Banyak perusahaan menghadapi tantangan dalam mengelola piutang usaha, yang dapat mempengaruhi arus kas dan kesehatan keuangan mereka. Pengelolaan account receivable turnover yang baik merupakan cara agar perusahaan dapat menghindari masalah tersebut.
Piutang usaha timbul ketika perusahaan melakukan penjualan barang atau jasa secara kredit, dan pengelolaannya yang tepat sangat penting untuk memastikan kelancaran operasional.
Pemahaman yang mendalam tentang piutang usaha, cara menghitung rasio ini, serta strategi yang efektif dalam menagih piutang akan membantu perusahaan mengoptimalkan kondisi keuangan dan menjaga aliran kas tetap sehat. Dalam artikel ini, akan dibahas lebih lanjut definisi dan cara menghitung turnover, serta tips efektif mengelolanya.
- Account receivable turnover adalah rasio yang mengukur seberapa cepat perusahaan dapat mengumpulkan piutang dari pelanggan dan mengubahnya menjadi kas.
- Fungsi account receivable turnover adalah untuk menilai efisiensi penagihan, mengevaluasi kebijakan kredit, meningkatkan arus kas, dan memberikan gambaran kesehatan kas perusahaan.
- Rumus account receivable turnover: Penjualan kredit bersih / rata-rata piutang usaha.
- Software akuntansi terbaik ScaleOcean dapat membantu menghitung account receivable turnover secara otomatis dan mempermudah pelacakan piutang.
1. Pengertian Account Receivable Turnover
Account receivable turnover adalah sebuah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam menagih piutangnya dan mengubahnya dari kredit menjadi kas. Data historis dan status terkini setiap pelanggan dapat dilacak secara rinci menggunakan subsidiary ledger. Hal ini menunjukkan seberapa sering perusahaan mendapatkan pelunasan pembayaran kredit dari pelanggan, yang menunjukkan kebijakan kredit yang efektif.
Bila hasil perhitungan memberikan rasio yang tinggi, maka hal tersebut menandakan bahwa perusahaan mahir dalam mengelola piutangnya. Sebaliknya pula, bila rasio rendah, maka hal tersebut menandakan adanya kebijakan kredit perusahaan yang tidak efektif, sehingga menghambat perputaran piutang menjadi kas.
2. Mengapa Paham Account Receivable Turnover Penting?
Misalkan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur memiliki banyak pelanggan dengan pembelian secara kredit. Seiring waktu, piutang usaha ini menumpuk. Namun perusahaan tidak memiliki sistem yang efektif untuk mengelola atau menagih piutang tersebut.
Akibatnya, banyak piutang yang tidak dibayar tepat waktu atau bahkan tidak terbayar sama sekali, yang menyebabkan gangguan pada aliran kas dan penurunan likuiditas perusahaan. Untuk mengatasi masalah ini, pahami pentingya rasio account receivable turnover.
a. Menilai Efisiensi Penagihan
Pertama, rasio account receivable turnover digunakan untuk menilai seberapa baik perusahaan mengelola proses penagihan piutang. Rasio yang lebih tinggi menunjukkan bahwa perusahaan dapat menagih piutang dengan lebih cepat, sehingga meningkatkan aliran kas.
b. Mengukur Likuiditas Perusahaan
Selanjutnya, rasio yang tinggi mencerminkan proses penagihan yang efisien, yang memungkinkan perusahaan menerima pembayaran lebih cepat. Hal ini penting untuk meningkatkan likuiditas, memberikan perusahaan akses lebih cepat ke uang tunai untuk membiayai operasional dan kebutuhan lainnya.
c. Mendeteksi Masalah Kebijakan Kredit
Lalu, rasio yang rendah bisa menunjukkan adanya masalah dengan kebijakan kredit perusahaan. Ini bisa berarti kebijakan kredit yang terlalu longgar atau masalah lainnya, yang meningkatkan risiko piutang tak tertagih dan mengganggu kelancaran operasional.
Membantu Perencanaan Arus Kas
Terakhir, dengan memahami kecepatan perputaran piutang, perusahaan dapat lebih mudah merencanakan kapan kas akan masuk. Hal ini penting untuk perencanaan keuangan yang lebih baik dan memastikan bahwa perusahaan dapat memenuhi kewajiban accounts payable secara tepat waktu.
3. Fungsi Utama Account Receivable Turnover
Account receivable turnover mengukur seberapa efisien perusahaan dalam menagih piutang. Rasio ini memberikan gambaran penting bagi manajemen untuk mengevaluasi efektivitas kebijakan kredit dan pengelolaan arus kas, yang berdampak langsung pada keuangan dan kesehatan perusahaan. Berikut adalah penjelasan fungsinya:
a. Memberitahukan Efisiensi Penagihan
Adanya perhitungan rasio turnover receivable memberikan gambaran kepada pihak internal perusahaan mengenai tingkat efisiensi penagihan piutangnya. Semakin tinggi hasilnya, maka semakin efisien juga proses penagihannya, begitu pula sebaliknya.
b. Evaluasi Kebijakan Kredit
Selain mengukur tingkat efisiensi, perhitungan ini juga dapat digunakan sebagai alat evaluasi kebijakan kredit yang sedang diterapkan oleh perusahaan. Jika rasio account receivable turnover rendah, maka hal tersebut menunjukkan kurang efektifnya kebijakan kredit, sehingga terdapat beberapa pinjaman yang belum dilunasi oleh pihak eksternal.
c. Meningkatkan Arus Kas Perusahaan
Karena turnover berikut menunjukkan kemampun bisnis untuk megubah kredit menjadi kas, hal ini tentu saja akan berdampak positif pada arus kas perusahaan. Dengan memastikan terlunasinya masing-masing piutang, bisnis dapat meningkatkan pendapatan kas periodik, yang berkontribusi terhadap keberlangsungan cash flow perusahaan.
d. Memberikan Gambaran Kesehatan Kas Perusahaan
Rasio ini memberikan gambaran tentang kesehatan kas perusahaan. Rasio tinggi menunjukkan cash flow yang sehat, karena piutang cepat tertagih, sedangkan rasio rendah menandakan masalah dalam arus kas yang dapat mengganggu kelancaran operasional dan pertumbuhan perusahaan.
4. Rumus Account Receivable Turnover
Rumus turnover adalah indikator penting dalam akuntansi manajemen keuangan untuk mengukur seberapa efektif perusahaan mengumpulkan piutang usaha dari pelanggan. Rumus ini dihitung dengan membagi total penjualan kredit dalam suatu periode, biasanya satu tahun dengan rata-rata piutang usaha dalam periode yang sama.
Sedangkan rata-rata piutang usaha didapat dengan menjumlahkan piutang usaha di awal dan akhir periode, kemudian membaginya dua. Rumus account receivable turnover adalah:
Rasio AR turnover yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan sudah efisien dalam mengumpulkan piutang, dengan periode kredit yang lebih pendek atau kebijakan penagihan yang lebih efektif.
Sebaliknya, rasio rendah menunjukkan kesulitan dalam mengumpulkan piutang untuk rasio biaya operasional atau investasi lain, yang bisa disebabkan oleh keterlambatan pembayaran pelanggan atau kebijakan kredit yang terlalu longgar.
Untuk mengatasi hal ini, perusahaan perlu memiliki sistem yang dapat mengotomatisasi dan mempermudah proses penagihan piutang. ScaleOcean Software Akuntansi hadir untuk membantu perusahaan dalam mengelola piutang dengan lebih efektif.
Dengan fitur otomatisasi pembuatan jurnal pembelian dan integrasi ke laporan keuangan, perusahaan dapat mempercepat proses penagihan dan meningkatkan aliran kas. Dengan sistem yang lebih efisien, perusahaan dapat meminimalisir risiko piutang tak tertagih dan memastikan arus kas tetap lancar untuk mendukung operasional dan investasi perusahaan.
5. Contoh Penerapan Account Receivable Turnover
Untuk memahami penggunaan rumus account receivable turnover di akuntansi manajemen, perhatikan studi kasus sederhana berikut ini. Misalkan Anda memiliki perusahaan yang bergerak di bidang distribusi.
Setelah melihat cash flow statement di tahun 2023, perusahaan memiliki total penjualan kredit sebesar Rp 500,000,000. Jumlah piutang usaha di awal tahun sebesar Rp 40,000,000 dan di akhir tahun sebesar Rp 60,000,000. Pertama, Anda perlu menghitung rata-rata piutang usaha:
Selanjutnya, dengan menggunakan rumus account receivable turnover, Anda akan memperoleh nilai rasio sebesar:
Artinya, selama tahun tersebut, perusahaan mampu mengumpulkan piutangnya dari pelanggan sebanyak 10 kali. Angka ini menunjukkan efisiensi perusahaan dalam mengelola dan menagih piutang usahanya selama periode tersebut.
Perhitungan account receivable dapat semakin mudah dan akurat dengan dukungan software hutang piutang. Sistem ini mampu mencatat transaksi secara real-time, menghasilkan laporan perputaran piutang otomatis, dan mengirim pengingat penagihan kepada pelanggan.
Baca juga: Manajemen Keuangan: Pengertian, Fungsi, dan Prinsipnya dalam Bisnis
6. Kesimpulan
Account receivable turnover adalah alat ukur yang digunakan untuk menilai seberapa efektif perusahaan dalam menagih utang dari pelanggan dalam periode akuntansi tertentu.
Memahami rasio ini sangat penting bagi perusahaan agar ketersediaan dana yang cukup guna menjalankan operasional dan melunasi kewajiban bisnis. Dengan manajemen piutang yang baik, perusahaan dapat mengelola tagihan dengan lebih efektif, menjaga kelancaran aliran kas, dan mendukung keberlangsungan operasional.
FAQ:
1. Apa itu account receivable turnover?
Account receivable turnover adalah rasio yang mengukur seberapa cepat perusahaan menagih piutang dan mengonversinya menjadi kas. Rasio ini mencerminkan efektivitas kebijakan kredit, proses penagihan, dan kesehatan arus kas. Rasio yang lebih tinggi menunjukkan efisiensi yang lebih baik dalam pengelolaan piutang.
2. Cara Menghitung Receivables Turnover?
Untuk menghitung **receivables turnover** (rasio perputaran piutang), bagi penjualan kredit bersih dengan rata-rata piutang usaha. Rata-rata piutang dihitung dengan menjumlahkan piutang awal dan piutang akhir, kemudian membaginya dengan dua. Rumus ini mengukur efisiensi perusahaan dalam menagih piutang dan mengonversinya menjadi kas.
3. Berapa rasio perputaran AR yang baik?
Rasio perputaran Accounts Receivable (AR) yang lebih tinggi menunjukkan efisiensi penagihan piutang dan arus kas yang sehat. Nilai ideal bervariasi menurut industri, seperti industri ritel yang memiliki rasio 1,5–2,5 kali setahun, sementara manufaktur bisa mencapai 3,5–5 kali. Rasio yang lebih tinggi berarti piutang ditagih lebih cepat, yang mendukung kesehatan keuangan perusahaan.










