Rumus Harga Keseimbangan dan Hal yang Mempengaruhinya
3 Min Read Posted on 22 Jan 2024
Daftar Isi
Pentingnya memahami harga keseimbangan dalam procurement management menjadi hal yang tidak bisa diabaikan dalam pengelolaan bisnis jangka panjang. Apa yang dimaksud dengan harga keseimbangan dalam pengadaan merupakan konsep kritis yang mencerminkan titik optimal, dimana kebutuhan perusahaan dan penawaran dari pemasok saling berkaitan.
Dalam artikel kali ini, kita akan membahas secara mendalam segala hal mengenai harga keseimbangan, mulai dari apa saja faktor yang mempengaruhi stabilitas harga, bagaimana cara dan strategi pengelolaannya, serta apa rumus dan bagaimana cara menghitung harga keseimbangan unttuk pengendalian procurement management yang lebih efisien.
1. Hal yang Mempengaruhi Harga Keseimbangan
Harga keseimbangan atau disebut sebagai harga pasar dalam procurement management menjadi peran kunci dalam mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan antara pembeli dan pemasok. Ada beberapa faktor yang menjadi pengaruh dan membentuk harga keseimbangan tidak stabil dalam pengadaan, berikut hal-hal yang dapat mempengaruhi harga tersebut:
a. Permintaan dan Penawaran
Dalam pengadaan, harga keseimbangan akan terjadi apabila terdapat permintaan dan penawaran dalam proses pembelian, hal ini terjadi ketika jumlah barang atau jasa yang diinginkan oleh pembeli sama dengan jumlah yang tersedia dari pemasok. Jika permintaan pembeli melebihi penawaran maka harga akan cenderung naik, sementara jika penawaran lebih besar daripada permintaan maka harga akan menurun.
Perusahaan dapat menganalisis pasar dan mengamati perubahan dalam permintaan dan penawaran agar dapat beradaptasi terhadap perubahan dimanika ini, dan menggunakan informasi tersebut untuk merancang strategi negosiasi yang efektif. Dengan memahami bagaimana kekuatan dalam permintaan dan penawaran, akan memudahkan identifikasi peluang dan risiko yang mungkin muncul dalam mencapai harga keseimbangan secara optimal.
b. Kenaikan Biaya Produksi
Harga keseimbangan akan terjadi apabila kenaikan biaya produksi yang melibatkan bahan baku, tenaga kerja, dan teknologi produksi yang dapat berubah akibat berbagai hal seperti fluktuasi harga komoditas, inflasi, atau perkembangan teknologi. Jika biaya produksi meningkat, maka pemasok cenderung menaikkan harga pasar untuk menjaga profitabilitas bisnis.
Untuk mengelola biaya produksi dalam pengadaan, pembeli dan pemasok perlu melakukan analisis dan komunikasi secara terbuka. Pembeli harus memahami perubahan biaya dan menganalisis dampak terhadap nilai produk atau layanan yang diterima, begitupun pemasok yang perlu melakukan transparansi terkait peningkatan biaya yang dihadapi. Selain itu, pemasok dan pembeli dapat melibatkan pembaruan kontrak, renegosiasi harga, atau pencarian solusi inovatif yang menguntungkan kedua belah pihak untuk mengatasi tantangan ini.
c. Persaingan di Pasar
Adanya persaingan yang tinggi di pasar, dapat berdampak signifikan terhadap pembentukan dan stabilitas harga pasar dalam procurement management, sehingga pemasok cenderung menawarkan harga yang lebih kompetitif untuk menarik perhatian pembeli. Sebaliknya, ketika persaingan di pasar tergolong rendah, maka pemasok dapat memiliki kekuatan yang lebih besar dalam menentukan harga pasar.
Dalam situasi persaingan yang ketat, pembeli dapat memanfaatkan strategi negosiasi yang cerdik, seperti menekan pemasok untuk memberikan tambahan nilai, pelayanan purna jual yang lebih baik, atau inovasi produk. Sedangkan pemasok dapat berusaha untuk memahami kebutuhan dan prioritas pembeli, menciptakan solusi yang berbeda dari pesaing, dan menawarkan penawaran yang lebih menarik.
d. Kualitas Produk
Faktor yang mempengaruhi harga keseimbangan selanjutnya adalah kualitas produk yang dapat mempengaruhi kecenderungan pemasok untuk menetapkan harga yang lebih tinggi, dan pembeli akan membayar lebih tinggi untuk produk atau layanan berkualitas tinggi tersebut. Evaluasi kualitas produk dapat dilakukan dengan melibatkan pemahaman mendalam mengenai standar kualitas yang diinginkan oleh pembeli, serta pemasok juga dapat berkomitmen untuk memenuhi atau bahkan melampaui standar tersebut untuk dapat bersaing dalam dinamika pasar.
Jika pemasok dapat mempertahankan atau meningkatkan kualitas produknya, maka pembeli mungkin bersedia membayar harga yang lebih tinggi lagi, sehingga akan menciptakan harga keseimbangan yang dapat mencerminkan nilai tambah yang diberikan oleh kualitas produk tersebut.
e. Faktor Eksternal
Selain faktor-faktor di atas, harga keseimbangan akan terjadi apabila terdapat faktor eksternal yang dapat mempengaruhi stabilitas harga pasar dalam procurement management. Seperti perubahan kebijakan pemerintah, peristiwa global, atau gejolak ekonomi yang berdampak langsung pada biaya produksi, ketersediaan bahan baku, bahkan kondisi pasar secara menyeluruh.
Dalam menghadapi faktor-faktor eksternal ini, penting untuk menciptakan fleksibilitas dalam perjanjian kontrak yang dapat mempertimbangkan perubahan dalam kondisi pasar atau regulasi yang dapat memberikan dasar lebih kuat untuk merespons secara cepat dinamika yang tidak terduga. Dengan begitu, fleksibilitas ini dapat menjadi kunci untuk mencapai harga pasar yang adaptif dan responsif terhadap apapun perubahan di lingkungan eksternal.
2. Strategi Pengelolaan Harga Keseimbangan
Pengelolaan harga pasar dalam procurement management menjadi hal penting yang memerlukan pendekatan yang lebih cermat dan strategis. Setelah mengetahui secara mendalam apa yang dimaksud dengan harga keseimbangan dan apa saja faktor yang mempengaruhinya, kita akan membahas beberapa strategi kunci yang dapat diterapkan untuk memastikan stabilitas harga keseimbangan tetap optimal dan dapat menciptakan hubungan yang saling menguntungkan antara pembeli dan pemasok.
a. Analisis Pasar Mendalam
Strategi yang dapat dilakukan pertama kali adalah melakukan analisis pasar yang komprehensif terhadap dinamika pasar, tren industri, dan perkembangan terkini dapat membantu kelola harga pasar tetap efektif. Hal ini juga melibatkan identifikasi potensi pemasok, penilaian risiko, dan pemahaman mendalam mengenai kebutuhan dan preferensi pembeli.
Selain itu, analisis juga dapat melibatkan pemantauan terus-menerus terhadap perubahan permintaan dan penawaran, evaluasi tren harga, dan pemahaman terhadap dinamika persaingan dalam pasar. Anda perlu memahami kekuatan pasar sehingga dapat merancang strategi pengadaan yang responsif dan memastikan stabilitas harga keseimbangan yang sesuai dengan nilai pasar.
b. Negosiasi yang Efektif
Strategi selanjutnya adalah negosiasi antara pembeli dan pemasok yang melibatkan komunikasi terbuka, identifikasi kebutuhan bersama, dan pencarian solusi yang saling menguntungkan. Selain itu, negosiasi juga melibatkan pemahaman mendalam mengenai dinamika permintaan dan penawaran, serta kemampuan untuk mengidentifikasi poin tawar-menawar yang dapat menciptakan nilai tambah.
Pihak pembeli dapat mencari insentifitas pengaruh, seperti diskon volume, pelayanan purna jual yang lebih baik, atau inovasi produk. Sementara pihak pemasok dapat menawarkan fleksibilitas harga atau dapat meningkatkan kualitas produk. Dengan begitu, Anda dapat mencapai harga pasar yang menguntungkan kedua belah pihak, dan menciptakan hubungan jangka panjang yang berkelanjutan.
c. Diversifikasi Supplier
Diversifikasi supplier menjadi strategi selanjutnya dalam mengelola risiko dan menjaga stabilitas harga pasar yang efisien, yang berkaitan dengan ketergantungan pada satu atau sedikit pemasok sehingga dapat meningkatkan kerentanan terhadap fluktuasi harga atau ketidakstabilan pasokan. Dengan adanya diversifikasi pemasok, Anda dapat mengurangi risiko kegagalan pemasok dan perubahan kondisi pasar yang tiba-tiba.
Selain itu, dengan diversifikasi pembeli dapat membandingkan harga, kualitas, dan layanan dari berbagai pemasok, sehingga dapat menciptakan lingkungan persaingan yang sehat. Dengan begitu, pemasok yang bersaing untuk mempertahankan atau mendapatkan pembeli akan cenderung menawarkan harga yang lebih kompetitif dan mengakibatkan nilai tambah yang lebih besar sehingga membentuk harga keseimbangan yang stabil.
d. Penggunaan Teknologi dan Analisis Data
Pemanfaatan teknologi dan analisis data dapat membantu pengelolaan harga keseimbangan dengan mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasi data yang lebih cepat dan akurat. Teknologi dan analisis data juga dapat mengotomatiskan proses pengadaan, meningkatkan efisiensi operasional, dan mengurangi biaya administratif. Hal ini menjadi landasan kuat untuk pengambilan keputusan berbasis data dan responsif terhadap dinamika pasar.
e. Efisiensi Proses Pembelian
Proses pembelian yang efektif dapat membantu pengelolaan harga pasar yang optimal, dengan melibatkan manajemen rantai pasok yang terintegrasi, pengoptimalan proses operasional, dan pemilihan metode pembelian yang sesuai dengan kebutuhan pembeli. Pembelian juga perlu melibatkan pemantauan terus menerus terhadap kinerja pemasok dan evaluasi biaya total kepemilikan yang dapat menciptakan dasar untuk mencapai harga pasar yang seimbang dan memberikan nilai tambah optimal bagi perusahaan.
3. Rumus Harga Keseimbangan
Selain dengan strategi pengelolaan di atas, Anda juga harus menghitung harga keseimbangan dengan akurat menggunakan rumus dan model matematis dasar dari kurva permintaan dan penawaran untuk menemukan titik harga keseimbangan. Sebelum menghitung harga keseimbangan, Anda perlu menghitung terlebih dahulu kurva permintaan dengan rumus berikut:
Diketahui, bahwa Qd adalah kuantitas yang diminta, P merupakan harga, dan a menunjukkan tingkat permintaan dari harga nol, serta b adalah kepekaan permintaan terhadap perubahan harga secara berurutan. Setelah menghitung kurva permintaan, Anda juga perlu menghitung kurva penawaran dengan rumus berikut:
Diketahui, bahwa Qs dalam kurva penawaran ini merupakan kuantitas yang ditawarkan, P adalah harga, dan c adalah konstanta yang menunjukkan tingkat penawaran mulai dari harga nol dan d merupakan kepekaan penawaran terhadap perubahan harga.
Setelah itu, hasil harga keseimbangan dapat dicapai ketika kuantitas yang diminta sama dengan kuantitas yang ditawarkan, yaitu Qd = Qs. Oleh karena itu, kita dapat mengatur kedua persamaan ini menjadi satu perhitungan dan menyelesaikan perhitungan dengan mencari harga (P). Berikut rumusnya:
Dari sini, kita dapat menyelesaikan perhitungan harga keseimbangan (P) dengan mengganti kembali ke salah satu persamaan untuk menentukan kuantitas keseimbangan.
4. Cara Menghitung Harga Keseimbangan
Untuk lebih memahami harga keseimbangan, kita akan memberikan contoh skenario perhitungan dengan menggunakan rumus harga keseimbangan di atas, Sebuah perusahaan YJH ingin menentukan harga keseimbangan untuk produk baru yang akan diluncurkan di pasar. Perusahaan tersebut telah melakukan penelitian pasar dan menemukan bahwa:
- Permintaan untuk produk ini diketahui: Qd = 6000 - 4P
- Penawaran dari produsen untuk produk diketahui: Qs = 2000 + 2P
Setelah mengetahui nilai permintaan dan penawarannya, kita akan menyamakan dua rumus ini untuk menemukan harga keseimbangan dan menggantinya ke dalam salah satu persamaan untuk menemukan kuantitas keseimbangan. Berikut perhitungannya:
Setelah mengetahui bahwa harga keseimbangan (P) adalah Rp666.667, maka pemasok dapat menemukan kuantitas keseimbangan dengan memasukkan jumlah harga (P) ke salah satu persamaan, baik itu permintaan maupun penawaran. Ini berarti bahwa pembeli bersedia membeli dengan harga sekitar Rp666.667, dan pemasok bersedia menyediakan sekitar 3.333 unit produk.
Harga dan kuantitas yang telah selesai dihitung ini menciptakan titik keseimbangan dimana pasar untuk produk yang akan dijual perusahaan YJH ini berada dalam keadaan seimbang antara permintaan dan penawarannya.
5. Kesimpulan
Setelah mengetahui apa yang dimaksud dengan harga keseimbangan, faktor pengaruh dan strategi pengelolaannya, serta rumus dan cara perhitungannya, dapat ditarik kesimpulan bahwa harga keseimbangan atau harga pasar merupakan konsep yang menunjukan titik dimana jumlah barang atau jasa yang ditawarkan oleh pemasok seimbang dengan jumlah yang diminta oleh pembeli.
Harga keseimbangan akan terjadi apabila beberapa faktor mulai dari permintaan dan penawaran sampai faktor eksternal dapat terjadi dalam proses pembelian. Sehingga, untuk mengelola aspek ini dibutuhkan pendekatan yang holistik dan penerapan strategi secara berkesinambungan. Dengan begitu, Anda dapat meningkatkan daya saing di pasar dinamis dan menciptakan relasi jangka panjang dan berkelanjutan dalam rantai pasok di bisnis Anda.
Dapatkan update konten terbaik kami
secara rutin di Inbox Anda!
REKOMENDASI
Artikel Terkait
Nov 01, 2024 3 Min Read
Tutup Buku: Proses dan Contohnya di Akhir Periode Perusahaan
Nov 01, 2024 3 Min Read
Panduan Job Costing: Arti, Tujuan, Rumus, dan Contoh Hitung
Nov 01, 2024 3 Min Read
Apa itu ERP Workflow, Manfaat, dan Contoh Penerapannya
Oct 30, 2024 3 Min Read
12 Rekomendasi Software Terbaik untuk Pabrik Makanan
REKOMENDASI