Cara Hitung Capital Expenditure (Capex) dan Bedanya dengan Opex
3 Min Read Posted on 19 Sep 2024
Daftar Isi
Capex adalah pengeluaran modal yang dialokasikan untuk membeli, meningkatkan, atau memperbaiki aset perusahaan. Namun, 67% perusahaan kesulitan dalam melacak dan mengelola aset secara akurat, yang menyebabkan over-budgeting dan alokasi dana yang tidak tepat. Hal ini sering berujung pada penurunan profitabilitas perusahaan dan siklus hidup aset tidak dikelola secara efisien.
Ketidakmampuan dalam merencanakan pengeluaran tersebut secara matang dapat mempengaruhi stabilitas finansial jangka panjang. Agar perusahaan dapat terhindar dari masalah tersebut, pengelolaan yang efisien dan akurat sangat penting. Lantas, apa itu Capex, jenis, dan cara menghitungnya yang harus diperhatikan dalam proses penganggaran?
Di artikel ini akan dijelaskan secara mendalam mengenai Capital Expenditure untuk tingkatkan pengelolaan pengeluaran secara efektif, transparan, dan efisien. Dengan pemahaman yang lebih baik, perusahaan Anda pun dapat memaksimalkan nilai investasi aset dan menjaga profitabilitas. Simak sampai akhir!
1. Apa itu Capex?
Capital Expenditure (Capex) adalah pengeluaran biaya oleh perusahaan untuk memperbaiki atau meningkatkan aset tetap. Biasanya, aset seperti bangunan, peralatan, hingga kendaraan digunakan untuk menjalankan operasi bisnis dan memberikan manfaat ekonomi lebih dari satu tahun.
Tujuan investasi Capex adalah untuk meningkatkan kapasitas atau efisiensi operasional perusahaan dalam jangka panjang. Untuk itu, pengeluaran ini seringkali memerlukan perencanaan anggaran yang matang karena melibatkan jumlah uang yang besar dan dampaknya signifikan terhadap keuangan perusahaan.
2. Jenis Capex
Capital Expenditure dapat dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan tujuan penggunaannya. Setiap jenis pengeluaran tersebut mencerminkan kebutuhan spesifik perusahaan. Berikut adalah penjelasan mengenai beberapa jenis Capex yang umum dilakukan oleh perusahaan.
a. Expansion Generated by New Products
Jenis ini digunakan untuk memperluas kapasitas perusahaan dengan memperkenalkan produk baru. Investasi tersebut meliputi pembelian fasilitas baru, mesin khusus, atau teknologi yang dibutuhkan untuk produksi produk baru. Hal ini dilakukan untuk memenuhi permintaan pasar yang berkembang dan menciptakan peluang baru.
b. Projected Mandated by Law
Capex ini diwajibkan untuk memenuhi peraturan hukum atau standar pemerintah, seperti standar kualitas produk atau keselamatan kerja. Perusahaan harus mengalokasikan dana untuk mematuhi standar hukum tersebut. Dengan demikian, perusahaan dapat menghindari sanksi dan memastikan operasional yang sesuai dengan hukum.
c. Expansion to Meet Growth in Existing Product
Jenis pengeluaran ini dilakukan untuk memperluas kapasitas produksi produk yang sudah ada guna memenuhi peningkatan permintaan. Biasanya, investasi ini melibatkan pembelian peralatan tambahan, perluasan pabrik, atau peningkatan fasilitas distribusi. Tujuannya adalah meningkatkan efisiensi produksi agar dapat memenuhi permintaan pasar yang terus tumbuh.
d. Equipment Replacement
Terakhir, jenis Capital Expenditure adalah penggantian peralatan yang dilakukan ketika peralatan sudah usang atau tidak efisien. Penggantian ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan mengurangi biaya perbaikan berulang. Dengan investasi peralatan baru, perusahaan juga dapat meningkatkan kinerja operasional secara keseluruhan.
3. Contoh Capex
Capex adalah investasi penting bagi perusahaan dalam upaya meningkatkan kapasitas dan kinerja operasional jangka panjang. Pengeluaran ini biasanya dialokasikan untuk pembelian atau perbaikan aset tetap. Berikut beberapa contoh yang umum dilakukan oleh perusahaan:
a. Pembelian Aset atau Properti
Di industri manufaktur atau konstruksi, pembelian aset seperti tanah, alat berat, hingga kendaraan menjadi contoh Capex yang penting. Investasi ini mendukung ekspansi operasional dan kapasitas produksi, untuk meningkatkan skala dan daya saing bisnis di pasar.
b. Pembelian Peralatan dan Mesin Baru
Investasi peralatan dan mesin baru di industri manufaktur dan konstruksi dilakukan untuk meningkatkan efisiensi produksi. Alat konstruksi hingga mesin pabrik yang lebih modern bisa mengurangi biaya operasional dan meningkatkan kualitas produk atau layanan.
c. Pengembangan Infrastruktur
Pengembangan infrastruktur mencakup pembangunan atau peningkatan fasilitas seperti pabrik, gudang, atau fasilitas produksi baru. Dengan dukungan manajemen aset modern, perusahaan dapat memonitor dan mengoptimalkan penggunaan infrastruktur, memastikan bahwa investasi Capex ini memberikan manfaat maksimal melalui pemantauan kinerja dan perawatan preventif yang tepat.
d. Teknologi dan Sistem IT
Investasi teknologi canggih seperti Software Manajemen Aset ScaleOcean, memungkinkan perusahaan untuk memantau, mengelola, dan memelihara aset secara otomatis. Coba demo gratisnya untuk ketahui bagaimana software ini dapat meningkatkan efisiensi dan mempermudah manajemen bisnis secara keseluruhan.
e. Perawatan dan Perbaikan Aset
Selain itu, perusahaan juga mengalokasikan Capex untuk perawatan dan perbaikan aset yang sudah ada. Hal ini dilakukan agar aset tetap berfungsi optimal dan memperpanjang umur ekonomis. Dengan pemeliharaan secara berkala, perusahaan dapat menghindari kerusakan yang berpotensi menimbulkan biaya lebih tinggi.
4. Cara Menghitung Capex
Perhitungan Capital Expenditure penting untuk memahami pengeluaran perusahaan terkait investasi dalam aset tetap. Proses ini melibatkan beberapa langkah yang mudah diikuti, dari menentukan nilai PPE hingga menggunakan Capex formula. Berikut adalah panduan singkat mengenai cara menghitungnya.
a. Tentukan Nilai PPE
Langkah pertama dalam menghitung Capital Expenditure adalah menentukan nilai Property, Plant, and Equipment (PPE) pada awal dan akhir periode. Nilai PPE bisa ditemukan dalam laporan neraca perusahaan. Ini mencakup semua aset tetap, seperti gedung, mesin, dan peralatan.
b. Tambahkan Biaya Penyusutan
Setelah mendapatkan nilai PPE, tambahkan biaya penyusutan aset tetap. Penyusutan merupakan pengurangan nilai aset selama periode tertentu karena penggunaan atau usia. Biasanya, informasi ini terdapat dalam laporan laba rugi perusahaan, mencerminkan berkurangnya nilai aset secara akumulatif.
c. Capex Formula
Terakhir, gunakan rumus Capex untuk menghitung total pengeluaran. Rumus ini menghitung selisih antara aset pada akhir dan awal periode, ditambah penyusutan, untuk mendapatkan total Capex yang dikeluarkan perusahaan. Berikut rumus hitung Capex:
Untuk lebih mudah memahaminya, perhatikan contoh perhitungan Capex berikut. Misalnya, sebuah perusahaan manufaktur yang berencana memperluas kapasitas produksinya selama tahun 2024. Perusahaan tersebut melakukan pembelian mesin baru, peningkatan infrastruktur pabrik, dan pembelian beberapa peralatan penting lainnya.
Diketahui perusahaan manufaktur tersebut memiliki PPE akhir sebesar Rp800.000.000, PPE awal sebesar Rp1.200.000.000, dan biaya penyusutan sebesar Rp200.000.000. Hasil selisih PPE akhir dan PPE awal diperoleh Rp400.000.000, maka Capex dihitung sebagai berikut:
Hasilnya, Capex yang dikeluarkan oleh Perusahaan A selama tahun 2023 adalah Rp600.000.000. Angka ini mencerminkan total investasi perusahaan dalam aset tetap selama periode tersebut, termasuk pembelian mesin baru dan peningkatan infrastruktur.
5. Manfaat Perhitungan Capex
Perhitungan Capital Expenditure memiliki beberapa manfaat penting bagi perusahaan, terutama dalam hal perencanaan keuangan dan pengelolaan aset. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari perhitungan Capex:
a. Perencanaan Investasi Lebih Baik
Pertama, manfaat perhitungan Capex adalah merencanakan investasi aset tetap dengan lebih efektif. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk mengalokasikan dana ke proyek yang strategis dan penting untuk pertumbuhan bisnis. Dengan memahami pengeluaran jangka panjang, perusahaan dapat memaksimalkan hasil dari investasi mereka.
b. Pengendalian Anggaran
Capex membantu perusahaan mengendalikan anggaran dengan lebih baik, terutama jika didukung oleh sistem ERP akuntansi. Dengan mencatat pengeluaran untuk aset tetap secara real-time, perusahaan dapat memonitor anggaran secara efektif dan memastikan pengeluaran sesuai rencana tanpa melebihi batas yang telah ditetapkan.
c. Analisis Profitabilitas
Tidak hanya itu, menghitung pengeluaran modal tersebut juga memberikan wawasan tentang dampak investasi aset tetap terhadap profitabilitas perusahaan. Dengan demikian, manajemen dapat menilai apakah suatu investasi akan menghasilkan keuntungan dalam jangka panjang dan membantu menjaga arus kas yang stabil bagi operasional perusahaan.
6. Perbedaan Capex dan Opex
Capital Expenditure (Capex) dan Operational Expenditure (Opex) adalah dua jenis pengeluaran yang penting dalam bisnis. Meskipun keduanya berperan besar dalam keberlangsungan operasional perusahaan, tujuan, pencatatan, dan dampak jangka waktunya sangat berbeda. Berikut perbedaan Capex dan Opex dari beberapa aspek penting:
a. Tujuan Pengeluaran
Capex bertujuan untuk investasi jangka panjang, di mana pengeluaran ini digunakan untuk membeli atau meningkatkan aset tetap yang membantu perusahaan meningkatkan kapasitas dan efisiensi operasional. Capex umumnya juga digunakan untuk memperluas bisnis atau menggantikan aset yang ada
Sebaliknya, tujuan Opex adalah berfokus pada pengeluaran harian yang menjaga kelancaran operasi rutin bisnis, seperti pembayaran gaji, utilitas, dan biaya pemeliharaan. Opex diperlukan untuk mempertahankan keberlangsungan kegiatan sehari-hari.
b. Pencatatan dalam Laporan Keuangan
Dalam laporan keuangan, Capex dicatat sebagai aset tetap di neraca dan didepresiasi selama masa umur aset. Sebab, Capex mencakup pembelian yang memberikan manfaat jangka panjang bagi perusahaan.
Di sisi lain, Opex dicatat sebagai biaya operasional dalam laporan laba rugi dan sepenuhnya diakui sebagai pengeluaran pada periode terjadinya. Opex tidak dicatat sebagai aset karena pengeluaran ini hanya mendukung operasi bisnis dalam jangka pendek.
c. Dampak Jangka Waktu
Terakhir, Capex memiliki dampak jangka panjang karena pengeluaran ini biasanya menghasilkan manfaat selama bertahun-tahun, baik dalam bentuk peningkatan kapasitas produksi atau efisiensi operasional.
Sementara itu, Opex memiliki dampak jangka pendek karena pengeluaran ini langsung habis terpakai dalam periode yang sama dengan penggunaannya. Capex bertujuan untuk memperkuat bisnis secara berkelanjutan, sedangkan Opex fokus pada pemenuhan kebutuhan operasional harian.
7. Kesimpulan
Pengelolaan Capex secara efektif sangat penting untuk memastikan investasi perusahaan pada aset tetap mendukung pertumbuhan jangka panjang. Agar pengelolaan aset menjadi lebih mudah dan efisien, Software Asset Management ScaleOcean dapat menjadi solusi terbaik bagi bisnis Anda.
ScaleOcean hadir dengan fitur-fitur unggulan seperti pelacakan aset real-time dan laporan komprehensif, yang membantu Anda membuat keputusan yang lebih tepat. Segera hubungi kami dan dapatkan demo gratis sekarang juga untuk tingkatkan efisiensi pengelolaan aset dan maksimalkan profitabilitas bisnis Anda!
Dapatkan update konten terbaik kami
secara rutin di Inbox Anda!
REKOMENDASI
Artikel Terkait
Nov 22, 2024 3 Min Read
12 Rekomendasi Fleet Management System Terbaik di Indonesia
Nov 22, 2024 3 Min Read
20 Aplikasi Inventaris Terbaik di Indonesia 2024
Nov 21, 2024 3 Min Read
Jenis Konstruksi Jalan, Tahap Pengerjaan, dan Strateginya
Nov 20, 2024 3 Min Read
12 Document Management Software Terbaik untuk Bisnis 2024
REKOMENDASI