Penerapan GMP dan Contohnya di Perusahaan Manufaktur
3 Min Read Posted on 27 May 2024
Daftar Isi
Setelah sebelumnya kita telah memahami pengertian GMP Good Manufacturing Practices secara mendalam, kita jadi paham bahwa penting bagi perusahaan manufaktur untuk memiliki prosedur yang terstandarisasi tinggi untuk pengelolaan dan pengendalian berbagai aspek dan proses manufaktur.
Penerapan GMP ini merupakan hal krusial yang perlu diterapkan, sehingga perusahaan dapat memiliki pedoman terstruktur untuk mengatur proses produksi, serta mencegah kontaminasi dan kesalahan yang bisa membahayakan konsumen. Dalam artikel kali ini, mari kita bahas satu persatu bagaimana strategi penerapan GMP yang tepat, serta contoh penerapan GMP secara aktual di perusahaan manufaktur. Ayo simak bersama artikel ini!
1. Peran Penting Penerapan GMP
Penerapan good manufacturing practices adalah hal penting yang menjadi strategi pengelolaan proses produksi agar memudahkan perusahaan manufaktur untuk memastikan kualitas dan konsistensi produk yang dihasilkan. GMP menjadi pedoman yang memiliki standarisasi tinggi yang akan memastikan setiap produksi menghasilkan produk yang memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan, serta menjaganya tetap memenuhi standar dan prosedur yang ada.
GMP menjadi peran penting yang akan meningkatkan keamanan konsumen, karena pedoman yang dimilikinya yang akan mengatur seluruh proses produksi dengan baik. Dengan begitu, produksi akan terhindar dari kontaminasi komponen lain yang bisa membahayakan kesehatan dan keamanan konsumen. Standar dan prosedur yang diterapkan melalui GMP, akan membantu Anda mengurangi risiko kesalahan dan variasi yang sering terjadi dalam proses produksi sehingga dapat menghasilkan produk berkualitas tinggi dan konsisten.
Dengan adanya SOP dan setiap standar dan regulasi yang ada pada GMP, perusahaan akan mudah untuk memantau dan mengelola produksi dengan lebih terstruktur dan mudah diawasi, serta dapat meningkatkan produktivitas dan juga mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang dimiliki perusahaan manufaktur. Penerapan GMP juga akan mencegah gangguan produksi yang tidak perlu, serta dapat mengurangi biaya karena penarikan produk dan litigasi, serta peningkatan profitabilitas, menjadikannya investasi yang sangat berharga.
Baca juga: Langkah Membuat SOP Gudang dan Contohnya
2. Strategi Penerapan GMP
Untuk menerapkan good manufacturing practices dengan maksimal, ada beberapa strategi yang komprehensif dan terstruktur yang bisa Anda lakukan agar memastikan bahwa produk yang dihasilkan berkualitas tinggi dan aman untuk digunakan atau dikonsumsi oleh konsumen. Strategi penerapan GMP adalah sebagai berikut:
a. Kebijakan dan Komitmen Manajemen
Hal pertama yang perlu dilakukan adalah memiliki kebijakan dan komitmen yang konsisten dalam penerapan GMP, sehingga manajemen harus menunjukkan komitmen penuh dengan menetapkan kebijakan yang jelas terhadap GMP, dan mengintegrasikan kebijakan tersebut ke dalam lingkungan perusahaan.
Perusahaan bisa menyiapkan penyediaan sumber daya yang memadai termasuk anggaran untuk pelatihan karyawan, peralatan, dan fasilitas yang nyaman. Selain itu, manajemen perusahaan juga harus menginformasikan kepada seluruh karyawan mengenai pentingnya menerapkan GMP, dan bagaimana penerapan akan berkontribusi terhadap kualitas produk dan keselamatan konsumen secara efektif.
b. Desain dan Pemeliharaan Fasilitas
Dalam penerapan GMP, perusahaan juga perlu desain dan pemeliharaan fasilitas yang efektif untuk meminimalkan risiko kontaminasi dan memudahkan pembersihan serta pemeliharaan. Perusahaan bisa memisahkan area bersih dan kotor dengan jelas, ventilasi yang baik, juga kontrol suhu dan kelembaban yang tepat.
Selain itu, pemeliharaan fasilitas juga harus dilakukan secara rutin untuk memastikan semua peralatan dan area produksi akan tetap dalam kondisi yang optimal. Pemeliharaan tersebut bisa dilakukan dengan melakukan inspeksi berkala, perbaikan cepat akan kerusakan dan pembersihan maksimal secara rutin.
c. Penetapan SOP Ketat
Anda bisa menetapkan SOP yang ketat sebagai strategi penerapan GMP yang maksimal dari berbagai alur proses produksi, mulai dari penerimaan barang hingga pengemasan produk akhir. Setiap prosedur harus ditulis dengan jelas dan detail, agar bisa memastikan bahwa semua staff memahami dan dapat mengikuti pedoman dan langkahnya untuk menjaga kualitas dan keamanan produk.
SOP ini juga meliputi prosedur pembersihan dan pemeliharaan peralatan, pengendalian kualitas dan penanganan bahan berbahaya. Peninjauan dan pembaruan SOP harus dilakukan secara berkala untuk memastikan penerapannya tetap relevan dengan perkembangan terbaru dalam teknologi dan regulasi.
d. Pengendalian Kualitas
Pengendalian kualitas dalam GMP mengharuskan perusahaan memiliki program pengendalian dan manajemen kualitas yang komprehensif seperti pengujian bahan baku, pengendalian produk antar produksi, hingga inspeksi produksi akhir. Proses produksi harus dilengkapi dengan peralatan canggih untuk bisa memastikan bahwa setiap bahan dan produk memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan.
Selain itu, strategi ini juga meliputi pemantauan proses produksi secara real-time, bertujuan untuk mendeteksi dan mengatasi masalah secepat mungkin. Audit kualitas dari perusahaan manufaktur juga harus rutin dilakukan, untuk menilai efektivitas sistem pengendalian kualitas yang dimiliki, dan memastikan kepatuhan terhadap GMP.
e. Dokumentasi dan Pencatatan
Dokumen dan pencatatan akurat juga menjadi strategi dalam menerapkan GMP dengan maksimal, sehingga setiap langkah dalam proses produksi dan pengendaliannya harus dicatat dan didokumentasikan secara rinci. Hal ini dilakukan untuk memastikan keterlacakan dan akuntabilitas lebih baik dalam perusahaan manufaktur.
Laporan pencatatan yang lengkap dan sesuai akan memudahkan Anda untuk menelusuri kembali setiap batch produk terhadap sumber bahan baku, peralatan yang digunakan, dan kondisi produksi yang berlaku saat itu. Software manufaktur yang dilengkapi dengan dokumentasi akurat akan membantu menyimpan dan mengelola setiap catatan prosedur dan setiap proses manufaktur Anda dengan kemudahan akses dan auditnya.
f. Pengelolaan Risiko
Strategi penerapan GMP selanjutnya adalah adanya pengelolaan dan manajemen risiko yang efektif, yang membuat perusahaan perlu mengidentifikasi dan menilai risiko potensial yang dapat mempengaruhi kualitas dan keamanan produk. Perusahaan bisa mengatasi berbagai risiko terkait bahan baku, proses produksi, lingkungan produksi, dan pemeliharaan mesin peralatan produksi.
Setelah risiko dapat diidentifikasi, Anda harus mengembangkan rencana mitigasi untuk mengurangi dan menghilangkan risiko tersebut. Perusahaan bisa mengelola risiko dengan melibatkan pemantauan rutin dan terus-menerus terhadap faktornya, serta menerapkan tindakan korektif yang tepat dan sesuai.
3. Contoh Penerapan GMP di Manufaktur
Agar lebih memahami bagaimana penerapan good manufacturing practices di perusahaan manufaktur, di sini kita akan menguraikan contoh penerapan GMP secara aktual. Sehingga mudah bagi Anda dalam menerapkan dan mengetahui apa yang dimaksud GMP dan proses penerapannya dengan tepat.
Contoh penerapan GMP di artikel ini, akan mengambil contoh skenario dari perusahaan manufaktur Indonesia yang berfokus pada industri F&B Food and Beverage. Perlu diketahui, bahwa perusahaan yang memproduksi F&B, sangat diperlukan GMP yang ketat untuk kelangsungan bisnis secara menyeluruh.
Contohnya dalam produksi minuman kemasan, GMP dengan prosedur yang ketat akan mewajibkan setiap karyawan yang terlibat dalam proses produksi untuk menjalani pelatihan kebersihan dan implementasi SOP sebelum memulai kerja. Selain itu, GMP akan membuat perusahaan untuk memiliki fasilitas produksi yang didesain dengan sistem ventilasi yang baik, dan area kerja yang terpisah untuk bahan baku dan produk jadi untuk menghindari kontaminasi silang.
GMP dengan indikator-indikator pentingnya, akan mengelola setiap peralatan dan mesin di pabrik dengan menjaga kebersihannya setiap saat, dan melakukan pembersihan secara rutin sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan. Setelah produksi minuman kemasan tersebut selesai, GMP mewajibkan perusahaan untuk melakukan pengujian kualitas yang ketat di laboratorium internal untuk memastikan setiap batch produk telah memenuhi standar kualitas dan keamanan dengan standarisasi yang tinggi.
Nantinya, GMP akan memberikan prosedur untuk perusahaan melakukan pengujian untuk setiap proses, dan didokumentasikan dengan rinci untuk memudahkan penelusuran dan audit kedepannya. Penerapan good manufacturing practices dalam industri F&B ini akan menjaga konsistensi kualitas produk yang dihasilkan, juga perusahaan bisa mendapatkan seriftikasi internasional dari penerapan GMP yang akan membuka peluang ekspor ke berbagai negara.
4. Kesimpulan
Dari artikel ini, kita bisa menyimpulkan bahwa dengan menerapkan GMP, perusahaan manufaktur akan mendapatkan banyak kemudahan dan kualitas tinggi dari setiap proses produksi yang dilakukan, serta hasil yang didapatkan. Dengan begitu, tidak akan sulit bagi Anda untuk memastikan produk dengan aman dan berstandar tinggi sebelum dilakukan pengiriman ke konsumen.
Anda bisa melakukan beberapa strategi efektif dalam menerapkan GMP yang lebih maksimal di perusahaan manufaktur, dengan pemenuhan standar regulasi yang tinggi dan bisa membangun kepercayaan konsumen dalam jangka panjang. Dari contoh penerapan GMP yang telah diuraikan, Anda bisa lebih mudah untuk memahami proses dan kinerja GMP dalam mendukung pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis di industri manufaktur.
Dapatkan update konten terbaik kami
secara rutin di Inbox Anda!
REKOMENDASI
Artikel Terkait
Nov 01, 2024 3 Min Read
Tutup Buku: Proses dan Contohnya di Akhir Periode Perusahaan
Nov 04, 2024 3 Min Read
7 Aplikasi Sales Order Terbaik di Indonesia Tahun 2024
Nov 01, 2024 3 Min Read
Panduan Job Costing: Arti, Tujuan, Rumus, dan Contoh Hitung
Nov 05, 2024 3 Min Read
12 Software Akuntansi Perusahaan Dagang Terbaik di Indonesia
REKOMENDASI