Apa itu Marginal Revenue, Faktor, Rumus, dan Cara Menghitungnya

ScaleOcean Team
Posted on
Share artikel ini

Pengelolaan manajemen gudang menjadi komponen utama dalam operasi bisnis yang efisien bagi perusahaan. Dalam inventory, penting untuk mengambil keputusan tepat terhadap pengelolaan barang yang akan berdampak signifikan pada keuntungan dan kinerja perusahaan secara menyeluruh.

Salah satu konsep penting yang relevan dengan pengambilan keputusan dalam inventory adalah marginal revenue atau pendapatan marjinal.

Dalam artikel kali ini akan dibahas secara rinci apa itu marginal revenue, fungsi, dan jenis yang harus Anda ketahui. Dimana informasi ini bisa Anda jadikan sebagai bahan acuan untuk mengelola inventory dan mengatur alur rantai pasokan dengan baik. Untuk itu, simak dengan baik penjelasan dalam artikel berikut ini.

starsKey Takeaways
  • Marginal revenue adalah perubahan dalam pendapatan total yang diperoleh dari penjualan satu unit tambahan produk atau layanan.
  • Jenis marginal revenue meliputi: Perfect competition, monopoly, monopolistic competition, oligopoly, nonprofit organization.
  • Rumus marginal revenue adalah MR = (Total Pendapatan Baru – Total Pendapatan Lama) / (Jumlah Unit Baru – Jumlah Unit Lama).
  • ScaleOcean ERP memudahkan perhitungan marginal revenue untuk mengoptimalkan keuntungan dan efisiensi operasional.

Coba Demo Gratis

requestDemo

Apa yang Dimaksud Dengan Marginal Revenue?

Marginal revenue adalah perubahan total pendapatan dari penjualan satu unit tambahan produk. Dengan kata lain, ini adalah kenaikan pendapatan keseluruhan yang terjadi ketika perusahaan berhasil menjual satu unit tambahan produknya.

MR merujuk pada pendapatan tambahan yang diterima perusahaan dari penjualan satu unit produk ekstra. Hal ini penting untuk menentukan apakah produksi lebih banyak barang menguntungkan atau tidak.

Perhitungan MR yang akurat membantu menyeimbangkan produksi dan biaya untuk memaksimalkan keuntungan, meningkatkan profitabilitas, serta mengoptimalkan operasional bisnis.

Perusahaan dapat menilai stabilitas MR dengan membandingkan pendapatan marginal dengan biaya penyimpanan tambahan. Jika MR lebih besar dari biaya penyimpanan, produksi bisa ditingkatkan. Sebaliknya, jika MR lebih kecil, produksi harus dikurangi untuk efisiensi.

Menghitung MR melalui biaya penyimpanan tambahan dan penjualan tambahan memungkinkan perusahaan untuk mengetahui pendapatan tambahan dari setiap unit barang jadi yang dijual.

Faktor yang Mempengaruhi Marginal Revenue

Marginal revenue (MR) merupakan komponen penting dalam analisis pendapatan karena menunjukkan tambahan penerimaan dari penjualan satu unit barang atau jasa. Pemahaman mendalam terhadap faktor-faktor yang memengaruhinya memungkinkan perusahaan menyusun strategi harga, produksi, dan pemasaran secara optimal.

1. Elastisitas Permintaan

Elastisitas permintaan menentukan seberapa besar perubahan jumlah barang yang dibeli akibat perubahan harga. Jika permintaan elastis, penurunan harga kecil dapat meningkatkan volume penjualan signifikan sehingga MR akan naik. Sebaliknya, pada permintaan inelastis, perubahan harga hanya berdampak kecil terhadap penjualan.

2. Tingkat Persaingan

Kondisi pasar sangat memengaruhi MR. Dalam pasar kompetitif dengan banyak pemain, harga cenderung tertekan dan MR lebih rendah. Sebaliknya, di pasar monopoli atau oligopoli, perusahaan memiliki fleksibilitas lebih besar dalam menentukan harga, sehingga MR dapat dipertahankan pada tingkat yang lebih tinggi.

3. Harga Produk

Harga produk menjadi penentu langsung terhadap marginal revenue. Penurunan harga memang dapat meningkatkan volume penjualan, tetapi tidak selalu menaikkan MR jika margin keuntungan per unit turun terlalu besar. Oleh karena itu, perusahaan harus menyeimbangkan strategi harga dengan potensi tambahan pendapatan.

4. Strategi Penetapan Harga

Marginal value dipengaruhi oleh kebijakan harga seperti diskon, bundling, atau diferensiasi harga antarsegmen. Misalnya, diskon besar dapat menaikkan volume penjualan, tetapi menurunkan MR per unit. Strategi penetapan harga yang tepat harus mempertimbangkan keseimbangan antara volume, margin, dan profitabilitas jangka panjang.

5. Biaya Produksi

Kenaikan biaya produksi memengaruhi strategi harga yang pada akhirnya berdampak pada MR. Jika biaya meningkat, perusahaan mungkin menaikkan harga untuk menjaga margin. Namun, kenaikan harga yang berlebihan berisiko menekan permintaan, sehingga MR tidak meningkat sesuai harapan.

6. Segmentasi Pasar

Melalui segmentasi pasar, perusahaan dapat menargetkan konsumen dengan daya beli berbeda. Penerapan harga premium pada segmen tertentu mampu meningkatkan MR karena memaksimalkan willingness to pay. Strategi ini efektif dalam mengoptimalkan pendapatan pada pasar yang heterogen.

7. Inovasi dan Kualitas Produk

Produk dengan inovasi atau kualitas tinggi cenderung memiliki nilai tambah di mata konsumen. Hal ini memungkinkan perusahaan mengenakan harga lebih tinggi tanpa kehilangan daya tarik pasar. Dengan demikian, MR meningkat seiring bertambahnya penerimaan dari setiap unit yang dijual.

8. Kebijakan Pemerintah dan Regulasi

Kebijakan pemerintah, seperti pajak penjualan, subsidi, atau regulasi harga, dapat memengaruhi marginal value. Pajak tinggi menekan penerimaan bersih per unit, sementara subsidi atau insentif harga dapat meningkatkan permintaan, yang pada akhirnya memperbaiki MR dalam jangka pendek maupun panjang.

9. Kondisi Ekonomi Makro

Faktor eksternal seperti inflasi, tingkat pengangguran, dan daya beli konsumen memengaruhi MR secara signifikan. Dalam kondisi ekonomi stabil dengan daya beli tinggi, permintaan meningkat sehingga MR juga naik. Sebaliknya, resesi atau inflasi tinggi cenderung menurunkan volume penjualan.

Selain faktor-faktor di atas, biaya pendapatan juga berperan penting dalam menentukan marginal revenue. Komponen ini mencakup seluruh biaya langsung yang dikeluarkan untuk menghasilkan dan mengirimkan produk atau layanan kepada pelanggan, seperti bahan baku, biaya distribusi, dan layanan purna jual.

Apa Saja Fungsi Marginal Revenue?

apa saja fungsi marginal revenue?

MR menjadi aspek yang berfungsi untuk memaksimalkan keuntungan perusahaan, membantu menetapkan tingkat produksi yang efisien, menentukan harga jual yang tepat, dan menganalisis dinamika persaingan di pasar.

Dalam proses ini, perusahaan sering memanfaatkan metode deferred revenue ketika menerima pembayaran di muka namun pengakuan pendapatan dilakukan bertahap sesuai realisasi layanan atau produk, agar laporan keuangan tetap akurat. Ada beberapa fungsi utama dari marginal revenue dalam perusahaan, diantaranya:

1. Mengukur Pendapatan Tambahan

Marginal revenue adalah konsep ekonomi yang mengukur sejauh mana pendapatan perusahaan akan meningkat ketika memutuskan untuk menjual barang tambahan dari produk atau layanan tertentu.

Hal ini akan membantu perusahaan memahami dampak yang akan terjadi dari peningkatan penjualan terhadap pendapatan perusahaan, yang pada akhirnya juga berpengaruh pada strategi pengelolaan cash flow perusahaan.

Untuk mendapatkan gambaran yang lengkap, perusahaan juga perlu menganalisis setiap sumber pendapatan yang dimiliki. Dengan memahami setiap aliran pendapatan, manajemen dapat melihat kontribusi penjualan tambahan terhadap marginal revenue secara lebih akurat.

2. Menentukan Harga Jual yang Tepat

Dengan Pendapatan Marginal (MR), perusahaan dapat dengan mudah menentukan harga jual yang optimal untuk suatu produk atau layanan. Jika MR lebih besar dari biaya marginal (MC), perusahaan memiliki fleksibilitas untuk menyesuaikan harga, bahkan berpotensi menurun untuk menarik lebih banyak pelanggan.

Hal ini karena setiap unit tambahan yang terjual akan tetap menghasilkan pendapatan positif. Jadi, fokus perusahaan adalah mencari harga yang menghasilkan MR positif, yang pada akhirnya akan meningkatkan total pendapatan dan profitabilitas perusahaan.

3. Memaksimalkan Keuntungan dan Produksi Efisien

Marginal revenue (MR) adalah alat penting untuk membantu perusahaan dalam memaksimalkan keuntungan. Dengan membandingkan MR dengan marginal cost (MC), perusahaan dapat menentukan tingkat output optimal. Selama MR melebihi MC, meningkatkan produksi akan menambah keuntungan.

Sebaliknya, jika MC (Marginal Cost) melebihi MR (Marginal Revenue), perusahaan harus mengurangi produksi. Memahami MR dapat membantu perusahaan mengalokasikan sumber daya secara efisien, memastikan setiap unit yang mereka produksi berkontribusi positif terhadap profitabilitas.

Ini mengoptimalkan proses produksi untuk keuntungan maksimal dan merupakan syarat mutlak yang harus selalu perusahaan perhatikan untuk mencapai keuntungan maksimum.

4. Evaluasi Strategi Pemasaran dan Permintaan Konsumen

MR berperan penting dalam mengevaluasi efektivitas strategi pemasaran dan memahami permintaan konsumen. Pasalnya, perubahan dalam strategi harga atau promosi akan memengaruhi volume penjualan dan, pada gilirannya, MR.

Selain itu, proses ini juga membantu perusahaan menentukan sales revenue secara lebih akurat. Dengan memantau MR dan dampak setiap kampanye pemasaran, manajemen dapat menilai kontribusi pendapatan tambahan per unit terjual, sekaligus memastikan upaya promosi memberikan hasil maksimal bagi total pendapatan.

5. Menganalisis Persaingan dan Efisiensi

Dalam konteks persaingan, MR membantu perusahaan menganalisis posisi dan efisiensi mereka. Di pasar persaingan sempurna, harga suatu barang sama dengan marginal revenue jika perusahaan adalah penerima harga (price taker).

Namun, di pasar monopolistik atau oligopoli, MR biasanya lebih rendah dari harga karena untuk menjual unit tambahan, perusahaan mungkin harus menurunkan harga. Memahami hubungan ini membantu perusahaan merumuskan strategi penetapan harga yang kompetitif dan juga penting dalam pengelolaan biaya yang efektif.

ERP

Bagaimana Cara Kerja Marginal Revenue

Marginal revenue menjadi indikator penting bagi perusahaan untuk menilai tambahan pendapatan dari setiap unit barang atau jasa yang terjual. Analisis ini membantu menghubungkan volume produksi, permintaan pasar, serta strategi harga yang digunakan agar profitabilitas dapat terjaga secara berkelanjutan. Berikut ini cara kerjanya:

1. Membandingkan Output dengan Pendapatan

Perusahaan menggunakan marginal revenue untuk menilai apakah biaya marjinal sebanding dengan pendapatan marjinal. Bila MR turun di bawah biaya marjinal, setiap unit tambahan justru menekan keuntungan. Dalam situasi ini, produksi harus dievaluasi ulang agar efisiensi biaya tetap terjaga dan sumber daya tidak terbuang.

2. Mengelola Biaya Produksi

Marginal revenue juga berperan dalam pengendalian biaya produksi dan perencanaan output. Dengan menganalisis hubungan MR dan permintaan konsumen, perusahaan dapat menghindari surplus maupun kekurangan stok. Hal ini memungkinkan distribusi sumber daya yang lebih efisien sekaligus menjaga keseimbangan antara biaya dan pendapatan.

3. Menetapkan Harga dan Analisis Permintaan

Melalui MR, perusahaan dapat merumuskan strategi harga yang kompetitif tanpa mengurangi profitabilitas. Perhitungan ini juga membantu memahami pola permintaan konsumen sehingga pihak manajemen dapat memproyeksikan produksi jangka panjang, menyesuaikan kapasitas, serta menjaga stabilitas arus pendapatan.

Apa Rumus Marginal Revenue?

Perhitungan MR menjadi hal penting untuk membantu perusahaan dalam memahami berapa total biaya tambahan pendapatan yang dihasilkan dari penjualan unit tambahan produk. Marginal revenue harus dihitung untuk mengukur perubahan dalam pendapatan total yang diperoleh ketika perusahaan memproduksi dan menjual satu unit produk tambahan.

Berikut rumus marginal revenue yang bisa Anda gunakan:

MR = (Total Pendapatan Baru – Total Pendapatan Lama) / (Jumlah Unit Baru – Jumlah Unit Lama).

Dengan rumus ini, marginal revenue dapat dihitung dengan mengamati perubahan pendapatan total akibat penjualan tambahan satu unit produk. Hasil dari perhitungan ini akan memberikan gambaran lengkap mengenai dampak finansial dari penambahan produksi atau penjualan unit.

Hal ini juga bisa dipertimbangkan dalam konteks pengambilan keputusan investasi jangka panjang yang sering melibatkan perhitungan rumus NPV untuk menilai kelayakan proyek.

Bagaimana Cara Menghitung Marginal Revenue?

bagaimana cara menghitunf marginal revenue?

Perhitungan MR menjadi proses penting dalam perusahaan untuk memahami bagaimana dampak penjualan tambahan terhadap total pendapatan secara menyeluruh. Untuk menghitung MR, kita perlu menganalisis perubahan pendapatan seiring penjualan tambahan unit dan membandingkannya dengan jumlah produk yang terjual.

Hal ini terkait langsung dengan cara menghitung revenue, yang memungkinkan perusahaan menentukan seberapa besar kontribusi setiap unit tambahan terhadap pendapatan total.

Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan dalam menghitung MR, diantaranya:

1. Tentukan Total Pendapatan

Langkah pertama dalam menghitung MR adalah menentukan total pendapatan yang diperoleh dari penjualan suatu produk atau layanan. Total pendapatan ini dihitung dengan mengalikan harga jual per unit dengan jumlah unit yang terjual dalam suatu periode tertentu. Total pendapatan ini menjadi dasar untuk analisis lebih lanjut.

2. Melakukan Analisis Pasar

Setelah mengetahui total pendapatan, langkah berikutnya adalah melakukan analisis pasar. Ini mencakup pemahaman tentang bagaimana perubahan harga atau volume penjualan dapat memengaruhi permintaan pasar. Dengan informasi ini, perusahaan dapat memperkirakan dampak penjualan tambahan terhadap pendapatan.

3. Menghitung Pendapatan Alternatif

Selanjutnya, perusahaan perlu menghitung pendapatan alternatif, yaitu pendapatan yang akan diperoleh jika jumlah unit yang terjual berubah. Dengan menganalisis pendapatan alternatif ini, perusahaan dapat lebih jelas memahami potensi pendapatan yang diperoleh dari penjualan tambahan unit produk atau layanan.

4. Menerapkan Rumus Marginal Revenue

Setelah mendapatkan informasi tentang total pendapatan dan pendapatan alternatif, langkah berikutnya adalah menerapkan rumus MR. Rumus ini memberikan gambaran seberapa besar pendapatan tambahan yang dihasilkan dari penjualan satu unit produk tambahan.

5. Melakukan Analisis Data

Langkah terakhir adalah melakukan analisis data untuk menilai hasil perhitungan MR. Data ini akan membantu perusahaan dalam memahami apakah penjualan tambahan menguntungkan dan apakah strategi harga atau volume penjualan perlu disesuaikan. Analisis ini juga mendukung keputusan terkait pengelolaan harga dan produksi.

Hal ini terkait langsung dengan cara menghitung revenue, yang memungkinkan perusahaan menentukan seberapa besar kontribusi setiap unit tambahan terhadap pendapatan total. Dengan software akuntansi ScaleOcean, analisis ini bisa dilakukan lebih cepat dan akurat untuk mendorong peningkatan marginal revenue.

Contoh Perhitungan Marginal Revenue

Untuk membantu Anda lebih memahami bagaimana cara menghitung marginal revenue, di sini akan diuraikan contohnya secara jelas yang menggambarkan bagaimana langkah perhitungannya. Contoh MR di sini akan diambil dari skenario perhitungan di perusahaan manufaktur.

Jika perusahaan menjual produk 100 unit dengan harga Rp50.000, dengan pendapatan total Rp5.000.000. Perusahaan juga menjual satu unit tambahan, sehingga total produk yang terjual adalah 101 unit dengan pendapatan Rp5.050.000, maka perubahan pendapatan (ΔTR) adalah Rp 50.000, dan perubahan jumlah unit (ΔQ) adalah 1. 

Dengan data ini, Anda bisa mengetahui marginal revenue dari perubahan tersebut, dengan perhitungan ini:

MR = Rp50.000/1
= Rp50.000

Dari perhitungan ini, Anda bisa memahami bahwa dengan menjual satu unit tambahan produk, perusahaan dapat menghasilkan tambahan pendapatan sebesar Rp50.000. Oleh karena itu, perhitungan ini berdampak langsung terhadap peningkatan penjualan dan pendapatan total, sehingga perusahaan dapat mengevaluasi seberapa menguntungkannya menambah volume produksi atau penjualan.

Contoh Penerapan Marginal Revenue di Industri

Menghitung marginal revenue (MR) membantu perusahaan memahami dampak penjualan atau produksi tambahan terhadap pendapatan. Dengan MR, perusahaan dapat mengevaluasi apakah strategi tambahan menguntungkan. Berikut adalah contoh penerapan MR di berbagai industri:

1. Industri Retail (Barang Konsumsi)

Di industri retail, perusahaan menghitung MR untuk menilai dampak penjualan tambahan terhadap pendapatan. Misalnya, toko pakaian menjual kaos dengan harga Rp100.000 per unit dan 1.000 unit terjual. Jika harga turun menjadi Rp90.000 untuk 100 kaos tambahan, pendapatan berubah.

Perusahaan kemudian mengevaluasi apakah penurunan harga menghasilkan tambahan pendapatan yang signifikan. Hal berikut membantu memahami apakah harga diskon benar-benar meningkatkan total pendapatan atau malah merugikan.

2. Industri Teknologi (Software atau Aplikasi)

Di industri teknologi, MR digunakan untuk menghitung kontribusi pengguna tambahan terhadap pendapatan. Misalnya, perusahaan perangkat lunak mengenakan biaya berlangganan Rp200.000 per bulan dan menambah 100 pelanggan baru. Dengan ini, mereka menghitung perubahan total pendapatan dan MR.

Proses ini memberi gambaran apakah biaya untuk memperoleh pelanggan baru sebanding dengan pendapatan yang dihasilkan (Customer acquisition cost). Selain itu, adanya perhitungan tersebut membantu perusahaan dalam merencanakan strategi pertumbuhan yang lebih efektif.

3. Industri Manufaktur (Produksi Barang)

Perusahaan manufaktur menggunakan MR untuk menganalisis dampak produksi tambahan terhadap pendapatan. Misalnya, perusahaan mobil menjual 10.000 unit mobil seharga Rp200.000.000 dan ingin menambah 500 unit. Mereka menghitung MR untuk melihat apakah penjualan tambahan menguntungkan.

Analisis berikut membantu perusahaan menilai apakah produksi tambahan memberi kontribusi lebih banyak daripada biaya tambahan. Hal ini menjadi dasar bagi keputusan tentang perluasan kapasitas atau harga jual.

4. Industri Energi (Listrik dan Gas)

Perusahaan energi menggunakan MR untuk menentukan berapa banyak pendapatan tambahan yang dihasilkan dari konsumsi energi lebih tinggi. Jika perusahaan listrik memberi diskon kepada pelanggan yang menggunakan lebih banyak energi, MR dihitung untuk melihat dampaknya.

Dengan menghitung MR, perusahaan dapat memahami apakah tarif diskon tersebut membawa lebih banyak pendapatan atau mengurangi laba. Hal berikut memungkinkan perencanaan strategi harga yang lebih menguntungkan.

5. Industri Perhotelan (Hotel dan Restoran)

Di industri perhotelan, MR digunakan untuk menghitung pendapatan dari penambahan kamar atau meja yang disewa. Misalnya, hotel dengan tarif Rp1.000.000 per malam ingin menambah kapasitas kamar dengan diskon. MR dihitung untuk memastikan bahwa penambahan kamar meningkatkan pendapatan.

Dengan MR, hotel dapat mengevaluasi apakah promosi kamar atau meja tambahan meningkatkan penghasilan bersih. Hal ini memastikan bahwa strategi promosi atau diskon akan menghasilkan manfaat jangka panjang yang maksimal.

Kesimpulan

Marginal revenue (MR) merupakan faktor penting dalam manajemen gudang karena dapat membantu mengoptimalkan persediaan, mengurangi biaya, dan meningkatkan keuntungan. Dengan pemahaman yang baik tentang MR, perusahaan dapat membuat keputusan yang lebih efisien terkait penyimpanan dan produksi barang.

Hal ini juga berkontribusi pada efisiensi proses penjualan. Selain itu, MR menjadi acuan dalam penjadwalan produksi, memungkinkan perusahaan untuk lebih tepat dalam merencanakan kebutuhan material dan memastikan kelancaran operasional.

Maka dari itu, Anda boleh mencoba demo gratis sistem akuntansi ScaleOcean, yang dapat membantu mengoptimalkan operasi gudang dan meningkatkan keuntungan perusahaan. Dengan fitur canggih kami, Anda akan merasakan manfaat integrasi data dan otomatisasi untuk pengambilan keputusan yang lebih baik.

FAQ:

1. Apa yang dimaksud dengan marginal revenue?

Pendapatan marginal (Marginal Revenue/MR) adalah tambahan pendapatan yang diperoleh saat perusahaan menjual satu unit produk tambahan. MR berperan penting dalam keputusan bisnis karena membantu menentukan tingkat produksi dan harga jual yang paling optimal.

2. Apa contoh pendapatan marjinal?

Contoh pendapatan marjinal adalah saat sebuah perusahaan menjual satu unit tambahan produk seharga Rp100.000 dan total pendapatannya naik dari Rp1.000.000 menjadi Rp1.100.000. Maka, pendapatan marjinalnya adalah Rp100.000.

3. Bagaimana cara mencari MC?

Cara mencari marginal cost (MC) adalah dengan membagi perubahan total biaya (∆TC) dengan perubahan jumlah produksi (∆Q), rumusnya:
MC = ∆TC / ∆Q

4. Apa yang dapat menurunkan marginal revenue?

Marginal revenue dapat menurun akibat beberapa faktor, seperti turunnya harga jual, naiknya biaya produksi, dan efek hukum diminishing return. Dalam pasar monopoli, kenaikan jumlah penjualan juga menurunkan harga seluruh unit, sehingga mengurangi pendapatan marginal.

5. Bagaimana cara meningkatkan marginal revenue?

Perusahaan dapat meningkatkan pendapatan marginal dengan menerapkan strategi seperti menetapkan harga jual yang tepat, mendorong volume penjualan, memperbaiki kualitas produk atau layanan, serta mencari sumber pendapatan baru.

Jadwalkan Demo Gratis

Error message
Error message
Error message
Error message
Error message
Error message

Rekomendasi Artikel Terkait

Temukan Artikel Serupa untuk Solusi Bisnis Lebih Lengkap