangka pendek sebuah perusahaan untuk membayar barang atau jasa yang telah diterima dari pemasok (supplier) tetapi belum dibayar. Secara sederhana, AP adalah uang yang perusahaan hutang kepada pihak lain. Akun ini muncul saat perusahaan membeli sesuatu secara kredit.
2. Bagaimana Account Payable dicatat dalam akuntansi?
Saat sebuah perusahaan membeli barang secara kredit, akuntan akan mencatat transaksi tersebut dengan:
1. Mendebet akun Beban atau Aset yang relevan (misalnya, Persediaan, Pembelian, atau Biaya Operasional) untuk mengakui barang/jasa yang diterima.
2. Mengkredit akun Account Payable untuk mencatat kewajiban atau utang yang timbul.
3. Contoh: Jika Anda membeli bahan baku senilai Rp 5.000.000 secara kredit, Anda akan mendebet akun Persediaan dan mengkredit akun Account Payable sebesar Rp 5.000.000.
3. Mengapa manajemen Account Payable itu penting?
Manajemen AP yang efektif sangat krusial bagi kesehatan keuangan sebuah perusahaan karena:
1. Manajemen Arus Kas: Memastikan perusahaan membayar tagihan tepat waktu tanpa mengganggu likuiditas.
2. Hubungan dengan Pemasok: Membayar utang sesuai jadwal membangun kepercayaan dan bisa mengamankan syarat kredit yang lebih baik di masa depan.
3. Reputasi: Keterlambatan pembayaran dapat merusak reputasi perusahaan.
4. Analisis Keuangan: AP merupakan bagian penting dari neraca, dan efisiensi manajemennya dapat dilihat dari rasio keuangan seperti Accounts Payable Turnover.


