Sebuah bisnis cenderung memiliki beberapa revenue streams, yakni sumber pendapatan. Namun, banyak yang mengira bahwa pendapatan perusahaan hanya berasal dari proses penjualan barang atau jasa.
Hal tersebut tidak sepenuhnya benar karena revenue streams dapat dibagi menjadi dua jenis, pendapatan langsung dan tidak langsung. Dengan total kedua sumber pendapatan tersebut, pebisnis dan para pemegang sahamnya mendapatkan gambaran lebih jelas tentang revenue perusahaan.
Artikel berikut akan membahas secara rinci tentang sumber pendapatan perusahaan dan contoh-contohnya agar Anda dapat menyusun sebuah laporan keuangan yang akurat bagi Bisnis. Simaklah lebih lanjut pembahasannya!

- Revenue streams adalah sumber-sumber penghasilan bisnis.
- Fungsi revenue streams: Mengambil keputusan strategis, menunjukkan kemahiran bisnis, melakukan evaluasi model bisnis, menghitung kinerja perusahaan.
- Contoh sumber-sumber pendapatan bisnis berupa penjualan produk dan jasa, iklan, langganan berulang, dana hibah.
- Sistem ERP ScaleOcean merupakan sebuah alat yang dapat digunakan untuk membantu dalam pengelolaan aset perusahaan.

1. Apa itu Revenue Streams?
Revenue streams adalah aliran pendapatan atau berbagai sumber dana yang masuk ke kas perusahaan dari aktivitas operasional, penjualan produk atau jasa, investasi, hibah, atau lisensi. Revenue streams merupakan komponen penting dalam model bisnis karena menentukan keberlanjutan dan profitabilitas perusahaan.
Setiap perusahaan umumnya memiliki lebih dari satu revenue stream untuk menjaga keberlanjutan dan stabilitas pendapatan. Misalnya, perusahaan teknologi dapat memperoleh pemasukan dari perangkat keras, perangkat lunak, dan layanan berlangganan, sedangkan perusahaan media mengandalkan iklan, penjualan konten, dan langganan pelanggan.
Revenue streams berperan penting dalam model bisnis karena mendukung pencapaian tujuan finansial, menjaga arus kas yang stabil, serta meningkatkan ketahanan perusahaan menghadapi perubahan pasar. Dengan diversifikasi sumber pendapatan, risiko finansial akibat turunnya salah satu aliran pendapatan dapat diminimalisasi.
2. Fungsi Revenue Stream bagi Bisnis
Revenue streams yang jelas sangat krusial bagi perusahaan karena menunjukkan sumber-sumber pendapatan bisnis bagi pihak yang berwenang. Transparansi tersebut memberikan banyak manfaat bagi perusahaan, yang yakni adalah sebagai berikut:
a. Membantu dalam Pengambilan Keputusan Strategis
Revenue stream menyediakan data empiris bagi manajemen dalam menilai potensi pertumbuhan tiap sumber pendapatan. Informasi ini menjadi dasar bagi keputusan investasi, baik untuk memperkuat lini yang sudah mapan maupun membuka peluang baru yang lebih prospektif.
Dengan gambaran kinerja yang jelas, perusahaan dapat mengalokasikan sumber daya pada area yang paling menguntungkan. Pendekatan berbasis data ini meningkatkan efektivitas strategi, sekaligus mengurangi risiko kegagalan akibat pengambilan keputusan yang spekulatif.
b. Melakukan Evaluasi Model Bisnis
Pemantauan berkala terhadap revenue stream memberi gambaran menyeluruh tentang performa model bisnis yang dijalankan. Jika pendapatan terlalu bergantung pada satu lini, manajemen dapat mempertimbangkan diversifikasi untuk mengurangi risiko konsentrasi.
Evaluasi ini juga membantu perusahaan menilai apakah strategi yang berjalan masih relevan dengan perubahan pasar. Dengan demikian, revenue stream menjadi alat penting untuk menyesuaikan model bisnis, memastikan daya saing, dan mempertahankan profitabilitas jangka panjang.
Dalam proses ini, perusahaan juga sebaiknya meninjau pendapatan marginal yang dihasilkan dari setiap lini usaha. Analisis pendapatan tambahan dari setiap unit penjualan membantu menentukan apakah strategi yang ada masih efisien dan menguntungkan, sehingga keputusan untuk mempertahankan atau mengubah model bisnis dapat diambil dengan data yang lebih akurat.
c. Menghitung Revenue Perusahaan
Revenue stream juga berfungsi sebagai indikator kinerja finansial yang dapat dijadikan Key Performance Indicator (KPI). Melalui analisis ini, perusahaan dapat menghitung total pendapatan, laba bersih, maupun potensi kerugian secara lebih detail dan akurat.
Penggunaan revenue stream sebagai KPI memperkuat akuntabilitas keuangan perusahaan. Hal ini memudahkan penyusunan laporan laba rugi yang terstruktur, sekaligus memberikan transparansi yang dibutuhkan bagi investor, regulator, maupun pemangku kepentingan lainnya.
d. Menunjukkan Cara Bisnis Mendapat Uang
Revenue stream menguraikan jalur utama perusahaan dalam memperoleh pendapatan dari produk, layanan, maupun model bisnis tertentu. Gambaran ini membantu manajemen menilai keberlanjutan operasional sekaligus memberikan transparansi kepada stakeholder mengenai proses monetisasi yang dijalankan.
Untuk memperkuat kejelasan tersebut, banyak perusahaan menyajikan revenue stream dalam Business Model Canvas (BMC). Melalui kerangka ini, investor dapat memahami kontribusi setiap lini pendapatan, mengevaluasi potensi pertumbuhan, serta menilai kesehatan arus kas perusahaan melalui cash flow statement-nya.
e. Menjelaskan Area-Area Strategis Penghasil Uang
Selain itu, aliran pendapatan juga membantu mengidentifikasi sumber pendapatan dengan kontribusi tertinggi terhadap profitabilitas. Informasi ini memungkinkan manajemen untuk memusatkan investasi pada area strategis yang memberikan pertumbuhan berkelanjutan, sekaligus mengevaluasi sumber yang kurang produktif.
Dengan pemetaan yang jelas, perusahaan dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya, memperkuat posisi kompetitif, dan menekan risiko keuangan. Strategi ini memastikan setiap aliran pendapatan dikelola dengan orientasi efisiensi sekaligus menjaga kesinambungan profit jangka panjang.
f. Dasar Strategi Keuangan Bisnis
Pemahaman atas struktur modal dan aliran pendapatan membantu divisi keuangan menyusun strategi yang sesuai kondisi aktual perusahaan. Data kontribusi tiap aliran pendapatan memungkinkan manajemen merancang kebijakan alokasi modal, investasi, maupun diversifikasi secara tepat dan terukur.
Misalnya, perusahaan yang dominan pada pendapatan tunai dapat mengalokasikan sebagian kas ke instrumen investasi baru. Dengan demikian, bisnis tidak hanya memperkuat likuiditas tetapi juga membentuk revenue stream tambahan yang meningkatkan ketahanan terhadap gejolak pasar.
g. Membantu Pengusaha Melakukan Estimasi Omzet dan Profit
Aliran pendapatan ini mempermudah perusahaan dalam membuat proyeksi omzet, laba, dan kebutuhan modal kerja. Dengan menganalisis kontribusi setiap sumber pendapatan, manajemen dapat mengukur kelayakan operasional dan ruang pertumbuhan yang masih tersedia.
Selain itu, kejelasan revenue stream mendukung penyusunan dan analisis laporan keuangan yang lebih akurat. Hal ini memberikan panduan bagi pengusaha dalam menentukan target penjualan, strategi ekspansi, serta perhitungan risiko terhadap fluktuasi pasar atau perubahan tren permintaan.
Pemahaman yang jelas tentang setiap sumber pendapatan juga membantu pengusaha untuk menghitung sales revenue dengan lebih akurat. Perhitungan yang tepat membuat estimasi omzet dan profit menjadi lebih realistis, sekaligus mendukung pengambilan keputusan strategis yang selaras dengan kondisi pasar.
h. Memikat Perhatian Calon Investor
Struktur revenue stream yang rapi mencerminkan kemahiran bisnis dalam mengelola diversifikasi pendapatan. Investor menilai kondisi ini sebagai indikator stabilitas dan potensi pertumbuhan, sehingga meningkatkan daya tarik perusahaan untuk memperoleh pendanaan baru.
Diversifikasi pendapatan juga menunjukkan kecerdasan perusahaan dalam beradaptasi terhadap dinamika pasar. Semakin banyak jalur pendapatan yang terstruktur, semakin tinggi tingkat kepercayaan investor terhadap kemampuan perusahaan menciptakan nilai jangka panjang.
3. Jenis-jenis Revenue Streams
Seperti yang telah dinyatakan sebelumnya, revenue stream perusahaan terbagi menjadi dua bentuk, yaitu langsung dan tidak langsung. Kedua hal tersebut kemudian dapat dibagi lagi menjadi beberapa jenis, yakni adalah:
a. Direct Revenue (Pendapatan Langsung)
Direct revenue berasal dari aktivitas inti perusahaan melalui penjualan produk dan jasa. Produk bisa berupa barang fisik maupun digital yang dipasarkan secara ritel maupun online, sedangkan jasa mencakup layanan profesional seperti konsultasi, perawatan, atau dukungan teknis yang dibutuhkan konsumen.
b. Transaction Revenue (Pendapatan Transaksi)
Pendapatan transaksional muncul dari aktivitas tambahan seperti komisi dan fee. Komisi diperoleh ketika perusahaan bertindak sebagai perantara dalam suatu transaksi, sedangkan fee berasal dari biaya layanan yang dibebankan, misalnya administrasi perbankan, pengiriman, atau pemrosesan transaksi tertentu.
c. Recurring Transaction (Pendapatan Berulang)
Pendapatan ini adalah pendapatan yang terjadi berulang kali dalam interval waktu tertentu. Jenis transaksi telah menjadi semakin umum dengan bertambahnya online service provider seperti Netflix dan Spotify.
Recurring revenue muncul dari model pembayaran berulang yang memberikan arus kas konsisten dalam jangka panjang. Perusahaan SaaS, media digital, dan layanan hiburan sering menggunakan pendekatan ini, di mana pelanggan membayar biaya langganan secara berkala untuk mengakses layanan atau konten.
d. Project-Based Revenue (Pendapatan Proyek)
Transaksi berikut juga cenderung merupakan transaksi satu kali antara klien dan perusahaan, dan sering muncul dalam industri jasa seperti konstruksi dan manufaktur. Contohnya, seorang pelanggan menyewa jasa sebuah perusahaan produksi untuk merakit produknya. Ketika produksi telah selesai, maka pembayaran akan dijatuhkan kepada penyedia jasa.
e. Advertising-Based Revenue (Pendapatan Berbasis Iklan)
Pendapatan berbasis iklan diperoleh dari monetisasi audiens melalui penayangan iklan atau sponsor. Perusahaan media, platform digital, dan penyedia konten memanfaatkan model ini untuk meningkatkan pendapatan dengan menjual ruang iklan, menayangkan iklan video, atau menjalin kemitraan sponsor.
f. Licensing and Royalty Revenue (Pendapatan Lisensi dan Royalti)
Licensing and royalty revenue berasal dari pemanfaatan hak kekayaan intelektual, merek, atau teknologi yang dimiliki perusahaan. Lisensi memberikan izin resmi kepada pihak ketiga untuk penggunaan aset tertentu, sementara royalti merupakan pembayaran berkelanjutan berdasarkan tingkat pemanfaatan karya atau paten.
4. Contoh Revenue Streams
Revenue streams mencakup berbagai sumber pendapatan yang memungkinkan perusahaan menghasilkan kas dari aktivitas bisnisnya. Memahami jenis-jenis revenue streams penting untuk merancang strategi pertumbuhan dan meningkatkan profitabilitas. Berikut beberapa contoh revenue streams yang umum ditemui dalam bisnis:
a. Penjualan Produk/Jasa
Pendapatan dari penjualan barang fisik, seperti makanan ringan di minimarket, atau layanan, seperti software langganan dan layanan ojek online. Sumber ini menjadi aliran utama yang menopang operasional bisnis sehari-hari dan menjaga stabilitas keuangan.
b. Lisensi dan Royalti
Pendapatan yang diperoleh dari izin penggunaan hak kekayaan intelektual, seperti merek dagang atau paten, kepada pihak ketiga. Lisensi dan royalti memberikan aliran pendapatan tambahan tanpa harus menjual produk secara langsung.
c. Langganan
Pendapatan berulang dari pelanggan yang membayar untuk akses jangka panjang ke produk atau layanan. Model langganan membantu perusahaan menciptakan aliran kas yang lebih stabil dan memudahkan perencanaan keuangan jangka panjang.
d. Franchise
Pendapatan yang diperoleh ketika pihak lain membayar untuk menggunakan sistem operasional dan merek dari perusahaan induk. Model ini memungkinkan ekspansi bisnis tanpa harus menanggung seluruh biaya operasional sendiri.
e. Hibah
Dana yang diterima untuk tujuan tertentu, baik sekali maupun berulang, tanpa persyaratan imbal jasa. Hibah dapat digunakan untuk mendukung proyek tertentu atau inisiatif bisnis strategis, meningkatkan fleksibilitas pendanaan.
f. Pendapatan Investasi
Keuntungan yang dihasilkan dari berbagai jenis investasi perusahaan, seperti penempatan dana di instrumen keuangan atau penjualan aset investasi. Pendapatan ini menambah diversifikasi sumber kas dan mendukung pertumbuhan finansial.
g. Paket Catering atau Merchandise
Untuk bisnis restoran atau layanan makanan, pendapatan bisa berasal dari layanan pesan antar, paket katering, atau penjualan merchandise eksklusif. Sumber ini memberikan variasi aliran kas dan memaksimalkan potensi pendapatan dari pelanggan yang ada.
5. Contoh Penerapan Revenue Streams dalam Industri
Agar Anda mendapatkan gambaran lebih jelas tentang penerapan dan cara kerja revenue streams dalam bisnis, artikel akan menyediakan 10 contoh sumber pendapatan dalam industri. Berikut contoh-contohnya:
a. Teknologi
Dalam industri teknologi, revenue streams utama berasal dari penjualan perangkat keras, lisensi perangkat lunak, serta model Software as a Service (SaaS). Perusahaan seperti Apple, Microsoft, atau Salesforce memaksimalkan kombinasi penjualan produk dan langganan berbasis cloud untuk memastikan pertumbuhan jangka panjang.
b. Media dan Hiburan
Industri media dan hiburan memanfaatkan penjualan tiket acara, langganan layanan streaming, serta iklan digital. Contohnya, Netflix mengandalkan model berlangganan, sementara YouTube mengoptimalkan iklan untuk monetisasi konten. Diversifikasi ini memungkinkan perusahaan menjaga daya saing di pasar global.
c. Ritel
Sektor ritel memperoleh pendapatan dari penjualan langsung di toko fisik maupun online, program loyalitas pelanggan, serta strategi cross-selling. Amazon dan H&M, misalnya, memanfaatkan model multi-channel untuk meningkatkan volume penjualan sekaligus memperkuat retensi konsumen melalui penawaran eksklusif.
d. Jasa Keuangan
Revenue streams di sektor keuangan banyak bersumber dari biaya layanan, bunga pinjaman, serta komisi. Bank dan lembaga keuangan mengenakan biaya administrasi dan transfer, sementara broker dan perusahaan asuransi menghasilkan komisi dari layanan konsultasi serta polis yang ditawarkan kepada klien.
Dalam praktiknya, sektor ini juga kerap menghadapi deferred revenue, misalnya ketika nasabah membayar biaya layanan atau premi asuransi di muka untuk periode tertentu. Pendapatan tersebut dicatat sebagai kewajiban hingga layanan benar-benar diberikan, memastikan laporan keuangan tetap akurat dan transparan.
e. Transportasi dan Logistik
Dalam transportasi dan logistik, pendapatan diperoleh dari penjualan tiket perjalanan serta pengiriman barang. Maskapai penerbangan dan kereta api mengandalkan tiket, sedangkan DHL atau FedEx memperoleh revenue utama dari layanan distribusi global yang efisien, termasuk solusi rantai pasok terintegrasi.
f. Pendidikan
Sektor pendidikan menghasilkan pendapatan melalui biaya kuliah, kursus profesional, serta platform e-learning. Universitas memanfaatkan tuition fee, sementara Coursera atau Udemy mengoptimalkan penjualan kursus digital. Model hybrid ini meningkatkan akses global sekaligus memperkuat pertumbuhan industri.
g. Kesehatan
Dalam industri kesehatan, revenue streams berasal dari biaya layanan medis, penjualan obat-obatan, serta produk kesehatan. Rumah sakit memperoleh pendapatan dari konsultasi dan perawatan, sementara apotek dan perusahaan farmasi mengandalkan distribusi obat yang menjadi kebutuhan konsumen secara berkelanjutan.
h. Manufaktur
Selanjutnya, sektor manufaktur memperoleh pendapatan melalui produksi massal, kontrak jangka panjang, serta layanan purna jual. Misalnya, perusahaan otomotif tidak hanya mengandalkan penjualan kendaraan, tetapi juga suku cadang dan layanan servis, yang menciptakan revenue streams berulang di luar transaksi awal.
i. E-Commerce
Platform e-commerce menghasilkan revenue dari biaya transaksi, iklan digital, serta layanan premium bagi penjual. Contohnya, Shopee dan Tokopedia memanfaatkan komisi penjualan, promosi berbayar, dan solusi logistik terintegrasi untuk menciptakan ekosistem yang memperluas sumber pendapatan.
Selain itu, penting bagi pelaku e-commerce untuk menghitung cost of revenue, yaitu seluruh biaya langsung yang terkait dengan penjualan, seperti biaya pemrosesan transaksi, logistik, dan dukungan pelanggan. Pemantauan biaya ini membantu menjaga margin keuntungan dan memastikan keberlanjutan pertumbuhan bisnis.
j. Konstruksi
Terakhir, industri konstruksi memperoleh revenue streams dari proyek jangka panjang, kontrak tender, serta layanan konsultasi desain. Perusahaan konstruksi besar juga menambah pendapatan melalui pemeliharaan infrastruktur setelah pembangunan, memastikan keberlanjutan cash flow di luar proyek utama.

6. Cara Meningkatkan Pendapatan Bisnis dengan Revenue Streams
Mengoptimalkan aliran pendapatan bisnis adalah salah satu cara utama untuk meningkatkan profitabilitas dan keberlanjutan perusahaan. Revenue streams yang efektif mencakup berbagai sumber pendapatan yang dapat dimanfaatkan oleh bisnis, baik dari produk, layanan, atau bahkan model bisnis baru yang dapat diimplementasikan.
Maka dari itu, perhatikanlah metode-metode di bawah ini untuk menyusun revenue streams yang optimal:
- Diversifikasi Produk dan Layanan: Angka produk dan layanan yang lebih banyak berarti sumber pendapatan yang lebih banyak juga karena masing-masing hal tersebut memiliki tingkat supply and demand-nya sendiri.
- Menyusun Model Berlangganan: Model berlangganan menggantikan pembayaran di muka yang lebih tinggi dengan pembayaran berulang agar perusahaan memiliki passive income. Dikarenakan biayanya lebih murah, jumlah pelanggan yang didapatkan juga cenderung lebih besar.
- Menerapkan CRM yang Canggih: Dengan bantuan sistem ERP seperti ScaleOcean, bisnis dapat menyusun CRM yang canggih dengan menerapkan hal-hal seperti program loyalty yang dapat meningkatkan transaksi dari pelanggan.
- Menentukan Harga Optimal: Harga masing-masing produk dan jasa harus dimodifikasi sesuai dengan biaya produksi, pemasaran dan purchasing power pelanggan untuk memaksimalkan penghasilan. Semua hal di atas akan membantu dalam menyusun chart of accounts secara optimal.
7. Contoh Kasus Penerapan Revenue Streams dan Solusinya
Bayangkan sejenak kasus berikut, sebuah bisnis e–commerce sedang berkembang dikarenakan salah satu produknya menjadi sasaran banyak jumlah pelanggan. Ketergantungan hanya pada satu produk, yakni satu sumber pendapatan tidak optimal karena pendapatan bisnis berpotensi menurun drastis bila barang tersebut tidak laris lagi.
Pemilik bisnis tersebut mengetahui hal ini, dan memilih untuk melakukan diversifikasi produk dan revenue streams-nya. Mereka mulai menjual produk lain yang merupakan variasi dari flagship, contohnya, es krim dengan rasa yang beragam, sehingga meningkatkan peluang penjualan silang (cross selling) dan meningkatkan pendapatan per transaksi.
Namun, semakin beragam produk atau layanan yang ditawarkan bisnis memunculkan tantangan pengelolaan alur produksi dan distribusi. Langkah selanjutnya pebisnis adalah menerapkan sebuah sistem ERP seperti ScaleOcean yang dilengkapi dengan fitur dan modul yang lengkap memenuhi segala kebutuhan operasional dan administratif bisnis. Tentu saja, penerapan sistem biasanya terjadi setelah dilakukannya demo gratis terlebih dahulu.
Baca juga: 22 Software Akuntansi Terbaik Bisnis di Indonesia 2025
8. Kesimpulan
Dengan mengetahui dan mengatur berbagai macam revenue streams, baik yang langsung maupun yang tidak langsung, perusahaan bisa mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai kondisi keuangannya. Memperluas aliran pendapatan juga memberi kesempatan bagi bisnis untuk menurunkan risiko ketergantungan pada satu sumber pendapatan dan menjaga arus kas yang konsisten.
Selain itu, pengawasan dan pengaturan yang tepat terhadap berbagai sumber pendapatan akan memberikan wawasan yang lebih mendalam mengenai kondisi keuangan perusahaan. Penerapan teknologi, seperti sistem ERP ScaleOcean, dapat menjadi jalan keluar yang signifikan dalam memperbaiki pengelolaan aliran pendapatan.
FAQ:
1. Apa perbedaan antara revenue stream langsung dan tidak langsung?
Revenue stream langsung diperoleh dari aktivitas operasional seperti penjualan barang, sedangkan revenue stream tidak langsung diperoleh dari sumber lain seperti lisensi atau investasi.
2. Mengapa diversifikasi revenue streams penting bagi bisnis?
Diversifikasi revenue streams membantu perusahaan mengurangi ketergantungan pada satu sumber pemasukan, meningkatkan keamanan finansial, dan menciptakan kemungkinan untuk pertumbuhan lebih lanjut.
3. Bagaimana cara memilih model revenue stream yang tepat untuk bisnis?
Memilih model revenue stream yang sesuai bergantung pada jenis usaha, audiens yang dituju, dan penilaian kemungkinan keuntungan dari berbagai sumber pendapatan yang ada.