Wajib Catat, Ini Cara Menghitung Harga Pokok Produksi
3 Min Read Posted on 11 Aug 2023
Daftar Isi
Setiap produk yang dihasilkan oleh perusahaan memiliki sejumlah biaya yang terkait. Mulai dari bahan baku yang digunakan, tenaga kerja yang dikerahkan, hingga biaya tambahan yang mungkin keluar untuk memastikan produk memenuhi standar kualitas. Penghitungan ketiga aspek ini dikenal dengan harga pokok produksi (HPP) dan mencerminkan biaya total produksi per unit.
HPP menjadi titik sentral dalam strategi penetapan harga, manajemen biaya, dan perencanaan keuangan perusahaan. Seiring dengan pentingnya peran HPP ini, memahami rumus HPP produksi adalah keharusan bagi setiap pelaku bisnis. Oleh karena itu, dalam artikel ini akan dijelaskan cara menghitung harga pokok produksi dan tujuannya secara lebih luas bagi bisnis.
1. Konsep Harga Pokok Produksi
Harga pokok produksi (HPP) adalah elemen penting dalam perencanaan dan pengambilan keputusan bagi bisnis. Istilah ini digunakan untuk menyebutkan total biaya yang dikeluarkan dalam memproduksi suatu barang atau jasa. Termasuk biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik. HPP berfungsi sebagai dasar untuk menentukan harga jual produk, mengukur efisiensi produksi, dan mengevaluasi kinerja bisnis.
Supply chain management (SCM) memiliki hubungan yang erat dengan harga pokok produksi. Efisiensi dalam proses SCM dapat berdampak langsung pada HPP. Misalnya, jika proses pengadaan bahan baku dioptimalkan untuk mengurangi biaya dan waktu, maka juga sekaligus akan mengurangi HPP. Oleh karena itu, pengelolaan SCM yang efektif dibutuhkan dalam pengendalian dan pengoptimalan HPP.
2. Rumus HPP Produksi
Ada beberapa cara untuk menghitung HPP, tapi salah satu pendekatan umum adalah dengan menjumlahkan biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik. Rumus untuk menghitung harga pokok produksi adalah:
Bahan baku termasuk semua material yang digunakan dalam produksi, mulai dari yang terkait langsung dengan produk hingga kemasan. Biaya tenaga kerja langsung meliputi upah dan gaji yang diberikan kepada pekerja yang terlibat dalam proses produksi. Sedangkan biaya overhead pabrik mencakup biaya lain yang terkait dengan produksi tetapi tidak dapat ditelusuri langsung ke produk tertentu, seperti utilitas, biaya perawatan mesin, dan gaji manajemen pabrik.
Menggunakan rumus untuk menghitung harga pokok produksi adalah salah satu cara yang biasanya digunakan perusahaan untuk mengukur dengan tepat berapa biaya yang dikeluarkan untuk membuat produk, sehingga mempengaruhi penetapan harga jual dan margin keuntungan. Langkah ini juga penting untuk mengidentifikasi area yang membutuhkan efisiensi baik secara alur produksi maupun biaya.
3. Cara Menghitung Harga Pokok Produksi
Supaya lebih paham cara menghitung harga pokok produksi, kita ambil contoh sederhana dari studi kasus berikut ini. Misalkan sebuah perusahaan manufaktur memproduksi mesin pertanian. Untuk memproduksi 50 mesin, perusahaan membutuhkan bahan baku seharga Rp50.000.000, biaya tenaga kerja langsung Rp30.000.000, dan biaya overhead pabrik sebesar Rp20.000.000. Dengan informasi tersebut, cara menghitung harga pokok produksi untuk 50 mesin adalah:
Dari perhitungan di atas, bisa disimpulkan untuk memproduksi 50 mesin pertanian, perusahaan membutuhkan biaya sebesar Rp100.000.000. Artinya HPP untuk satu mesin adalah Rp2.000.000. Dengan mengetahui HPP per unit, perusahaan manufaktur tersebut dapat menentukan harga jual yang sesuai untuk menutupi biaya dan mendapatkan keuntungan yang diinginkan. Dari sini, dapat dilihat juga pentingnya menghitung HPP dengan tepat bagi sebuah perusahaan agar bisa menentukan strategi penetapan harga produknya.
4. Tujuan Hitung Harga Pokok Produksi
Menggunakan rumus untuk menghitung harga pokok produksi adalah proses yang tidak hanya soal mengetahui berapa biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi satu unit produk. Tapi juga memiliki sejumlah tujuan yang penting bagi keberlangsungan perusahaan. Berikut beberapa tujuan tersebut.
a. Penentu Harga Jual Produk
HPP berperan sebagai dasar dalam menentukan harga jual produk. Perusahaan perlu memastikan bahwa produk yang dijual tidak hanya menutupi biaya produksi, tetapi juga memberikan margin keuntungan yang diinginkan. Dengan mengetahui HPP, Anda dapat menetapkan harga jual dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti persaingan pasar, permintaan konsumen, dan nilai tambah yang ditawarkan oleh produk.
Selain itu, dengan mengetahui HPP, Anda juga dapat mengevaluasi apakah perusahaan bisa menggunakan strategi diskon atau promosi tanpa mengorbankan margin keuntungan. Dalam kondisi pasar yang semakin kompetitif, memiliki fleksibilitas dalam penetapan harga bisa menjadi keuntungan strategis bagi perusahaan.
b. Pengendali Biaya Produksi
Menghitung HPP juga penting untuk mengendalikan biaya di akuntansi manufaktur, terutama produksi. Dengan memahami rincian biaya yang terkait dengan produksi, Anda dapat mengidentifikasi area mana yang memerlukan efisiensi atau pengurangan biaya. Langkah ini memberikan peluang untuk meninjau proses manufaktur, negosiasi ulang dengan supplier, atau bahkan mencari teknologi baru yang dapat mengurangi biaya.
Selain itu, dengan pengawasan ketat atas biaya produksi, Anda juga dapat mengantisipasi kenaikan biaya yang mungkin terjadi di masa depan. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk merespons dengan cepat, baik dengan menyesuaikan harga jual atau mencari cara lain untuk menjaga margin keuntungan.
c. Perhitungan Laba Rugi Periodik
HPP adalah komponen penting dalam perhitungan laba atau rugi perusahaan dalam periode tertentu. Laba kotor, yang diperoleh dengan mengurangkan HPP dari penjualan total, memberikan gambaran tentang efektivitas operasional perusahaan. Selanjutnya, laba kotor ini digunakan untuk menghitung laba bersih setelah dikurangkan biaya operasional lainnya.
Memahami pengaruh HPP terhadap laba kotor sangat membantu perusahaan untuk membuat keputusan strategis tentang produksi, distribusi, dan pemasaran. Selain itu, seluruh stakeholder seperti investor dan kreditur, juga seringkali tertarik pada laba kotor sebagai indikator kesehatan keuangan perusahaan.
d. Perencanaan Anggaran Perusahaan
Penghitungan HPP juga berperan penting dalam perencanaan anggaran. Dengan mengetahui biaya produksi yang dikeluarkan, perusahaan dapat merencanakan anggaran masa depan dengan lebih tepat dan efisien. Aspek perencanaan anggaran ini bisa mencakup alokasi sumber daya, investasi dalam teknologi baru, penambahan kapasitas produksi, atau ekspansi bisnis.
Dalam jangka panjang, pemahaman yang mendalam tentang HPP juga membantu perusahaan dalam merencanakan pertumbuhan dan ekspansi. Nilai penghitungan HPP bisa digunakan untuk membuat proyeksi keuangan, menetapkan target, dan mengalokasikan sumber daya dengan cara yang paling efektif untuk mencapai tujuan bisnis.
5. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa dengan menghitung HPP, perusahaan dapat menentukan harga jual produk, mengendalikan biaya produksi, menghitung laba rugi periodik, serta merencanakan anggaran dengan lebih akurat. Oleh karena itu, pemahaman tentang rumus HPP produksi adalah elemen dasar yang mempengaruhi sejumlah keputusan bisnis.
Pendekatan umum yang digunakan adalah dengan menjumlahkan biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik. Bahan baku termasuk semua material yang digunakan dalam produksi. Biaya tenaga kerja langsung meliputi upah dan gaji. Sedangkan biaya overhead pabrik mencakup biaya lain yang terkait dengan produksi. Dengan demikian, maka ketiga aspek ini perlu dipertimbangkan agar bisa seefisien mungkin.
Dapatkan update konten terbaik kami
secara rutin di Inbox Anda!
REKOMENDASI
Artikel Terkait
Nov 01, 2024 3 Min Read
Tutup Buku: Proses dan Contohnya di Akhir Periode Perusahaan
Nov 04, 2024 3 Min Read
7 Aplikasi Sales Order Terbaik di Indonesia Tahun 2024
Nov 01, 2024 3 Min Read
Panduan Job Costing: Arti, Tujuan, Rumus, dan Contoh Hitung
Nov 05, 2024 3 Min Read
12 Software Akuntansi Perusahaan Dagang Terbaik di Indonesia
REKOMENDASI