Dalam akuntansi manajemen, proses rekonsiliasi bank diperlukan untuk memastikan laporan keuangan perusahaan telah akurat. Proses ini dilakukan dengan menyesuaikan antara catatan akuntansi perusahaan dan laporan bank. Dengan pengelolaan dan pemantauan yang teliti, rekonsiliasi bank membantu perusahaan untuk mengontrol aset dan menjaga stabilitas keuangan.
Lalu, bagaimana cara rekonsiliasi bank? Dalam artikel ini, akan dibahas terlebih dulu apa yang dimaksud dengan rekonsiliasi bank, kemudian bagaimana prosesnya, serta dampaknya terhadap akuntansi manajemen. Langkah-langkah ini harus dilakukan secara bertahap dan sistematis agar hasil rekonsiliasi akurat. Yuk, langsung pelajari pada pembahasan berikut ini.
1. Apa itu Rekonsiliasi Bank?
Sebelum membahas langkah untuk membuat rekonsiliasi bank, ada baiknya untuk paham apa yang dimaksud dengan rekonsiliasi bank terlebih dulu. Rekonsiliasi bank adalah proses membandingkan dan menyesuaikan informasi keuangan yang tercatat di dalam catatan keuangan perusahaan dengan informasi yang terdapat dalam laporan bank.
Apa tujuannya? Agar semua transaksi yang terjadi di rekening bank telah tercatat secara akurat dalam buku akuntansi perusahaan. Rekonsiliasi bank biasanya melibatkan pemeriksaan setiap transaksi di rekening bank, seperti setoran, penarikan, cek yang dikeluarkan, dan biaya bank. Dengan ini, perusahaan bisa mendeteksi adanya kesalahan atau ketidaksesuaian, baik itu dari sisi bank maupun dari pengelolaan keuangan perusahaan.
2. Cara Rekonsiliasi Bank
Rekonsiliasi bank adalah proses penting dalam akuntansi manajemen perusahaan untuk memastikan akurasi data keuangan. Nah, proses ini melibatkan beberapa langkah sistematis, dimulai dari pengumpulan dokumen hingga penyesuaian akhir catatan akuntansi. Berikut pembahasan setiap tahapan tersebut.
a. Kumpulkan Dokumen yang Diperlukan
Langkah pertama dalam cara rekonsiliasi bank adalah mengumpulkan semua dokumen yang relevan. Termasuk laporan bank terbaru yang mencakup semua transaksi pada periode tertentu dan catatan akuntansi perusahaan. Mulai dari setoran, penarikan, pembayaran cek, transfer dana, dan biaya bank.
Di era digital saat ini, banyak transaksi yang dilakukan secara elektronik. Dokumen ini meliputi laporan transfer elektronik, pembayaran online, dan transaksi keuangan dalam bentuk kartu kredit atau debit. Ini semua harus dicocokkan dengan catatan bank untuk memastikan semua transaksi elektronik tercatat dengan benar.
b. Cocokkan Saldo Awal
Langkah untuk membuat rekonsiliasi bank berikutnya adalah mencocokkan saldo awal dalam laporan bank dengan catatan akuntansi perusahaan. Dengan ini, bisa dipastikan titik awal rekonsiliasi sudah sesuai. Saldo awal yang tidak cocok bisa menunjukkan adanya transaksi sebelumnya yang belum tercatat atau kesalahan dalam pencatatan.
c. Periksa Setiap Transaksi
Langkah berikutnya adalah memeriksa setiap transaksi yang tercatat dalam laporan keuangan bank dan membandingkannya dengan catatan akuntansi. Termasuk semua setoran, penarikan, pembayaran cek, dan biaya bank. Setiap transaksi harus dicocokkan satu per satu untuk memastikan semua aktivitas bank telah tercatat dengan benar di buku akuntansi.
d. Identifikasi Adanya Perbedaan
Selama proses pencocokan, jangan lupa untuk mengidentifikasi perbedaan yang mungkin ada antara laporan bank dan catatan akuntansi keuangan. Perbedaan ini bisa berupa transaksi yang tercatat di bank tapi belum masuk dalam catatan keuangan, atau sebaliknya. Selain itu perbedaan juga bisa terjadi karena kesalahan pencatatan jumlah atau tanggal transaksi.
e. Buat Jurnal Penyesuaian
Jika Anda menemukan perbedaan, langkah berikutnya adalah membuat jurnal penyesuaian. Apa maksudnya? Ini adalah entri akuntansi yang dibuat untuk mengoreksi kesalahan atau mencatat transaksi yang belum ada. Jurnal penyesuaian ini membantu agar catatan akuntansi sinkron dengan realitas transaksi bank.
f. Perbarui Catatan Akuntansi
Setelah jurnal penyesuaian dibuat, catatan akuntansi harus diperbarui. Proses ini melibatkan penyesuaian saldo dan entri yang relevan agar mencerminkan perubahan yang telah dibuat. Tujuannya untuk memastikan bahwa semua informasi keuangan di dalam catatan akuntansi sudah sesuai dengan realitas transaksi bank.
g. Cocokkan Saldo Akhir
Cara rekonsiliasi bank berikutnya yaitu mencocokkan saldo akhir dalam catatan dengan saldo akhir dalam laporan bank. Cara melakukannya dengan memeriksa angka saldo akhir di buku akuntansi manajemen dan membandingkannya dengan angka yang sama di laporan bank.
Jika kedua saldo ini sama, artinya semua transaksi telah dicatat dengan benar dan tidak ada perbedaan. Namun, jika ada perbedaan antara dua saldo tersebut, mungkin masih ada beberapa transaksi yang belum tercatat dengan benar, atau ada kesalahan dalam pencatatan, yang perlu ditelusuri dan diperbaiki.
h. Siapkan Dokumen Rekonsiliasi
Terakhir, langkah untuk membuat rekonsiliasi bank adalah menyusun dokumen rekonsiliasi yang berisi ringkasan dari proses yang telah dilakukan. Dokumen ini biasanya mencakup rincian transaksi, penyesuaian yang dibuat, dan pernyataan bahwa saldo akhir telah cocok. Dokumen ini berguna sebagai bukti audit dan catatan untuk referensi masa depan.
Baca juga:
7 Cara Memilih Software Akuntansi yang Baik
3. Dampak Rekonsiliasi di Akuntansi Manajemen
Mengapa rekonsiliasi bank diperlukan dalam akuntansi manajemen? Untuk memastikan akurasi dan integritas informasi akuntansi manajemen sehingga pengambilan keputusan bisnis bisa berjalan dengan lebih efektif. Kesalahan pencatatan, penipuan, atau ketidaksesuaian yang mungkin terjadi baik dari sisi bank maupun dalam pencatatan internal perusahaan dapat diidentifikasi dan diperbaiki melalui proses rekonsiliasi. Jadi, membantu perusahaan untuk menghasilkan laporan keuangan yang lebih akurat.
Selanjutnya, juga meningkatkan pengawasan internal dan mengurangi risiko penipuan. Dengan membandingkan catatan internal dengan laporan bank secara berkala, perusahaan dapat mendeteksi adanya transaksi yang mencurigakan atau penyalahgunaan dana. Selain itu, proses rekonsiliasi juga membantu dalam memvalidasi efektivitas sistem akuntansi manajemen yang digunakan oleh perusahaan, serta memastikan semua transaksi dicatat dan dikelola dengan benar.
Laporan keuangan yang akurat juga meningkatkan kepercayaan investor, kreditor, dan pihak eksternal lainnya. Dalam konteks akuntansi keuangan sangat membantu mempertahankan reputasi perusahaan, memperoleh investasi, dan mendapatkan sumber pendanaan. Selain itu, proses rekonsiliasi yang efisien dapat mempercepat audit eksternal karena auditor dapat mengandalkan akurasi pada catatan keuangan perusahaan.
4. Kesimpulan
Dari pembahasan apa yang dimaksud dengan rekonsiliasi bank dan langkah kerjanya, dapat disimpulkan proses ini sangat penting dalam akuntansi manajemen karena membantu perusahaan memastikan semua transaksi di rekening bank telah tercatat dengan akurat dalam buku akuntansi. Melalui pemeriksaan setiap transaksi seperti setoran, penarikan, cek yang dikeluarkan, dan biaya bank, perusahaan dapat mendeteksi kesalahan, baik dari sisi bank maupun pengelolaan keuangan sendiri.
Langkah untuk membuat rekonsiliasi bank terdiri dari beberapa tahapan. Mulai dari pengumpulan dokumen, pemeriksaan setiap transaksi, hingga penyusunan dokumen rekonsiliasi. Setiap tahapan ini harus dilakukan dengan teliti, sehingga semua perbedaan antara catatan akuntansi dan laporan bank dapat diperbarui dan disinkronkan secara akurat.