7 Strategi Efektif Perencanaan Pengadaan di Gudang
3 Min Read Posted on 18 Sep 2023
Daftar Isi
Manajemen gudang yang efektif diawali dengan perencanaan pengadaan yang baik pula. Mengapa demikian? Stok yang perlu disimpan dalam gudang tentunya disesuaikan dengan jumlah produk yang dipesan selama proses pengadaan. Jika proses pengadaan ini tidak dilakukan dengan strategis, maka akan berisiko pada pengelolaan gudang.
Lantas apa yang bisa dilakukan perusahaan untuk mencapai tujuan pengadaan yang optimal tersebut? Nah, artikel kali ini akan membahas tujuh strategi perencanaan pengadaan yang bisa Anda terapkan untuk menjamin efektivitas gudang. Mulai dari proses analisis permintaan dan persediaan hingga evaluasi strategi secara berkala. Yuk, langsung simak strategi tersebut!
1. Analisis Permintaan dan Persediaan
Memahami fluktuasi permintaan pelanggan dan persediaan diperlukan untuk mencapai efektivitas dalam manajemen gudang. Analisis permintaan tidak hanya berfokus pada jumlah produk yang diminta pelanggan, tetapi juga melihat tren, fluktuasi musiman, dan faktor eksternal yang mempengaruhinya. Sebagai contoh, perusahaan yang bergerak di bidang fashion, akan mengalami kenaikan permintaan baju muslim ketika mendekati Idul Fitri. Dengan mengidentifikasi pola ini, perusahaan bisa mempersiapkan persediaan agar cukup tanpa menyebabkan kelebihan stok.
Sementara itu, analisis persediaan berkaitan erat dengan memastikan bahwa stok yang ada di gudang sesuai dengan kebutuhan pasar. Mengapa demikian? Memiliki terlalu banyak stok akan dapat mengakibatkan kerugian finansial. Sebaliknya, persediaan yang terlalu sedikit bisa berdampak pada kehilangan peluang penjualan. Dengan analisis persediaan yang tepat, perusahaan dapat menyeimbangkan stok barang untuk memenuhi permintaan dan menghindari biaya persediaan yang tidak perlu.
Untuk mengoptimalkan kedua aspek tersebut dalam perencanaan pengadaan, Anda bisa menggunakan teknologi sistem gudang. Contohnya dengan WMS, data dari permintaan dan persediaan dapat diintegrasikan sehingga proses pengambilan keputusan untuk tujuan pengadaan menjadi lebih tepat.
2. Pengendalian Mutu Produk
Manajemen pengadaan yang bisa dilakukan selanjutnya adalah melakukan pengendalian mutu produk. Sebuah gudang tidak hanya berfungsi sebagai tempat penyimpanan, tetapi juga untuk memastikan kualitas produk tetap baik sebelum sampai ke pelanggan. Dengan produk yang terjamin kualitasnya, maka kepuasan pelanggan juga akan meningkat serta mengurangi risiko retur barang.
Lalu apa yang bisa dilakukan? Bisa dengan pemeriksaan awal saat pertama kali barang masuk ke gudang. Setiap produk harus diperiksa kondisinya untuk mencegah kerusakan, ketidaksesuaian, atau cacat produksi. Selain pemeriksaan fisik, lakukan juga validasi dokumen. Seperti sertifikat kualitas atau hasil tes laboratorium untuk memastikan produk memenuhi standar yang telah ditetapkan. Teknologi modern seperti sistem pelacakan barcode atau RFID dapat membantu proses ini agar berjalan lebih cepat dengan hasil yang akurat.
Jangan lupa juga untuk mengecek ruang penyimpanan. Anda harus memastikan kelembaban, suhu, dan kondisi lainnya agar sesuai dengan spesifikasi produk. Selain itu, pelatihan reguler untuk staf gudang juga bisa diterapkan agar seluruh pihak bertanggung jawab atas kualitas produk. Dengan strategi pengendalian mutu yang baik, Anda tidak hanya memastikan efisiensi operasional tetapi juga menjamin kepuasan pelanggan.
3. Pemilihan Supplier yang Tepat
Pemilihan supplier juga akan mempengaruhi dalam mencapai tujuan pengadaan yang efektif. Supplier yang tepat bukan hanya menyediakan produk dengan harga yang kompetitif, tetapi juga menjamin kualitas dan ketepatan waktu pengiriman. Jika perusahaan sampai salah memilih supplier, justru akan menyebabkan ketidakstabilan dalam pasokan. Efek dominonya bisa mengakibatkan kekurangan atau kelebihan stok yang bisa menghambat manajemen gudang.
Anda bisa melihat dari rekam jejak supplier. Referensi dari pelanggan lain, sertifikasi industri, dan audit kualitas akan memberikan gambaran yang jelas tentang kemampuan supplier dalam memenuhi kebutuhan bisnis Anda. Selanjutnya, ketentuan kontrak seperti jaminan kualitas dan ketentuan pembayaran harus jelas agar kedua pihak mendapatkan kesepakatan yang adil dan dan saling menguntungkan.
Bagaimana cara untuk mengefisiensikan proses pemilihan pemasok? Anda bisa menggunakan sistem SCM. Sistem ini akan membantu perusahaan untuk meningkatkan transparansi, efisiensi, dan responsivitas dalam proses manajemen pengadaan. Dengan demikian, memilih supplier yang tepat bisa berjalan lancar dan akhirnya mampu meningkatkan efektivitas dan efisiensi operasi gudang Anda.
4. Optimasi Siklus Pengadaan
Siklus pengadaan meliputi tahapan dari identifikasi kebutuhan hingga penerimaan barang. Dengan mengoptimalkan proses ini, dapat dipastikan stok barang akan selalu tersedia sesuai kebutuhan, tanpa menyebabkan overstock yang justru menimbulkan biaya tambahan dan menghabiskan ruang penyimpanan.
Optimasi ini bisa dilakukan dengan terlebih dahulu mengidentifikasi bottleneck atau hambatan dalam manajemen pengadaan. Seperti keterlambatan dalam proses persetujuan pembelian atau keterlambatan pengiriman dari supplier. Dengan ini, Anda bisa mengimplementasikan solusi yang lebih efisien. Teknologi e-procurement juga bisa menjadi solusi untuk membantu Anda mempercepat proses pengadaan, mengurangi kesalahan, dan meningkatkan transparansi antara semua pihak yang terlibat.
Selain itu, jaga komunikasi yang efektif antara tim pengadaan dan manajemen gudang. Dengan ini, tim pengadaan dapat memahami kebutuhan aktual gudang. Sedangkan tim gudang bisa mendapat informasi mengenai waktu kedatangan barang, kualitas produk, dan spesifikasi lainnya.
5. Automasi dengan Teknologi
Automasi dengan teknologi tidak hanya membantu meningkatkan efisiensi dan kecepatan proses pengadaan, tetapi juga menjaga akurasi dan konsistensi dalam proses-proses manajemen gudang. Untuk tujuan pengadaan, Anda bisa menerapkan sistem manajemen gudang (WMS), robotika, dan teknologi identifikasi otomatis seperti barcode atau RFID.
Aplikasi WMS dapat mengintegrasikan data dari berbagai sumber, sehingga mempermudah proses monitor stok secara real-time, memprediksi kebutuhan pengadaan, serta mengoptimalkan alokasi dan rotasi stok. Dengan demikian, risiko kekurangan atau kelebihan stok dapat diminimalkan. Sedangkan implementasi robotika dibutuhkan untuk mempercepat proses pengambilan barang, penyortiran, dan pengemasan. Jadi, ketika menangani volume yang lebih besar, perusahaan tidak perlu menambah tenaga kerja.
6. Antisipasi Risiko Pengadaan
Tidak bisa dihindari, setiap perencanaan pengadaan pasti memiliki risiko tersendiri. Risiko tersebut bisa berupa keterlambatan pengiriman, ketidaksesuaian kualitas produk, atau bahkan kegagalan supplier dalam memenuhi kewajibannya. Untuk itu, antisipasi risiko pengadaan menjadi salah satu strategi wajib agar gudang dapat berfungsi dengan lancar dan memenuhi kebutuhan bisnis tanpa gangguan yang nantinya memberi dampak negatif bagi perusahaan.
Anda bisa mulai dengan identifikasi potensi risiko. Melalui analisis data historis, perusahaan dapat memahami risiko yang sering muncul selama proses pengadaan sebelumnya. Misalnya, supplier pernah terlambat melakukan pengiriman, maka perusahaan perlu mempertimbangkan untuk menyediakan buffer waktu tambahan atau bahkan mencari supplier alternatif sebagai backup. Selain itu, kerjasama dengan beberapa supplier untuk produk yang sama dapat menjadi strategi yang efektif untuk mengurangi ketergantungan.
7. Evaluasi Strategi Secara Berkala
Seiring dengan perubahan dinamika bisnis, permintaan pelanggan, dan perkembangan teknologi, kebutuhan serta tantangan dalam proses pengadaan juga akan berubah. Oleh karena itu, evaluasi strategi perencanaan pengadaan secara berkala perlu dilakukan agar operasional gudang tetap optimal dan sesuai dengan tujuan bisnis jangka panjang.
Evaluasi ini bisa melibatkan pengumpulan data, seperti waktu siklus pengadaan, tingkat ketepatan pengiriman, dan kualitas produk yang diterima. Dengan menganalisis data tersebut, perusahaan dapat mengidentifikasi aspek yang memerlukan perbaikan dan mencari solusi yang lebih inovatif. Misalnya, jika ditemukan lead time pengiriman dari supplier tertentu selalu lebih lama dari yang ditetapkan, maka Anda perlu menegosiasikan ulang ketentuan kontrak atau bahkan mencari supplier alternatif.
Selain itu, evaluasi strategi juga harus mempertimbangkan feedback dari tim gudang dan stakeholder lainnya. Melalui evaluasi yang rutin, perusahaan tidak hanya dapat memastikan bahwa strategi pengadaan mereka tetap relevan, tetapi juga mampu beradaptasi terhadap perubahan dan memaksimalkan efektivitas gudang dalam jangka panjang.
8. Kesimpulan
Optimalisasi perencanaan pengadaan adalah salah satu cara yang bisa dilakukan perusahaan untuk meningkatkan efektivitas gudang. Strategi-strategi yang telah dibahas, mulai dari pemilihan supplier yang tepat, optimasi siklus pengadaan, hingga evaluasi strategi secara berkala, sangat berkontribusi untuk mewujudkan manajemen gudang yang lebih lancar, efisien, dan responsif terhadap kebutuhan bisnis yang dinamis.
Dengan penerapan strategi-strategi tersebut, perusahaan dapat memastikan stok yang tersedia selalu sesuai dengan permintaan, mengurangi biaya operasional, dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Terlebih dalam kondisi pasar yang semakin kompetitif seperti sekarang, strategi perencanaan pengadaan perlu dilakukan untuk memastikan keberlanjutan dan pertumbuhan bisnis.
Dapatkan update konten terbaik kami
secara rutin di Inbox Anda!
REKOMENDASI
Artikel Terkait
Nov 05, 2024 3 Min Read
Mengenal Shipping Mark: Arti, Jenis, dan Contohnya
Nov 01, 2024 3 Min Read
Tutup Buku: Proses dan Contohnya di Akhir Periode Perusahaan
Nov 04, 2024 3 Min Read
7 Aplikasi Sales Order Terbaik di Indonesia Tahun 2024
Nov 01, 2024 3 Min Read
Panduan Job Costing: Arti, Tujuan, Rumus, dan Contoh Hitung
REKOMENDASI