Audrey
AudreyBalasan dalam 1 menit
Hello 👋

Discover how our expert consultants can elevate your company's performance. Contact us today to schedule a demo and explore tailored solutions for your business needs.
Industri Ritel Informasi Bisnis Manajemen Gudang Solusi Bisnis

Komponen, Cara Membuat, dan Contoh Buku Stok Barang Toko

3 Min Read     Posted on 26 Jul 2024

Share Artikel

Buku stok barang toko adalah salah satu dokumen yang mencatat kondisi barang sesuai dengan pemantauan transaksi keluar masuk barang yang terjadi. Buku stok tidak hanya berisi gambaran mengenai jumlah dan nilai persediaan barang, tetapi juga membantu dalam kegiatan pergudangan lainnya seperti pengambilan barang.

Dalam artikel ini, kami akan membahas apa itu buku stok barang toko, komponen penting, dan cara menata, dan contoh format yang dapat diadaptasi untuk kebutuhan bisnis Anda. Dengan memahami hal ini, Anda akan mampu meningkatkan efisiensi warehouse management dan menjaga kelancaran operasional bisnis Anda.

1. Apa itu Buku Stok

Buku stok barang toko adalah catatan yang digunakan oleh pemilik toko atau bisnis retail untuk melacak dan mengelola persediaan barang dagangan mereka. Dalam buku stok ini, setiap transaksi masuk dan keluar barang dicatat dengan detail, seperti tanggal, jumlah barang, deskripsi barang, harga per unit, dan total nilai persediaan. 

Fungsi utama dari buku stok adalah memastikan bahwa jumlah barang yang tercatat sesuai dengan jumlah fisik yang ada di toko, sehingga pemilik toko dapat mengetahui dengan benar kapan harus melakukan pemesanan ulang atau jika ada ketidaksesuaian yang perlu diketahui. Dengan menggunakan buku stok, pemilik toko dapat mencegah terjadinya kehabisan stok, mengurangi kelebihan stok, dan meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan persediaan mereka.

2. Komponen Buku Stok

Pengelolaan barang yang baik bisa membantu bisnis untuk menjaga kegiatan operasional agar tetap efektif. Berikut adalah komponen-komponen utama yang terdapat dalam buku stok beserta penjelasannya.

a. Nomor Barang

Setiap barang dalam persediaan diberikan nomor identifikasi unik, seperti kode produk atau SKU (Stock Keeping Unit). Nomor ini memudahkan pengelolaan dan pelacakan barang, serta mencegah tertukarnya barang satu dengan barang yang lain. Saat mengintegrasikan sistem inventaris dengan perangkat lunak manajemen persediaan, nomor barang membantu karena memungkinkan pencarian dan pemrosesan data yang lebih cepat dan efisien.

b. Deskripsi Barang

Deskripsi barang mencakup informasi penting seperti nama, merek, model, ukuran, warna, dan spesifikasi lainnya yang relevan. Deskripsi yang jelas dan rinci dapat membantu identifikasi barang dengan tepat, baik oleh staf gudang, kasir, maupun pelanggan. Deskripsi barang juga mengurangi risiko kesalahan dalam pemilihan atau pengiriman barang, serta mempermudah pencatatan dan audit inventaris.

c. Tanggal

Tanggal mencatat waktu setiap transaksi masuk atau keluar barang dari persediaan. Pencatatan tanggal yang tepat sangat penting untuk melacak pergerakan barang, mengidentifikasi tren penjualan, serta merencanakan pembelian stok barang. Pencatatan tanggal dapat membantu proses audit inventaris ketika mengurutkan transaksi berdasarkan tanggal.

d. Jumlah Barang Masuk

Catat jumlah barang yang diterima ke dalam persediaan. Pencatatan ini penting untuk memastikan bahwa semua barang yang dibeli atau dikembalikan oleh pelanggan telah dicatat dengan benar. Dengan adanya informasi terkait jumlah barang masuk, performa pemasok akan lebih mudah untuk dievaluasi, mempermudah pembuatan anggaran pembelian serta perencanaan kebutuhan persediaan di masa mendatang.

e. Jumlah Barang Keluar

Selain barang masuk, barang yang dijual atau dikembalikan ke pemasok juga dicatat sebagai jumlah barang keluar. Pencatatan ini penting untuk memantau penjualan, mencegah kehilangan barang, dan mengidentifikasi pergerakan barang. Pencatatan jumlah barang keluar membantu dalam mengelola inventaris secara efektif, memastikan ketersediaan barang yang cukup, dan mengoptimalkan ruang penyimpanan.

f. Saldo Akhir

Saldo akhir menunjukkan jumlah barang yang tersedia dalam persediaan setelah memperhitungkan transaksi masuk dan keluar. Informasi ini sangat penting untuk manajemen persediaan, membantu dalam perencanaan pengadaan, dan memastikan bahwa barang yang dibutuhkan selalu tersedia. Saldo akhir juga digunakan untuk mengevaluasi kinerja persediaan dan mendeteksi ketidaksesuaian atau kesalahan dalam pencatatan.

g. Harga Satuan

Harga satuan adalah biaya per unit barang yang ada dalam persediaan. Pencatatan harga satuan berguna untuk menghitung nilai total persediaan dan menetapkan harga jual yang kompetitif. Informasi ini juga berguna untuk analisis biaya, penentuan margin keuntungan, dan perencanaan anggaran. Harga satuan yang akurat memastikan laporan keuangan yang tepat dan mendukung keputusan bisnis yang lebih baik.

h. Nilai Total

Nilai total adalah jumlah keseluruhan dari barang dalam persediaan, dihitung dengan mengalikan kuantitas dengan harga satuan. Informasi ini memberikan gambaran tentang nilai keuangan dari persediaan yang dimiliki oleh bisnis. Nilai total digunakan untuk pembuatan laporan keuangan, penilaian aset, dan perencanaan anggaran. Ini juga membantu dalam mengidentifikasi barang dengan nilai tinggi yang memerlukan perhatian khusus dalam pengelolaan.

i. Lokasi Penyimpanan

Lokasi penyimpanan merupakan tempat fisik dimana barang-barang disimpan, seperti rak, gudang, atau area khusus. Informasi ini sangat penting untuk warehouse management, agar barang mudah ditemukan dan diambil saat dibutuhkan. Lokasi penyimpanan yang terorganisir membantu dalam mengurangi waktu pencarian, meningkatkan efisiensi operasional, dan mencegah terjadinya kesalahan dalam pengiriman atau penempatan barang.

j. Informasi Pemasok

Informasi pemasok mencakup nama, kontak, dan detail lain yang relevan mengenai pemasok barang. Data ini penting untuk menjaga hubungan baik dengan pemasok, memudahkan komunikasi, dan mengelola pemesanan ulang barang. Mengetahui pemasok juga membantu dalam mengevaluasi kualitas barang yang diterima, serta merencanakan strategi pengadaan yang lebih efektif dan efisien.

k. Catatan Tambahan

Catatan tambahan adalah ruang untuk informasi relevan lainnya yang tidak tercakup dalam komponen lain, seperti kondisi barang, nomor batch, atau tanggal kadaluarsa. Catatan ini membantu dalam pengelolaan persediaan yang lebih rinci dan akurat, memastikan bahwa semua informasi penting dicatat dan dapat diakses saat dibutuhkan. Ini juga berguna untuk dokumentasi khusus dan audit persediaan.

3. Cara Menyusun Buku Stok

Anda dapat menyusun buku stok barang toko yang efektif dan efisien, membantu menjaga keseimbangan persediaan dan memastikan operasional toko berjalan lancar jika mengetahui caranya. Berikut adalah langkah-langkah penyusunannya serta penjelasan yang mudah dipahami.

a. Persiapkan Alat dan Barang

Mulailah dengan mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan. Anda membutuhkan buku catatan atau perangkat digital seperti komputer dengan spreadsheet (Excel atau Google Sheets). Pastikan juga memiliki alat tulis jika menggunakan metode manual. Selain itu, siapkan daftar barang-barang yang ada di toko. Dengan alat dan bahan yang lengkap, proses pencatatan akan berjalan lebih mudah.

b. Buat Daftar Barang

Buat daftar lengkap semua barang yang ada di toko beserta nomor identifikasi atau SKU (Stock Keeping Unit) masing-masing. Nomor identifikasi ini berfungsi untuk membedakan barang satu dengan yang lainnya, terutama jika barang tersebut memiliki varian seperti ukuran atau warna. Dengan daftar ini, Anda bisa memastikan bahwa setiap barang tercatat dengan benar dan dapat dicari dengan mudah ketika diperlukan.

c. Isi Deskripsi Barang

Tulis deskripsi singkat untuk setiap barang dalam daftar. Deskripsi ini harus mencakup informasi penting seperti nama barang, merek, model, ukuran, warna, dan spesifikasi lainnya. Deskripsi yang jelas akan membantu staf toko dan pelanggan dalam mengidentifikasi barang dengan cepat dan mengurangi kemungkinan terjadi kesalahan dalam pengambilan atau pengiriman barang. Pastikan deskripsi singkat namun mencakup semua informasi yang berkaitan.

d. Catat Tanggal Transaksi

Catat tanggal transaksi setiap kali barang masuk atau keluar dari persediaan. Pencatatan tanggal yang tepat berguna untuk melacak pergerakan barang, mengidentifikasi tren penjualan, serta merencanakan pengadaan barang. Informasi ini juga berguna dalam audit inventaris dan memastikan perusahaan mematuhi kebijakan perusahaan atau regulasi pemerintah terkait penyimpanan dan distribusi barang.

e. Catat Jumlah Barang Masuk dan Keluar

Catat jumlah barang tersebut setiap kali ada transaksi barang masuk atau keluar. Jumlah barang masuk dicatat saat pembelian barang atau pengembalian dari pelanggan, sedangkan jumlah barang  keluar dicatat saat penjualan barang atau pengembalian ke pemasok. Pencatatan ini penting untuk memantau penjualan, mencegah kehilangan barang, dan mengidentifikasi barang yang bergerak cepat atau lambat, sehingga manajemen stok berjalan lebih efisien.

f. Hitung Saldo Akhir

Setelah mencatat kuantitas masuk dan keluar, hitung saldo akhir untuk setiap barang. Saldo akhir adalah jumlah barang yang tersedia dalam persediaan setelah menghitung transaksi masuk dan keluar. Mengetahui saldo akhir penting untuk manajemen persediaan, membantu dalam perencanaan pengadaan, dan memastikan bahwa barang yang dibutuhkan selalu tersedia. Saldo akhir juga digunakan untuk mengevaluasi kinerja persediaan.

g. Tentukan Harga Satuan

Catat harga satuan untuk setiap barang dalam daftar. Harga satuan adalah biaya per unit barang yang ada dalam persediaan. Pencatatan harga satuan penting untuk menghitung nilai total persediaan dan menetapkan harga jual yang kompetitif. Informasi ini juga berguna untuk analisis biaya, penghitungan margin keuntungan, dan perencanaan anggaran. Harga satuan yang akurat memastikan laporan keuangan yang tepat dan mendukung keputusan bisnis yang lebih baik.

h. Hitung Nilai Total

Kalikan jumlah barang dengan harga satuan untuk mendapatkan nilai total barang dalam persediaan. Nilai total ini memberikan gambaran tentang nilai keuangan dari persediaan yang dimiliki. Informasi ini penting untuk laporan keuangan, penilaian aset, dan perencanaan anggaran. Mengetahui nilai total persediaan membantu dalam mengidentifikasi barang dengan nilai tinggi yang memerlukan perhatian khusus dalam pengelolaan.

i. Tentukan Lokasi Penyimpanan

Catat lokasi penyimpanan untuk setiap barang, seperti rak, gudang, atau area khusus. Informasi ini sangat penting untuk warehouse management, memastikan barang mudah ditemukan dan diakses saat dibutuhkan. Lokasi penyimpanan yang terorganisir membantu dalam mengurangi waktu pencarian, meningkatkan efisiensi operasional, dan mencegah kesalahan dalam pengiriman atau penempatan barang.

j. Catat Informasi Pemasok

Tulis informasi mengenai pemasok barang, termasuk nama pemasok, kontak, dan informasi lainnya yang relevan. Data ini penting untuk menjaga hubungan baik dengan pemasok, memudahkan komunikasi, dan mengelola pemesanan ulang barang. Selain itu, informasi pemasok dapat membantu dalam mengevaluasi kualitas dan keandalan produk yang diterima serta merancang strategi pengadaan yang lebih efisien.

k. Tulis Catatan Tambahan

Sediakan ruang untuk mencatat informasi tambahan yang mungkin relevan, seperti kondisi barang, nomor batch, atau tanggal kadaluarsa. Catatan tambahan ini akan membantu dalam pengelolaan persediaan yang lebih rinci dan akurat, memastikan bahwa semua informasi penting dicatat dan dapat diakses saat dibutuhkan. Ini juga berguna untuk dokumentasi khusus dan audit persediaan, membantu dalam menjaga kualitas dan kepatuhan.

4. Contoh Buku Stok Barang Toko

Berikut adalah contoh buku stok barang toko yang mencakup komponen-komponen pentingcontoh buku stok barang tokoDengan contoh buku stok barang ini, toko dapat mengelola persediaan dengan lebih efisien, memastikan ketersediaan barang, dan mengoptimalkan operasional toko secara keseluruhan.

5. Kesimpulan

Mengelola persediaan dengan baik adalah bagian penting dari warehouse management yang efektif. Dengan memahami dan menyusun buku stok barang toko secara tepat, Anda dapat menjamin bahwa setiap transaksi tercatat dengan akurat, sehingga Anda dapat mencegah terjadinya kelebihan atau kehabisan stok barang.

Catatan stok tidak hanya membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih baik, tetapi juga meningkatkan efisiensi operasional toko. Dengan membaca panduan ini, Anda sekarang lebih memahami komponen penting, cara menyusun, dan contoh buku stok barang toko yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan bisnis Anda. Semoga dengan ini, manajemen persediaan toko Anda menjadi lebih mudah dan teratur.

Dapatkan update konten terbaik kami
secara rutin di Inbox Anda!

Dapatkan
Demo Gratis

Sampaikan kebutuhan bisnis Anda dan konsultasikan dengan tim ahli kami.

REKOMENDASI

Artikel Terkait

CMMS Software: Definisi, Manfaat, dan Mekanisme Kerjanya

  Sep 19, 2024        3 Min Read

CMMS Software: Definisi, Manfaat, dan Mekanisme Kerjanya

20 Rekomendasi Software Payroll Terbaik untuk Bisnis

  Sep 18, 2024        3 Min Read

20 Rekomendasi Software Payroll Terbaik untuk Bisnis

Memahami Manajemen Distribusi dan Perannya di Bisnis

  Sep 18, 2024        3 Min Read

Memahami Manajemen Distribusi dan Perannya di Bisnis