Cara Mengatur Barang di Gudang Berdasarkan Kebutuhan Bisnis
3 Min Read Posted on 05 Apr 2024
Daftar Isi
Salah satu aspek utama dari manajemen gudang adalah cara mengatur barang di gudang agar lebih tertata. Proses penyimpanan barang yang baik dapat membantu meningkatkan efisiensi penggunaan ruang gudang dan mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk mencari barang yang diperlukan. Penerapan warehouse management pada perusahaan dapat membantu bisnis untuk menata gudang secara lebih tertata dan efektif.
Cara menyusun barang di gudang yang efektif melibatkan beberapa langkah strategis, mulai dari pemeriksaan jumlah stok, penggunaan sistem kode yang jelas, hingga memanfaatkan ruang penyimpanan secara optimal. Dengan merancang tata letak gudang yang terorganisir dengan baik, perusahaan dapat memastikan bahwa proses penyimpanan barang menjadi lebih cepat dan efisien, mengurangi risiko kehilangan atau kerusakan barang, serta meningkatkan kepuasan pelanggan dengan pelayanan yang lebih baik. Berikut merupakan penjelasan tentang beberapa cara mengatur barang di gudang.
1. Penyusunan Barang High Demand
Mengatur barang berdasarkan tingkat permintaannya adalah cara menyusun barang di gudang berdasarkan barang yang paling sering diorder oleh pelanggan dapat diakses dengan mudah dan cepat. Ini mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk mengambil dan memproses pesanan, meningkatkan efisiensi operasional dan kepuasan pelanggan. Barang high demand sebaiknya ditempatkan di dekat area pengemasan dan pengiriman untuk mengurangi jarak tempuh ke area tersebut.
Strategi ini juga membantu dalam perencanaan ulang tata letak gudang secara periodik berdasarkan tren penjualan. Hal ini dapat membantu gudang untuk beradaptasi dengan perubahan pola permintaan yang terjadi dengan cepat. Dengan demikian, barang high demand yang dikelola dengan baik dapat mengurangi waktu siklus pesanan secara signifikan dan meningkatkan throughput gudang.
2. Penyusunan Barang Berdasarkan Tanggal Kadaluarsa
Pengelolaan barang berdasarkan tanggal kadaluwarsa sebaiknya dilakukan untuk produk yang memiliki masa pakai yang telah ditentukan, seperti makanan, obat-obatan, dan bahan kimia. Strategi ini memastikan bahwa barang yang diterima lebih dulu dijual atau digunakan lebih dulu untuk mengurangi risiko kerusakan dan kerugian finansial akibat produk kadaluarsa. Sistem FIFO mendukung proses ini dengan menyusun barang sehingga yang pertama masuk adalah yang pertama keluar.
Manajemen ini memerlukan sistem pencatatan dan pelabelan yang akurat, serta audit secara rutin untuk memastikan kepatuhan terhadap prosedur. Selain itu, hal ini menekankan pentingnya kerjasama antara tim pembelian dan operasional gudang untuk mengontrol stok dan menghindari kelebihan persediaan produk dengan masa pakai yang telah ditentukan.
3. Penyusunan Berdasarkan Kategori Barang
Mengelompokkan barang berdasarkan kategori mempermudah identifikasi dan pengambilan barang, serta mempercepat proses pengepakan dan pengiriman. Strategi ini mengoptimalkan alur kerja di gudang agar dapat mengurangi kesalahan ketika produk diambil berdasarkan kategori. Dengan memiliki tempat khusus untuk kategori tertentu, pekerja dapat dengan cepat menemukan barang yang dibutuhkan tanpa harus mencari melalui berbagai jenis barang.
Ini juga memudahkan pengaturan ulang stok dan penyesuaian tata letak gudang sesuai dengan perubahan permintaan atau pengenalan produk baru. Selain itu, memisahkan produk berdasarkan kategori bisa meningkatkan keamanan dengan menghindari pencampuran barang yang mungkin berbahaya jika disimpan bersama.
4. Penyusunan Berdasarkan Kategori Barang
Penyusunan barang berdasarkan ukuran dan beratnya membantu memaksimalkan penggunaan ruang gudang dan menjamin keamanan pekerja. Barang berat sebaiknya disimpan di posisi yang lebih rendah untuk mengurangi risiko kecelakaan kerja saat pengambilan barang dan meminimalkan kemungkinan jatuh yang dapat merusak produk lain atau fasilitas gudang.
Penyusunan ini juga dapat menggunakan alat bantu mekanis seperti forklift untuk barang yang berat, sementara barang yang lebih ringan dapat diakses secara manual tanpa alat bantu. Strategi ini tidak hanya meningkatkan efisiensi dalam penggunaan ruang vertikal dan horizontal tapi juga penting untuk mempertahankan standar keselamatan dan ergonomi dalam operasi gudang.
5. Zonasi Berdasarkan Frekuensi Akses
Membagi gudang menjadi zona berdasarkan frekuensi akses barang dapat membantu kegiatan pemilihan dan pengambilan barang secara efisien. Barang yang sering diakses ditempatkan di dekat area pengiriman dan penerimaan, sedangkan barang yang jarang diakses bisa ditempatkan di area yang lebih jauh.
Pendekatan ini mengurangi perjalanan yang tidak perlu oleh staf gudang, menghemat waktu, dan meningkatkan produktivitas. Selain itu, cara ini dapat mengurangi kerusakan pada peralatan pengangkutan dan mengurangi potensi kecelakaan kerja. Zonasi yang efektif membutuhkan pemahaman yang baik tentang pola permintaan dan mungkin memerlukan penyesuaian reguler berdasarkan perubahan tren atau musiman.
6. Penyusunan Berdasarkan Sensitivitas Produk
Barang yang sensitif terhadap faktor lingkungan seperti suhu, kelembapan, atau cahaya memerlukan penyimpanan khusus untuk menjaga kualitasnya. Misalnya, produk farmasi, makanan beku, dan elektronik memerlukan kondisi penyimpanan yang harus dikelola secara ketat. Penyusunan barang berdasarkan sensitivitas mereka memastikan bahwa produk disimpan dalam kondisi optimal, mengurangi risiko kerusakan atau kehilangan.
Ini memerlukan investasi dalam infrastruktur gudang seperti gudang dingin, ruang ber-AC, dehumidifier, atau penyimpanan tertutup untuk melindungi barang dari kerusakan. Manajemen yang cermat dari produk sensitif ini tidak hanya memperpanjang umur simpan mereka tetapi juga membantu mematuhi regulasi dan standar industri yang relevan.
7. Penyusunan Menggunakan Sistem Kode Lokasi
Sistem kode lokasi memudahkan pelacakan dan manajemen inventaris dengan memberikan kode identifikasi unik untuk setiap lokasi penyimpanan dalam gudang. Ini dapat membantu pekerja untuk menemukan barang yang spesifik dengan cepat dan memastikan bahwa setiap item dikembalikan ke lokasi yang benar setelah digunakan.
Sistem ini sering digabungkan dengan teknologi barcode atau RFID untuk otomatisasi pencatatan dan pembaruan status inventaris. Keakuratan dan efisiensi dalam pelacakan dan pemeliharaan inventaris yang disediakan oleh sistem kode lokasi dapat secara signifikan mengurangi kesalahan dalam pemenuhan pesanan dan memperbaiki manajemen stok secara keseluruhan.
8. Penyusunan Berdasarkan Frekuensi Pengiriman
Mengelompokkan barang berdasarkan frekuensi atau tujuan pengiriman dapat meningkatkan efisiensi proses pengiriman. Barang yang ditujukan untuk wilayah atau pelanggan tertentu dapat disimpan bersama, memudahkan pengambilan dan pengemasan bersamaan untuk pengiriman.
Pendekatan ini dapat membantu gudang yang melayani berbagai tujuan pengiriman atau memiliki jadwal pengiriman yang ketat. Mengoptimalkan proses ini dapat mengurangi waktu tunggu untuk pengiriman, memperbaiki alur kerja, dan mengurangi terjadinya kesalahan dalam pemilahan dan pengiriman barang, serta meningkatkan kepuasan pelanggan dan efisiensi operasional secara keseluruhan.
7. Kesimpulan
Dalam mengoptimalkan proses penyimpanan barang, pengaturan yang terstruktur di gudang menjadi faktor utama untuk mencapai efisiensi dan keteraturan. Dengan menerapkan warehouse management, seperti pengelompokan barang berdasarkan jenis, ukuran, dan frekuensi penggunaan, serta memanfaatkan sistem penandaan yang jelas, akan memudahkan dalam pencarian dan pengambilan barang.
Selain itu, dengan mengetahui cara menyusun barang di gudang, ruang gudang dapat dimanfaatkan secara maksimal dengan mengoptimalkan penggunaan rak penyimpanan dan lorong-lorong yang mudah diakses. Dengan demikian, cara mengatur barang di gudang yang baik akan membawa dampak positif dalam efisiensi operasional. Oleh karena itu, penting bagi setiap perusahaan untuk memperhatikan penyusunan barang di gudang sebagai bagian penting dari strategi warehouse management mereka.
Dapatkan update konten terbaik kami
secara rutin di Inbox Anda!
REKOMENDASI
Artikel Terkait
Nov 01, 2024 3 Min Read
Tutup Buku: Proses dan Contohnya di Akhir Periode Perusahaan
Nov 01, 2024 3 Min Read
Panduan Job Costing: Arti, Tujuan, Rumus, dan Contoh Hitung
Nov 01, 2024 3 Min Read
Apa itu ERP Workflow, Manfaat, dan Contoh Penerapannya
Oct 30, 2024 3 Min Read
12 Rekomendasi Software Terbaik untuk Pabrik Makanan
REKOMENDASI